RAN KERJA
A PRAKTIK
K
”KO
ONSEP PENULANGAN T BETON”
UR BALOK DAN PLAT
N STRUKTU
PER
RENCANAA
AN PEMBA
ANGUNAN G
GEDUNG
SD MUHAM
MMADIYA
AH 3 SURAB
BAYA
Disusun Oleh
O :
Indra
I Hardiaansyah 14432000073
Dwi
D Cahyo Setyo Nugrooho 14432000170
Do
osen Pembimbing :
PROGRA
AM STUDI TEKNIK
T SIIPIL
FA
AKULTAS TEKNIK
T
UNIV
VERSITAS 17 AGUSTTUS 1945 SU
URABAYA
2023
LEM
MBAR PENGGESAHAN
LAPORRAN KERJA
A PRAKTEK
K
“K
KONSEP PEN
NULANGAN N STRUKTU
UR BALOK D
DAN PLAT B
BETON”
PE
ERENCANAA AN PEMBANGUNAN GGEDUNG
SD MUHAAMMADIYAH 3 SURABAAYA
Disusun Oleh :
Surrabaya, April
A 2023
Menyetujjui,
Pemb
bimbing Doseen Pembimbinng
CV
V. ARCIVIND
DO DANISWA
ARA
Mengetah
hui,
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami persembahkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga laporan kerja
praktek ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar tanpa satu kendala yang
berarti.
Kegiatan kerja praktek ini dimaksudkan untuk mengaplikasikan teori-teori
yang telah diperoleh selama perkuliahan di kelas dan untuk mengetahui proyek dari
teori tersebut dalam mata kuliah perencanaan gedung bertingkat dilapangan. Kerja
praktek ini diharapkan dapat menjadikan mahasiswa menjadi tenaga ahli yang
kompeten dan memberikan wawasan mengenai keadaan nyata dari lingkungan kerja
pada nantinya.
Dengan pengantar dari Dekan Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus
1945 dan persetujuan dari CV. Arcivindo Daniswara, maka penyusun dapat
melaksanakan kerja praktek pada proyek Perencanaan Pembangunan Gedung SD
Muhammadiyah 3 Surabaya selama 2 bulan dari tanggal 13 Mart 2023 sampai
tanggal 27 April 2023.
Pada kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan banyak ucapan syukur
dan terima kasih kepada semua pihak yang senantiasa membimbing, mengarahkan,
dan mendukung penulis, antara lain adalah kepada :
1. Ibu Faradillah Saves, S.T, M.T. selaku Ketua Program Studi S1 Jurusan
Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945.
2. Ibu Michella Beatrix, S.T., M.T. Selaku Koordinator Kerja Praktik
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
3. Ir. Gede Sarya, MT. Selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek Universitas
17 Agustus 1945 Surabaya.
4. Muchamad Farchan, ST. Selaku Pembimbing Lapangan Kerja Praktek
Perencanaan Pembangunan Gedung SD Muhammadiyah 3 Surabaya.
5. Kedua Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa
yang tiada henti - hentinya untuk memotivasi saya agar terus maju dan tidak
putus asa.
6. Teman - teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya, yang
telah memberikan support dan motivasi untuk menyelesaikan laporan ini.
7. Serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan laporan kerja
praktek ini.
ii
Akhir kata penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan pada masa mendatang. Penulis berharap agar Laporan Kerja Praktik ini
dapat bermanfaat bagi pihak pembaca.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB III METODE LAPORAN KERJA PRAKTIK ........................................... 21
3.1 Diagram Alir (Flowchart) .......................................................................... 21
3.1.1 Penjelasan Diagram Alir.................................................................. 22
3.1.1.1 Mulai Pelaksanaan Kerja Praktik........................................ 22
3.1.1.2 Pengumpulan Data (Data Primer Dan Data Sekunder) ...... 23
3.1.1.3 Pembahasan Data ................................................................ 23
3.1.1.4 Perencanaan Struktur Balok ............................................... 23
3.1.1.5 Perencanaan Struktur Pelat ................................................. 23
3.1.1.6 Gambar DED Struktur Balok Dan Pelat ............................. 23
3.1.1.7 Hasil Dari DED Bangunan Gedung .................................... 23
3.1.1.8 Kesimpulan ......................................................................... 23
3.2 Pengumpulan Data ..................................................................................... 24
3.3 Data Umum Perusahaan............................................................................. 24
3.4 Data Umum Proyek ................................................................................... 28
3.5 Struktur Organisasi Dalam Proyek ............................................................ 29
3.5.1 Uraian Tugas Personil ..................................................................... 30
3.6 Tugas Dan Kegiatan Kerja Praktik ............................................................ 32
3.6.1 Sistem Bimbingan Terhadap Praktikan ........................................... 35
BAB IV PEMBAHASAN DATA ........................................................................... 37
4.1 Gambaran Umum Proyek .......................................................................... 37
4.1.1 Data Teknis Proyek ......................................................................... 38
4.2 Lingkup Pekerjaan Lapangan .................................................................... 38
4.2.1 Ruang Lingkup Pekerjaan Proyek ................................................... 38
4.2.2 Ruang Lingkup Pekerjaan Praktik ................................................... 41
4.3 Pembahasan Topik Utama ......................................................................... 41
4.3.1 Perencanaan Penulangan Struktur Balok ......................................... 41
4.3.1.1 Baja Tulangan ..................................................................... 46
4.3.1.2 Sengkang ............................................................................ 47
4.3.2 Perencanaan Penulangan Struktur Pelat .......................................... 48
4.3.2.1 Pelat Lantai (Parkir Area) ................................................... 48
4.3.2.2 Pelat Lantai (Lt 1 s/d Lt 5) dan Dack ................................. 50
4.3.2.3 Pelat Lantai (Plat Talang) ................................................... 51
4.3.2.4 Pelat Lantai (Pit Lift) .......................................................... 52
4.3.3 Hasil Dari DED Gedung SD Muhammadiyah 3 Surabaya ............. 54
BAB V KESIMPULAN........................................................................................... 57
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 57
v
5.2 Saran ...................................................................................................... 58
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2012. Perhitungan struktur meliputi desain penampang balok, kolom, plat lantai,
pondasi dan struktur atap.
Dalam pembahasan ini penulis lebih mefokuskan ke dalam Konsep
penulangan struktur balok dan plat beton pada pekerjaan Perencanaan Pembangunan
Gedung Baru SD Muhammadiyah 3 Surabaya. Beberapa konsep tahapan
perencanaan meliputi dari penentuan material – material struktur balok dan plat
yang akan digunakan dan kebutuhan dimensi penampang primer maupun sekunder
yang sesuai kaidah – kaidah tata cara yang berlaku.
Selalu ada kekurangan pada setiap proses / aktifitas pekerjaan, baik itu
disebabkan perencanaan yang kurang sempurna, koordinasi yang kurang intens antar
tenaga ahli dan pihak yang terlibat. Sedangkan Dampak yang kerap terjadi akibat
lemahnya perencanaan proyek adalah fasilitas yang dibangun tidak dapat
dimanfaatkan sebagaimana mestinya, adanya inefisiensi dan adanya pekerjaan
tambah kurang.
1.3 Tujuan
Tujuan dari kerja praktik Perencanaan Pembangunan Gedung SD
Muhammadiyah 3 Suranaya yaitu :
1. Mengetahui konsep (penulangan) struktur balok dan plat beton pada
proyek Perencanaan Pembangunan Gedung SD Muhammadiyah 3
Surabaya.
2. Memahami apa saja tahapan dalam konsep (penulangan) struktur balok
dan plat beton pada proyek Perencanaan Pembangunan Gedung SD
Muhammadiyah 3 Surabaya.
4
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari kerja kerja praktik ini dibagi menjadi 3 antara lain :
a. Manfaat Bagi Penulis
1. Mengetahui atau memahami kebutuhan pekerjaan di tempat Kerja
Praktik.
2. Dapat melaksanakan proses perencanaan proyek bangunan gedung
3. Dapat menjelaskan Struktur Organisasi proyek.
4. Dapat menjelaskan pembagian tugas (job describtion) semua personal
yang terlihat dalam perencanaan proyek.
5. Menyesuaikan (menyiapkan) diri dalam menghadapi lingkungan kerja
setelah menyelesaikan studinya.
6. Mengetahui atau melihat secara langsung penggunaan atau peranan
teknologi terapan di tempat kerja praktik.
7. Menyajikan hasil - hasil yang diperoleh selama kerja praktik dalam
bentuk laporan kerja praktik.
5
6
1. Beban mati
Berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk
segala unsur tambahan, penyelesaian - penyelesaian, mesin - mesin serta
peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung
itu.
2. Beban hidup (beban sementara)
Semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu
gedung, dan ke dalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal
dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan
yang tidak merupakan bagian yang tak tepisahkan dari gedung dan dapat
diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan
perubahan dalam pembebanan lantai dan atap. Khusus pada atap, kedalam
beban hidup dapat termasuk beban yang berasal dari air hujan, baik akibat
genangan maupun akibat tekanan jatuh (energy kinetic) butiran air ke
dalam beban hidup tidak termasuk beban angin, beban gempa, danbeban
khusus.
3. Beban angin
Semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang
desebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. Beban memperhitungkan
adanya tekanan positif dan negative yang bekerja tegak lurus pada bidang-
bidang yang ditinjau. Beban angin menganggap adanya tekanan positif
(pressure) dan tekanan negatif/isapan (suction) bekerja tegak lurus bidang
yang ditinjau. Besar tekanan positif dan tekanan negatif ini dinyatakan
dalam bentuk kg/m2, ditentukan dengan mengalikan tekanan.
4. Beban gempa
Beban gempa adalah semua beban statik ekuivalen yang bekerja
pada struktur bangunan gedung yang menirukan gerakan tanah akibat
gempa di dalam bumi. Dalam hal ini pengaruh gempa pada struktur
gedung ditentukan berdasarkan suatu analisis dinamik.
5. Beban hujan
Dalam hitungan beban hujan diasumsikan sebagai beban yang
bekerja tegak lurus terhadap bidang atap dan koefisien beban hujan
ditetapkan sebesar (40-80 α) kg/m3 dan α sebagai sudut atap.
10
b. Gording
Gording adalah balok atap sebagai pengikat yang menghubungkan
antar kuda - kuda. Goding juga menjadi dudukan untuk kasau dan balok
jurai dalam. Dalam perencanaan struktur bangunan gedung ini ksususnya
pada perencanaan gording.
Struktur gording direncanakan kekuatannya berdasarkan
pembebanan beban mati dan beban hidup. Kombinasi pembebanan yang
ditinjau adalah beban pada saat pemakaian yaitu beban mati ditambah
beban air hujan, sedangkan beban sementara yaitu beban-beban mati
ditambah beban pekerja pada saat pelaksanaan.
Apabila gording ditempatkan dibawah penutup atap, maka
komponen beban atap dipindahkan tegak lurus ke gording, maka terjadi
pembebanan sumbu ganda terjadi momen pada sumbu x dan y adalah Mx
dan My.
c. Konstruksi rangka baja (kuda-kuda)
Kuda-kuda diperhitungkan terhadap pembebanan :
1. Beban mati
- Beban sendiri kuda-kuda
- Beban penutup atap
- Beban gording
2. Beban hidup
- Beban air hujan
- Beban angin dari sebelah kiri
- Beban angin dari sebelah kanan
- Beban pekerja
Pada masing-masing beban diatas (1 dan 2) kemudian dapat
dicari gaya-gaya batangnya dengan menggunakan program SAP 2000
V.14.
Perhitungan konstruksi rangka dapat dihitung :
a) Cara grafis, terdiri dari :
- Keseimbangan titik simpul
- Cremona
Dimana kedua cara ini harus menggunakan skala gaya dan skala.
b) Cara analisis, terdiri dari :
12
d. Sambungan
1. Perencanaan sambungan baut
a) Baut dalam geser
b) Baut yang memikul gaya tarik
c) Kuat tumpu
d) Pelat pengisi pada smbungan yang tebal antara 6 mm – 20 mm,
kuat geser nominal satu baut yang ditetapkan harus dikurangi
15%.
e) Sambungan tanpa slip
f) Tata letak baut
2. Perencanaan sambungan las
a) Pengelasan konstruksi sipil harus dilakukan dengan las listrik
berdasarkaan geometrin
nya, yaitu pellat satu arah (one way slaab) dan pelatt
dua arah (two
( way slab)).
1. Pelat Satu
S Arah (On ne Way Slab)
Suatu pelat
p dikatakkan pelat satu u arah apabilla ≥2, dimana Ly dan Lxx
adalah panjang pelaat dari sisi - sisinya.
Gam
mbar 2.1. Ly, Lx
L pada Pelatt Satu Arah
Sumber : Data Pribaddi
2. Pelat dua
d Arah (Two o Way Slab)
Suatu pelat
p dikatak
kan pelat dua arah apabilaa ≤ 2, dimanna Ly dan Lxx
adalah panjang pelaat dari sisi – siisinya.
Gam
mbar 2.2 Ly, Lx
L pada Pelatt Dua Arah
Sumber : Data Pribaddi
15
ditetapkan mempunyai periode ulang 500 tahun, agar porbalitas terjadinya terbatas
pada 10% selama umur gedung 50 tahun.
Struktur gedung beraturan dapat direncanakan terhadap pembebanan gempa
nominal akibat pengaruh Gempa Rencana dalam arah masing - masing sumbu utama
denah struktur tersebut, berupa beban gempa nominal statik ekuivalen, yang
ditetapkan lebih lanjut dalam pasal-pasal berikut. (SNI-1726-2002 “Standar
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung)”.
mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh, manajemen
proyek menggunakan pendekatan sistem dan hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun
horizontal. Fungsi dasar manajemen dikelompokkan menjadi 3 kelompok kegiatan,
yaitu :
1. Kegiatan perencanaan
a. Penetapan tujuan (goal setting)
Yaitu tahap awal yang harus dilakukan terlebih dahulu dengan
menentukan tujuan utama yang ditetapkan harus spesifik, realistis,
terukur, dan mempunyai durasi pencapaian.
b. Perencanaan (planning)
Perencaan ini dibuat sebagai upaya peramalan masa yang akan
datang dan perumusan kegiatan-kegiatan yang akan dilakuakan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan berdasarkan peramalan tersebut.
c. Pengorganisasian (organizing)
Kegiatan ini bertujuan melakukan pengaturan dan
pengelompokkan kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang
dihasilkan sesuai dengan harapan.
2. Kegiatan pelaksanan
a. Pengisian staf (staffing)
Tahap ini dalah perencanaan personel yang akan ditunjuk sebagai
pengelola pelaksanaan proyek. Kesuksesan proyek juga ditentukan oleh
kecermatan dan ketepatan dalam memposisikan seseorang sesuai
keahlihannya.
b. Pengarahan (directing)
Merupakan tahapan lanjutan dari pengisian staf, yaitu setelah
dilakukan pengarahan berupa penjelasan tentang lingkup pekerjaan dan
paparan waktu untuk memulai dan menyelesaikan pekerjaan tersebut.
3. Kegiatan pengendalian
a. Pengawasan (surpervising)
Merupakan interaksi antar individu-individu yang terlibat dalam
organisasi proyek. Proses ini harus dilakukan secara berkelanjutan dari
waktu ke waktu guna mendapatkan keyakinan bahwa pelaksanaan
kegiatn berjalan sesuai prosedur yang ditetapkan untuk mencapai hasil
yang diinginkan.
18
b. Pengendalian (controlling)
Merupakan proses penetapan atas apa yang telah dicapai,
evaluasi keja dan langkah perbaikan bila diperlukan.
c. Koordinasi (coordinating)
Yaitu pemantauan prestasi kegiatan dari pengendalian akan
digunakan sebagai masukan untuk untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Network planning
Network planning adalah hubungan ketergantungan antara bagian -
bagian pekerjaan (variables) yang digambarkan / divisualisasikan dalam
diagram network. Dengan demikian diketahui bagian - bagian pekerjaan
mana yang harus didahulukan, bila perlu dilembur (tambah biaya)
pekerjaan mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan
mana yang tidak perlu tergesa - gesa sehingga alat dan orang dapat digeser
ke tempat lain demi effisiensi.
Macam - macam network planning :
1) CMD : Chart Method Diagram
2) NMT : Network Management Technique
3) PEP : Program Evaluation Procedure
4) CPA : Critical Path Analysis
5) CPM : Critical Path Method
6) PERT : Program Evaluation and Review Technique
BAB IIII
ME
ETODE LA
APORAN KERJA
K PR
RAKTIK
3.1 Diagram
D Alir (Flowchartt)
Diagram
D alir pengambilan n data merupakan kerangkka pemecah m masalah yangg
mengggambarkan tah hap - tahap peenyelesaian ru
umusan masaalah secara siingkat besertaa
penjelaasannya. Dalaam proses pengerjaan lapo oran kerja praaktik, tentunyya diperlukann
inform
masi mengenaii proyek yang g dijadikan tem
mpat pelaksaanaan kerja prraktik. Semuaa
inform
masi tersebut kemudian
k disusun menjadi sebuah lapooran kerja praaktik. Berikutt
merupaakan alur pelaaksanaan kerjja praktik dan
n pengerjaan llaporan kerja praktik :
Pengump
pulan Data
DATA
A PRIMER DATA
A SEKUNDER
R
Pembah
hasan Data
Peren
ncanaan Struk
ktur Peerencanaan Sttruktur
Balok Plat
21
22
Gambar DED
Struktur Baalok Dan Plat
Hasil Dari
D DED
Bangunaan Gedung
Kesim
mpulan
SEL
LESAI
3.1.1 Penjelasan
P Diagram
D Alirr
Dalam
D menyyelesaikan lap poran ini, peenulis melakuukan beberappa hal untukk
mendapatkan data dengan
d cara :
3.1.1.2
2 Pengumpulaan Data (Dataa primer dan DataD Sekundeer)
Setelah
S meng gamati pekerrjaan yang sedang
s berlanngsung maka didapatkann
sebuahh data. Data teersebut berupa data primerr dan data sekkunder. Data pprimer adalahh
data yaang didapatkaan secara langgsung selamaa pengamatann di lapangan. Data primerr
berupaa dokumentasi lapangan, hasil wawaancara, dan data yang berhubungann
langsunng pada saat di lapangan. Sedangkan data
d sekunderr adalah data hasil analisiss
dan innterpretasi daari data primmer atau data yang berkkaitan dengann masa lalu,
pengummpulan data biasanya
b dilak
kukan secara tidak langsunng ke sumberrnya sehinggaa
bentukk informasinyaa sudah terjaddi pengolahan
n data.
23
3.1.1.8 Kesimpulan
Hasil akhir yang menjadi tahap akhir dari penulisan laporan kerja praktik ini
adalah menghasilkan sebuah kesimpulan dari topik yang diambil dan menjawab
secara ringkas rumusan masalah yang diambil oleh penulis mengenai Bagaimana
Merencanakan (penulangan) struktur balok dan (penulangan) plat, kendala apa saja
24
yang terjadi selama proses Perencanaan terebut berlangsung, dan bagaimana cara
mengatasi kendala yang terjadi saat pekerjaan tersebut berlangsung.
.
25
STRU
UKTUR ORGANISASI
CV. AR
RCIVINDO DANISWARA
D RA
Data Perusahaan
P :
Nama Perusahaan : CV.
C ARCIVIN NDO DANIS SWARA
Alamat : Dusun
D Krajan n Rt. 002 Rt. 0001 Ds. Sumbberdadi Kab.
Trenggalek
T Jaawa Timur 666319
Studio : Jl.
J Gatot Subrroto No. 23 Suumbergedongg Kab. Trengggalek
Jawa
J Timur 66315
on
Telepo : 08223265132
0 23
Fax :-
E-Maill : arcivindodani
a iswara@gmaiil.com
Akte Pendirian
P : No.
N 04 – 04 Februari
F 20200
Notariss : Maf’ulatus
M Syyarifah, SH.,M
M.kn
Akte Perubahan
P Terrakhir : No.
N 81-18 Maaret 2021
Notariss : Maf’ulatus
M Syyarifah, SH.,M
M.kn
NIB : 02200033822
0 206
SK. Doomisili : 470/89/406.1
4 1.2009/2021
SIUJK
K : 02200033822
0 206
NPWP P : 94.399.213.1-
9 -629.000
PPKP : S-89PKP/WP
S PJ.12/KP.03033/2021
SKT : S-2451KT/W
S WPJ.12/KP.03003/2020
k Badan Usah
Bentuk ha : Perseroan
P Komanditer (CV V)
Bidang
g Usaha : Konsultan
K Perrencana Dan Pengawas
Bank : Bank
B Jatim – Cabang Trennggalek
No.
N Rekening g : 02210391557
Asosiaasi : INKINDO
I
TEAM LEADER
ADMINISTRASI
2. Team Leader
Kualifikasi untuk Team Leader memiliki Pendidikan minimal Strata Satu
(S1) Sipil, lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi. Memiliki sertifikat
keahlian (SKA) Ahli Utama Teknik Bangunan Gedung (201), dan
berpengalaman minimal 10 tahun sesuai bidang keahliannya. Adapun
tugas dari Team Leader diantaranya :
a. Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja /
tenaga perencana dalam pelaksanaan pekerjaan selama waktu
pelaksanaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
b. Memimpin rapat koordinasi dengan pihak pelaksana koordinasi
lapangan.
c. Menetapkan metode kerja untuk menyesuaikan waktu konstruksi.
d. Menginventarisasi kebutuhan perbaikan arsitektural ruangan dan
Menyusun skala prioritas bagian - bagian yang perlu segera
mendapatkan bagian.
e. Menyelaraskan desain perbaikan struktural dengan bidang lainnya;
dan.
f. Memastikan proses perencanaan sesuai dengan jadwal.
5. Surveyor
Kualifikasi untuk Surveyor memiliki Pendidikan minimal Diploma Tiga
(D3) / SMK. Memiliki sertifikat keahlian (SKT) Juru Ukur (TA 027),
dan berpengalaman minimal 3 tahun sesuai bidang keahliannya. Adapun
tugas dari Surveyor diantaranya :
a. Melaksanakan kegiatan survey dan pengukuran di lapangan.
b. Melakukan penyusunan serta penggambaran data.
c. Mengevaluasi hasil pengukuran untuk kemudian dikoordinasikan
dengan personil lainnya, dan;.
d. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Tim.
32
6. Drafter
Kualifikasi untuk Drafter memiliki Pendidikan minimal Diploma Tiga
(D3) / SMK. Memiliki sertifikat keahlian (SKT) Drafter (TS 003), dan
berpengalaman minimal 3 tahun sesuai bidang keahliannya. Adapun
tugas dari Drafter diantaranya :
a. Berkoordinasi dengan tenaga ahli / asisten tenaga ahli dalam
menyiapkan gambar kerja agar sesuai dengan RAB, Dokumen
Spesifikasi Teknis dan Rancangan Konseptual SMKK yang telah
disusun oleh masing - masing personil tenaga ahli / asisten tenaga
ahli; dan.
b. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Tim.
7. Administrasi
Kualifikasi untuk Administrasi memiliki Pendidikan minimal SMK, dan
berpengalaman minimal 3 tahun sesuai bidang keahliannya. Adapun
tugas dari Administrasi diantaranya :
a. Berkoordinasi dengan Ketua Tim dalam menyiapan dokumen
pertanggungjawaban pelaksanaan pekerjaan; dan.
b. membantu menyiapkan laporan - laporan, invoice, dan berita acara
pencairan termin.
4. Perancangan
Dalam Praktik Kerja di CV. ARCIVINDO DANISWARA ini,
praktikan bekerja secara tim dalam hal perancangan. Praktikan diberikan
tugas untuk ikut membuat DED berupa perencanaan (penulangan) struktur
balok , pelat dan gambar DED lainnya. Yang kemudian detail enginering
secara lengkap akan dilanjutkan dengan proses RAB.
37
38
4.1.1 Data
D Teknis Proyek
1. Fungsi Baangunan
Pembangu unan Gedun ng SD Muh hammadiyah 3 Surabayya berfungsii
meningkattkan sarana dan prasaarana di liingkungan G Gedung SDD
Muhammaadiyah 3 Surabaya,
S seerta membeerikan kenyaamanan dann
menunjang g efektifitas dalam
d kegiataan belajar menngajar.
2.
2 Dimensi Bangunan
B
Dimensi dari
d perencan naan pemban ngunan Gedunng SD Muhaammadiyah 3
Surabaya ini adalah :
- Pannjang Gedung : 23.4
40 m
- Lebbar Gedung : 7,60
0m
- Tinggi Gedung : 19,7
75 m
- Jeniis Gedung : Geddung Bertingkkat
- Luaas Lahan Bang gunan : ± 17 77,84 m2
- Jummlah Lantai : 5 lan
ntai
4.2 Lingkup
L Pek
kerjaan Lapa angan
4.2.1 Ruang
R Lingkkup Pekerjaa an Proyek
Adapun
A lingk
kup pekerjaan
n proyek ini addalah :
a.
a Lingkup Pelayanan
P (Sccope Of Servicce)
39
Pada
P perencaanaan Gedun ng SD Muham mmadiyah 3 Surabaya bentang balokk
paling panjang dirrencanakan dengan
d panjaang 6,3 m. B
Balok induk utama yangg
direncaankan adalah ukuran 250 x 5000 mm.
433
Tabel 4.1
4 Tipe dan Ukuran
U Balokk
No.
