Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK SEHAT

ANAK A (Laki-Laki) USIA 4 TAHUN

Disusun oleh:
(Bella Davista Sitorus) - (01501210217)
(Febby Jessica) - (0150121010091)
(Lavenia Kristiyani) - (01501210218)
(Jelinka Terinathe) - (01501210075)
(Yuli Triada Jelita Laoli) - (01501210123)

Maret 2023
Fakultas Keperawatan
Universitas Pelita Harapan
TINJAUAN TEORITIS

A. Motorik Halus
Gerak yang berkaitan dengan keterampilan motorik halus kapasitas anak
untuk melakukan tindakan yang membutuhkan bagian tubuh tertentu dan
membutuhkan koordinasi yang tepat, dilakukan oleh otot-otot kecil.
- Anak mampu menggambar garis horizontal, vertikal,garis, lengkuk
kanan/kiri dan lingkaran
- Anak dapat meniru gambar atau bentuk
- Saat anak melakukan gerakan yang rumit anak mampu
mengkoordinasikan tangan dan mata nya
- Anak mampu menggunakan media untuk menghasilkan berbagai
bentuk yang unik.
- Anak mampu membuat berbagai karya yang sederhana dari media yang
ada disekitar nya
- Anak mampu melakukan gerakan yang sederhana dan mengontrol
gerakan tersebut.Gerakan yang dihasilkan seperti
mengelus,mengepal,dan memeras)
-
B. Motorik Kasar
Perkembangan motorik tercapai jika anak memiliki pengendalian gerakan
dimana gerakan berhubungan erat dengan bagaimana perkembangan dari
pusat otak yang mengatur perkembangan motorik nya.yang memiliki
hubungan erat dengan pertumbuhan pusat motorik otak.Gerakan yang
berkaitan dengan keterampilan motorik kasar.kapasitas anak untuk
melibatkan postur dan gerakan otot yang luas.

Perkembangan motorik kasar pada usia anak 4-6 tahun :


- Anak mampu melakukan gerekan melompat yang dilakukn dengan satu
kaki meskipun lompatan nya belum sepenuhnya sempurna
- Saat digambarkan garis lurus anak dapat berjalan di garis lurus tersebut
- Anak mampu mengendarai sepeda roda tiga yang dia punya dengan
percaya diri
- Anak mampu naik dan turun tangga,memanjat pohon dan mainan
apapun yang bisa dipanjat di taman bermain
- Anak mampu melakukan gerakan lompat setinggi 12,5 cm-15 cm
- Melakukan dua gerakan sekaligus seperti menangkap dan melempar
bola
- Berjongkok untuk mengambil mainan yang ada di lantai
- Mampu membuat susunan kubus
- Berlari dan meluncur seperti gerakan kuda

C. Bahasa
Pada usia Preschool (3-6 tahun) perkembangan komunikasi dan bahasa anak:
- Telegraphic speech : menggunakan kalimat sederhana dan pendek
hanya berisikan kata-kata penting (2000 kata dikuasai)
- Pada usia Preschool orangtua sebaiknya berbicara lebih lambat agar
dapat dimengerti dan jangan memotong pembicaraan anak
- Temper tantrums akan reda pada masa ini
- Preschool cenderung takut dengan imajinasinya seperti jika ada suara
yang keras atau sesuatu yang mengagetkan.
- Berbohong karena takut pada hukuman, sehingga orang tua perlu
menyampaikan terlebih dahulu kesalahan preschool dan alasan
hukuman tersebut diberikan
- Sudah mulai diajarkan sex education
D. Personal Sosial
Anak di awal masa pertumbuhanya tentu akan sangat membutuhkan orang
lain untuk melakukan kegiatan sehari hari seperti mengambil makanan atau
minuman,mengenakan baju,memenuhi rasa amannya,membuatnya merasa di
cintai.Orang tua memilki peran besar dalam memenuhi kebutuhan awal
anak.Semakin bertambahnya usia anak maka tingkat perkembangan anak
akan meningkat dan anak anak akan didorong untuk mampu memenuhi
kebutuhan sehari hari nya secara mandiri tetapi tetap dalam pendampingan.
- Mampu berinteraksi dan bermain bersama teman sebayanya
- Anak mampu memakai baju nya sendiri tanpa bantuan dari orang tua
- Anak dapat mengambil makanan dan minuman sendiri
- Anak dapat menggosok gigi dan mencuci tangannya sendiri tanpa
bantuan orang tua
- Anak dapat mencocokkan sepatu kanan dan sepatu kiri
- Anak sudah mengetahui jenis kelamin sendiri dan juga jenis kelamin
orang lain
- Anak membereskan mainannya sendiri setelah selesai bermain
HASIL PEMERIKSAAN ANAK

