Anda di halaman 1dari 3

SPO ALUR PEMERIKSAAN HIV UNTUK

DIAGNOSIS DENGAN PEMERIKSAAN


SEROLOGIS PADA USIA ≥18 BULAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PROVINSI 1/3
SULAWESI UTARA

Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR Tanggal RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ODSK
diterbitkan PROVINSI SULAWESI UTARA
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. ENRIKO HENCE RAWUNG, MARS
PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19720305 200112 1 006
A. Pengertian Penegakan diagnosis HIV dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan
(Definisi) serologis pada usia ≥18 bulan dengan tiga hasil pemeriksaan serologis
dengan tiga metode atau reagen yang berbeda.
B. Tujuan Untuk penegakan diagnosis HIV
C. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah ODSK Provinsi
Sulawesi Utara Nomor : 61 Tahun 2022, tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium RSUD Provinsi Sulawesi Utara
D. Referensi Kementrian Kesehatan RI,Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 23 tahun
2022 Tentang Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus, Acquired
Immuno-Deficiency Syndrome, dan Infeksi Menular Seksual
E. Prosedur/ Bagan Alur Pemeriksaan HIV untuk Diagnosis dengan pemeriksaan serologis
Langkah- pada usia ≥18 bulan
langkah

Keterangan:
R = hasil pemeriksaan reaktif (+) ; NR = hasil pemeriksaan non-reaktif (-)
Prosedur kerja:
1. Untuk persiapan petugas, petugas menggunakan handscoon dan
masker
2. Semua alat harus dibiarkan berada dalam suhu ruang sebelum
digunakan
3. Melakukan pengambilan sampel darah pada pasien.
Jika pasien dari rawat jalan, sampel darah diambil oleh petugas
laboratorium.
Jika pasien dari ruangan rawat inap, HD, dan IGD, sampel darah
diambil oleh perawat dari masing-masing ruangan kemudian sampel di
kirim ke laboratorium menggunakan alat pneumatic tube
4. Centrifuge sampel darah untuk memisahkan serum/plasma dan sel
darah merah
5. Mempersiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan HIV (alat rapid
test HIV, buffer test HIV, dan sampel serum/plasma)
6. Buka kemasan rapid test HIV 1, ambil alat tes dan tempatkan pada
meja yang bersih dan datar
7. Teteskan 1 tetes sampel serum/plasma ke dalam sumuran alat rapid
test HIV 1, kemudian teteskan 3 tetes buffer ke dalam sumuran alat
rapid test HIV 1.
8. Jika hasil pemeriksaan rapid test HIV 1:
1) Non-Reaktif, laporkan HIV Negatif
2) Reaktif, Lakukan Pemeriksaan Rapid test HIV 2 (Proses
pemeriksaan rapid test HIV 2 dapat mengikuti poin ke 6 dan 7)
9. Jika hasil pemeriksaan rapid test HIV 2:
1) Non-Reaktif, Ulangi pemeriksaan rapid test HIV 1. Jika hasilnya:
 Non-reaktif, laporkan HIV Negatif
 Reaktif, Laporkan HIV Inkonklusif, lakukan pemeriksaan HIV
ulang 14 hari kemudian
2) Reaktif, Lakukan pemeriksaan rapid test HIV 3 (Proses
pemeriksaan rapid test HIV 3 dapat mengikuti poin ke 6 dan 7)
10. Jika hasil pemeriksaan rapid test HIV 1 Reaktif, rapid test HIV 2
Reaktif, dan rapid test HIV 3 Non-Reaktif, Laporkan HIV Inkonklusif,
lakukan pemeriksaan HIV ulang 14 hari kemudian
11. Jika hasil pemeriksaan rapid test HIV 1 Reaktif, rapid test HIV 2
Reaktif, dan rapid test HIV 3 Reaktif, Laporkan HIV Positif

Pembacaan dan interpretasi hasil Rapid Test HIV


Positif: Muncul garis berwarna pada area control (C) dan tes (T)
Negatif: Hanya muncul garis berwarna pada area control (C)
Invalid: Tidak muncul garis berwarna pada area control (C)
Tidak muncul garis berwarna pada area control (C) dan tes (T)
F. Alat dan 1. Alat rapid test HIV
Bahan 2. Buffer test HIV
3. Tabung Darah
4. Dispo
5. Alkohol Swab
6. Plasterin
7. Handscoon
8. Masker
9. Timer
10. Refrigerator
G. Unit Terkait - IGD
- Rawat Inap
- Laboratorium
- Poliklinik Rawat Jalan
- Poliklinik MCU
- Ruang Hemodialisa
H. Dokumen -
Terkait

Anda mungkin juga menyukai