( RKS )
Tahun pelajaran 2019-2022
Foto Sekolah
.................................... ..........................................
NIP.
KATA PENGANTAR
Dengan ini kami mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT ,karena atas limpahan
rahmat , taufiq, hidayah serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Penyusunan
Rencana Kerja Sekolah ( RKS ).
Rencana Kerja Sekolah ini kami susun secara strategis, realistis untuk jangka waktu
4 tahun, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan dan
cita – cita pemangku kepentingan di SDN 01 Bandar Sari, dan mudah-mudahan dalam
pelaksanaannya tidak ada aral yang berarti dan dapat berjalan dengan baik sehingga
dapat mencapai sasaran yang kita harapkan bersama.
Kami sadari bahwa penyusunan RKS ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami mohon maaf apabila dalam penyusunan RKS ini terdapat kekurangan dan kehilafan,
dan kami terus akan mengupdate RKS ini setiap tahun , sehingga RKS ini sesuai harapan
sekolah dan masyarakat.
Terima kasih.
Bandar Sari, …. Juni 2019
LEMBAR PENGESAHAN II
DAFTAR ISI V
BAB 1 PENDAHULUAN 1
LATAR BELAKANG 1
TUJUAN RKS 2
Tujuan Umum 2
Tujuan Khusus 2
LANDASAN HUKUM 2
MANFAAT RKS 3
PROSES/TAHAPAN PENYUSUNAN RKS 4
Persiapan 4
Perumusan RKS 4
Pengesahan RKS 5
LAMPIRAN 62
LAMPIRAN 1. TABEL ANALISIS KONDISI SEKOLAH 62
LAMPIRAN 2. TABEL RENCANA BIAYA SELAMA 4 TAHUN (D2) 108
LAMPIRAN 3. TABEL PERKIRAAN SUMBER PENDANAAN (D3) 119
LAMPIRAN 4. TABEL RENCANA BIAYA DAN SUMBER PENDANAAN 2015/2016 120
LAMPIRAN 5. TIM PENYUSUN RENCANA KERJA SEKOLAH 130
LAMPIRAN 6. DOKUMENTASI PENYUSUNAN RKS 131
BAB 1PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Penerapan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) sebenarnya
merupakan jawaban dari terhadap semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh
dunia pendidikan sekaligus menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia
pendidikan .
Untuk mengembalikan keprcayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan tersebut,
sekolah diharapkan memiliki alternatif dan kebijakan / langkah yang dapat diterima oleh
masyarakat. Segala potensi yang ada di Sekolah dioptimalkan agar menjadi sekolah yang
berprestasi, berdisiplin, berbudaya, dilandasi iman dan taqwa, sesuai dengan visinya dan
kondisi obyektif sekolah. Maka untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut perlu
dilaksanakan berbagai macam kegiatan yang antara lain:
1. Pemantapan pelaksanaan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan orang tua murid.
2. Peningkatan jumlah jenis dan mutu sebagai peningkatan dan pemerataan pelayanan
pendidikan.
3. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan sebagai usaha pelayanan pendidikan
yang merata.
4. Peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu pembelajaran
dan hasil evaluasi belajar (output) serta dapat bersaing dengan satuan pendidikan
lainnya pada jenjang pendidikan selanjutnya (outcome)
5. Sebagai kegiatan yang bersifat kemasyarakatan.
Kegiatan – kegiatan tersebut di atas harus ditunjang dengan pelayanan administrasi
Sekolah yang terencana, teratur, terarah, dan berkesinambungan yang dituangkan dalam
bentuk rencana kerja sekolah (RKS).
Rencana kerja sekolah ini dimaksudkan agar dapat dipergunakan sebagai kerangka
acuan oleh Kepala Sekolah dalam mengambil kebijakan, disamping itu sebagai pedoman
dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan progam belajar mengajar dan administrasi
sekolah yang lain, agar pengelola sekolah tidak menyimpang dari prinsip – prinsip
manajemen.
