Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS CEDERA OLAHRAGA PENCAK SILAT

DALAM KEJUARAAN DANDIM 0815 CUP 2018 MOJOKERTO


(STUDI KASUS ATLET KATEGORI TANDING PUTRA SMA (REMAJA) KELAS B DAN C).

Yudha Prakoso
S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: yudhaprakoso@mhs.unesa.ac.id

dr. Azizati Rochmania, Sp.KFR.


S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: azizatirochmania@unesa.ac.id

ABSTRAK
latar belakang penelitian ini adalah peneliti sering menjadi tim kesehatan dalam sebuah
kejuaraan olahraga, dimana peneliti sering melakukan pertolongan pertama pada atlet pasca
terjadinya cedera, karena dalam olahraga kemungkinan terjadinya cedera sangat tinggi. Resiko
cedera ini dapat terjadi pada atlet pencak silat kategori tanding dalam sebuah
pertandingan.Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan jenis cedera apa saja dan
bagian tubuh yang sering terkena cedera. Subyek penelitian ini menggunakan atlet pencak
silat kategori tanding kelas b dan c yang melakukan pertandingan mulai babak kualifikasi
hingga babak final sebanyak 26 atlet. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
menggunakan metode pemberian angket kepada atlet serta proses wawancara kepada tim
medis.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah jenis cedera memar yang sering terjadi
menunjukkan presentase sebesar 58%. Kemudian hasil penelitian mengenai bagian tubuh yang
sering mengalami cedera pada tubuh bagian atas adalah kepala presentase sebesar 25%,
pada bagian tangan adalah jari tangan presentase sebesar 43%, kemudian bagian badan
adalah dada diperoleh presentase sebesar 29%.Sedangkan untuk bagian kaki yaitu jari kaki
diperoleh presentase sebesar 31%. Penyebab terjadinya cedera adalah adanya benturan
sesama atlet saat pertandingan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mengenai jenis cedera
serta bagian tubuh yang sering mengalami cedera hal ini dapat dijadikan literatur bagi atlet,
pelatih, dan tim medis untuk mengetahui jenis – jenis cedera yang sering terjadi didalam
pertandingan sehingga dapat melakukan penanganan atau pencegahan untuk mengurangi
resiko terjadinya cedera olahraga pada atlet pencak silat kategori tanding menjadi kecil.

Kata kunci : analisis, cedera,pencak silat,

ABSTRACT
The background of this study isthat researcher often become health team in a
championship, which researcher often do first aid for athletes after an injury. It is because in
sports, the possibility of injury is very high. The injury can occur in the category of martial arts
athletes in a match. The purpose of this study is to describe what types of injuries and body
parts are injured mostly. The subject of this study used wereclass B and C athletes who
partticipated in the competition starting from the qualifying round to the final round as many as
26 athletes. This type of research is descriptive and for the data collection technique, the
researcher used questionnaires to athletes and interview to medical team.
The results of this study were the types of injuries that often occur showed a percentage
of 58%. Then the results of research on body parts that often get injured to the upper body :
(head) 25%, (finger) 43%,(chest) 29%. While for the part the foot is the percentage of the toe is
31%. The causes of injuries are the impact of fellow athletes during a match. So, it can be
concluded that regarding the types of injuries and body parts that are often injured this can be
used as literature for athletes, coaches, and medical teams to find out the types of injuries that
often occur in a match so that they can handle or prevent them from reducing the risk of sports
injuries in the martial arts competition category, the competition became small.

