Anda di halaman 1dari 6

6.3.

DATA PERHITUNGAN
6.3.1. Data

 Lapisan yang dianalisa = 3835 ft


 Interval =5 ft
 Porositas = 0,138696
 Swi = 0,23

6.3.2. Perhitungan

1. Menentukan ketebalan lapisan yang dianalisa, yaitu 3835 ft dengan


interval kedalaman 5 ft.
2. Menentukan nilai porositas terkoreksi dari porosity tools
3. Menghitung nilai permeabillitas dengan metode Willyie Rose:
2
100𝛷2.25
K =( )
𝑆𝑤𝑖
2
100 𝑋 0,1386962.25
=( )
0,23

=26,051 mD
6.3.3. Analisa Data
1. Permeabilitas yang diperoleh pada kedalaman 3825 ft sebesar 0,0048 mD.
Angka ini cenderung kecil, mengingat harga permeabilitas yang berada
dibawah 5 merupakan kategori permeabilitas yang buruk (menurut
Koesoemadinata, 1980)
2. Permeabilitas yang diperoleh pada kedalaman 3830 ft sebesar 3731,106
mD. Berdasarkan klasifikasi permeabilitas menurut Koesoemadinata
(1980) harga permeabilitas >1000 cenderung tidak bagus karena memang
nilainya yang sangat tinggi.
3. Permeabilitas yang diperoleh pada kedalaman 3840 ft sebesar 11,1298
mD. Harga permeabilitas pada kedalaman ini bisa dikatakan baik karena
menurut Koesoemadinata (1980), permeabilitas Antara 10-100 termasuk
kedalam kategori permeabilitas yang baik.
Tabel VI-1
Tabulasi Hasil Perhitungan Permeabilitas
Depth (ft) 𝛷 Swi k (mD)