Keberhasilan perencanaan ini menurut peran serta aktif dari warga sekolah dan
dukungan dari warga masyarakat. Seluruh komponen sekolah harus mempunyai persepsi
yang sama terhadap visi dan misi sehingga seluruh progam yang dijalankan oleh sekolah
tidak menyimpang dari visi dan misi tersebut.
TUJUAN RKS
Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah ini bertujuan :
TUJUAN UMUM
1. Mengetahui semua potensi sekolah yang ada untuk dapat diolah dan dikembangkan
2. Sebagai pedoman operasional dalam mengelola sekolah selama satu tahun pelajaran
dan tahun – tahun berikutnya.
3. Memiliki tolok ukur keberhasilan / ketidak berhasilan dalam mengelola sekolah
selama satu tahun pelajaran.
4. Mengetahui permasalahan – permasalahan yang timbul di sekolah yang kemudian
menjadi hambatan, peluang atau ancaman pengembangan sekolah
TUJUAN KHUSUS
Agar para pelaksana pendidikan dapat:
1. Melaksanakan tugas secara tertib, berdaya guna dan terarah.
2. Melaksanakan administrasi pendidikan secara rapi dan teratur
3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kalender pendidikan dan
kelender kegiatan Sekolah dengan hasil yang lebih optimal.
LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan RKS ini sebagai berikut :
1. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 4 (Pengelolaan
dana pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan
akuntabilitas publik)
2. Undang – Undang nomor 25 tahun 2004 Tentang sistem perencanaan Pembanginan
Nasional
3. Peratran Pemerintahnomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal
53 (Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang
merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan
yang meliputi masa 4 tahun)
4. Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelola pendidikan. Sekolah
membuat rencana kerja jangka menengah (RKJM) 4 tahun. Rencana kerja tahunan
(RKT) dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA/S)
dilaksanakan berdasarkan RKJM. RKJM/T disetujui saat dewan pendidikan setelah
memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota.
5. Peraturan Pemerintah nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah nomor 66 tahun ...... tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
7. Permendikbud nomor 80 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah.
MANFAAT RKS
RKS penting dimiliki Sekolah, maka SDN 01 Bandar Sari Kabupaten Way Kanan
menyusun RKS untuk memberikan arah dan bimbingan para pelaku Sekolah dalam rangka
menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebih baik dalam meningkatkan dan
mengembangkan sekolah dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi ketidakpastian
masa depan. Dengan adanya RKS diharapkan dapat dijadikan sebagai :
1. Pedoman kerja untuk perbaikan dan pengembangan Sekolah.
2. Sarana untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah.
3. Bahan untuk mengajukan usulan pendanaan pengembangan sekolah.
PERUMUSAN RKS
PENGESAHAN RKS
Setelah RKS selesai disusun oleh Tim, RKS dibahas bersama oleh Kepala Sekolah, semua
guru dan komite Sekolah untuk dikaji ulang agar RKS yang telah disusun sesuai dengan
yang diharapkan. Selanjutnya RKS yang telah dikaji ulang dan diperbaiki disahkan oleh
Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten ............
Akhirnya, RKS yang telah disahkan, disosialisasikan kepada para pemangku kepentingan
di SD/SMP .....................................
VISI
“MENJADI SEKOLAH YANG BERKARAKTER, BERJIWA KONSERVASI,
RAMAH ANAK, DAN BERPRESTASI”.
Indikator :
⇒ Secara penampilan (performance) menampakkan sebagai sekolah yang bersih, rapi,
indah dan terkesan modern.
