KATA PENGANTAR
Seni menurut Ki Hajar Dewantara adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya, perasaan, dan
bersifat indah sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia, sehingga seni dapat diimplementasikan
melalui budaya belajar, berkarya dan pengembangan potensi diri, sikap kompetitif serta meningkatkan dan
memperkokoh rasa persaudaraan, persatuan dan kesatuan bangsa.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan
menyelenggarakan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang diikuti oleh seluruh peserta
didik dari 34 provinsi jenjang Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa/Madrasah Ibtidaiyah (SD/SDLB/
MI), Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/Madrasah Tsanawiyah (SMP/
SMPLB/MTs), Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa/Madrasah Aliyah (SMA/
SMALB/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sehubungan dengan penyelenggaraan FLS2N tersebut maka disusun buku panduan sebagai acuan bagi
para peserta, pelatih/pendamping, juri, panitia penyelenggara FLS2N tahun 2015 dengan harapan akan
mempermudah dalam melaksanakan tugas, koordinasi, komunikasi serta pengambilan kebijakan lebih
lanjut yang bersifat teknis maupun administrasi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyelenggaraan
FLS2N tahun 2015. Kepada para peserta yang berbakat dan berprestasi, kami ucapkan selamat berlomba,
jadilah yang terbaik.
Daftar Isi
Daftar Isi v
Bab I Pendahuluan 1
Bab IV Kepanitiaan 33
Bab V Penutup 41
Lampiran 43
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesenian merupakan salah satu kelompok mata pelajaran yang strategis dan merupakan salah satu
wahana bagi siswa untuk berekspresi sehingga memunculkan karya yang dapat dibanggakan oleh
bangsa Indonesia. Dengan kesenian diharapkan mampu untuk memfasilitasi pembangunan karakter,
sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang
harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi Pendidikan karakter menjadi suatu
keharusan, karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas juga mempunyai
budi pekerti dan sopan santun, sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna
baik bagi dirinya maupun masyarakat pada umumnya.
Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 37 ayat
(1) yang menyatakan bahwa Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: pendidikan
agama; pendidikan kewarganegaraan; bahasa; matematika; ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan
sosial; seni dan budaya; pendidikan jasmani dan olahraga; keterampilan/kejuruan; dan muatan lokal.
Dalam pasal 6 ayat (1) PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa
kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas: (1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, (2) kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi, (4) kelompok mata pelajaran estetika, dan (5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
Sebagai upaya memberikan ruang bagi kreativitas dan potensi siswa, maka Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, praktisi pendidikan, dan kalangan masyarakat profesi,
menyelenggarakan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2015, yaitu suatu
aktivitas yang mewadahi berbagai kegiatan seni dan sastra serta mampu mengangkat potensi yang
dimiliki siswa hingga dapat memberikan prestasi dan kebanggaan bagi dunia pendidikan khususnya,
dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Dengan terselenggaranya FLS2N tahun 2015, diharapkan akan tercipta insan cerdas dan berdedikasi
sebagai kader penerus dan pemimpin bangsa di masa yang akan datang yang bertumpu pada kecintaan
dan kebanggaan terhadap Bangsa dan Negara dengan Pancasila, UUD NKRI 1945, Bhinneka Tunggal
Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilarnya.
B. Tujuan Pelaksanaan
1. Membina dan meningkatkan kreativitas siswa dalam bidang seni dan sastra.
2. Menanamkan dan membina apresiasi seni dan sastra, khususnya terhadap nilai-nilai tradisi yang
berakar pada budaya bangsa.
6. Menyediakan wahana kompetensi putra-putri terbaik Indonesia dalam mengembangkan minat dan
talenta yang dimiliki khususnya di bidang seni.
7. Mengasah kepekaan siswa dalam menghargai seni dan karya orang lain.
1. Terciptanya suasana kompetitif yang sehat antar siswa, antar sekolah, dan antar provinsi di bidang
kesenian.
2. Terwujudnya pengembangan bakat siswa untuk meningkatkan kreativitas dalam bidang seni dan
sastra secara optimal.
3. Terwujudnya rasa cinta terhadap nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa.
D. Tempat Pelaksanaan
1. Surat Direktur Jenderal Pendidikan Dasar nomor: 1983/C/KP/2014 tanggal 30 April 2014 tentang
Usulan Tuan Rumah FLS2N tahun 2015.
2. Surat Gubernur Sumatera Selatan nomor: 420/1488/Disdik.SS/2014 tanggal 21 Mei 2014 tentang
Kesediaan menjadi Tuan Rumah FLS2N tahun 2015.
