id
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
PRASETYA DANU NUGROHO
NIM. I 0207117
Penyusun
Pembimbing I Pembimbing II
Tugas Akhir Tugas Akhir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KEMENTE
ERIAN PEND
DIDIKAN DAN
D KEBUDDAYAAN
U
UNIVERSITA
AS SEBELA
AS MARETT
FAKUL
LTAS TEKN
NIK JURUSA
AN ARSITE
EKTUR
PROGRAM
P STUDI ARS
SITEKTUR
KONSEP PERENCAN
NAAN DAN
N PERANCA
ANGAN
Pu
usat Pelatihan Sepak Bola Terpadu u PERSIS d di Surakarta
Dengan Pen
ndekatan Asppek Komersiial Untuk Meningkatkann Profesionallisme Klub
PENYUS
SUN : PRAASETYA DAANU NUGR
ROHO
NIM : I 02007117
AN
JURUSA : ARS SITEKTUR
TAHUN : 20122
Surakarta,, Oktob
ber 2012
M
Menyetujui,
Pembimbiing I Pembiimbing II
Tugas Akkhir Tugaas Akhir
Ir. Rachmadi
R Nuugroho, MT Dyah
D S. Praddnya P, ST, MT
NIP. 19560821
1 1998601 1 001 NIP.
N 197101222 199702 2 001
M
Mengesahkan
n,
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya yang ditulis dan dirancang oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika
terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia derajad
kesarjanaan saya dicabut.
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KEMENTE
ERIAN PEND
DIDIKAN DAN
D KEBU
UDAYAAN
U
UNIVERSIT
TAS SEBELA
AS MARET
T
FAKUL
LTAS TEKN
NIK JURUSA
AN ARSITE
EKTUR
P
PROGRAM STUDI ARS
SITEKTUR
KONSE
EP PERENCA
ANAAN DAN
N PERANCA
ANGAN
Dengan Pendekatan
P A
Aspek Komerssial Untuk Meeningkatkan Profesionalism
P me Klub
PEN
NYUSUN : PRASETYA
A DANU NU
UGROHO
NIM
M : I 0207117
JUR
RUSAN : ARSITEKT
TUR
TA
AHUN : 2012
M
Menyetujui,
Pembimbiing I Pembimbing II
Ir. Rachmadi
R Nuugroho, MT Dyah S. Praddnya P, ST, MT
M
M
Mengesahkan,
,
Fakultas
F Teknnik UNS Fakultas Teknik UNS
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila telah selesai (dari suatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh – sungguh (urusan yang lain), dan hanya kepada ALLAH
SWT hendaknya kamu berharap.
(Q.S. Alam Nasyrah 6 – 8)
Kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektik menerapkan
daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh yang
manusiawi.
( Robert k. Cooper )
Mereka berkata bahwa setiap orang membutuhkan tiga hal yang akan membuat mereka
berbahagia di dunia ini, yaitu; seseorang untuk dicintai, sesuatu untuk dilakukan, dan sesuatu
untuk diharapkan.
(Tom Bodett)
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
UCAPAN TERIMAKASIH
Aku persembahkan karya ini untuk orang – orang yang aku cintai dan sayangi. Berkat dorongan,
dukungan, dan doa merekalah karya ini terselesaikan sebagai suatu bentuk karya terindah dari
tetesan ilmu Ilahi :
Karya ini kupersembahkan untuk :
Allah SWT, atas karunia, nikmat dan segala yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
Sungguh Engkaulah pembuat skenario terindah hamba - Mu, Sungguh damai hidup dalam
naungan - Mu, Sungguh menentramkan hidup dalam bimbingan-Mu. Sungguh benar janji-
Mu kepada hamba yang menyerahkan hidupnya di jalan-Mu.
Kedua Orang Tuaku yang tiada henti mendoakan ku, sungguh kalian berdua inspirasiku.
Kedua adikku yang selalu memberi semangat dan selalu mendoakan ku, Terimakasih, aku
sayang kalian.
Seorang wanita luar biasa yang selalu menyemangati setiap saat, saat aku benar – benar
membutuhkan semangat kamu selalu ada. Sungguh kamulah semangatku.
Ir. Rachmadi Nugroho, MT, pembimbing Tugas Akhir ini yang selalu menyediakan waktu
dan banyak ilmu yang telah dibagi kepada saya. Terimakasih atas petuah dan ilmu
berharganya
Dyah S. Pradnya P, ST, MT selaku dosen pembimbing Tugas Akhir ini yang selalu
menyediakan waktu dan banyak ilmu yang telah dibagi kepada saya. Terimakasih atas
petuah dan ilmu berharganya
Teman – teman telah membantuku menyelesaikan karya ini dengan baik. Kalian sungguh
teman yang luar biasa.
Dan semua pihak yang terkait dalam membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini. Banyak
sekali tidak bisa disebutkan satu persatu. Thanks for all.
Almamaterku tercinta.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugrah -
Nya yang dilimpahkan bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir
ini dari proses survey, analisis data, penyusunan konsep ini hingga proses perancangan.
Penulis menyadari bahwa penulisan Konsep Perencanaan dan Perancangan Tugas Akhir ini
dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan sumbangan baik
materiil maupun spiritual. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih pada:
1. Dr.Ir.Muhammad Muqoffa,MT. dan Kahar Sunoko, ST, MT, selaku Ketua Jurusan
Arsitektur dan Ketua Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret yang
telah memberi kemudahan menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Ir. Hardiyati, MT. selaku pembimbing akademik yang telah memberikan perhatian dan
arahan selama penulis menempuh studi.
3. Ir. Rachmadi Nugroho, MT dan Dyah S. Pradnya P, ST, MT, selaku dosen pembimbing I
dan II Tugas Akhir yang meluangkan waktu di sela – sela kesibukannya untuk memberikan
bimbingan, masukan, dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir ini.
4. Seluruh dosen Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret yang telah memberikan banyak bekal ilmu, pengalaman berhargadan
motivasi kepada penulis dan penyelesaian studi.
Selain itu penulis juga berterimakasih kepada pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu,
persatu. Penulis berharap agar Tuhan senantiasa memberkati semua pihak yang terkait. Harapan
penulis semoga karya ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan kepada Surakarta
khususnya dan pembaca pada umumnya. “Tak ada gading yang tak retak” penulis juga menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kesempuraan dan terdapat banyak kekurangan yang mungkin
penulis tidak sadari. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini
Penulis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Pada mulanya olah raga dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan kesehatan badannya
yang disebut Health Sport. Dalam Kerangka ini yang terpenting dalam sepak bola adalah
bagaimana dengan permainan tersebut dilakukan gerakan–gerakan yang dapat meningkatkan
kesehatan para pemainnya. Kegiatan sepak bola ini cukup dilakukan di lapangan sepak bola yang
sederhana, tanpa membutuhkan sarana pendukung lainnya. Dalam perkembangannya, sepak bola
masuk dalam kerangka Sport for Competition. Dimana olah raga sudah mengarah pada kepentingan
pertandingan. Kepentingan untuk menyehatkan badan dalam sepak bola bergeser ke tingkat yang
lebih tinggi yakni bagaimana dapat memenangkan pertandingan dalam sepak bola. Untuk mencapai
tujuan ini pemain sepak bola diorganisasikan dalam sebuah klub yang dilatih kemampuan fisik dan
tekniknya serta dikenalkan dengan berbagai strategi dan pola permainan untuk dapat memenangkan
pertandingan. Sehingga pemain sepakbola harus tangguh, berlatih teratur dan pandai dalam strategi,
pola, dan teknik. Untuk itu selain lapangan sepak bola yang dilengkapi dengan tempat penonton,
diperlukan juga tempat latihan dan kantor untuk kepentingan mengelola dan mengatur sebuah klub.
Saat ini, sepak bola telah memasuki era Sport for Entertaintment. Pertandingan sepakbola sudah
menjadi pertunjukan artificial yang berorientasi ke pasar. Dalam pertandingan sepak bola tidak
hanya dibutuhkan kemenangan, tapi harus menampilkan permainan yang cantik dengan gol – gol
yang indah, serta berbagai hal yang dapat menyenangkan dan memuaskan para pecinta sepak bola.
Secara umum tujuan penyusunan adalah merumuskan konsep perencanaan dan perancangan
“wadah” bagi pelatihan sepak bola untuk Klub PERSIS di Surakarta yang terpadu dan efisien untuk
mengurangi kelelahan, mengatasi kelambatan, memperpendek jarak, dan menghemat biaya demi
meningkatkan profesionalisme dan prestasi Klub PERSIS Solo dengan pendekatan aspek
komersial. Untuk meningkatkan prestasi dan profesionalisme klub, maka perlu dirancang pusat
pelatihan terpadu PERSIS di Surakarta yang efisien dan komersial. Dengan kemandirian dan
profesional tersebut diharapkan dapat mengangkat prestasi Klub PERSIS Solo.
