Analisa Saringan (Mekanikal Dan Hidrometer)
Analisa Saringan (Mekanikal Dan Hidrometer)
*03071282025029@student.unsri.ac.id
SARI
Analisa saringan atau analisa ayakan merupakan prosedur yang secara umum digunakan untuk mengukur
distribusi ukuran artikel dari suatu bahan. Sedangkan analisa hidrometer merupakan metode yang digunakan
untuk menghitung distribusi ukuran butir tanah berdasarkan sedimentasi tanah dalam air. Dalam analisa
saringan dan hidrometer terdapat kurva distribusi ukuran – ukuran butiran dapat digunakan untuk
membandingkan beberapa jenis tanah yang berbeda – beda. Hasil dari analisis saringan dan hidrometer ini
umumnya digambarkan dalam semilogaritmik yang dikenal sebagai kurva distribusi dapat digambarkan oleh
koefisien kelengkungan dan keseragaman. Penentuan nilai koefisien tersebut bertujuan untuk mengetahui jenis
tanah yang bergradasi baik. Metode penelitian yang digunakan dalam pembahasan kali ini yaitu dengan
mengolah data sekunder menggunakan studi literatur dari artikel – artikel terkait yang mendukung pembahasan
ini. Dari hasil pembahasan ini didapatkan nilai dari koefisien keseragaman 1,84 dan koefisien kelengkungan
1,43 dapat disimpulkan bahwa jenis tanah yang digunakan dalam pengujian dikatakan bergradasi baik
berdasarkan nilai koefisien kelengkungan yang berkisar antara 1,0 – 3,0 untuk kerikil dan pasiran. Pengujian
analisa saringan dan hidrometer ini dapat berguna untuk melakukan preparasi mikrofosil dengan memisahkan
hasil dari material pengotor lainnya yang dapat digunakan untuk menentukan kandungan minyak bumi dan
kadar zat – zat lainnya yang terkandung di dalam tanah tersebut untuk mengetahui kualitas daripada minyak
bumi tersebut (K. A. Hanafiah, 2005).
PENDAHULUAN
Analisa hidrometer menggunakan alat yang
Analisa saringan atau analisa ayakan merupakan bernama hidrometer yang digunakan untuk
prosedur yang secara umum digunakan untuk mengukur berat jenis daripada zat cair. Pada
mengukur distribusi ukuran partikel dari suatu hidrometer semakin dalam Panjang hidrometer
bahan. Analisa besar butir dari sebuah contoh tanah yang tenggelam maka massa jenis zat cair yang
melibatkan penentuan persentase berat partikel diukur yaitu lebih kecil dan semkin dangkal
dalam rentang ukuran yang berbeda. Distribusi Panjang hidrometer yang tenggelam maka massa
ukuran partikel yang kasar dapat ditentukan dengan daripada massa jenis zat cair yang diukur dan akan
menggunakan metode pengayakan dimana contoh lebih besar.
tanah yang memiliki lubang makin kecil ukurannya
dari atas ke bawah. Analisa ayakan digunakan Dalam analisa hidrometer , pengujian dari contoh
untuk ukuran partikel – partikel yang berdiameter tanah menggunakan larutan pendispersi yang
lebih besar dari 0,075 mm. merupakan penghancur gumpalan – gumpalan
tanah dengan menggunakan bahan pengurai,
Analisa hidrometer merupakan metode yang larutan yang digunakan untuk menghancurkan atau
digunakan untuk menghitung distribusi ukuran memecah butiran.
butir tanah berdasarkan sedimentasi tanah dalam
air, kadang disebut juga sebagai uji sedimentasi. Larutan pendispersi yang digunakan untuk
Tujuan dari analisis hidrometer ini adalah untuk menghancurkan tanah asam ialah Sodium Silikat
menentukan distribusi ukuran butiran tanah yang (Na2SiO3). Sedangkan untuk menghancurkan tanah
memiliki diameter kurang dari 0,075 mm atau lolos basa yang digunakan ialah Sodium Metafosfat
saringan no. 200 ASTM dengan cara pengendapan. (Na3PO3)6 .
1
Pengujian analisa saringan dan hidrometer ini
dapat berguna untuk melakukan preparasi No. 10 2 2,309 47,008
mikrofosil dengan memisahkan hasil dari material
pengotor lainnya yang dapat digunakan untuk No. 20 0,85 2,309 118,103
menentukan kandungan minyak bumi dan kadar
zat – zat lainnya yang terkandung di dalam tanah No. 40 0,425 2,309 130,554
tersebut untuk mengetahui kualitas daripada
minyak bumi tersebut. No. 60 0,25 2,309 64,237
Hasil dari analisis saringan dan hidrometer No. 100 0,15 2,309 37,732
umumnya digambarkan dalam semilogaritmik yang
dikenal sebagai kurva distribusi ukuran butir. No. 200 0,075 2,309 11,942
Kemiringan dan bentuk umum dari kurva distribusi
dapat digambarkan oleh koefisien kelengkungan Pan 2,309 4,042
dan koefisien keseragaman yang ditentukan dengan
D30, D60 dan D10 .
Tabel 2. Pengolahan Data Analisa Saringan
Tanah dapat dikatakan bergradasi baik apabila
memenuhi nilai koefisien keseragaman untuk
Bera
kerikil besar dari 4,0 dan pasir lebih dari 6,0, jika Berat Kumu
Ber t Persen
Tana latif Persen
Cu lebih dari 15,0 tanah dapat di katakan Diam at Plas
h Tanah
tase
tase
bergradasi baik dan koefisien kelengkungan untuk eter Plas tik + Terta
Terta Terta Lolos
tik Tan han
kerikil dari pasiran antara 1,0 sampai 3,0. ah
han han
2190,3
Berdasarkan analisa saringan dan hidrometer 52
diperoleh data sebagai berikut ;
2
1,0 28,00 23
2,0 28,00 18
5,0 28,00 12
15,0 28,00 10
30,0 28,00 5
3
Iskandar, Yassy. 2012. “Analisa Saringan Yusmini. 2020. “Fase terdispersi dan fase
Agregat Kasar dan Halus”. (online) pendispersi dalam koloid”. (online)
https://www.academia.edu/5769592/B https://bisakimia.com/2020/06/16/fase
ab 13-analisa-saringan-agregat-kasar- -terdispersi-dan-fase-pendispersi-
dan-halus. Diakses pada tanggal 10 dalam-koloid/. Diakses pada tanggal
Maret 2022 23 Maret 2022
K. A. Hanafiah. 2005. “Dasar – dasar Ilmu
tanah”. Sumatera Barat : Universitas
Andalas
Oemar, Bakrie. 2021. “Petunjuk Praktikum
Mekanika Tanah”. Palembang :
Universitas Sriwijaya
Umud, Simdos. 2020. “Bahan Ajar Fisika
Tanah”. Bandung : Universitas
Udayana