E. Tema
Jenjang
No Jenis Lomba Jumlah Peserta
Pendidikan
Menyanyi Solo/Tunggal 34
Tari Kreasi Baru (Kontemporer) 170
Pidato Bahasa Indonesia 34
1 SD
Membuat Gambar Bercerita 34
Kriya Anyam 34
Pantomim 68
Jumlah Peserta SD 374
Vokal Group 170
Tari Tradisional 170
Musik Tradisional 170
Seni Baca Alqur’an 68
2 SMP
Cipta Cerpen Berbahasa Indonesia 34
Kreativitas Cerita Berbahasa Inggris (story telling) 34
Baca Puisi 34
Desain Poster 34
Jumlah Peserta SMP 714
Menyanyi Solo/Tunggal 33
Melukis 33
3 SDLB/SMPLB Cipta dan Baca Puisi 33
MTQ 33
Memainkan Alat Musik Modern 33
Jumlah Peserta SDLB/SMPLB 165
Jenjang
No Jenis Lomba Jumlah Peserta
Pendidikan
Menyanyi Solo/Tunggal 68
Tari Berpasangan 68
Baca Puisi 68
4 SMA Design Poster 68
Seni Kriya 68
Film Pendek 102
Cipta Puisi 68
Jumlah Peserta SMA 510
Tari Tradisional 217
Teater Berbahasa Indonesia 159
5 SMK Musik Daerah/Karawitan 158
Musik/Band 167
Musik Gitar Klasik Tunggal 23
Jumlah Peserta SMK 724
Menyanyi Solo/Tunggal 33
Menari 33
6 SMALB
Merias Wajah dan Kuku 33
Design Grafis 33
Jumlah Peserta SMALB 132
Total Jumlah Peserta FLS2N 2.619
B. Peserta/Pendamping/Pelatih/Pembina/Juri/Panitia
SDLB/
Uraian SD SMP SMA SMK SMALB Jumlah
SMPLB
Peserta/Siswa 374 714 165 510 724 132 2.619
Pendamping 34 34 165 68 159 132 592
Pembina 34 272 33 - 68 33 440
Juri 30 40 25 21 21 12 149
Ass. Juri - - 15 - 30 - 45
Panitia Pusat 40 40 25 50 60 40 255
Panitia Daerah 5 10 5 14 20 - 54
TOTAL 517 1.110 433 663 1.082 349 4.154
1. Direktorat Pembinaan SD
D. Penghargaan
1. Sertifikat; diberikan kepada seluruh Peserta, Juri dan Pendamping Festival dan Lomba.
2. Hadiah Uang/Tabanas; diberikan kepada para juara I, II, III dan Harapan untuk lomba, sementara
untuk festival adalah penampil terbaik sesuai kategori tertentu.
3. Medali; diberikan kepada para juara I, II, dan III untuk lomba, sementara untuk festival adalah
penampil terbaik sesuai kategori tertentu.
4. Piala Bergilir; diberikan kepada juara umum festival dan lomba bagi Provinsi yang memperoleh
1. Para juara akan diberikan hadiah berupa uang, sertifikat dan medali setelah pelaksanaan lomba
selesai di lokasi lomba.
2. Piala bergilir untuk juara umum diberikan pada saat acara penutupan festival dan lomba seni siswa
nasional.
E. Acara Pembukaan
F. Acara Penutupan
12 21.20-21.25 5’ Closing
G. Tata Tertib
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para peserta dan pendamping adalah sebagai berikut:
3. Peserta dan pendamping diwajibkan mengenakan tanda pengenal (id card) yang diberikan panitia
selama kegiatan FLS2N berlangsung.
5. Biaya akomodasi dan konsumsi selama kegiatan berlangsung menjadi tanggung jawab panitia.
6. Akomodasi dan konsumsi dan kebutuhan lain diluar yang disediakan panitia, menjadi tanggung
jawab masing-masing peserta.
7. Meninggalkan penginapan di luar jadwal yang telah ditentukan harus dengan izin panitia
penyelenggara.
8. Apabila ada peserta atau pendamping yang sakit atau mendapat suatu halangan, segera melapor
kepada panitia.
9. Dilarang membawa dan atau menggunakan narkoba, minuman keras, dan barang-barang yang
dapat membahayakan keamanan diri sendiri maupun orang lain.
10. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian melalui pengumuman
resmi yang dikeluarkan oleh panitia penyelenggara.
11. Peserta wajib mengikuti acara pembukaan dan penutupan FLS2N yang telah ditetapkan oleh
panitia.
