Diajukan Oleh:
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh:
Menyetujui:
Dosen Pembimbing
Mengetahui:
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi yang berjudul
“STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN
PERUMAHAN RUPER RESIDENCE TYPE 36 KABUPATEN DELI
SERDANG PROVINSI SUMATERA UTARA”. Skripsi ini bertujuan untuk
menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir semester VIII Program Studi Manajemen
Rekayasa Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan.
1. Bapak Abdul Rahman, S.E., Ak., M.Si., selaku Direktur Politeknik Negeri
Medan;
2. Bapak Marsedes Purba, B.Sc., Ci.Eng., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik
Sipil Politeknik Negeri Medan;
3. Bapak Mizanuddin Sitompul, S.T., M.T., selaku Kepala Program Studi
Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Medan;
4. Bapak Drs. Yulfalentino, M.T., selaku Dosen Wali Kelas MRKG 8A;
5. Bapak Fadli, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu
memberi bimbingan, pengarahan, dan bersedia meluangkan waktunya untuk
penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan;
6. Seluruh staff dan pegawai Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negei Medan;
7. Bapak dan Ibu tercinta serta keluarga atas doa dan dukungan yang telah
diberikan sehingga penulis mampu melaksanakan dan menyelesaikan Skripsi
ini dengan baik;
8. Seluruh mahasiswa Teknik Sipil Program Studi MRKG Angkatan 2019,
terkhusus MRKG 8A.
ii
Demikian Proposal Skripsi ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membaca, terutama di dunia Pendidikan Teknik Sipil.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.2.1 Manajemen.........................................................................................5
2.2.2 Proyek................................................................................................6
2.2.3 Perumahan..........................................................................................8
2.2.5 Investasi...........................................................................................10
iv
3.4 Metode Pengolahan Data.........................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
LAMPIRAN...........................................................................................................22
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
8
beberapa indikator dalam analisis kelayakan finansial antara lain Net Present
Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR),
Payback Period (PP) dan Sensitivitas. Menurut Imam Mu’arif (2019) metode
ini akan menghasilkan nilai yang dapat menentukan suatu proyek secara
finansial layak untuk dikerjakan atau tidak. Hal ini dilakukan agar
pengembang dapat mengetahui apakah proyek ini dapat memberikan
keuntungan sesuai harapan atau tidak menjalankan proyek agar tidak
timbulnya kerugian.
1. Berapa nilai Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR),
Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP) dan Sensitivitas
Pembangunan Perumahan Ruper Residence Type 36 Kabupaten Deli
Serdang Provinsi Sumatera Utara?
2. Bagaimana hasil studi kelayakan finansial pada Proyek Pembangunan
Perumahan Ruper Residence Type 36 Kabupaten Deli Serdang Provinsi
Sumatera Utara?
Dalam penelitian ini perlu adanya batasan masalah agar penulis lebih terfokus
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Batasan-batasan masalah tersebut
yaitu:
9
Residence Type 36 yang berlokasi di Jalan Nogio VII, Kecamatan Deli
Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
3. Metode yang digunakan untuk menganalisis kelayakan finansial pada
penelitian ini adalah Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio
(BCR), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP)dan
Sensitivitas.
4. Biaya proyek pembangunan berasal dari modal pribadi perusahaan.
5. Tidak memperhitungkan faktor penyusutan pada bangunan.
6. Suku bunga diasumsikan mengikuti acuan Bank Indonesia Tahun 2023.
7. Umur investasi diasumsikan 4 tahun
Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah yang telah dijelaskan di atas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui nilai Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio
(BCR), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP) dan
Sensitivitas.
2. Untuk mengetahui kelayakan Pembangunan Perumahan Ruper
Residence berdasarkan hasil analisa menggunakan metode Net Present
Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR),
Payback Period (PP)dan Sensitivitas.
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang dilakuakan oleh Imam Mu’arif (2019) dengan judul Studi
Kelayakan Investasi Pembangunan Perumahan Mandiri Residence Krian
Kabupaten Sidoarjo Ditinjau Dari Aspek Finansial dengan menggunakan
metode Net Present Value, Benefit Cost Ratio dan Internal Rate of Return.
