Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

ANALISA KEBUTUHAN DAYA LISTRIK DI GEDUNG DINAS WALI KOTA BEKASI

Abdul Kodir Albahar1, Dede Maulana2

Prodi Teknik Elektro, Universitas Krisnadwipayana, Jakarta Timur


Jl. Kampus UNKRIS Jatiwaringin Pondok Gede
abdulkodiralbahar@unkris.ac.id

Abstrak- Pada gedung walikota Bekasi daya yang terpasang sebesar 1.072,2 kVA dan
transformator yang terpasang berkapasitas sebesar 1600 kVA. Drop tegangan pada setiap
lantai kurang dari 10%. Selain itu untuk memperbaiki kualitas daya listrik terpasang juga
kapasitor bank dengan kapasitas 600 kVAr untuk memperbaiki faktor daya. Beban terpasang
813.505 kVA , rata-rata 321,5 kVA dan hasil perhitungan faktor kapasitor transformator daya
serta kebutuhan dan persamaan maka di dapat 0,20. Sedangkan untuk kapasitas yang
terpasang di transformator dan generator sebesar 1600 kVA.

Kata Kunci : Sistem Distribusi,faktor Kebutuhan dan Tegangan drop

Abstract - In the Bekasi mayor building installed power is 1,072.2 kVA and the installed
transformer has a capacity of 1600 kVA. Voltage drop on each floor is less than 10%. In addition
to improving the quality of electric power installed also capacitor banks with a capacity of 600
kVAr to improve the power factor. The installed load is 813,505 kVA, the average is 321.5 kVA
and the results of the calculation of the capacitor transformer power factor and the needs and
equations are 0.20. Whereas the capacity installed in the transformer and generator is 1600
kVA.

Keywords: distribution system, demand factor and voltage drop

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan Daya suatu bangunan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan pengguna daya itu sendiri yang
terus bertambah, seperti halnya pada bangunan perkantoran gedung Dinas Walikota yang setiap tahun
berkembang karena jumlah sumber daya manusia sebagai pengguna fasilitas yang berada di perkantoran.
Sementara itu adanya peningkatan kebutuhan gedung dinas wali yang harus dilayani terkadang bangunan lama
tidak mampu lagi untuk menampung berbagai aktifitas yang harus dilakukan. Untuk itu perlu adanya upaya
peningkatan daya guna bangunan baik itu berupa penambahan gedung baru atau pembangunan gedung baru.
di tempat yang lebih tepat dan strategis. Bangunan ini terdiri dari beberapa lantai yang setiap lantainya terdapat
ruangan untuk perkantoran. Adapun ruangan terdiri dari bermacam fasilitas dan alat-alat lain. Untuk
meningkatkan stabilitas sistem, maka diperlukan suatu sistem tenaga listrik yang handal dan mempunyai
kontinuitas yang tinggi dapat melayani beban-beban listrik yang telah ada. Gedung Dinas Walikota sudah
mempunyai pembangkit yang berupa genset sebanyak 2 buah kapsitas 1600 KVA. Meskipun mempunyai
pembangkit sendiri perusahaan ini juga menggunakan tenaga listrik dari PLN sebesar 1072,2 KVA

104
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

Selain memperhitungkan kebutuhan daya listrik tersebut juga harus dipertimbangkan rugi-rugi daya listrik dan
turun tegangan (Drop Voltage) yang terjadi pada penghantarnya serta pemilihan dan pemakaian rating
pengaman (MCCB/MCB) yang sesuai alat proteksi dari gangguan yang mungkin terjadi dan di gedung Dinas wali
juga terpasang kapasitor bank dengan kapasitas 960 KVAr untuk memperbaiki faktor daya hal ini di lakukan
mengingat harga bahan bakar genset yang membumbung tinggi. Genset yang dimiliki perusahaan ini di
operasikan apabila terjadi pemadaman yang sangat diperlukan di gedung dinas walikota bekasi dan disetiap
ruangan membutuhkan energi listrik untuk pencahyaan dan mengaktifkan setiap fasilitas yang ada, seperti
komputer, dan fasilitas lain yang sangat bergantung pada listrik. Untuk mendukung kegiatan tersebut, maka
desain sistem tenaga listrik dan instalasi harus mendukung sistem seluruh gedung tersebut. Pada kesempatan
ini penyusun tertarik untuk melakukan penelitian Tugas Akhir, pada permasalahan di atas dengan judul “Analisa
Kebutuhan Daya Listrik di Gedung Dinas Wali Kota Bekasi”.
Tujuan yang ingin dicapaikan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu untuk mempelajari dan mengevaluasi
kebutuhan daya di Gedung Dinas Wali Kota Bekasi
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini:
1. Untuk mengetahui kebutuhan daya yang di perlukan di Gedung Dinas Walikota Bekasi dan memperbaiki
factor daya
2. Untuk mengetahui drop tegangan yang terjadi akibat pemakaian beban.