Analisis pendekatan konsep perencanaan dan perancangan PPST PERSIS di Surakarta
dengan Tinjauan Komersial, mencangkup analisis kegiatan, analisis peruangan, analisis bentuk dan
struktur bangunan untuk mendapatkan konsep dasar perencanaan dan perancangan PPST PERSIS
di Surakarta dengan Tinjauan Komersial. Sedangkan analisis pendekatan desain perencanaan dan
perancangan PPST PERSIS di Surakarta, mencangkup analisis pendekatan desain makro seperti
pemilihan lokasi site, pendekatan desain sirkulasi dan pencapaian, pendekatan desain orientasi,
pendekatan desain respon noise, pendekatan desain respon klimatologi, zonifikasi site. Analisis
pendekatan desain mikro seperti, pendekatan desain peruangan, pendekatan desain bangunan,
sistem struktur bangunan PPST PERSIS di Surakarta, dan sistem utilitas PPST PERSIS di
Surakarta.
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
At first exercise carried out by the human body to improve health called Health Sport. In
this framework the most important thing in soccerl is how the game was made movements that can
improve the health of its players. Soccer activity is done on the soccer field that is simple, without
the need for other means of support. In its development, in the framework soccer Sport for
Competition. Where the sport has led to the interest of the game. The importance of healthy body
weight in soccer shifted to a higher level as to how to win the game in soccer. To achieve this goal
soccer players were organized into a club that trained physical ability and technique and
introduced to various strategies and formats to be able to win the game. So that must be a tough
soccer player, practicing regularly and clever strategies, patterns, and techniques. For it other
than a soccer field that is equipped with a spectator, also needed a gym and an office for the
purpose of managing and organizing a club. Today, soccer has entered the era of Sport for
Entertaintment. The game of soccer has become a performance-oriented artificial market. In a
soccer match not only needed a victory, but had to play with a beautiful goal - a beautiful goal, and
the various things that can be fun and rewarding soccer lovers.
The general objective is to formulate the preparation of planning and design concept
"container" for training for club PERSIS Solo with integrated and efficient way to reduce fatigue,
overcome delays, shorten the distance, and save costs in order to enhance the professionalism and
achievements PERSIS Solo club aspect approach commercial. To improve the performance and
professionalism of the club, it should be designed integrated training center in PERSIS Solo club
efficient and commercially. With independence and the professional is expected to raise
achievement PERSIS Solo club.
Analysis approach to planning and design concepts PPST PERSIS Solo with the
Commercial Approach, covers analysis of the activities, the analysis of monetary affairs, analysis
of the shape and structure of the building to get the basic concepts of planning and design in PPST
PERSIS Solo with the Commercial Approach. While the analytical approach to design planning
and design PPST PERSIS Solo, covers analytical approach to macro design site such as site
selection, design approach and achievements circulation, orientation design approach, design
approach noise response, response design approach climatology, zonifikasi site. Analysis of such
micro design approach, the design approach of monetary affairs, building design approach, system
structure PPST PERSIS Solo, and utility systems PPST PERSIS Solo.
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................... 1
I.1. Pengertian Judul
I.1.1. Pengertian Redaksional ................................................................... 1
I.1.2. Pemahaman Esensi Judul................................................................. 2
I.2. Latar Belakang ........................................................................... 4
I.2.1. Pergeseran Peran Sepak Bola bagi Kehidupan Manusia.............. 4
I.2.2. Perbandingan Pembinaan Sepakbola di Negara - Negara Maju dan
di Indonesia................................................................................... 5
I.2.3. Peranan Klub Sepakbola dalam Kebijaksanaan Persepakbolaan
Nasional .......................................................................................... 8
I.2.4. Kondisi Fasilitas PERSIS yang Terpisah - pisah............................ 9
I.2.5. Perlunya Efisiensi dalam Pengelolaan Fasilitas PERSIS
yang Terpisah ......................................................................... 10
1.2.6. Upaya Menciptakan Ruang Komersial untuk Meningkatkan
Profesionalisme Klub PERSIS ................................................. 12
I.3. Permasalahan ......................................................................... 12
I.4. Tujuan .............................................................................................. 12
I.5. Sasaran.................................................................................................... 12
I.6. Lingkup ...................................................................................................... 13
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III. TINJAUAN KOTA SURAKARTA SEBAGAI LOKASI PPST PERSIS YANG
DIRENCANAKAN................................................................................................. 52
III.1. Tinjauan Fisik Kota Surakarta ................................................................ 52
III.1.1. Kondisi Geografis ............................................................................. 53
III.1.2. Kondisi Kimatologis ....................................................................... 54
1) Sinar Matahari ........................................................................ 54
2) Curah Hujan ........................................................................... 54
3) Angin .................................................................................... 55
III.2. Surakarta dan Potensi Olahraga yang Dimiliki...................................... 55
III.3. Tinjauan Sepakbola Di Surakarta............................................................ 56
III.3.1. Potensi Sepakbola di Surakarta..................................................... 56
III.3.2. Sarana dan Prasarana Sepakbola di Surakarta................................. 58
III.4. Persatuan Sepakbola Indonesia Surakarta (PERSIS)....................... 60
III.4.1. Sejarah PERSIS...................................................................... 60
III.4.2. Struktur Organisasi PERSIS............................................................. 63
III.4.3. Prestasi PERSIS............................................................................... 64
III.4.4. Pendanaan PERSIS............................................................................ 65
III.5. Pusat Pelatihan Sepakbola Terpadu (PPST) PERSIS di Surakarta........ 65
III.5.1. Pengertian........................................................................................ 65
III.5.2. Kegiatan yang akan Diwadahi........................................................... 67
III.6. Aspek Komersial pada Pusat Pelatihan Sepakbola Terpadu PERSIS.... 71
III.7. Mekanisme Finansial pada Pusat Pelatihan Sepak Bola Terpadu
PERSIS .............................................................................................74
III.8. Arsitektur Hijau pada PPST PERSIS di Surakarta........................... 76
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.30 : Pola Sirkulasi Lintasan Umpan Balik (Buku Sumber Konsep) 118
Gambar 4.31 : Pola Sirkulasi Lintasan Tertutup (Buku Sumber Konsep) 118
Gambar 4.32 : Pola Sirkulasi Lintasan Umpan Balik (Buku Sumber Konsep) 119
Gambar 4.33 : Respon Desain Kebisingan Site PPST 120
Gambar 3.34 : Zoning Horizontal Site (Analisis penulis) 121
Gambar 4.35 : Zoning Vertikal Site ( Analisis penulis) 122
Gambar 4.36 : Pembagian Zoning PPST PERSIS di Surakarta 122
Gambar 4.37 : Pembagian Zoning Horisontal PPST PERSIS di Surakarta 124
Gambar 4.38 : Pembagian Zoning Vertikal PPST PERSIS di Surakarta 125
Gambar 4.39 : Penggabungan Massa 128
Gambar 4.40: Pendekatan Bentuk Dasar dan Pola Bangunan 129
Gambar 4.41 : Gubahan Massa Bangunan 129
Gambar 4.42 : Gubahan Massa Bangunan PPST PERSIS di Surakarta 130
Gambar 4.43 : Material lansekap bangunan 133
Gambar 4.44 : Gambar Sirkulasi pada Kelompok Ruang Pengelolaan PPST PERSIS 139
Gambar 4.45 : Keharmonisan Bentuk Bujur Sangkar dan Lengkung sebagai Elemen
Daya Tarik Ruang Luar, Harlow Sport Centre, London 140
Gambar 4.46 : Contoh Variasi pada Toko Olahraga. 141
Gambar 4.47 : Logo PERSIS dan toko Pasoepati.Net yang menjual merchandise 143
PERSIS. (www.pasoepati.net)
Gambar.4.48 : Tipe Pondasi (Analisis penulis) 144
Gambar 4.49 : Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Footplate (Analisis Penulis) 145