Hasil dari penelitian ini adalah dari nilai NPV didapatkan Rp. 45.389.597.239
> 0, BCR 1,3109 > 1, dan IRR 27,35% > 15% (lebih besar dari nilai MARR
yang ditetapkan secara perhitungan), dari indikator di atas proyek tersebut
dinyatakan layak. Lalu dilakukan hasil uji sensitivitas pada asumsi
peningkatan masing–masing nilai pendapatan dan pengeluaran 10%
didapatkan nilai NPV nya = Rp 60.928.556.963 > 0; BCR nya = 1,3109 > 1;
IRR nya = 37,53 % > 15,00 %, pada asumsi peningkatan manfaat 15% dan
11
biaya 15% didapatkan nilai didapatkan nilai NPV = Rp 68.698.036.825 > 0;
BCR = 1,3109 > 1; IRR = 37,53 % > 15,00 %. Dari hasil uji sensitivitas pada
dua keadaan di atas, proyek ini masih dinyatakan layak untuk dikerjakan.
2.2.1 Manajemen
12
kegiatan yang akan datang yang dibutuhkan unutk mencapai tujuan
atau sasaran. Perencanaan bertujuan untuk menjembatani atau
menghubungkan antara tujuan atau sasaran yang akan dicapai
dengan situasi atau keadaan awal.
2. Mengorganisir
Mengorganisir adalah semua yang berhubungan dengan bagaimana
cara mengatur dan mengalokasi kegiatan dan juga sumber daya
kepada organisasi agar dapat mencapai tujuan secara efisien.
3. Memimpin
Kepemimpinan sangat penting untuk mengelola suatu kegiatan
yaitu mengarahkan dan mempengaruhi sumber daya manusia
dalam organisasi agar dapat bekerja sukarela untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Mengendalikan
Mengendalikan adalah memantau atau melihat, mengkaji, dan juga
memberikan perbaikan atau koreksi agar hasil dari kegiatan sesuai
dengan hasil yang telah ditentukan. Jadi dalam fungsi ini, hasil dari
pelaksanaan kegiatan selalu diukur dan dibandingkan dengan
rencana sebelumnya.
5. Staffing
Staffing mencakup pengadaan tenaga kerja, jumlah ataupun
kualifikasi dari tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan, termasuk dalam perekrutan, pelatihan, dan proses seleksi
unutk menempati posisi dalam organisasi.
2.2.2 Proyek
13
Setiap proyek memiliki tujuan khusus, misalnya membangun rumah
tinggal, jembatan, dan instalasi pabrik. Dalam proses pencapaian tujuan
tersebut, ada batasan yang harus dipenuhi yaitu besarnya biaya
(anggaran) yang dialokasikan, jadwal, serta mutu yang harus dipenuhi.
Ketiga hal tersebut merupakan parameter penting bagi penyelenggara
proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Ketiga
batasan tersebut disebut tiga kendala (triple constraint).
14
hasil kegiatan proyek tersebut berupa instalasi pabrik, maka kriteria
yang harus dipenuhi adalah pabrik harus mampu beroperasi secara
memuaskan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Jadi,
memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang
dimaksudkan atau sering disebut fit for the itended use.
2.2.3 Perumahan
15
lokasi tersebut bukan daerah yang mempunyai pencemaran
udara di atas ambang batas, pencemaran air permukaan dan air
tanah dalam.
c. Kriteria kenyamanan, dicapai dengan kemudahan pencapaian
(aksesibilitas), kemudian berkomunikasi (internal/eksternal,
langsung atau tidak langsung), kemudahan berkegiatan
(prasarana dan sarana lingkungan tersedia).
d. Kriteria keindahan/keserasian/keteraturan (kompatibilitas),
dicapai dengan penghijauan, mempertahankan karakteristik
topografi dan lingkungan yang ada, misalnya tidak meratakan
bukit, mengurug seluruh rawa atau danau/setu/sungai/kali dan
sebagainya.
e. Kriteria fleksibilitas, dicapai dengan mempertimbangkan
kemungkinan pertumbuhan fisik/pemekaran lingkungan
perumahan dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan
keterpaduan prasarana.
f. Kriteria keterjangkauan jarak, dicapai dengan
mempertimbangkan jarak pencapaian ideal kemampuan orang
berjalan kaki sebagai pengguna lingkungan terhadap
penempatan sarana dan prasarana utilitas lingkungan.
g. Kriteria lingkungan berjati diri, dicapai dengan
mempertimbangkan keterkaitan dengan karakter sosial budaya
masyarakat setempat, terutama aspek kontekstual terhadap
lingkungan tradisional/lokal setempat.
