Anda di halaman 1dari 4

Ungkapan Simpati, Empati, dan Kepedulian dalam Teks Cerita Inspiratif

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):


- Peduli adalah mengindahkan; memperhatikan; menghiraukan.
- Simpati adalah keikutsertaan merasakan perasaan orang lain, baik senang maupun susah.
- Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa dirinya dalam keadaan
perasaan pikiran yang sama dengan orang lain.

Mungkin banyak orang yang berpendapat bahwa simpati dan empati merupakan hal yang
sama. Padahal, simpati dan empati merupakan dua hal yang berbeda. Simpati dan empati
biasanya digunakan sebagai tindakan kepedulian seseorang terhadap orang lain. Simpati
merupakan suatu proses ketika seseorang mempunyai perasaan tertarik dengan orang lain,
dengan demikian dapat merasakan apa yang sedang dialami, diperbuat, dan diderita oleh
orang lain.

Berikut disajikan sebuah teks cerita. Bacalah teks tersebut, sambil membaca, pahamilah
jalan ceritanya!

Bunga untuk Ibu

Sorang pemuda bermaksud membeli hadiah untuk ibunya. Besok adalah Hari Ibu dan
ia bermaksud mengirimkan hadiah tersebut llewat pos kepada ibunya di kampung. Seorang
ibu yang pernah ia tinggal pergi beberapa tahun lalu untuk kuliah, banting tulang mencari
nafkah, dan mengejar kesuksesan di kota besar ini. Rutin memberikan hadiah bagi pemuda
tersebut merupakan bentuk bakti kepada ibunya karena sejatinya anak memang harus
berbakti dengan orang tuanya, terlebih ibu.
Pagi itu, sang pemuda turun dari mobil mewahnya di sebuah kompleks pertokoan.
Namun, langkah pria itu terhenti di depan sebuah toko bunga. Ia melihat seorang gadis.
Ketika diamati dengan saksama, ternyata gadis itu adalah adik tingkatnya semasa kuliah
dulu.
Gadis kecil itu terlihat sedang memandangi lesu rangkaian bunga-bunga indah di
etalase. Matanya terlihat dengan jelas tengah berkaca-kaca, air matanya hendak melelh,
seperti akan menangis. Pemuda itu lalu mendekati gadis itu.
Setelah melihat kondisi tersebut, pria itu lalu bertanya “Ada apa denganmu? Ada apa
dengan bunga-bunga itu?”
Saya ingin memberi salah satu rangkaian bunga mawar ini untuk ibu saya,” gadis
cantik itu melanjutkan, “Seumur hidup, saya belum pernah memberikan bunga seindah ini
untuk ibu.”
“Kenapa tidak kau beli saja? Ini bagus kok.” Cerita pria itu sambil turut mengamati
salah satu karangan bunga.
“Uang saya tidak cukup.”
“Ya sudah, pilih saja salah satu, aku akan membayarnya.” Pria itu menwarkan diri
sambil tersenyum.
Akhirnya, gadis itu mengambil salah satu karangan bunga. Dengan ditemani sang pria,
gadis itu lalu menuju kasir. Pria itu juga menawarkan diri mengantar si gadis pulang ke
rumah untuk memberikan bunga itu kepada ibunya. Gadis itu pun bersedia.
Dua orang itu lalu melaju menggunakan mobil menuju ke sebuah tempat yang
ditunjukkan oleh si gadis. Hati pria itu terperanjat ketika gadis cantik itu ternyata
mengajaknya ke sebuah kompleks pemakaman umum. Stelah memarkir mobil, pria itu lalu
mengikuti langkah-langkah si gadis. Dengan sangat terharu, gadis itu lalu meletakkan
karangan bunga itu ke makam ibunya.Seorang ibu yang memang belum pernah dilihat
gadis itu seumur hidupnya. Ibunya dulu meninggal saat melahirkan gadis itu.
Melihat kejadian itu, setelah mengantarkan gadis itu pulang ke rumah, sang pria
membatalkan niatnya untuk membli dan mengirimkan kado bagi ibunya. Siang itu juga,
pemuda sukses itu langsung memacu mobilnya pulang ke kampungnya untuk melihat
wajah ibu yang dia rindukan selama ini untuk bersujud di bawah kakinya dan memeluk erat
tubuh dan hati lembutnya.
Selama ini dia telah salah memberikan hadiah dengan cara memaketkannya lewat pos
bisa saja bukan hal yang diharapkan oleh ibunya. Bisa jadi ibunya tidak mengharapkan
hadiah dari anak lelakinya, ibu hanya ingin kehadiran anaknya di sampingnya sebagai
hadiah terindah.