12. Pemenang lomba harus siap untuk tampil dalam acara penutupan FLS2N.
1. Direktorat Pembinaan SD
Tahun
No. Festival/Lomba
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Pidato Bahasa Indonesia - - √ - √ √ √ √
2 Menyanyi Tunggal (solo) √ √ √ √ √ √ √ √
3 Mengarang dan bercerita - √ √ √ √ - - -
4 Seni Kerajinan Tangan/Kriya √ √ √ - √ √ √ √
5 Cipta/Baca Puisi √ - - - - - - -
6 Seni Lukis √ - - - - - - -
7 Lomba Kinerja Perpustakaan - - √ - - - - -
8 Tari Tradisional - - - - √ √ - -
9 Tari Kreasi Baru - - - - - - √ √
10 Membuat Gambar Bercerita - - - - - √ √ √
11 Pantomim - - - - - √ √ √
Tahun
No. Festival/Lomba
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Story Telling √ √ √ √ √ √ √ √
Tahun
No. Festival/Lomba
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2 Vokal Grup √ √ √ √ √ √ √ √
6 Cipta/Baca Puisi √ - - - - - - √
7 Seni Lukis √ - - - - - - -
8 Cipta Cerpen √ √ √ √ √ √ √ √
9 Musik Tradisional √ √ √ √ - √ √ √
10 Tari √ - √ √ √ √ √ √
12 Desain Poster - - - - - - - √
Tahun
No. Festival/Lomba
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2 Cipta/Baca Puisi - - - √ √ √ √ √
5 MTQ - - - - - - √ √
Tahun
No. Festival/Lomba
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Menyanyi Tunggal (solo) √ √ √ √ √ √ √ √
2 Seni Baca Al Qur’an √ √ √ √ √ √ - -
3 Seni Kerajinan Tangan/Kriya √ √ √ - √ √ √
4 Seni Poster √ √ √ √ √ √ √ √
5 Cipta/Baca Puisi - √ √ √ √ √ √ √
6 Cipta Cerpen √ - - - - - - √
7 Tari √ - - - - - - -
8 Festival Tari Kreasi Berpasangan - √ √ √ √ √ √ √
9 Festival Drama Singkat - √ √ √ √ √ √ -
10 Festival Band - √ √ - - - - -
11 Film Pendek - - - - - - √ √
Tahun
No. Festival/Lomba
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Desain Komunikasi Visual - √ √ - - - - -
2 Perfilman - √ √ - - - - -
3 Musik Band √ √ √ - - √ √ √
4 Tari Tradisional √ √ √ - - √ √ √
Tahun
No. Festival/Lomba
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
5 Teater √ √ √ - - √ √ √
6 Karawitan √ √ √ - - √ √ √
7 Pedalangan √ √ √ - - - - -
8 Musik Gitar Klasik - - - - - √ √ √
Tahun
No. Festival/Lomba
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2 Cipta/Baca Puisi - - - √ - - - -
3 Melukis - - - √ √ √ √ -
4 Desain Grafis - - - √ √ √ √ √
5 Tara Rias/Modelling - - - - √ √ √ -
6 Pantomim - - - √ √ √ √ -
7 Tari Tradisional - - - - - √ √ √
B. Penyelenggaraan FLS2N
Jumlah Juara
Penyelenggaran Pelaksanaan Tuan Rumah
Peserta Umum
I 21-26 Juli 2008 Bandung, Jawa Barat 1.615 Jawa Tengah
III 15-18 Juni 2010 Surabaya, Jawa Timur 2.261 Jawa Tengah
VII 1-7 Juni 2014 Semarang, Jawa Tengah 2.806 Jawa Barat
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
1 Aceh 1 2 0 13
2 Bangka Belitung 0 0 1 25
3 Bali 5 1 1 5
4 Banten 2 2 1 10
5 Bengkulu 1 1 0 15
6 D.I. Yogyakarta 5 1 3 4
7 DKI Jakarta 3 2 2 8
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
8 Gorontalo 0 0 0 31
9 Jambi 1 1 0 14
10 Jawa Barat 9 3 2 2
11 Jawa Tengah 10 2 1 1
12 Jawa Timur 7 1 2 3
13 Kalimantan Barat 1 0 1 17
14 Kalimantan Selatan 0 0 0 26
15 Kalimantan Tengah 1 0 0 18
16 Kalimantan Timur 0 0 0 27
17 Kep. Riau 1 0 2 16
18 Lampung 0 0 1 23
19 Maluku 1 0 0 20
20 Maluku Utara 0 0 0 30
21 Nusa Tenggara Barat 2 0 1 11
22 Nusa Tenggara Timur 0 0 1 24
23 Papua 0 0 0 29
24 Papua Barat 0 0 0 32
25 Riau 0 1 0 21
26 Sulawesi Barat 0 0 0 33
27 Sulawesi Selatan 4 1 0 7
28 Sulawesi Tengah 2 0 0 12
29 Sulawesi Tenggara 0 0 0 28
30 Sulawesi Utara 1 0 0 19
31 Sumatera Barat 4 1 1 6
