Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Biologi Dasar

Program Studi Biologi


Fakultas Biologi
Universitas Universitas Kristen Satya Wacana 2022

Jenis Pola Sidik Jari Pada Manusia Beserta Penyimpangannya yang Diketahui
Melalui Chi-Square Test
Oleh:

Afnia Zararah Nenggiyani

412021009

I. Pendahuluan
Sidik jari merupakan salah satu bagian yang namun tidak memiliki triradius. Sedangkan,
ada di tubuh kita, yang mana pada setiap orang pada pola loop ia memiliki bentuk yang
berbeda-beda dan menjadi salah satu identitas melengkung dan memiliki triradius dan pada
yang kita miliki (Ismurizal, 2019; Mundijo & pola whorl ia memiliki bentuk lingkaran dengan
Chairani, 2018). Pada sidik jari setiap orang atau dua triradius (Chastanti, 2020). Keberagaman
individu yang hidup di bumi memiliki sifat yang pola sidik jari ini dapat dipengaruhi oleh faktor
unik dan permanen atau tidak berubah-ubah genetik, lingkungan maupun ontogenik
selama individu tersebut hidup (Mundijo & (Mundijo & Chairani, 2018).
Chairani, 2018; Pratama & Faraby, 2018). Dan
Pada pola sidik jari arch ditemukan pada
pada sidik jari yang dimiliki oleh setiap orang
manusia normal berkisar 5%, untuk pola sidik
juga menunjukkan ciri khas yang hanya dimiliki
jari whorl adalah 25% sampai 30% dan untuk
oleh orang atau individu tersebut (Chastanti,
pola sidik jari loop adalah 65% sampai 70%
2020; Mundijo & Chairani, 2018).
(Mundijo & Alfanda, 2018). Pola arch
Sidik jari pada manusia akan mulai merupakan pola yang paling jarang atau paling
terbentuk pada minggu ke-13 sampai minggu sedikit dijumpai pada manusia (Mundijo &
ke-24, yaitu sejak awal perkembangan embrio Chairani, 2018).
(Chastanti, 2020).
Tujuan dari dilakukannya praktikum ini
Pola dasar atau pola umum pada sidik jari adalah dapat diketahui pola sidik jari tangan
terbagi menjadi tiga jenis atau macam, yaitu serta dapat diuji perbandingan genetik pola
arch, loop dan whorl (Mundijo & Chairani, sulur dari populasi mahasiswa dalam satu kelas
2018). Pada pola arch terdapat lengkungan, dengan menggunakan chi-square.

II. Bahan dan Metode


Praktikum ini dilaksanakan pada Hari Senin, 14 Maret 2022 pukul 07.00 – 08.00 WIB yang bertempat
di Candiwesi RT 03 RW 04, Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Dilakukannya praktikum
ini diperlukan beberapa bahan maupun alat. Bahan-bahan yang diperlukan untuk melaksanakan
praktikum ini yaitu mahasiswa yang menjadi peserta praktikan genetika, tinta stempel dan kertas HVS.

1
Laporan Praktikum Biologi Dasar
Program Studi Biologi
Fakultas Biologi
Universitas Universitas Kristen Satya Wacana 2022

Sedangkan, untuk alat yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini yaitu kaca pembesar atau
loupe dan bantalan stempel.

Untuk metode sendiri, yang pertama adalah dikenakan 10 jari tangan pada bantalan stempel.
Ditempelkan masing-masing jari tangan pada kertas HVS yang sudah disediakan. Diamati bekas sidik jari
pada kertas HVS dengan digunakan loupe atau kaca pembesar. Ditentukan tipe atau pola sulur ke
sepuluh jari tangan. Lalu, dihitung frekuensi masing-masing pola pada seluruh praktikan dalam satu
kelasdan dimasukkan dalam tabel kolom O (observed value). Dan diuji dengan digunakan statistik chi-
square dengan taraf signifikan 5%.