2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Daya Listrik
Daya listrik atau dalam bahasa inggris disebut dengan elektrikal power adalah Jumlah energi yang di serap atau
yang di hasilkan dalam sebuah sirkuit rangkaian sumber energi seperti tegangan listrik akan menghasilkan daya
listrik sedangkan beban yang terhubung denganya akan menyerap daya listrik tersebut. Dengan kata lain daya
listrik adalah tingkat kosumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik kita mengambil lampu pijar dan
Heater (pemanas) .lampu pijar penyerapan daya listrik yang di terima dan mengubahnya menjadi cahaya
sedangkan heater mengubah serapan daya listrik menjadi panas semakin tinggi nilai watt-nya semakin tinggi
daya listrik yang di kosumsinya. (http://teknikelektronika.com/pengertian-daya-listrik-rumus-cara-
menghitung/)
P=VxI (1)
Dimana: P = daya listrik (W)
V = tegangan listrik (V)
I = arus listrik (I)
Atau
P = I2R (2.2)
P = V2/R (2.3)
Dimana :
P= Daya Listrik dalam Watt (W)
V= Tegangan Listrik dalam Volt (V)
I = Arus Listrik dalam Ampere (A)
R= Hambatan dalam Ohm (Ω)
2.2 Segitiga Daya
Segitiga daya adalah suatu hubungan antara daya nyata, daya semu dan daya reaktif, yang dapat dilihat
hubungannya pada gambar bentuk segitiga dibawah ini

105
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

Keterangan: S : Daya nyata P : Daya aktip Q : Daya Reaktif

Gambar 1. Segitiga Hubung antara Daya Nyata, Daya Semu dan Daya Reaktif
2.3 Faktor Kapasitas
beban trafo rata−rata normal
Faktor kapasitas = (2)
kapasitas trafo terpasang

Sedangkan untuk mengetahui beban rata-rata dalam suatu kelompok beban listrik dapat ditentukan
berdasarkan definisi berikut:
kwh yang digunakan dalam satu priode
Beban rata − rata = (3)
jumlah jam dalam satu priode

2.4 Klasifikasi Beban


Seiring dengan meningkatnya pembangunan di berbagai bidang dan bertambahnya jumlah penduduk maka
kebutuhan terhadap daya listrik juga meningkat tergantung dari yang bersangkutan kepadatan penduduk dan
standar kehidupan. Untuk itu dalam pertimbangan akan kebutuhan daya listrik harus memperhatikan tipe beban
dan sifat beban tersebut. Pada umumnya tipe-tipe beban terbagi menjadi. (. Hasan Basri; 1997,15)
Tabel 1 faktor –faktor karakteristik beban ( sumber Hasan Basri : 1997 )

