Menimbang
Mengingat
a.
b.
c.
d.
1.
2.
3.
5.
6.
7.
8.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu
lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara
fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan
yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, yang berfungsi
untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama
dan tanah bersama.
2.
Satuan Rumah Susun ( Sarusun) adalah unit hunian rumah susun yang
dihubungkan dan mempunyai akses ke selasar/ koridor/ lobi dan lantai lainnya
dalam bangunan rumah susun, serta akses ke lingkungan dan jalan umum.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Bagian Kedua
Maksud, Tujuan dan Lingkup
Pasal 2
(1) Pedoman Teknis ini dimaksudkan sebagai petunjuk pelaksanaan bagi para
penyelenggara dalam melaksanakan pembangunan rusuna bertingkat tinggi.
(2) Pedoman Teknis ini bertujuan:
a. Terwujudnya bangunan gedung rusuna bertingkat tinggi yang sesuai dengan
fungsi, persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan
serta serasi dan selaras dengan lingkungannya.
b. Rusuna Bertingkat Tinggi diselenggarakan dengan tertib, efisien dalam
penggunaan sumber daya dan terjangkau, efektif dengan mempertimbangkan
aspek budaya dan pola hidup calon penghuni, serta berkelanjutan.
(3) Lingkup Pedoman Teknis ini meliputi kriteria perencanaan, ketentuan administratif,
ketentuan teknis tata bangunan, ketentuan teknis keandalan bangunan, dan
ketentuan pembiayaan bangunan rusuna bertingkat tinggi.
BAB I I
PERSYARATAN BANGUNAN RUSUNA BERTI NGKAT TI NGGI
Bagian Kesatu
Kriteria Perencanaan
Pasal 3
(1) Kriteria Perencanaan Rusuna Bertingkat Tinggi meliputi Kriteria Umum dan Kriteria
Khusus.
(2) Kriteria Umum yang dimaksud pada ayat (1) adalah kriteria persyaratan untuk
pemenuhan tujuan pengaturan bangunan gedung.
(3) Kriteria Khusus yang dimaksud pada ayat (1) adalah kriteria persyaratan untuk
pemenuhan tujuan pengaturan bangunan rusuna bertingkat tinggi.
Bagian Kedua
Ketentuan Administratif
Pasal 4
Ketentuan administratif rusuna bertingkat tinggi yang meliputi kejelasan status hak atas
tanah, status kepemilikan bangunan, status perizinan termasuk izin mendirikan
bangunan gedung (IMB).
Bagian Ketiga
Ketentuan Teknis
Pasal 5
(2) Rincian ketentuan teknis rusuna bertingkat tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum pada lampiran peraturan ini, dan merupakan satu kesatuan
pengaturan yang tidak terpisahkan dari peraturan ini.
Bagian Keempat
Pengaturan Pelaksanaan Persyaratan Teknis Rusuna Bertingkat Tinggi
Pasal 6
(1) Persyaratan teknis rusuna bertingkat tinggi disamping mengikuti ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam peraturan menteri ini tetap mengacu pada Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 60/ PRT/ M/ 1992 tentang Persyaratan Teknis
Pembangunan Rumah Susun.
(2) Dalam melaksanakan pembinaan rusuna bertingkat tinggi, Pemerintah melakukan
peningkatan kemampuan aparat Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/ Kota
maupun masyarakat dalam memenuhi ketentuan teknis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 untuk terwujudnya penataan bangunan dan lingkungan, serta
terwujudnya keandalan rusuna bertingkat tinggi.
(3) Dalam melaksanakan pengendalian penyelenggaraan rusuna bertingkat tinggi
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/ Kota wajib mengikuti Pedoman Teknis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
(4) Terhadap aparat Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan/ atau Kabupaten/ Kota yang
bertugas dalam penentuan dan pengendalian rusuna bertingkat tinggi yang
melakukan pelanggaran ketentuan dalam Pasal 5 dikenakan sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Terhadap penyelenggara rusuna bertingkat tinggi yang melakukan pelanggaran
ketentuan dalam Pasal 5 dikenakan sanksi administratif dan/ atau sanksi pidana
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kelima
Ketentuan Biaya
Pasal 7
(1) Ketentuan biaya bangunan rusuna bertingkat tinggi meliputi:
a. Umum;
b. Biaya pembangunan fisik;
c. Biaya yang dapat dioptimasi; dan
d. Biaya-biaya yang dapat disubsidi/ dibiayai oleh Pemerintah dan/ atau pemerintah
daerah.
(2) Biaya bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dibedakan harga
jualnya sesuai dengan kemampuan masyarakat berpenghasilan menengah bawah
dan berpenghasilan rendah.
