Anda di halaman 1dari 11

MODUL AJAR

BIMBINGAN DAN KONSELING

Disusun Oleh :
Nama : Riva Asri Budiyati, S.Pd
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Secang
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 Jam Pertemuan (2JP)
Tema Layanan : Say no merokok

SMP NEGERI 1 SECANG


JL. Raya Secang – Semarang
KABUPATEN MAGELANG
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
SMP NEGERI 1 SECANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

1. BAGIAN UMUM

A. Identitas
Nama Guru Pembimbing : Riva Asri Budiyati, S.Pd
Nama SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Secang
Mata Pelajaran : Bimbingan Konseling
Kelas / semester : 7/2
Aspek Perkembangan : Pengembangan Pribadi
Materi Pokok : Say No Merokok
Bidang bimbingan : Pribadi
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit (2 pertemuan)

B. Kompetensi Awal
1. Peserta didik dapat menganalisis perilaku merokok yang dilakukan oleh peserta didik
(tahap pengenalan : C4)
2. Peserta didik dapat mengubah perilaku merokok menuju perilaku hidu psehat (tahap
akomodasi : A3)
3. Peserta didik dapat mengendealikan diri agar terhindar dari perilaku merokok. (tahap
tindakan : P3)

C. Profil Pelajar Pancasila


1. Bergotong royong
- Terbentuk Ketika peserta didik melakukan diskusi
2. Bernalar kritis
- Terbentuk Ketika peserta didk berani berarghumentasi
3. Kreatif
- Terbentuk Ketika peserta didik mampu menginspirasi temannya dengan berkarya di
tentang anti nikotin/rokok
D. SARANA PRASARA
- B ahan/materi layanan
- Alat tulis

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik yang menjadi target yaitu;
- Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
- Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu
gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan Bahasa dan pemahaman
materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin

F. MODEL PEMBELAJARAN/PELAYANAN
Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning) adalah
memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai
kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam
penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan
prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan, dan inferensi. Proses di atas disebut cognitive
process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating
concepts and principles in the mind.

2. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN/PELAYANAN
1. Peserta didik dapat menganalisis perilaku merokok yang dilakukan oleh peserta didik
2. Peserta didik dapat mengubah perilaku merokok menuju perilaku hidu psehat
3. Peserta didik dapat mengendealikan diri agar terhindar dari perilaku merokok.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Merokok bukan lambang kegagahan
2. Merokok mencemari tubuh dan lingkungan

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Seberapa bahaya merokok?
2. Apa dampak bagi diri, lingkungan dengan kebiasaan merokok?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN/PELAYANAN
a. KegiatanPendahuluan
1. Guru membuka kelas dengan salam dan mempersilahkan salah satu peserta didik
untuk memimpin do’a
2. Menanyakan kesiapan belajar peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi layanan
b. Kegiatan Inti
1. Peserta didik memperhatikan dan memahami materi layanan
2. Peserta didik menemukan ciri-ciri remaja
c. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik menyimpulkan materi layanan melalui lembar kerja
2. Guru BK merefleksi materi layanan dengan menanyakan kemanfaatan dan
kebermaknaan materi layanan
3. Peserta didik mengumpulkan tugas

E. ASSESMEN

F. PENGAYAAN DAN REMIDIAL/TINDAK LANJUT LAYANAN


1. Melaksanakan Konseling Individu jika peserta didik merupakan perokok aktif
3. LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Nama : …………………………..
Kelas : …………………………..
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah sesuai dengan suasana hatimu saat ini!
1. Menurut kamu baikkah kebaiasaan merokok bagi remaja?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Tahukah kamu dampak/bahaya merokok?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Bagaiman pendapatmu dengan sekolah ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok
(KTR)?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4. Bagaimana perasaanmu setelah menerima materi tentang Say no merokok?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
5. Apakah setelah menerima materi masih ada hal yang perlu disampaikan?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Materi Layanan:
SAY NO SMOKING
1. TujuanLayanan

A. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok biasanya
dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan
dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-
bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan
perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya
kanker paru-paru atau serangan jantung

Gambar 1 Rokok
B. Jenis-Jenis Rokok
Jenis Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
• Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
• Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
• Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
• Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Jenis-Jenis rokok berdasarkan bahan baku/ isinya:
• Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi
saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
• Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan
cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

C. Pengertian Perokok Pasif


Perokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang
sedang merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan
bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Dr. Widyastuti Soerojo dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)
mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk
ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko
masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena
racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun
rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. "Namun
konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup
asap rokok yang ia hembuskan." Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang
mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan
berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.