Gambar. 4.50 :Super - Struktur (Analisis penulis) 146
Gambar 4.51 : Upper-struktur (Analisis penulis) 147
Gambar 4.52 : Penerapan Lampu Fluoroscene (Sumber: www.google.com) 150
Gambar 4.53 : Sistem Drainase (air hujan) Sumber: Analisis pribadi 159
BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN SEPAK
BOLA TERPADU PERSIS DI SURAKARTA
Gambar 5.1 : Ukuran Lapangan Sepak Bola 165
Gambar 5.2 : Training Pool 166
Gambar 5.3 : Recreation Poll 167
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
BAB I. PENDAHULUAN
Tabel 1.1 : Perbedaan Kondisi Sepakbola di Negara Maju dan di Indonesia 7
Tabel 1.2 : Variabel Efisiensi 10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 2.1 : Tahap-tahap Pembinaan Sepak Bola 35
Tabel 2.2 : Aspek Komersial pada Beberapa Bangunan 38
BAB III. TINJAUAN SURAKARTA DAN PUSAT PELATIHAN SEPAK BOLA TERPADU
PERSIS YANG DIRENCANAKAN
Tabel. 3.1: Kecamatan di Surakarta 53
Tabel 3.2 : Jumlah berbagai Wadah Olahraga di Solo 55
Tabel 3.3 : Klub yang terdaftar resmi di Solo 56
Tabel 3.4 : Even sepakbola yang pernah diadakan di Solo 57
Tabel 3.5.: Venue sepakbola di Solo dan kondisi fasilitasnya 58
Tabel 3.7 : Jumlah Pengurus PERSIS 63
BAB IV. ANALISIS PENDEKATAN KONSEP PADA PUSAT PELATIHAN SEPAKBOLA
TERPADU PERSIS DI SURAKARTA
Tabel 4.1 : Pelaku dan Kegiatan Pengelolaan PPST PERSIS 81
Tabel 4.2 :. Kegiatan Pengunjung PPST PERSIS di Surakarta 82
Tabel 4.3 : Kebutuhan dan Pengelompokan Ruang PPST PERSIS 83
Tabel 4.4 : Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Ruang Pelatihan PPST PERSIS 91
Tabel 4.5 : Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Ruang Penunjang PPST PERSIS 93
Tabel 4.6 : Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Ruang Informasi PPST PERSIS 96
Tabel 4.7 : Tabel Analisis Pencapaian 112
Tabel 4.8 : Pola Orientasi 114
Tabel 4.9 : Tuntutan Kegiatan pada kelompok Ruang PPST PERSIS 123
Tabel 4.10 : Tabel Bentuk Massa 126
Tabel 4.11 : Tabel Alternatif Pola Massa 127
Tabel 4.12 : Variabel Efisiensi 135
Tabel 4.13 : Empat unsur bangunan pintar 148
commit to user
xxi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Pada mulanya olah raga dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan kesehatan badannya
yang disebut Health Sport. Dalam Kerangka ini yang terpenting dalam sepak bola adalah
bagaimana dengan permainan tersebut dilakukan gerakan–gerakan yang dapat meningkatkan
kesehatan para pemainnya. Kegiatan sepak bola ini cukup dilakukan di lapangan sepak bola
yang sederhana, tanpa membutuhkan sarana pendukung lainnya. Dalam perkembangannya,
sepak bola masuk dalam kerangka Sport for Competition. Dimana olah raga sudah mengarah
pada kepentingan pertandingan. Kepentingan untuk menyehatkan badan dalam sepak bola
bergeser ke tingkat yang lebih tinggi yakni bagaimana dapat memenangkan pertandingan dalam
sepak bola. Untuk mencapai tujuan ini pemain sepak bola diorganisasikan dalam sebuah klub
yang dilatih kemampuan fisik dan tekniknya serta dikenalkan dengan berbagai strategi dan pola
permainan untuk dapat memenangkan pertandingan. Sehingga pemain sepakbola harus tangguh,
berlatih teratur dan pandai dalam strategi, pola, dan teknik. Untuk itu selain lapangan sepak bola
yang dilengkapi dengan tempat penonton, diperlukan juga tempat latihan dan kantor untuk
kepentingan mengelola dan mengatur sebuah klub. Saat ini, sepak bola telah memasuki era
Sport for Entertaintment. Pertandingan sepakbola sudah menjadi pertunjukan artificial yang
berorientasi ke pasar. Dalam pertandingan sepak bola tidak hanya dibutuhkan kemenangan, tapi
harus menampilkan permainan yang cantik dengan gol – gol yang indah, serta berbagai hal yang
dapat menyenangkan dan memuaskan para pecinta sepak bola.
Secara umum tujuan penyusunan adalah merumuskan konsep perencanaan dan
perancangan “wadah” bagi pelatihan sepak bola untuk Klub PERSIS di Surakarta yang terpadu
dan efisien untuk mengurangi kelelahan, mengatasi kelambatan, memperpendek jarak, dan
menghemat biaya demi meningkatkan profesionalisme dan prestasi Klub PERSIS Solo dengan
pendekatan aspek komersial. Untuk meningkatkan prestasi dan profesionalisme klub, maka
perlu dirancang pusat pelatihan terpadu PERSIS di Surakarta yang efisien dan komersial.
Dengan kemandirian dan profesional tersebut diharapkan dapat mengangkat prestasi Klub
PERSIS Solo.
Analisis pendekatan konsep perencanaan dan perancangan PPST PERSIS di Surakarta
dengan Tinjauan Komersial, mencangkup analisis kegiatan, analisis peruangan, analisis bentuk
dan struktur bangunan untuk mendapatkan konsep dasar perencanaan dan perancangan PPST
PERSIS di Surakarta dengan Tinjauan Komersial. Sedangkan analisis pendekatan desain
perencanaan dan perancangan PPST PERSIS di Surakarta, mencangkup analisis pendekatan
desain makro seperti pemilihan lokasi site, pendekatan desain sirkulasi dan pencapaian,
pendekatan desain orientasi, pendekatan desain respon noise, pendekatan desain respon
klimatologi, zonifikasi site. Analisis pendekatan desain mikro seperti, pendekatan desain
peruangan, pendekatan desain bangunan, sistem struktur bangunan PPST PERSIS di Surakarta,
dan sistem utilitas PPST PERSIS di Surakarta.
Kata Kunci : Pusat Pelatihan Sepak Bola, Sepak Bola, PERSIS Solo, Surakarta, Komersial.
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
At first exercise carried out by the human body to improve health called Health Sport. In
this framework the most important thing in soccerl is how the game was made movements that
can improve the health of its players. Soccer activity is done on the soccer field that is simple,
without the need for other means of support. In its development, in the framework soccer Sport
for Competition. Where the sport has led to the interest of the game. The importance of healthy
body weight in soccer shifted to a higher level as to how to win the game in soccer. To achieve
this goal soccer players were organized into a club that trained physical ability and technique
and introduced to various strategies and formats to be able to win the game. So that must be a
tough soccer player, practicing regularly and clever strategies, patterns, and techniques. For it
other than a soccer field that is equipped with a spectator, also needed a gym and an office for
the purpose of managing and organizing a club. Today, soccer has entered the era of Sport for
Entertaintment. The game of soccer has become a performance-oriented artificial market. In a
soccer match not only needed a victory, but had to play with a beautiful goal - a beautiful goal,
and the various things that can be fun and rewarding soccer lovers.
The general objective is to formulate the preparation of planning and design concept
"container" for training for club PERSIS Solo with integrated and efficient way to reduce
fatigue, overcome delays, shorten the distance, and save costs in order to enhance the
professionalism and achievements PERSIS Solo club aspect approach commercial. To improve
the performance and professionalism of the club, it should be designed integrated training center
in PERSIS Solo club efficient and commercially. With independence and the professional is
expected to raise achievement PERSIS Solo club.
Analysis approach to planning and design concepts PPST PERSIS Solo with the
Commercial Approach, covers analysis of the activities, the analysis of monetary affairs,
analysis of the shape and structure of the building to get the basic concepts of planning and
design in PPST PERSIS Solo with the Commercial Approach. While the analytical approach to
design planning and design PPST PERSIS Solo, covers analytical approach to macro design site
such as site selection, design approach and achievements circulation, orientation design
approach, design approach noise response, response design approach climatology, zonifikasi
site. Analysis of such micro design approach, the design approach of monetary affairs, building
design approach, system structure PPST PERSIS Solo, and utility systems PPST PERSIS Solo.
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
Memberikan penjelasan, umum perihal tugas akhir ini yang meliputi judul, latar
belakang, permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup
pembahasan, metode pembahasan serta sistematika penulisan.
1
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta, 1983, hal.781.
2
Ibid, hal. 570
3
Ibid, hal. 689
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
4
Ibid, hal. 130
5
Op. Cit., W.J.S. Poerwadarminta, hal. 1078
66
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta, 1983, hal.781.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
gol yang indah, serta berbagai hal yang dapat menyenangkan dan memuaskan
para pecinta sepak bola. Maka kelangsungan klub sepak bola harus dijaga
dengan pembibitan pemain yang senantiasa dibina dan dilatih
kemampuannya. Prestasi klub sepak bola telah menjadi mesin uang yang
dapat meningkatkan pendapatan personal, perusahaan, ayaupun daerah.