1
Keywords: analysis, injury, pencak silat,

PENDAHULUAN mengelak, menghindar, menyerang pada


sasaran dan menjatuhkan lawan dengan
menggunakan taktik dan teknik bertanding,
Pencak silat menjadi salah untuk mendapatkan nilai terbanyak (Munas
satu olahraga prestasi yang sudah XIII IPSI, 2012). Dalam kategori tanding,
diterima sebagai salah satu seorang pesilat akan melakukan serangan
cabang olahraga yang terhadap lawan tandingnya untuk
dipertandingkan. Pemerintah mengumpulkan nilai sebanyak mungkin.
membuatkan ajang kejuaraan Sesuai dengan peraturan yang telah berlaku
pencak silat mulai dari tingkat untuk kategori tanding, peraturan mengenai
daerah, provinsi, dan nasional, sasaran yang dapat dijadikan sasaran sah
dengan tujuan mengembangkan dan bernilai adalah “ Badan” yaitu bagian
potensi atlet pencak silat mulai tubuh kecuali leher keatas dan dari pusat
usia diniyang akan mampu kemaluan:
berkembang menjadi atlet yang 1. Dada
mempunyai potensi yang baik 2. Perut ( pusat ke atas )
hingga usia dewasa. Dengan
3. Rusuk kiri dan kanan
demikian lahirlah bibit-bibit atlet
yang berprestasi yang berperan 4. Punggung atau belakang badan
untuk menjaga dan meningkatkan ( kecuali serangan langsung
prestasi olahraga pencak silat baik keseluruh tulang belakang) (Munas
tingkat Nasional serta XIII IPSI, 2012).
Internasional. Dalam kejuaraan Dilihat dari permainan
dunia, atlet pencak silat Indonesia pencak silat kategori tanding,
mampu mengharumkan nama pada umunnya rentan akan
bangsa Indonesia dengan terjadinya cedera olahraga baik
berbagai prestasi yang diraihnya cedera ringan ataupun berat,hal
seperti kejuaraan Sea Games, ini dikarenakan dalam sebuah
Asian Games, Asian Beach Games pertandingan, pesilat melakukan
dan kejuaraan dunia (Lubis, 2014) kontak tubuh ( body contact)
Dalam perkembangannya olahraga secara langsung dengan lawan
pencak silat menjadi salah satu media tandingnya untuk melakukan
olahraga, dimana pencak silat masuk dalam serangan, menggunakan teknik
kegiatan ekstrakulikuler dalam pendidikan pukulan, tangkisan, tendangan,
Indonesia mulai tingkat sekolah dasar (SD), bantingan, dan kuncian untuk
sekolah menengah pertama (SMP), dan mendapatkan nilai yang optimal.
sekolah menengah atas (SMA), sehingga Sehingga benturan terhadap
banyak yang bergabung untuk berlatih susunan anatomis tubuh bagian
beladiri pencak silat, yang berfungsi untuk luar sering tejadi, sehingga cedera
melatih fisik serta menjaga diri mereka dari olahraga seperti memar,
ancaman hal-hal yang bisa membahayakan bengkak , keseleo, dislokasi , dan
dengan mengunakan kekayaan gerak bela fraktur.
diri yang mereka miliki dan peroleh melalui Terjadinya cedera olahraga akan
pendekar-pendekar pencak silat yang mahir mengganggu aktifitas fisik atlet serta akan
dalam bermain pencak silat. Disisi lain menghambat aktivitasnya untuk meraih
mereka telah ikut serta melestarikan dan prestasi yang lebih tinggi. Terjadinya cedera
memasyarakatkan olahragar bela diri asli ini bisa terjadi ketika proses latihan,
Indonesia. menjelang pertandingan dan saat
Dalam cabang olahraga pencak silat pertandingan. Cedera olahraga yang terjadi
ada 4 kategori yang dipertandingkan yaitu : pada saat pertandingan akan menghambat
kategori tanding dan kategori seni (TGR), atlet untuk mengeluarkan kemampuannya
dimana pada kategori seni (TGR) terdiri dari secara optimal, sehingga akan berdampak
Tunggal, Ganda, dan Regu. Kategori Pencak pada prestasi atlet tersebut.
silat dalam kategori tanding merupakan Kemungkinan cedera yang akan
pertandingan yang menampilkan dua orang dialami oleh atlet pencak silat akan merata
pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya dari seluruh bagian tubuh seperti bagian
saling berhadapan menggunakan unsur kepala dan muka, badan, tangan, dan kaki.
pembelaan dan serangan yaitu menangkis, Penelitian ini akan mengumpulkan sejumlah