III. Hasil dan Pembahasan


A. Hasil
Setelah dilakukannya percobaan, maka diperoleh data yang disajikan dalam bentuk tabel, yaitu
sebagai berikut:

Tabel 1. Rekap data satu kelas

Jumlah tiap Jenis pola sulur jari


Nama
No Jumlah Keterangan
Mahasiswa
Arch Loop Whorl

-
1 Amelia 2 5 3 10

-
2 Rafla - 3 7 10

-
3 Shevi - 8 2 10

-
4 Angela 3 3 4 10

-
5 Kaifa - 10 - 10

-
6 Nadine - 1 9 10

-
7 Putri - 6 4 10

2
Laporan Praktikum Biologi Dasar
Program Studi Biologi
Fakultas Biologi
Universitas Universitas Kristen Satya Wacana 2022

-
8 Maya - 7 3 10

-
9 Jessica 1 9 - 10

-
10 Dita - 7 3 10

-
11 Teguh - 1 9 10

-
12 Wawan - 3 7 10

13 -
Evan - 10 - 10

-
14 Yohanes - 8 2 10

-
15 Bonivasio 1 9 - 10

-
16 Lola - 4 6 10

-
17 Dina - 10 - 10

-
18 Rifky - 2 8 10

-
19 Cherla - 3 7 10

-
20 Hesthina 4 4 2 10

--
21 Afnia - 8 2 10

-
22 Elisyeva - 9 1 10

-
23 Angelica - 2 8 10

3
Laporan Praktikum Biologi Dasar
Program Studi Biologi
Fakultas Biologi
Universitas Universitas Kristen Satya Wacana 2022

-
24 Sera 6 1 3 10

-
25 Fransiscus - 3 7 10

-
26 Kristina 1 9 - 10

-
27 Yohana 4 6 - 10

-
28 Sipriana 2 6 2 10

-
29 Refisman 1 6 3 10

-
30 Rizal - 3 7 10

-
31 Zunaidin 2 7 1 10

-
Total 27 173 110 310

27 173 110
x 100 % x 100 % x 100 %
Persentase 310 310 310 100%
-

8,7% 55,8% 35,48%

Tabel 2. Analisis chi-square test praktikkan satu kelas

Kelas Fenotipe
Jumlah
Arch Loop Whorl

O (Observed) 8,71 55,8 35,48 100

E (Expected) 5 70 25 100

D 3,71 −14,2 10,48

D2 13,76 201,64 109,83

4
Laporan Praktikum Biologi Dasar
Program Studi Biologi
Fakultas Biologi
Universitas Universitas Kristen Satya Wacana 2022

D2 / E 2,752 2,88 4,39 10,022


2
X tabel adalah 5,99.

B. Pembahasan
Setelah dilakukannya pengambilan data dan disajikan dalam bentuk tabel seperti yang terlihat
pada bagian hasil, dimana terdapat dua tabel yaitu tabel 1 yang menyajikan rekap data praktikkan satu
kelas dan tabel 2 yang menyajikan analisis chi-square test praktikan satu kelas. Pada tabel satu terdapat
31 praktikkan dengan tiga macam pola sulur jari, yaitu arch, loop dan whorl. Sesuai dengan apa yang
disampaikan oleh Trisnawati Mundijo dan Liza Chairani, 2018 bahwa pada pola sidik jari memiliki tiga
macam pola dasar. Dari ketiga pola sidik jari ini, yang terdapat pada jari tangan saya adalah pola loop
dan whorl saja, yaitu pola loop pada 8 jari dan pola whorl pada 2 jari. Yang mana pola loop ditemukan
pada jari telunjuk kiri, jari tengah kiri, jari manis kiri, kelingking kiri, ibu jari kanan, jari telunjuk kanan,
jari tengah kanan dan jari manis kanan. Sedangkan pola whorl ditemukan pada ibu jari kiri dan kelingking
kanan. Sayangnya pola arch tidak ditemukan pada jari tangan saya. Hal ini karena pola arch merupakan
pola sidik jari manusia yang paling sedikit untuk ditemui, dengan frekuensi sebanyak 5% pada manusia
normal (Mundijo & Chairani, 2018).