Gambar 2. Perokok Pasif


D. Kandungan Bahan Berbahaya Dalam Rokok
Pernahkah anda membayangkan bahwa kandungan zat kimia yang terdapat didalam
sebatang rokok itu berjumlah tiga ribu macam menurut Terry dan Horn. Tetapi hanya
tujuh ratus macam zat saja yang dikenal.

Gambar 3 Kandungan Zat berbahaya dalam Rokok


Di dalam rokok ada 15 macam zat berbahaya yang bisa anda ketahui yaitu :
1. Acrolein (C3H4O) ; zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan
mengambil cairan dari glyceril atau dengan mengeringkannya. Pada dasarnya zat
ini mengandung alkohol yang pasti sangat mengganggu kesehatan.
2. Karbon Monosida (CO) ; gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari
pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika karbon monoxida ini
masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh.
Satu molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Apabila
didalam hemoglobin itu terdapat karbon monoxida, berakibat seseorang akan
kekurangan oksigen.
3. Nikotin (C10H14N2) ; cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat
rasa lapar. Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap
rokok.
4. Ammonia (NH3) ; gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen.
Memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki
sel-sel tubuh dan kalau disuntikkan sedikit saja pada aliran darah akan membuat
pingsan atau koma.
5. Formic Acid (HCO2H) ; cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak
bebas dan dapat membuat lepuh.
6. Hydrogen Cyanida (HCN) ; gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa.
Zat ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung racun berbahaya
dan jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan berakibat kematian.
7. Nitrous Oxiden (N2O) ; gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan
hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini awalnya adalah untuk zat
pembius pada saat operasi.
8. Formaldehyde (CH2O) ; gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat
pengawet dan pembasmi hama.
9. Phenol (C6H5OH) ; zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari
distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat didalam
protein dan menghalangi kerja enzyme.
10. Acetol (C2H4O2 ); zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap
dengan alkohol.
11. Hydrogen Sulfide (H2S); gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini
menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
12. Pyridine (C5H5N); cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu
mengubah alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
13. Methyl Chloride (CH2-CHCl) : merupakan campuran zat-zat bervalensa satu
atas mana hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan
compound organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan
pembius.
14. Methanol (CH3OH) ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika
diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
15. TAR (C6H6) ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan
cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang
menyebabkan kanker paru-paru.
E. Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
Peraturan Presiden No 109 tahun 2012 sudah disahkan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono, namun ada beberapa orang yang belum mengetahui apa saja dan dimana
saja Kawasan Tanpa Rokok yang harus diterapkan di lingkungan masyarakat, Berikut
ini kami akan memberitahukan beberapa tempat yang harus menjadi Kawasan Tanpa
Rokok. Daerah /Kawasan Tanpa Rokok menurut PP 109/2012 adalah sebagai berikut :
fasilitas pelayanan kesehatan; tempat proses belajar mengajar; tempat anak bermain;
tempat ibadah; angkutan umum, dan tempat kerja;
Kawasan Tanpa Rokok atau disingkat KTR telah diatur dalam Perda Kota
Pekalongan No 19 Tahun 2012 tentang kawasan tanpa rokok ( Lembaran Daerah
Kota Pekalongan Nomor 19 tahun 2012 pada pasal  26 disebutkan bahwa kawasan
tanpa rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan
merokok atau kegiatan  memproduksi, menjual,  mengiklankan, dan/atau
mempromosikan di tempat atau Area yang dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok.

