Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERLAKUAN PERMUKAAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pelapisan Logam Pada Materi
Plastik”. Penulis menyadari, selesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan
banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Syamsuir M,T. selaku dosen pengampu mata kuliah Perlakuan Permukaan
2. Teman-teman sekelas yang mendukung kelompok kami dalam menyelesaikan tugas
ini
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perlakuan Permukaan,
menambah wawasan tentang pembakaran mesin dalam bagi penulis serta penulis berharap
tugas ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kelompok kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, demi kesempurnaan tugas ini.

Jakarta, 1 December 2021

Penulis
Hot Dip Galvanizing: Pengertian Contoh Tahap Mekanisme
Pelapisan Celup Panas
Pengertian Hot Dip Coating. Pelapisan celup panas, hot dip coating adalah metoda
pelapisan pada logam ferrous dengan menggunakan logam Zn, Pb, Sn, dan Al.

Pada pelapisan celup panas, benda  kerja yang akan dilapisi dimasukkan atau dicelupkan ke
dalam bak yang berisi cairan logam pelapis. Reaksi yang terjadi antara benda kerja dan cairan
logam pelapis membentuk suatu lapisan senyawa intermetalik.

Ketebalan lapisan hasil pencelupan tergantung pada kondisi benda kerja maupun logam
pelapis, temperature logam cair, waktu celup, viscositas logam cair, tegangan permukaan ,
laju pembekuan dan kecepatan penarikan atau pengusapan.

Tujuan Pelapisan Hot Dip Coating,

Tujuan utama pelapisan celup panas adalah untuk meningkatkan ketahanan material terhadap
serangan korosi.

Peningkatan ketahanan korosi pada logam baja terjadi karena pelapisan yang menyeluruh
pada permukaan baja, Seng dalam keadaan normal bersifat anodic terhadap baja, sehingga
lapisan seng dapat memberikan proteksi katodik terhadap logam baja.

Jenis Pelapisan Logam Seng, Zinc,

Beberapa metoda yang umum digunakan untuk proses pelapisan yang menggunakan unsur
seng diantaranya adalah:

1). Metoda Celup Panas Galvanisasi, Hot Dip Galvanizing,

2). Metoda Penyemprotan Logam Cair, Metal Spraying,

3). Metoda Lapis Lsitrik, Zinc Plating,

Metoda yang paling banyak dipakai dalam industry adalah metoda celup panas galvanizing.
Keuntungan yang diperoleh dari metoda celup panas adalah kemudahan mengatur sifat
lapisan dengan menambah unsur unsur ke delam bak galvanizing.

Seng mempunyai titik lebur yang relative rendah yaitu sekitar 419 Celcius, sehingga
energinya rendah dan biaya produksinya menjadi lebih murah. Hal ini menjadi satu argumen
mengapa logam seng banyak digunakan pada industry pelapisan.
Pengetian Hot Dip Galvanizing, Celup Panas Galvanisasi

Hot dip galvanizing adalah metoda pelapisan logam ferrous seperti baja dengan unsur logam
seng dengan cara mencelupkan logam baja tersebut ke dalam bak yang berisi seng cair, atau
lelehan seng.

Lapisan yang terbentuk memiliki ketahanan korosi yang sangat baik untuk kondisi
lingkungan atmosfer, air garam, dan dalam kontak dengan bahan sintetis.

Aplikasi Penggunaan Pelapisan Hot Dip Galvanizing

Proses hot dip galvanizing telah lama dan telah banyak digunakan secara luas, misalnya baja
yang digunakan untuk konstruksi jembatan, pembatas jalan tol, Menara transmisi, tiang
listrik, pipa, plat, kawat dan atas Gedung gudang, dan sebagainya.

Penggunaan terbesar dari produk seng yaitu sekitar 35 persennya dikonsumsi untuk
perlindungan terhadap korosi melalui proses pelapisan.

