Anda di halaman 1dari 8

Liputan Khusus

Terkait program kewirausahaan di


SMAN 1 Gununghalu yang
mengkhususkan kepada bidang
pertanian dan perikanan, tidak
hanya sekedar diharapkan bisa
menopang ketahanan pangan
semata.
Tetapi lebih dari itu ingin
mencetak peserta didik memiliki
jiwa entrepreneur atau jiwa
kewirausahaan sejak usia sekolah
sesuai dengan Kurikulum
Merdeka.

mengkhususkan kepada bidang


pertanian dan perikanan, tidak hanya
sekedar diharapkan bisa menopang
ketahanan pangan semata.
Tetapi lebih dari itu ingin mencetak
peserta didik memiliki jiwa entrepreneur
atau jiwa kewirausahaan sejak usia
sekolah sesuai dengan Kurikulum
Merdeka.
Kepala SMA Negeri 1 Gununghalu,
Kabupaten Bandung Barat, Sidiq

SMA NEGERI 1 GUNUNGHALU


BERKOMITMEN TINGKATKAN
KEWIRAUSAHAAN DALAM UPAYA
MENUNJANG KETAHANAN PANGAN
M
enyandang status Gununghalu adalah mengembangkan Wachjono, S.Pd.,S.ST.,M.Pd., saat
sebagai Sekolah komoditas pertanian, seperti tanaman berbincang dengan Majalah “Sekolah
Penggerak, Sekolah hortikultura, perikanan dan ragam JUARA” di ruang kerjanya belum lama ini
Menengah Atas inovasi produk olahan. mengungkapkan, sejak menyandang
Negeri (SMAN) 1 Hal tersebut tentunya akan status sebagai Sekolah Penggerak pada
Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, memberikan angin segar, bagaimana tahun 2022, kita patut bersyukur dan
berkomitmen untuk meningkatkan konsep ketahanan pangan dapat sangat membanggakan.
kewirausahaan dalam upaya menunjang dilakukan di setiap lini, termasuk di SMAN 1 Gununghalu menurut Sidiq
ketahanan pangan. SMAN 1 Gununghalu. Wachjono, terus berinovasi dengan basic
Salah satu program prioritas yang Terkait program kewirausahaan di konsentrasi keahlian mengembangkan
tengah dilaksanakan di SMAN 1 SMAN 1 Gununghalu yang sektor di bidang pertanian dan

4 Sekolah JUARA
siswa pun tidak akan sembarang
membuang sampah sembarangan, baik
di lingkungan sekolah maupun
lingkungan dimana mereka tinggal. Latar
belakang dari Gaya Hidup Berkelanjutan
lainnya, yakni bagaimana limbah bisa
menghasil atau bermanfaat.
“Melalui tema Gaya Hidup
Berkelanjutan, lanjut Sidiq Wachjono,
siswa bisa mengolah sampah, baik
organik maupun non organik yang
terdapat di sekolah bisa diolah untuk
menjadi sesuatu yang bermanfaat,”
katanya.
peternakan sebagai upaya dalam Panen Raya kali ini, jelas Sidiq
menopang ketahanan pangan. Wachjono, mengambil tema “Gaya KEMBANGKAN BUDIDAYA BELUT
“Dalam perjalanannya, saat ini ada Hidup Berkelanjutan” merupakan Untuk mengembangkan bidang
berbagai tanaman hortikultura yang implementasi dari Projek Penguatan kewirausahaan dalam upaya menopang
dikembangkan untuk bidang pertanian. Profil Pelajar Pancasila (P5) yang ketahanan pangan, Sidiq Wachjono
Sedang bidang perikanan kita dikuatkan dalam Kurikulum Merdeka. selaku pimpinan di SMAN 1 Gununghalu,
mengembangkan ikan mujair, lele dan Mengapa tema yang diusung Gaya terus meningkatkan sarana dan
belut, termasuk juga berbagai produk Hidup Berkelanjutan, ungkap Sidiq prasarana yang dibutuhkan dalam
olahan dari hasil perikanan,” katanya. Wachjono, karena itu sangat erat mendukung program tersebut.
Implementasi dari program tersebut kaitannya dengan masalah lingkungan. Salah satunya, SMAN 1 Gununghalu
dituangkan dalam bentuk kegiatan Gaya Hidup Berkelanjutan, artinya sudah membangun kolam ikan, baik
“Panen Raya”. “Tujuan dari kegiatan peserta didik harus memiliki rasa yang permanen maupun kolam ikan
tersebut diharapkan dapat memperkuat kepedulian terhadap lingkungan. yang terbuat dengan menggunakan
karakter dan mengembangkan “Lingkungan sekolah harus bersih dan media terpal. Adapun perikanan yang
kompetensinya, mengembangkan nyaman sebagai tempat belajar. Nah, dikembangkannya berupa ikan nila dan
keterampilan, sikap, dan pengetahuan siswa harus belajar bagaimana cara gaya lele. Selain ikan lele dan nila, kini SMAN 1
dalam membentuk siswa yang mandiri, hidupnya yang tertib dan teratur,” Gununghalu tengah mengembangkan
kreatif, dan berjiwa gotong-royong," katanya. budidaya belut.
kata Sidiq Wachjono. Setelah belajar dan paham, maka “Untuk perikanan lele dan nila sudah