⇒ Menjadi pusat pembinaan dan pemantapan aqidah, ibadah dan akhlaq mulia, serta
penguasaan ilmu pengetahuan, bahasa, keterampilan dan seni bagi siswa SDN 01
Bandar Sari
⇒ Menjadi pusat pengembangan komponen kecakapan hidup (life skill) seluruh siswa
SDN 01 Bandar Sari
⇒ Mempunyai prestasi akademik (kejuaraan dalam mata pelajaran dan karya ilmiah)
dan non akademik (olahraga, kesenian dan lain-lain).
MISI
Berdasarkan visi dan indikator visi di atas, maka Misi Pendidikan di SDN 01
Bandar Sari dapat dirumuskan sebagai berikut :
⇒ Menyelenggarakan pendidikan berbasis karakter.
⇒ Mengembangkan jiwa konservasi kepada seluruh civitas sekolah
⇒ Menyelenggarakan pendidikan dengan pendekatan ramah terhadap anak
⇒ Meningkatkan prestasi baik akademik maupun non akademik
Dan juga terdapat beberapa indikator kunci atau indikator capaian (indikator esensi)
yang menjadi kelemahan dalam standar proses yaitu:
- Sekolah kami belum mengembangkan silabus berdasar situasi dan kondisi
Sekolah, serta tuntutan global,
- Belum semua guru di Sekolah kami mengadopsi dan atau mengadaptasi silabus
lembaga/Sekolah unggulan di negara maju
- Setiap mata pelajaran di sekolah kami belum memiliki Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan mengintegrasikan pendidikan karakter yang
dijabarkan dari silabus.
- Belum semua guru di Sekolah kami memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk melakukan eksplorasi
- Belum semua guru di Sekolah kami memberikan kesempatan kepada peserta didik
unutk melakukan elaborasi
- Program supervisi di Sekolah kami belum terjadwal dengan baik dan dilakukan
supervisi klinis
3.3 Standar Kopetensi Lulusan
Pada standar kopetensi lulusan, SDN 01 Bandar Sari terdapat beberapa indikator
kunci atau indikator capaian (indikator esensi) yang menjadi kekuatan yaitu:
- Hasil belajar peserta didik tiap mata pelajaran di Sekolah kami telah melampui
KKM standar minimal nasional (75)
- Nilai rata-rata setiap mata pelajaran untuk setiap kelas di Sekolah kami telah
menunjukkan adanya kenaikan
- Nilai rata-rata setiap mata pelajaran di Sekolah kami telah direkap dan tidak ada
yang menurun
- Hasil lulusan ujian di Sekolah kami telah mencapai keberhasilan 100 % untuk
setiap tahunnya
- Semua tugas pelajaran di Sekolah kami telah dikerjakan dengan baik oleh peserta
didik
- Hasil pembelajaran di Sekolah kami telah mengalami kemajuan dari tahun ke
tahun
- Peserta didik di Sekolah kami telah terlibat dalam memperoleh pengalaman
belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih
lanjut dari berbagai sumber belajar.
- Kegiatan ekstrakurikuler peserta didik di Sekolah kami telah menunjukkan
prestasi yang baik
- Peserta didik di Sekolah kami telah memperoleh pengalaman belajar untuk
memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan
- Peserta didik di Sekolah kami telah aktif mengikuti semua kegiatan pelajaran di
kelas, ekstra kurikuler, organisasi osis, dan aktif mengerjakan tugas.
- Peserta didik di Sekolah kami telah bertanggungjawab dan aktif mengikuti
perlombaan dan kompetisi mewakili Sekolah.
- Prestasi yang diperoleh peserta didik di Sekolah kami telah konsisten.
- Peserta didik di Sekolah kami telah memiliki minat mengikuti kegiatan ekstra
kurikuler
- Peserta didik di Sekolah kami telah mengembangkan kepribadian peserta didik
- Peserta didik di Sekolah kami telah mengembangkan kemampuan tentang
lingkungan hidup
Dan juga terdapat beberapa indikator kunci atau indikator capaian (indikator esensi)
yang menjadi kelemahan dalam standar kopetensi lulusan yaitu:
- Hasil Ujian Nasional di Sekolah kami belum mengalami peningkatan
- Belum semua peserta didik di Sekolah kami terlibat dalam pemecahan masalah
- Peserta didik di Sekolah kami belum memperoleh pengalaman mengekspresikan
diri melalui kegiatan seni dan budaya, praktikum pembelajaran dan praktik
lapangan.
