Anda di halaman 1dari 9

QUIZ PROSES MANUFAKTUR

ADITYA NUR HIDAYAT


03051281419093
TEKNIK MESIN C 2014

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
1. PENGERTIAN HOT DIPPING DAN BAGAIMANA PROSESNYA

Hot Dipping merupakan proses pelapisan dengan cara mencelupkan substrat


ke dalam larutan cair. Larutan ini berfungsi sebagai bahan pelapis terhadap substrat
setelah substrat dikeluarkan dari larutan. Proses pelapisan galvanizing dapat
ditemukan hampir di setiap aplikasi dan industri penting dimana bahan besi atau
baja digunakan.
PROSES HOT DIPPING
Galvanizing adalah metode coating dengan komponen zinc. Komponen
dicelupkan ke dalam molten zinc bath pada suhu sekitar 450-470 deg C.
Sederhananya proses galvanising meliputi cleaning - pickling (acid) - fluxing - and
dipping. Selain itu metode lain misal calorising (aluminum), Sheradizing (zinc),
electro plating, metal spray, dll bisa dijadikan referensi untul metal coating dengan
bahan selain zinc. Proses pelapisan dengan metode Hot Dip Galvanizing dapat
dibagi menjadi tiga tahap proses, yaitu:
1.TAHAP PERSIAPAN (PRE TREATMENT)
Tahap persiapan berfungsi untuk menghilangkan asam atau basa yang
merupakan bahan pengotor yang menempel pada spesimen, hal ini dimaksudkan
agar diperoleh kondisi permukaan yang bersih dan diperoleh hasil lapisan yang
baik. Proses pembersihan permukaan yang akan dilapisi dapat dilakukan sesuai
dengan jenis pengotor yang menempel pada permukaan spesimen, namun proses
pembersihan ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1.A PROSES PEMBERSIHAN SECARA FISIK (MEKANIK)
Pembersihan secara fisik dapat berupa pengamplasan dengan menggunakan
mesin gerinda, yang meliputi menghaluskan permukaan yang tidak rata dan
penghilangan goresan-goresan serta beram-beram yang menempel pada
permukaan spesimen.
1.B PROSES PEMBERSIHAN SECARA KIMIAWI
Proses pembersihan secara kimiawi merupakan proses pembersihan
pengotor yang menempel pada permukaan spesimen dengan menggunakan bahanbahan kimia. Proses pembersihan ini meliputi:
1.

Degreasing

Proses degreasing merupakan proses yang bertujuan untuk menghilangkan


kotoran, minyak, lemak, cat dan kotoran padat lainnya yang menempel pada
permukaan spesimen. Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan larutan
NaOH (soda kaustik) dengan konsentrasi 5% 10% pada suhu 70oC 90oC selama
kurang lebih 10 menit.
2.

Rinsing I

Proses rinsing I bertujuan untuk membersihkan soda kaustik pada proses


degreasing yang masih menempel pada permukaan spesimen dalam dengan
menggunakan air bersih pada temperatur kamar.
3.

Pickling

Proses pickling bertujuan untuk menghilangkan karat yang melekat pada


permukaan spesimen dengan cara dicelupkan ke dalam larutan HCl (asam klorida)
atau larutan H 2 SO 4 (asam sulfat) dengan konsentrasi 10% 15% selama 15 20
menit.
4.

Rinsing II

Proses rinsing II bertujuan untuk membersihkan larutan HCl atau H2SO4 yang
menempel pada spesimen saat proses pickling dengan menggunakan air bersih
pada temperatur kamar.
5.

Fluxing

Proses fluxing merupakan proses pelapisan awal dengan menggunakan Zinc


Amonium Cloride (ZAC) dengan konsentrasi 20% 30% selama 5 8 menit. Proses
fluxing dilakukan dengan tujuan:
1.
Sebagai lapisan dasar untuk memperkuat lapisan seng pada saat dilakukan
proses pelapisan.
2.

Sebagai katalisator reaksi terjadinya pelapisan Fe-Zn.

3.

Untuk menghindari terjadinya proses oksidasi sebelum proses galvanizing

6.

Drying

Proses drying merupakan proses pengeringan dan pemanasan awal dengan


menggunakan gas panas yang suhunya kurang lebih 150oC, tujuan dari
dilakukannya hal tersebut adalah untuk menghilangkan cairan yang mungkin
terdapat pada permukaan spesimen yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan
uap saat proses galvanizing berlangsung.
2. TAHAP PENCELUPAN (GALVANIZING)
Spesimen yang telah mengalami tahap persiapan (pre treatment) dan telah
bersih dari segala pengotor kemudian langkah berikutnya yaitu dilakukan proses
pencelupan (galvanizing). Selama proses galvanizing berlangsung, cairan seng akan
melapisi baja dengan membentuk lapisan baja seng kemudian barulah terbentuk
lapisan yang sepenuhnya berupa unsur seng pada permukaan terluar baja, larutan
yang digunakan minimal adalah 98 % murni unsur seng. Tahap pencelupan
dilakukan selama kurang lebih 1,5 menit pada suhu 440oC 460oC. Ketebalan

lapisan seng pada pelapisan dengan metode Hot Dip Galvanizing dipengaruhi oleh
kondisi permukaan, lamanya pencelupan dan temperatur pencelupan.
3. TAHAP PENDINGINAN DAN TAHAP AKHIR
a)