Industri sepakbola lahir dengan menggunakan kekuatan media baik cetak
maupun elektronik untuk memperluas bisnis. Dalam industri ini, sebuah klub
memerlukan fasilitas yang lebih kompleks. Walaupun demikian, sepak bola
tetaplah olahraga yang global, untuk kesehatam, kesenangan, dan
persahabatan antar manusia.
Saat ini indusri sepak bola bukan hanya di Eropa, tapi sudah
memasuki era baru di Asia termasuk Indonesia. Bahkan Asia disebut oleh
Keith Kooper, direktur media FIFA, sebagai industri sepak bola masa depan.7
Tapi hal yang masih menjadi kendala sseperti yang disebutkan Peter
Velappan, Sekjen Asian Confederation (AFC) adalah bahwa tidak setiap
Negara di Asia menata persepakbolaan dengan professional. Profesional
bukan hanya menggaji pemain, tapi juga dalam organisasi, kepengurusan,
kepelatihan, dan pembinaan. Untuk itu, agar Asia dapat sejajar dengan benua
lain, AFC mengkonsentrasikan pada pembinaan pemain usia pemula,
8
peningkatan kompetisi antar klub dan peningkatan kualitas pelatih.
I.2.2. Perbandingan Pembinaan Sepakbola di Negara-Negara Maju dan di
Indonesia
Yang dimaksud dengan negara–negara maju adalah negara–negara
yang telah maju persepakbolaannya, seperti Jerman, Italia, Perancis, dan
Belanda di Eropa, serta Brasil, Uruguay, dan Argentina di Amerika. Di
Negara–Negara ini sepak bola sudah menjadi tradisi. Di Italia, sepak bola
dianggap agama, di Inggris disebut more than life, sedangkan di Brasil dan
Argentina diyakini telah menjadi nafas kehidupan.9
Tradisi sepakbola tersebut dibangun dengan konsistensi kompetisi.
Dan kompetisi yang konsisten dibangun dengan profesionalisme secara
7
Keith Kooper, Asia Pusat Bisnis Sepakbola Masa Depan, Bola No.767
8
Bola, Sepakbola Asia Belum Dikelola Secara Pro, No. 751
9
Sumohadi Marsis, Catatan Ringan Piala Dunia (6), Bola No. 813
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
Tabel 1.1. Perbedaan Kondisi Sepak bola di Negara Maju dan di Indonesia
Salah satu klub di Inggris yang sangat komersial dalam menata klub
adalah Manchester United (MU). Klub ini sekarang menjadi klub terkaya di
dunia. Ia mendapat pemasukan dari penjualan barang–barang klub, tiket
pertandingan dan hak siar televisi.10
I.2.3. Peranan Klub Sepak Bola dalam Kebijaksanaan Persepakbolaan
Nasional
Untuk membina persepakbolaan nasional, dalam Pola Pembinaan
Sepak Bola Nasional (PPSN). Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
(PSSI) sebagai organisasi induk sepak bola di Indonesia mencanangkan
doktrin yang disebut doktrin pembinaan sepak bola melalui Menangguk dan
Menggembleng Bibit Unggul atau disingkat “Menangguk dan
Menggemblenng Unggul”.11
Dalam menjalankan doktrin sepak bola, klub mempunyai peranan
yang sangat penting, yaitu diproyeksikan sebagai Pusat Pembangkit
Kemajuan Sebak bola.12 Sebagai pusat pembinaan, sebuah klub harus bersifat
mandiri, dalam arti memiliki otonomi penuh untuk melaksanakan pola
kerjanya.13
10
“Inggris Sudah Kaya Sejak 1996”, Bola No.783
11
Pola Pembinaan Sepakbola Nasional, PSSI, hal. 11
12
Ibid, hal. 42
13
Ibid, hal. 25
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
PERSIS adalah perserikatan sepak bola kota Solo, yang didirikan pada
tahun 1923. Pada tahun 2006, PERSIS berhasil meraih peringkat 2 nasional
Divisi 1 Liga Indonesia, sehingga berhasil promosi ke dalam jajaran elit divisi
utama Liga Indonesia pada taun 2007 sampai saat ini. Prestasi ini menuntut
pemerintah daerah, pengurus PERSIS, pemain, maupun masyarakat Solo
untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan prestasi PERSIS untuk masuk
dalam jajaran klub elite dengan promosi ke Indonesia Super League (ISL),
yang merupakan kasta tertinggi di persepakbolaan Indonesia.
Sebagai perserikatan, PERSIS harus dapat bersaing dengan klub-klub
profesional lainnya. Dengan demikian mau tidak mau PERSIS juga harus
dapat mengadakan pembinaan yang intensif di setiap usia, minimal sesuai
dengan yang diterapkan dalam Badan Liga Indonesia. Dalam segi fasilitas,
PERSIS masih jauh tertinggal dari klub-klub profesional lain yang sudah
14
Rancangan Rencana Kerja PSSI tahun 2007 – 2011, PSSI
15
Ibid, hal. 12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
sudah memiliki fasilitas memadai seperti markas sekaligus tempat latian yang
memadai, mess pemain, kantor pengurus lengkap dengan ruang tamu, ruang
pertemuan.
Saat ini PERSIS bermarkas di Jalan Kebangkitan Nasional Solo,
sebelah selatan Stadion Sriwedari. Markasnya hanya cukup untuk penginapan
sederhana, ruang rapat yang sederhana dan halaman utntk latihan fisik yang
tidak memerlukan peralatan berat. Untuk pertandingan, PERSIS harus
menyewa Stadion Manahan. Untuk latihan di lapangan terbuka menyewa
Stadion Sriwedari dan Lapangan Kottabarat. Sedangkan latihan fisik
menyewa Asia Gym.
Kondisi ini sangat jauh dari standart. Maka untuk mengantarkan
PERSIS menuju prestasi yang lebih tinggi, perlu adanya fasilitas yang
memadai. Prestasi yang tinggi akan meningkatkan pendapatan daerah,
pemain, meningkatkan partisipasi masyarakat dan membuka lapangan kerja.
Untuk itu pengurus PERSIS telah merencanakan untuk membangun sebuah
fasilitas pelatihan yang memadai dengan dana dari sponsor dan sumbangan
dari pengusaha.
I.2.5.Perlunya Efisiensi dalam Pengelolaan Fasilitas PERSIS yang Terpisah-
Pisah
Secara sederhana, efisien diartikan sebagai menghasilkan banyak
dengan bahan sedikit. Efisiensi diukur dari perbandingan dari kemanfaatan-
kemanfaatannya (termasuk efektifitas) terhadap biaya-biaya, pelaksanaan,
yakni dengan perbandingan apa yang diperoleh dengan apa yang dibayar.
Tapi selain dari biaya, sesungguhnya yang dimaksud dengan apa yang
dibayar meliputi juga tenaga, waktu dan ruang.
Sedangkan yang dimaksud dengan efisiensi dalam merancang adalah
menciptakan ruang dengan efisien, dalam arti dengan pengolahan ruang dapat
mengurangi kelelahan, mengatasi kelambatan, memperpendek jarak, dan
menghemat biaya seperti terlihat pada tabel dibawah:
Tabel 1.2. Variabel Efisiensi
Variabel Tujuan
Tenaga Mengurangi Kelelahan
Waktu Mengatasi Kelambatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
Variabel Tujuan
Ruang Memperpendek Jarak
Biaya Menghemat Biaya
Sumber: The Liang Gie, Cara Bekerja Efisien, 2011
Klub PERSIS Solo yang memiliki berbagai fasilitas yang terletak pada
lokasi yang terpisah menyebabkan ketidaknyamanan dalam pengelolaan klub.
Ketidaknyamanan tersebut berupa sulitnya koordinasi antar staf pelatih,
pengurus, pemain dan ofisial dalam melaksanakan rutinitas klub.
Keterlambatan, kesulitan transportasi, waktu yang banyak terbuang karena
jarak, meruapakan berbagai persoalan yang harus dialami karena terpisahnya
lokasi fasilitas-fasilitas PERSIS. Hal ini berdampak kurang baik terhadap
prestasi klub yang mempunyai tuntutan disiplin tinggi pada tiap rutinitas yang
dijalani.
Berbagai faktor tersebut menjadi alasan perlunya efisiensi dalam
pengelolaan Klub PERSIS Solo. Efisiensi tersebut dapat diwujudkan dengan
menciptakan pusat pelatihan yang terpadu dan efisien. Dalam artian
memadukan berbagai fasilitas yang terpisah tersebut menjadi satu wadah
yang terpadu sehingga dapat mengurangi kelelahan, mengatasi kelambatan,
memperpendek jarak. Dengan efisiensi tersebut diharapkan dapat
meningkatkan profesionalisme dan prestasi Klub PERSIS Solo.
