1)
• Carbonitriding
Carbonitriding adalah Suatu proses penambahan karbon dan nitrogen
secara simultan ke permukaan baja.Permukaan ini dipanaskan sampai ke
temperature Austenit pada kondisi ruangan yang terdiri dari campuran gas metana
atau propane dengan Amonia(NH3). Proses ini merupakan campuran antara
karburisasi dengan nitriding. Proses ini Sesuai untuk Sebagian besar baja karbon
rendah,kadang-kadang baja karbon medium.Proses Carbonitriding dilakukan pada
temprature 700 - 800 °C [5] dengan waktu 60-120 menit yang akan menghasilkan
ketebalan 0.07-0.5 mm serta Kekerasan permukaan yang dihasilkan:55-65 HRC.
• Nitrocarburizing
Nitrocarburizing adalah Proses termokimia temperature rendah yang
mendifusikan Karbon dan Nitrogen ke dalam permukaan baja dengan temperatur
dibawah A1,temperature transformasi.[4] Proses ini memiliki keuntungan
mengeraskan bahan yang tidak prehardened , suhu relatif rendah dari proses yang
meminimalkan distorsi,, dapat diterapkan untuk bahan yang sama seperti yang
nitriding, serta bahan murni dan tidak dicampur, untuk memperbaiki sifat tahan
aus/gesek.Temperatur yang digunakan 482 - 593 °C. (900°F-1100°F) dengan
waktu 15-300 Menit dan menghasilkan ketebalan permukaan 0.1-0.2 mm
REFERENSI
[1] Kulkarni K 2015 Surface Hardening of Steels Why is Surface Hardening
Required ? TEQIP Work. Microstucture Eng. trough Heat Treat. 1–23
[2] Ahmad J K 2015 Carburizing of steel Int. J. Mater. Sci. Appl. 4 11–4
[3] Pye D 2003 1 - An Introduction to Nitriding Pract. Nitriding Ferritic
Nitrocarburizing 1–13
[4] Mittemeijer E J 2013 Fundamentals of Nitriding and Nitrocarburizing
ASM Handbook, Vol. Steel Heat Treat. Fundam. Process. 4A 619–46
[5] metlab. (http://www.metlabheattreat.com/carbonitriding.html) diakses pada
tanggal 10 Oktober 2017 pukul 23:54
Lampiran
Gambar 1. Proses Nitriding Gambar 2. Proses Carbonnitriding
Mekanisme Post Weld Heat Treatment (PWHT) ini terdiri dari 2 jenis,
yaitu:
[2] http://achmadarifin.com/welding/post-weld-heat-treatment-pwht-pada-
proses-pengelasan
Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017. Pukul 07.22.
Lampiran:
Gambar 1
Referensi :
[1] Jagielski, J., et al. “Methodology of Ion Beams Deposition.” Surface
modification of materials by ion implantations for industrial and medical
applications: final report of a co-Ordinated research project, IAEA, 2000.
[2] Chen, Francis F., et al. Plasma Processing and Processing Science.
National Academies Press, 1995.
[3] Torp, Bo, et al. “Ion implanters for surface modification of
metals.” Surface and Coatings Technology, vol. 84, no. 1-3, 1996, pp. 557–562.,
doi:10.1016/s0257-8972(95)02732-7.
Pengaruh Perbedaan Media Quenching Oli, Air, Udara, dan Salt Bath (no 7)
(1) Paulo. (2017). Different media for quenching metal explained | Paulo.
[online] Available at: https://www.paulo.com/different-media-quenching-
metal-explained/ [Accessed 12 Oct. 2017].
(2) “Integrated Publishing, Inc.” Integrated Publishing - Your source for
military specifications and educational publications,
www.tpub.com/steelworker1/12.htm
(3) “Heatbath® Corporation / Park Metallurgical.” Salt Bath Quenching |
Metal Finishing & Heat Treating Products | Heatbath / Park
Metallurgical, heatbath.com/2012/06/salt-bath-quenching/
(4) Mehrkam, Q. D. (1967). An Introduction to Salt Bath Heat Treating.
Tooling and Production, (June-July).
(5) “Salt Bath Processes.” Heat Treatments, www.heat-
treatments.co.uk/services/salt-bath-processes.
Seperti yang dapat dilihat pada gambar 3, kekuatan maksimum tepat pada
terbentuknya fasa θ”. Sedangkan kondisi overaging adalah hasil dari pertumbuhan
partikel lanjutan dan perkembangan fasa θ’ dan θ[5].
Gambar 1. Proses Precipitation Hardening | Gambar 2. Diagram Fasa Al Cu
Referensi :
[1]https://dokumen.tips/documents/presipitation-hardening.html
[2] https://www.coursehero.com/file/p5t0hhdg/Diagram-CCT-menunjukkan-
transformasi-baja-ketika-dilakukan-pendinginan-yang/
Referensi:
[1] Verhoeven, John D.. 2007. Steel Metallurgy for the Non-Metallurgist.
