Anda di halaman 1dari 8

RESUME SEJARAH ARSITEKTUR

Disusun Oleh :
RAHMADANI AWALIA
E1B121076

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
2022
7 JENIS GAYA ARSITEKTUR YANG TERMASUK DALAM ARSITEKTUR MODERN

1. Arsitektur Mediterania

Gaya bangunan dengan konsep mediterania ini mengacu pada konsep bangunan kerajaan

eropa di tahun 80-an. Ciri-ciri bangunannya bisa dilihat dari adanya pilar-pilar besar dan adanya

lengkungan serta ornament-ornamen hiasan pada dinding. Tidak hanya itu, semangat konsep

mediterania adalah berusaha dekat dengan nuansa alam, sehingga bahan bangunannya pun banyak

menggunakan bahan alami seperti tanah liat dan batuan alam.

Konsep mediterania ini sangat cocok bagi Anda yang ingin menonjolkan sisi kemewahan

bangunan. Sangat terlihat bagaimana desain mediterania terdapat pintu dan jendela yang besar.

Tidak hanya ukuran, aspek warna juga mempengaruhi kesan mewah pada konsep bangunan ini.

Penggunaan warna yang sering dipilih adalah warna coklat, merah bata, kuning tanah. Sehingga

betul-betul menggambarkan desain bangunan kerajaan yang terkesan mewah.

2. Arsitektur Neo-Klasik

Arsitektur neo-klasik adalah sebuah gaya arsitektur yang dihasilkan oleh gerakan neoklasik

yang dimulai pada pertengahan abad ke-18. Dalam bentuk ternurninya, gaya arsitektur tersebut

merupakan gaya yang secara prinsip berasal dari arsitektur zaman klasik, prinsip-prinsip vitruvian,
dan arsitektur arsitek Italia Andrea Palladio.

Arsitektur neo-klasik mengacu pada gaya bangunan yang dibangun pada masa kebangkitan

arsitektur Yunani dan Romawi Klasik yang dimulai sekitar tahun 1750 dan berkembang pada abad

ke-18 dan ke-19. Sedangkan arsitektur kebangkitan Yunani menggunakan berbagai elemen klasik,

seperti kolom dengan detail Doric, ionic, atau Corinthian, neoklisikisme ditandai dengan kebangkitan

keseluruhan volume klasik dan seringkali skala besar. Beberapa gedung institusi dan pemerintah

yang paling terkenal dan mudah dikenali di Eropa dan Amerika Serikat bergaya neo-klasik.

3. Arsitektur Vernakular

Arsitektur vernakular adalah gaya arsitektur yang dirancang berdasarkan kebutuhan

lokal, ketersediaan bahan bangunan, dan mencerminkan tradisi lokal. Definisi luas dari

arsitektur vernakular adalah teori arsitektur yang mempelajari struktur y ang dibuat oleh

masyarakat lokal tanpa intervensi dari arsitek profesional. Arsitektur vernakular bergantung
pada kemampuan desain dan tradisi pembangunan lokal. Namun, sejak akhir abad ke -19 telah

banyak arsitek profesional yang membuat karya dalam versi gaya arsitektur vernakular ini.

Istilah vernakular berasal dari kata vernaculus di Bahasa Latin, yang berarti "domestik, asli, pribumi",
dan dari Verna, yang berarti "budak pribumi" atau "budak rumah -lahir". Dalam

linguistik, vernakular mengacu pada penggu nakan bahasa tertentu pada suatu tempat, waktu, atau
kelompok. Dalam arsitektur, vernakular mengacu pada jenis arsitektur yang asli pada

waktu atau tempat tertentu (tidak diimpor atau disalin dari tempat lain). Arsitektur vernakular

ini paling sering digunakan untuk bangunan tempat tinggal.