I.2.6. Upaya Menciptakan Ruang Komersial untuk Meningkatkan
Profesionalisme Klub PERSIS
Berbagai persoalan sepak bola di Indonesia saling kait mengait
membentuk permasalahan yang terus berputar. Untuk menyelesaikan
persoalan tersebut harus dengan memutus mata rantai yang benar dari
permasalahan utama tersebut. Adapun ujung dari permasalahan utama
tersebut adalah ketidakprofeionalan para pelaku sepak bola di Indonesia. Hal
ini dapat dimulai dengan membangun profesionalisme klub untuk dapat
membayar pelaku sepak bola dengan harga yang layak.
Untuk itu PERSIS sebagai klub profesional, sudah bukan saatnya lagi
untuk menggantungkan dana dari APBD, yang ironisnya mulai mendapat
larangan dari pemerintah terkait pengunaan APBD untuk pembiayaan sebuah
klub profesional. Salah satu solusinya adalah PERSIS kreatif dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
I.3. Permasalahan
Perlunya wadah bagi pelatihan sepak bola untuk Klub PERSIS di Surakarta
yang terpadu dan efisien untuk mengurangi kelelahan, mengatasi kelambatan,
memperpendek jarak, dan menghemat biaya demi meningkatkan profesionalisme
dan prestasi Klub PERSIS Solo dengan pendekatan aspek komersial.
I.4. Tujuan
Untuk meningkatkan prestasi dan profesionalisme klub, maka perlu
dirancang pusat pelatihan terpadu PERSIS di Surakarta yang efisien dan
komersial. Dengan kemandirian dan profesional tersebut diharapkan dapat
mengangkat prestasi Klub PERSIS Solo.
I.5. Sasaran
• Adanya ruang-ruang yang dapat mengakomodasi kegiatan latihan bagi klub
PERSIS Solo yang memenuhi standart pelatihan klub sepak bola
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
16
Sutrisno Hadi, Methodologi Research Jilid II, Yogyakarta: Andi Offset, 1989
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menyajikan tinjauan umum tentang sepak bola, klub sepak bola profesional,
pelatihan sepak bola, dan tinjauan tentang aspek komersial pada pusat pelatihan sepak
bola. Bagian ini selanjutnya akan digunakan sebagai landasan teori bagi keseluruhan
proses perancangan.
1
ibid
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
fokus pada dunia karier. Mereka dikenal rela meluangkan waktu untuk
mendukung kegiatan-kegiatan kecil anak-anaknya, termasuk sepak bola
itu.
Dan seperti juga para pemain total football, dalam berpolitik
soccer mom ini dikenal tidak “setia” pada satu posisi, swing voter.
Mereka berada di balik kemenangan dua kali Bill Clinton dari Partai
Demokrat, tapi pada pemilihan berikutnya mereka adalah pendukung
George W. Bush yang sangat Republikan. Di negara-negara bola,
keadaan tentu lebih gila lagi. “Di Amerika Latin, batas antara sepak bola
dan politik itu samar. Ada daftar panjang pemerintahan yang jatuh
setelah tim nasional mereka kalah,” kata pemain sepak bola Kolombia,
Luis Suarez. Dan sejarah pernah mencatat Perang Sepak Bola, sebuah
perang antara Honduras dan El Savador pada 1969 yang pecah setelah
pendukung kesebelasan kedua negara itu bentrok pada penyisihan Piala
Dunia 1970. Penggemar bola tentu juga masih ingat dengan Andres
Escobar, seorang pesepakbola Kolombia yang tewas ditembak oleh salah
satu gembong mafia hanya karena melakukan gol bunuh diri yang
mengakibatkan Kolombia tersingkir di ajang Piala Dunia 1994. Begitu
memukaunya sepak bola bahkan olahraga ini bisa menghentikan perang
untuk beberapa hari seperti yang terjadi di Rwanda dan Somalia.
Jika politik terlalu menjemukan, marilah kita beralih ke soal gaya
hidup. Seorang pemain bola yang tentu tidak kebetulan bernama David
Beckham dapat mengubah gaya hidup pria seluruh dunia. Dandanan
gaya rambutnya yang selalu berganti-ganti ditunggu, kaca mata yang
dipakainya menjadi tren, dan gosipnya selalu menarik, bahkan untuk
publik Amerika Serikat yang tak pernah melihatnya merumput. Ia adalah
ikon metroseksual yang paling top. Tentu saja, sepak bola tak hanya
punya Beckham. Ada lusinan pemain Italia tampan yang dinaikkan ke
atas catwalk oleh para desainer mode pada 2004 untuk mengusung tren
baru fashion: Soccer Chic. Ini adalah gaya berpakaian kasual yang
dipadu dengan gaya sportif. Giorgio Armani, salah seorang desainer
Milan yang banyak berkolaborasi dengan sepak bola, yakin para pemain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
bola adalah ikon gaya hidup baru yang mampu menyaingi budaya yang
diusung Hollywood. Masih di gaya hidup, dalam ranah kuliner, olahraga
yang paling digilai ini punya makanan sendiri.
Di Inggris, yang menjadi tempat lahirnya sepak bola, ada
makanan tradisional sepak bola yang hanya dapat dipesan dari bangku
tribun stadion saat pertandingan berlangsung. Stik, pai lonjong, dan
Bovril (ekstrak sapi) adalah makanan khas itu. Sedang di Brazil ada
sanduiche de calabresa (roti impit paparoni) yang dapat dibeli di sekitar
stadion setelah pertandingan. Sepak bola juga membuat sejumlah musisi
dari Ricky Martin hingga Nelly Furtado menelurkan karya, juga para
sineas, mulai dari ” Bend it Like Beckham” hingga ” Goal! ”. Di
sejumlah negara, sepak bola juga punya koran harian dan kanal televisi
khusus. Bahkan seorang Ronaldinho (Barcelona) juga dibuatkan serial
komiknya, dan Ronaldo (Milan) menjadi inspirasi dari karakter komik.
Semuanya itu tentu untuk menampung gairah pada penggilanya.
Melihat kefanatikan penggilanya dan rambahan pengaruhnya, tak
heran jika sejumlah orang mengatakan sepak bola sebagai sebuah agama
dengan nabi atau dewa bernama Pele dan Maradona. Bahkan di
Argentina ada Iglesia Maradoniana (Gereja Maradona), sebuah agama
parodi yang mendewakan si kuntet yang jago gocek itu yang Kitab
Sucinya adalah buku otobiografi "Sang Dewa". Pengikutnya cukup
banyak,15.000-orang
Hanya ada tiga kata yang mampu menggambarkan cabang olahraga
dengan begitu banyak kegilaan itu, seperti yang dikatakan pelatih
Manchester United Sir Alex Ferguson: “Football..? Bloody hell!”.
Komponen-komponen dalam permainan sepak bola yang bisa dianalisis :
Skill individu, meliputi: sentuhan pertama / first touch yang “lembut”,
kemampuan pemain dalam menguasai bola, melewati pemain dan
menendang / mengumpan / mengoper dengan tepat kepada rekan
setim.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
2
commit to user
John Halmahera, Plus Minus Legiun Asing di Liga Indonesia, Taloid Bola.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
5
Ibid hal 22
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
pembinaannya yang masal dan pada usia dini, seorang anak belum
cukup dewasa untuk menentukan masa depannya di sepakbola.
II.2.4.2. Memantapkan Peranan Klub sebagai Pusat Pembangkit
Kemajuan Sepakbola
Sebuah klub dalam ekosistem sepak bola adalah unit yang
otonom dan mampu menampung serta menggarap seluruh aspek
pembinaan. Sebuah klub letaknya sedapat mungkin dekat dengan
lingkungan hidup pemain-pemainnya, sehingga dimungkinkan
komunikasi yang sering antara klub dengan pemain. Dengan
demikian, usaha pembinaan dapat dilakukan dengan menyesuaikan
dengan ritme kehidupan sehari-hari para pemain.
Dipandang dari sudut essensi doktrin pembinaan, dibawah ini
dapat didaftarkan latar belakang serta kemampuan intrinsik dari
sebuah klub sebagai pusat pembinaan.6
¾ Sebuah klub bersifat mandiri, dalam arti memiliki otonomi
penuh untuk menentukan dan melaksanakan pola kerjanya.
¾ Sebuah klub, sesungguhnya memiliki serta mengelola seluruh
unsur yang mempengaruhi dan menunjang persepakbolaan.