2. Lokasi perencanaan perumahan harus berada pada lahan yang jelas
status kepemilikannya, dan memenuhi persyaratan administratif,
teknis dan ekologis.
3. Keterpaduan antara tatanan kegiatan dan alam di sekelilingnya,
dengan mempertimbangkan jenis, masa tumbuh dan usia yang
dicapai, serta pengaruhnya terhadap lingkungan, bagi tumbuhan
yang ada dan mungkin tumbuh di kawasan yang dimaksud
16
2.2.4 Pengertian Kelayakan
2.2.5 Investasi
17
nilai yaitu sebagai berikut:
1. Present Value yaitu besarnya jumlah uang pada permulaan periode
atas dasar tingkat bunga tertentu dari sejumlah uang yang baru akan
diterima beberapa waktu/periode yang akan datang.
FV
Present Value (PV) =
(1+r ) n
2. Future Value, yaitu nilai uang dimasa yang akan datang dari uang
yang diterima atau dibayarkan pada masa sekarang dengan
memperhitungkan tinngkat bunga setiap periode selama jangka
waktu tertentu.
Future Value (FV) = PV (1+r)n
Keterangan: PV : Nilai sekarang
FV : Nilai pada akhir tahun ke n
r : Suku bunga
n : Waktu (tahun)
18
manfaat cash flow dalam pelaksanaan investasi adalah sebagai
berikut:
1. Dari pergerakan unsur-unsur cash flow dapat diketahui
kekuatan dana perusahaan dimasa sekarang dan yang akan
datang mencukupi atau tidak dalam menjalankan investasi.
2. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana
investasi dimasa sekarang dan yang akan datang.
3. Sebagai dasar untuk menentukan kapan dilakukan kredit,
berapa jumlah kredit yang dibutuhkan, dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
4. Dari cash flow dapat diketahui proyeksi/perkiraan
pemasukan yang akan diperoleh selama investasi
19
faktor yang digunakan untuk menghitung present value (PV)
dari future value (FV) yang ada.
20
Dalam hal ini present yang dimaksud diasumsikan sebagai waktu
awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau
pada periode tahun ke-nol (0) dalam perhitungan cash flow
investasi. Jadi metode NPV pada dasarnya memindahkan cash flow
yang menyebar sepanjang umur investasi ke waktu awal investasi
(t=0) atau kondisi present. Cash flow dalam investasi tidak selalu
dapat diperoleh secara lengkap dikarenakan terdiri dari cash-in dan
cash-out. Cash-flow yang benefit saja perhitungannya disebut
dengan Present Worth of Benefit (PWB), sedangkan jika yang
diperhitungkan hanya cash-out (cost) disebut dengan Present
Worth of Cosf (PWC). NPV diperoleh dari hasil perhitungan PWB
dikurangi dengan hasil perhitungan PWC dengan rumus sebagai
berikut:
NPV = PWB - PWC
Adapun kriteria keputusan untuk mengetahui apakah rencana suatu
investasi tersebut layak ekonomis atau tidak yaitu sebagai berikut:
Jika : NPV>0 Artinya investasi akan menguntungkan/layak
(feasible)
NPV<0 Artinya investasi tidak mengutungkan/tidak
layak (unfeasible)
Apabila rencana investasi dinyatakan layak, maka
direkomendasikan untuk dilaksanakan. Tetapi jika ternyata
rencanna investasi tidak layak, maka rencana tersebut tidak
direkomendasikakn untuk dilanjutkan. Namun layak atau tidaknya
suatu rencana investasi belumlah menjadi keputusan akhir dari
suatu program investasi, seringkali pertimbangan-pertimbangan
tertentu ikut pula memengaruhi keputusan yang akan diambil.
