D. Sasaran
- Kepala Puskesmas,
- Semua penanggungjawab Admen, UKM dan UKP
F. Proses pelaksanaan
1. Tim UPTD Puskesmas Madapolo dan Pendamping akreditasi saat tiba di PKM
Gandasuli disambut oleh Kepala Puskesmas Gandasuli dengan baik. Kegiatan
dilaksanakan di ruang pertemuan yang representative yaitu nyaman, bersih dan
sudah dilengkapi dengan sound dan anggota dari tiga pokja yaitu Admen, UKM
dan UKP. Acara diawali dengan sambutan Kepala Puskesmas Gandasuli dan
dilanjutkan oleh perwakilan pendamping akreditasi dari dinas kesehatan
Labuha. Sambutan berisi ucapan terima kasih karena telah disambut dan
diterima dengan baik untuk dapat melakukan kegiatan kaji banding di
puskesmas gandasuli. Harapannya dengan kegiatan kaji banding ini dapat
membeikan masukan serta informasi mengenai kiat-kiat dalam pelayanan
kesehatan tingkat puskesmas yang lebih baik. Komitmen bersama merupakan
kunci dalam proses akreditasi. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan
materi oleh Kepala UPTD Puskesmas Gandasuli setelah itu dibuka dengan sesi
Tanya jawab.
2. Pada hari Sabtu tanggal 28 April 2018 pad jam 09.00-12.00 WIT dilakukan
Kunjungan dan kaji banding tiap program dilakukan oleh masing-masing
pengelola program dengan tujuan bisa bertukar informasi mengenai pengelolaan
pencapaian program. Setelah kajian mengenai program masing-masing,
kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata oleh kepala Puskesmas
madapolo kepada kepala Puskesmas gandasuli
3. Evaluasi kegiatan Pelaksanaan Kaji Banding
Setelah dilakukan kaji banding program, ternyata ada beberapa program yang
memiliki perbedaan dalam penyusunan, pelaksanaan, dan pelaporan. Sehingga
perbedaan itulah yang dijadikan sebagai hasil kajian yang selanjutnya akan
dianalisis, evaluasi, monitoring dan ditindaklanjuti sebagai bahan
pemgembangan program kegiatan.
4. laporan serta persiapan presentasi kelompok saat kembali ke UPTD Puskesmas
Madapolo.
Setelah perwakilan program tiba di UPTD Puskesmas Madapolo masing-
masing pemegang program menyampaikan hasil kaji banding di seluruh
pemegang program sehingga menjadi masukan untuk masing-masing
pemegang program agar lebih teliti dan efiktif dalam sistem pencatatan dan
pelaporan.
G. Hasil dan Analisis Kaji Banding
1 Promkes 1. Klasifikasi sampel jumlah KK paling 1. Klasifikasi jumlah KK yang Perbedaan persentase pada
banyak 50% dan paling sedikit 80% dijadikan sample pada kegiatan pengambilan sampel dari kedua
dari jumlah KK SMD hanya dilakukan di salah Puskesmas tersebut dikarenakan
satu desa yaitu Madapolo Barat pada UPTD PKM Gandasuli
2. Kuesioner SMD memuat pertanyaan dengan jumlah KK yang menggunakan teknik Random
tentang KIA/KB, GIZI, kesling, P2Pl disurvey sebanyak 463 KK Sampling sedangkan pada UPTD
dan Promkes dengan persentase 100% PKM Madapolo menggunakan
Total Sampling.
2. Untuk kuesioner SMD memuat
pertanyaan yang sama
(KIA/KB, GIZI, Kesling, P2PL.
dan Promkes)
2 KIA / KB 1. Kerjasama dengan KUA untuk TT 1. Bekerja sama dengan KUA Perbedaan pada trik yang
Cantin dalam pemberian TT sebelum digunakan untuk meningkatkan
2. Kerjasama lintas program pernikahan. persalinan Fasyankes adalah masih
3. Penyuluhan KB pasca salin 2. Kerja sama Lintas Program minimnya ide-ide kreatif dari
4. Semua KF3 adalah sasaran KB Aktif (Gizi dan Lab) petugas.
5. Tabulin pada semua Desa 3. Sweping KB Aktif
6. Kunjungan Rumah untuk usia 4. Penyuluhan KB pasca salin
kehamilan > 28 Minggu 5. Tabulin hanya pada satu Desa
7. Kalesang Tetangga 6. Kunjungan rumah untuk usia
8. Amanat Persalinan kehamilan ≥36 Minggu.
9. Pemberian nomor Hp (Bidan dan 7. Amanat Persalinan.
Bumil) 8. Pemberian No Hp
10. Pelayanannya masi sama yaitu ANC 9. Komitmen dengan Lintas
di Puskesmas bagi pasien yang belum Sektor.
tau tetap diperiksa dan diarahkan 10. Untuk alur pelayanan masi
untuk ANC di posyandu setiap bulan. tetap sama dengan UPTD
Puskesmas Gandasuli.
