Masuk
Melepas sepatu
Menitipkan sepatu
Wudhu
Naik tangga
Masuk ke ruang
sholat
PERANCANGAN ARSITEKTUR 3
STUDI
PRESEDEN
DOSEN : IR. RATIH BUDIARTI, MT. CLUSTER B1
CLUSTER B1
Lantai 1 +3.22
Tanah eksisting +1.84
Lantai dasar (basement) ±0.00
Kolom struktur
Kolom praktis
SECONDARY MASSING
MAJOR MASSING
GEOMETRY
Aditif
REPETITIVE TO UNIQUE
SIRKULASI KENDARAAN
ZONA HIJAU/TAMAN
UNIT TO WHOLE
sumber :link
https://www.coroflot.com/rigansatria/TAFAKUR-
sayembara-Masjid-Jami-Nurul-Amal-Bekasi
GEOMETRY
Bentuk bangunan masjid mengambil aspek kesederhanaan
dan tidak berlebihan. menggunakan bentuk dasar geometri
kubus yang sangat fungsional namun tetap terlihat indah.
Bentuk dari masjid ini juga terinspirasi dari ka'bah sebagai
kiblat sholat umat muslim.
Masjid Jami Nurul Amal terdiri dari 3 massa yang terpisah, yang pertama bangunan
masjid utama yang ditandai dengan nomor 5, bangunan serba guna dan usaha ditandai
dengan nomor 8, dan gedung pengelola masjid yang ditandai dengan nomor 9.
keterangan :
masjid
Zona Public
Zona Private
Sirkulasi Pengguna
Natural Light
Wind circulation
SIRKULASI KENDARAAN
Natural Light
Wind circulation
Sumbu simetri
berada tepat di
tengah Masjid
PENEMPATAN - LINEAR
atap +8.90
lantai 2 +3.20
lantai 2 +3.20
keterangan
Udara masuk
SIRKULASI PEJALAN
KAKI
ZONA KEGIATAN
UTAMA
SIRKULASI KURSI
DISABILITAS
SECONDARY MASSING
MAJOR MASSING
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
Sayembara desain
masjid oleh Rigan Satria
lokasi : Muara
Gembong, Bekasi
Survei langsung
Location : JATINANGOR,
Sumber: https://www.coroflot.com/rigansatria/TAFAKUR-
Sumber: Al Huda Nusantara Mosque / JXA Studio | ArchDaily
sayembara-Masjid-Jami-Nurul-Amal-Bekasi
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
Dak Beton
Kesimpulan : Dari ke-3 preseden struktur atap yang digunakan adalah struktur rangka kayu dan dak beton, untuk pondasi pada Masjid
Baitul Hilmi preseden ini adalah pondasi batu kali, dan untuk struktur nya yaitu menggunakan jenis kolom struktur.
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
Timur Barat
Kesimpulan : Dari ke-3 preseden ini rata-rata pencahayaan alami masuk melalui bukaan yang berada pada lantai
dua. Yaitu melalui kisi-kisi kayu yang berada di sisi-sisi bangunan masjid itu.
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
Massa utama bangunan terbentuk dari Massa utama bangunan terbentuk dari
gabungan antara geometri gabungan antara geometri
segi empat dengan prisma trapesium segi empat dengan persegi panjang
Kesimpulan : Dari ke-3 preseden ini rata-rata untuk massa utama nya yaitu gabungan antara geometri segi empat dengan prisma
trapesium, persegi panjang, dan persegi panjang.
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
Potongan
Siteplan Siteplan
Denah
lantai 1
dan 2
Kesimpulan : Dari ke-3 preseden ini untuk ruang kegiatan sholat rata-rata berada di bagian tengah atau pusat masjid dan untuk ruang
lain seperti untuk wudhu, rak sepatu/sandal itu rata-rata letaknya untuk jadi pendukung kegiatan di masjid itu.
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
HUBUNGAN RUANG
Kesimpulan : Dari ke-3 preseden hubungan ruang untuk kegiatan utama pada masjid yaitu akses masuk-> rak sepatu-> wudhu-> tempat
sholat. Untuk kegiatan samping/servis yaitu ruang persiapan imam, kantor, toilet, dan area rumah penjaga masjid. Dan untuk toilet dan
tempat wudhu berdekatan, dibedakan antara zona perempuan dan laki-laki.
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
Kesimpulan : Kesatuan bangunan dapat dilihat dari peletakan, hubungan ruang, dan bentuk ruangnya, disesuaikan dengan kebutuhan
dan tapak (eksisting) sehingga per massa bangunannya menjadi satu kesatuan (gedung dengan 1 fungsi sebagai rumah ibadah).
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
Kesimpulan : Untuk masjid preseden ke-1 point of interest nya berada pada bentuk dari atapnya karena bentuknya yang berbeda. Untuk
masjid preseden ke-2 memiliki repetisi pada bagian second skin, dan tiang yang berada di tampak samping masjid. Untuk masjid
preseden ke-3 terdapat repetisi pada bagian jendela di sepanjang dinding masjid dan pintu.
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
Kesimpulan : Bentuk bangunan simetri pada (sumbu y: kiri-kanan) ruangan sholat dan menjadi garis pembagi antara zona perempuan
dan laki-laki saat wudhu dan toilet. Sedangkan terdapat pembagiannya lagi di ruang sholat bagi area perempuan dan laki-laki dengan
sumbu x (depan-belakang).
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
GEOMETRY
Kesimpulan : Untuk preseden masjid ke-1 memiliki massa utama bangunan gabungan antara geometri segi empat dengan prisma. Untuk
preseden masjid ke-2 bentuk bangunan masjid mengambil aspek kesederhanaan dan memiliki bentuk dasar geometri kubus yang
sangat fungsional. Untuk preseden masjid ke-3 memiliki massa utama yaitu gabungan dari 2 segi empat yang di tumpuk tetapi terdapat
pengurangan massa pada salah satu bangunan.
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
Aditif Dimensional
- terpusat
Prisma trapesium
sama kaki
Kesimpulan : ke-3 studi preseden menggunakan transformasi dari bentuk segi 4, dibentuk hingga memberikan daya tarik (aksentuasi)
dari bangunan itu tersendiri, contohnya 1. bentuk atapnya; 2. elemen pada samping masjid (tower); 3. bentuknya yang miring (tidak
sepenuhnya segi 4 pada tampak depannya).
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
Kesimpulan : ke-3 studi preseden menerapkan hierarki peletakan ruang (berpusat) dan secara linear (bertumpuk) untuk ruangan
utamanya, seperti ruang sholat, wudhu, dsb.
MASJID AL HUDA NUSANTARA MASJID JAMI NURUL AMAL MASJID BAITUL HILMI
Kesimpulan : secara umumnya ke-3 studi preseden ini membagi kategori ruangnya: privat (ruang kantor, istirahat pengurus), semi privat,
(penyimpanan) dan publik (ruang sholat, wudhu, toilet).
KATEGORI SIMPULAN
Pencahayaan alami masuk melalui bukaan yang ada pada lantai 1 dan juga
NATURAL LIGHT
melalui kisi-kisi pada lantai dua
MASSING Massa utama berasal dari penggabungan dan modifikasi geometri segi empat
Ruang sholat berada di tengah sebagai pusat masjid dan dilengkapi dengan
PLAN TO SECTION
ruang untuk kegiatan yang berkaitan dengan tata cara sholat seperti ruang
OR ELEVATION
wudhu dan tempat meletakkan sepatu.
Sirkulasi kegiatan utama : akses masuk-> rak sepatu-> wudhu-> tempat sholat.
CIRCULATION TO Untuk kegiatan samping/servis yaitu ruang persiapan imam, kantor, toilet, dan
USE SPACE area rumah penjaga masjid. Toilet dan tempat wudhu berdekatan, dibedakan
antara zona perempuan dan laki-laki.
KATEGORI SIMPULAN
Kesatuan bangunan dapat dilihat dari peletakan, hubungan ruang, dan bentuk
ruangnya, disesuaikan dengan kebutuhan dan tapak (eksisting) sehingga per
UNIT TO WHOLE
massa bangunannya menjadi satu kesatuan (gedung dengan 1 fungsi sebagai
rumah ibadah).
Bentuk bangunan simetri pada (sumbu y: kiri-kanan) ruangan sholat dan menjadi
SYMMETRY AND garis pembagi antara zona perempuan dan laki-laki saat wudhu dan toilet.
BALANCE Sedangkan terdapat pembagiannya lagi di ruang sholat bagi area perempuan dan
laki-laki dengan sumbu x (depan-belakang).
KATEGORI SIMPULAN
Untuk preseden masjid ke-1 memiliki massa utama bangunan gabungan antara
geometri segi empat dengan prisma. Untuk preseden masjid ke-2 bentuk
bangunan masjid mengambil aspek kesederhanaan dan memiliki bentuk dasar
GEOMETRY
geometri kubus yang sangat fungsional. Untuk preseden masjid ke-3 memiliki
massa utama yaitu gabungan dari 2 segi empat yang di tumpuk tetapi terdapat
pengurangan massa pada salah satu bangunan
secara umumnya ketiga studi preseden ini membagi kategori ruangnya: privat
ZONING (ruang kantor, istirahat pengurus), semi privat,(penyimpanan) dan publik (ruang
sholat, wudhu, toilet).