21
dengan metode lainnya. Metode BCR ini memberi penekanan
terhadap nilai perbandingan antara aspek manfaat (benefit) yang
akan diperoleh dengan aspek biaya dan kerugian yang akan
ditanggung (cost) dengan adanya investasi tersebut. Adapun rumus
yang digunakan yaitu:
PWB
BCR =
PWC
Keterangan: BCR : perbandingan manfaat terhadap biaya
(benefit cost ratio)
PWB : Present Worth of Benefit
PWC : Present Worth of Cost
Adapun kriteria keputusan untuk mengetahui apakah rencana suatu
investasi tersebut layak ekonomis atau tidak yaitu sebagai berikut:
Jika : BCR ≥ 1 Investasi layak (feasible)
BCR < 1 Investasi tidak layak (unfeasible)
22
i1 : Suku bunga yang menghasilkan NPV
positif
NPV- : Net Present Value dengan hasil negatif
NPV+ : Net Present Value dengan hasil positif
Adapun kriteria keputusan untuk mengetahui apakah rencana suatu
investasi tersebut layak atau tidak yaitu sebagai berikut:
Jika IRR ≥ MARR, Investasi layak nilai
Minimum Atractive Rate of Return (MARR) merupakan tingkat
suku bunga pengembalian minimum yang diinginkan dalam sebuah
investasi yang kemudian dipilih untuk dijalankan berdasarkan
indikator yang telah ditetapkan. MARR dapat diartikan sebagai
nilai Suku Bunga (i) dalam nilai waktu uang, baik nilai Present,
Future, Annual, dan Gradient. MARR biasanya digunakan oleh
investor agar mendapatkan keuntungan pendapatan dari
investasinya dapat melampaui nilai dimasa depan dengan
memperhitungkan nilai di atas persentase perkiraan inflasi ataupun
suku bunga acuan.
4. Payback Period (PP)
Menurut Giatman (2006) bahwa analisis Payback Period (PP) pada
dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode)
investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang
pokok (break event-point). Lamanya periode pengembalian (k) saat
kondisi BEP adalah:
k
K(PBP) = ∑ CFt ≥ 0
i=0
23
5. Analisa Sensitivitas
Analisa sensitivitas adalah Teknik yang digunakan untuk
menentukan bagaiman perbedaan nilai variable independen
mempengaruhi nilai variable independent tertentu berdasarkan
seperangkat asumsi yang diberikan dengan batas-batas tertentu
yang bergantung pada satu atau lebih variasi input, seperti efek
perubahan suku bunga terhadap nilai obligasi.
24
BAB 3
METODE PENELITIAN
Mulai
Studi Literatur
Pengamatan di Lapangan
Pengumpulan Data
Data Primer
1. Harga tanah dan Luas tanah
2. Harga jual dan Jumlah unit
3. Biaya perencanaan,
4. Biaya administrasi,
5. Biaya penyediaan jaringan listrik,
6. Biaya penyediaan air,
7. Biaya pembuatan jalan dan drainase,
8. Biaya operasional, dan
9. Biaya lain-lain
Data Sekunder: Tidak
1. Rencana Anggaran Biaya 2 Unit Rumah Type 36
Kecukupan Data
Ya
Hasil Analisis
Selesai
25
3.2 Data Umum Proyek
Peta lokasi proyek dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini:
Metode pengumpulan data yang dilakukan terbagi menjadi dua yaitu data
primer dan data sekundenr.
1. Data primer merupakan data yang didapatkan secara langsung oleh
peneliti, bisa dalam bentuk wawancara, hasil survei, dan kuesioner
terhadap responden. Adapun data primer yang didapatkan dari hasil
wawancara yaitu berupa data harga tanah, luas tan ah, harga jual, jumlah
26
unit, biaya perencanaan, biaya administrasi, biaya penyediaan jaringan
listrik, biaya penyediaan air, biaya pembuatan jalan dan drainase, biaya
operasional, dan biaya lain-lain.
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber lain yang
telah ada. Adapun data sekunder yang didapatkan yaitu Rencana
Anggaran Biaya (RAB) proyek
Metode pengolah data pada penelitian ini adalah menggunakan metode analisi
kualitatif. Adapun Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab
rumusan masalah pada Bab 1 yaitu sebagai berikut:
27
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, S. dan Suwasono. 1994. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Ketiga. Unit
penerbit dan percetakan AMP YKPN, Yogyakarta
28
LAMPIRAN
29
Lampiran 2 Tabel Harga dan Cicilan
30