2
masalah mengenai jenis cedera yang sering Penentuan lokasi dan waktu
terjadi pada atlet pencak silat kategori penelitian adalah sebagai berikut:
tanding yang akan dilakukan dalam sebuah 1. Tempat : Gor Gajahmada Mojosari
pertandingan pencak silat kategori tanding
2. Hari : Jum’at - Minggu
remaja putra kelas B dan C yang berjumlah
sebanyak 26 atlet dengan meneliti atlet yang 3. Tanggal : 4 – 6 Mei 2018
melakukan pertandingan pada babak 4. Waktu : 08.00 wib – selesai
kualifikasi-final. Dengan mengetahui jenis Deskripsi Populasi dan
cedera serta bagian tubuh yang sering terjadi Penentuan Sampel
cedera, akan mampu memberikan Teknik pengambilan subyek
pengetahuan kepada atlet, pelatih, dan tim
penelitian dalam penelitian ini adalah
kesehatan , sehingga dalam
perkembangannya dapat memperkecil resiko purposive sampling yaitu teknik
terjadinya cedera menjadi kecil, dengan penentuan dengan melakukan
melakukan pencegahan dan melakukan pengambilan sampel dari populasi yang
perawatan cedera yang terjadi. telah diinginkan peneliti (Indarto, 2018).
Adapun yang melatar belakangi Subyek penelitian yang diambil pada
penelitian ini adalah peneliti sering menjadi penelitian ini adalah atlet pencak silat
tim kesehatan dalam sebuah kejuaraan
kategori tanding yang melakukan
olahraga, dimana peneliti sering melakukan
pertolongan pertama pada atlet paska pertandingan mulai babak kualifikasi –
terjadinya cedera, karena dalam olahraga final dalam kejuaraan DANDIM 0815
kemungkinan terjadinya cedera sangat tinggi. CUP VIII– 2018 MOJOKERTO. Orang
Resiko cedera ini dapat terjadi pada atlet kriteria subyek yang diambil oleh
pencak silat remaja putra dalam sebuah peneliti memiliki kriteria tertentu
pertandingan.
sebagai berikut:
Berdasarkan uraian diatas peneliti
berkeinginan untuk meneliti masalah cedera 1. Atlet pencak silat yang melakukan
yang sering terjadi, dan peneliti berkeinginan pertandingan dalam kategori tanding
mengadakan penelitian tentang analisis remaja putra kelas b dan c mulai
cedera olahraga dalam sebuah kejuaraan babak kualifikasi - final
pencak silat DANDIM 0815 CUP VIII-2018 2. Atlet yang mendapatkan perawatan
Mojokerto (studi kasus pada atlet kategori cedera dari tim dokter atau medis
tanding putra SMA (remaja) kelas b dan c ).
Instrumen Penelitian
JENIS PENELITIAN
Dalam sebuah penelitian,
Dalam penelitian ini, peneliti
terdapat sebuah alat ukur /
menggunakan jenis penelitian deskrptif pengukuran yang digunakan
dengan pendekatan studi kasus. untuk mengukur nilai variabel,
Menurut (Arikunto 2013), penelitian pada umunnya alat ukur dalam
deskriptif merupakan penelitian yang penelitian dinamakan instrument
hanya menggambarkan keadaan atau penelitian. Jadi instrument
status fenomena. Penggunaan metode penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomen
penelitian deskriptif ini bertujuan untuk
aalam maupun social yang
mengumpulkan suatu kenyataan yang diamati (Sugiyono, 2014).
ada atau yang sedang terjadi Dalam penelitian ini menggunakan
dilapangan agar dapat dipahami secara instrumen berupa angket tertutup dan
mendalam, sehingga pada ahkirnya wawancara yang terstruktur. Angket
diperoleh temuan data yang diperlukan (Questionnaire) adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh
sesuai dengan tujuan penelitian.
informasi dari responden dalam arti laporan
Studi kasus adalah pendekatan yang tentang pribadinya, atau hal-hal yang iya
dilakukan secara intensif, terperinci dan ketahui. (Arikunto, 2013).
mendalam terhadap suatu organisasi, Wawancara merupakan cara
lembaga atau gejala tertentu. Dengan pengumpulan data yang akan digunakan
tujuan menelaah secara medalam untuk mendapatkan informasi langsung dari
mengenai kegiatan atau proses-proses sumbernya. Dengan melengkapi recorder,
kamera, dan berbagai bentuk catatan laporan
yang terjadi (Arikunto, 2013)
Lokasi Dan Waktu Penelitian