¾ Sebagian besar urusan sebuah klub langsung berkaitan dengan
segi operasional sepakbola. Urusan yang bersifat sampingan
atau non operasional sepakbola jumlahnya tidak banyak.
¾ Dipandang dari segi komunikasi dengan pemain atau calon
pemain, sebuah klub berada ditengah-tengah atau paling tidak di
dekat lingkungan pemukiman para pemain tersebut.
Dari daftar tersebut, dapat diketahui bahwa dengan otonomi,
sebuah klub mengelola seluruh unsur yang mempengaruhi dan
menunjang persepakbolaan secara mandiri, di mana unsur-unsurnya
merupakan komunitas dalam satu lingkungan.
Kedua pokok strategi, yaitu permasalan dan pembibitan dan
kehidupan klub, perlu dijalankan secara berkesinambungan.
Perbedaan pokok antara keduanya adalah, bahwa pemasalan dan
6
Ibid., hal. 25.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
7
menurut arti dalam Longman Learner’s Dictionary of American English, 2000
8
ibid
9
commit to user
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1985
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Owner
Pelatih
Unsur pendukung
10
C.sanadi Arpad, Soccer, Corvina Press, Budapast, 1972, hal. 410.
11
commit to user
Savin S. and Suskhov M., Football, Foreign Languages Publishing House, Moscow, 1958, hal.10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
12
Batty Eric, Soccer Coaching the Modern Law, Faber and Faber, London, 1975, hal. Batty Eric, Soccer
Coaching the Modern Law, Faber and Faber, London, 1975. hal. 98.
13
Csanadi Arpad, Soccer, Corvina Press, Budapast, 1972, hal. 491.
14
Drs. Sardjono, dkk., Pengaruh Latihan Kondisi Fisik terhadap Kecakapan Bermain Sepakbola.
commit to user
Laporan Penelitian, Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan FKIP Yogyakarta, 1981, hal.5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
15
Drs. Sardjono, dkk., Pengaruh Latihan Kondisi Fisik terhadap Kecakapan Bermain Sepakbola.
Laporan Penelitian, Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan FKIP Yogyakarta, 1981, hal.5,6
16
Csanadi Arpad, Corvina Press, Budapast, 1972, hal. 23-24.
17
Drs. Sardjono, dkk., Pengaruh Latihan Kondisi Fisik terhadap Kecakapan Bermain Sepakbola.
commit to user
Laporan Penelitian, Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan FKIP Yogyakarta, 1981, hal. 6.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
18
commit to user
Wiel Coever, Sepakbola Program Pembinaan Pemain Ideal, PT. Gramedia, Jakarta: 1987, hal.7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
19
Csanadi Arpad, Soccer, Corvina Pres, Budapast, 1972, hal. 259.
20
Drs. Sardjono, dkk., Pengaruh Latihan Kondisi Fisik terhadap Kecakapan Bermain Sepakbola.
commit to user
Laporan Penelitian, Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan FKIP Yogyakarta, 1981, hal. 6.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
3. Kenyamanan audio.
4. Kenyamanan sirkulasi dalarn bangunan.
f. Kebutuhan jangka panjang
Rancangan bangunan mudah disesuaikan dengan kebutuhan jangka
panjang untuk mengantisipasi dinamika perubahan tuntutan masyarakat.
g. Kondisi, potensi dan karakter kawasan
Terjadi kesesuaian antara kegiatan pada bangunan komersial
dengan kondisi, potensi dan karakter kawasan yang akan
dikembangkan.
h. Kondisi sosial budaya masyarakat
Keberadaan bangunan diterima secara sosial, budaya dan psikologis oleh
masyarakat sekitar.
i. Perkembangan teknologi
Rancangan bangunan dapat mengaplikasikan perkembangan teknologi
bangunan modern.
Untuk menciptakan kualitas ruang komersial, beberapa bangunan
menerapkan aspek komersial yang berbeda-beda. Namun demikian ada
beberapa aspek yang ada pada sebagian besar bangunan komersial yang
menjadi kriteria umum bagi setiap ruang yang direncanakan untuk kegiatan
komersial. Dari tabel berikut dapat diketahui aspek-aspek yang diterapkan
oleh bangunan komersial:
Tabel 2.2. Aspek Komersial pada Beberapa Bangunan
Jenis Bangunan Aspek Komersial
Theatres, Bars - Beatifully Designed
- Carrefully Designed
Apertment, Hotels - Beautifuly Designed
- Privacy
- Good News
Shops, Show rooms - Decoration must have seemed appropriate.
- Functionalism in ships and show rooms was manifasted
in the simple facade with large windows and minimum of
decoration.
- Store fronts full of cliches and neon.
- Store fronts seems quite elegant.
Sumber: Analisis dari Small Commercial Buildings, Reinhold Publishing Corporations
New York, 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
Selain logo
o-logo tim,juuga ada logoo-logo untukk event / acarra olahraga
akbar,seperrti piala dunnia,olimpiadee,PON, dll.
Kostum peemain
Kostum un
ntuk pemainn didalam olahraga
o sanngat bervariiasi. Setiap
cabang olaahraga memiliki corak kostum
k yangg berbeda-beeda. Corak
kostum tim
m sepak bolaa berbeda denngan corak kostum
k tim basket,voli
atau yang lainnya. Selain itu tiapp tim pada m
masing-masiing cabang
olahraga memiliki
m corak kostum
m yang berbeda-beda pu
ula. Selain
warna dann bahan, kosstum untuk olahraga diibuat dari bahan
b yang
tidak panaas,menyerapp keringat, dan ringan.. Walaupunn memiliki
corak dan motif
m yang bberbeda, nam
mun pada dassarnya mem
miliki tujuan
yang samaa, yaitu unttuk membedakan kawaan / lawan.. Sehingga
warna yanng digunakaan harus jeelas, tegas,ddan mencolok. Untuk
seragam neegara biasannya diambil warna
w dari bbendera masiing-masing
negara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
21
Selain di dua kota terbesar Amsterdam dan Rotterdam, umumnya setiap kota di Belanda mempunyai akademi
junior yang terintegrasi dengan klub lokal yang berlaga di kompetisi resmi KNVB (Asosiasi Sepakbola Belanda).
commit to user
Beberapa kota yang juga dikenal memiliki akademi berkualitas diantaranya Eindhoven, Arnhem dan Groningen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
Salah satu
s institussi yang juga memiliki peran pentting dalam
perkeembangan sepak
s bola B
Belanda adaalah pusat laatihan tim nasional
n di
Zeistt, Arnhem. Mengingatt segala keeunggulan ddan fasilitaasnya saya
menggambil subjeek ini sebagai objek studdi kasus yanng selanjutnyya menjadi
acuan
n referensioonal pada ddesain Pusatt Pelatihan PERSIS dii Surakarta
yangg saya kerjakkan ini.
Didirikaan pada aw
wal 1960 dengan
d nam
ma resmi The
T KNVB
Natioonal Footba
all Training Centre, insstitusi ini seekarang telaah menjadi
salahh satu ikon pembinaan
p seepakbola di Negeri
N Kinccir Angin. Pu
usat latihan
ini merupakan
m salah satu baagian dari markas
m besarr Konijklike Nationaal
Voetb
baal Bond (KNVB)
( ataau PSSI-nyaa Belanda yaang dihuni 65
6 staf full
time yang bertannggungjawaab pada 560
0.000 pertandingan yangg diadakan
p tahunnya di
setiap d Belanda. F
Fungsinya tiidak hanya ssebagai pusaat pelatihan
bagi pemain nasional–juniorr maupun seenior saja tappi juga bagi para wasit
dan pelatih
p dari seluruh
s Belaanda.
The KN
NVB Nationaal Football Training Ceentre menem
mpati lahan
seluaas 25 hektar yang pada awal pembaangunannya terdiri dari sports hall
berukkuran besar,, blok hotell (asrama peemain), meddical centre, dan pusat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
22
Gerald A. Perrin, Design for Sports, 1981
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
7. Hotel
Berupa penginapan kecil yang terdiri dari 16 kamar dengan kapasitas
maksimal 48 tempat tidur. Dilengkapi dengan ruang konferensi yang
mampu menampung 150 orang. Selain itu ada pula ruang-ruang yang
lebih kecil dengan fungsi sama berkapasitas 16 orang per ruang.
8. Medical centre
Klinik kesehatan ini dihuni oleh 6 staf tetap yang terdiri dari 2 (dua)
dokter, seorang physioterapis, seorang masseur dan 2 (dua) orang
medical assistant.
9. Artificial turf pitch (area lapangan rumput buatan)
Merupakan area hijau yang menempati ruang–ruang kosong atau
open space yang ada dan mendominasi keseluruhan kompleks ini.