N Tipe Balok
B (Struktu
ur) Ukuraan(mm)
1 BALLOK TYPE B1 250 x 500
2 BALLOK TYPE B2 200 x 400
3 BALO OK TYPE B2 2A 200 x 400
4 BALLOK TYPE B3 200 x 300
5 BAALOK LATEI 100 x 150
Perencanaan
P teknis balok beton
b yang diigunakan adaalah sebagai bberikut :
Mutu u Beton = fc’ 25 Mpa (lt. 1 – lt. 5)
Mutu u Baja Tulan ngan = fy 4004 Mpa (B JTD-40) unttuk notasi D
(Tulaangan Ulir), fy 240 MPa (BJTP-24) uuntuk notasi ∅ (Tulangann
Poloss)
Tulan ngan Utama = D13 dan D1 16 mm
Tulan ngan Sengkan ng = Ø10 mm m
Selimmut beton = 30 0 mm
Dimensi
D ballok dan jum
mlah tulang
gan telah ddisesuaikan dari kondisii
pembebanan dan perhitungan perencanaan. Berikut detaiil penampangg penulangann
balok pada
p perencan
naan pembang
gunan Gedun
ng SD Muham mmadiyah 3 S Surabaya :
1. Ballok Type B1
Dimensi
D : 2500 x 500 mm
Posisi
P Tumpu uan
- Tul. Atas : 5D16
5
- Tul. Bawah : 4D16
- Tul. Badan : 2D16
- Sengkang : ∅10-100
Posisi
P Lapang gan
- Tul. Atas : 2D16
2
- Tul. Bawah : 2D16
- Tul. Badan : 2D16
- Sengkang : ∅10-100
2. Ballok Type B2
Dimensi
D : 2000 x 400 mm
Posisi
P Tumpu uan
- Tul. Atas : 5D16
5
- Tul. Bawah : 2D16
- Tul. Badan : 2D13
- Sengkang : ∅10-150
Posisi
P Lapang gan
- Tul. Atas : 2D16
2
- Tul. Bawah : 3D16
- Tul. Badan : 2D13
- Sengkang : ∅10-200
Dimensi
D : 2000 x 400 mm
Posisi
P Tumpu uan
- Tul. Atas : 3D13
3
- Tul. Bawah : 3D13
- Tul. Badan : 2D13
- Sengkang : ∅10-100
Posisi
P Lapang gan
- Tul. Atas : 2D13
2
- Tul. Bawah : 3D13
- Tul. Badan : 2D13
- Sengkang : ∅10-200
4. Baalok Type B3
Dimensi
D : 2000 x 300 mm
Posisi
P Tumpu uan
- Tul. Atas : 3D13
3
- Tul. Bawah : 2D13
- Tul. Badan : 2D13
- Sengkang : ∅10-150
Posisi
P Lapang gan
- Tul. Atas : 2D13
2
- Tul. Bawah : 2D13
- Tul. Badan : 2D13
- Sengkang : ∅10-200
5. Ballok Latei
Dimensi
D : 1000 x 150 mm
Posisi
P Tumpu uan
- Tul. Atas : 2∅10
2
- Tul. Bawah : 2∅10
- Sengkang : ∅8-150
Posisi
P Lapang gan
- Tul. Atas : 2∅10
2
- Tul. Bawah : 2∅10
- Sengkang : ∅8-150
1 Baja Tulang
4.3.1.1 gan
Baja
B tulangan n utama yang g dipakai padaa perencanaann struktur ballok di proyekk
ini adaalah tulangan ulir (D13 dan n D16 mm) yaang sesuai hittungan perenccanaan balok.
Baja tu ulangan beton n ini adalah baja berbentu uk batang beerpenampang bundar yangg
digunaakan untuk peenulangan betton (SNI-07-2 2052-2002), ddalam perencanaan proyekk
pembangunan ini memakai
m baja tulangan sirip
s (ulir). B
Baja tulangann beton siripp
adalah baja tulangaan beton den ngan bentuk khusus yangg permukaannnya memilikii
sirip melintang
m dan rusuk memaanjang yang dimaksudkan
d untuk meninngkatkan dayaa
lekat dan
d guna menahan gerakan d batang se cara relatif teerhadap betonn
n membujur dari
(SNI-0 07- 2052-2002 2).
Permukaan
P batang
b baja tu
ulangan ulir ini harus berrulir teratur, setiap batangg
diperkeenankan mem mpunyai rusuk k memanjang g yang searah dan sejajar ddengan sumbuu
batang, serta ulir-ullir lain dengan n arah melinttang sumbu bbatang, harus terletak padaa
jarak yang
y teratur, memiliki bentuk
b dan ukuran yangg sama dan tidak bolehh
membeentuk sudut kurang
k dari 45
5° terhadap suumbu batang apabila mem mbentuk sudutt
antara 45° sampai 70° arah uliir melintang pada satu siisi atau keduua sisi dibuatt
berlawwanan.
47
4.3.1.2 Sengkang
Perencanaan geser untuk komponen struktur terlentur didasarkan pada asumsi
sebagian gaya geser ditahan oleh beton dan selebihnya dilimpahkan pada tulangan
geser.