3
(field and notes) serta laptop (Maksum, 2009) pendapat, dan presepsi seseorang atau
. sekelompok tentang kejadian atau
Teknik Pengumpulan Data fenomena social. Hasil jawaban
Teknik pengumpulan data dalam dikalikan skor sesuai dengan ketentuan
penelitian ini adalah pengamatan likert sebagai berikut. Jawaban
(observasi), dimana peneliti mencatat responden berupa:
tentang cedera olahraga yang dialami Selalu (S) =5
atlet setelah melakukan pertandingan. Sering Kali (SK) = 4
Pengamatan terhadap peristiwa- Kadang-kadang (KK) =3
peristiwa yang terjadi itu bisa dengan Hampir tidak pernah (HTP) = 2
melihat, mendengar, menganalisis dan Tidak pernah (TP) = 1
(Sugiyono, 2014)
kemudian dicatat seobjektif mungkin.
Adapun mekanismenya sebagai berikut: Setelah memperoleh hasil
1. Peneliti meminta persetujuan dari jawaban dan mengetahui jumlah
ketua IPSI Mojokerto untuk skor hasil jawaban kemudian di
melakukan penelitian dalam presentasekan menurut skala
kejuaraan tersebut. likert pada tiap jawaban dengan
rumus sebagai berikut:
2. Peneliti meminta informasi mengenai
Jumlah skor
pertandingan kepada ketua ----------------------------------x 100%
pertandingan, meliputi tanggal Jumlah skor ideal (skor
dimulainya pertandingan, jadwal tertinggi)
pertandingan dan jumlah atlet. (Sugiyono, 2014)
3. Peneliti melakukan pengamatan
(observasi) selama pertandingan kemudian dibuat skala untuk
menentukan batasan dari hasil
berlangsung, bertujuan untuk
presentase jawaban, adapun
mendapatkan subyek penelitian skalanya sebagai berikut:
(atlet yang melakukan pertandingan Angka 0% - 20% =
mulai babak kualifikasi – final ). Sangat Lemah
4. Setelah memperoleh subyek Angka 21% - 40% =
penelitian, peneliti memberikan Lemah
angket kepada atlet yang mengalami Angka 41% - 60% =
Cukup
cedera dan memberikan soal
Angka 61% - 80% =
wawancara kepada tim kesehatan. Kuat
5. Selanjutnya peneliti mengumpulkan Angka 81% - 100% =
data dan melakukan transkip atas Sangat Kuat
hasil observasi. Hasil penelitian dan hasil analisis data
6. Selanjutnya peneliti melakukan Pada bab ini akan
pengolahan data untuk menentukan dijelaskan mengenai hasil analisis
serta pembahasan data mengenai
jenis cedera dan bagian tubuh yang
cedera olahraga yang didapat
sering terjadi cedera. setelah melakukan proses
7. Setelah memperoleh data peneliti penelitian. Deskripsi ini
akan mengambil sebuah kesimpulan menggambarkan data tentang
dan saran. jenis cedera yang sering terjadi
dan dialami oleh atlet selama
Teknik Analisis Data melakukan pertandingandalam
kejuaraan DANDIM 0815 CUP VIII-
Teknik analisis data dalam penelitian 2018 Mojokerto.
A. Hasil Penelitian
ini menggunakan teknik analisis data
Dalam pengambilan data ini
deskriptif kuantitatif.Adapun telah dilakukan pada tanggal 4 Mei –
penghitungan angket dan presentase 6 Mei 2018 dengan melakakukan
menggunakan skala likert yang observasi dalam kejuaraan pencak
digunakan untuk mengukur sikap, silat DANDIM 0815 CUP VIII- 2018
Mojokerto, yang dilakukan di Gor

