Korespondensi Penulis:
Untung Subagyo
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. Raya Dukuh Waluh, Kembaran 53182, Indonesia
Email: Untungsubagyo77@gmail.com
1. PENDAHULUAN
Perencanaan instalasi listrik pada sebuah bangunan bertingkat merupakan hal yang
membutuhkan perhitungan akurasi yang tepat. Pada perencanaan bangunan instalasi kebutuhan daya
pada bangunan bertingkat yang dalam hal ini adalah bangunan gedung parkir membutuhkan
perencanaan pada pendistribusian energi listrik dan lift. Semakin maraknya kejadian kebakaran yang
terjadi pada rumah-rumah maupun bangunan gedung-gedung yang diperkirakan disebabkan oleh
hubung singkat ataupun beban berlebih yang menyebabkan isolasi kabel tidak mampu menahan panas
yang timbul sehingga terjadi kebakaran Banyak ditemukan pada suatu gedung instalasi kelistrikan yang
kurang memperhatikan aturan, keamanan dan teknologi modern dan estetika keindahan ditambah tidak
sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) serta Standar Nasional Indonesia (SNI). Pada
hakikatnya perencanaan sistem instalasi listrik diwajibkan mengacu pada ketentuan yang berlaku
dimana pada hal ini adalah PUIL 2000 dan undang-undang ketenagalistrikan 2002. Dikarenakan pada
gedung bertingkat memerlukan daya cukup besar, oleh karenanya pendistribusian diperhatikan sebaik-
baiknya agar kebutuhan daya listrik dapat terpenuhi dan sesuai dengan aturan yang berlaku.[1]
Lift atau biasa diebut elevator yang biasa digunakan untuk mengangkut orang atau barang pada
bangunan yang tinggi. Ada beberapa aspek dalam perencanaan lift, diantaranya adalah lokasi dan
konfigurasi layout, jumlah kapasitas serta kecepatan, grouping, single deck atau double deck, sky lobby
dengan shuttle service, zoning (high rise atau express lift dan lower rise). Faktor yang dapat
mempengaruhi pertimbangan dalam pemilihan sistem desain lift antara lain, jumlah lantai yang
dilayani, jarak lantai ke lantai, jumlah penghuni pada tiap lantai, lokasi gedung, penggunaan khusus lift
dalam gedung, lantai-lantai khusus, fungsi gedung.[2]
Tujuan penelitian: untuk memenuhi syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Teknik, untuk
kewajiban melaksanakan Skripsi sebagai salah satu persyaratan kurikulum yang ada pada Program Studi
Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2. METODE PENELITIAN
2.1. Diagram Alir
Kegiatan penelitian dapat berjalan lancar, maka perlu dilakukan secara teratur dalam bentuk tahapan
tahapan yang sistematis, baik sebelum kegiatan penelitian tersebut dilaksanakan. kegiatan penyusunan
laporan ini adalah suatu bentuk penelitian yang menggunakan metode perencanaan. Tahapan-tahapan
penelitian dijelaskan pada bagan alir dibawah ini:
2.3. Perancangan AC
a. Perhitung kebutuhan AC ditentukan dengan rumus berikut:[3]
pxlxt
Kebutuhan AC = x 500 BTU………………………………………………………(2)
3
Dimana:
Kapasitas AC berdasarkan PK:
½ PK = 5000 Btu/h (ukuran ruangan 10𝑚²)
¾ PK = 7000 Btu/h (ukuran ruangan 14𝑚²)
1 PK = 9000 Btu/h (ukuran ruangan 18𝑚²)
1 ½ PK = 12000 Btu/h (ukuran ruangan 24𝑚²)
2 PK = 18000 Btu/h (ukuran ruangan 36𝑚²)
3.2. Perancangan AC
a. Perencanaan AC
Digunakan 3 jenias AC pada perancangan ini yaitu AC split yang digunakan untuk ukuran
ruang kecil hingga sedang, ceiling mounted (cassette)digunakan pada ruang dengan ukuran besar
dan Standing floor digunakan pada ruang ukuran besar. Berikut adalah sample untuk perhitungan
kebutuhan AC ruang kantin lantai 1 yang memiliki ukuran ruang dengan luas 182,58 m2:
pxlxt
AC = x 500
3
182,58 x 3
= x 500 = 91.260 BTU
3
Kebutuhan AC untuk ruang kantin adalah 91.260 BTU sehingga untuk kapasitas AC yang
terpasang pada ruang kantin harus lebih besar atau sma dengan hasil secara perhitungan.
Dari total kebutuhan AC pada Gedung parkir rumah sakit sebesar 858878 BTU dipasang
AC dengan kapasitas1106100 BTU.
f. Waktu tunggu
Waktu tunggu lift dihitung dengan cara:
TLNT
WTR = ≤ kriteria (detik)
N
87
= = 12,4 detik
7
g. Beban Puncak
Beban Pundak dihitung dengan menggunakan:
p ( 2 a−3 mN ) n 5 % ( ( 2 x 1881 )−(3 x 9)N ) 7
Beban puncak = =
2a 2 x 10
= 65,8−0,47=65,3 N ( orang)
h. Power Output
Power Output dihitung dengan menggunakan rumus:
K x s x (1−O/B) 600 x 90 x (1−0,50)
Power output = =
6120 x ƞ 6120 x 0,75
= 5,88 kW.
Berdasarkan data diatas menunjuka bahwa total beban pada panel LVMDP adalah sebesar 308334 VA.
