Anda di halaman 1dari 3

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh;

Alhamdulillah, alhamdulillahilladzi arsala rasulahu bil huda wa diinil haq. Asyadu alla ilaha
illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma sholli ala Muhammad wa ala alihi
wa sohbihi rasulillahi ajma’in.

Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala…


Yang terhormat, Bapak/Ibu Tamu Undangan
Serta rekan-rekan yang berbahagia

Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
begitu banyak nikmat, terutama nikmat sehat dan kesempatan umur sehingga kita semua
diizinkan untuk singgah di bulan Sya’ban 1443 Hijriah tahun 2022.

Shalawat berbingkaikan salam kita hadiahkan kepada Nabi Akhir Zaman, Muhammad SAW.
Semoga dengan seringnya bershalawat kita akan mendapat pertolongan beliau di Hari Kiamat
nanti.

Bapak, Ibu, serta rekan-rekan yang berbahagia;

Bersyukur kita pada momentum ini bisa bersama-sama singgah dan tiba di bulan kedelapan
dalam kalender Islam, yaitu Sya’ban.

Kemarin, rasanya belum begitu lama kita memetik momentum 27 Rajab yang bertepatan
dengan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Sekarang Rajab telah berlalu dan Sya’ban telah singgah. Sebagai seorang muslim, masing-
masing diri kita barangkali sudah memiliki motivasi yang membuncah dalam hal ibadah.

Hadirin yang berbahagia;

Bulan Sya’ban boleh dikatakan sebagai bulan yang istimewa. Ia muncul di antara bulan mulia
Rajab dan Ramadan.

Ibnu Hajar Rahimahullah pernah berkata bahwa bulan Sya’ban ialah bulan di mana orang-orang
Arab dulunya sibu mencari air atau sumur setelah berlalunya bulan Rajab yang mulia.

Tidak hanya sebatas itu, Sya’ban adalah bulan yang dicintai Rasul. Pada bulan ini, Rasulullah
SAW melakukan ibadah puasa Sunnah lebih banyak daripada bulan-bulan selainnya.

Beliau bersabda:

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم اسْ َت ْك َم َل صِ َيا َم َشه ٍْر َق ُّط‬ ُ ‫ َو َما َرَأي‬:‫ت‬
َ ِ ‫ْت َرسُو َل هَّللا‬ َ ‫َعنْ َعاِئ َش َة ُأ ِّم ْالمُْؤ ِمن‬
ْ َ‫ِين َرضِ َي هَّللا ُ َع ْن َها َأ َّن َها َقال‬
َ ‫ان َو َما َرَأ ْي ُت ُه فِي َشه ٍْر َأ ْك َث َر ِم ْن ُه صِ َيامًا فِي َشعْ َب‬
‫ان‬ َ ‫ض‬ َ ‫ِإاَّل َر َم‬.
Artinya:

Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh
kecuali puasa bulan Ramadan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa Sunnah
melebihi (puasa Sunnah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)

Hadirin yang berbahagia;

Bila kita renungkan lebih dalam, sebenarnya berpuasa di bulan Sya’ban adalah wujud dari
latihan diri secara fisik maupun rohani untuk menghadapi bulan suci Ramadan.

Terang saja, pada bulan Ramadan kita akan berpuasa selama 30-31 hari penuh dan ditambah
oleh amalan-amalan berpahala seperti shalat Tarawih dan Witir, tadarus Al-Quran hingga shalat
Tahajud.

Masing-masing amalan tersebut memerlukan stamina dan juga hati yang sejuk. Maka darinya,
untuk mempersiapkan bulan Ramadan kita bisa melatih puasa Sunnah Senin-Kamis, puasa
Ayyamul Bidh, hingga puasa Daud.

Terkhusus rekan-rekan yang perempuan, bulan Sya’ban adalah bulan terakhir untuk mengganti
utang puasa Ramadan sebanyak hari-hari yang ditinggalkan pada tahun lalu.

Hadirin yang saya hormati;

Selain dianjurkan untuk berpuasa, bulan Sya’ban pula menjadi bulan di mana catatan amal kita
akan diangkat ke langit.

Hal ini berdasarkan kalam Nabi dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu anhu, ia mengatakan, “Aku
bertanya, ‘Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di suatu bulan seperti engkau
berpuasa di bulan Sya’ban.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

‫ َوه َُو َش ْه ٌر ُترْ َف ُع ِف ْي ِه اَأْلعْ َما ُل ِإ َلى‬،‫ان‬ َ ‫ض‬ ٍ ‫ك َش ْه ٌر َي ْغفُ ُل ال َّناسُ َع ْن ُه َبي َْن َر َج‬
َ ‫ب َو َر َم‬ َ ِ‫ٰذل‬
‫ َفُأحِبُّ َأنْ يُرْ َف َع َع َملِـيْ َوَأ َنا صَاِئ ٌم‬،‫َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬
Artinya:

“Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkatnya
amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang
berpuasa.” Hadis Riwayat An-Nasa’i dan Ahmad. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dan Dishahihkan
oleh Ibnu Khuzaimah

Hadirin yang berbahagia;

Sejatinya ada banyak keutamaan dan keistimewaan lain dari bulan Sya’ban, salah satunya
ialah malam Nishfu Sya’ban sebagai kesempatan besar bagi umat muslim untuk memohon
ampunan kepada Allah.
Menyambut bulan Ramadan yang tinggal menghitung hari, adalah hal yang sangat baik bagi
kita semua untuk menambah amal kebajikan di bulan Sya’ban.

Tidak hanya berpuasa, kita pula bisa memperbanyak sedekah, infak, menolong orang lain,
membantu menyelesaikan urusan dan kesulitan orang lain, serta memperbanyak memohon
ampunan kepada Allah.

Mudah-mudahan kita semua diberikan kesehatan dan kesempatan umur sehingga sampai di
bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.

Bapak, Ibu, serta rekan-rekan yang berbahagia;

Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan pada momentum bulan Sya’ban 1443
Hijriah tahun 2022 ini. Saya akhiri dengan pantun:

Jalan-jalan ke pasar eh motornya pecah ban


Ya sudah akhirnya aku berangkat ke pasar esok pagi
Tambahkanlah amal kebaikan di bulan Sya’ban
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang merugi

Banyak maaf, wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai