AUTIS
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Anak Autis
Dosen Pengampu: Muchamad Irvan, S.Pd., M.Pd.
Offering A21
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN LUAR BIASA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Jalan Semarang 5, Malang 61545 Telpon: 0341-
551312, Faksimile: 0341-551921 Laman:
www.um.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT zat Yang Maha Pemberi Karunia yang
dengan pemberian karunia-Nya kami masih dapat menghembuskan oksigen sampai saat ini. Yang Maha
Pengasih, yang dengan segala kasih sayang-Nya kami masih dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh dosen pengampu pada mata kuliah ini. Yang Maha Pemberi Rahmat, dengan segala rahmatnya
kami diberikan kesempatan untuk berkumpul dan menyusun “Laporan Hasil Asesmen Anak Autis”
berdasarkan observasi yang telah kami lakukan di tempat.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Muchammad Irvan
S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pendidikan Anak Autis. Juga kami ucapkan
kepada pihak pendukung yang telah memberikan kami kesempatan untuk mengasesmen Ananda
Mohammad Aldi Firmansyah dan Ravidan Arkhan Hermanto yaitu ibunda dari keduanya yaitu ibu
Sucik dan Ibu Eny.
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat digunakan bagaimana
semestinya, serta dapat diterima sebagai penunjang nilai pada mata kuliah ini.
Penyusun
LAPORAN HASIL ASESMEN I
Identitas
Nama :
Umur :
Tempat Tanggal Lahir :
Kelas :
Sekolah :
Alamat Rumah :
Jenis Kelamin :
Agama :
Status anak :
Nama Ayah :
Pekerjaan :
Status :
Nama Ibu :
Pekerjaan :
Status :
HASIL M-CHAT
6. Apakah anak anda pernah menunjuk dengan satu jari untuk meminta
sesuatu atau untuk meminta tolong? (Misalnya, menunjuk makanan
atau mainan yang jauh dari jangkauannya) √
8. Apakah anak anda tertarik pada anak lain? (Misalnya, apakah anak √
anda memperhatikan anak lain, tersenyum pada mereka atau pergi ke
arah mereka)
11. Saat anda tersenyum pada anak anda, apakah anak anda tersenyum √
balik?
12. Apakah anak anda pernah marah saat mendengar suara bising sehari-
hari? (Misalnya, apakah anak anda berteriak atau menangis saat
mendengar suara bising seperti vacuum cleaner atau musik keras) √
14. Apakah anak anda menatap mata anda saat anda bicara padanya, √
bermain bersamanya, atau saat memakaikan pakaian?
15. Apakah anak anda mencoba meniru apa yang anda lakukan?
(Misalnya, melambaikan tangan, tepuk tangan atau meniru saat anda
membuat suara lucu) √
16. Jika anda memutar kepala untuk melihat sesuatu, apakah anak anda √
melihat sekeliling untuk melihat apa yang anda lihat?
17. Apakah anak anda mencoba untuk membuat anda melihat kepadanya?
(Misalnya, apakah anak anda melihat anda untuk dipuji atau berkata
“lihat” atau “lihat aku”) √
18. Apakah anak anda mengerti saat anda memintanya melakukan sesuatu?
(Misalnya, jika anda tidak menunjuk, apakah anak anda mengerti
kalimat “letakkan buku itu di atas kursi” atau “ambilkan saya selimut”) √
19. Jika sesuatu yang baru terjadi, apakah anak anda menatap wajah anda
untuk melihat perasaan anda tentang hal tersebut? (Misalnya, jika anak
anda mendengar bunyi aneh atau lucu, atau melihat mainan baru, √
akankah dia menatap wajah anda?)
Total skor 6
Hasil M-CHAT-R/F
1. Anak dapat dinyatakan LULUS dengan syarat harus ada rewardnya kalau tidak ada
rewardnya anak tidak mau, contohnya dengan bola
2. Anak dapat dinyatakan LULUS .
3. Anak dapat dinyatakan GAGAL karna anak non verbal belum bisa berbicara sendiri,
hanya bisa gremeng ( berbicara tidak jelas ).
