Anda di halaman 1dari 19

Makalah Mekanika

Tanah Pemadatan
Tanah

DOSEN

Hence S.D. Roring, S.Pd,M.T

Disusun Oleh

Serlly Fabiola Aluy

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO


FAKULTAS TEKKNIK
TEKNIK SIPIL
1
2018/2019

2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang diberi
judul “PEMADATAN TANAH”. Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga menjadi lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Saya menyadari bahwa
masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya
dengan senang hati menerima setiap kritik dan saran dari pembaca untuk kelengkapan
dan perbaikan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan terima kasih.

Manado, 23 April 2019

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5
A. ARTI PEMADATAN TANAH.......................................................................................5
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMADATAN TANAH.............7
C. ALAT-ALAT PEMADAT DAN PROSEDUR PEMADATAN...................................10
KESIMPULAN..................................................................................................................................16
DAFTAR USTAKA..........................................................................................................................17

4
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material yang
terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasikan
(terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah melapuk
(yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas mengisi ruang-ruang
kosong di antara partikel-partikel padat tersebut. Tanah berguna sebagai bahan
bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik sipil, disamping itu tanah
berfungsi juga sebagai pendukung pondasi dari bangunan. Istilah Rekayasa
Geoteknis / Mekanika Tanah didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan
pelaksanaan dari bagian teknik sipil yang menyangkut material- material alam yang
terdapat pada (dan dekat dengan) permukaan bumi. Dalam arti umumnya, rekayasa
geoteknik juga mengikutsertakan aplikasi dari aplikasi-aplikasi dasar mekanika
tanah dan mekanika batuan dalam masalah-masalah perancangan pondasi.

B. RUMUSAN MASALAH

1) Memahami apa itu pemadatan tanah

2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemadatan tanah

3) Mengetahui dan memahami fungsi dari alat-alat pemadat dan prosedur pemadatan

C. TUJUAN PENULISAN

1) Untuk memahami apa itu pemadatan tanah

2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemadatan tanah

3) Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari alat-alat dan prosedur yang digunakan
dalam proses pemadatan tanah

5
BAB II PEMBAHASAN

A. ARTI DAN TUJUAN PEMADATAN TANAH

Tanah, selain berfungsi sebagi pendukung pondasi bangunan, juga digunakan sebagi
bahan timbunan seperti : tanggul, bendungan, dan jalan. Maksud dari pemadatan
tanah antara lain :
1. Mempertinggi kuat geser tanah
2. Mengurangi sifat mudah mampat
3. Mengurangi Permeabilitas
4. Mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air, dan
yang lainnya.
Maksud tersebut dapat tercapai dengan pemilihan tanah bahan timbunan, cara
pemadatan , pemilihan mesin pemadat, dan jumlah lintasan yang sesuai.

Peristiwa bertambahnya berat volume kering oleh beban dinamis disebut pemadatan.
Ada perbedaan yang mendasar antara peristiwa pemadatn dan peristiwa konsolidasi
tanah. Konsolidasi adalah pengurangan pelan-pelan volume pori yang berakibat
berambahnya berat volume kering akibat beban statis yang bekerja dalam periode
tertentu.
Peristiwa bertambahnya berat volume kering oleh beban dinamis disebut
pemadatan. Oleh akibat beban dinamis, butir-butir tanah merapat satu sama lain
sebagai akibat berkurangnya rongga udara. Tujuan pemadatan dapat tercapai dengan
pemilihan tanah bahan timbunan, cara pemadatan, pemilihan mesin pemadat, dan
jumlah lintasan yang sesuai.
Dalam pembangunan proyek-proyek jalan raya, gedung dan bendungan,
pemadatan adalah salah satu pekerjaan yang penting. Dalam pembangunan jalan, tanah
urug untuk timbunan, dan agregat untuk lapis pondasi (base course) dihamparkan dan
dipadatkan sampai kekuatannya mampu menahan beban yang akan bekerja di atasnya.
Suatu hal yang tidak diinginkan adalah bila perkerasan setelah selesai dibangun, tanah
berubah bentuknya, atau berkurang volumenya, oleh akibat beban di atasnya. Dengan
pemadatan tanah yang baik, pengurangan volume akibat beban material di atasnya,

6
atau oleh akibat beban luar yang bekerja berulang-ulang dapat dikurangi.
Pada pemadatan tanah tanah semula akan diberi energy mekanis yang dinamis
(berulang-ulang) sehingga volume tanah berkurang yang kemudian nilai berat volume
tanahnya bertambah. Pengurangan volume tanah terjadi karena volume udara
termampatkan. Contoh yang banyak ditemui adalah roler (stum) pada pekerjaan
pemadatan tanah jalan.

