Anda di halaman 1dari 2

 

BAB IIISI2.1 Definisi Demam RematikDemam rematik adalah suatu sindrom klinik yang
diawali oleh adanya infeksi Grup A
Streptococcus β – 
 Hemolyticus (GASBH). Dengan manifestasi sistemik meliputi organ jantung, susunan saraf,
persendian, dan jaringan ikat.Didapatkan beberapa data atau kejadian yang menimbulkan
dugaan kuat tentangadanya hubungan antara GASBH sebagai penyebab dari DRA. Sebanyak
2/3 kasus DRAmenunjukkan bahwa beberapa minggu sebelumnya didahului leh adanya
faringitis olehGASBH. Rerata umur pasien DRA sama dengan umur rerata dari kasus
faringitis
demikian juga dengan kesamaan musim terjadinya kedua penyakit tersebut. Pasien DRAmem
perlihatkan adanya kadar antibodi terhadap GASBH dan biasanya lebih tinggidibandingkan
dengan kasus bukan DRA.Demam reumatik merupakan penyakit peradangan akut yang dapat
menyertai faringitisyang disebabkan oleh Streptococcus beta hemolyticus grup A. Jadi
demam
rematik merupakan penyakit peradangan (inflamasi) yang dapat timbul sebagai komplikasi da
ri infeksi padatenggorokan (faringitis) yang tidak diobati atau tidak ditangani dengan
baik.Pada dasarnya, demam reumatik adalah penyakit peradangan (inflamasi) yang
dapattimbul sebagai komplikasi dari infeksi pada tenggorokan (faringitis) yang tidak diobati
atautidak ditangani dengan baik. Peradangan kemudian dapat terjadi pada sendi, jantung, otak
dankulit. Jika peradangan terjadi pada jantung inilah yang disebut dengan penyakit
jantungreumatik (PJR). Keterlibatan kardiovaskular pada penyakit ini ditandai oleh
inflamasiendokardium dan miokardium melalui suatu proses autoimun yang menyebabkan
kerusakan jaringan..

 
2.2 EtiologiPenyebab demam reumatik adalah infeksi streptokokus grup A pada faring,
sedangkaninfeksi streptokokus pada kulit (impetigo atau pioderma) tidak terbukti
menyebabkan demamreumatik akut. Streptokokus grup A adalah patogen gram positif
ekstraseluler yang merupakan penyebab tersering faringitis dan terutama mengenai anak
usia sekolah 5-15 tahun. Beberapaserotipe protein M seperti M tipe 1,3,5,6,14,18,19, dan 24
dari Streptococcus pyogenesdihubungkan dengan infeksi tenggorokan dan demam reumatik.
Streptokokus grup Amenyebabkan 15-30% kasus faringitis akut pada pasien pediatrik tetapi
hanya 5-10% padadewasa.Faktor yang berperan dalam terjadinya demam reumatika dalah
riwayat keluarga,
tipe bakteri, dan faktor lingkngan. Beberapa subtipe Streptokokus grup A lebih cenderungme
nyebabkan demam reumatik dibanding subtipe lain. Risiko terjadninya demam
reumatiksemakin tinggi pada lingkungan yang padat dan kebersihan buruk.Demam reumatik,
seperti halnya dengan penyakit lain merupakan akibat interaksiindividu, penyebab penyakit
dan faktor lingkungan. Infeksi Streptococcus beta hemolyticusgrup A pada tenggorok selalu
mendahului terjadinya demam reumatik, baik pada
serangan pertama maupun serangan ulangan. Untuk menyebabkan serangan demam reumatik,
Streptokokus grup A harus menyebabkan infeksi pada faring, bukan hanya
kolonisasisuperficial. Berbeda dengan glumeronefritis yang berhubungan dengan infeksi
Streptococcusdi kulit maupun di saluran napas, demam reumatik agaknya tidak berhubungan
dengan infeksiStreptococcus di kulit.Hubungan etiologis antara kuman Streptococcus dengan
demam reumatik diketahuidari data sebagai berikut:

 

 
Pada sebagian besar kasus demam reumatik akut terdapat peninggian kadar antiboditerhadap
Streptococcus atau dapat diisolasi kuman beta-Streptococcus hemolyticusgrup A, atau
keduanya.

 
Insidens demam reumatik yang tinggi biasanya bersamaan dengan insidens oleh beta-
Streptococcus hemolyticus grup A yang tinggi pula. Diperkirakan hanya sekitar 3%dari
individu yang belum pernah menderita demam reumatik akan menderitakomplikasi ini
setelah menderita faringitis Streptococcus yang tidak diobati.

 
Serangan ulang demam reumatik akan sangat menurun bila penderita mendapat pencegahan
yang teratur dengan antibiotik.2.3 PatogenesisPatogenesis dari DRA belum diketahui secara
pasti, dan terdapat 2 teori yang dapatmenjelaskan hal tersebut, yaitu teori sitotoksisitas dan
teori imunologi. Teori pertamamenyatakan bahwa toksin dari GASBH terlibat pada
patogenesis terjadinya demam rematikdan penyakit jantung rematik. GASBH memproduksi
berbagai enzim termasuk streptolisin Oyang bersifat toksik pada sel jantung dari hewan
mamalia. Namun teori ini tidak dapatmenerangkan tentang adanya faselaten yaitu antara
timbulnya infeksi faringitis denganterjadinya demam rematik. Teori kedua yaitu mediasi
imun yang menyatakan bahwa demamrematik memperlihatkan gejala klinik serta adanya
faselaten adalah mirip dengan yang
terdapat pada penyakit dengan imuno patogenik. Antigen dari GASBH yang bervariasi dan b
eberapmemperlihatkan adanya reaksi silang dengan jaringan mamalia seperti jaringan
jantung, otakdan persendian.2.4 Hubungan positif dan negatif antara zat gizi denga demam
rematik

Anda mungkin juga menyukai