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
32 Sumatera Selatan 0 0 1 22
33 Sumatera Utara 2 3 1 9
63 22 22
Total
107 Medali
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
1 Aceh 0 1 1 22
2 Bangka Belitung 0 0 0 30
3 Bali 8 1 3 5
4 Banten 3 1 0 11
5 Bengkulu 0 0 1 26
6 D.I. Yogyakarta 5 2 1 6
7 DKI Jakarta 11 3 4 3
8 Gorontalo 1 0 1 18
9 Jambi 0 1 1 23
10 Jawa Barat 13 2 2 1
11 Jawa Tengah 10 4 3 4
12 Jawa Timur 12 3 4 2
13 Kalimantan Barat 1 0 0 19
14 Kalimantan Selatan 0 0 1 24
15 Kalimantan Tengah 2 0 0 15
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
16 Kalimantan Timur 5 1 1 7
17 Kep. Riau 0 0 0 31
18 Lampung 2 1 0 13
19 Maluku 1 0 0 20
20 Maluku Utara 1 0 0 21
21 Nusa Tenggara Barat 4 5 0 8
22 Nusa Tenggara Timur 1 0 1 17
23 Papua 0 0 0 29
24 Papua Barat 0 0 0 32
25 Riau 1 1 1 16
26 Sulawesi Barat 0 0 0 33
27 Sulawesi Selatan 3 1 0 10
28 Sulawesi Tengah 0 0 0 28
29 Sulawesi Tenggara 2 1 0 14
30 Sulawesi Utara 0 0 1 25
31 Sumatera Barat 4 2 2 9
32 Sumatera Selatan 2 1 2 12
33 Sumatera Utara 0 0 0 27
92 31 30
Total
153 Medali
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
1 Aceh 0 0 1 25
2 Bangka Belitung 0 0 0 32
3 Bali 1 1 1 12
4 Banten 1 1 1 13
5 Bengkulu 1 0 1 16
6 D.I. Yogyakarta 7 3 0 3
7 DKI Jakarta 4 4 5 7
8 Gorontalo 0 1 0 23
9 Jambi 0 3 0 20
10 Jawa Barat 5 5 3 6
11 Jawa Tengah 16 5 4 1
12 Jawa Timur 13 10 8 2
13 Kalimantan Barat 4 2 1 8
14 Kalimantan Selatan 0 0 1 28
15 Kalimantan Tengah 0 0 0 31
16 Kalimantan Timur 6 2 4 5
17 Kep. Riau 1 0 1 17
18 Lampung 0 1 0 21
19 Maluku 1 1 0 14
20 Maluku Utara 0 0 1 30
21 Nusa Tenggara Barat 1 1 0 15
22 Nusa Tenggara Timur 0 1 0 22
23 Papua 0 0 2 24
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
24 Papua Barat 0 0 0 33
25 Riau 2 3 2 10
26 Sulawesi Barat 1 0 0 19
27 Sulawesi Selatan 3 2 0 9
28 Sulawesi Tengah 1 0 0 18
29 Sulawesi Tenggara 1 1 1 11
30 Sulawesi Utara 0 0 1 29
31 Sumatera Barat 7 2 1 4
32 Sumatera Selatan 0 0 1 27
33 Sumatera Utara 0 0 1 26
76 49 41
Total
166 Medali
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
1 Aceh 3 1 0 7
2 Bangka Belitung 0 0 0 30
3 Bali 4 1 2 4
4 Banten 1 2 1 12
5 Bengkulu 0 1 0 21
6 D.I. Yogyakarta 3 1 1 6
7 DKI Jakarta 4 2 3 3
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
8 Gorontalo 0 0 0 31
9 Jambi 0 0 1 24
10 Jawa Barat 7 3 3 1
11 Jawa Tengah 4 1 1 5
12 Jawa Timur 5 6 3 2
13 Kalimantan Barat 0 0 0 25
14 Kalimantan Selatan 1 1 0 13
15 Kalimantan Tengah 0 0 0 26
16 Kalimantan Timur 0 0 2 23
17 Kep. Riau 2 1 0 9
18 Lampung 0 1 0 20
19 Maluku 1 0 2 16
20 Maluku Utara 0 1 0 22
21 Nusa Tenggara Barat 1 0 3 15
22 Nusa Tenggara Timur 1 0 1 17
23 Papua 0 0 0 29
24 Papua Barat 0 0 0 32
25 Riau 2 0 0 10
26 Sulawesi Barat 0 0 0 33
27 Sulawesi Selatan 2 1 1 8
28 Sulawesi Tengah 0 0 0 27
29 Sulawesi Tenggara 0 0 0 28
30 Sulawesi Utara 1 1 0 14
31 Sumatera Barat 1 2 2 11
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
32 Sumatera Selatan 1 0 0 18
33 Sumatera Utara 0 2 2 19
44 28 28
Total
100 Medali
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
1 Aceh 6 1 2 7
2 Bangka Belitung 0 0 0 32
3 Bali 8 0 0 4
4 Banten 5 0 1 9
5 Bengkulu 6 2 0 6
6 D.I. Yogyakarta 2 2 2 11
7 DKI Jakarta 1 1 6 16
8 Gorontalo 0 1 0 26
9 Jambi 0 0 0 29
10 Jawa Barat 8 7 3 3
11 Jawa Tengah 10 8 1 2
12 Jawa Timur 15 3 2 1
13 Kalimantan Barat 0 3 1 23
14 Kalimantan Selatan 1 0 0 22
15 Kalimantan Tengah 0 0 1 27