Bentuk lain dari pengurangan volume tanah adalah dengan cara konsolidasi.
Cara konsolidasi yaitu memberikan energy dengan beban yang diam dalam jangka
waktu tertentu. Cara ini khusus untuk tanah-tanah kohesif.

Derajat pemadatan suatu tanah diukur dalam berat volume kering. Pada saat
pemadatan air berfungsi sebagai pelunak (softening agent). Pada mulanya saat kadar
air 0% berat volume sama dengan berat volume kering. Jika kadar air bertambah
maka berat volume akan bertambah pula, tapi pada batas tertentu (OMC dan MDD)
apabila kadar air ditambah lagi berat volume akan menurun. Hal ini disebabkan
apabila sudah padat diberi air lagi partikel tanah akan bergerak dan rongga akan diisi
air. Untuk mengetahui berat volume kering maksimum, dilakukan uji lab proctot
standar.

Tingkat pemadatan tanah di ukur dari berat volume kering tanah yang
dipadatkan.Bila air ditambahkan kepada suatu tanah yang sedang dipadatkan, air
tersebut akan berfungsi sebagia unsur pembasah pada partikel-partikel tanah. Untuk
usaha pemadatan yang sama, berat volume kering dari tanah akan naik bila kadar air
dalam tanah meningkat. Harap dicatat bahwa pada saat kadar air w = 0, berat volume
basah dari tanah adalah sama dengan berat volume keringnya.

Bila kadar airnya ditingkatkan terus secara bertahap pada usaha pemadatan
yang sama, maka berat dari jumlah bahan padat dalam tanah persatuan volume juga
meningkat secar bertahap pula. Berat volume kering dari tanah pada kadar air dapat
dinyatakan:

7
Setelah mencapai kadar air tertentu w = w2, adanya penambahan kadar air justru
cenderung menurunkan berat volume kering dari tanah. Hal ini disebabkan karena air
tersebut kemudian menempati ruang-ruang pori dalam tanah yang sebetulnya dapat
ditempati oleh partikel-partikel padat dari tanah. Kadar air dimana harga berat volume
kering maksimum tanah dicapai tersebut kadar air optimim.

Percobaan-percobaan di laboratorium yang umum dilakukan untuk mendapatkan


berat volume kering maksimum dan kadar air optimum adalah proctor compaction (uji
pemadatan Proctor).

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMADATAN TANAH

• Jenis tanah
• Kadar air
• Cara pemadatan
• Energi pemadatan (frekuensi pemadatan)

• JENIS TANAH
Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap pemadatan tanah itu sendiri.

Pasalnya, perlakuan pemadatan pada tiap jenis tanah itu berbeda beda. Ada tanah yang
tidak terlalu sulit dalam pedatannya, ada yang sulit, dan bahkan ada yang memerlukan
perlakuan khusus dalam pemadatannya. Dalam ilmu Mekanika Tanah, ada beberapa
jenis klasifikasi tanah. Antara lain;

8
- Tanah gravel adalah tanah dengan butir butir kasar atau biasa disebut dengan
tanah kerikil. Butiran dari jenis tanah ini diperkirakan ˃2 mm. Tanah ini
termasuk mudah dalam proses pemadatannya.

- Tanah Pasir adalah tanah dengan butir butir agak kasar. Butiran dari jenis tanah
ini diperkirakan antara 2.00 — 0.06 mm. Tanah ini juga termasuk mudah dalam
proses pemadatannya.

- Tanah Lanau adalah tanah yang umumnya stabil, dan memiliki kuat geser yang
tinggi. Tanah jenis ini sangat sulit dipadatkan jika dalam keadaan basah, sebab
tanah jenis ini memeiliki premeabilitas yang cukup tinggi. Namun, bila tanah ini
sudah dipadatkan, volume tanah ini akan sangat derastis penurunannya.

- Tanah Lempung adalah tanah yang memiliki cirri-ciri hamper sama dengan tanah
jenis lanau. Tanah ini sukar dipadatkan dalam keadaan jenuh, alis terlalu banyak
air/basah. Butiran tanah ini sangat halus, oleh karenanya sukar untuk dipadatkan
atau dirapatkan.