Contoh Produk Hot Dip Galvanizing,

Dalam kehidupan sehari hari sangat mudah melihat produk produk yang dibuat dengan proses
galvanisasi seperti pada gambar berikut:

Contoh Produk Aplikasi Penggunaan Pelapisan Hot Dip Galvanizing

Tiang listrik merupakan contoh yang paling mudah dilihat karena banyak terdapat di pinggir
jalan. Baut galvanisasi banyak digunakan untuk pemakaian luar ruangan atau pada
lingkungan yang sering kena hujan.

Contoh lainnya adalah kawat ayaman yang biasanya digunakan untuk pagar. Selain itu
produk galvanizing dapat dilihat di jalam tol sebagai pembatas jalan.
Tahap Proses Hot Dip Galvanizing,

Tahapan pada hot dip galvanizing meliputi preparasi permukaan, drying, galvanizing dan
quenching Seperti ditunjukkan pada diagram alir proses berikut:

Diagram Alir Tahap Proses Hot Dip Galvanizing,

Preparasi Permukaan Benda Kerja, Surface Preparation Hot Dip Galvanizing,

Adapun tahapan preparasi permukaan meliputi degreasing, rinsing I, pickling, rinsing II,
fluxing dan drying. Secara skematika dapat dilihat pada gambar berikut:

Tahapan Preparasi Permukaan Benda Kerja, Surface Preparation Hot Dip Galvanizing,

Tahap Dregreasing Hot Dip Galvanizing


Tahap degreasing bertujuan untuk membersihkan permuakaan benda kerja dari kontaminasi
adri soluble oil selama proses sebelumnya, seperti rolling lubricant, forming lubricant pada
wire drawing, deep drawing, pelumas dan sebagainya,

Larutan degreasing yang digunakan adalah NaOH dengan konsentrasi 9 – 15 persen yang
dioperasikan pada temperature sekitar 80 Celcius selama 10 hingga 20 menit tergantung pada
kondisi permukaan logam bajanya.

Larutan lain yang juga dapat digunakan adalah Na2SiO4 dengan kandungan sekitar 2 persen,
pada temperature operasi antara 60 hingga 80 Celcius. Bisa juga dengan brushing jika
kontaminasi dari pelumas dan gemuk pada daerah yang kecil.

Tahap Rinsing I Hot Dip Galvanizing, Pembersihan Permukaan,

Setalah degreasing selesai, benda kerja masuk pada tahap rinsing. Pada tahap rinsing
permukaan benda kerja dibersihkan dengan air, dan akan lebih baik bila menggunakan air
yang mengalir.

Tahap Pickling Hot Dip Galvanizing,

Pada tahap pickling, permukaan benda kerja dibersihkan (pickled) dengan menggunakan
larutan asam seperti assm sulfat H 2SO4, atau asam hidroklorida HCL.  Asam sulfat lebih
banyak dipakai karena lebih mudah didapat dengan harga lebih murah.

Laruatan asam sulfat dioperasikan pada temperature 60 – 80 Celcius dengan kadar 10 – 15


persen. Sedangan bila menggunakan HCL dengan kadar 10 – 15 persen dapat dioperasikan
pada temperature kamar.

Tujuan tahap pickling adalah untuk membuang lapisan oksida atau scale atau karat yang
umum terdapat pada permukaan logam baja.

Inhibitor dapat digunakan pada tahap pickling untuk mengurangi atau memperlambat reaksi
pada permukaan baja yang sudah lepas atau larut atau permukaan yang sudah bebas dari
lapisan oksida.

Tahap Rinsing II

Tahap rinsing setelah pickling sama seperti rinsing I setelah degreasing dengan menggunakan
air yang bertujuan membuang sisa sisa larutan asam.

Tahap Fluxing Hot Dip Galvanizing,


Tahap Fluxing merupakan preparasi permukaan dengan menggunakan larutan zinc
ammonium chloride, ZnCl2 3NH4Cl, dengan kadar sekitar 35 persen.

Tahap fluxing dioperasikan pada temperature sekitar 65 Celcius. Pada tahap ini dapat juga
ditambahkan sejumlah keci wetting agent. Penambahan zat ini bertujuan meningkatkan daya
lekat pemukaan baja.