3800 0,3 0,23 488,1

3805 0,23

3810 0,3 0,23 838,66

3815 0,38 0,23 17594

3820 0,31 0,23 0,596

3825 0,12 0,23 13,58

3830 0,418 0,23 3731,106

3835 0,138696 0,23 26,051

3840 0,179 0,23 11,1298

3845 0,222 0,23 207,7

3850 0,14 0,23 0,6

3855 0,181 0,23 479,9

3860 0237 0,23 84,19

3865 0,23

3870 0,23 0,23

3875 0,162 0,23 0,00977

3880 0,23
6.4. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yang berjudul “Penentuan Permeabilitas” yang
bertujuan untuk mengetahui harga permeabilitas dalam suatu batuan yang terdapat
di formasi. Permeabilitas adalah kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida,
Permeabilitas batuan tergantung pada porositas efektifnya, sehingga permeabilitas
juga dipengaruhi oleh ukuran butir, bentuk butir, sortasi, pengemasan butir serta
derajat sementasi dan konsolidasi. Penentuan permeabilitas batuan dapat
dilakukan dengan analisa core, analisa well testing, analisa repeat formation
tester, dan analisa log. Pada praktikum ini dilakukan perhitungan permeabilitas
menggunakan hasil porositas rata-rata dari neutron log dan density log pada
kdalaman 3835 ft.
Berdasarkan klasifikasinya, permeabilitas bisa dibedakan menjadi 3 bila
dilihat dari pola alirannya. Yang pertama adalah permeabilitas absolut dimana
aliran fluida yang dialirkan hanya satu fasa (Gas/Fluida), lalu ada permeabilitas
efektif yaitu aliran fluida yang dialirkan lebih dari satu fasa, yang terakhir adalah
permeabilitas relatif adalah perbandingan antara permeabilitas absolut dan efektif.
Dalam penentuan permeabilitas, metode logging yang digunakan adalah
Neutron log, density log dan sonic log. Neutron log berprinsip kerja melalui alat
yang diturunkan ke dalam lubang bor yang akan memancarkan neutron secara
terus menerus, neutron ini akan bertabrakan dengan atom-atom dari mineral
formasi dan mengakibatkan neutron kehilangan sebagian energinya. Semakin
besar energi neutron yang hilang maka semakin besar pula kandungan hidrogen
dalam formasi (baik hidrokarbon maupun air). Hal tersebut menunjukkan bahwa
lapisan tersebut porous. Neutron log berfungsi untuk menentukan porositas total,
mendeteksi adanya formasi gas setelah dikombinasikan dengan porosity tool serta
membantu dalam korelasi batuan.
Density log merupakan metode logging yang menunjukkan besarnya
densitas dari batuan yang ditembus lubang bor, berguna untuk menentukan
besarnya porositas. Berprinsip kerja dengan menggunakan dua detector dipasang
pada suatu pad dan ditempelkan pada dinding lubang bor, kemudian dipancarkan
sinar gamma ke formasi yang akan bertabrakan dengan elektron yang merupakan
komponen yang bergerak aktif dari tiap atom penyusun mineral yang terdapat
pada formasi. Kemudian dipantulkan kembali dan terekam dalam log. Banyaknya
energi yang hilang akibat tumbukan dengan elektron menunjukkan densitas dalam
batuan.
Hasil praktikum yang didapatkan untuk mencari permeabilitas dengan
menggunakan Metode Willyie Rose adalah 26,051mD. Dari hasil yang didapatkan
bisa disebutkan harga permeabilitas itu berkategori baik. Perlu diketahui bahwa
harga permeabilitas menurut Koesoemadinata (1980) terbagi atas 4 kategori, yaitu
permeabilitas buruk (harga permeabilitasnya <5 mD), permeabilitas cukup (harga
permeabilitasnya 5-10 mD), permeabilitas baik (harga permeabilitasnya 10-100
mD) dan permeabilitas istimewa (harga permeabilitasnya 100-1000 mD). Hasil
permeabilitas tersebut didapatkan pada saat uji coba di laboratorium (Analisa
secara langsung) bila menggunakan analisa tidak langsung bisa menggunakkan
well logging. Hasil yang didapatkan pada persamaan Willyie Rose adalah suatu
persamaan yang batuannya sudah terdapat di laboratorium, Jika masih di reservoir
hasil perhitungannya perlu dilakukan koreksi. Karena harga permeabilitas bisa
berubah dikarenakan adanya perbedaan tekanan di dalam reservoir tersebut.
Aplikasi lapangan dari penentuan permeabilitas Dilapangan aplikasi data
permeabilitas diterapkan dalam beberapa aspek yaitu, dalam aspek reservoir
untuk mengetahui seberapa besar potensi suatu batuan, bila dijadikan reservoir
dengan melihat nilai permabilitas nya, jika memiliki nilai permeabilitas yang
besar maka berpotensi menjadi sumur yang produktif. Kemudian pada aspek
produksi, permabilitas digunakan untuk menentukan laju alir produksi. Apabila
permeabilitas nya besar, maka lajur alir produksi nya juga besar, sehingga dengan
demikian dapat membuat perencanaan produksi yang akan dilakukan.
Perencanaan produksi yang dimaksud bisa seperti lumpur, jadi kita bisa
menentukan filtration loss minimal karena bila zona permeabel tinggi maka mud
cake yang dihasilkan juga besar. Jika mud cake yang dihasilkan kecil maka itu
baik, karena bisa digunakan sebagai bantalan dalam reservoir, tetapi bila mud
cake yang dihasilkan besar bisa menjadikan problem produksi seperti pipa terjepit
6.5 KESIMPULAN
1. Tujuan analisa permeabiltas adalah mengetahui harga permeabilitas dalam
suatu batuan yang terdapat di formasi.
2. Permeabilitas terbagi atas permeabilitas absolur, permeabilitas efektif dan
permeabilitas relatif.
3. Harga permeabilitas menggunakan Rumus Willyie Rose dengan memakai
harga porositas yang didapat dari Neutron Log dan Density Log.
4. Menurut Koesoemadinata (1980), harga permeabilitas terbagi atas 4
kategori yaitu:
a. Permeabilitas buruk bila harga permeabilitasnya dibawah 5 mD
b. Permeabilitas cukup bila harga permeabilitas antara 5-10 mD
c. Permeabilitas baik bila harga Permeabilitas antara 10-100 mD
d. Permeabilitas Istimewa bila harga permeabilitasnya 100-1000 mD
5. Dari perhitungan permeabilitas di kedalaman 3835 ft, mendapat hasil
sebesar 26,051 yang mana menurut kategori diatas termasuk kedalam
kategori permeabilitas baik.
6. Aplikasi lapangannya adalah untuk menentukan zona permeabel sehingga
bisa mengetahui filtration loss minimal agar tidak terjadinya pipa terjepit,
dan untuk mengetahui kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida
tersebut apakah baik atau tidak sehingga bila dinyatakan baik maka
reservoir bisa dikategorikan berpotensi adanya hidrokarbon. Dan untuk
mengetahui laju alirnya jika fluida tersebut diproduksikan.

Anda mungkin juga menyukai