Sekolah JUARA 5
sudah berjalan selama 2 tahun. Sekarang kegiatan ekstrakurikuler atau pelajaran ini diakui sebagai sekolah yang yang
kita akan mulai membudidayakan belut. yang di kelas dan kokurikuler, yakni mengembangkan karakter siswanya,
Ini program baru yang harus terus pelajaran berbasis projek. terutama dalam proses pembelajaran,
dikembangkan, karena budi daya belut “Alhamdulillah, SMAN 1 Gununghalu baik intrakurikuler maupun kokurikuler
ini masih jarang dikembangkan di sudah melaksanakan 2 tema projek (projek).
sekolah lain,” ujarnya. untuk kelas X. Pertama, Panen Raya “Pembiasaan baik ini, ungkap Sidiq
Kepala SMAN 1 Gununghalu dengan tema Kewirausahaan dan kedua, Wachjono, tentunya karakter yang
menyebutkan, budidaya belut ini Panen Raya bertemakan Gaya Hidup unggul yang dipelajari di sekolah bisa
memiliki potensi dan peluang besar, Berkelanjutan. Sekolah sangat terimbaskan ke lingkungan dimana
karena bibit dan pakannya mudah untuk mensupport, karena pada dasarnya mereka berada,” ujarnya.
didapatkan. “Kami juga tidak hanya untuk meningkatkan penguatan Sidiq Wachjono berharap, sekolah
budidaya belut saja, tetapi akan karakter siswa sesuai dengan Profil yang dikelolanya harus lebih berkualitas
mengolah limbah jamur yang selama ini Pelajar Pancasila,” tutur Sidiq Wachjono. lagi. Namun, untuk mewujudkan hal
ditanam di sini sebagai pakan belut,” Mengapa hal tersebut penting tersebut perlu dukungan dari orang
ucap Sidiq Wachjono. dilaksanakan, tambah Sidiq Wachjono, tua/wali siswa. Sebuah program itu akan
Kebetulan di SMAN 1 Gununghalu karena lulusan SMAN 1 Gununghalu terlaksana dengan baik jika didukung
ada projek siswa yang menanam jamur, hanya 60 persen yang melanjutkan ke anggaran.
lanjut Sidiq Wachjono, sehingga limbah Perguruan Tinggi, maka yang 40 Sementara ini, katanya, sekolah
dari jamur setelah panen akan kita persennya itu kita bekali dengan ilmu hanya mengandalkan dari dana Biaya
manfaatkan dan diolah untuk dijadikan atau pengetahuan kewirausahaan. Operasional Sekolah (BOS), kalau
media tanam cacing tanah sebagai Dalam Kurikulum Merdeka menurut dibilang dana tersebut tidak cukup
pakan belut. Sidiq Wachjono, setahun minimal harus untuk menunjang kegiatan. “Saya
Budi daya belut juga mendorong ada 3 tema yang dilaksanakan, kalau berharap orang tua siswa selalu
siswa dalam pendidikan peduli dibagi waktunya kurang lebih empat mendukung dengan partisipasi
lingkungan, terutama dalam bulanan. Sekarang sudah tema kedua, pembiayaan,” tandasnya.
memanfaatkan limbah organik, setiap akhir tema ada Panen Raya SMAN 1 Gununghalu dalam setiap
kemudian diolah sehingga bisa sebagai penutupannya. kegiatan hanya mengandalkan dari dana
bermanfaat. Selain itu, kita juga akan “Tetapi bukan berarti selesai di situ, BOS dan BOPD Provinsi saja, tidak ada
membudidayakan maggot, larva lalat tetapi yang lebih penting dari kegiatan sumbangan dari orang tua siswa.
yang bisa menghancurkan limbah tersebut ditanamkan karakter baik “Setidaknya orang tua siswa yang
organik. “Maggot ini bisa dijadikan terhadap siswa. Saya selaku pimpinan, peduli dan ingin mengembangkan
sebagai pakan ikan,” ujarnya. ingin sekolah ini kualitasnya terus sekolah untuk bersama-sama
meningkat,” katanya. membiayai kemajuan sekolah,” pungkas
SEKOLAH PENGGERAK Artinya, lanjut Sidiq Wachjono, di Sidiq Wachjono.
Sebagai Sekolah Penggerak, SMAN 1 mata masyarakat SMAN 1 Gununghalu (rsy/”sj”)***
Gununghalu terus melangkah dengan
berbagai program yang dijalankan guna
menuju pada peningkatan mutu
pendidikan sesuai dengan Kurikulum
Merdeka. Kurikulum Merdeka tentu
sangat mendukung terhadap program