Tahap pendinginan (quenching)

Tahap pendinginan dilakukan dengan mencelupkan spesimen ke dalam


larutan sodium cromate dengan konsentrasi 0,015% pada suhu kamar ataupun
dengan menggunakan air. Proses ini bertujuan untuk mencegah terjadinya white
rust.
b)

Tahap akhir (finishing)

Bagian akhir dari proses pelapisan berupa menghaluskan permukaan yang


runcing yang disebabkan oleh cairan seng yang hendak menetes namun telah
mengering terlebih dahulu.

2. MEKANISME METAL SPRAYING , SERTA PERBEDAAN


POKOK ANTARA HOT DIPPING DENGAN METAL SPRAYING
1.METAL SPRAYING DENGAN KAWAT PENGUMPAN.
Gas asetylen yang dicampur dengan O2 Disalurkan pada keceptan tertentu
ke dalam dapur (combustion chamber ) lalu terjadi pembakaran yang kemudian
meningkatkan temperatur dan tekanan dalam dapur sehingga gas panas tersebut
mengalir ke moncong torehdimana terdapat kawat pengumpan. Kawat pengumpan
ini kemudian mencair dan cairan logam ini menjadi partikel partikel halus yang
terbang keluar moncong toreh akibat daya pembakaran dari dapur dan diperkuat
dengan hembusan nitrogen. Partikel partikel inilah yang akan menjadi logam
pelapis.Hasilnya adalah logam baja solid yang dilapisi oleh logam lain. Ketebalan
logam pelindung tergantung banyaknya lapisan logam pelindung yang
disemprotkan ke permukaan baja.
2.METAL SPRAYING DENGAN SERBUK.
Pada dasarnya, mekanismenya sama dengan yang ada pada metal spraying
dengan kawat pengumpan, hanya perbedaannya adalah pada baja kawat
pengumpan,terdapat sebuah tempat yang berisi serbuk logam yang akan dilapisi.
Dengan pengumpan yang sudah berbentuk serbuk ini maka akan diperoleh pertikel
yang lebih halus dan pelapisan yang lebih solid. Dengan pengumpan yang
berbentuk serbuk maka temperatur gas dari ruang bakar tidak perlu tinggi.
3.METAL SPRAYING DENGAN PLASMA.

Merupakan teknologi terkini yang dikembangkan, dengan menggunakan


tenaga plasma. Metal spraying dapat menggunakan logam pelapis yang keras
sampai yang lunak seperti aluminium. Untuk logam pelapis yang keras, cukup
menggunakan lapisan yang tipis saja. Selain itu aplikasi metal spraying juga tidak
hanya dapat digunakan untuk melapisi baja, tetapi juga dapat digunakan untuk
melapisi plastik dan model nylon, untuk memberikan hasil efek dekorasi
menyerupai logam. Logam yang dicairkan dan digunakan untuk melapisi harus
logam yang bersifat non-korosif ( tidak dapat berkarat ), misalnya seng, aluminium,
timah, dan tembaga.
PERBEDAAN POKOK HOT DIPPING DAN METAL SPRAYING :
Perbedaan yang paling terlihat adalah cara kerja yang digunakan untuk
melapisi logam , Hot Dipping dengan cara mencelupkan logam kedalam bahan
pelapis sedangkan Metal Spraying dengan mekanisme penyemprotan sehingga
membentuk lapisan diatas logam

3. PROSES PELAPISAN CLADDING. PADA KONDISI YANG BAGAIMANA


UMUMNYA TEKNIK PELAPISAN CLADDING INI DIGUNAKAN
Cladding adalah penyatuan dua jenis logam atau metal yang berbeda.
Contoh kecilnya adalah pada setrikaan rumah, dimana indikator pemutus
arus untuk memanaskan menggunakan dua jenis logam yang berbeda tapi
disatukan.Ketika diatur untuk memanaskan, salah satu logam akan lebih
panas dari yang lainnya, sehingga terjadi bent , dimana logam yang memiliki
kapasitas panas yang lebih rendah akan menekuk.
Umumnya Cladding digunakan sebagai teknik pencegahan korosi yang
tidak jauh berbeda dengan sacrificial anodic protection. Pada cladding,
logam yang ingin dilindungi atau di-clad dengan logam yang memiliki
elektronegatifan lebih kecil, atau lebih tepatnya lebih elektropositif. Ini
dimaksudkan agar elektron yang akan menyerang logam yang ingin
dilindungi akan mengalir ke logam yang lebih elektropositif ini sehingga
korosi terjadi pada logam yang lebih elektropositif (dalam kata lain lebih
mudah terkorosi. untuk pedoman ingat saja deret Volta). Proteksi korosi ini
biasanya digunakan untuk fasilitas-fasilitas yang minim ruang dan
menginginkan low cost . Clad material dibuat untuk mengurangi biaya tanpa
mengabaikan aspek korosi dan kekuatan. Clad material terdiri dari dua
material yaitu logam pendukung (backing steel) yang berfungsi untuk
menahan beban dan logam pelapis CRA (cladding material) yang berfungsi
untuk menahan korosi. Clad material dibuat dengan cara pengerolan panas.
Pembentukan ikatan pada proses pengerolan panas sangat tergantung pada
difusi atom antara backing material dancladding material. Agar diperoleh
difusi atom yang baik maka dilakukan optimasi parameter proses pengerolan
meliputi optimasi temperatur, reduksi dan jumlah langkah pengerolan.