10. Ground field (lapangan latihan)
Keterangan:
1 : swimming pool
2 : dormitory pavilion
3 : social pavilion
4 : lecture pavilion
5 : association office
6 : sports hall
7 : hotel
8 : medical centre
9 : artificial turf pitch
10: ground field
Gambar 2.8. Blok Plan KNVB National Training Centre. (Gerald A. Perrin)
Sumber : www.ajax.nl, 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
Proyek CTNFS Claire Fontaine ini sudah dimulai tahun 1976 tapi baru
diresmikan tahun 1988 yang spesifikasinya bisa disarikan seperti berikut:
Luas total : 66.000 m2
Changing rooms : 16 kamar
Ground field : 7 lapangan
Indoor field : 2 lapangan, masing-masing berukuran 50x80 m
Hall : 1 buah, berukuran 44x24 m
Fitness center : 1 gedung
Tennis court : 3 lapangan
Bedroom : 302 kamar
Fungsi utamanya adalah sebagai tempat untuk persiapan tim nasional
Prancis baik senior maupun junior (U-15 sampai dengan U-18 serta di
bawah 15 tahun).
Sebagian besar anggota skuad Prancis sewaktu meraih juara dunia 1998
dan juara Eropa 2000 berasal dari akademi Claire Fontaine. Nama-nama
tenar seperti Thierry Henry, Nicholas Anelka dan David Trezeguet tidak
lain merupakan pemain didikan asli CTNFS Claire Fontaine. Dan ini
menegaskan posisi sentral CTFNS Claire Fontaine dalam pembinaan
sepakbola (muda) di Prancis.
Gambar 2.9. Tim nasional Prancis; sebagian besar anggotanya merupakan hasil didikan
akademi CTFNS Claire Fontaine.
Sumber: www.googleimage.com, 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Courts Young Lions adalah tim sepak bola U-23 Singapura. Sebagian
besar anggota skuad adalah pemain dari Timnas U-23 Singapura. Tim di
bawah kendali langsung Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS), tetapi
dikelola sebagai sebuah klub sepak bola dan berkompetisi di kompetisi
klub atas Singapura - S.League - sejak 2003. Dengan memasukkan
Young Lions ke S.League, FAS berharap untuk mengekspos pemain
muda untuk tingkat-atas kompetisi, dengan demikian membantu untuk
mempersiapkan mereka untuk turnamen internasional seperti Southeast
Asian Games. Dengan demikian, Young Lions adalah salah satu dari
beberapa klub sepak bola di dunia yang menempatkan batasan usia pada
anggota tim yang bermain di liga profesional terkemuka. Sebagian besar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
Lapangan latihan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
BA
AB III
NJAUAN SU
TIN URAKARTA
A SEBAGA
AI LOKASI PUSAT PE
ELATIHAN
N SEPAK
BO
OLA TERPA
ADU PERSIS YANG DIRENCAN
D NAKAN
Gam
mbar 3.1. Peta Administrasi Kota
K Surakartaa
Sumber : Google Map, 2010
Kota Surakarta
S jugga dikenal sebagai
s kotaa Solo, meruupakan sebuuah dataran
reendah yang terletak
t di ceekungan lereeng gunung Lawu dan ggunung Merapi dengan
keetinggian sekkitar 92 m diatas
d permuukaan air taaut. Dengan Luas sekitaar 44 Km2,
K Surakartta terletak diiantara 110 45’
Kota 4 15” - 1100 45’ 35” Buujur Timur dan
d 70’ 36”
– 70’ 56” Linttang Setatann.
Batas wilayah
w kotaa Surakarta sebelah Utaara adalah K
Kabupaten Kaaranganyar
daan Kabupateen Boyolali. Batas wilayaah sebelah Timur
T adalahh Kabupaten
n Sukoharjo
daan Kabupatten Karangnnyar, batas wilayah sebelah
s Barrat adalah Kabupaten
Suukoharjo dann Kabupatenn Karangnyaar, sedang baatas wilayah sebelah selaatan adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
- Sebelah selatan
n dengan Kaabupaten Sukkoharjo
- Sebelah baraat dengan Kabupaten
n Karangannyar dan Kabupaten
Suukoharjo.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
Selain itu Solo juga memiliki dua fasilitas stadion sepak bola yang
memadai untuk level nasional, yaitu :
a. Stadion R. Maladi (dulu Stadion Sriwedari), yang juga merupakan
Monumen PON I.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
Gam
mbar 3.3. Staddion R. Maladi
Sum
mber : googleim
mage.com, 20122
b. Sttadion Manaahan.
Dari paparan
p di atas didap
patkan beberapa kend
dala dalam
peerkembangann persepakbolaan di Sollo yang mennurut saya memerlukan
m
peenanganan seerius. Kendaala-kendala tersebut
t dianntaranya:
- Masih kurrangnya kuaalitas Sumb
ber Daya M
Manusia (SD
DM) dalam
bidang pem
mbinaan dann pengembaangan sepakk bola, sehinngga perlu
adanya upaaya mencipttakan SDM yang mamppu memaham
mi dan ahli
terutama daalam penangganan sepak bola lokal.
- Belum adaanya semacaam pusat stuudi sepak boola yang meemfasilitasi
aktivitas peembelajaran, praktis mauupun teoritiss, tentang seppak bola di
Solo.
- Sarana daan prasaranna latihan dan pertanndingan yanng kurang
memadai seperti
s kualittas dan perb
bandingan kuuantitas antaara fasilitas
yang ada dengan
d peminnat sepak bola (baca: peemain dan penggemar)
p
yang tidak seimbang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
Gambarr 3.5. Lapangann Kotabarat, keeberadaan fasillitas seperti inii masih jarang di Solo.
Sumber : ggoogleimage.ccom , 2012
Pembaangunan PPS
ST merupakkan hal yangg perlu dilakkukan guna
m
meningkatkan
n kualitas peersepakbolaaan Solo di m
masa yang ak
kan datang.
Ekksistensi seepak bola ssebagai olah
hraga yang paling dim
minati dan
seekaligus paling berprospek, sebaggai konsekuuensi logis yang
y perlu
terus dijaga daan dikembanngkan.
Ada beeberapa prosspek yang diharapkan
d d dibangunnnya PPST
dari
inni, antara lain
n:
- Keberadaann PPST diiharapkan dapat menjaddi proyek percontohan
standarisassi pengembaangan sepak bola baik seecara kualitaas (berskala
Nasional) maupun
m secaara kuantitass (skala lokal Solo dan seekitarnya).
- Sarana olahhraga, dalam
m hal ini sep
pak bola, saangat besar peranannya
p
dalam meendukung perkembanggan budayya dan gaaya hidup
masyarakatt, sehingga diharapkann proyek PPST
P ini dapat ikut
berperan memajukan
m mbangan kuultural masyarakat dan
laju perkem
kota Solo.
- Seiring den
ngan aktualiisasi masyarrakat Solo dan sekitarnyya terhadap
sepak bolaa (informasii maupun peenyaluran hobi),
h maka kebutuhan
akan ruangg komunal aatau communnity center yyang spesifikk berkaitan
dengan seppak bola akann semakin meningkat
m puula.
III.4. Persatuan
n Sepak Bolla Indonesiaa Surakarta
a (PERSIS)
III.4.1. Sejjarah PERS
SIS
Persis Solo
S adalahh klub sepakk bola yangg berada di kota Solo,
Jaw
wa Tengahh, Indonessia. Awal berdirinyya masih bernama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Ketua Umum
Ketua Harian
1
commit to user
Wawancara dengan Bapak Sapto J.P, Sekretaris Umum PERSIS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
¾ Kegiatan Perdagangan
Kegiatan perdagangan diselenggarakan untuk
memberikan pemasukan klub sekaligus menyalurkan fanatisme
pendukung.
Barang-barang yang diperdagangkan meliputi produk-
produk klub yang berupa pakaian, alat rumah tangga, alat tulis,
serta berbagai alat olah raga. Selain itu, toko juga menyediakan
berbagai keperluan para siswa sekolah sepakbola.
¾ Kegiatan Dokumentasi dan Pameran
Sejarah yang panjang dengan berbagai prestasi yang
pernah diraih merupapkan asset yang berharga bagi PERSIS.
Hal ini layak untuk ditunjukkan secara informatif dan apresiatif
kepada masyarakat dengan adanya dan pameran dalam suatu
gallery ruang pamer.
¾ Kegiatan Perjamuan dan Pertemuan
Beberapa pertemuan yang biasa dilakukan di PERSIS
adalah sebagai berikut:
- Pertemuan perjamuan dilakukan setelah PERSIS melakukan
pertandingan kandang dengan sebuah klub, atau menjamu
lawan dalam sebuah pertandingan uji coba atau
persahabatan. Dalam perjamuan ini hadir tim dari kedua
belah pihak dengan pengurus PERSIS.