Gambar 4 Kawasan Tanpa Rokok


F. Dampak Rokok Bagi Kesehatan
1. Dampak rokok bagi perokok aktif
a. Pusing,
b. Kepala terasa berputar,
c. halusinasi ringan,
d. Mual,
e. Muntah,
f. Gangguan fungsi paru, liver, dan jantung.
g. Tingkat kronis akan mengalami kerusakan fungsi intelektual.
h. Kanker paru-paru, penyakit jantung sampai pada kematian

2. Dampak rokok bagi perokok pasif


a. Angina yaitu nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung
b. Asma yaitu gangguan kesulitan bernafas
c. Alergi yaitu iritasi akibat asap rokok antara lain iritasimata, sakit kepala,
pusing, sakit tenggorokam, batuk dan sesak nafas
d. Wanita hamil yang merokok atau perokok pasif menyalurkan zat- zat beracun
dari asap rokok kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah.
Nikotin rokok menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon
monoksida menyebabkan berkurangnya oksigen yang diterima janin.
G. Katakan Say No Merokok.
1. Jangan takut di bilang banci hanya karena tidak merokok
Pada umumnya remaja ingin dapat diterima bergaul dengan teman sebayanya.
Awalnya kebiasaan merokok biasanya dilakukan para remaja sebagai bentuk setia
kawan atau cara memasuki suatu kelompok tertentu atau disebut sikap
konformitas. Ajang pencarian jati diri pada remaja banyak dipengaruhi oleh
pergaulan dan interaksi dengan teman sebaya, remaja saat itu ingin tampil lebih
dewasa, dan rokok selalu dikaitkan dengan perilaku orang dewasa, maka remaja
akan mencoba merokok yang akhirnya bisa menjadi ketagihan.
2. Bersikap Asertif terhadap Ajakan merokok
Remaja harus belajar untuk bersikap asertif. Asertif berarti kemampuan untuk
menyatakan tidak terhadap ajakan yang negatif kepada dirinya. Hal ini memang
tidak mudah tetapi setiap pilihan tentu ada konsekuensinya. Jika memilih
pergaulan yang negatif tentu akan mudah terbawa perilaku yang negatif demikian
pula sebaliknya.

3. Mengikuti kegiatan sekolah dan di luar sekolah yang positif


Remaja memiliki energi yang besar untuk melakukan banyak aktivitas. Energi
tersebut perlu diarahkan pada kegiatan yang positif. Di Sekolah sudah tersedia
kegiatan pengembangan diri untuk menyalurkan bakat, minat berupa kegiatan
ekstrakurikuler, dan juga kegiatan intra kokurikuler dan ko kurikuler. Demikian
juga kegiatan positif di luar sekolah misalnya Club Olahraga, Sanggar tari,
Sanggar teater dll.

4. Meningkatkan keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME


Remaja mengalami perubahan fisik dan psikis yang begitu cepat. Perubahan itu
memerlukan arahan bimbingan agar remaja tidak melakukan perilaku yang
menyimpang. Agama merupakan sebuah jawaban terhadap kegelisahan remaja
dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
membiasakan diri beribadah secara rutin, disiplin beribadah akan mendekatkan
remaja pada Tuhannya dan membimbing perilakunya menjadi baik.

5. Yakinlah rokok gerbang awal menuju Narkoba


Persamaan anatar rokok dengan zat dalam narkoba adalah mengandung zat adiktif
yang merangsang penikmatnya untuk terus mengkonsumsinya. Kita sadar betul
bagaimana bahaya narkoba bagi remaja. Akan banyak kerugian yang diperoleh.
Maka yakinlah bahwa dengan menghindari rokok maka Anda telah terhindar dari
NARKOBA.

C. GLOSARIUM

D. DAFTAR PUSTAKA
- Riyadi, Slamet dkk. 2016. Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling
Untuk SMP-Mts Kelas 7 Edisi Revisi. Bandung : Paramitra Publishing

Secang, Juli 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
Yudian Rima Purwanis, S.Pd, M.Pd Riva Asri Budiyati, S.Pd
NIP. 19730907 199903 2 007 NIPPPK. 19810421 2022 212026

Anda mungkin juga menyukai