4. Anak dapat dinyatakan GAGAL dikarnakan anak lebih banyak main sendiri, bermain
dipojokan kelas
5. Anak dapat dinyatakan LULUS dalam kemampuang menggerakkan jari anak mampu
seperti mengambil, memegang, menyentuh, dll. Gerakan sehari hari makan, ambil bola,
melempar bola
6. Anak dapat dinyatakan GAGAL dalam kemampuan komunikasi yaitu menunjuk dengan
satu jari untuk meminta sesuatu atau meminta tolong. Anak hanya mampu membimbing
atau mengarahkan orang tua kepada objek yang diinginkannya, ( mengkode )
7. Anak dapat dinyatakan GAGAL dalam menunjuk dengan satu jari untuk menunjukkan
sesuatu yang menarik kepada orang tuanya. Anak cenderung melihat atau menghampiri
sendiri objek yang menurutnya menarik tanpa menunjukkannya kepada orang tua.
8. Anak dapat dinyatakan GAGAL dalam kemampuan interaksi social yaitu menaruh
perhatian atau tertarik pada anak lain. Anak lebih tertarik pada dunianya sendiri.
9. Anak dapat dinyatakan GAGAL dalam kemampuan interaksi sosial, yaitu anak tidak
mampu memperlihatkan suatu benda dengan membawa atau mengangkatnya kepada
orang tua atau orang lain.
10. Anak dapat dinyatakan GAGAL dalam kemampuan interaksi sosial yaitu anak tidak
memberikan respon jika namanya dipanggil. Karna untuk kontak mata saja anak masih
belum bisa dan juga tidak bisa mnegenal pada dirinya
11. Anak dapat dinyatakan GAGAL dalam kemampuan interaksi sosial yaitu anak tidk
mampu memberi respon berupa senyuman balik kepada orang yang tersenyum padanya.
Dikarnakan untuk kontak mata saja mereka sulit
12. Anak dapat dinyatakan GAGAL dalam kemampuan social emosi anak cenderung belum
bisa merasakannya.
13. Anak dapat dinyatakan LULUS dalam kemampuan berjalan. Anak mampu berjalan tanpa
perlu bertumpu atau berpegangan pada apapun.
14. Anak dapat dinyatakan GAGAL dalam kemampuan menatap mata anak tidak mampu
karna anak cenderung asik dengan dunianya sendiri
15. Anak dapat dinyatakan LULUS dalam kemampuan mencoba meniru yang menurut anak
itu mudah seperti melempar bola
16. Anak dapat dinyatakan GAGAL dalam kemampuan mengikuti arah pandang anda. Anak
belum mampu di karnakan untuk focus dalam satu objek mereka masih belum bisa .
17. Anak dapat dinyatakan GAGAL dalam kemampuan anak untuk dilihat oleh gurunya,
anak masih belum mampu ,dikarnakan anak cenderung suka menyendiri
18. Anak dapat dinyatakan GAGAL dalam kemampuan minta sesuatu , anak masih belum
mampu , anak cenderung melakukan sendiri tanpa sepengetahuan gurunya
19. Anak dapat dinyatakan GAGAL dalam berkomunikasi dengan guru yaitu menatap guru
saat sesuatu baru terjadi masih belum mampu, misalnya saat ia berhadapan dengan objek
yang menarik baginya. Anak tidak melihat atau menghampiri sesuatu yang menarik
perhatiannya.
20. Anak dapat dinyatakan LULUS dalam responnya terhadap aktivtas yang bergerak. Anak
cendrung menyukai aktivitas yang bergerak, seperti saat gurunya mengayunkan badannya
atau dihentak-hentakkan.
INTERPRETASI
1. Ata memiliki masalah dalam interaksi sosial, yaitu kemampuan fokus terhadap objek yang
ditunjuk guru, kemampuan mengikuti arah pandang secara spontan, membuat kontak mata,
membangun interaksi dengan teman sebaya, serta berbagi apa yang menurutnya menarik.
2. Pada hal komunikasi, Ata membutuhkan pengembangan dalam aspek menunjuk dengan satu
jari.
3. Ata perlu mengembangkan lagi rasa empati serta simpatinya
4. Ata masih perlu bimbingan dalam menulis.
.
Rekomendasi Layanan Intervensi Untuk ---