• KADAR AIR
Kadar air mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat kemadatan yang dapat
dicapai oleh suatu tanah. Tanah kohesif kering merupakan bongkah-bongkah yang sukar
dipadatkan. Jika disiram air menjadi Iunak dan lebih mudah dipadatkan, tapi makin
besar kadar air tanah makin membatasi kepadatan yang dapat dicapai.

Yang dapat berkurang hanya udara, jika volume air lebih besar maka kepadatan
maksimum berkurang.
Tanah kenyang air tidak dapat dipadatkan. Pada dasarnya, makin basah tanah makin
mudah dipadatkan.Karena air berfungsi sebagai pelumas agar butir-butir tanah mudah
merapat. Tapi kadar air yang berlebihan akan mengurangi hasil pemadatan yang dapat

9
dicapai.Pada pemadatan suatu tanah dengan tenaga pemadatan tertentu akan
menghasilkan pemadatan terbesar.
Kadar air terbaik tersebut disebut kadar air optimum = Optimum moisture Content =
ONC = w opt
Kepadatan terbesar=berat volume kering maksimum=Maksimum Dry Density=MDD =
γk maks.

• CARA PEMADATAN

Cara pemadatan tanah dilakukan dengan 2 cara. Yakni dengan cara Manual dan
menggunakan Mesin. Cara manual adalah dengan menggunakan tenaga manusia langsung
dalam proses pengerjaannya. Yaitu dengan cara ditumbuk atau digilas dengan alat
seadanya. Salah satu alat yang sering digunakan adalah TAMMPER / RAMMPER. Dengan
cara ini, proses pemadatan tanah membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab, tidak
cukup bila hanya dilakukan sekali saja, apa lagi bila menghadapi jenis tanah yang sukar
untuk padat. Sedangkan cara yang kedua adalah dengan menggunakan mesin. Seiring
perkembangan zaman yang semakin modern, banyak alat alat pemadat yang sangat umum
dipakai

• ENERGI PEMADATAN

Energi yang dibutuhkan untuk pemadatan pada uji Proctor Standart, dapat dituliskan
sebagai berikut:

E = Nb . Nl . W . H

Dengan :

Nb = Jumlah pukulan per lapisan


NI = Jumlah lapisan

W = Berat pemukul

10
H = Tinggi jatuh pemukul
V = Volume mould

C. ALAT-ALAT PEMADAT DAN PROSEDUR PEMADATAN

ALAT-ALAT PEMADAT

- TREE WHEEL ROLLER

Penggilas Roda Tiga (Three wheel roller)


merupakan alat penggilas yang tertua dan
sampe sekarng masih digunakan sebagai
pekerjaan alat pemampatan tanah. Three
wheel roller ini digunakan untuk
memampatkan
lapisan yang terdiri dari bahan-bahan yang berbutir kasar,misalnya untuk
pembuatan jalan macadam. Alat ini mempunyai berat antara 6-12 ton.

- SMOOTH WHEEL ROLLER =


ROAD ROLLER
Alat pemadat terdiri dari roda baja
dengan tekanan kontak sampai dengan
400 kPa, cocok untuk semua jenis
tanah. Luas cakupan pemadatan selebar
luas roda yang
11
12
kontak dengan tanah yang dipadatkan.

- SHEEP FOOT ROLLER

Sheepfoot roller termasuk alat


pampat yang melindas dari
bawah.Bagian utama roller berupa
drum yang sekelilingnya diberi kaki -
kaki, sehingga tekanan roller dapat
terpusat pada kepala kaki.

Sheepfoot roller merupakan alat

pampat yang ditarik,dan pada waktu ditarik kaki-kaki domba akan masuk kedalam
lapisan tanah,dan dinding drum yang ada pada permukaan lapisan akan
memberikan kemampatan sementara.Sehingga tebal lapisan yang efektif untuk
pemampatan dengan sheepfoot roller ini antara 20-25 cm,dan bahan tanah yang
cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang banyak mengandung lempung.