4
Gajahmada Mojosari yang Tabel 4.1 Kelas Pertandingan Kategori
beralamatkan di Jln. R. Wijaya Tanding SMA ( remaja ) dalam kejuaraan
Mojosari Mojokerto. Pemilihan DANDIM 0815 CUP VII-2018
responden dalam penelitian ini
adalah atlet remaja putra kelas b dan
c sebanyak 26 atlet yang melakukan N KE BERAT J
pertandingan mulai dari babak O LA BADAN E
penyisihan hingga final. Total angket S N
yang disebar kepada responden I
sebanyak 46 angket, kemudian S
penghitungan presentase tiap 1 A >39 – 43 kg P
jawaban mengunakan skala likert. A
1.Karakteristik Responden /
Kategori pertandingan yang P
telah disahkan pada MUNAS IPSI, I
terdapat 2 kategori yaitu kategori 2 B >43 – 47 P
kg A
tanding dan kategori seni
/
( tunggal, ganda, regu), yang P
telah ditentukan dalam I
musyawarah nasional Ikatan 3 C >47 – 51 P
Pencak Silat Indonesia, kg A
berdasarakan berat badan atlet /
yang bertanding dalam kejuaraan. P
I
Karakteristik responden dalam
4 D >51 – 55 P
penelitian ini adalah semua atlet
kg A
pencak silat kategori tanding SMA /
putra ( remaja ) kelas b dan c . P
Karakteristik dari responden I
adalah atlet yang telah melakukan
pertandingan selama 2. Jenis Cedera
berlangsungnya kejuaraan mulai Jenis cedera yang dialami oleh
dari babak penyisihan hingga pesilat kategori tanding remaja
putra kelas b dan c dalam
babak final, sesuai persyaratan
kejuaraan DANDIM 0815 CUP VIII-
yang telah ditetapkan oleh pihak 2018 Mojokerto, dengan
panitia mengenai usia atlet dan melakukan observasi selama
berat badan atlet tersebut. Untuk pertandingan berlangsung dari
kategori tanding SMA putra babak penyisihan hingga babak
( remaja ) atlet yang boleh turun final, kemudian memberikan
dalam pertandingan adalah atlet angket kepada responden yang
telah melakukan pertandingan,
yang berumur 14 tahun s/d 17
kecuali responden yang
tahun, sedangkan untuk berat dinyatakan menang / kalah tanpa
badan kelas B ( > 43 – 47 kg ) melakukan pertandingan ( WO ).
untuk kelas C (> 47 – 51 kg). Dalam pembahasan ini akan
Dalam kejuaraan DANDIM 0815 dideskripsikan jenis cedera apa
CUP VIII- 2018 Mojokerto ini, saja yang sering terjadi dan
sebanyak 12 atlet yang terdaftar bagian tubuh mana saja yang
sering terkena cedera. Hasil
sebagai peserta pada kelas B SMA
penelitian ini akan dijelaskan
putra, sedangkan untuk kelas C mengenai hasil penghitungan dari
sebanyak 14 atlet yang telah pengisian angket dan wawancara
terdaftar, berikut ini adalah tabel yang didapat dalam kejuaraan
kelas pertandingan SMA ( remaja ) pencak silat DANDIM 0815 CUP
dalam kejuaraan DANDIM 0815 VIII- 2018 Mojokerto.
Berdasarkan hasil yang telah
CUP VIII- 2018 Mojokerto.
diperoleh, melalui pengumpulan

5
data dari hasil pengisian angket banyak atlet yang melakukakan
yang dilakukan oleh atlet yang perawatan cedera pada tim medis
bertanding dalam kejuaraan seusai melakukan pertandingan.
DANDIM 0815 CUP VIII- 2018 2. Bagian tubuh pada atlet yang
Mojokerto.Dilihat dari aspek
sering mengalami cedera adalah
cedera olahraga atlet yang sering
mengalami cedera tergolong bagian kaki, tangan dan dada.
cukup kuat sebesar56%.Cedera Bagian tubuh ini sering
yang paling sering dialami oleh mengalami cedera dikarenakan
atlet adalah memar, diperoleh sering terjadinya benturan antar
hasil 58% tergolong cukup. atlet.
Sedangkan bagian tubuh yang 3. Penyebab terjadinya cedera
sering terkena cedera saat olahraga adalah seperti seringnya
pertandingan adalah jari tangan
benturan sesama atlet, kontak
diperoleh hasil 43% tergolong
skala cukup kuat cedera yang fisik antar peserta, pukulan yang
dialami adalah memar. tidak tepat pada sasaran ,
B. Hasil Wawancara Penelitian tumpuhan yang salah, lalu
Dalam proses wawancara, pemanasan sebelum bertanding
peneliti melakukan wawancara yang kurang dan pendinginan
kepada salah satu nara sumber yang setelah bertanding kurang
telah menjadi tim medis ketika maksimal.
kejuaraan pencak silat DANDIM 0815 4. Penanganan paska cedera yang
CUP VIII- 2018 Mojokerto.Berikut ini tim medis lakukan adalah yang
adalah namanara sumber yang telah pertama kita menganalisa cedera
bersedia memberikan informasi yang dialami oleh atlet, seperti
kepada peneliti, yaitu Kharis cedera memar kita kompres
Aminuddin.Amd.Kep yang bertugas dengan es batu dan memberikan
sebagai tim medis, peneliti obat analgetik dan kita kasih
melakukan wawancara terkait jenis spray. Penanganan ini adalah
cedera apa saja yang pernah dengan menggunakan metode
ditangani oleh tim medis selama RICE dimana melakukan
kejuaraan. Semua hasil data pengompresan dengan es
wawancara ini akan diuraikan bertujuan untuk mengurangi
berdasarkan rumusan masalah reaksi peradangan pada bagian
berikut adalah hasil wawancara pada tubuh yang cedera.
tim medis: 5. Penanganan paska cedera yang
1. Jenis cedera yang pernah dilakukan tim medis dan tempat
ditangani yaitu memar, kesleo, rujukan selanjutnyakalau cedera
patah tulang, atlet lemas yang yang berat sepert cedera patah
membutuhkan bantuan tabung tulang langsung kita rujuk ke
oksigen. Tim medis biasanya pusat pelayanan kesehatan yaitu
melakukan penanganan cedera RSI SAKINAH MOJOKERTO. Hal ini
terhadap atlet ketika tim juri dilakukan agar mengetahui lebih
memanggil tim medis pada saat detail cedera yang dialami oleh
ada atlet yang mengalami cedera atlet dengan melakukan tindakan-
pada saat melakukan tindakan selanjutnya pada atlet
pertandingan kemudian tim medis yang mengalami cedera berat
melakukan penanganan dan seperti patah tulang/dislokasi.
memutuskan atlet tersebut dapat
melanjutkan pertandingan atau
D. Pembahasan
mendapatkan penanganan sesuai
Berdasarkan kesamaan data
kondisi berat atau ringannya
yang didapat dari penghitungan
cedera tersebut. Disamping itu angket serta pengamatan lembar