Sumber: Buku Teks Bahasa dan Sastra Indonesia untuk kelas IX SMP dan MTs (Platinum).

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks cerita tersebut!


a. Untuk apa pemuda itu berhenti di kompleks pertokoan?
 Sang pemuda melihat seorang gadis, yang merupakan adik tingkatnya.
b. Siapa yang dia lihat di toko bunga?
 Dia melihat seorang gadis yang merupakan adik tingkatnya
c. Mengapa orang yang dilihat oleh pemuda itu menangis?
 Karena gadis yang dilihat pemuda itu sedang memandangi rangkaian bunga-bunga
indah itu dengan lesu. Gadis itu sebenarnya ingin membelikan bunga itu kepada
ibunya, tetapi ia tidak memiliki cukup uang.
d. Apa yang dilakukan pemuda terhadap orang yang dilihat itu?
 Pemuda itu membelikan karangan bunga yang ingin dibeli oleh gadis itu.
e. Mengapa pemuda itu terkejut ketika sampai di tujuan?
 Karena pemuda tersebut sadar bahwa selama ini dia hanya mengirimkan hadiah
kepada ibunya lewat pos, ia tidak pernah mengetahui isi hati dan keinginan yang
benar-benar diinginkan oleh ibunya. Pemuda tersebut pun menyadari setelah ia
sampai di makam ibu sang gadis. Pemuda tersebut pun langsung menghampiri
ibunya ke kampung.

f. Apa yang membuat pemuda itu berubah pikiran?


 Pemuda tersebut sadar setelah ia menemani sang gadis ke makam ibunya. Ia
menjadi sadar bahwa ibunya hanya ingin kehadiran anaknya di sampingnya.
g. Menurutmu, apakah cerita tersebut merupakan kisah nyata atau fiksi?
 Non-fiksi karena peristiwa seperti ini masih ada kemungkinan untuk terjadi
(masih logis). Mungkin saja ada beberapa orang yang mengalaminya.
h. Apakah peristiwa dalam cerita tersebut dialami langsung oleh penulis?
 Tidak, karena cerita ini menggunakan sudut pandang ketiga
i. Apa pesan yang ingin disampaikan penulis melalui cerita tersebut?
 Perlakukanlah ibumu dengan baik sebelum semuanya terlambat.
j. Apakah kamu terinspirasi oleh cerita tersebut? Jika iya, apa yang membuatmu
terinspirasi?
 Iya, karena cerita ini terlihat realistik dan pesan moral yang disampaikan oleh
penulis sangat menginspirasi.

2. Berdiskusilah dengan temanmu untuk mengidentifkasi petikan cerita yang


mengungkapkan perasaan simpati, empati, dan kepedulian! Tulislah jawabnmu pada tabel
berikut!
No. Kutipan Cerita Ungkapan yang Dinyatakan
1. “Gadis kecil itu terlihat sedang Simpati
memandangi lesu rangkaian bunga-
bunga indah di etalase. Matanya
terlihat dengan jelas tengah berkaca-
kaca, air matanya hendak melelh,
seperti akan menangis.”
2. “Dengan sangat terharu, gadis itu lalu Empati
meletakkan karangan bunga itu ke
makam ibunya. Seorang ibu yang
memang belum pernah dilihat gadis itu
seumur hidupnya. Ibunya dulu
meninggal saat melahirkan gadis itu

3. “Akhirnya, gadis itu mengambil salah Kepedulian


satu karangan bunga. Dengan ditemani
sang pria, gadis itu lalu menuju kasir.
Pria itu juga menawarkan diri
mengantar si gadis pulang ke rumah
untuk memberikan bunga itu kepada
ibunya.”

dst.

Anda mungkin juga menyukai