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
16 Kalimantan Timur 2 1 0 13
17 Kep. Riau 2 1 4 12
18 Lampung 0 0 0 30
19 Maluku 2 0 0 15
20 Maluku Utara 0 0 1 28
21 Nusa Tenggara Barat 1 1 2 18
22 Nusa Tenggara Timur 1 1 0 20
23 Papua 0 1 4 24
24 Papua Barat 5 0 0 10
25 Riau 5 4 5 8
26 Sulawesi Barat 0 0 0 33
27 Sulawesi Selatan 2 0 2 14
28 Sulawesi Tengah 0 1 1 25
29 Sulawesi Tenggara 0 0 0 31
30 Sulawesi Utara 1 1 1 19
31 Sumatera Barat 6 2 0 5
32 Sumatera Selatan 1 0 1 21
33 Sumatera Utara 1 1 2 17
91 42 42
Total
175 Medali
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
1 Aceh 1 1 1 13
2 Bangka Belitung 0 2 0 18
3 Bali 6 0 2 5
4 Banten 2 2 1 11
5 Bengkulu 0 0 0 31
6 D.I. Yogyakarta 2 2 3 10
7 DKI Jakarta 9 3 1 3
8 Gorontalo 0 0 1 28
9 Jambi 0 0 1 24
10 Jawa Barat 11 1 4 1
11 Jawa Tengah 10 5 4 2
12 Jawa Timur 8 2 2 4
13 Kalimantan Barat 2 3 3 9
14 Kalimantan Selatan 0 0 2 23
15 Kalimantan Tengah 1 0 1 15
16 Kalimantan Timur 1 1 0 14
17 Kep. Riau 2 2 1 12
18 Lampung 0 0 0 29
19 Maluku 0 0 1 25
20 Maluku Utara 0 0 1 27
21 Nusa Tenggara Barat 0 1 1 21
22 Nusa Tenggara Timur 1 0 0 17
23 Papua 0 0 1 26
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
24 Papua Barat 0 0 0 32
25 Riau 3 5 0 7
26 Sulawesi Barat 0 0 0 33
27 Sulawesi Selatan 0 1 1 20
28 Sulawesi Tengah 1 0 1 16
29 Sulawesi Tenggara 0 0 0 30
30 Sulawesi Utara 0 1 1 19
31 Sumatera Barat 4 4 1 6
32 Sumatera Selatan 0 0 2 22
33 Sumatera Utara 3 3 2 8
67 39 39
Total
145 Medali
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
1 Aceh 2 0 1 16
2 Bali 4 0 2 7
3 Bangka Belitung 1 0 1 22
4 Banten 1 3 0 19
5 Bengkulu 0 3 1 33
6 D.I. Yogyakarta 2 1 6 12
7 DKI Jakarta 3 2 1 8
8 Gorontalo 1 0 0 23
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
9 Jambi 4 1 0 5
10 Jawa Barat 12 4 2 1
11 Jawa Tengah 10 6 3 2
12 Jawa Timur 6 9 4 3
13 Kalimantan Barat 1 2 1 20
14 Kalimantan Selatan 2 0 0 18
15 Kalimantan Tengah 0 0 1 28
16 Kalimantan Timur 6 2 0 4
17 Kepulauan Riau 2 1 2 13
18 Lampung 3 2 0 9
19 Maluku 0 0 1 29
20 Maluku Utara 0 0 0 32
21 Nusa Tenggara Barat 0 0 1 30
22 Nusa Tenggara Timur 0 0 2 27
23 Papua 0 0 0 31
24 Papua Barat 2 0 1 17
25 Riau 2 0 3 14
26 Sulawesi Barat 0 1 1 26
27 Sulawesi Selatan 2 3 0 11
28 Sulawesi Tengah 3 0 2 10
29 Sulawesi Tenggara 1 0 0 24
30 Sulawesi Utara 4 1 0 6
31 Sumatera Barat 2 0 2 15
32 Sumatera Selatan 0 1 2 25
Jumlah Medali
No Provinsi
Emas Perak Perunggu Peringkat
33 Sumatera Utara 1 1 3 21
77 43 43
Total
163 Medali
BAB IV KEPANITIAAN
A. Struktur Kepanitiaan
Struktur kepanitiaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2015 terdiri atas unsur:
1. Pelindung
2. Penasehat
3. Pengarah Teknis
4. Ketua I dan II
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Selatan.
5. Sekretaris Umum
Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Kepala Bagian Keuangan, Kepala Bagian Umum, dan Kepala Bagian Hukum dan Kepegawaian
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Sekretariat
Para pejabat eselon dan staf yang ditunjuk di lingkungan Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
serta Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.
8. Seksi-Seksi, Sekretariat dan Direktorat terdiri dari: Seksi Acara, Seksi Transportasi, Seksi
Akomodasi/Konsumsi, Seksi Pelaksanaan Lomba, Seksi Dokumentasi dan Pelaporan, Seksi
Kesehatan, Seksi Keamanan, Seksi Perlengkapan, Seksi Publikasi/Humas dan Seksi Keuangan.