Namun terdapat kekurangan metode ini karena umumnya proteksicladding


ini tidak sempurna melindungi logam karena berbagai faktor.
4. BUAT DIAGRAM PELAPISAN DENGAN ELECTROPLATING. JELASKAN
BAGAIMANA PELAPISAN DENGAN ELECTROPLATING.
Elektroplating merupakan teknik pelapisan secara elektrodeposisi,
yaitu proses pengendapan pelapis logam secara elektrokimia. Cara pelapisan
ini memerlukan arus listrik searah (DC). Bila listrik mengalir antara anoda
dan katoda, didalam larutan konduktor/larutan elektrolit, maka akan terjadi
reaksi kimia pada permukaan logam tersebut.

Mekanisme terjadinya pelapisan logam adalah dimulai dari


dikelilinginya ion-ion logam oleh molekul-molekul pelarut yang mengalami
polarisai. Di dekat permukaan katoda, terbentuk daerah Electrical Double
Layer (EDL) yang bertindak seperti lapisan dielektrik. Adanya lapisan EDL
memberi beban tambahan bagi ion-ion untuk menembusnya. Dengan
gaya dorong beda potensial listrik dan dibantu oleh reaksi-reaksi kimia,
ion-ion logam akan menuju permukaan katoda dan menangkap electron
dari katoda, sambil mendeposisikan diri di permukaan katoda. Dalam
kondisi equilibrium, setelah ion-ion mengalami discharge menjadi atomatom kemudian akan menempatkan diri pada permukaan katoda dengan
mula-mula menyesuaikan mengikuti susunan atom dari material katoda.

5. CAT YANG BAIK HARUS MEMILIKI BEBERAPA SIFAT, SEBUTKAN


SIFAT ITU. SEBUTKAN FUNGSI DARI PIGMEN,BINDER, SOLVENT DAN
FILLER PADA CAT
Sifat Sifat Cat:
1. Penampilan Cat
2. Kekentalan

3. Berat Jenis
4. Waktu Kering
5. Kadar padatan
6. Resistivity
7. Penampilan Film
8. Daya Kilap Film (gloss)
9. Daya Lekat Film (adhesi)
10.
Sifat Mekanis Film
11.
Penampilan Warna
12.
Kehalusan
13.
Daya Tutup
Fungsi dari:
1. Solvent

Cairan yang digunakan dalam industri cat untuk melarutkan dan


membantu penguapan yang tidak menjadi bagian pada lapisan cat
kering. Solvent memiliki fungsi diantaranya:

Melarutkan dan/atau mengencerkan cat

Mengontrol waktu pengeringan

Mengatur tingkat kekentalan

2. Pigmen
Pigment, merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan
cat yang digunakan sebagai pemberi warna pada cat. Pigment terlarut
dalam cat dan tidak larut dalam binder. Komponen ini memiliki fungsi
yaitu sebagai pembentuk keindahan, pelindung, serta fungsi spesial.
3. Binder
Binder, yaitu bahan dasar cat yang berfungsi sebagai komponen
yang membentuk daya rekat pada permukaan atau objek yang akan
dicat.
4. Filler

Filler berfungsi untuk menurunkan harga (lebih ekonomis),


namun dalam hal tertentu extender ditambahkan untuk memberbaiki
sifat cat

DAFTAR REFERENSI :

Adrian.2008. Perlakuan PermukaanMetal Spraying dan Cladding. (Online:


https://www.scribd.com/doc/25826130/Metal-Spraying-Ang-Cladding ). Diakses pada tanggal 16
April 2016

Anonim.2014. MAKALAH TEKNIK ELECTROPLATING. (Online:


http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-teknik-electroplating.html ). Diakses pada
tanggal 16 April 2016
Edupaint.2011. Tentang Cat. (Online: http://edupaint.com/cat/pengetahuan-dasar/456read-110615-tentang-cat.html ). Diakses pada tanggal 16 April 2016
Zahara Trisna.2012. PELAPISAN DENGAN CARA DIPPING UNTUK KOROSI
GALVANIK. (Online: http://myimaginezone.blogspot.co.id/2012/11/hot-dipping.html ). Diakses
pada tanggal 16 April 2016

Anda mungkin juga menyukai