6
wawancara kepada tim medis, kejurnas pencak silat 2013
selanjutnya akan dilakukan mengalami cedera olahraga
pembahasan terkait hasil (Bahrudin2013).
penelitihan dan akan diuraikan Kemudian item pertanyaan
sebagai berikut:
angket mengenai jenis-jenis
1. Cedera olahraga
Dalam olahraga pencak silat cedera olahraga yang sering
terdapat tehnik yang dilatih dialami oleh atlet pencak silat
secara umum , yaitu tangkisan, yaitu cedera memar dengan
tendangan, hindaran, pukulan, presentase sebesar 58% dan ini
bantingan dan kuncian, pada menunjukkan skala cukup, dari
umumnya olahraga pencak silat hasil ini menunjukkan atlet bahwa
adalah olahraga yang keras atlet pencak silat kategori tanding
karena dalam melakukan latihan remaja putra kelas b dan c dalam
mereka saling pukul, adu teknik, kejuaraan Dandim 0815 CUP VIII
tangkisan, tendangan, hindaran, -2018 Mojokerto sering mengalami
pukulann, bantingan dan kuncian cedera memar hal ini terjadi
bahkan kontak tubuh pun sering dikarenakan adanya benturan
terjadi dan mereka melakukannya antar atlet ketika atlet saling
dengan serius hal ini agar melakukan serangan pada saat
terbentuk karakter petarung yang pertandingan.
tangguh fisik yang kuat serta
2. Cedera olahraga saat
mental yang baik (Fudin, 2013 ).
pertandingan
Dari penjelasan diatas dapat
Berdasarkan item pertanyaan
disimpulkan bahwa resiko
angket mengenai jenis cedera
terjadinya cedera olahraga dalam
olahraga saat pertandingan
olahraga pada atlet pencak silat
menunjukkan hasil bahwa atlet
kategori tanding bisa terjadi ketika
dalam kejuaraan pencak silat
mereka melakukan sebuah
DANDIM 0815 CUP VIII-2018
pertandingan tanding dalam
MOJOKERTO kategori tanding
melakukan pertandingan, hal ini
putra kelas b dan c paling sering
dikarenakan atlet melakukan
mengalami cedera olahraga pada
tendangan, pukulan, sapuan dan
bagian kepala yaitu di bagian
bantingan kearah tubuh lawan
mulut sebesar 25%( lemah ) ,
untuk mencai kemenangan
memar dan keseleo jenis cedera
dengan cara mencari poin yang
yang sering terjadi penyebab
sebanyak-banyaknya,
Berdasarkan item pertanyaan terjadinya cedera ini adalah
menunjukkan bahwa atlet pencak karena atlet mendapatkan
silat kategori tanding remaja putra pukulan dari lawan tandingnya,
kelas b dan c dalam kejuaraan hal ini termasuk jenis pelanggaran
Dandim 0815 CUP VIII -2018 karena bagian kepala dan muka
Mojokerto menunjukkan skala bukan sasaran untuk
cukup, hasil presentase mendapatkan poin, karena dapat
menunjukkan sebesar 56% atlet menimbulkan terjadinya cedera
yang mengalami cedera olahraga. olahraga. Sedangkan penelitian
Jadi hampir semua atlet yang lain yang telah ada menunjukkan
melakukan pertandingan mulai presentase sebesar 18,5% atlet
dari babak penyisihan hingga final yang mengalami cedera memar
mengalami cedera olahraga. Hal (Arifin,2017)
ini sesuai penelitihan yang sudah Kemudian jenis cedera yang
ada yang menyebutkan sebesar sering dialami pada bagian badan
70% atlet (PPLM) dan (UKM) adalah dada jenis cedera yang