BAB I I I
KETENTUAN PERALI HAN
Pasal 8
Semua peraturan pelaksanaan yang berkaitan dengan pedoman teknis pembangunan
rusuna bertingkat tinggi sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan ini,
dinyatakan tetap berlaku.
BAB I V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
(1) Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
(2) Peraturan ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang bersangkutan untuk
diketahui dan dilaksanakan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Maret 2007
ttd
DJOKO KIRMANTO
Lampiran
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/ PRT/ M/ 2007
Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi
DAFTAR ISI
BAB I
KETENTUAN UMUM
I.1.
PENGERTIAN
I.2.
I.3.
SASARAN
I.4.
KRITERIA PERENCANAAN
1.
2.
I.5.
LINGKUP PENGATURAN
BAB II
KETENTUAN ADMINISTRATIF
II.1.
II.2.
II.3.
STATUS PERIZINAN
BAB III
III.1.
III.2.
1.
2.
3.
4.
10
5.
10
6.
10
III.3.
11
III.4.
11
BAB IV
13
IV.1.
PERSYARATAN KESELAMATAN
13
1.
13
2.
17
21
IV.3.
22
1.
22
2.
22
3.
23
4.
26
26
TINGGI
1.
26
Gedung
2.
26
3.
27
4.
28
Kebisingan
IV.4.
28
TINGGI
Persyarat an Hubungan Ke, Dari, dan di Dalam Bangunan
28
30
BAB V
31
TINGGI
V.1.
UMUM
31
V.2.
31
V.3.
31
V.4.
32
LAMPIRAN:
susun
yang
-1-
-2-
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
-4-
-5-
II.2.
II.3.
STATUS PERIZINAN
Set iap rusuna bert ingkat t inggi
harus dibangun berdasarkan Izin
Mendirikan Bangunan Gedung (IMB) yang dit erbit kan oleh pemerint ah
daerah set empat mengacu pada ket erangan rencana t at a kot a, RTRW,
at au RTBL at as permohonan pengembang sesuai ket ent uan perat uran
perundang-undangan.
-6-
-7-
-8-
pemisahan
struktur
pemisahan
struktur
pemisahan
struktur
> 50 m
pemisahan
struktur
-9-
- 10 -
- 11 -
- 12 -
- 13 -
- 14 -
- 15 -
- 16 -
- 17 -
- 18 -
(1)
b.
- 21 -
- 22 -
g.
- 23 -
c.
- 24 -
d.
- 25 -
- 26 -
iv.
v.
b.
c.
d.
e.
- 29 -
- 30 -
UMUM
1. Biaya bangunan rusuna bertingkat tinggi terdiri dari :
a. Biaya produksi yang terdiri atas perencanaan, pengawasan,
perizinan, dan biaya pembangunan fisik yang terdiri atas
pekerjaan arsitektur, struktur, mekanikal elektrikal.
b. Biaya prasarana dan sarana lingkungan serta biaya
penyambungan utilitas umum
c. Biaya komponen lain seperti PPn, BPHTB, sertifikat/ pertelaan hak
milik sarusun, akad kredit/ provisi, transaksi PPAT, dan lain
sebagainya.
2. Biaya produksi serta biaya prasarana dan sarana rusuna bertingkat
tinggi besarnya dihitung berdasarkan harga yang berlaku disetiap
daerah.
3. Biaya pembangunan rusuna bertingkat tinggi dijadikan sebagai dasar
penetapan harga jual dengan mempertimbangkan daya beli
masyarakat berpenghasilan menengah bawah dan berpenghasilan
rendah.
V.2.
V.3.
- 31 -
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
3.
V.4.
- 32 -
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Biaya perizinan
Pajak dan retribusi
Biaya pekerjaan mekanikal dan elektrikal
Biaya penyediaan fasos dan fasum
Biaya prasarana dan sarana lingkungan
Biaya penyambungan utilitas umum
Subsidi bunga bank untuk KPR Rusuna
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Maret 2007
MENTERI PEKERJAAN UMUM,
ttd
DJOKO KIRMANTO
- 33 -
No
A.
Biaya produksi
8 Lt / 256 Unit
5000 m2
30%
29,894,956,175
698,183,640
Perijinan
a. Perencanaan Tapak
b. Sertifikasi lahan/HGB Induk
c. IMB
d. AMDAL / UKL dan UPL
297,300,000
82,500,000
30,000,000
84,800,000
100,000,000
Biaya Supervisi / MK
28,329,000,000
7,788,000,000
11,250,000,000
9,291,000,000
570,472,535
B
1
2
5,875,000,000
5,000,000,000
875,000,000
110,660,156
2,502,562
139,726,391
3,159,890
35,769,956,175
No
A.