- Peserta didik di Sekolah kami belum mengembangkan ketrampilan hidup
- Peserta didik di Sekolah kami belum mengembangkan nilai-nilai agama, budaya
dan sikap
Dan juga terdapat beberapa indikator kunci atau indikator capaian (indikator esensi)
yang menjadi kelemahan dalam standar pendidik dan tenaga kependidikan yaitu:
- Kualifikasi guru-guru di Sekolah kami belum mencapai : Semua guru memiliki
sertfikat pendidik
- Kualifikasi pendidikan Tenaga Administrasi Sekolah kami belum memenuhi
standar khususnya sertifikasi kepala tenaga administrasi sekolah
- Sekolah kami belum memiliki Kepala Perpustakaan yang berkualifikasi D4/S1
dari perguruan tinggi yang berakreditasi atau D2 di bidang ilmu perpustakaan dan
informasi
Dan juga terdapat beberapa indikator kunci atau indikator capaian (indikator esensi)
yang menjadi kelemahan dalam standar sarana dan prasarana sekolah yaitu:
- Sekolah kami belum memiliki Rasio luas lahan terhadap peserta didik yang sesuai
dengan standar minimal ( 2 m2/ peserta didik)
- Sekolah kami belum memiliki Luas lahan sesuai standar minimal ( 5000 m2)
- Sekolah kami belum memiliki Rasio luas gedung terhadap peserta didik yang
memenuhi standar minimal (2 m2/ peserta didik)
- Sekolah kami belum memiliki bangunan gedung yang dilengkapi dengan ijin
mendirikan bangunan (IMB) dan ijin penggunaan
- Sekolah kami belum memiliki ruang kelas dengan ukuran maksimum luas 28 x 2
m² = 56 m² atau 2 m² x jumlah peserta didik dan dilengkapi dengan sarana yang
standar
- Sekolah kami belum memiliki ruang perpustakaan dengan ukuran luas minimum
sama dengan ruang kelas dan dilengkapi dengan sarana yang standar
- Sekolah kami belum memiliki ruang pimpinan dengan ukuran luas minimum 12
m² dan dilengkapi dengan sarana yang standar
- Sekolah kami belum memiliki ruang UKS dengan ukuran luas minimum 12 m²
dan dilengkapi dengan sarana yang standar
- Sekolah kami belum memiliki gudang dengan ukuran luas minimum 18 m² dan
dilengkapi dengan sarana yang standar
- Sekolah kami belum memiliki program pemeliharaan jangka pendek/tahunan
- Sekolah kami belum memiliki program pemeliharaan jangka menengah atau 4
tahun
- Sekolah kami belum melaksanakan pemeliharaan sesuai dengan jadwal sesuai
yang tertera dalam program pemeliharaan
- Sekolah kami belum membuat laporan pelaksanaan pemeliharaan
- Sekolah kami belum memiliki bangunan yang mudah diakses oleh semua peserta
didik (jarak rumah peserta didik paling jauh tidak melebihi 3 km untuk SD
- Bangunan Sekolah kami belum dilengkapi dengan sistem keamanan terdiri atas
peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi jika
terjadi bencana kebakaran dan/ atau bencana lainnya
Dan juga terdapat beberapa indikator kunci atau indikator capaian (indikator esensi)
yang menjadi kelemahan dalam standar pengelolaan yaitu:
- Sekolah kami belum dikelola berdasarkan dokumen RKJM/RKS, RKT dan RKAS
yang dapat dibaca oleh pihak yang terkait, pelaksanaan RKAS dilaporkan kepada
pihak terkait (Dinas Pendidikan, Komite Sekolah, dan warga Sekolah),
- Sekolah kami belum mensosialisasikan RKS kepada warga Sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan, menggunakan dokumen RKJM/RKS dan RKAS yang
dapat dibaca oleh pihak yang terkait, menyediakan media komunikasi untuk
masukan perbaikan RKJM/RKS dan RKAS,
- Pelaksanaan Evaluasi Diri Sekolah kami belum mengacu pada beberapa aspek
antara lain dievaluasi setiap tahun, dilakukan secara berkelanjutan, dan disusun
dalam bentuk laporan
- Sekolah kami belum menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai
kinerja, dan melakukan perbaikan dalam menentukan indikator ketercapaian
standar Sekolah unggulan di negara maju
- Sekolah kami belum mengelola sistem informasi manajemen yaitu memiliki
program pengelolaan berbasis SIM, memiliki sistem informasi manajemen (SIM),
mengembangkan sistem informasi berbasis web, mengembangkan forum diskusi
berbasis web, mengembangkan e-learning.