Adapun tujuan fluxing adalah

a). Menghilangkan kotoran dari permukaan benda kerja

b). Melindungi permukaan permukaan benda kerja dari oksidasi

c). Menghilangkan spitting dan uap air yang menempel pada permukaan untuk menghindari
terjasinya letupan Ketika pelapisan.

d). Memindahkan surface film (lapisan permuakaan) dari permukaan seng sebelum benda
kerja dimasuk ke bak galvanizing.

Tahap Drying Hot Dip Galvanizing

Tahap drying bertujuan untuk mengeringkan permukaan benda kerja yang basah selama
tahap preparasi permukaan. Drying dapat dilakukan dengan cara meniupkan udara panas,
atau melewatkan benda kerja di atas bak galvanizing, atau dengan mencelupkan pada lelehan
Pb (timbal).

Tahap Hot Dip Galvanizing

Benda kerja yang telah bersih dan kering dimasukan ke dalam bak galvanizing yang berisi
seng cair. Selama pencelupan ini akan terjadi reaksi antara permukaan benda kerja dengan
lelehan seng.

Hot dip galvanizing dilakukan pada temparatur antara 445 – 480 Celcius. Temperatur
maksimum untuk proses galvanisasi celup panas disarankan tidak melebihi 480oC. Pada
temperatur di atas 480oC lapisan paduan intermetalik Fe-Zn yang dihasilkan menjadi tidak
rata (non-adherant crystal) dan memungkinkan proses difusi secara terus berjalan hingga
menembus logam dasar.

Temperatur yang terlalu tinggi juga dapat mempercepat kerusakan bak galvanis disamping
pemborosan energi.

Reaksi antara baja dengan seng akan membentuk lapisan paduan intermetalik Fe–Zn
pada permukaan baja. Pada saat benda kerja ditarik keluar dari lelehan seng, akan ada
cair seng yang terbawa pada lapisan terluar dari intermetalik dengan kadar seng
relative murni.

Peningkatan temperatur akan berpengaruh terhadap fluiditas seng cair. Pada


temperatur 445o-465oC, pertumbuhan ketebalan lapisan paduan merupakan fungsi
linier dari waktu reaksi. Namun hubungan ini hanya berlaku sampai temperature
480oC.

Pada temperatur 490o-520oC hubungan antara laju pertumbuhan lapisan paduan dan
waktu reaksi merupakan fungsi parabolik.

Tahap Quenching Hot Dip Galvanizing, Pendinginan

Tahap Quenching merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk mendinginkan lapisan
intermetalik hasil galvanizing. Pendinginan dapat dilakukan dengan menggunakan larutan
sodium bichromate yang bertujuan untuk memberikan efek pasivasi pada permukaan lapisan
intermetalik.

Pendinginan dapat juga menggunakan air yang dicampur dengan pelumas yang bertujuan
untuk memberikan efek kilap pada permukaan. Secara umum, pendinginan akan
memperlambat pertumbuhan paduan lapisan Fe–Zn.

Setelah melalui proses gavanis baja kemudian didinginkan. Umumnya baja  cepat mendingin
dengan cara merendamnya ke dalam bak air. Dalam tahapan ini  umumnya ditambahkan
kromat (Chromate) ke dalam bak air. Endapan kimia kromat ini ak an membetuk lapisan
yang sangat tipis (Very Thin Layer) pada lapisan galvanis  dan memberikan keuntungan
tambahan atas proteksi terhadap korosi. Kadang kadang  tidak tepatmendinginkan baja ke
dalam air karena resiko distorsi dari baja. Untuk  kasus seperti ini baja yang telah digalvanis
itu didinginkan secara lambat di udara  terbuka

Kesetimbangan Paduan Lapisan Intermetalik Besi-Seng Fe–Zn

Selama pencelupan dalam bak galvanizing, tamperatur benda kerja (baja) mencapai
temperature seng cair. Melalui proses pelarutan dan difusi terbentuklan lapisan paduan
intermetalik besi-seng.

