Anda di halaman 1dari 1

STRATEGI PERCEPATAN PELAKSANAAN TESTING PMK

@ Fourpoint Hotel, 13 Desember 2022

1. PDHI SulselBar siap terjun langsung dalam pelaksanaan testing PMK, bekerja sama dengan lulusan Drh
Universitas Hasanuddin yang mencapai 300an alumni yang tersebar di wilayah SulselBar
2. Pelaporan kasus PMK kunci utamanya adalah signal.
3. BBVET; desain dan tujuan pengambilan sample diklasifikasikan berdasarkan posisi zona provinsi masing-
masing.
4. BBVET maros menyediakan semua BHP, namun pelaksanaan pengambilan sampel berintegrasi dengan rekan
dari dinas setempat. BBVET mendesain survailannce tetap dokomunikasikan dengan dinas setempat yang
melakukan secara teknis lapangan.
5. Surveillance dilalukan berbasis resiko; diambil di titik beresiko ada lalu lintas hewan
6. Pelatihan / workshop/ bimtek mengenai pengambilan sample perlu dilakukan secara kontinyu
7. Sulsel – Sulteng (2 kab) – Sulbar (2 kab) perlu kehatian-hatian dalam surveillance PMK karena sedang
mewabah kasus JEMBRANA
8. Semakin tinggi Jembrana maka akan semakin tinggi kasus PMK, hal ini terkait imunitas yang sedang turun.
9. BKPK II Kendari (zona hijau) sedang melakukan testing 30 ekor sapi (total 300 ekor) yang akan dikirimkan ke
Kalimantan (zona merah)
10. BKPK I Manado sudah melakukan 8 kali pengujian menggunakan ELISA NSP.
11. Tidak semua UPTKP mendapati fasilitas pengujian PMK. Sarannya: pengujian PMK bisa merata kesemua lab
sehingga estimasi pengujian dapat terkejar dengan waktu karantina hewannya.
12. Berdayakan dinas daerah karena mereka yang paham kondisi lapangan
13. Sebaiknya peraturan daerah mengikuti regulasi / SE yang dikeluarkan oleh satgas pusat. Karena karantina
selalu menjadi kambing hitam oleh pihak dinas karena selalu menghalangi pengeluaran ternak dari suatu
daerah
14. Data dari ISIKHNAS tidak dapat di update oleh pihak karantina. Sarannya; integrasikan isikhnas-iqfes
(karantina) sehingga dapat mengakses semua data.
15. Rancangan kegiatan : rakor dan bimtek, surveillance PMK provinsi tertular (penyidikan dan penelusuran
kasus, monitoring pasca vaksinasi, surveillance HRP lain
16. Kesuksesan vaksinasi minimal 80% total populasi.
17. BBVet bisa memeriksa qPCR +/- 90 , ELISA +/- 2000 sampel dalam sehari

Kesimpulan :

1. Pembuatan user Isikhnas untuk karantina agar mempermudah laporan testing lalulintas
2. Dalam penanggulannya KIE penting dalam memecahkan masalah di lapangan seperti pelaporan dan
kebutuhan lapangan
3. BBVET maros akan bekerja sama dengan dinas peternakan & UPTKP dalam pelaksanaan sampling
4. Pembuatan PDSR untuk pelaksanaan testing untuk mempermudah operasional lapangan
5. Pembuatan tim bantuan untuk testing harus sesuai dengan standart pengujian
6. Harus ada intergrasi regulasi antar daerah dalam implementasi SE satgas PMK
7. Vaksinasi dan testing di Sulawesi terhambat karena penyakit lainnya (ex: Jembrana)
8. Cover rate vaksinasi harus mencapai 80% untuk keamanan
9. Perlu pengelompokan wilayah berdasarkan jenis vaksin

Anda mungkin juga menyukai