Tulangan geser yang umum digunakan di lapangan adalah sengkang karena
pemasangannya yang mudah, tulangan yang dipakai pada perencanaan
pembangunan proyek ini adalah Ø8 dan Ø10 (sesuai hitungan).
Sengkang adalah tulangan yang digunakan untuk menahan geser dan torsi
dalam suatu komponen struktur, terbuat dari batang tulangan, kawat baja atau jaring
kawat baja polos atau ulir, berbentuk kaki tunggal atau dibengkokkan dalam bentuk
L, U atau persegi dan dipasang tegak lurus atau membentuk sudut terhadap tulangan
longitudinal dan dipakai pada struktur balok lentur (SNI-03-2847- 2002).
48
Sengkang
S yaang digunakaan harus sessuai dengan standart struuktur sepertii
gambar 4.15 dibaw wah, sudut yaang dipakai harusnya
h 45° atau 135° daan bentuknyaa
harus dipilih
d sesuai dengan posissi sengkang daan sistim pem
masangannya.
Gambar.
G 4.10 Bentuk Senggkang Struktuur Balok
Sumber : DE
ED Struktur Balok
B Proyek SD Muhamm madiyah 3 Surrabaya
4.3.2 Perencanaan
P Penulangann Struktur Peelat
Pelat
P merupakkan elemen sttruktur yang berfungsi
b meenahan beban mati maupunn
beban hidup, selanjuutnya beban disalurkan
d kee balok yang bberada di bawwahnya. Pelatt
harus direncanakan
d n kaku, rata, lurus, pelat dapat diberi sedikit kemiiringan untukk
kepenttingan aliran air.
a Ketebalan n pelat ditentu
ukan oleh: beeban yang harrus didukung,,
besar lendutan yan ng diijinkan,, lebar bentaangan atau jjarak antara balok-balokk
pendukkung, bahan konstruksi daari pelat. Pelaat merupakann suatu strukktur solid tigaa
dimenssi dengan biddang permukaaan yang luru us, datar dann tebalnya jauuh lebih kecill
dibanddingkan dengaan dimensinyaa yang lain.
1 Pelat Lanta
4.3.2.1 ai (Parkir Area)
Untuk
U pelat lantai beton yang difungsikkan sebagai laantai, tebal reencana adalahh
12 cm,, dengan tulaang (besi betoon) 2 lapis, yaaitu menggunnakan besi beeton diameterr
10 mm m berjarak 20 00 mm padaa lokasi mom men maksimuum, dan diam meter 10 mm m
berjaraak 200 mm paada lokasi mo omen minimu um. Penyeraggaman diametter besi betonn
agar memudahkan
m pengerjaan
p dillapangan.
499
Gambaar 4.11 Denahh Rencana Peelat Lantai Paarkir Area Geedung SD Muuhammadiyahh
3 Surab
baya
Sumbeer : DED Struktur Pelat Geedung SD Mu uhammadiyahh 3 Surabaya
Perencanaan
P teknis pelat laantai yang dig
gunakan adal ah sebagai beerikut :
Mutu u Beton = fc’ 25 Mpa (lt. Parkir
P Area)
Mutu u Baja Tulan ngan = fy 240 2 MPa (B BJTP-24) unttuk notasi ∅
(Tulaangan Polos)
Tulan ngan Utama = Ø10 mm deengan jarak 2000 mm
Selimmut beton = 25 5 mm
Tebal Plat Lantai = 120 mm
Dimensi
D pellat lantai daan pulangan nnya telah ddisesuaikan dari kondisii
pembebanan
p dan perhitunngan perencaanaan. Berikuut detail penuulangan pelatt
lantai
l pada perencanaan n pembangun nan Gedung SD Muham mmadiyah 3
Surabaya.
S
2 Pelat Lanta
4.3.2.2 ai (LT 1 S/D LT
L 5 DAN DACK)
D
Untuk
U pelat lantai beton yang difungsikkan sebagai laantai, tebal reencana adalahh
12 cm,, dengan tulaang (besi betoon) 2 lapis, yaaitu menggunnakan besi beeton diameterr
10 mm m berjarak 20 00 mm padaa lokasi mom men maksimuum, dan diam meter 10 mm m
berjaraak 200 mm paada lokasi mo omen minimu um. Penyeraggaman diametter besi betonn
agar memudahkan
m pengerjaan
p dillapangan.
Perencanaan
P teknis pelat laantai yang dig
gunakan adal ah sebagai beerikut :
Mutu u Beton = fc’ 25 Mpa (lt. 1 – lt. 5)
Mutu u Baja Tulan ngan = fy 240 2 MPa (B BJTP-24) unttuk notasi ∅
(Tulaangan Polos)
Tulan ngan Utama = Ø10 mm deengan jarak 2000 mm
Selim mut beton = 25 5 mm
Tebal Plat Lantai = 120 mm
Dimennsi pelat lantaai dan pulang gannya telah disesuaikan dari kondisi pembebanann
dan perhitungan
p perencanaan. Berikut detail
d penulaangan pelat lantai padaa
perencanaan pembaangunan Gedu ung SD Muhaammadiyah 3 Surabaya.