- PNEUMATIC TIRED ROLLER

Roller ini mempunyai roda - roda dari ban karet (pneumatic) dengan permukaan
yang dibuat rata. Jumlah roda-roda gilas selalu gasal,Misalnya 9 (4 roda depan, 5
roda belakang), 11 (5 roda depan, 6 roda belakang) atau 13

(6 roda depan, 7 roda


belakang). Penggilasan dengan
ban ini mempunyai ciri khusus
dengan adanya kneading
effect, ialah air dan udara
dapat ditekan ke luar (pada
tepi-tepi ban) yang segera akan
menguap pada keadaan udara
yang kering.

13
Kneading effect ini sangat membantu dalam usaha pemampatan bahan- bahan
yang banyak mengandung lempung atau tanah liat.

Perlu diperhatikan pada penggilasan bahan berbutir kasar yang tajam ban- ban
penggilas akan cepat rusak, sehingga pneumatic tired roller banyak digunakan
dalam pekerjaan pengasapalan jalan.

- VIBRATING ROLLER

Vibration Roller adalah


termasuk tandem roller,yang
cara pemampatannya
menggunakan efek
getaran,dan sangat cocok
digunakan pada jenis tanah
pasir atau kerikil
pasir.Efisiensi pemampat
yang dihasilkan sangat
baik,karena adanya gaya
dinamis terhadap tanah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses Pemampatan dengan vibration roller
ialah frekuensi getaran, amplitude dan gaya sentrifugal.

- PORTABLE ROLLER dan TRENCH ROLLER


Portable roller adalah roller jenis kecil
dengan berat hanya 4 sampai 6 ton
saja,salah satu jenisnya ada dilengkapi
dengan roda karet yang dapat dinaik-
turunkan. Waktu bekerja roda karet
digantung, sehingga yang menyentuh
permukaan tanah adalah roda-roda

14
bajanya.Trench roller adalah penggilas
khusus parit atau lubang galian,
sehingga konstruksinya dibuat khusus sedemikian rupa agar sesuai untuk
pekerjaan tersebut.Kemampuan roller ini untuk memampatkan parit sedalam
antara 16 sampai 23 inci.

PROSEDUR PEMADATAN
❖ KONTROL KEPADATAN DI LAPANGAN

Ada dua macam untuk mengontrol kepadatan tanah dilapangan, yaitu dengan
pemindahan tanah dan cara langsung.

Cara dengan pemindahan tanah :

1. Digali lubang pada permukaan tanah timbunan yang dipadatkan


2. Ditentukan kadar airnya
3. Diukur volume dari tanah yang digali. Cara yang biasa dipakai untuk ini adalah
metode kerucut pasir (Sand Cone), dan balon karet (rubber balon). Dalam cara
kerucut pasir, pasir kering yang telah diketahui berat volumenya dituangkan
keluar lewat kerucut pengukuran kedlam lubang permukaan tanah. Volume
lubang dapat ditentukan dari berat pasir dialam lubang dan berat volume
keringnya . Dalam cara balon karet, volume ditentukan secara langsung dari
pengembangan balon yang mengisi lubang galian.
4. Dihitung berat volume basah.Karna berat dari tanah yang digali dapat ditentukan
dan volumenya telah diperoleh dari butir. Mka volume basah dapat ditentukan.
Dengan kadar air yang telah ditentuklan dalam labolatorium, berat volume kering
dilapangan dapat ditentukan.
5. Bandingkan berat volume kering lapangan dengan berat volume kering
maksimumnya, kemudian kepadatan relatifnya.

❖ PEMADATAN TANAH ORGANIK

Adanya material organic didalam tanah cenderung mereduksi kekuatan tanah. Karena
itu,tanah –tanah yang mengandung bahan organic sebaiknya tidak dipakai sebagai bahan

15
timbunan. Kadar organic (Organik Conten) , OC ,didefinisikan oleh Franklin dkk.(1973)
sebagi berikut :

Kehilangan berat oleh pemanasan oven dari 105 sampai 400


0

OC = Berat ker ing tan ah pada suhu 105


0

Franklin dkk, melakukan penelitian dilaboratorium untuk meneliti pengaruh


kandungan organic pada karakteristik tanah yang dipadatkan.