E. HITUNG USIA ANAK (dengan cara perhitungan)


Hari Bulan Tahun
Tanggal pemeriksaan 23 03 2023
Tanggal lahir anak 15 03 2019
8 0 4
Hasil usia anak 8 Hari 4 Tahun
Pembulatan 4 Tahun
F. ANTROPOMETRI (WHO atau CDC)
G. SKRINING PERKEMBANGAN ANAK (KPSP) (Lampirkan lembar KPSP)
H. INTERPRETASI dan REKOMENDASI KPSP
Intrepretasi : Jumlah jawaban “Ya” = 7, didapatkan hasil meragukan (M)
Rekomendasi KPSP :
- Konsultasi nomor dengan jawaban tidak, minta untuk jenis stimulisi
apa yang lebih dari sering diberikan
- Melakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar
ketertinggalan anak
- Jika anak yang dinilai sedang sakit maka pemeriksaaan dapat dilakukan
ke dokter.Tanyakan kepada dokter apakah ada penyakit yang
menghambat tumbuh kembang anak
- KPSP dapat dilakukan ulang setelah 2 minggu tetapi tetap
menggunakan daftar KPSP yang sama saat anak pertama dilakukan
penilaian.
- Jika umur anak telah berpindah golongan,KPSP yang pertama dapat
dilakukan maka lakukan kembali KPSP sesuai dengan umur anak.

I. PEMBAHASAN (EBP cth: stimulus)


Dari hasil pengkajian Anak sehat kepada Anak A (4 Tahun ) kami
menemukan hasil interpretasinya adalah meragukan.Dikarenakan dari hasil
pengkajian ada beberapa aspek perkembangan yang belum Anak A penuhi di
antaranya anak A (4 tahun) ini belum bisa bermain sebuah permainan dengan
ada peraturan,sedangkan normalnya untuk anak berusia 4 Tahun sudah bisa
untuk bermain permainan dan mengikuti peraturan yang ada. kemudian anak
A juga belum bisa menyebutkan nama lengkapnya, tetapi normalnya anak
usia 4 tahun anak tersebut sudah bisa menyebutkan namanya.Saat kami
mencoba berinteraksi dan melakukan pengkajian anak A terlihat malu-
malu,tetapi saat di dampingi orang tuanya anak A mau merespon kami dan
menjawab setiap pertanyaan yang kami berikan.
Orang tua mengatakan anak sudah memasuki sekolah PAUD tetapi
hanya 3 hari karena anak tidak mau,anak kebanyakan dirumah.Orang tua anak
A juga mengatakan mental anaknya masih belum terbentuk terlihat dari Anak
A yang tidak mau melakukan proses pembelajaran di Sekolah PAUD dan
hanya mau sepenuhnya bersama dengan orang tua.Anak A juga tidak mau
mendekati siapapun kecuali keluarga dan teman nya sendiri.
Melihat keadaan dan perkembangan Anak A kami menyarankan
kepada orang tua bahwa sebaiknya bapak dan ibu perlahan-lahan mengajari
anak untuk berani dan mengajarkan anak beberapa hal,contohnya perbedaan
warna, angka, dan hal kecil lain yang anak belum ketahui agar anak bisa
melakukannya dan mau untuk masuk dan mengikuti pembelajaran di PAUD.
Selain itu sebaiknya orang tua mengajarkan anak untuk berinteraksi dengan
orang lain, berani menanyakan sesuatu jika ada yang belum dia mengerti,
karna kebanyakan anak malu-malu tetapi ketika di dampingi oleh orang
tuannya anak mulai berani bertanya kepada orang lain, oleh sebab itu orang
tua sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan mental
anak.Sebagai orang tua juga harus mau mengajarkan anak untuk bisa
menyebutkan nama lengkapnya,sudah mengetahui berapa umurnya sekarang
karna sesuai keadaan normal anak di usia seperti ini sudah bisa menyebutkan
nama lengkapnya.
Dari hasil diskusi kami,kelompok kami dapat menyimpulkan bahwa ;
orang tua memiki tanggung jawab yang sangat besar terhadap tumbuh dan
kembang anak nya.Apabila orang tua terus mengikuti kemauan anak tanpa
ada pembelajaran yang diberikan maka perkembangan anak akan sia-sia,
pendampingan tanpa adanya edukasi dari orang tua juga akan berdampak
terhadap perkembangan anak.Mungkin banyak orang tua juga yang
mempunyai defisit pengetahuan tentang bagaimana mengontrol pertumbuhan
anak serta bagaimana cara agar orang tua dapat terlibat aktif dalam
perkembangan anak oleh sebab itu ssebagai perawat harus dapat memberikan
edukasi.Mulai dari keluarga kita, orang sekitar kita termasuk pasien yang kita
rawat kelak,karna orang terdekat anak memiliki peran yang sangat besar untuk
mendidik, merawat,dan mengontrol tumbuh dan kembang anak.
J. DAFTAR PUSTAKA (min. 3 referensi; APA style)
Nurlaili, N. Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini.
Kyle, T., & Carman, S. (2017). Essentials of Pediatric Nursing, third edition. Philadelphia Wolters
Kluwer
Aghnaita, A. (2017). Perkembangan Fisik-Motorik Anak 4-5 Tahun Pada Permendikbud no. 137
Tahun 2014 (Kajian Konsep Perkembangan Anak). Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak, 3(2), 219-
234.

Kusumanegara, H., Hardaningsih, G., & Rahmadi, F. A. (2015). Hubungan Antara Stimulasi
keluarga dengan Perkembangan Batita (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).

Anda mungkin juga menyukai