BASIC
Pendahuluan Page 1 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
Pendahuluan Page 2 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
no statement
baris
Contoh : 10 C=10
20 F=1.8 * C + 32
30 PRINT F
RUN
50
Ok
C dan F pada contoh diatas adalah yang disebu dengan
variabel. Variabel C mewakili nilai 10 dan F mewakili hasil
perhitungan pada baris 30.
Pendahuluan Page 3 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
Elemen-elemen statement
Statemen dibentuk dari elemen-elemen lain yang diawali
dengan suatu verb. Elemen-elemen yang dapat
membentuk suatu elemen adalah konstanta, variabel,
operator, ungkapan dan fungsi.
1. Konstanta
Nilai yang sudah pasti di dalam program dan nilainya
tidak berubah selama proses program. Di dalam BASIC
dikenal 2 macam konstanta yaitu :
- Konstanta Numerik
Nilai numerik yang sudah pasti di dalam program,
yang ditulis tidak diantara tanda petik dua (“).
Dapat berupa konstanta integer, fixed point
constant, floating point constant, hexadecimal
constant dan octal constant.
- Konstanta Non numerik
Disebut konstanta string atau literal string yaitu
nilai yang disajikan dalam tanda petik dua (“)
Panjang maksimum konstanta string 254 karakter.
2. Variabel
Syarat penulisan nama variabel :
1. Boleh gabungan antara huruf, angka dan titik, tetapi
karakter pertama harus berupa huruf.
Contoh : A,A2,NILAI,P3K,MODAL,ALI
2. Panjang nama variabel maksimum 40 karakter
Pendahuluan Page 4 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
Contoh : NOMERMAHASISWA
3. Tidak boleh ada “blank” atau dipisahkan dengan
kosong/spasi diantara karakter-karakter.
4. Tidak boleh ada “special karakter”, kecuali yang
mempunyai maksud tertentu untuk variabel, yang
harus diletakkan paling belakang dari nama variabel.
Karakter khusus yang diijinkan : $,%,! Dan #
Contoh : NAMA$,NOURUT!,X#,JUMLAH%.
- Spesial karakter $, menunjukkan variabel adalah
variabel string, berisi nilai huruf.
- Spesial karakter #! menunjukkan variabel adalah
variabel numerik ketepatan tunggal, berisi nilai angka
ketepatan 7 digit.
- Spesial karakter #, menunjukkan variabel adalah
variabel numerik ketepatan ganda, berisi nilai angka
ketepatan lebih.
- Spesial karakter %, menunjukkan variabel adalah
variabel numerik integer, berisi nilai angka bulat.
- Nama variabel yang tidak mengandung spesial
karakter adalah nama variabel numerik single
precision (sama dengan nama variabel yang
mengandung spesial karakter).
5. Nama variabel tidak boleh sama dengan BASIC
reserved word.
Pendahuluan Page 5 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
Jenis-jenis Variabel :
- Variabel Numerik ketepatan tunggal (single
precision), dapat mewakili nilai berkisar dari 2.938736
x 10-39 sampai dengan 1.701412 x 10 38 dengan
ketepatan 7 digit. Biasanya dibelakang variabel ini
diberi tanda !.
Contoh : 10 A=22/7
20 B!=20/3
30 PRINT A
40 PRINT B!
RUN
3.142857
6.666667
Ok
Pendahuluan Page 6 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
3.142857074737549
3.142857142857143
Ok
Pendahuluan Page 7 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
Ok
3. Operator
1. Aritmetic operator : (), ^ atau , * , / , | , MOD, + , -
2. Relational operator : <, >, <= , >= , = , <>
3. Logical operator : NOT, AND, OR , XOR, EQV, IMP
4. Ungkapan (Expression)
1. Ungkapan Numerik
Disebut juga dengan ungkapan matematis (angka-
angka), adalah ungkapan yang semua operan-
operannya (variabel, konstanta, atau hasil fungsi)
brertipe numerik.
Contoh : Z = 1/(X^2+y^3)
- yang disebut dengan ungkapan numerik adalah :
1/(X^2+y^3)
- dan hasil dari ungkapan numerik adalah nilai
numerik
contoh : 10 A=3 : B=4
20 PRINT SQR (A^2+B^2)
RUN
5
Ok
- Ungkapan pada no. baris 10 hanya terdiri dari
konstanta numerik saja.
Pendahuluan Page 8 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
2. Ungkapan String
Disebut dengan ungkapan alphanumerik, adalah
ungkapan yang semua operannya ( var.,konst, atau
hasil fungsi) bertipe string.
Contoh : 10 A$=”BAHASA”
20 PRINT “LATIHAN”+A$+”BASIC”
RUN
LATIHAN BAHASA BASIC
Ok
- Hasil dari ungkapan string diatas adalah nilai
string
- Pada no. baris 10, ungkapan string hanya berupa
konstanta string saja dan pada no baris 20,
ungkapan string mempunyai operand var, string
A$, konstanta string “LATIHAN” dan “BASIC”
- Operator yang dapat digunakan pada ungkapan
string ini hanya berupa operator + saja.
3. Ungkapan Hubungan
Pendahuluan Page 9 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
Contoh : 10 A=25
20 IF A>5 THEN PRINT “A LEBIH
BESAR DARI 5”
RUN
A LEBIH BESAR DARI 5
k
4. Ungkapan Logika
Ungkapan yang dibentuk dengan menggunakan
operator logika. Operand dari ungkapan ini
semuanya harus berbentuk nilai-nilai logika.