❖ PEMADATAN DALAM (DEEP COMPACTION)

a. Vibroflotation

Vibroflotation banyak dipakai untuk pemadatan tanah granular (pasir) yang tebal dan
longgar. Proses pemadatan dilakukan melalui vibroflot atau unit pengetar (Vibrating
unit), dengan panjang lebih kurang 6 ft diameter 17 in.dan berat 4000 lb.Unit
penggetar berupa beban eksentris didalamnya dan dapat mengembangkan gaya-gaya
sentrifugal. Alat ini pentrasi kedalam tanah dengan kecepatan diantara 1 sampai 2
m/menit melalui semprotan air dan penggetaran. Pada lokasi tertentu, vibroflot dapat
melakukan penetrasi dengan kecepatan 5 – 8 per menit.

Proses Pemadatan Vibroflotation adalah sbb :

1. Vibroflot (Vibrating Unit), diurunkan dengan bantuan semprotan air dibagian


bawahnya.

2. Akibat berat sendiri vibriflot ditambah dengan semprotan air yang


menyebabkan kondisi pembuburan (quik condition), tanah , maka tercipta
lubang yang dapat dimasuki oleh vibroflot.
3. Tanah granuler (pasir), dimasukkan dari atas lubang (permukaan tanah). Air
dari pintu penyempot bawah dipindahkan ke bagian penyemprot atas vibroflot,
Air ini mendorong tanah urug (pasir), ke bawah lubang.
4. Vibroflot perlahan-lahan ditarik bertahap keatas pada tiap 30 cm dan dilakukan
penggetaran selama lebih kurang 30-60 detik pada tiap penarikan sambil
dimasukkan taah uug pasir. Proses ini memadatkan tanah sehingga membentuk
kolom-kolom padat pada tingkat kepadatan tanah yang diinginan.

16
Zone tanahyang dapat dipadatkan , bergantung pada macam vibroflotnya. Alat
vibroflotation dapat digunakan dalam tanh kohesif lunak dengan memasukkan kolom
tanah granuler untuk menaikkan kekuatan dan kekakuan tanah.

b. Pemadatan Dinamik

Pemadatan dinamik adalah suatau cara pemadatan dengan menjatuhkan beban berat
secara berulang-ulangdipermukaan tanah. Berat beban dari 8 samapai 35 ton, dan tinggi
jatuh variasi dari 7,5 sampai 30 m. tingkat kepadatan yang dapat dicapai bergantung
kepada beberapa faktor , seperti :

1. Berat beban (pemukul)


2. Tinggi jatuh beban
3. Jarak titik jatuh pemberat
Leonard dkk, (1980) menyarankan persamaan kedalaman tanah yang dapat dipadatkan (D) oleh

1 √W h H
pukulan sebagi berikut : D= 2

Chow dkk, (2000) menyarankan hubungan kedalaman lubang dan energi kejut
(Impact Energy) pada tingkat energi jenuh. Tingkat enegi jenuh terjadi pada saat
tambahan kedalaman akibat tumbukan berikutnya tidak lebih dari 5% dari tumbukan
awal. Jumlah tumbukan aeal yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat energi jenuh ini
kira-kira 10-15 pukulan. Persamaan yang disarankan oleh Chow dkk, (2000) adalah
sebagai berikut :

EB EB
31 ,2 + 0 ,39− 0 , 125 5 + 0 , 075 EB
D= B atau D=
17
Dengan :

De = Kedalaman lubng (m)

EB = Eenrgi kejut per pukulan (t.m)

D = Untuk kedalaman tanah yang dipadatkan

KESIMPULAN

Pada pemadatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak struktur teknik
lainnya, tanah yang lepas haruslah dipadatkan untuk meningkatkan berat volumenya.
Pemadatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga denagn
demikian meningkatkan daya dukung pondasi diatasnya. Pemadatan juga dapat

18
mengurangi besarnya . Penurunan tanah yang tidak diinginkan dan meningkatkan
kemampatan lereng timbunan.

Banyak cara yang dipergunakan untuk memadatkan tanah. Diantaranya dan yang paling
umum digunakan adalah dengan menggunakan mesin-mesin yang ada dan teknik yang
sudah dianjurkan. Sebab, teknik yang sudah dianjurkan adalah merupakan teknik yang
sudah terbukti secara ilmiah. Dengan penjelasan yang ada diatas, dapat pula ditarik
kesimpulan, bahwa kepadatan tanah juga dipengaruhi oleh jenis tanah itu sendiri dan
kadar air dari tanah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/19082873/Bab-ii-pemadatan_bahan-kuliah-
mekanika-tanah-1

https://www.scribd.com/doc/259041183/PEMADATAN-TANAH-01

19

Anda mungkin juga menyukai