UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
MALANG
Disusun oleh :
Semester Genap
Tahun Ajaran 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian, tujuan, dan manfaat proses surface treatment.
2. Mengetahui macam-macam surface treatment.
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian, tujuan, dan manfaat proses surface treatment.
2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam surface treatment.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Induction Hardening
• Pengertian: Pada prinsipnya pengerasan induksi sama dengan pengerasan flame hardening,
hanya saja pemanasan yang ditimbulkan terjadi karena adanya arus induksi yang terjadi
karena adanya medan magnet yang berubah-ubah secara cepat. Arus induksi itu akan
menghasilkan panas karena arus induksi yang terjadi ada di permukaan baja. Untuk
menimbulkan pemanasan pada permukaan baja, benda kerja diletakkan di dekat suatu coil
yang dialiri arus listrik bolak balik dengan frekuensi tinggi. Ketebalan yang dihasilkan
tergantung pada besarnya ampre dan frekuensi yang digunakan.
• Sesuai untuk: Baja karbon medium (wt. % C ≥ 0.4), besi tuang.
• Case Depth: 0.7 - 6 mm.
2.2.1.2 Surface Hardening yang Dilakukan dengan Cara Mengubah Komposisi Kimianya
A. Carborizing
• Pengertian: Cara pengerasan baja dengan cara penambahan kadar karbon di permukaan,
sehingga pada bagian permukaan baja lebih keras dari permukaan dalamnya. Biasanya baja
yang akan di-carburizing adalah baja karbon rendah. Baja karbon rendah memiliki keuletan
yang tinggi dan mudah di-machining, namun kekerasannya rendah sehingga tidak tahan aus.
Dengan carburizing, terjadi peningkatan kadar karbon, sehingga kekerasannya meningkat.
• Kadar karbon yang dihasilkan :0.7 - 1.2 % berat
• Cocok untuk: Baja karbon rendah dan baja paduan 0.08 - 0.2 %C
• Temperatur: 850 - 950 °C (1550-1750 °F)
• Waktu proses: 4 - 72 jam
• Media yang digunakan :
a. Media padat: grafit atau kokas (kedalaman kekerasan:0.75 - 4 mm)
b. Media gas: gas alam,hidrokarbon,oxyacetylene (0.1 - 0.75 mm)
c. Media liquid: Salt Bath Cyanide (0.64 - 6.35 mm)
• Tahapan Karburizing :
a. Penambahan karbon (karburisasi)
b. Pengerasan (Quenching)
• Quenching: Setelah dilakukan karburasi, material di-quenching kemudian di-tempering
untuk menghilangkan tegangan sisa dan meningkatkan ketangguhan.
• Case Depth (Kedalaman Kekerasan): Tidak ada parameter yang jelas, biasanya 0.5 - 1.5 mm
• Kekerasan permukaan yang dihasilkan: 55 - 65 HRC
B. Nitriding
• Pengertian: Sebuah proses difusi nitrogen ke permukaan sebuah baja. Nitrogen membentuk
nitride dengan unsur-unsur Al, Cr, Mo, V, Ni. Bagian yang akan dikeraskan, dipanaskan,
dan di-tempering sebelum di-nitriding
• Sesuai untuk: Baja paduan dengan kadar karbon rendah yang mengandung unsur-unsur Al,
Cr, Mo, V, Ni
• Keuntungan dari proses nitriding yaitu :
a. Permukaan lebih keras dan tahan aus
b. Ketahanan tempering dan kekerasan pada temperature tinggi
c. Kekuatan fatigue-nya tinggi
d. Meningkatkan ketahanan korosi untuk baja yang bukan stainless steel
e. Kestabilan dimensinya tinggi
• Temperatur proses: 500 – 600 °C (dibawah A1)
Mekanisme: NH3 ↔ N + 3H
• Kekerasan permukaan yang didapat: hingga 1000 VHN
• Case Depth: 0.1 - 0.6 mm
C. Carbonitriding
• Pengertian: Suatu proses penambahan karbon dan nitrogen secara simultan ke permukaan
baja. Permukaan ini dipanaskan sampai ke temperature austenit pada kondisi ruangan yang
terdiri dari campuran gas metana atau propana dengan amonia (NH3). Proses ini merupakan
campuran antara karburisasi dengan nitriding.
• Sesuai untuk: Sebagian besar baja karbon rendah, kadang-kadang baja karbon medium.
• Temperatur Carbonitriding: 700 – 800 °C
• Kekerasan permukaan yang dihasilkan: 55 - 65 HRC.
• Waktu proses: Lebih sedikit dari carburizing
• Case Depth: 0.07-0.5 mm
D. Nitrocarburizing
• Pengertian: Proses termokimia temperatur rendah yang mendifusikan karbon dan nitrogen
ke dalam permukaan baja dengan temperatur dibawah A1, temperatur transformasi. Proses
ini biasanya digunakan untuk memperbaiki sifat tahan aus/gesek. Temperatur yang
digunakan antara 482 – 593 °C (900 – 1100 °F).
E. Boronizing
• Prinsip sama dengan carburizing, hanya saja unsur yang dipakai Boron (B)
• Menaikkan kekerasan, wear resistance dan corrosion resistance
• Metode : pack dan vacuum boronizing
2.2.2 Proses-proses untuk Meningkatkan Ketahanan Korosi
2.2.2.1 Pengendapan listrik (electrodeposition)
2.2.2.2 Lapis celup (hot dip coating)
2.2.2.3 Lapis Difusi (diffusion coating)
A. Cementasi
B. Cladding
C. Deposisi vacum
D. Pirolisa (Vapour deposition)
E. Sprayed metal coating
F. Pengerasan kulit (case hardening)