B. Uraian Tugas
a. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan kepanitiaan baik keluar maupun ke dalam untuk
suksesnya acara FLS2N.
2. Sekretaris Umum:
a. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan kepanitiaan khususnya yang berkaitan dengan
administrasi mulai dari persiapan sampai selesainya FLS2N.
b. Menjadi pengarah dan pengawas terhadap seksi sekretariat, seksi acara, seksi publikasi dan
dokumentasi, akomodasi, transportasi, keamanan dan perlengkapan.
C. Seksi-Seksi
1. Seksi Acara:
a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran acara pembukaan, penutupan dan selama kegiatan
FLS2N berlangsung.
2. Seksi Akomodasi:
b. Menjajaki dengan pihak ketiga, untuk memberikan proposal penawaran harga dengan
mempertimbangkan kualitas dan kemampuan anggaran.
c. Mendata peserta FLS2N sesuai dengan kapasitas penginapan, mengatur waktu check-in dan
check-out, dan fasilitas apa saja yang boleh dan tidak boleh digunakan dalam penginapan.
3. Seksi Konsumsi:
b. Menjajaki dengan pihak ketiga yang akan menjadi supplier makanan/catering, yang berkualitas,
tepat waktu dan harga terjangkau.
4. Seksi Transportasi:
a. Bertanggungjawab terhadap kelancaran transportasi peserta, panitia pusat dan panitia daerah
dari tempat penginapan ke tempat kegiatan.
5. Seksi Sekretariat:
a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran surat menyurat yang berkaitan dengan FLS2N.
d. Berkoordinasi dengan sekretaris umum dan wakil sekretaris dalam melaksanakan tugas-tugas
kepanitiaan.
a. Bertanggung jawab terhadap publikasi FLS2N melalui berbagai media yang bisa dijangkau,
seperti press release, iklan, spanduk, umbul-umbul, dll.
7. Seksi Keamanan:
b. Melakukan pengamanan terhadap tamu penting (VVIP: Menteri Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Gubernur Sumatera Selatan).
c. Bekerjasama dengan Kepolisian Daerah (POLDA), atau POLRES setempat atau dengan pihak-
pihak pengamanan lain jika dianggap perlu.
D. Media Center
Sebagai pusat kehumasan dan penyaluran informasi hasil-hasil Festival dan Lomba berada di Kantor
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Jalan Kapten A. Rivai No.47, Palembang.
b. Direktorat Pembinaan SD
3. Endang 0816939298
Koordinator
g. Dra. Erani Rusti 081367670674
SDLB/SMPLB
Koordinator
j. Drs. Syamsurizal 081377835801
SMALB
BAB V PENUTUP
Keberhasilan penyelenggaraan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2015 ditentukan
adanya faktor: 1) Perencanaan yang terprogram dengan baik, 2) Tenaga yang profesional dan 3) Adanya
pengelolaan yang baik dan terkoordinir.
Untuk itu, diharapkan seluruh kegiatan yang telah dituangkan dalam program kerja/kegiatan masing-
masing harap dijadikan pedoman/pegangan oleh seluruh pihak yang relevan agar apa yang menjadi tujuan
dapat tercapai. Selain itu kerjasama antara pengelola dan unsur terkait dibina dengan baik agar pelaksanaan
program setiap kegiatan dapat berjalan lancar.
Dengan mohon petunjuk dan bimbingan Allah SWT, marilah kita laksanakan tugas yang dibebankan kepada
kita dengan sebaik-baiknya serta tulus dan ikhlas.
LAMPIRAN
Identitas Ikan Belida ini diambil dari nama salah satu sungai di
3 Sumatera Selatan yang menjadi habitatnya. Sekarang keberadaan
ikan Belida ini sudah langka karena sudah sulit ditangkap dan
rusaknya mutu sungai. Ikan ini merupakan bahan baku kerupuk
kemplang dan pempek khas Palembang. Namun kini karena
kelangkaannya sering digantikan oleh ikan tenggiri. Tampilan
ikan Belida yang unik dengan ciri bentuk punggungnya yang seperti pisau, membuatnya dipelihara di
akuarium sebagai ikan hias.
2. Kain Songket
Kain Songket Lepus khas Sumatera Selatan, yang bermotif kembang goyang cempako, dengan warna
merah jambu dipadu dengan warna keemasan, kedua warna tersebut diyakini sebagai cermin keagungan
para bangsawan sriwijaya.
3. Tanjak
Ikat kepala laki-laki yang disebut tanjak merupakan bagian dari kelengkapan Aesan Gede(pakaian adat
Sumatera Selatan).
Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya, pada abad
ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan
kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar
di Benua Afrika. Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit.
Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara
terutama dari negeri china Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai
datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, kerajaan Sriwijaya juga
menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.