6 Sekolah JUARA
Cucu Kurniawati, S.Pd.,
PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK
MENDORONG SISWA
HIDUP MANDIRI
Dalam kegiatan Panen Raya ini, bidang
kesiswaan berperan aktif dalam
menggerakan siswa dan berkoordinasi
dengan seluruh pengurus OSIS. “Jadi
pengurus OSIS yang terlibat langsung
dalam mengkoordinir kegiatan.

P
anen Raya merupakan salah satu program unggulan ujarnya.
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Panen Raya kali, ungkap Cucu Kurniawati, hanya
Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, setelah dikhususkan untuk kelas X saja, karena penerapan Kurikulum
sekolah tersebut menyandang status Sekolah Merdeka di SMAN 1 Gununghalu baru berjalan tahun ini.
Penggerak. “Anak-anak dalam kegiatan Panen Raya ini
Kegiatan Panen Raya yang bertema “Gaya Hidup mempresentasikan hasil pembelajaran proyek selama 4 bulan.
Berkelanjutan” yang digelar pada Selasa, 1 Maret 2023 Mereka juga mengevaluasi hasil pembelajaran proyek tersebut,
merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka. hasilnya seperti apa, dan kendalanya apa saja? Jadi diungkapkan
“Alhamdulillah, kegiatan Panen Raya yang merupakan tema semuanya dalam presentasi,” ucap Cucu Kurniawati.
kedua tahun ini setelah SMAN 1 Gununghalu menjadi Sekolah Dalam pembelajaran berbasis proyek ini, jelas Cucu
Penggerak berjalan sukses dan disambut antusias siswa, Kurniawati, sebelum memasuki tahapan penutupan dari
khususnya kelas X,” kata Kepala SMA Negeri 1 Gununghalu, kegiatan pembelajaran proyek ini yang disebut Panen Raya,
Kabupaten Bandung Barat Bidang Kesiswaan, Cucu Kurniawati, kelompok siswa kelas X mempresentasikan hasilnya dan
S.Pd., disidangkan di hadapan guru pembimbing.
Dalam kegiatan Panen Raya ini, menurut Cucu Kurniawati, “Sehingga siswa bisa mengetahui prosesnya mulai dari awal
bidang kesiswaan berperan aktif dalam menggerakan siswa hingga akhir, Hasilnya seperti apa dan apa saja kendalanya,
dan berkoordinasi dengan seluruh pengurus OSIS. “Jadi serta cara mengatasi masalah, itu dicarikan solusinya,” kata
pengurus OSIS yang terlibat langsung dalam mengkoordinir Cucu Kurniawati.
kegiatan,” tuturnya. Dalam pembelajaran proyek tema kedua ini, menurut Cucu
Sebagai bidang kesiswaan, kata Cucu Kurniawati, pihaknya Kurniawati, terdapat beberapa tanaman sayur yang ditanam,
hanya memberikan petunjuk bahwa kegiatan Panen Raya ini seperti tomat, kangkung, selada, bawang dan bayam. Semua
pelaksanaannya harus seperti ini, dan setiap kelompok harus bibit disediakan sekolah, anak-anak tinggal mengerjakan.
mempresentasikan hasil pembelajaran proyeknya dengan baik,” Diungkapkan Cucu Kurniawati, kegiatan pembelajaran
katanya. proyek ini anak-anak dididik untuk menjadi kreatif, berpikir
Mengapa harus tertib dan memberikan sisi positif, jelas Cucu kritis, inovatif, dan mandiri. “Diharapkan siswa setelah
Kurniawati, karena dalam kegiatan pembelajaran proyek ini pembelajaran berbasis proyek ini bisa mendapat ilmu dan
tidak hanya sekedar tampil saja, tetapi itu ada penilaiannya. pengalaman baru untuk menjadi bekal di kemudian hari,”
“Pastinya jadi bahan evaluasi juga bagi para guru pembimbing,” pungkas Cucu Kurniawati. (rsy/”sj”)***