Ketiga jenis pola dasar sidik jari ini memiliki ciri-ciri yang berbeda antara yang satu dengan yang
lain. Misalnya pada pola arch akan terbentuk garis sejajar dan melengkung yang menyerupai busur.
Namun, pada jenis pola ini tidak ditemukan adanya triradius (Chastanti, 2020; Yunitasari et al., 2019).
Pola sidik jari arch terbagi menjadi dua macam, yaitu tented arch dan plain arch. Dimana pada pola
tented arch garis lengkung yang terbentuk akan bertemu pada satu titik. Sedangkan pada pola plain arch
akan terbentuk garis lengkung dari satu sisi ke sisi lain, namun tidak simetris (Yunitasari et al., 2019).
Lalu, pada pola loop ia memiliki bentuk yang melengkung seperti kait yang berulang dan memiliki satu
triradius (Chastanti, 2020; Yunitasari et al., 2019). Pola sidik jari loop juga terbagi menjadi dua macam,
yaitu pola loop radial dan loop ulnar. Dimana pada pola sidik jari loop radial lengkungannya terbuka
pada sisi radial, sedangkan pada pola sidik jari loop ulnar lengkungannya terbuka di sisi ulnar (Yunitasari
et al., 2019). Sedangkan pada pola whorl, ia memiliki bentuk lingkaran dengan dua triradius (Chastanti,
2020). Pola sidik jari whorl juga terbagi menjadi beberapa macam, yaitu sebanyak 4 macam. Pola-pola
tersebut adalah plain whorl, double loop whorl, accidental dan central pocket loop. Pada pola plain
whorl akan terbentuk garis pusar paling tidak satu garis melingkar, dimana pada garis pusar tersebut
saling bersinggungan. Lalu, pada pola central pocket loop juga akan terbentuk garis pusar paling tidak
satu garis melingkar sama dengan plain whorl. Namun, pada garis pusar central pocket loop tidak saling
bersinggungan. Kemudian, pada pola double loop whorl berbentuk seperti huruf ‘S’. Karena terbentuk
dari dua loop yang pisah dan berlawanan arah, dengan adanya dua titik triradius. Dan yang terakhir
adalah pola accidental whorl yang merupakan gabungan dari dua pola atau bahkan lebih, dengan titik
triradius lebih dari dua (Yunitasari et al., 2019).

Berkaitan dengan populasi satu kelas yang berjumlah 31 praktikkan, dapat diketahui jumlah
total jari adalah 310 jari. Hal ini juga menandakan setiap praktikkan memiliki 10 jari yang masing-masing
jari memiliki pola yang berbeda-beda. Dari 310 jari praktikkan diketahui jika hanya 27 jari saja yang
memiliki pola arch. Hal ini tidak mengherankan karena pola arch ini merupakan pola yang paling jarang

5
Laporan Praktikum Biologi Dasar
Program Studi Biologi
Fakultas Biologi
Universitas Universitas Kristen Satya Wacana 2022

untuk ditemui pada manusia (Mundijo & Chairani, 2018). Atau bila dijadikan dalam bentuk persentase
adalah 8,7%. Lalu untuk pola loop terdapat pada 173 jari dari 310 jari praktikkan dan menjadi pola
dengan jumlah muncul terbanyak dari tiga macam pola sidik jari. Hal ini juga tidak mengherankan karena
pola loop merupakan pola yang paling sering atau paling umum untuk ditemui pada sidik jari manusia.
Jika hasil yang diperoleh ini dituliskan dalam bentuk persentase, maka diperoleh nilai 55,8%. Sedangkan
untuk pola whorl, ditemukan pada 110 jari praktikkan dari 310 jari praktikkan. Atau jika dituliskan dalam
bentuk persentase diperoleh nilai 35,48%.

Berikutnya adalah pada tabel 2 yang merupakan tabel yang berisi mengenai analisis chi-square
dari praktikkan satu kelas. Dari hasil perhitungan X 2 diketahui jika hasilnya adalah 10,022 dengan X 2 tabel
adalah 5,99. X2 tabel diperoleh dari jumlah fenotipe dikurangi 1, yaitu 3 - 1 adalah 2. Lalu, digunakan
kemungkinan 0,05 sehingga diperoleh nilai X 2 tabel adalah 5,99. Sesuai dengan apa yang disampaikan
oleh Ir. Suryo, 2013. Disebutkan pula jika nilai X 2 hitung nilainya lebih besar daripada nilai X 2 tabel,
menandakan adanya penyimpangan pada data yang dilakukan penghitungan chi-square (Ir. Suryo,
2013). Dari data dan hasil yang diperoleh, maka diketahui bahwa nilai X 2 hitung yang diperoleh yaitu
10,022 lebih besar daripada nilai X 2 tabel yaitu 5,99. Dari hal ini dapat diketahui bahwa pada percobaan
ini terdapat penyimpangan. Penyimpangan ini bukan hanya dapat dilihat dari hasil perhitungan X 2 atau
chi-square saja. Namun juga bisa dilihat dari perbandingan antara expected dengan observed. Dimana
pola arch diharapkan muncul sebanyak 5% saja namun yang diperoleh justru 8,7%, untuk pola loop yang
diharapkan muncul 70% namun yang diperoleh justru 55,8% dan untuk pola whorl diharapkan muncul
25% namun yang muncul justru 35,48%.