Arsitektur vernakular memiliki konsep yang sangat terbuka dan komprehensif. Arsitektur

vernakular merupakan istilah yang juga merepresentasikan arsitektur primitif atau asli, arsitektur
adat, arsitektur leluhur atau trad isional, arsitektur pedesaan, arsitektur etnis, arsitektur informal,
atau arsitektur tanpa arsitek. Arsitektur vernakular tidak dapat disamakan

dengan arsitektur tradisional, meskipun ada hubungan di antara keduanya. Teori mengenai
arsitektur vernakular te lah ada sejak tahun 1800-an, yang berarti bahwa

konsep arsitektur vernakular bukanlah sebuah konsep baru, tetapi sudah ada sejak zaman

dahulu. Ide mengenai vernakularisme pada bangunan telah muncul dalam Bahasa Inggris sejak

tahun 1600-an, sedangkan istilah arsitektur vernakular telah secara eksplisit digunakan sejak

tahun 1818. Arsitek mulai tertarik menggunakan vernakular dalam teori arsitektur pada awal abad
ke- 20. Pada tahun 1964, sebuah pameran foto mengenai arsitektur vernakular

bernama Architecture Without Architects yang digelar di New York Museum of Modern

Art (MOMA) menjadi momen penting dari masuknya arsitektur vernakular ke dalam high

architecture. Pameran ini diselenggarakan oleh Bernard Rudofsky yang memiliki tujuan untuk

mengangkat arsitektur vernakular ke dalam kategori beaux-arts.

4. Arsitektur Modern

Gaya arsitektur dengan konsep modern ini memiliki karakter yang simple, fungsional, bersih, stylish,
dan tentunya menyesuaikan perkembangan zaman dan gaya hidup modern. Jika diamati

esensi dari modern adalah terletak pada penggunaan teknologi yang semakin berkembang. Gaya
arsitektur modern tidak terlalu banyak menggunakan pengaturan ornament. Di

Indonesia sendiri, gaya bangunan modern sudah banyak di terapkan mulai awal tahun 1970-an.
Konsep ornament lebih melihat bentuk, bahan dan ukuran dalam sudut pandang fungsionalnya.

Desain eksteriornya sendiri bisa dilihat memiliki karakter penggunaan jendela yang berukuran lebar

dan tinggi. Kadang juga ada pilar seperti konsep mediterania, namun hanya sebagai penyangga

utama dengan jumlah yang sedikit.


Karakter arsitektur modern bisa di lihat dari bentuknya yang asimetris, dengan atap datar,

strukturnya terlihat halus dan efisien. Kesan mewah juga diperlihatkan dengan penggunaan benda-
benda transparan seperti kaca. Bahan yang di gunakan pada unsure jendela dan pintu biasanya

terbuat dari aluminium dan stainless. Sama halnya dengan konsep kontemporer, gaya modern tidak

banyak menggunakan ruangan, denah terbuka lebih cenderung di terapkan pada konsep arsitektur

gaya modern.

5. Arsitektur Minimalis

Gaya arsitektur minimalis menekankan pada pertimbangan fungsional. Geometris elementer,


persegi, dan kubus, minim ornament dan dekorasi, itulah gambaran bentuk khas interior gaya

arsitektur minimalis. Namun bukan berarti gaya minimalis tidak mempertimbangkan keindahan dan

kesan kemewahan. Gaya minimalis masih menekankan pertimbangan estetika dan kemewahan.
Namun dalam bentuk keteraturan susunan struktur bangunan, dan bukan dari kerumitan atau

keunikan struktur bangunannya.

Konsep minimalis ini sangat cocok untuk rancangan arsitektur bangunan yang memiliki

keterbatasan lahan. Penataan ruangannya pun terlihat mengedepankan kesan ruang yang luas dan

nyaman. Konstruksi strukturalnya tersusun sederhana namun menggunakan pewarnaan yang

mencolok serta sedapat mungkin gaya arsitektur ini mengurangi jumlah dinding-dinding yang

membatasi ruangan.

6. Arsitektur Kontemporer

Istilah kontemporer sering digunakan untuk memaknai gaya tahun 1940-1980an. Namun

istilah kontemporer lebih dikenal mirip dengan istilah modern, namun dalam dunia desain keduanya

dibedakan termasuk dalam penggunaan istilah dunia arsitektur. Konsep kontemporer digunakan

unutk menunjukkan gaya yang variatif, inovatif, dan fleksibel dalam gaya bangunan. Baik dari segi

tampilanny, material, sampai teknologi pengolahan yang digunakan. Gaya arsitektur kontemporer
mengedepankan aspek keunikan yang diluar mainstream pada

umumnya. Oleh karena itu, gaya kontemporer banyak bermain dalam pengaturan warna, dan

tekstur materialnya. Bahan yang sering digunakan adalah seperti kayu, batu bata, dinding batu serta

semen. Gaya kontemporer sangat mengandalkan kreatifitas arsitektur. Banyak inovasi gaya

kontemporer dalam pembangunan pasar, restaurant, perkantoran, ruko, villa, dll.