Materials Park: A S M International. Accessed October 11, 2017. ProQuest Ebook
Central.
[3] Bonami, Gregory J., ed. 2010. Heat Treatment: Theory, Techniques and
Applications. Hauppauge: Nova Science Publishers, Inc.. Accessed October 11,
2017. ProQuest Ebook Central.
[3] Dossett, Jon L., and Boyer, Howard E.. 2006. Practical Heat Treating.
Materials Park: A S M International. Accessed October 11, 2017. ProQuest Ebook
Central.
[4] Campbell, F. C.. 2008. Elements of Metallurgy and Engineering Alloys.
Materials Park: A S M International. Accessed October 11, 2017. ProQuest Ebook
Central.
Tema: Pengertian dan Fungsi Active Screen Plasma Nitriding (no. 11)
Active Screen Plasma Nitriding (ASPN) adalah salah satu bentuk rekayasa
permukaan untuk meningkatkan kekerasan pada baja dengan melapisi permukaan
baja menggunakan nitrogen[1]. Sebelum ditemukan ASPN, rekayasa permukaan
baja menggunakan nitrogen dilakukan dengan teknologi DC plasma nitriding
yang menggunakan katodik berpotensial tinggi, sehingga, plasma terbentuk
langsung di permukaan material sebagai tempat senyawa nitrogen berada dan
untuk memanaskan material baja yang akan dikeraskan. Hal ini menyebabkan
terjadinya beberapa kelemahan dari metode DC plasma nitriding, diantaranya
kerusakan yang disebabkan oleh komponen sebagai akibat efek katoda berongga,
dan kesulitan dalam menjaga suhu ruang khususnya pada beban komponen kerja.
Untuk mengatasi kelemahan diatas, maka diciptakanlah sebuah teknologi
baru yang disebut dengan Active Screen Plasma Nitriding (ASPN). Keseluruhan
beban kerja saat proses dikelilingi oleh layar logam besar dimana terpasang
katoda bertegangan tinggi. Pengerasan permukaan oleh Active Screen Plasma
Nitriding (ASPN) dicapai dengan pembentukan lapisan senyawa nitrida di
permukaan dan zona difusi nitrogen yang terletak dibawahnya[2]. Untuk material
baja, suhu dan waktu nitridasi, kedalaman nitridasi, dan kekerasan permukaannya
hanya dapat dipengaruhi oleh perpindahan massa nitrogen yang efektif dari
atmosfer plasma ke permukaan baja.
Pada percobaan, ditunjukkan bahwa mikrostruktur optik dari baja yang di
nitridasi dengan DC dan AS, semua strukturnya identik, yaitu pada lapisan
senyawa tipis di permukaan dan lapisan difusi nitrogen dibawahnya, tidak ada
perbedaan signifikan dalam struktur mikro dan ketebalan lapisan difusi antara
spesimen nitrida DC dan AS. Morfologi pada permukaan nitridasi dengan
menggunakan DC dan AC terlihat berbeda pada saat dilihat dengan menggunakan
SEM, terlihat bahwa permukaan DC berbentuk nodular sedangkan pada AS
berbentuk heksagonal. Kekerasan pada baja setelah dilakukan nitridasi dapat
mencapai 1000 HV dari sebelumnya hanya sebesar 320 HV.[3]
Referensi:
[1] Active Screen Plasma Nitriding – an Overview
<http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1179/174329409X439032>
diakses pada hari Senin, 9 Oktober 2017 pukul 23:05
[2] Naishu Zhu, Shining Ma, Xiaofeng Sun, Nitrogen-Doped Carbon Fiber
Paper by Active Screen Plasma Nitriding and Its Microwave Heating
Properties, 2016
[3] C. Zhao, C.X Li, H.Dong, T. Bell, Study on the active screen plasma
nitriding and its nitriding mechanism, Surface and Coating Technology;
2006; 2320-2325
LAMPIRAN
Gambar mikrostruktur (a) DC plasma nitriding dan (b) AS plasma nitriding.
[1] Fichtl, W. (1981). Boronizing and its practical applications. Materials and
Design, 2(6), 276–286. https://doi.org/10.1016/0261-3069(81)90034-0
Referensi
[1] Lehner, D., Lindner, H., & Glatter, O. (2000). Determination of the
Translational and Rotational Diffusion Coefficients of Rodlike Particles
Using Depolarized Dynamic Light Scattering. Langmuir, 16(4), 1689-
1695. doi:10.1021/la9910273
[2] Linn High Therm. (2017, August 30). Retrieved October 12, 2017, from
https://www.linn-high-therm.de/