Sekolah JUARA 7
Implementasi dari
Kurikulum Merdeka di
SMAN 1, untuk kelas X
dituangkan dalam
kegiatan yang berbasis
proyek, yakni Panen Raya
dengan mengambil tema
“Gaya Hidup
Berkelanjutan” dengan
topik Membiasakan Siswa
Gemar Menanam Untuk
Mendukung Ketahanan
Pangan.

Murniati, S.Pd.,
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
CETAK KARAKTER SISWA UNGGUL
SESUAI DENGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

S
alah satu kekhasan Kurikulum mengimplementasikan Kurikulum kepada peserta didik untuk menjadi atau
Merdeka adalah pembelajaran Merdeka. mempunyai karakter Profil Pelajar
berbasis proyek yang Kepala SMA Negeri 1 Gununghalu, Pancasila.
mengarah pada Penguatan Kabupaten Bandung Barat Bidang Implementasi dari Kurikulum
Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, proses Kurikulum, Murniati, S.Pd., Merdeka di SMAN 1, menurut Murniati,
pembelajaran pada Kurikulum Merdeka mengungkapkan, SMAN 1 Gununghalu untuk kelas X dituangkan dalam
berbagai perangkat ajar hingga proses merupakan Sekolah Penggerak, kegiatan yang berbasis proyek, yakni
pembelajaran yang sesuai dengan minat sehingga dituntut untuk Panen Raya dengan mengambil tema
dan bakat peserta didik. mengimplementasikan Kurikulum “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan
Kurikulum merdeka diharapkan Merdeka. Hal tersebut sudah topik Membiasakan Siswa Gemar
mampu mendorong konten dilaksanakan untuk kelas X. Menanam Untuk Mendukung Ketahanan
pembelajaran yang lebih optimal agar “Di kelas X itu pembelajarannya, Pangan.
peserta didik memiliki waktu yang cukup selain intrakurikuler ada juga “Gaya hidup berkelanjutan itu lebih
untuk mendalami konsep (Knowledge) pembelajaran kokurikuler, yakni proyek kepada peserta didik, sehingga mereka
dan memperkuat kompetensi (Skill). penguatan Profil Pelajar Pancasila atau mengetahui tentang dampak aktivitas
Seperti halnya, Sekolah Menengah dikenal sebagai P5,” kata Murniati. kehidupan manusia terhadap perubahan
Atas Negeri (SMAN) 1 Gununghalu, Dalam Kurikulum Merdeka, kata dunia, dan untuk ketahanan
Kabupaten Bandung Barat, sebagai Murniati, kita menitikberatkan kepada keberlanjutan hidup selanjutnya,” tutur
sekolah yang berstatus Sekolah penguatan karakter yang harus dicapai, Murniati.
Penggerak tentunya dituntut untuk dan hal ini yang ingin dikembangkan Program ini, sebut Murniati,

