Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hot Dip Galvanizing

Hot dip galvanizing adalah proses pelapisan besi baja menggunakan pelapis

logam yang memiliki titik lebur lebih rendah dari pada titik lebur besi baja. Proses

galvanizing menggunakan cara pencelupan baja ke dalam lelehan zing pada

temperature 4500 C sehingga akan terbentuk ikatan metalurgi antara zing cair dengan

permukaan besi baja menghasilkan lapisan intermetalik paduan fe–zn ( yulianto,

et.al., 2015 ).

Pelapisan suatu logam dengan logam lain seperi Fe dan Zn harus terlebih dahulu

diperhatikan jenis metal pelapis yang digunakan untuk tujuan proteksi korosi, yang

dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu :

1. Metode celup panas (Hot Dip galvanizing)

2. Metode lapis panas (electroplating / electro galvanizing)

3. Metode penyemprotan logam cair (metal spraying)

4. Mechanical plating / cladding

5. Painting with zinc – bearing paints

(Yetri Yuli, 2001) Tahap pelapisan di lakukan dengan mencelupkan logam dasar

kedalam larutan seng cair pada suhu 4500 C- 4800 C (Sulistyo, 1997:4). Hasil dari

pelapisan dipengaruhi oleh temperatur cairan dan lamanya pencelupan. Temperatur


pencelupan yang rendah menyebabkan hasil lapisan menjadi tebal karena kekentalan

masih tinggi, kenaikan temperatur menyebabkan kekentalan menurun sehingga hasil

lapisan tebal juga. Lama pencelupan yang cepat menghasilkan lapisan kurang bagus,

namun jika terlalu lama akan diperoleh hasil lapisan, yang tebal dan cenderung

kusam. Proses pencelupan yang sesuaiakan menghasilkan ketebalan yang sesuai pula

sehingga memiliki daya tahan terhadap korosi yang baik. Pelapisan dengan metode

Hot Dip banyak digunakan karena relatif lebih mudah dalam mengontrol kualitas

pelapisannya, tahan lama, dan tahan terhadap benturan (Rahmat Supardi, 1997:1)

Dalam Hot Dip Galvanis penting untuk mempertahankan temperatur pencelupan,

diatas temperatur seng yang dicairkan (Radizik, Joseps G, 2002).

Keuntungan proses hot dip galvaniz antaralain lebih efisien, dapat dilakukan

dalam cuaca apapun, lebih murah, pengerjaannya cepat dan tahan lama. Kerugian

proses hot dip galvaniz antaralain ketebalan permukaan kurang merata, sering terjadi

distori (perubahan bentuk yang tidak diinginkan) jika perencanaan proses kurang

maksimal. (alamsyah, et.al., 2012)

Menurut Yadav, paduan Fe-zn memiliki laju korosi terendah dibanding logam

lain pada proses hot dip galvaniz (A.P Yadav, et.al., 2007)

2.1.1Proses hot dip galvanizing meliputi

1. Deagresing : proses penghilangan minyak atau material organic

2. Water rinsing : proses menghilangkan atau membersihkan sisa dari

coustik soda deagresing

3. Acid pickling : proses menghilangkan karat


4. Water rinsing : proses menghilangkan atau membersihkan sisa asam

5. Fluxing : proses menjaga kestabilan kestabilan permukaan

6. Draying : pengeringan dari fluxing

7. Dipping : pencelupan pada zinc panas

8. Cooling & Quenching : proses pendinginan

(Saripudin Aep, 2010) Setelah semua tahap dilewati maka dilakukan

pemeriksaan, dalam pemeriksaan yang diperhatikan adalah ketebalan dari

pelapisan, penampilan pelapisan, keseragaman dari semua material yang

digalvaniz (Respati S.M.B, 2006)

Pemilihan desain dan bahan juga sangat berpengaruh terhadap hasil dari

proses HOT DIP, bahan yang baik adalah bahan yang tanpa cacat pada

permukaannya, mampu menahan beban statis dan dinamis, serta tahan terhadap

korosi, namun hal ini sangat sulit didapatkan oleh karena itu dengan desain dan

bahan yang tepat material yang cukup murahpun bisa memenuhi kriteria di atas

dengan bantuan proses pelapisan HOT DIP Galvaniz (sulistijono, 1999)

2.1.2komponen zinc (zn) dan baja ( fe )

Komponen hot dip terdiri dari 98% zinc dengan temperature 450 0 C pada

saat pencelupan.
Table 1. Informasi umum mengenai zinc (zn) dan baja (fe)

Zinc (zn) Baja (fe)

Berat atom 65,37 55,85

Density 7850 kg/m3

 Rolled 7192 kg/m3

 Cast 6804 kg/m3

 Liquid 6620 kg/m3

Titik lebur 419,5 0C 1540 0C

Titik didih 907 0C 29000C

Termal conductivity 113 W/m.k 113 W/m.k

Sumber : (asosiasi galvanis Indonesia, 2012)

2.2 Aplikasi dan Produk Hot Dip Galvanizing

Metode ini banyak digunakan karena adanya sifat khusus logam zinc (seng) yang

tidak dimiliki oleh logam lainnya, yaitu mudah dibentuk, kekuatan yang tinggi,

ringan, memiliki nilai estetika yang tinggi, murah dan yang terpenting yaitu tahan

terhadap korosi. Pelapisan jenis ini banyak diaplikasikan pada rangka-rangka tower

listrik, jembatan, dan pipa-pipa didalam industri. Proses pelapisan Hot Dip

Galvanizing dapat ditemukan hampir di setiap aplikasi terutama industri yang

memanfaatkan material utamanya besi dan baja yang membutuhkan perlindungan


terhadap aus dan korosi secara menyeluruh dan waktu perlindungan yang lebih lama.

Misalnya pada industry peralatan listrik dan air pemrosesan kimia, otomotif, dan

transportasi (Alamsyah, dkk.2012)

Anda mungkin juga menyukai