Anda di halaman 1dari 3

KEBIJAKAN AUTOMATIC STOP ORDER (HARD STOP)

I. TUJUAN
Untuk memastikan pemberian obat yang aman melalui proses stop order,
terutama untuk beberapa obat yang harus dievaluasi dan ditinjau secara
konsisten, serta pemberitahuan informasi tersebut kepada dokter.

II. DEFINISI
Automatic Stop Order (ASO) adalah penghentian penggunaan obat yang
diberikan kepada pasien secara otomatis. Farmasi akan dengan sendirinya
menghentikan obat tersebut apabila lama terapi yang ditentukan terlewati.
Ketentuan ini diterapkan pada obat-obat kategori tertentu yang dianggap
sebagai obat yang kuat/potent dan obat-obat yang memerlukan review
regular. Misal : antiinfeksi, antiviral, antifungi, narkotik, dan kortikosteroid.
Jadi pengobatan atau peresepan yang tidak disebutkan secara khusus
tentang jumlah obat atau lama hari pengobatan, maka akan dikenai
kebijakan automatic stop order.

III. PROSEDUR
1. Automatic Stop Order diterapkan sebagai berikut, kecuali terdapat protokol
spesifik tentang lama terapi yang dikehendaki oleh dokter. Jika durasi
terapi tidak ditentukan, maka berlaku ketentuan berikut :

Daftar Obat Automatic Stop Order dan Peringatan Assessment Ulang Pengobatan
(Medication Reassessment Alerts)

Batasan Wak
Jenis Obat tu Stop Orde Keterangan
r
Pethidin 2 hari Untuk mencegah akumulasi hasil metabolisme
yang toksik.

Ketorolak (oral dan parenteral) 5 hari IV : Maksimal 120 mg/hari


Untuk mencegah adverse effect pada ginjal dan
saluran gastrointestinal

Antikoagulan (low molecular weight 7 hari Assessment ulang berdasarkan respon klinik pasien.
heparin, heparin, fondaparinux)

Antiinfeksi : 7 hari Pemberian lanjutan diberikan bila tersedia hasil


 Oral dan parenteral, kecuali kultur, respon klinis yang baik, atau ada
antituberkulosis. persetujuan dari KPRA dan KFT. Bila respon klinik
 Antiviral, kecuali amantadin dan membaik, hendaknya dilakukan assessmentuntuk
oseltamivir diberikan sesuai switch dari parenteral ke oral.
protokol

Antiinfeksi (topikal / mata / 10 hari Assessment ulang berdasarkan respon klinik pasien.
telinga)
Antifungi oral, topikal
Narkotik Kortikosteroid, topikal 10 hari Assessment ulang berdasarkan respon klinik pasien.

Kortikosteroid (ophthalmic dan 7 hari Assessment ulang berdasarkan respon klinik pasien.
oral)
Obat-obat penyakit kronik (DM, 30 hari Assessment ulang berdasarkan respon klinik pasien.
HT, Jantung, Psikiatri, dll)

2. Pemesanan obat juga akan otomatis dihentikan ketika pasien :


a. Dipindahkan ke atau dari ruang intensif (ICU, ICCU, HCU)
b. Dipindahkan ke atau dari pelayanan medis lain (misalkan dari
departemen Bedah ke Penyakit Dalam)
c. Dikirim ke ruang operasi.

3. Apoteker akan mengingatkan dokter dan perawat jika mendapati suatu


pengobatan yang hampir mencapai batas pemberian yang aman.
Pengobatan akan dilanjutkan setelah dinyatakan secara tertulis oleh
dokter yang bersangkutan.

4. Identifikasi dan komunikasi terkait automatic stop order akan


disampaikan 48 jam sebelum batas waktu pemesanan.
a. Apoteker akan mengirim peringatan tentang automatic stop order yang
akan dilakukan.
b. Peringatan akan ditandai dengan stiker yang akan ditempatkan pada
lembar Catatan Perkembangan Pasien Terpadu (CPPT) di rekam medis.
CONTOH STIKER AUTOMATIC STOP ORDER :

AUTOMATIC STOP ORDER


UNTUK OBAT :
…………………………………………………………..
BERAKHIR PADA TANGGAL : .........................

IV. MONITORING DAN EVALUASI


Instalasi Farmasi dapat memonitor kepatuhan terhadap kebijakan ini
dan melaporkan hasilnya ke Komite Farmasi dan Terapi (KFT). KFT
bertanggung jawab untuk menjamin bahwa semua tenaga kesehatan patuh
terhadap persyaratan kebijakan ini, bahwa prosedur ini diimplementasikan
dan diikuti di rumah sakit, dan kejadian ketidakpatuhan pada kebijakan ini
akan dilaporkan kepada Direktur rumah sakit.

V. PENEGAKAN
Seluruh staf di rumah sakit dan staf medis yang tanggung jawabnya
dipengaruhi oleh kebijakan ini diharapkan mengetahui prosedur dasar dan
tanggung jawab yang telah disusun dalam kebijakan ini. Ketidakpatuhan
terhadap kebijakan ini akan menandakan perlunya dicapai kesepakatan /
komitmen bersama terhadap manajemen kinerja yang sesuai dengan
kebijakan dan prosedur.

Anda mungkin juga menyukai