7
terjadi adalah memar sebesar 29 jenis cedera yang terjadi adalah
% ( lemah ). Dalam setiap memar, kemudian jenis cedera
pertandingan ataupun latihan yang lainnya adalah kesleo pada
seorang atlet pencak silat jari kaki diperoleh hasil presentase
menggunakan body protector sebesar 43%.
sebagai pelindung tubuh dari Berdasarkan pembahasan hasil
cedera olahraga, akan tetapi penelitihan diatas mengenai jenis
resiko terjadinya cedera dibagian cedera serta bagian tubuh yang
dada bisa mengalami cedera hal sering mengalami cedera hal ini
ini dikarenakan bagian tersebut dapat dijadikan literatur bagi atlet,
sering digunakan sebagai sasaran pelatih, dan tim medis untuk
oleh atlet untuk mendapatkan mengetahui jenis – jenis cedera
poin sehingga pukulan dan yang sering terjadi didalam
tendangan yang keras sering pertandingan sehingga dapat
terjadi dibagian badan. mengurangi resiko terjadinya
Terjadinya cedera dalam cedera olahraga pada atlet
olahraga pencak silat disebabkan pencak silat kategori tanding
karena adanya benturan akibat menjadi kecil.
pukulan, tendangan, dan
bantingan dari lawan mainnya SIMPULAN DAN SARAN
saat melakukan latihan, A. Simpulan
pertandingan dan sabung (Fudin,
1. Jenis cedera olahraga yang paling
2013 ). Dari penjelasan diatas
sering terjadi adalah memar
dapat disimpulkan bagian tubuh
diperoleh hasil sebesar 58%,
yaitu tangan dan kaki rawan akan
sedangkan jenis yang jarang
terjadi cedera olahraga, karena
terjadi adalah cedera patah tulang
tangan dan kaki digunakan atlet
0%, perdarahan 0%, dan dislokasi
sebagai alat untuk melakukan
0% pada atlet kategori tanding
pukulan maupun tendangan
kelas b dan c putra SMA (remaja).
kearah lawan sehingga benturan
2. Bagian tubuh yang sering
sesama atlet terjadi ketika atlet
mengalami cedera dibagian
menggunakan kaki dan tangan
tangan adalah
dalam posisi yang bersamaan
jaritangan,sedangkan pada bagian
seperti saat melakukan tangkisan
kaki adalah jari tangan dan
maupun sahutan untuk
engkel. Penyebab tejadinya
menggagalkan serangan lawan
cedera ini adalah seringnya terjadi
tandingnya.Sedangkan bagian
benturan sesama atlet ketika
kaki digunakan untuk melakukan
pertandingan, selain itu kesalahan
tendangan maupun bantingan.
dalam gerakan oleh atlet seperti
Pada saat kegiatan penelitian
saat melakukan tumpuan dan
diperoleh hasil mengenai hasil
kurangnya pemanasan yang
pada bagian tubuh yang sering
maksimal.
mengalami cedera diperoleh hasil
presentase sebesar 43% pada jari Saran
tangan cedera yang terjadi adalah Ada beberapa saran dari peneliti
memar, kemudian jenis cedera sehubungan dengan hasil penelitian
yang lain keseleo diperoleh ini, diantaranya:
presentase sebesar 43%. 1. Agar mengembangkan penelitian
Sedangkan hasil penelitian yang lebih dalam lagi mengenai jenis
lainnya pada anggota tubuh yang cedera dan bagian tubuh yang
lain yaitu kaki diperoleh hasil sering mengalami cedera pada
sebesar 31% cedera pada jari kaki atlet pencak silat kategori tanding

8
tidak hanya dikelas b dan c putra Hatta, Muhammad. 2013. Pencegahan
saja. Dan Perawatan Pada Cedera
2. Agar melakukan penelitian lagi Olahraga (P3K). Makalah tidak
dengan menggunakan metodelain diterbitkan. Banda Aceh:
Universitas Syah Kuala, Jurusan
mengenai jenis cedera dan bagian
Pendidikan Jasmani Kesehatan
tubuh yang sering mengalami Dan Rekreasi.
cedera.
3. Semoga penelitian ini bisa Indarto, P. (2018). Pengukuran Tingkat
dijadikan oleh atlet, pelatih dan Minat Dengan Bakat Mahasiswa
tim medis sebagai bahan baca Pendidikan Olahraga Universitas
atau litelatur untuk mengurangi Muhammadiyah Surakarta. JSES:
resiko terjadinya cedera olahraga Journal of Sport and Exercise
Sciene, 1(2), 57-61.
pencak silat menjadi kecil.

