Telah dilakukan praktikum modul pertama ini dengan menggunakan data hasil log

permeabilitas dengan jumlah data sekitar 57 data yang bertujuan untuk memahami dan
menyelesaikan permasalahan kebumian dengan menggunakan analisis statistik melalui analisa
mean, median, modus, variansi, kovarian, korelasi, histogram dan pdf. Output yag dihasilkan
dalam percobaan kali ini adalah permeabilitas, porositas dan log permeabilitas serta
korelasinya terhadap kedalaman. Dimana pada kedalaman 2920,5 memiliki nilai permeabilitas
rata rata sebesar 123,3354 dan porositas sebesar 17,62281 lalu log permeabilitas sebesar
1,224311. Dapat diketahui nilai rata-rata terbesar terletak pada permeabilitasnya,
permeabilitas yang besar menandakan semakin bagus korelasi/ hubungannya dengan
porositas. Setelah itu median yang diperoleh pada permeabilitas adalah 24,2 dan porositas
16,25 kemudian log permeabilitas sebesar 1,38382 dst seperti yang tertera pada tabel seperti
dibawah ini :

Total 7030,12 1004,5 69,7857

123,335 17,6228 1,22431
Rata-rata 4 1 1
median 24,2 16,25 1,38382
39761,2 16829,2 82,5227
variansi 4 3 1
199,402 129,727 9,08420
standart deviasi 2 5 1
17,9550 30,9025 8,20995
koefisien variansi 2 7 8
range 747,99 23,8 4,8739

Porositas cenderung berhubungan secara linier terhadap logaritma permeabilitas.

Contoh hasil penelitian hubungan antara log permeabilitas terhadap porositas pada tabel
diatas. Data log sumur dipakai antara lain untuk analisa penyebaran cadangan hidrokarbon
dan analisa produksi hidrokarbon tentu saja terintegrasi dengan data seismik, yang menunjang
upaya penentuan arah eksplorasi selanjutnya dan produksi pada sumur tersebut. Hasil analisis
ini menujukan adanya hubungan positif antara porositas dan permeabilitas pada sampel data
dengan kedalaman 2920,5. Permeabilitas pada suatu batuan tergantung pada : Porositas,
ukuran pori, bentuk pori, morfologi permukaan pori bagian dalam, susunan pori dan batang
pori (topologi dari jaringan pori), ukuran butir dan distribusinya serta kompaksi dan sementasi