Anda di halaman 1dari 1

(9) Klasifikasi berdasarkan lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e, meliputi:

a. Bangunan Gedung di lokasi renggang, yaitu Bangunan Gedung yang pada umumnya terletak
pada daerah pinggiran/luar kota atau daerah yang berfungsi sebagai resapan;
b. Bangunan Gedung di lokasi sedang, yaitu Bangunan Gedung yang pada umumnya terletak di
daerah permukiman; dan
c. Bangunan Gedung di lokasi padat, yaitu Bangunan Gedung yang pada umumnya terletak di
daerah perdagangan/pusat kota.

10) Klasifikasi berdasarkan ketinggian Bangunan Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf f, meliputi:
a. Bangunan Gedung bertingkat rendah, yaitu Bangunan Gedung yang memiliki jumlah lantai
sampai dengan 4 (empat) lantai;
b. Bangunan Gedung bertingkat sedang, yaitu Bangunan Gedung yang memiliki jumlah lantai
mulai dari 5 (lima) lantai sampai dengan 8 (delapan) lantai; dan
c. Bangunan Gedung bertingkat tinggi, yaitu Bangunan Gedung yang memiliki jumlah lantai
lebih dari 8 (delapan) lantai.

BAB III
PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 10
(1) Setiap Bangunan Gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis
sesuai dengan fungsi Bangunan Gedung.
(2) Persyaratan administratif Bangunan Gedung meliputi:
a. status hak atas tanah dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah;
b. status kepemilikan Bangunan Gedung; dan
c. IMB

Pasal 55
(1) Daerah hijau bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2) huruf e dapat
berupa taman atap atau penanaman pada sisi bangunan.
(2) Daerah hijau bangunan merupakan bagian dari kewajiban permohonan IMB dalam rangka
menyediakan RTHP paling luas 25% (dua puluh lima persen) dari RTHP, dengan ketentuan
tidak mengurangi kewajiban pemenuhan KDH.

Anda mungkin juga menyukai