BIAYA PRODUKSI
Perijinan
a. Perencanaan Tapak / Blok Plan
b. Sertifikasi lahan/HGB Induk
c. IMB
d. AMDAL / UKL dan UPL
Biaya Supervisi / MK
15 Lt / 480 Unit
5000 m2
30%
60,317,905,288
1,182,316,632
371,500,000
82,500,000
30,000,000
159,000,000
100,000,000
51,938,000,000
14,365,000,000
22,339,000,000
15,234,000,000
951,088,656
B
1
2
5,875,000,000
5,000,000,000
875,000,000
108,204,167
2,438,404
137,901,886
3,107,648
66,192,905,288
No
A.
BIAYA PRODUKSI
20 Lt / 640 Unit
5000 m2
30%
74,130,990,032
1,485,361,040
Perijinan
a. Perencanaan Tapak
b. Sertifikasi lahan/HGB Induk
c. IMB
d. AMDAL / UKL dan UPL
Biaya Supervisi / MK
1,166,128,992
B
1
2
5,875,000,000
5,000,000,000
875,000,000
101,837,500
2,291,702
125,009,359
2,813,150
428,500,000
82,500,000
30,000,000
216,000,000
100,000,000
65,176,000,000
17,727,000,000
28,739,000,000
18,710,000,000
80,005,990,032
No.
A
1
2
8 Lt/256 unit
5000 m2
30%
16 Lt/480 unit
5000 m2
30%
20 Lt/640 unit
5000 m2
30%
29,894,956,175
1,565,956,175
28,329,000,000
7,788,000,000
11,250,000,000
9,291,000,000
54,442,905,288
2,504,905,288
51,938,000,000
14,365,000,000
22,339,000,000
15,234,000,000
68,255,990,032
3,079,990,032
65,176,000,000
17,727,000,000
28,739,000,000
18,710,000,000
5,875,000,000
5,875,000,000
5,875,000,000
35,769,956,175
60,317,905,288
74,130,990,032
139,726,391
116,777,173
110,660,156
74,367,188
125,662,303
113,422,719
108,204,167
76,466,667
115,829,672
106,649,984
101,837,500
72,603,125
No
A.
Biaya produksi
8 Lt / 280 Unit
5000 m2
30%
40,743,204,668
781,686,360
Perijinan
a. Perencanaan Tapak
b. Sertifikasi lahan/HGB Induk
c. IMB
d. AMDAL / UKL dan UPL
308,500,000
82,500,000
30,000,000
96,000,000
100,000,000
Biaya Supervisi / MK
B
1
2
33,140,850,000
8,956,200,000
13,500,000,000
10,684,650,000
637,168,308
5,875,000,000
5,000,000,000
875,000,000
46,618,204,668
118,360,179
2,206,301
166,493,588
3,103,535
No
A.
BIAYA PRODUKSI
15 Lt / 510 Unit
5000 m2
30%
70,641,539,411
1,382,745,257
Perijinan
a. Perencanaan Tapak
b. Sertifikasi lahan/HGB Induk
c. IMB
d. AMDAL / UKL dan UPL
Biaya Supervisi / MK
1,112,434,154
B
1
2
5,875,000,000
5,000,000,000
875,000,000
121,341,980
2,317,421
150,032,430
2,865,359
386,950,000
82,500,000
30,000,000
174,450,000
100,000,000
61,884,410,000
16,807,050,000
27,253,580,000
17,823,780,000
76,516,539,411
No
A.
BIAYA PRODUKSI
20 Lt / 680 Unit
5000 m2
30%
87,100,247,904
1,690,286,080
Perijinan
a. Perencanaan Tapak
b. Sertifikasi lahan/HGB Induk
c. IMB
d. AMDAL / UKL dan UPL
Biaya Supervisi / MK
1,357,449,825
B
1
2
5,875,000,000
5,000,000,000
875,000,000
114,254,221
2,216,693
136,728,306
2,652,722
484,642,000
82,500,000
30,000,000
272,142,000
100,000,000
77,692,870,000
20,740,590,000
35,061,580,000
21,890,700,000
92,975,247,904
No.
A
1
2
8 Lt/280 unit
5000 m2
30%
16 Lt/510 unit
5000 m2
30%
20 Lt/680 unit
5000 m2
30%
34,868,204,668
1,727,354,668
33,140,850,000
8,956,200,000
13,500,000,000
10,684,650,000
64,766,539,411
2,882,129,411
61,884,410,000
16,807,050,000
27,253,580,000
17,823,780,000
81,225,247,904
3,532,377,904
77,692,870,000
20,740,590,000
35,061,580,000
21,890,700,000
5,875,000,000
5,875,000,000
5,875,000,000
40,743,204,668
70,641,539,411
87,100,247,904
145,511,445
124,529,302
118,360,179
80,200,714
138,512,822
126,993,215
121,341,980
86,393,392
128,088,600
119,448,894
114,254,221
82,062,015