Data yang diperoleh juga terdapat beberapa data yang paling menyimpang dari apa yang
diharapkan. Dimana pada percobaan ini setiap praktikkan diharapkan memiliki ketiga jenis pola sidik jari,
yaitu arch, loop dan whorl. Namun terdapat beberapa praktikkan yang hanya memiliki satu atau dua
jenis pola saja. Hal seperti ini membuat adanya penyimpangan antara apa yang diperoleh dengan apa
yang diharapkan. Misalnya untuk praktikkan yang hanya memiliki satu pola sidik jari saja, yaitu pada pola
loop terdapat pada jari praktikkan Kaifa, Evan dan Dina. Jadi kesepuluh jari praktikkan memiliki pola loop
saja. Dimana pola loop merupakan pola sidik jari yang paling umum ditemui pada pola sidik jari manusia.
Sedangkan sebagian besar praktikkan memiliki jari yang hanya terdapat dua jenis pola sidik jari. Bisa
loop dengan whorl, dimana kedua jenis pola ini merupakan pola yang paling sering dijumpai pada data
praktikkan. Atau bisa juga arch dengan loop yang terdapat pada beberapa data praktikkan, yaitu Jessica,
Bonivasio, Kristina dan Yohana. Sedangkan untuk praktikkan yang memiliki tiga pola sidik jari untuk
kesepuluh jarinya adalah Amelia, Angela, Hesthina, Sera dan Zunaidin. Namun, perlu diingat juga jika
pola loop merupakan pola yang diharapkan paling banyak muncul. Sedangkan pada beberapa data
praktikkan justru memperoleh data jika pola loop bukan merupakan pola yang paling banyak ditemui.
Seperti yang terlihat pada praktikkan Sera, dimana pola loop ditemukan hanya pada satu jari saja. Lalu,
untuk pola arch yang diharapkan paling sedikit munculnya justru muncul pada 6 jari dan untuk pola
whorl muncul pada 3 jari. Tentu hal seperti ini akan membuat data yang diperoleh lalu dilakukan chi-
square test akan diperoleh hasil yang menyimpang dari apa yang seharusnya diharapkan.

Setelah dilakukan praktikum, diketahui jika kesepuluh jari tangan saya tidak sama. Karena
terdapat dua jenis pola. Kedua pola tersebut adalah pola loop dan pola whorl. Pola yang paling banyak

6
Laporan Praktikum Biologi Dasar
Program Studi Biologi
Fakultas Biologi
Universitas Universitas Kristen Satya Wacana 2022