- Sekolah kami belum melakukan peningkatan dan pengembangan kinerja dan
profesi pendidik dan tenaga kependidikan melalui pengembangan profesi bagi
setiap pendidik dan tenaga kependidikan, usulan promosi dan mutasi pendidik dan
tenaga kependidikan kepada dinas pendidikan / kementerian agama
- Sekolah kami belum melibatkan warga dalam pengelolaan kegiatan akademis dan
non akademis, yaitu dalam pengelolaan akademik secara proporsional (misal
penyusunan program sekolah, sosialisasi program, mengajar mulok, dll),
pengelolaan non-akademik secara proporsional (kegiatan ekstrakurikuler, kerja
bakti, bakti sosial dll)
- Sekolah kami belum melibatkan masyarakat dalam kegiatan yaitu dalam
pengelolaan non-akademik secara proporsional, peran serta masyarakat dalam
pengelolaan dibatasi pada kegiatan tertentu yang ditetapkan, menjalin kemitraan
dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan output (peningkatan kualitas
lulusan, kerjasama dengan lembaga lain, dll.
Dan juga terdapat beberapa indikator kunci atau indikator capaian (indikator esensi)
yang menjadi kelemahan dalam standar pembiayaan yaitu:
- Sekolah kami belum melakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan,
komite Sekolah dalam rangka mempromosikan, mengkomunikasi rencana
pengembangan Sekolah
- Perumusan RAPBS/RKAS di Sekolah kami belum melibatkan Komite Sekolah
dan pemangku kepentingan yang relevan (orang tua peserta didik, dinas
pendidikan, dewan guru)
- Sekolah kami belum membuat pengumuman rencana investasi Sekolah kepada
pemangku kepentingan
- Gambar skema mekanisme pengelolaan keuangan di Sekolah kami
belumditempel di dinding ruang bendahara Sekolah dan dapat diketahui dengan
mudah oleh semua pemangku kepentingan Sekolah.
- Sekolah kami belum membuat semua jenis upaya memperoleh donatur dalam
bentuk proposal kegiatan ilmiah, seni, dll. dan atau laporan upaya pencarian dan
hasil berupa persetujuan dan atau MOU dengan donatur tetap.
- Sekolah kami belum memiliki bukti semua jenis dukungan alumni dalam bentuk
persetujuan atau MOU.
- Sekolah kami belum membuat program tahunan penelusuran lulusan berupa
skema mekanisme penelusuran yang di tempel pada dinding Sekolah, formulir
penelusuran, buku data penelusuran, SK panitia pelaksanaan penelusuran peserta
didik
- Sekolah kami belum membuat laporan tahunan penelusuran lulusan
- Sekolah kami belum memiliki struktur pengurus alumni yang digantung di
dinding Sekolah,
- Sekolah kami belum memiliki program dan atau kegiatan alumni.