Reaksi antara besi dengan seng berjalan dengan kesetimbangan dan menghasilkan beberapa
jenis fasa yang merupakan paduan antara besi seng dengan fraksi yang berbeda beda..

Kehadiran fasa fasa dalam paduan system besi seng Fe–Zn dapat dilihat pada diagram
kesetimbangan berikut:
Kesetimbangan Paduan Lapisan Intermetalik Besi-Seng Fe–Zn

Pada daerah kadar Fe tinggi, temperature pembekuannya menjadi turun dengan


meningkatnya kadar Zn. Pada daerah kadar seng tinggi, temperature pembekuannya menjadi
naik dengan meningkatnya kadar Fe.

Ketiak benda kerja baja dicelupkan ke dalam lelehan seng akan terjadi proses difusi Zn ke Fe
atau sebaliknnya dan terbentuk lapisan paduan Fe-Zn.

Lapisan paduan Fe–Zn yang terbentuk secara berlapis dari luar ke dalam adalah fase Eta (η),
dan fase D zeta (ζ), fasse Delta (δ) dan lapisan pada antarmuka atau interface baja adalah fase
Gama (Г ). Fasa fasa paduan besi seng dapat dilihat pada diagram berikut:

fasa Paduan Lapisan Intermetalik Besi-Seng Fe–Zn

Fasa Eta h, Phase Intermetalik Fe – Zn

Fase Eta merupakan fasa seng yang hampir murni. karena kelarutan Fe maksimum dalam
seng sangat rendah yaitu 0,02% pada temperature seng cair 419 Celcius. Sedangkan pada
temperature ruang kelarutan Fe maksimum adalah 0,003% dengan struktur kristal heksagonal
HCP (Close Packed Hexagonal). Fasa Eta bersifat lunak dan ulet dengan kekerasan 52 – 72
Vickers VHN.
Fasa  Zeta z, Phase Intermetalik Fe – Zn

Fasa Zeta mengandung Fe antara 5,8 hingga 6,2 persen. Stabil pada temperature di bawah
530 Celcius dengan struktur kristal rombohedral dengan simetri monoklinik. Fasa Zeta
memiliki rumus kimia FeZn13 dan bersifat keras dan getas dengan kekerasan 140 – 185
Vickers VHN.

Fasa d, Delta Phase Intermetalik Fe–Zn

Fasa delta merupakan senyawa paduan Fe – Zn dengan kadar Fe antara 7 hingga 12


persen. Stabil pada temperatur di bawah 530 – 670 Celcius dengan struktur kristal
heksagonal. Fasa Delta memiliki rumus kimia FeZn 7 dengan kekerasan 240 – 300
VHN.

Fasa delta sering disebut dengan lapisan palisade (susunan pagar).  Ikatan palisade
sering tidak beraturan dan terpecah pecah.

Fasa Gama, G Phase Intermetalik Fe – Zn

Fasa gama mampu melarutkan Fe antara 20 – 28 persen, dan stabil dibawah


temperature 670 – 780 Celcius dengan struktur kristal kubus pemusatan ruang BCC.
Fasa gama memiliki rumus kimia Fe 3Zn10 yang bersifat keras dan getas dengan
kekerasan 250 -336 VHN.

Struktur Mikro Lapisan Fe – Zn Hot Dip Galvanizing

Contoh struktur mikro dari lapisan paduan intermetalik Fe–Zn hasil proses Hot Dip
Galvaizing dapat dilihat pada gambar berikut:

Contoh Gambar Struktur Mikro Lapisan Fe – Zn Hot Dip Galvanizing


Lapisan paduan intermetalik Fe-Zn terdiri dari fasa gama yang berbatasan langsung dengan
baja sebagai interface. Fasa gama memiliki kandungan Fe sekitar 25%. Fasa gama merupakan
lapisan yang paling tipis di antara fasa penyusun lapisan intermetalik Fe – Zn.