Sumber: sumselprov.go.id
A. Sejarah
Sumatera Selatan atau pulau Sumatera bagian selatan yang dikenal sebagai provinsi Sumatera
Selatan didirikan pada tanggal 12 September 1950 yang awalnya mencakup daerah Jambi, Bengkulu,
Lampung, dan kepulauan Bangka Belitung dan keempat wilayah yang terakhir disebutkan kemudian
masing-masing menjadi wilayah provinsi tersendiri akan tetapi memiliki akar budaya bahasa dari
keluarga yang sama yakni bahasa Austronesia proto bahasa Melayu dengan pembagian daerah bahasa
dan logat antara lain seperti Palembang, Ogan, Komering, Musi, Lematang dan masih banyak bahasa
lainnya.
Menurut sumber antropologi disebutkan bahwa asal usul manusia Sumatera bagian selatan dapat
ditelusuri mulai dari zaman paleolitikum dengan adanya benda-benda zaman paleolitikum pada
beberapa wilayah antara lain sekarang dikenal sebagai Kabupaten Lahat, Kabupaten Sarolangun
Bangko, Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Tanjung Karang yakni desa Bengamas lereng utara
pergunungan Gumai, di dasar (cabang dari Sungai Musi) sungai Saling, sungai Kikim lalu di desa
Tiangko Panjang (Gua Tiangko Panjang) dan desa Padang Bidu atau daerah Podok Salabe serta
penemuan di Kalianda dan Kedaton dimana dapat ditemui tradisi yang berasal dari acheulean yang
bermigrasi melalui sungai Mekong yang merupakan bagian dari bangsa Monk Khmer.
Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya;
pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang
juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya
bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika. Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini
berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan
bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri China.
Sumber: sumselprov.go.id
B. Geografi
1. Letak Geografis
2. Batas Wilayah
3. Luas Wilayah
C. Struktur Pemerintahan
1. Ibukota Provinsi
Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar
kedua di Sumatera setelah Medan.
Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara
pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya
pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan “Bumi Sriwijaya”. Berdasarkan
prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang
menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni
682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota
Palembang juga dijuluki Venice of the East (“Venesia dari Timur”)
2. Periode Pemerintahan
4. Husen
• Lebar : 22 m
Pada awalnya, jembatan sepanjang 1.177 meter dengan lebar 22 meter ini, dinamai Jembatan Bung
Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan
kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan
warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.
Berdiri kokoh di ketinggian 10 meter dimana dari sini dapat menyaksikan kapal-kapal berlalu-lalang
di Sungai Musi. Benteng ini adalah kebanggaan masyarakat Palembang karena merupakan benteng
terbesar dan satu-satunya yang terbuat dari batu sebagai saksi perlawanan terhadap penjajah asing.
Dibangun pada abad ke 17, Kuto Besak merupakan warisan Kesultanan Palembang Darussalam yang
memerintah pada 1550-1823. Benteng ini memiliki panjang 288,75 m, lebar 183,75 m, tinggi 9,99
m dan tebal 1,99 m, berfungsi sebagai pos pertahanan. Lokasi Benteng ini baik secara politik dan
geografis sangat strategis karena membentuk pulau sendiri, berbatasan dengan sungai musi di sebelah
selatan, sungai sekanank di sebelah barat, sungai kapuran di sebelah utara dan sungai tengkuruk di
sebelah timur.
Berdasarkan catatan sejarah di Balai Arkeologi Kota Palembang, benteng ini pendiriannya
memakan waktu 17 tahun (1780-1797). Pembangunan Benteng Kuto Besak diprakarsai Sultan
Mahmud Badaruddin I yang memerintah 1724-1758. Konstruksinya dimulai pada 1780 selama era
Sultan Mahmud Badaruddin. Benteng ini dimaksudkan sebagai sebuah istana yang dibangun untuk
menggantikan Keraton Kuto Lamo Tua atau Benteng Kuto Lamo yang luasnya tidak cukup besar. Saat
ini, Benteng Kuto Lamo digunakan sebagai Museum Sultan Mahmud Badarudin II. Benteng Kuto
Besak akhirnya digunakan secara resmi sebagai pusat pemerintahan Kesultanan dari 21 Februari 1797.
Tahun 1821 benteng ini diserbu oleh tentara kolonial Belanda. Benteng Kuto Besak dirampas dan
Sultan Mahmud Badaruddin II dibuang ke Maluku. Kejadian ini menandai akhir dari era Kesultanan
Palembang. Tanda pendudukan Belanda terukir di Benteng Kuto Besak dengan ukir gaya kolonial.
Benteng Kuto Besak adalah refleksi dari masyarakat multi-etnis dari era Kesultanan Palembang
Darussalam. Pengawasan konstruksi dipercayakan kepada seorang supervisor Cina, sementara para
buruh bangunan asli Palembang dan Cina yang bekerja bergandengan tangan dalam keharmonisan.
Keharmonisan ini juga salah satu warisan yang diturunkan sampai hari ini seperti digambarkan dalam
banyak acara-acara di Kota Palembang seperti di Cap Go Meh dan Imlek (Tahun Baru Cina).