- Sekolah kami belum memiliki database kondisi sosial ekonomi peserta didik,
grafik atau diagram batang kondisi peserta didik ekonomi peserta didik yang di
pasang di dinding Sekolah
Dan juga terdapat beberapa indikator kunci atau indikator capaian (indikator esensi)
yang menjadi kelemahan dalam standar pembiayaan yaitu:
- Belum semua guru di sekolah kami menyusun program ulangan harian menurut
Standar Kompetensi, atau beberapa Kompetensi Dasar, atau beberapa indikator
setiap mata pelajaran
- Belum semua guru di sekolah kami menyusun rencana analisis hasil ulangan
harian setiap mata pelajaran.
- Belum semua guru di sekolah kami memberi informasi lisan atau tertulis kepada
peserta didik tentang : kriteria penilaian postes atau penilaian nontes pada setiap
akhir tatap muka pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi pelajarannya,
dan kriteria penilian kegiatan pengembangan diri, baik berupa kegiatan rutin,
kegiatan sontan, kegatan keteladanan, maupun kegiatan terprogram
(ekstrakurikuler dan sejenisnya).
- Belum semua guru di sekolah kami menjelaskan kepada peserta didiknya
bagaimana kriteria penilaian pengembangan diri.
- Belum semua guru di Sekolah kami menyusun RPP dan melaksanakan penilaian
akhir tatap muka (postes) atau penilaian proses (nontes) sesuai dengan teknik
penilaian dan instrumen penilaiannya, baik berupa tes maupun instrumen nontes.
- Belum semua guru di Sekolah kami menyusun dan/atau melaksanakan instrumen
penilaian tugas terstruktur (PR atau tugas usai tatap muka) dan tugas mandiri
minimal 3 kali dalam satu semester.
- Belum semua guru di Sekolah kami menindaklanjuti hasil ulangan harian dengan
remedial atau pengayaan dibuktikan dengan laporan pelaksanaan
remedial/pengayaan.
- Sekolah kami belum menggunakan perangkat ujian akhir pelajaran Sekolah
mitra /negara maju
- Belum semua guru di Sekolah kami mempunyai laporan analisis hasil ulangan
harian, sehingga diketahui peserta didik yang belum tuntas atau yang mengalami
kesulitan belajar.
- Belum semua guru di Sekolah kami memiliki laporan pelaksanaan remidial.
- Belum semua guru di Sekolah kami memiliki catatan penilaian pengembangan diri
peserta didik (terutama yang berkaitan dengan hasil pengamatan sikap/perilaku
peserta didik sehari-hari), dan/atau sesuai tugas yang diberikan kepala Sekolah
kepada masing-masing guru, terutama berkaitan dengan kegiatan terprogram,
seperti olahraga,pramuka, seni,dll
- Sekolah kami belum melakukan penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian melalui : pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik;
- Sekolah kami belum melakukan penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran
estetika melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.
- Sekolah kami belum melakukan penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran
jasmani, olah raga, dan kesehatan melalui: pengamatan terhadap perubahan
perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta
didik; dan
- Sekolah kami belum menerapkan penilaian hasil belajar untuk kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olah raga, dan kesehatan yang merupakan penilaian akhir untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
- Belum semua guru di sekolah kami memberikan masukan/balikan dan komentar
terhadap nilai hasil perolehan peserta didik, baik secara klasikal maupun secara
individual setiap selesai melakukan penilaian hasil belajar (post test/penilaian
proses, ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir
semester/ulangan kenaikan kelas)
- Belum semua guru di sekolah kami melakukan analisis hasil penilaian semua
peserta didik terhadap semua jenis penilaian (post test/penilaian proses, ulangan
harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester/ ulangan kenaikan
kelas) dibuktikan dengan laporan hasil kajian
- Belum semua guru di sekolah kami melakukan kajian/analisis hasil pelaksanan
tugas oleh peserta didik dibuktikan dengan laporan hasil kajian.