7. Arsitektur Oriental

Gaya arsitektur dengan konsep oriental memiliki keragaman elemen yang sangatlah menarik.

Terlihat dengan adanya ukiran-ukiran kayu pada dinding, penempatan ornament oriental berbentuk

guci, lukisan, hingga pewarnaan interior yang memberikan kesan oriental. Gaya arsitektur oriental

memiliki pola pewarnaan dengan kombinasi kuning, merah, dengan warna netral. Penggunaan

warna netral menjadi ciri khas gaya oriental karena akan memberikan kesan lapang pada desain

interiornya.

Gaya oriental banyak menggunakan material mentah yang memiliki tekstur yang indah seperti

kayu rosewood, kayu cedar, batu, bamboo, anyaman rotan, serta sutera. Bahan-bahan tersebut

memberikan tekstur tersendiri untuk memberikan keseimbangan warna pada konsep oriental.

TOKOH ARSITEKTUR MODERN BESERTA KARYANYA

1. Le Corbusier

Maestro arsitek kelahiran La Chaux De Fonds pada 06 Oktober 1887 dan wafat pada tanggal agustus

1965 ini adalah salah satu dari pendukung perkembangan arsitektur moderen melalui beberapa

karaya dan beberapa aliran seni arsitektur moderen yang ia cetuskan, dan diantaranya adalah

“Purism” adalah hasil aliran seni arsitektur yang dipengaruhi oleh aliran seni Cubism (kotak/kubus).

Alhasil, bangunan-bangunan yang berdasarkan aliran seni ini akan cenderung berujud kotak jika

diamati. Dan falsafah yang terkenal dikemukakan beliau adalah “ bahwa bangunan tanpa ornamen

adalah indah”. Berikut beberapa hasil karyanya :

a. Notre Dame du Haut. Ronchamp (1950 – 1954). Perancis

b. Centre Le Corbusier (1963 – 1967) Perancis, Zurich, Switzerland

c. Houseat Weisesenhof (1927)Stuttgart, Germany

2. Antonio Gaudi

Antonio Gaudi atau lengkapnya asli Antonio Gaudi Cornet lahir pada tanggal 25 Juni 1852, di Reus,

Cataloni, spanyol. Petualangan didunia arsitekturnya dimulai ketika ia bersekolah di Escola Tecnica
Superior d’Arquitectura di Barcelona.

Pada tahun 1878, karena gaya seni yang dianggap masih orisinil, Eusebi Guell salah satu orang

berpengaruh di Barcelona, tertarik dengan karya Gaudi dan sekaligus sebagai awal mula dikenalnya

Gaudi dalam dunia arsitektur moderen. Karya-karyanya diantranya adalah sebagai berikut :

a. The Temple Expiatori de la Sagrada Família. (1882 – 1926). Barcelona.

b. Cassa Batillo (1904-1906)

c. Cassa Milla, (1906-1910), Barselona

3. Alvar Aalto

Alvar Aalto atau yang bernama lengkap Alvar Hugo Hendrik Aalto adalah arsitek berkebangsaan

Finlandia. Alvar Aalto lahir di Finlandia, 11 mei 1976. Aalto mulai mengenal dunia Arsitektur

semenjak ia mulai belajar di Helsinki Technical Institute (1916-1921) di bawah Armas Lindgren. Karir
pertamanya dimulai sebagai designer pameran. Pada (1916-1921) ia juga pernah menjabat

sebagi kepala Arsitek Finlandia. Karya-karyanya diantra lain :

a. Finlandia Hall (1967-1971)

b. Aalto Teater (1983). Essen , Jerman

c. Aalto University School of Science and Technology (1849). Helsinki

4. Aguste Peret

Auguste Perret sejatinya merupakan anak seorang kontraktor bangunan, lahir di Ixelles dekat

Brussels pada 12 Februari 1874. Teori-teori perancangan pertamanya yia peroleh dari membaca

karya Emmanuel Eugène Viollet-le-Duc, yang menganjurkan reintegrasi bentuk arsitektur dan teknik

konstruksi, yang telah pergi cara terpisah di abad ke-19. Perret belajar di École des Beaux-Arts (1891-
1895) di Paris di studio Julien Guadet. Perret pergi tanpa

gelar dan bergabung dengan perusahaan ayahnya. pada tahun 1905, ia berhasil merancang karya

seni arsitektur yang ia namai sebagai Perret Freres. Perret Freres keduanya dirancang dalam

bangunan gedung yang terpisah sendiri dan dijalankan desain orang lain dalam beton bertulang.
Berikut diantara karya-karyanya :
a. Rue Franklin Apartement, (1902-1904, Paris

b. Garage Pontiue, (1905), Paris

c. Theater des Champ-elyes, (1913), Paris

5. Frank Lioyd Wright

Frank Lloyd Wright lahir pada 8 Juni 1867 dan mwningal pada 9 April 1959. Ia adalah seorang arsitek

terkenal dari awal tahun 1900-an. Rumahnya terkenal dengan julukan Robbie House, yang tata

ruangnya seperti jaringan jalan yang ruwet dan jendela kaca bernoda geometris. Info selengkapnya

tentang Robbie House dapat dibaca dalam buku The Wright 3 karya Blue Balliet. Iamengembangkan

serangkaian gaya yang amat bersifat perorangan, sehingga gayanya sangat mempengaruhi rancang

bangunan di seluruh dunia, dan oleh sebab itu sampai saat ini ia masih merupakan arsitek terkenal

dari Amerika Serikat.

Wright juga terkenal sepanjang hidupnya karena kehidupan pribadinya yang berwarna dan sering

menjadi berita utama. Seperti kisahnya tentang kegagalan pernikahan pertamanya dan pembakaran

serta pembunuhan di studio Taliesin miliknya pada tahun 1914. Berikut diantara karya-karyanya :

a. Frank LIyd Wright studio (1889)

b. Taliesnl Spring Gren Wisconsin (1911)

c. Falling Water, bear run, Pennsylvania (1935-1937)

6. Kenzo Tange

Kenzo Tange lahir di Osaka, Jepang pada tahun 1913. Dia lulus dari Universitas Tokyo pada tahun

1938 dan bekerja untuk Kunio Maekawa sampai 1941. Ia belajar perencanaan kota di sekolah

pascasarjana di Universitas Tokyo setelah itu ia diangkat posisinya sebagai asisten profesor

arsitektur.

Ia menerima gelar di bidang teknik pada tahun 1959. Dua tahun kemudian mendirikan Tange Kenzo

Tange dan Urtec yang kemudian menjadi Kenzo Tange Associates. Ia menjabat sebagai profesor

teknik perkotaan di Universitas Tokyo 1963-1974, ketika ia pensiun sebagai mendapat gelar profesor

emeritus. Berikut diantara karya-karyanya :


a. St. Marry’s Cathedral, (1964), Tokyo

b. Yamanashi Broadcasting and Perss Center, (1966), Kofu

c. United Overseas Bank, (1986), Singapura

7. Louis Henry Sulivan

Louis Henry Sullivan lahir 3 september 1856 dan meninggal pada 14 april 1924. Louis Sullivan

dilahirkan dari ayah Irlandia dan ibu Swiss keduanya telah beremigrasi ke Amerika Serikat pada

1840-an. Ia dibesarkan tinggal bersama neneknya di Selatan (Wakefield), Massachusetts. Louis

menghabiskan sebagian besar masa kecilnya belajar tentang alam, sementara di peternakan kakek

dan neneknya.

Ia adalah seorang arsitek Amerika, dan telah disebut “. Ayah dari pencakar langit” sekaligus bapak

Arsitekrut modern. Ia dianggap oleh banyak orang sebagai pencipta pencakar langit modern,
sekaigus adalah seorang arsitek berpengaruh dan kritikus dari Sekolah Chicago, seorang mentor

untuk Frank Lloyd Wright. Karya-karyanya diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Aditorium Building (1887-1890), Chicago

b. Carrie Eliza Getty Tomb, Graceland Cemetery, (1890), Chicago

c. Wainwright Building, (1890), St. Louis

Anda mungkin juga menyukai