Contoh :
150 IF NILAI.TUGAS$<”D”AND NILAI.UJIAN>55
THEN 180
- Ungkapan ini akan menghasilkan nilai benar atau
salah, tergantung dari kondisi yang diseleksinya,
Pendahuluan Page 10 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
SOAL LATIHAN
Pendahuluan Page 11 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
Deskripsi Singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari tentang definisi kounter,
membatasi pengulangan dengan menggunakan kounter serta statemen input. Materi ini
berguna dalam membuat program looping dan program input, selain itu juga untuk mengikuti
perkuliahan berikutnya tentang array.
Referensi :
1. Seri Diktat Kuliah : Pengantar Algoritma Dan Pemrograman Teknik Diagram
Alur Dan Bahasa BASIC Dasar, Penerbit GUNADARMA, Jakarta, 1991.
2. Yay Singleman, Business Programming Logic 2 nd –ed, Prentice Hall
Engelwood Cliffs, New Jersey,1982.
3. Gottfried, Programming in BASIC , Mc Graw Hill, New York, 1981
4. Insap Santosa, Pemrograman Terapan Menggunakan QUICK BASIC, Andi
Offset, Yogyakarta,1997.
5. Jogiyanto, H.M.,Teori dan Aplikasi Program Komputer Bahasa BASIC, edisi
5, Andi Offset, Yogyakarta.
6. Rijanto Tosin, Quik BASIC, Dinastindo.
Menggunakan Kounter
Kounter adalah suatu variabel pencacah yang digunakan untuk menghitung berapa kali proses telah berulang.
Variabel kounter biasa digunakan dengan statemen NAMAVAR = NAMAVAR + 1
Output :
4
Pada program di atas yang dimaksud variable kounter adalah C. Setiap kali statemen C
= C + 1 dilaksanakan, maka harga C bertambah dengan 1.
Pendahuluan Page 12 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
N = 0 : K=0
10 READ X
K=K+1
IF K = 9 THEN 30
IF X > 3 THEN 20
GOTO 10
20 N = N + 1
GOTO 10
30 PRINT N
DATA 1,4,2,3,5,6,5,9,2,8
END
Output :
5
Program di atas akan menghitung banyaknya bilangan-bilangan yang lebih besar dari 3.
Variabel kounter dari program diatas adalah K, yang juga digunakan sebagai pemberhentian
perulangan saat K = 9. Sedangkan N adalah variable penampung yang menghitung
banyaknya bilangan yang lebih besar dari 3.
Program di atas akan mencetak bilangan ganjil sebanyak 10 suku. Variable kounter C
digunakan untuk memberhentikan proses pada saat nilai C = 10.
Statemen INPUT
Statemen INPUT digunakan untuk membaca nilai data yang diketikkan lewat papan
ketik dan memberikan nilai data tersebut pada suatu variable yang ditulis di belakang
statemen input.
Dengan statemen INPUT program dapat membaca data tipe numeris, dan atau string.
Bentuk umum statemen INPUT adalah :
Pendahuluan Page 13 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan statemen INPUT al:
1. Statemen INPUT secara otomatis akan menampilkan tanda ? sebagai prompt, yang berarti
program menunggu tanggapan anda untuk mengetikkan nilai data.
2. Banyaknya nilai data yang diketikkan lewat papan ketik harus sama dengan banyaknya
variable yang akan menerima nilai-nilai data tersebut.
3. Tipe masing-masing data harus sesuai dengan tipe variable yang akan menerima data yang
diketikkan.
Jika ketentuan 2 dan 3 dilanggar, program akan menampilkan pesan kesalahan REDO
FROM START, yang berarti harus mengetikkan nilai-nilai data dari awal.
Statemen LINE INPUT
Maksud dari statemen ini adalah hendak memasukkan data ke dalam variable string
dengan menganggap bahwa seluruh data yang dimasukkan dianggap terdiri hanya 1 data
item, walaupun dipisahkan oleh koma. Jika dibandingkan dengan statemen INPUT antara
data item yang dipisahkan dengan koma dianggap lebih dari 1 data item.
Pendahuluan Page 14 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
LATIHAN
1. Buatlah program dengan menggunakan kounter untuk menghasilkan deret jumlah bilangan
genap dengan jumlah suku di input, dengan tampilan sbb :
Jawab :
REM PROGLATIHAN1
N = 1 : JML = 0
INPUT “JUMLAH SUKU =”, SUKU
10 K = 2 * N
JML = JML + K
IF N = SUKU THEN 30 ELSE PRINT K;”+”;
N=N+1
GOTO 10
30 PRINT K;”=”;JML
END
2. Buatlah program untuk menghitung luas dan keliling lingkaran dengan jari-jari lingkaran nya
diinput. Program juga akan menanyakan apakah akan menghitung lagi, jika ya maka akan
dilakukan looping jika tidak maka program berhenti.
Jawab :
REM PROGLATIHAN2
10 INPUT “JARI-JARI LINGKARAN=”; R
PHI = 3.14
Pendahuluan Page 15 of 16
Algoritma dan Pemrograman IB
LUAS = PHI * R * R
KELL = 2 * PHI * R
PRINT “LUAS LINGKARAN ADALAH = ” ; LUAS
PRINT “KELILING LINGKARAN ADALAH = “;KELL
INPUT “MAU HITUNG LAGI [Y/T] = “, LAGI$
Pendahuluan Page 16 of 16