- Pertemuan antara pemain dengan pengurus biasanya
dilakukan sebelum atau sesudah pertandingan kandang,
sebelum dan sesudah melakukan tour/ pertandingan
kandang.
- Dalam waktu tertentu, misalnya syukuran kemenangan yang
tergabung dalam Paguyuban Pasoepati yang merupakan
suporter fanatik PERSIS.
- Pertemuan pers dilakukan setiap sebelum dan atau sesudah
melakukan pertandingan, serta pada situasi-situasi tertentu
yang membutuhkan penjelasan-penjelasan kepada pers.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
¾ Kegiatan Penerbitan
Yang dimaksud dengan kegiatan penerbitan adalah
kegiatan menerbitkan semacam jurnal PERSIS yang memuat
berbagai peristiwa aktual dalam persepakbolaan nasional,
khususnya PERSIS. Jurnal ini mengupas dan menganlisa
berbagai pertandingan yang dilakukan PERSIS, serta menjadi
ajang komunikasi PERSIS dengan pendukungnya, maupun antar
pendukung. Kegiatan penerbitan yang diwadahi adalah kegiatan
redaksional dan perusahaan. Sedangkan proses cetak dilakukan
di percetakan luar.
III.6. Aspek Komersial pada Pusat Pelatihan Sepak Bola Terpadu PERSIS
Pusat Pelatihan Sepak Bola Terpadu PERSIS di Surakarta adalah pusat
pelatihan sepak bola dan wadah kreatifitas remaja Surakarta di bidang olahraga
yang dibentuk langsung oleh klub sepakbola PERSIS Solo yang memiliki tempat
dan pengelolaan fasilitas. Ada beberapa isu berkaitan dengan desain yang akan
dikemukakan, yaitu isu tipologi, pencitraan, dan sirkulasi. Dari isu-isu tersebut,
peranan desain mencakup fungsi-fungsi yang diwadahi dalam tipologi, bentuk dan
ekspresi bangunan dalam pencitraan, dan efisiensi dalam sirkulasi. Dalam
perancangannya, zonasi menjadi penting untuk isu tipologi, terutama pemisahan
zonasi publik dan privat. Pencitraannya adalah bagaimana desain bangunan
mampu merefleksikan sebuah klub sepakbola yang memiliki identitas sebagai
simbol dari Kota Surakarta.
Good practice dari sarana PPST PERSIS di Surakarta adalah sifatnya
yang multi fungsi. PPST PERSIS di Surakarta dapat digunakan sebagai wadah
kreatifitas di bidang olahraga untuk remaja di Surakarta dan sekitarnya, tidak
hanya sepakbola karena terdapat banyak fasilitas olahraga lain di dalamnya.
Lingkungan yang bersih, nyaman, dan mudah dijangkau adalah kriteria yang
disebutkan oleh remaja sebagai alasan mengapa mereka memilih sarana atau
tempat tertentu. Ini juga memperlihatkan adanya kebutuhan dasar yang sifatnya
umum, yang masih langka dipenuhi oleh ruang kota, karena itu menjadi “syarat”
yang cukup penting.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
fasilitas ini nantinya dapat dijadikan daya tarik tersendiri, sehingga dapat
merangsang animo masyarakat yang kurang suka akan sepak bola menjadi
tertarik untuk mengunjungi PPST PERSIS.
Fasilitas-fasilitas tersebut juga harus disesuaikan dengan tuntutan atau
tren yang ada pada masa sekarang ini, misalnya; internet, cafe & restaurant, game
center, pameran, permainan ketangkasan, minimarket ataupun perhotelan.
Fasilitas ini nantinya akan menjadi prioritas utama agar dapat
menghidupkan kegiatan olahraga yang selama ini cenderung menghabiskan biaya
yang banyak dan minimnya pemasukan dari penonton. Namun kontrol dan batas
yang jelas antara komersial dan olahraga perlu diberlakukan , ini dimaksudkan
agar tidak terjadi kegiatan yang hanya mementingkan untuk komersial semata dan
melupakan tujuan utama menghidupkan olahraga.
III.7. Mekanisme Finansial pada Pusat Pelatihan Sepak Bola Terpadu PERSIS di
Surakarta
Mekanisme finansial pada PPST PERSIS di Surakarta merupakan alur
pendanaan yang berasal dari pihak Pemkot Surakarta, Klub PERSIS Solo, dan
pihak ketiga (sponsor/ swasta/ investor). Dalam kerjasama ini semua pihak akan
mendapat keuntungan dari pembangunan sarana PPST PERSIS di Surakarta. Dari
pihak Pemkot Surakarta akan mendapatkan sebuah fasilitas olahraga dan fasilitas
publik yang dapat meningkatkan pendapatan daerah. Dari pihak Klub PERSIS
Solo akan mendapat sebuah fasilitas pelatihan sepak bola berstandart internasional
yang dapat meningkatkan prestasi klub. Sedangkan dari pihak swasta/ investor
akan mendapatkan proyek investasi jangka panjang yang menjanjikan keuntungan
finansial.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
PPST PER
RSIS di Su
urakarta
- Fasilitas P
Pelatihan Sepak
S Bola
-Ruang Publik
- Profit/
P Laba
Gambar
G 3.9. Alur
A Finansial PPembangunan PPST
P PERSIS di Surakarta
Sumber: A
Analisis Pribad
di, 2012
Banngunan kom
mersial atauu capital in
nvestment addalah bangu
unan yang
m
mewadahi berbagai
b fung
gsi komersiial seperti perdagangan
p n, ruang kanntor sewa,
h
hotel, dan laain-lain. Sessuai jenisnyya, bangunann komersial merupakann bangunan
y
yang direncaanakan dan dirancang uuntuk mendaatangkan keuuntungan baagi pemilik
m
maupun peng
ggunanya
Pen
ndapatan (in
ncome) padda PPST PE
ERSIS berssumber padaa fasilitas-
f
fasilitas yanng dirancangg untuk menndapatkan profit/
p laba yang bertujjuan untuk
m
meningkatka
an pendapataan klub PER
RSIS Solo. Untuk
U mencaapai kondisi yang ideal
d
dalam sisi manajemen
m keeuangan, penndapatan harrus lebih bessar dari penggeluaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
INCOM
ME OUTC
COME
SEWA KAM
MAR HOTEL PAJAK
SEWA LAPAN
NGAN FUTSAL BIAYA PERAWATAN
SEWA KOLA
AM RENANG
SEWA STA
ADION MINI
SEWA
A RETAIL
MERCHA
ANDISING
FOOD
DCOURT
EV
VENT
INCO
OME > OUTC
COME= PR
ROFIT (LAB
BA).
Gambar 3.10. Bagan mekkanisme finanssial PPST PERSIS di Surakarrta
Sumbeer: Analisis Prribadi, 2012
III.8. Arsitektur
A H
Hijau pada PPST PER
RSIS di Suraakarta
Arsittektur hijau adalah suaatu pendekaatan perencaanaan banguunan yang
b
berusaha unttuk meminim
malisasi berbbagai pengarruh membahayakan padaa kesehatan
m
manusia daan lingkunggan. Untuk pemahamaan dasar aarsitektur hijau
h yang
b n, meliputi di antaranyya lansekapp, interior, ddan segi arsitekturnya
berkelanjutan
m
menjadi satuu kesatuan. Dalam
D contooh kecil, arsittektur hijau bisa juga ditterapkan di
s
sekitar lingk
kungan kita.
Selaiin itu, arsittektur hijauu diterapkann dengan meningkatkan
m n efisiensi
p
pemakaian energi, air dan pemakkaian bahann-bahan yanng mereduksi dampak
b
bangunan teerhadap keseehatan. Arsiitektur hijauu juga dapat direncanakkan melalui
t letak, ko
tata onstruksi, opperasi dan peemeliharaan bangunan.
Padaa dasarnya, setiap banngunan ataau kawasann yang direencanakan,
p
pendekatan arsitektur hijau sebaagai konsep
p berfikir awal adalaah mutlak
d
diharuskan. Mengingat pada
p saat inni keadaan bumi
b sudah ssemakin meemanas dan
l
lingkungan di luar areea site sudaah tidak bissa diandalkaan untuk memberikan
m
k
kesejukan ke
k dalam area
a site, maka
m tiap-tiaap bangunaan harus menciptakan
m
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
Gambar 3.12. Sepeda sebagai alat transportasi alternatif pada kawasan PPST PERSIS
Sumber: googleimage.com, 2012
commit to user