DAFTAR PUSTAKA JI, Minjoon. 2016. Analysis of injury


Achni, Tya. 2017.Obat Luka types for mixed martial arts
Memar.http://article/read/ini-cara- athletes Kyungnam University. The
cepat-mengobati-luka-memar- Journal of Physical Therapy
akibat-benturan-benda-keras. Science, Republic of Korea.
Tanggal diakses : selasa , 17 april
2018 pukul 14.00 wib. Kerkar, Pramod. 2016.Injurues
Treatment.
Adzim,Ilma,Hebbie.2016 https://www.epainassist.com/sport
.Perdarahandansyok Ahlik3 s-injuries/lower-leg-injuries/.
Umum.https://sistem manajemen Tanggal diakses : selasa , 17 april
keselamatan kerja.tanggal 2018 pukul 14.00 wib.
diakses :selasa , 17 april 2018
pukul 14.00 wib. Kurnia, Fetty. 2017.Operasi Patah
Tulang.
Arikunto, Suharsimi. 2013. https://www.kompasiana.com//.
ProsedurPenelitihan. Jakarta : PT. tanggaldiakses : selasa , 17 april
RinekaCipta. 2018 pukul 14.00 wib.

Bahruddin, Moh. 2013. Penanganan Lesmana, Ferry. 2012. Panduan Pencak


Cedera Olahraga Pada Atlet Silat 2. Pekanbaru Riau :Zanafa
(PPLM) dan (UKM) Ikatan Pencak Publishing.
Silat Indonesia dalam Kegiatan
Kejurnas 2013. . Surabaya. Skripsi. Lubis, Johansyah.,Wardoyo H. 2014.
Universitas Negeri Surabaya Panduan Pencak silat edisi
Bambang, Priyonoadi. (2012). kedua.Jakarta : PT. Raja Grafindo
Pencegahan Cedera Olahraga. Persada.
Seminar Nasional. Yogyakarta:
UNY Press. Maksum, Ali 2009. Metodologi
Penelitihan Dalam Olahraga.
Fondy, Tommy. 2016. Sport Massage Surabaya: FIK UNESA.
Panduan praktis merawat dan
meroposisi cedera tubuh. Jakarta: Munas IPSI XIII. (2012). Peraturann
PT Gramedia Pustaka Utama. Pertandingan Pencak Silat.
Jakarta: PB IPSI.
Fudin, Syahril. 2013. Analisa
Penanganan Pertama Cedera Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Olahraga Pada Atlet Pencak Silat Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Persaudaraan Setia Hati Terate Bandung : Alfabeta.
Pada Kegiatan Ekstrakurikuler SMA
Negeri 1 Mantup Lamongan. Simatupang, Nurhayati. 2016.
Surabaya. Skripsi : Univesitas Pengetahuan Cidera Olahraga
Negeri Surabaya Pada Mahasiswa Keolahragaan

9
UNIMED. jurnal pedagogic
keolahragaan. Medan:

Thygerson, Alton. 2011. Pertolongan


pertama. Jakarta : Penerbit
Erlangga

Undang-Undang Republik Indonesia No.3


Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional. Jakarta.

Thygerson, Alton. 2011. Pertolongan


pertama. Jakarta : Penerbit
Erlangga

Yadi, Kang. 2016. Kesehatan Tips,


Kesehatan
http://akuinginsehat.com/cara-
mengatasi-dislokasi-sendi/.
Tanggal diakses :selasa , 17 april
2018 pukul 14.00 wib.

Yudi, Eva Wulaning Prasetya. 2014.


Identifikasi Cedera Pada Cabang
Olahraga Pencak Silat Kategori
Tanding Pada Atlet Popda
Kabupaten Nganjuk.
Skripsi.ogyakarta :Universitas
Negeri Yogyakarta. (Online)
(http://eprints.uny.ac.id/17096/2/S
KRIPSIEva%20Wulaning
%20Prasetya%20Yudi%20NIM
%2010604221009.pdf.Diakses 12-
januri-2018).

10

Anda mungkin juga menyukai