Lapisan di atasnya adalah fasa delta dengan kandungan Fe sekitar 10 %. Fasa di atas delta
adalah fasa zeta yang tebal dan memiliki kandungan Fe sekitar 6 %. Lapisan terluar adalah
fasa eta yang merupakan lapisan dengan kadar seng hampir 100 persen.

Hot Dip Galvanizing: Pengertian Contoh Tahap Mekanisme Pelapisan Celup


Panas

Pengertian Hot Dip Coating. Pelapisan celup panas, hot dip coating adalah metoda pela pisan
pada logam ferrous dengan menggunakan logam Zn, Pb, Sn, dan...

Korosi Pada Lingkungan Asam

Logam yang berada pada lingkungan asam, atau pH lebih rendah daripada 7, akan mengalami
serangan korosi atau terlarut dengan reaksi seperti berikut: misal...

Korosi Pada Lingkungan Netral Dan Alkaline

Pengertian Korosi Netral . Peristiwa Korosi pada logam dapat terjadi pada lingkungan seperti
air segar atau fresh water, air laut, larutan garam, atau...

Korosi Pada Temperatur Tinggi

Pengertian Korosi Temperatur Tinggi.  Korosi temperature tinggi didefinisikan sebagai


proses degradasi atau penurunan mutu material, termasuk degradasi ...

Menentukan Menghitung Laju Korosi Logam Temperatur Rendah

Pengertian Korosi. Korosi merupakan proses terjadinya perusakan pada logam akibat adanya
reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya. Secara termodinamis,...

Mengukur Resistivitas Tanah, Metoda Wenner

Pengertian Resistivitas Tanah . Pengukuran resistivitas tanah dilakukan dengan menggunakan


empat  pin yang ditaman pada tanah yang akan diukur. Pin ditanam ...
Pengendalian Korosi, Proteksi Katodik Anoda Korban, Pencegahan Korosi

Pengertian Pengedalian Proteksi Katodik.  Pengendalian korosi atau proteksi korosi atau yang
lebih umum pencegahan korosi terhadap logam dapat dilakukan ...

Pengendalian Korosi, Proteksi Katodik Impress Current, Pencegahan Korosi

Pengertian Korosi. Korosi merupakan proses terjadinya perusakan pada logam akibat adanya
reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya. Secara termodinamis,...

Pengendalian Korosi, Sistem Proteksi Anodik Elektrolitik, Pencegahan Korosi

Pengertian Korosi. Korosi merupakan proses terjadinya perusakan pada logam akibat adanya
reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya. Secara termodinamis,...

Pengendalian Korosi, Sistem Proteksi Anodik Galvanik, Pencegahan korosi

Pengertian Korosi Galvanik.  Korosi galvanik atau dalam bahasa lainnya Galvanic Corrosion
adalah suatu jenis korosi yang terjadi ketika dua buah logam ...

Piiting Corrosion: Jenis Reaksi - Tahap Mekanisme Inisiasi Propagasi -


Pitting Factor – Penyebab – Pencegahan

Korosi sumuran merupakan korosi setempat yang menyerang logam dengan penetrasi yang
cepat pada luas permukaan yang sempit. Korosi sumuran – pitting c...

Prinsip Mekanisme Pelapisan Electroplating, Pengertian, Fungsi, Tahap,


Contoh Produk,

Pengertian Pelapisan Logam Cara Electroplating. Secara sederhana, electroplating dapat


diartikan sebagai proses pelapisan logam, dengan menggunakan arus...

Proteksi Korosi Dengan Lapis Lindung Organik, Cat. Pencegahan Korosi

Pengertian Cat Lapis Lindung Proteksi Korosi. Lapis lindung atau coating adalah bahan yang
digunakan untuk melapisi atau menutupi permukaan bahan/material...

Tipe-Bentuk-Jenis Korosi Galvanik, Galvanic Corrosion

Pengertian Korosi Galvanik.  Korosi galvanik atau Galvanic Corrosion adalah jenis
korosi yang terjadi ketika dua buah logam atau paduan yang berbeda, ...

Anda mungkin juga menyukai