8 Sekolah JUARA
dampaknya sangat bagus untuk peserta mereka itu biasanya hanya belajar di proyek, Murniati berharap, lulusan
didik, karena ini sangat berbeda dengan kelas, sekarang ada jadwal pembelajaran SMAN 1 Gununghalu selain dapat
Kurikulum 2013, dimana beban belajar di proyek dalam satu minggu. pengetahuan, juga mereka sudah punya
kelasnya itu lebih besar dari pada anak- “Setiap Rabu anak-anak full bekal keterampilan dari hasil dari
anak yang belajar di Kurikulum Merdeka. pembelajaran proyek. Nah, memupuk pembelajaran proyek, karena nanti
Melalui pembelajaran yang berbasis motivasi anak-anak untuk membangun selama 3 tahun itu mereka harus
proyek ini, tambah Murniati, mereka bisa koordinasi dengan guru-guru sangat menyelesaikan 7 tema proyek.
menerapkan pengetahuan yang penting untuk keberhasilan “Saya berharap ke depan SMAN 1
didapatkan di sekolah dengan langsung pembelajaran proyek ini,” tegas Gununghalu ini menjadi lebih maju,
praktek, dan juga bisa mendapatkan Murniati. berkualitas dan unggul dari mutu
pengetahuan dari lingkungan sekitarnya. Dengan adanya pembelajaran lulusannya,” ujar Murniati. (rsy/”sj”)***
Dalam pembelajaran proyek ini,
ungkap Murniati, programnya lebih
fokus pada pertanian dan perikanan,
sehingga di awal melaksanakan proyek
kita undang narasumber ahli ke sekolah,
seperti dari petugas penyuluh pertanian
di lingkungan kecamatan.
“Misalnya untuk garapan bidang
hidroponik kita langsung datangkan
orang yang ahli di bidangnya. Sebaliknya
untuk garapan bidang aquaponik juga
sama seperti itu. Narasumber
menjelaskan terkait hidroponik dan
aquaponik kepada siswa,” ujar Murniati.
Manfaat yang didapatkan juga tidak
hanya terhadap siswa saja, tetapi guru-
guru pembimbing pun mendapat
pengalaman baru dan pengetahuannya
bertambah. “Ketika guru dituntut untuk
membimbing siswa di proyek tersebut,
maka otomatis guru-guru pembimbing
harus lebih dahulu mempelajari,” ucap
Murniati.
Seperti ketika kita mengembangkan
budidaya jamur, jelas Murniati, para guru
pembimbing harus tahu dan paham
ilmunya yang berhubungan dengan
budidaya jamur. “Jadi menuntut guru-
guru untuk terus belajar sepanjang
hayatnya,” katanya.
Jika ditanya kendala, menurut
Murniati, dalam setiap pelaksanaan
program atau kegiatan pasti ada. Salah
satu kendalanya, bagaimana kita mampu
mempertahankan semangat anak-anak,
karena penerapan Kurikulum Merdeka di
SMAN 1 Gununghalu baru pertama untuk
kelas X, juga mereka bukan produk
Kurikulum Merdeka saat di SMP-nya.
Jadi dengan adanya pembelajaran
proyek itu memang kadang mereka itu
merasa capek dan lelah. Pasalnya,

Sekolah JUARA 9
Humas juga selain
sebagai corong,
memiliki peran
penting sebagai
jembatan
komunikasi antara
pihak sekolah
dengan para orang
tua siswa.

Rohaeti, S.Ag.,
HUMAS SEBAGAI UJUNG TOMBAK
SOSIALISASIKAN PROGRAM SEKOLAH

K
ehadiran bidang hubungan Hidup Berkelanjutan ini bisa menggunakan media sosial, seperti
masyarakat (Humas) di tersampaikan ke luar, dalam hal ini Instagram Facebook dan Website
lingkungan sekolah memiliki orang tua siswa, komite dan masyarakat sekolah.
peran strategis dalam sekitar lingkungan sekolah,” ujarnya. Karena sesuai dengan zamannya,
menyampaikan berbagai hal yang Sebelum pelaksanaan kegiatan tambah Rohaeni, kita harus
berkaitan dengan program, kebijakan Panen Raya, ungkap Rohaeti, bidang menyesuaikan dengan kondisi IT
serta prestasi yang berhasil diraih humas terlebih dahulu sekarang yang serba digital. “Internet
sekolah. membicarakannya dengan pihak komite, sangat membantu untuk
Humas juga selain sebagai corong, kemudian mengundang orang tua siswa mensosialisasikan program sekolah,
memiliki peran penting sebagai untuk menyaksikan karya anak-anak memang secara letak geografis ada
jembatan komunikasi antara pihak sesuai dengan kegiatan kurikulum yang kendala, seperti orang tua siswa
sekolah dengan para orang tua siswa. diterapkan di SMAN 1 Gununghalu. jaraknya jauh-jauh, ada yang di
Sehingga kebijakan yang dikeluarkan Selaku bidang humas ungkap pegunungan. Tetapi lewat dunia maya
sekolah akan dapat diterima dengan Rohaeni, pihaknya sangat mendukung itu bisa membantu,” tuturnya.
baik oleh orang tua sebagai salah satu sekali, berperan aktif dan menjadi ujung Bidang humas, menurut Rohaeni,
stakeholder, apabila dikomunikasikan tombak agar masyarakat paham pihaknya selalu menjalin silaturahmi
dengan baik. terhadap kegiatan pembelajaran lewat rapat-rapat mulai dari awal tahun
Hal itu pun diakui oleh Kepala SMA berbasis proyek ini. Humas harus ajaran, akhir tahun ajaran, kemudian ada
Negeri 1 Gununghalu, Kabupaten menjelaskan atau mensosialisasikan program-program sekolah yang terus
Bandung Barat Bidang Humas, Rohaeti, kenapa kegiatan tersebut harus kami sosialisasikan lewat komite untuk
S.Ag., bidang humas sangat penting dan dilaksanakan dan apa dampak yang bisa kemudian menyambungkannya ke orang
berperan sekali, serta menjadi dirasakan ke depan nantinya. tua siswa.
barometer keberhasilan kegiatan atau Kegiatan Panen Raya, kata Rohaeti, Jadi bekerjasama dengan mitra
program sekolah. sangat penting dan primer sekali, karena komite, alumni juga semua silaturahmi
Seperti ketika SMAN 1 Gununghalu sekolah tidak bisa langsung terus dipererat, ada momen-momen
melaksanakan kegiatan Panen Raya, mensosialisasikan tanpa adanya usaha khusus untuk mengadakan kegiatan,
menurut Rohaeti, sebuah acara akhir bidang humas yang terjun langsung ke temu silaturahmi. Ketika ada pembagian
dari pembelajaran berbasis proyek komite dan orang tua siswa. raport, kita manfaatkan orang tua siswa
sesuai dengan Kurikulum Merdeka, Media yang digunakan untuk dikumpulkan untuk menyampaikan
maka peran humas ini menjadi mempromosikan seluruh kegiatan program sekolah dan parenting.
barometer dari keberhasilan kegiatan sekolah, tandas Rohaeti, melalui media “Karena pada pembagian raport
tersebut. sosial atau dunia maya dan dunia nyata. orang tua siswa hadir, maka di situ kita
“Sebab salah satu tugas bidang Dunia nyatanya kita langsung memanfaatkan waktunya untuk
humas itu harus bisa mensosialisasikan bersilaturahmi ke rumah para orang tua. mensosialisasikan program sekolah,”
kegiatan Panen Raya yang bertema Gaya Sedangkan dunia maya kita pungkas Rohaeni. (rsy/”sj”)***

10 Sekolah JUARA
Amin Nurdian Abdillah, S.Pd.,
SARANA DAN PRASARANAMENDUKUNG
KEMAJUANPROSES BELAJAR MENGAJAR
Untuk mendukung suksesnya acara Panen Raya,
semua kebutuhan kita catat, mana barang yang
tersedia di sekolah dan mana yang harus beli atau
sewa. Seperti untuk penutupan pembelajaran proyek
itu banyak barang-barang yang harus dibeli dari luar,
seperti untuk hidroponik, itu butuh nutrisi dan itu
tidak ada di sekolah, maka harus beli.

S
arana dan prasarana merupakan salah satu sumber
daya yang sangat penting dalam menunjang proses
kegiatan belajar di sekolah. Sarana prasarana adalah
fasilitas pendukung yang berperan penting dalam
menunjang proses kegiatan belajar siswa di sekolah.
Adalah sesuatu hal yang tidak bisa ditampik, keberhasilan
suatu program pendidikan di sekolah tidak terlepas dari peran
bidang sarana dan prasarana dalam menyediakan fasilitas
pendukung dalam menunjang proses kegiatan belajar siswa di terhambat, sehingga bagi siswa dan guru nyaman.
sekolah. Salah satu upaya yang tengah dilakukan bidang sarana dan
Seperti diakui Kepala SMA Negeri 1 Gununghalu, Kabupaten prasarana, ungkap Amin, kita menambah daya jaringan
Bandung Barat Bidang Sarana dan Prasarana, Amin Nurdian internet. “Jika jaringan internetnya kuat, maka gurunya bisa
Abdillah, S.Pd., tupoksi dari bidang sarana dan prasarana adalah interaktif dalam pembelajaran,” ujarnya.
menata dan memfasilitasi apa yang dibutuhkan guna Selain menambah jaringan internet, tambah Amin, bidang
menunjang proses pembelajaran. sarana dan prasarana pun tengah mencoba mencicil sedikit
Salah satu contoh, kata Amin, ketika kelas X mengakhiri demi sedikit memasang infocus di kelas, walaupun terbatas,
pembelajaran yang berbasis proyek, yakni Panen Raya dengan kita bertahap supaya nanti guru ketika mengajar di kelas itu
tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”, mulai dari awal sampai enak dan materinya bisa langsung ditayangkan, tidak usah
kegiatan tersebut dilaksanakan bidang sarana dan prasarana bawa-bawa infocus ke kelas lagi, karena sudah tersedia.
menginventarisir apa yang menjadi kebutuhan dari kegiatan “Kita juga memperkuat jaringan listrik, sehingga ketika
tersebut. infokus itu berbarengan dipakai kalau listriknya tidak kuat akan
Untuk mendukung suksesnya acara Panen Raya, menurut jadi masalah. Hal itu tentunya bertujuan untuk menunjang
Amin, semua kebutuhan kita catat, mana barang yang tersedia pembelajaran guru dan siswa,” kata Amin.
di sekolah dan mana yang harus beli atau sewa. Seperti untuk Untuk meningkatkan literasi siswa, menurut Amin, pihaknya
penutupan pembelajaran proyek itu banyak barang-barang tengah merencanakan pembangunan taman literasi yang
yang harus dibeli dari luar, seperti untuk hidroponik, itu butuh representative. Sehingga anak-anak di taman literasi itu bisa
nutrisi dan itu tidak ada di sekolah, maka harus beli. membaca dengan nyaman di lahan terbuka. “Toilet siswa juga
Untuk barang-barang lainnya seperti ember, bekas botol air akan dibangun lebih bagus lagi,” ucapnya.
mineral itu di sekolah banyak, sehingga bisa dimanfaatkan. Taman literasi akan dibuat secara terbuka, nanti rencananya
Apalagi hal itu untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap dibawahnya akan menggunakan rumput sintetis, sehingga bisa
lingkungan dalam upaya mengurangi limbah plastik di sekolah, dipakai anak-anak untuk membaca. “Kita juga akan pasang area
maka itu kita manfaatkan. hotspotnya. Itu baru rencana dan akan dilaksanakan secara
Amin berharap, meski belum terlaksana, mudah-mudahan bertahap. Sekarang baru pondasinya,” lanjut Amin.
harapannya bisa segera terwujud. Dengan demikian bisa Harapan dan keinginan bidang sarana dan prasarana dalam
meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan, dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman,
mengoptimalkan barang-barang bekas, sehingga anak-anak sehingga bisa menjadi rumah kedua bagi siswa terus
tidak membuang sembarangan. diupayakan secara perlahan-lahan. Seperti ingin ada
“Bisa didaur ulang barang-barang yang bisa digunakan, penambahan ruang kelas, memiliki aula serba guna, selain bisa
sehingga tidak menumpuk di tempat sampah,” tandas Amin. digunakan untuk ruang rapat saat mengundang orang tua
Hal lain yang dilaksanakan bidang sarana dan prasarana, siswa, juga sebagai sarana olahraga.
jelas Amin, kita terus berupaya agar proses belajar mengajar itu “Sekarang belum tersampaikan masalah penambahan
bisa berjalan dengan baik. Artinya, pembelajaran tidak boleh ruang kelas, aula, seperti GOR. Padahal kita sekarang banyak
kegiatan, sehingga harus pasang tenda. Kita tidak memiliki aula

Sekolah JUARA 11

Anda mungkin juga menyukai