Setiap sudut benteng diperkuat dengan bastion. Bastion di sudut barat lebih besar dan mirip dengan
benteng-benteng lain di Indonesia sementara bastion lainnya bentuknya arsitekturnya unik dan tidak
mungkin ditemukan di tempat lain. Gerbang utama, yang disebut Lawang Kuto, terletak di selatan
menghadap ke Sungai Musi, sedangkan gerbang lainnya yang disebut Lawang borotan terletak di
sebelah barat dan timur, meskipun gerbang barat saat ini satu-satunya yang masih berdiri.
Berada di seberang Sungai Musi ini memiliki bentuk asli bangunan tidak berubah dari masa awal
pendiriannya. Lokasinya di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II No. 2, Palembang.
Di museum ini Anda dapat menikmati sekitar 556 koleksi benda bersejarah, mulai dari bekas
peninggalan kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang. Nama Sultan Mahmud Badaruddin II
dijadikan nama museum ini untuk menghormati jasanya bagi kota Palembang.
Museum ini berdiri di atas bangunan Benteng Koto Lama (Kuto Tengkurokato Kuto Batu) dimana
Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo dan Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1758)
memerintah. Berdasarkan penyelidikan oleh tim arkeologis tahun 1988, diketahui bahwa pondasi Kuto
Lama ditemukan di bawah balok kayu.
Benteng ini pernah habis dibakar oleh Belanda pada 17 Oktober 1823 atas perintah I.L. Van Seven
House sebagai balas dendam kepada Sultan yang telah membakar Loji Aur Rive. Kemudian di
atasnya dibangun gedung tempat tinggal Residen Belanda. Pada masa Pendudukan Jepang, gedung ini
dipakai sebagai markas Jepang dan dikembalikan ke penduduk Palembang ketika proklamasi tahun
1945. Museum ini direnovasi dan difungsikan sebagai markas Kodam II/Sriwijaya hingga akhirnya
menjadi museum.
Merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Palembang. Masjid ini didirikan oleh Sultan Mahmud
Badaruddin I atau Sultan Mahmud Badaruddin Jaya Wikramo mulai tahun 1738 sampai 1748. Konon
masjid ini merupakan bangunan masjid terbesar di Nusantara pada saat itu.
Masjid Agung Palembang pada mulanya disebut Masjid Sultan dan dibangun pada tahun 1738 oleh
Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Peresmian pemakaian masjid ini dilakukan pada tanggal
28 Jumadil Awal 1151 H (26 Mei 1748). Ukuran bangunan mesjid waktu pertama dibangun semula seluas
1080 meter persegi dengan daya tampung 1200 jemaah. Perluasan pertama dilakukan dengan wakaf
Sayid Umar bin Muhammad Assegaf Altoha dan Sayid Achmad bin Syech Sahab yang dilaksanakan pada
tahun 1897 dibawah pimpinan Pangeran Nataagama Karta mangala Mustafa Ibnu Raden Kamaluddin.
Bentuk masjid yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Agung, jauh berbeda tidak seperti yang
kita lihat sekarang. Bentuk yang sekarang ini telah mengalami berkali-kali perombakan dan perluasan.
Pada mulanya perbaikan dilakukan oleh pemerintah Belanda setelah terjadi perang besar tahun 1819
dan 1821. Setelah dilakukan perbaikan kemudian dilakukan penambahan/perluasan pada tahun 1893,
1916, 1950-an, 1970-an, dan terakhir pada tahun 1990-an. Pada pekerjaan renovasi dan pembangunan
tahun 1970-an oleh Pertamina, dilakukan juga pembangunan menara sehingga mencapai bentuknya
yang sekarang. Menara asli dengan atapnya yang bergaya Cina tidak dirobohkan.
Perluasan kedua kali pada tahun 1930. tahun 1952 dilakukan lagi perluasan oleh Yayasan Masjid
Agung yang pada tahun 1966-1969 membangun tambahan lantai kedua sehingga luas mesjid sampai
sekarang 5520 meter persegi dengan daya tampung 7.750.
Masjid Agung merupakan masjid tua dan sangat penting dalam sejarah Palembang. Masjid yang
berusia sekitar 259 tahun itu terletak di Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, tepat di pertemuan
antara Jalan Merdeka dan Jalan Sudirman, pusat Kota Palembang. Tak jauh dari situ, ada Jembatan
Ampera. Masjid dan jembatan itu telah menjadi land mark kota hingga sekarang.
Dalam sejarahnya, masjid yang berada di pusat kerajaan itu menjadi pusat kajian Islam yang melahirkan
sejumlah ulama penting pada zamannya. Syekh Abdus Samad al-Palembani, Kemas Fachruddin, dan
Syihabuddin bin Abdullah adalah beberapa ulama yang berkecimpung di masjid itu dan memiliki
peran penting dalam praksis dan wacana Islam.
Lampiran 5. Kuliner
1. Pempek
2. Tekwan
3. Otak - Otak
4. Brengkes Tempoyak
5. Mie Celor
6. Pindang Patin
CATATAN:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………