0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Prosedur FNAB digunakan untuk diagnosis awal lesi neoplastik dan non neoplastik dengan mengambil sampel sel dari nodul atau lesi menggunakan jarum suntik. Prosedur meliputi identifikasi pasien, anamnesis, persiapan peralatan, puncture untuk mengambil sampel, pembuatan preparat mikroskopis, pembacaan dan diagnosis hasil.
Prosedur FNAB digunakan untuk diagnosis awal lesi neoplastik dan non neoplastik dengan mengambil sampel sel dari nodul atau lesi menggunakan jarum suntik. Prosedur meliputi identifikasi pasien, anamnesis, persiapan peralatan, puncture untuk mengambil sampel, pembuatan preparat mikroskopis, pembacaan dan diagnosis hasil.
Prosedur FNAB digunakan untuk diagnosis awal lesi neoplastik dan non neoplastik dengan mengambil sampel sel dari nodul atau lesi menggunakan jarum suntik. Prosedur meliputi identifikasi pasien, anamnesis, persiapan peralatan, puncture untuk mengambil sampel, pembuatan preparat mikroskopis, pembacaan dan diagnosis hasil.
OPERASIONAL Direktur RSUD Karangasem PROSEDUR 20 April 2022
( SOP ) dr. I Gede Yuliasena, M.M NIP. 197907302006041011
Pengertian Diagnostik mikroskopis terhadap bahan yang diperoleh dengan metode
FNAB sebagai diagnosis awal lesi neoplastik maupun non neoplastik. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan FNAB terhadap lesi-lesi superfisial maupun dalam . Kebijakan 1. Keputusan direktur RSUD Kabupaten Karangasem No. 71 Tahun 2022 tentang kebijakan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem. 2. Keputusan direktur RSUD Kabupaten Karangasem No. 72 Tahun 2022 tentang pemberlakuan pedoman pelayanan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem.
Prosedu 1. Lakukan identifikasi pasien.
2. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan status lokalis. 3. Baca data laboratorium yang berkaitan, jika ada. 4. Analisis apakah lesi memungkinkan untuk di-FNAB. 5. Berikan informed consent. 6. Persiapkan posisi pasien dan peralatan. 7. Fiksir nodul yang akan di-FNA, dan desinfeksi kulit di atasnya dengan kapas alkohol 70%. 8. Lakukan puncture dengan jarum 25G atau 27G (tergantung ukuran dan jenis lesi). 9. Ambil sampel dengan teknik aspirasi maupun teknik tanpa aspirasi. 10. Tarik jarum dari kulit dan lakukan desinfeksi kulit. 11. Buat smear di atas kaca obyek yang sudah diberi label. 12. Lakukan fiksasi kering dengan hairdryer berjarak 15-20 cm dari kaca obyek. 13. Lakukan pulasan diff quick tutup dengan perekat entelan menjadi sediaan mikroskopis siap dibaca. 14. Sediaan mikroskopis dibaca dengan mikroskop, dianalisis dan didiagnosis. 15. Hasil pemeriksaan keluar dalam 3 hari kemudian diketik oleh petugas, selanjutnya diperiksa dan ditanda-tangani oleh dokter pemeriksaan. 16. Hasil diserahkan oleh petugas ketik ke loket.
Unit Terkait 1. Semua SMF
2. Instalasi Rawat Jalan 3. Instalasi Rawat Inap 4. Pasien Rujukan Rumah Sakit Lain