Maka untuk menghitung penghantar dan gawai proteksi dilakukan dengan perhitungan berikut:
S 308334
a. Arus Nominal: = = 468,47 A
√3 x v √3 x 380
b. KHA : 125% x In = 585,58 A
Dengan mempertimbangan potensi perkembangan dan bertambahnya kebutuhan daya, maka kabel
penghantar yang digunakan adalah NYY 4 x 1 x 300 mm² dan gawai pengaman menggunakan
ACB 1000 A 4 pole
c. Kabel Grounding
1) Jenis kabel grounding yang dipilih (sesuai PUIL 2000)
BCC (Bare Copper Conductor) Inti 1
2) Luas penampang kabel grounding
(AGrounding) =½ AFeeder (untuk AFeeder >150mm²)
Maka, AGrounding = 150 mm²
Faktor daya bisa dikatakan bagus apabila dapat mendekati 1 supaya dapat mengurangi kerugian
daya akibat daya yang buruk, yang mengakibatkan naiknya biaya listrik, oleh karena itu harus dilakukan
perbaikan faktor daya sebagai berikut:
Daya semu (S) = 308334 VA
Cos ϕ awal = 0,85
Daya Aktif (P) = S x Cos ϕ = 308334 x 0,85 = 262084 W
√
Daya Reaktif (Q) = S 2−P2
= √ 3083342−2620842 = 162425 VAR
Cos ϕ yang diinginkan = 0,98
P
Daya Semu 1 (S1) =
cos ϕ yang diingginkan
262084
= = 267433 VA
0,98
Daya Reaktif 1 (Q1) = √ S 12 −P2
= √ 2674332−262084 2 = 53220 VAR
Kapasitas Kapasitor Bank = Q – Q1
= 162425 – 53220 = 109205 VAR
Kapasitor Bank yang digunakan = 120 KVAR
Gambar 3. Data aliran daya dan Drop Voltage pada simulasi ETAP
Dilihat dari hasil simulasi Etap didapat aliran daya sebagai berikut:
Hasil perhitungan drop voltage dibandingkan dengan hasil simulasi menggunakan ETAP
mempunyai selisih yang tidak terlalu tinggi, hasil antara pperhitungan dan simulasi ETAP masih
masuk kedalam standar yaitu 5%
4. KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan kebutuhan AC Gedung parkir dari lantai 1 hingga rofftop
memiliki total kebutuhan BTU AC adalah 858878 BTU, tetapi kapasitas AC yang dipasang pada
Gedung dilebihkan menjadi 1106100 BTU hal ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan
pengunjung Gedung. Perhitungan total daya terpasang pada panel MDP Gedung Parkir dihasilkan
data keseimbangan fasa yaitu: R : 33463 watt, fasa S : 33462 watt dan fasa T : 33791 watt. Untuk
perhitungan kebutuhan lift pada Gedung parkir dengan kapasitas 600kg (9 orang) didapatkan nilai
output pada lift sebesar 5,88 kW dengan total jumlah lift yang dibutuhkan adalah 4 unit dan waktu
tunggu minimal 12,4 detik. Dengan kategori beban Gedung parkir yang msuk kedalam kategori
beban komersial yang memiliki nilai faktor kebutuhan 90% dan faktor diversitas 1,1 didapatkan
hasil perhitungan kebutuhan beban maksimum pada panel MDP Gedung parkir sebesar 110584
watt.
Perhitungan panel LMVDP yang memiliki nilai beban mencapai 308334 VA maka kabel
feeder yang digunakan adalah jenis NYY 4 x (1 x 300 mm 2) dengan menggunakan pengaman utama
yaitu ACB 1000 A 4 pole. Berdasarkan perhitungan akan kebutuhan perbaikan faktor daya dimana
awalnya faktor daya diasumsikan 0,85 dan akan ditingkatkan menjadi 0,98 maka dipasang kapasitor
bank sebesar 120 KVAR untuk menghasilkan nilai faktor daya yang diinginkan. Pemilihan kapasitas
trafo berdasarkan kebutuhan beban sebesar 308334 VA adalah trafo dengan kapasitas 630 kVA dan
kapasitas genset sesuai dengan brosur adalah 630 kVA. Nilai drop voltage pada Trafo – panel SDP
AC lantai 7 yang mempunyai Panjang kabel 45 m dengan menggunakan perhitungan memiliki nilai
0,34% dan dengan simulasi ETAP didapatkan nilai 0,78%. Antara perhitungan tersebut memiliki
perbedaan nilai tertinggi dari panel yang lain, akan tetapi nilai tersebut masih dibawah batas
maksimal ketentuan drop voltage berdasarkan PUIL 2000 yaitu 5%
DAFTAR PUSTAKA
[1] S. A. Muis, “INSTALASI LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT Program Studi Teknik
Elektro Fakultas Teknologi Industri-ISTN rating arus pengaman 4 . Kebutuhan kapasitas trafo dan
genset,” vol. XXIII, no. 1, pp. 40–49, 2021.
[2] A. Zayadi, C. H. P., and M. Masyudi, “Perencanaan Lift Hotel Bertingkat Tiga Puluh Berdasarkan
SNI Nomor: 03-6573-2001,” J. Ilm. Giga, vol. 19, no. 2, p. 61, 2019, doi: 10.47313/jig.v19i2.566.
[3] R. C. Andriyan and W. Winarso, “Perancangan Kebutuhan Daya dan Instalasi Listrik Pada Gedung
Askrindo Bogor,” J. Ris. Rekayasa Elektro, vol. 3, no. 1, 2021, doi: 10.30595/jrre.v3i1.9671.
[4] A. Fahriansyah, B. Hartadi, and F. Herlina, “Perencanaan lift penumpang dengan sistem penggerak
tipe traksi kapasitas 600 kg untuk keperluan gedung rumah sakit studi kasus rs sumber jaya sehat
kandangan.”
[5] SNI-03-6573-2001, “tata cara perancangan sistem transportasi vertikal,” Int. J. Physiol., vol. 6, pp.
140–141, 2003.