3 GIZI 1. Bayi dan balita yang tidak datang Kegiatan Gizi Untuk UPTD 1. Sweping D/S tidak
keposyandu dilakukan kunjungan Puskesmas Madapolo hampir dilakukan karena telah
rumah oleh ibu kader. sama dengan UPTD Puskesmas mencapai target.
2. Setiap ibu kader harus mendapatkan 2. Intervensi Kasus Balita
Gandasuli , yang membedakan
minimal 10 bayi dan balita yang tidak BGM di UPTD Puskesmas
datang ke posyandu. antara lain: Madapolo menggunakan
3. Membuat hari buka posyandu disetiap PMT Penyuluhan.
1. Sweping D/S tidak
desa wilayah kerja.
dilakukan.
4. Masih kurangnya partisipasi ibu bayi
2. Setiap pencairan Dana
dan balita untuk datang ke posyandu
BOK tidak disimpan untuk
5. Kunjungan rumah
intervensi balita BGM
6. Konseling
7. Setiap pencarian dana BOK dibuka
untuk simpanan dari dana tersebut
dilakukan intervensi terhadap balita
yang BGM.
4 Kesling 1. Belum semua masyarakat memiliki 1. Belum semua masyarakat Kegiatan belum dilaksanakan
akses jamban sehat memiliki jamban sehat. karena:
2. Sudah dua desa yang telah ODF 2. Semua desa belum ada
yang ODF 1. Minimnya kesadaran
masyarakat akan
pentingnya jamban sehat.
2. Keterbatasan biaya
5 Imunisasi 1. Masyarakat sangat antusias setelah 1. Orang tua bayi dan balita juga Kegiatan yang dilakukan dari
diberikan pelayanan imunisasi dasar, antusias untuk datang ke kedua UPTD Puskesmas tersebut
karena dengan imunisasi dapat posyandu. tidak ada perbedaan.
mencegah penyakit – penyakit
tertentu. Contoh : TB, lumpuh layu,
2. Untuk penanganan Masalah
morbili, hepatitis, dll. Kipi sama halnya dengan yang
di lakukan di UPTD Puskesmas
2. Masyarakat atau orang tua balita Gandasuli.
menghubungi petugas kesehatan.
8 P2 PTM 1. Untuk cakupan Hypertensi, dan DM 1. Untuk cakupan Hypertensi dan Kegiatan belum berjalan secara
serta faktor resiko tahun 2018 belum DM serta factor resiko tahun maksimal karena program PTM
mencapai target 2018 belum mencapai target. merupakan program baru dan
2. Kami lakukan kunjungan rumah, kerja 2. Tidak dilakukan kunjungan
sarana penunjang belum
sama dengan bidan desa dan kader rumah.
Posbindu 3. Kurangnya kunjungan posbindu memenuhi syarat (Posbindu KIT
3. Masalah yang sering dialami yaitu karena keterbatasan sarana Belum lengkap)
kunjungan di Posbindu karena sering penunjang (POSBINDU KIT).
terhambat dengan sarana pemeriksaan
seperti stik gula dan kolesterol
4. Inovasi yang ingin dibuat yaitu
Posbindu mandiri
H. Penutup
1. Kesimpulan
Kaji banding adalah penelitian atau kegiatan yang tidak hanya berusaha
mengkaji persamaan dan perbedaan antar kreasi dan kreatif secara tekstual,
namun lebih jauh lagi yakni berusaha mengetahui latar belakang kehidupan
sosial budaya yang mendasari lahirnya sebuah kreasi.
Berdasarkan hasil kaji banding yang dilakukan oleh UPTD Puskesmas
Madapolo pada UPTD Puskesmas Gandasuli didapatkan hasil analisis bahwa:
a. Perbedaan persentase pada pengambilan sampel kegiatan SMD dari kedua
Puskesmas dikarenakan menggunakan teknik yang berbeda yaitu Random
Sampling dan Total Sampling.
b. Perbedaan pada trik yang digunakan untuk meningkatkan persalinan
Fasyankes adalah masih minimnya ide-ide kreatif dari petugas.
c. Pada Program Gizi sweping D/S tidak dilakukan karena telah mencapai
target sedangkan untuk intervensi Kasus Balita BGM di UPTD Puskesmas
Madapolo menggunakan PMT Penyuluhan.
d. Minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya jamban sehat dan
keterbatasan biaya.
e. Kegiatan PTM di UPTD Puskesmas Madapolo belum berjalan secara
maksimal karena program PTM merupakan program baru dan sarana
penunjang belum memenuhi syarat (Posbindu KIT Belum lengkap)
2. Saran
Diharaakan setelah dilakukannya kaji banding di UPTD Puskesmas Gandasuli
pemegang program atau pengelolah program yang ada di UPTD Puskesmas
Madapolo dapat melakukan perbaikan-perbaikan untuk peningkatkan kinerja
mutu Puskesmas.