- Belum semua guru di sekolah kami mengkaji hasil penilaian pengembangan diri
dibuktikan dengan laporan hasil kajian.
- Belum semua pendidik di sekolah kami menganalisis terhadap semua hasil
penilaian.
- Belum semua guru di sekolah kami menyusun program tindak lanjut terhadap
hasil analisa terhadap hasil penilaian.
- Belum semua guru di sekolah kami melaksanakan perbaikan dan pengayaan
berdasarkan hasil analisis hasil penilaian.
- Belum semua wali kelas di sekolah kami menyelesaikan rekapitulasi nilai rapor
pada akhir semester
- Belum semua orang tua di sekolah kami memberikan bimbingan dan motivasi
kepada anaknya terutama dalam kegiatan belajar di rumah, dibuktikan dengan
catatan dan tanda tangan orang tua pada buku tugas peserta didik
- Belum semua guru di sekolah kami memiliki dokumen catatan hasil wawancara
dengan peserta didik dan orang tua
- Sekolah kami belum melibatkan orangtua peserta didk dalam menyediakan
fasilitas belajar putra/putrinya
BAB 4 RENCANA KERJA SEKOLAH
Rencana kerja SDN 01 Bandarsari Kabupaten Way Kanan disusun dengan mempertimbangan
keadaan sekolah, harapan pemangku kepentingan, dan tantangan dalam lingkungan strategis
pendidikan di sekolah agar sasaran dan progam pengembangan sekolah dalam 4 tahun ke depan lebih
realistis dan konsisten dalam prinsip – prinsip pengelolaan pendidikan yang efektif, efisien, akuntabel
dan demokratis. Hasil dari identifikasi dan analisis kondisI sekolah terdapat pada lampiran (1). Dalam
menyusun Rencana Kerja Sekolah ini meliputi dua kegiatan, yaitu (1) merumuskan program sekolah
yang dilakukan melalui empat langkah, yaitu (a).menetapkan sasaran, (b) menentukan indikator
keberhasilan, (c) menentukan kegiatan dan menetapkan penanggungjawab program,), dan (2)
menyusun jadwal kegiatan, seperti pada tabel 4.1 di bawah ini
KESIMPULAN
Berdasarkan program sekolah dan pendanaan rencana kerja sekolah, dapat disimpulkan :
1. Salah satu faktor penting untuk tercapainya keberhasilan dan peningkatan mutu seperti
yang diprogramkan dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS), adalah profesionalisme para
pelaku dan pelaksana proses pendidikan .
2. Manajemen sekolah yang transparan, akomodatif dan demokratif mutlak diperlukan
untuk pengembangan sekolah ke arah yang lebih baik.
3. Keterlibatan dan dukungan para Stakeholder sekolah utamanya para orangtua murid,
masyarakat dan Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, akan sangat memotivasi
pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
4. Sumbangan dana tenaga dan pikiran dari semua pihak mutlak diperlukan untuk
kemajuan proses pendidikan di sekolah
SARAN
Semoga Rencana Kerja Sekolah (RKS) ini dapat bermanfaat bagi kita semua sehingga
dapat mendorong peningkatan Profesionalisme Guru dan peningkatan Mutu Pendidikan
utamanya di SD/SMP ....................................Kabupaten ............ , Amiiin.
LAMPIRAN
Tim penyusun Rencana Kerja Jangka Menengah Sekolah (RKJM) atau Rencana Kerja
Sekolah (RKS) adalah:
1. Ketua :.......................................
2. Sekretaris :.......................................
3. Anggota :
⮚ 1
⮚ 2
⮚ 3
⮚ 4
⮚
⮚ 5
⮚ 6
⮚ 7
⮚ 8
⮚ 9
⮚ dst
LAMPIRAN 6. DOKUMENTASI PENYUSUNAN RKS