511
4.3.2.3
3 Pelat Lantaai (Plat Talanng)
Untuk
U pelat lantai
l beton yang
y difungsiikan sebagai P
Plat Talang, tebal rencanaa
adalah 12 cm, deng gan tulang (bbesi beton) 2 lapis, yaitu menggunakaan besi betonn
diametter 8 mm berrjarak 200 mm pada lokasi momen m maksimum, daan diameter 8
mm beerjarak 200 mmm pada lokaasi momen minimum.
m Pennyeragaman ddiameter besii
beton agar
a memudaahkan pengerjaan dilapangaan.
Perencanaan
P teknis pelat laantai yang dig
gunakan adal ah sebagai beerikut :
Mutu u Beton = fc’ 25 Mpa (Platt Talang)
Mutu u Baja Tulan ngan = fy 240 2 MPa (B BJTP-24) unttuk notasi ∅
(Tulaangan Polos)
Tulan ngan Utama = Ø8 mm den ngan jarak 2000 mm
Selim mut beton = 25 5 mm
Tebal Plat Lantai = 120 mm
Dimennsi pelat lantaai dan pulang gannya telah disesuaikan dari kondisi pembebanann
dan perhitungan
p perencanaan. Berikut detail
d penulaangan pelat lantai padaa
perencanaan pembaangunan Gedu ung SD Muhaammadiyah 3 Surabaya.
4 Pelat Lanta
4.3.2.4 ai (Pit Lift)
Untuk
U pelat lantai betonn yang difun ngsikan sebaggai lantai Piit Lifr, teball
rencana adalah 12 cm,
c dengan tu ulang (besi beton)
b 2 lapiss, yaitu mengggunakan besii
beton diameter 10 mm berjaraak 150 mm pada lokasi momen makksimum, dann
diametter 10 mm berjarak 150 mm m pada lok kasi momen minimum. P Penyeragamann
diametter besi beton agar memudahkan pengerrjaan dilapanggan.
533
Perencanaan
P teknis pelat laantai yang dig
gunakan adal ah sebagai beerikut :
Mutu u Beton = fc’ 25 Mpa (Pit Lift)
L
Mutu u Baja Tulan ngan = fy 240 2 MPa (B BJTP-24) unttuk notasi ∅
(Tulaangan Polos)
Tulan ngan Utama = Ø10 mm deengan jarak 1550 mm
Selim mut beton = 25 5 mm
Tebal Plat Lantai = 120 mm
Dimennsi pelat lantaai dan pulang gannya telah disesuaikan dari kondisi pembebanann
dan perhitungan
p perencanaan. Berikut detail
d penulaangan pelat lantai padaa
perencanaan pembaangunan Gedu ung SD Muhaammadiyah 3 Surabaya.
1. Gambar Arsitektur.
- Gambar Perspektif Eksterior 3D (skala proporsional)
- Gambar Site Plan (skala menyesuaikan)
- Gambar Denah (skala menyesuaikan)
- Gambar Tampak (muka, samping, belakang)
- Gambar Potongan (melintang & membujur)
- Gambar Denah Pola Lantai
- Gambar Denah Plafond
- Gambar Denah Kusen Pintu & Jendela
- Detail Pintu & Jendela (jumlah menyesuaikan)
- Denah Rencana Atap
- Gambar Detail Arsitektur (jika diperlukan) contoh : detail pagar, detail
toilet, detail ornamen, dll.
2. Gambar Struktur.
- Gambar Denah Rencana Pondasi
- Gambar Denah Rencana Pondasi
- Gambar Denah Foot Plate (bangunan berlantai 5)
- Gambar Denah Sloof
- Gambar Denah Kolom
- Gambar Denah Balok (bangunan berlantai 5)
- Gambar Denah Plat Lantai
- Gambar Denah Ringbalk
- Gambar Denah Plat Atap (apabila atap ada yang memakai plat beton
bertulang / dak)
- Gambar Detail Struktur (dimensi sloof, kolom, balok beserta ukuran
besi yang dipakai)
- Gambar Detail Atap / Detail Kuda-kuda
- Gambar Detail Pembesian Struktur (Pembesian pada plat lantai ataupun
plat atap).
555
3.
3 Engineer’’s Estimate (EE) atau Reencana Anggaaran Biaya ((RAB).
4.
4 Rencana Kerja dan Sy
yarat-syarat (RKS).
5.
5 Laporan akhir tahap perencanaan
n.
Ta
abel Program
m Kerja
PEMBUA
ATAN DETAAILED ENGINNEERING DE
ESIGN (DED
D)
PERENCANA
AAN GEDUNNG SD MUHA AMMADIYAAH 3 SURAB
BAYA
CV. ARCCIVINDO DA ANISWARAA
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data pada bab sebelumnya maka
didapatkan kesimpulan, yaitu :
57
58
5.2 Saran
Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada saat kerja praktek maka saran
yang dapat kami berikan, diantaranya :
Adriyana, I.P., 2012. Perencanaan Gedung Sekolah Menengah Atas Empat Lantai
dan Satu Basement di Surakarta dengan Prinsip Daktail Parsial. Tugas Akhir,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Asroni, A., 2010c. Contoh Perencanaan Portal Beton Bertulang dengan Sistem
Daktail Parsial Berdasarkan SNI 03-2847-2002, Program Studi Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Univeritas Muhammadiyah Surakarta
RSNI3, 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
59
60
61