3. METODOLOGI PENELITIAN
Diagram Alir (Flowchart)
Berikut Metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini.

106
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

Gambar 2. Diagram Alir(Flowchart) Metodologi Analisa

Perbaikan factor daya


Pebaikan faktor daya Cos 𝜑 diGedung Dinas Walikota Bekasi sudah cukup baik yaitu yang di asumsikan sebesar
0,8 lagging sedangkan faktor daya Cos 𝜑 yang paling baik adalah sebesar 1 atau 0,99. Dengan menggetahui
suplay daya semu ( KVA) dari PLN yaitu 1600 KVA
P = KVA x Cos 𝜑
= 1600 x 0,8 = 1280 kw
P = 1280 Kw = P x tan 𝑄1
Dengan diasumsikan bahwa cos 𝜑 awal (𝑄1) sebesar 0,8, maka dapat dicari dengan menggunakan persamaan
berikut :
𝑄1 = 1280 x tan ( 𝐶𝑜𝑠 −1 0,8 )
= 1280 x tan 36,87°
= 960 kva
Sedangkan untuk memperbaiki menjadi cos 𝜑2 = 0,99 adalah :
P = 704 KW
𝑄2 = P x tan 𝜑2
= 1280 x tan (𝐶𝑜𝑠 −1 0,99)
= 1280 x tan 8,11°
= 1280 x 0.14
= 179,2 kva
𝑄𝑐= 𝑃𝑥 (tan𝑄1− 𝑡𝑎𝑛𝑄2)
= 1280 x (0,75 – 0,14)
= 1280 x 0,61
= 780,8 kvar
Dan perhitungan diatas maka gedung Dinas Walikota Bekasi dapat dipasang kapasitor berkapasitas 780,8 KVAr
sedangkan kapasitor yang terpasang di gedung Dinas Walikota Beksi perkapasitas sebesar 960 KVAr jadi
kapasitor tersebut sudah mencukupi untuk memperbaiki faktor dayanya.
Sedangkan untuk memperbaiki menjadi cos 𝜑2 = 0,99 adalah :
107
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

P = 704 KW
𝑄2 = P x tan 𝜑2
= 1280 x tan (𝐶𝑜𝑠 −1 0,99)
= 1280 x tan 8,11°
= 1280 x 0.14
= 179,2 kva
𝑄𝑐= 𝑃𝑥 (tan𝑄1− 𝑡𝑎𝑛𝑄2)
= 1280 x (0,75 – 0,14)
= 1280 x 0,61
= 780,8 kvar
Dan perhitungan diatas maka gedung Dinas Walikota Bekasi dapat dipasang kapasitor berkapasitas 780,8 KVAr
sedangkan kapasitor yang terpasang di gedung Dinas Walikota Bekasi perkapasitas sebesar 960 KVAr jadi
kapasitor tersebut sudah mencukupi untuk memperbaiki faktor dayanya.
Tabel 2. Hasil perhitungan drop tegangan

4. KESIMPULAN
Ac central total keseluruhan dari lantai 1 s/d lantai 9 sebesar 672.888 watt,Stop kontak total keseluruhan dari
lantai basemant s/d lantai 9 sebesar 54.858 watt, penerangan nilai total keseluruhan dari basemant s/d lantai 9
sebesar 52.538 watt, Atap total keseluruhan 52.000 watt,dan Mekanikal total keseluruhan 25.900 watt. Maka
daya yang terpasang di Gedung Dinas WaliKota Bekasi total sebesar 858.184 Watt.
Beban terpasang 813.505 kva , rata-rata 321,5 kva dan hasil perhitungan faktor kapasitor transformator daya
serta kebutuhan dan persamaan maka di dapat 0,20. Sedangkan untuk kapasitas yang terpasang di
transformator dan generator sebesar 1600 kva.
Perhitungan diatas maka gedung Dinas Walikota Bekasi dapat dipasang kapasitor berkapasitas 780,8 KVAr
sedangkan kapasitor yang terpasang di gedung Dinas Walikota Beksi perkapasitas sebesar 960 KVAr jadi
kapasitor tersebut sudah mencukupi untuk memperbaiki faktor dayanya.
Hasil analisa turun tegangan (Drop Voltage) dan rugi-rugi daya listrik pada Gedung Dinas Walikota Bekasi masih
dibawa 10%, ( 2,4 Volt – 17,3 Volt).

DAFTAR PUSTAKA

PT. PLN Persero No 0520-2.K/DIR/2014, Buku pedoman pemeliharaan Kapasitor


108
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

Hasan Basri,Sistem Distribusi Daya Listrik,ISTN(institute Sains dan Teknologi Basional), Jakarta Selatan,1997.
Abdul Kadir, 1980, Penghantar Teknik Tenaga Listrik, Jakarta LP3ES.
Francis Weston Sears, 1951, Electricity and Magnetism.
Standar Nasional Indonesi(SNI04-0225-2000),persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000,(PUIL 2000), Jakarta 2000.
Kho Dickson. 2016. “Pengertian Daya Listrik Rumus dan cara Menghitung”.Teknik Elektonik

109

Anda mungkin juga menyukai