terdapat pada jari tangan saya adalah loop, yang ditemukan pada 8 jari. Sedangkan untuk pola whorl
hanya terdapat pada 2 jari saja. Lalu, untuk pola yang terbanyak dari kelas adalah pola loop. Dimana
pola loop ditemukan pada 173 jari praktikkan dari 310 jari seluruh praktikkan. Jenis pola ini merupakan
pola yang paling umum dijumpai pada manusia dan pola arch merupakan jenis pola yang paling jarang
dijumpai. Terlihat dari data yang diperoleh, bahwa pola arch merupakan pola yang paling sedikit
dijumpai pada jari praktikkan, dengan jumlah 27 jari saja. Lalu, dari hasil perhitungan chi-square
diketahui pula terdapat adanya penyimpangan. Dikarenakan nilai X 2 hitung yang lebih besar daripada
nilai X2 tabel. Atau juga dapat dibandingkan langsung antara hasil perhitungan observed dengan
expected. Masih berkaitan dengan adanya penyimpangan ini, diketahui jika penyimpangan ini terjadi
secara kebetulan dan masih dapat diterima. Karena tidak semua praktikkan memiliki ketiga pola dasar
sidik jari. Terdapat beberapa praktikkan yang hanya memiliki dua jenis pola sidik jari atau bahwa satu
pola sidik jari saja. Hal ini tentu mendukung untuk terjadi atau terdapatnya penyimpangan pada data
yang diperoleh. Selain itu, kemungkinan pada beberapa praktikkan juga ada kesalahan ketika
menentukan pola sidik jari mereka. Karena alat yang kurang memadai (seperti loupe atau kaca
pembesar) untuk memperjelas praktikkan melihat dan menentukan pola sidik jari dari jari mereka. Atau
bisa juga pada beberapa garis sidik jari dari praktikkan berhimpitan antara satu garis dengan garis lain,
yang juga membuat praktikkan kesulitan untuk melihat dan menentukan secara jelas pola dari sidik jari
mereka.

IV. Kesimpulan
Setelah dilaksanakannya praktikum ini, dapat disimpulkan jika pola sidik jari setiap praktikkan
berbeda-beda. Dimana pola sidik jari akan terbagi menjadi 3 pola dasar, yaitu arch, loop dan whorl. Dan
tidak semua praktikkan memiliki ketiga macam pola dasar sidik jari ini. Kemudian, setelah dilakukan chi-
square test diketahui adanya penyimpangan yang cukup besar atau banyak dari data yang digunakan
untuk chi-square test ini. Hal ini dipicu pada sebagian besar mahasiswa hanya memiliki dua pola sidik jari
atau satu pola sidik jari mereka. Dan praktikkan yang memiliki tiga pola sidik jari hanya t erdapat
beberapa saja.

V. Daftar Pustaka
Chastanti, I. (2020). Variasi Dermatoglifi Mahasiswa Dari Perkawinan Berbeda Suku Di FKIP Universitas
Labuhanbatu. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran MIPA, 5(2), 87–90.
https://doi.org/10.31604/eksakta.v5i2.87-90
Ir. Suryo. (2013). GENETIKA untuk Strata 1 (15th ed.). Gadjah Mada University Press.
Ismurizal. (2019). POLA SIDIK JARI DAN SUDUT AXIAL TRIRADIUS DIGITAL ( ATD ) PADA NARAPIDANA
LAKI - LAKI DI TAHANAN TITIPAN ( TAHTI ) POLDA Ismurizal determine chromosomal diseases ,
talents , potentials , and individual personalities . Several studies were conducted to pro. Jurnal
Penelitian Kesehatan Masyarakat, 2(1), 45–50.
Mundijo, T., & Alfanda, V. (2018). Eksplorasi Pola Sidik Jari dan Sudut Axial Triradius Digital (ATD) pada
Anak Retardasi Mental di Palembang. Proceeding APKKM Ke-6 Fakultas Kedokteran Universitas

7
Laporan Praktikum Biologi Dasar
Program Studi Biologi
Fakultas Biologi
Universitas Universitas Kristen Satya Wacana 2022

Muhammadiyah Surabaya, April, 65–71.


Mundijo, T., & Chairani, L. (2018). Kombinasi Pola Sidik Jari Ulnar Loop dan W horl pada Orang Kembar
di Palembang Pendahuluan Hasil dan Pembahasan Metode Penelitian. 8(2), 77–82.
Pratama, D. A., & Faraby, S. Al. (2018). Sistem Pengenalan Sidik Jari menggunakan Metode Template
Matching. E-Proceeding of Engineering, 5(1), 1847–1853.
Yunitasari, I., Oktarianti, R., Biologi, J., Matematika, F., Alam, P., Jember, U., & Kalimantan, J. (2019). Pola
Sidik Jari Tangan dan Ciri Fisik Penderita Sindrom Down di Sekolah Luar Biasa ( SLB ) Kota Jember
( Fingerprint Patterns and Physical Characteristics of Down Syndrome in Jember Disability
Schools ) Abstrak. Berkala Sainstek, 7, 34–38.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai