Oleh
Ripaldi Rahmadhan
Abdullah Wafa
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,dimana atas rahmat dan
hidayahnya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini.adapun makalah ini berisi tentang sejarah
ASIA PASIFIC ECONOMIC COOPERATION (APEC) dengan sub bab pergerakan nasional.
Penulis juga berterima kasih kepada Guru pembimbing mata Pelajaran ini yakni Bapak
Muhammad Miftahudin, S.Pd dan terima kasih juga kepada segenap orang orang yang turut andil
dalam penyelesaian makalah ini.
Adapun makalah ini merangkum tentang ASIA PASIFIC ECONOMIC COOPERATION
(APEC). Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan penulisan ini.akhir kata
tiada gading yang tak retak.
Sekian dan terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
Cover ...........................................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
Latar Belakang..............................................................................................................1
Tujuan...........................................................................................................................2
Didalam............................................................................................................4
5. Penyebab APEC berhenti untuk menerima anggota baru pada pertengahan dekade
1990...................................................................................................................8
6. Apakah APEC telah berhasil dalam mencapai tujuannya sejauh ini .......................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masing masing negara di belahan dunia membutuhkan ekonomi yang stabil demi
tercapainya tujuan dari bangsa mereka dan demi kesejahteraan rakyat dari masing masing
negara,namun dalam mencapai suatu sistem perekonomian yang stabil setiap negara memiliki
sumber daya masing masing yang tentunya berbeda,mereka tidak bisa menjamin kehidupan yang
layak bagi masyarakatnya jika mereka tidak bisa mengelola sumber daya mereka dan tidak dapat
mencapai ekonomi yang stabil.
Kerjasama antar regional maupun multilateran sangat diperlukan demi tercapainya tujuan
negara dan pemenuhan kebutuhan dalam masyarakat maupun mengeloloa sumberdaya yang ada
dalam suatu negara.Dari adanya pertimbangan suatu negara dengan berdasar atas kemakmuran
rakyat dan dengan dasar mencapai kestabilan ekonomi,maka pemimpin dari negara negara di
wilayah Asia Pasifik melakukan pertemuan bilateral yang terjalin dalam satu lingkaran
organisasi yang bernama Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).Dengan tujuan mendorong
pertumbuhan ekonomi di Asia Pasifik.
Untuk itu, makalah ini akan membahas penjelasan lebih lanjut mengenai Asia Pasific
Economic Cooperation (APEC) yang menjadi salah satu lembaga pendorong pertumbuhan
ekonomi pada wilayah Asia Pasifik.
B. Rumusan Masalah
1. Latar belakang dan awal mula terbentuknya APEC
2. Struktur organisasi APEC beserta peran dan fungsi setiap badan di dalamnya
3. Proses pengambilan keputusan dalam APEC
4. Deklarasi Bogor dan tujuan dari Deklarasi Bogor
5. Alasan APEC berhenti menerima anggota baru pada pertengahan dekade 1990-an
6. Apakah APEC berhasil mencapai tujuannya sejauh ini
7. Efisiensi APEC sebagai organisasi untuk negara anggotanya
8. Termasuk dalam jenis organisasi apakah APEC ini, independen atau instrument
kepentingan beberapa nengara anggota
C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah kami selaku penulis ingin menyampaikan isi
makalah kami kepada para pembaca agar pembaca dapat mengetahui dan memahami materi
kami yang terdiri atas beberapa bagian yaitu: latar belakang terbentuknya APEC, struktur
organisasi,pengambilan keputusan,tujuan dana apa itu Deklarasi Bogor, alasan mengapa APEC
berhenti menerima anggota baru pada pertengahan dekade 1990-an, apakah APEC berhasil
mencapai tujuannya sejauh ini, apakah APEC dapat menjadi organisasi yang efisien dan adil
bagi negara anggotanya, dan termasuk dalam jenis organisasi apakah APEC ini, independen atau
instrumen kepentingan beberapa negara.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Latar Belakang dan Awal Mula Terbentuknya APEC
Pemimpin-pemimpin negara Asia Pasifik melaksanakan pertemuan multilateral pada
tahun 1989, pertemuan ini terjalin dalam sebuah lingkaran organisasi yang bernama Asia Pacific
Economic Cooperation (APEC). Organisasi ini bekerjasama pada bidang ekonomi yang dilatar
belakangi oleh tujuan saling dependent dengan negara-negara di kawasan asia pasifik. Kerja
sama di lingkaran APEC dibangun dengan pemikiran bahwa perkembangan Asia Pasifik
berpusat pada lingkungan yang tertuju dengan perubahan besar pada pola perdagangan dan
investasi, arus keuangan dan teknologi, juga perbedaan terhadap keunggulan komparatif,
sehingga diperlukan konsultasi dan kerja sama intra regional. Terciptanya APEC tahun 1989 di
Canberra, Australia dengan misi menciptakan kawasan perdagangan bebas dan membebaskan
aliran investasi dari berbagai hambatan, APEC terbentuk atas saran Bob Hawke yaitu mantan
perdana menteri Australia. Ada dua aspek yang menjadi pendorong terbentuknya APEC yaitu:
Inilah awal mula terbentuknya APEC dan APEC dapat dibilang sebagai wadah
pertemuan internasional yang fokus di bidang ekonomi, keanggotaan APEC sifatnya terbuka
untuk kerja sama dalam bidang ekonomi. Pada tahun 1993 dimana APEC berumur 4 tahun
pemimpin negara anggota APEC mengadakan dialog intensif , APEC mulai meningkatkan
banyak dari organisasinya seperti pembentukan visi dan sebagainya.
Pertemuan pertama para anggota APEC tahun 1993 yaitu APEC Economic Leaders
Meeting (AELM) di Blake Island, Seattle, AS, APEC mengesahkan visi yang menyatakan bahwa
kawasan yang mencapai 40 persen dari penduduk di dunia pada saat itu GNP (Produk Nasional
Bruto) mencapai 55 persen dan memegang peran penting dalam perekonomian dunia.
Berhubungan dengan ini APEC mendukung sistem perdagangan multilateral dan meyakinkan
bahwa perdagangan dan investasi bebas akan memajukan Asia Pasifik untuk menjadi peran
penting dalam perdagangan di dunia.
2. Struktur Organisasi Beserta Fungsi dan Peran Badan-Badan yang Ada Didalamnya
Policy level merupakan arah kebijakan kerjasama APEC oleh 21 pemimpin ekonomi APEC.
Rekomendasi strategis yang diberikan oleh menteri APEC dan Dewan Penasihat Bisnis APEC
dianggap oleh pemimpin ekonomi APEC sebagai bagian darri proses. Pertemuan ini dilakukan
setiap tahun guna membantu arah kebijakan APEC.
• APEC Economi Leaders Meeting (AELM), diadakan setahun sekali di ekonomi tuan
rumah APEC. Deklarasi ini menetapkan agenda kebijakan untuk APEC.
• APEC Bussines Advisory Council (ABAC), memberikan prespektif bisnis kepada para
pemimpin ekonomi APEC melalui pertemuan tahunan dan lapora resmi. Laporan tahunan
berisi rekomendasi untuk meningkatkan lingkungan bisnis dan investasi di wilayah
APEC. ABAC juga bertemu 4x dalam setahun dan seorang perwakilan menghadiri
pertemuan tingkat menteri
• Ministerial Meeting (MM), mengadakan pertemuan yang dihadiri para Menteri Luar
Negeri dan Menteri Perdagangan ekonomi sebelum pertemuan para pemimpin ekonomi
APEC. Para menteri mempertimbangkan kegiatan tahunan ini dan memberikan
rekomendasi untuk pertimbangan pemimpin ekonomi APEC.
Working level kegiatan dan proyek tingkat kerja APEC dipandu oleh pejabat senior APEC dari
21 negara anggota APEC.
• APEC Secertariat, mendukung kegiatan komite dan working grup serta berperan
melaksanakan program APEC dan jasa pelayanan informasi melalui e-mail dan website
• Senior Official Meetings (SOM), bekerja dibawah arahan dari Menteri APEC, Pejabat
Senior memandu kegiatan commite, Kelompok Kerja da Stuan Tugas. Pejabat Senior
mengembangkan rekomendasi untuk para Menteri dan pemimpin ekonomi APEC.
ii) Budget and Management Commite, memberikan saran kepada SOM mengenai
masalah anggaran, administrasi, dan manejerial. Juga memantau dan mengevaluasi
aspek manajemen proyek dan operasi komite dan kelompok kerja dan membentuk
rekomendasi kepada SOM untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
iii) Commite on Trade and Invesment (CTI), mengkoordinasi pekerjaan APEC mengenai
liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan investasi. Komite Perdagangan dan
Investasi bekerja untuk mengurangi hambatan pada kegiatan bisnis melalui Sub-
komite dan Kelompok Pakar.
iv) Economic Commite (EC), mempromosikan reformasi struktural dalam APEC dengan
melakukan analisis kebijakan dan pekerjaan yang berorientasi pada tindakan. Komisi
Eropa mengembangkan mandat ini dalam koordinasi erat dengan kelompok-
kelompok APEC terkait lainnya;misalnya, Competition Policy and Law Group
(CPDG) and the Finance Minister’s Process (FMP).
vi) SOM Task Force/ Grup Ad-hoc, mengidentifikasi masalah dan membuat
rekomendasi tentang bidang-bidang penting untuk dipertimbangkan APEC. Grup Ad-
hoc juga telah didirikan di APEC untuk memberikan informasi topikal dan relevan
atau untuk memenuhi tugas tugas penting yang tidak dicakup oleh kelompok lain.
1. Consensus, yang mempunyai arti bahwa semua keputusan yang dikeluarkan APEC harus
berdasarkan oleh kesepakatan negara anggota dan memiliki dampak positif untuk 21
Ekonomi Anggota.
2. Voluntary and non-binding yang mempunyai arti bahwa semua kesepakatan yang terjadi
didalam forum APEC harus dilakukan secara sukarela dan bersifat tidak mengikat.
3. Concerted unilateralism, yang mempunyai arti bahwa setiap pelaksanaan keputusan harus
dilakukan secara bersama sesuai dengan kemampuan Ekonomi tiap negara anggota
dengan tanpa syarat resiprositas.
4. Differentiated time frame yang mempunyai arti bahwa setiap Ekonomi maju diharapkan
melakukan proses liberalisasi terlebih dahulu
APEC juga mendapati isu bahwa APEC lari dari tujuannya dan fokus terhadap isu politis
dikarenakan kedatangan Presiden George W. Bush pada saat itu lebih memfokuskan untuk
membahas perang melawan terorisme dengan para pemimpin-pemimpin negara pada saat itu,
sehingga APEC dianggap turun dari misi dan tujuannya dan hilangnya kepercayaan dari negara-
negara lain untuk bekerja sama pada bidang ekonomi.
5. Penyebab APEC berhenti untuk menerima anggota baru pada pertengahan dekade 1990
APEC berhenti untuk menerima anggota baru pada dekade 1990-an yakni sekitar tahun
1993-1997. Penerimaan anggota baru dihentikan karena adanya krisis keuangan Asia yang
terjadi pada tahun 1997. Banyak negara di Asia terkena dampak akibat krisis keuangan ini,
seperti Indonesia, Filipina, Hongkong, Korea Selatan dan negara-negara di Asia lainnya. Krisis
keuangan ini terjadi akibat pemerintah Thailand terlilit utang luar negeri yang cukup besar,
sehingga mereka melakukan berbagai cara agar nilai tukar Bath terhadap dollar Amerika Serikat
dapat meningkat. Dampak yang ditimbulkan akibat krisis ini adalah kegiatan perekonomian
negara-negara Asia. Setiap negara mengurus kegiatan perekonomiannya masing-masing agar
tidak terjadi inflasi yang besar-besaran. APEC turut berperan aktif dalam penyelesaian krisis
keuangan ini. APEC membantu dengan cara meningkatkan sistem perdagangan mulitilateral
antar negara-negara dan memulihkan kondisi perekonomian negara-negara anggota. Hal tersebut
menyebabkan APEC berhenti untuk menerima anggota baru untuk sementara. APEC focus
terhadap penyelesaian dan penanganan Krisis Keuangan Asia 1997.
Kemajuan kemajuan yang diperoleh oleh APEC hingga sekarang dapat membuktikan bahwa
APEC berhasil mencapai tujuannya meskipun belum 100% karena ada beberapa kesepakatan
yang gagal di raih oleh APEC dan ada juga beberapa problematika yang gagal dibereskan oleh
APEC,contohnya :
Akan tetapi problematika yang ada dapat di tanggapi dengan bijak dan para anggota juga
tidak mengeluhkan hal tersebut,jadi sejauh ini APEC telah melaksanakan tujuannya dengan baik
dan diharapkan dapat lebih baik lagi.
BAB III
KESIMPULAN
Asia Pasific Economy Cooperation (APEC) merupakan organisasi yang lahir tahun 1989
bekerjasama pada bidang ekonomi yang dilatar belakangi oleh tujuan saling dependent dengan
negara-negara di kawasan asia pasifik keanggotaan APEC sifatnya terbuka untuk kerja sama
dalam bidang ekonomi.APEC memiliki sasaran utama yaitu liberasi perdagangan dan investasi,
salah satu contohnya adalah Deklarasi Bogor pada tahun 1994 yang berisi mengenai negara-
negara maju yang sudah pada tahap industrilisasi untuk mencapai sasaran perdagangan dan
investasi paling lama tahun 2010 dan negara-negara yang sedang berkembang paling lama tahun
2020.
Pada decade 1990an APEC menghentikan penerimaan anggota baru karena adanya krisis
moneter yang terjadi di beberapa negara di Asia.Dampaknya adalah setiap negara mengurus
kegiatan perekonomiannya masing-masing agar tidak terjadi inflasi yang besar-besaran. APEC
turut berperan aktif dalam penyelesaian krisis keuangan ini. APEC membantu dengan cara
meningkatkan sistem perdagangan mulitilateral antar negara-negara dan memulihkan kondisi
perekonomian negara-negara anggota.Seiring dengan berjalannya waktu APEC mulai berhasil
mencapai tujuannya sedikit demi sedikit,negara negara anggotanya juga mulai merasakan
dampak positif dari Organisasi APEC.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/22535/BAB%202.pdf?
sequence=3&isAllowed=y (diakses 12 April 2020)
https://www.kemendag.go.id/storage/files/2019/09/03/anggota-apec-serukan-penguatan-kerja-
sama-ekonomi-digital-dan-pemanfaatan-industri-40-id0-1567491006.pdf diakses pada tanggal
11 April 2020
Kementerian Luar Negeri. Asia Pacific Economic Cooperation APEC. Diakses melalui
https://kemlu.go.id/portal/id/read/164/halaman_list_lainnya/asia-pacific-economic-cooperation-
apec
Pusat Studi Sejarah. Sejarah Asia Pacific Economic Cooperation APEC. Diakses melalui
https://sejarahlengkap.com/organisasi/sejarah-berdirinya-apec
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. JODI (Joint Organisation Data Initiative).
Diakses melalui https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/kementerian-esdm-
selenggarakan-indonesia-jodi-workshop