PERTEMUAN 2
DATA STATISTIK
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Data
Kata data, berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari
kata “datum”, yang artinya “sesuatu yang diberikan”. Dalam ilmu matematika,
data berarti sesuatu yang diketahui atau suatu keterangan. Dalam ilmu komputer,
data dapat berupa angka, kata-kata, citra dan sebagainya. Dalam ilmu eksakta,
data adalah suatu hasil pengukuran yang terorganisasi dan apabila data itu
terorganisasi maka data tersebut akan menjadi informasi. Dalam statistik, data
dapat didefinisakan sebagai “fakta-fakta atau angka-angka yang nantinya dapat
diambil kesimpulan”.
Data yang bias apabila digunakan dalam dasar pembuat keputusan, maka
tentu akan menghasilkan keputusan yang bias juga. Adapun persyaratan yang
harus dipenuhi dalam data yang baik, adalah sebagai berikut :
a. Data harus bersifat objektif
Artinya disini bahwa data tersebut harus sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
b. Data harus bersifat representatif
Artinya adalah data tersebut harus bisa mewakili dari objek yang akan di
amati.
c. Data mempunyai kesalahan sampling kecil
Artinya disini adalah apabila suatu estimasi dikatakan baik jika kesalahan
samplingnya kecil.
d. Data harus tepat waktu
Artinya disini adalah apabila data akan digunakn untuk pengendalian, maka
data menjadi syarat tepat waktu yang sangat penting agar ada waktu
Statistik Deskriptif 11
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
2. Pengelompokan Data
a. Berdasarkan Sifatnya
1) Data Diskrit
Data diskrit merupakan data yang satuannya adalah bilangan bulat,
tidak berbentuk pecahan. Pada dasarnya data diskrit ini di peroleh dari
hasil pencacahan. Sebagai contoh perhatikan kasus di bawah ini :
Jika diketahui data dari jumlah mahasiswa, pada Fakultas
Ekonomi terdiri dari 500 mahasiswa, yang meliputi 200
mahasiswa Jurusan Manajemen, 180 mahasiswa Jurusan
Akuntansi dan sisanya 120 adalah mahasiswa Jurusan
Administrasi Perkantoran.
2) Data Kontinu
Berbeda dengan data diskrit, data kontinu merupakan data yang
satuannya adalah bilangan pecahan. Pada dasarnya data kontinu ini bisa
diperoleh dari hasil pengukuran. Perhatikan kasus berikut sebagai contoh
dari data kontinu :
Jika diketahui berat beras yang tidak terpakai berada di gedung
F, G dan H pada tahun 2019, masing-masing seberat 200,57 ton;
130,98 ton dan 288,20 ton.
b. Berdasarkan Sumbernya
1) Data Intern
Disini yang dimaksud dengan data intern adalah data yang
menggambarkan suatu keadaan atau suatu kegiatan di dalam lembaga
atau badan tertentu. Contoh kasusnya, perhatikan di bawah ini :
Diketahui data mahasiswa di dua tahun terakhir yaitu pada tahun
2018 adalah 120 orang, sedangkan di tahun 2019 sebanyak 150
orang.
Statistik Deskriptif 12
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
2) Data Ekstern
Kebalikannya dari data intern, data ekstern merupakan data yang
bisa menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar lembaga atau
badan tertentu. Perhatikan contohnya adalah sebagai berikut :
Jika diketahui pendapatan per kapita masyarakat adalah Rp50,5
juta per tahun.
c. Berdasarkan Pengukurannya
1) Data Nominal
Data nominal ini merupakan bagian dari pengukuran skala nominal,
yang artinya data statistik dimana cara penyusunan angkanya berdasarkan
beberapa kategori tertentu tanpa memperhatikan urutan. Bisa dikatakan
bahwa kedudukan satu kategori dengan kategori yang lain akan setara
atau bernilai sama. Dengan dibantukan pada label, simbol, ataupun kode,
untuk kategori hanya bertujuan untuk membedakan kategori satu dengan
kategori yang lain, dan tidak memiliki suatu makna yang matematis. Hal ini
berarti operasi aritmatika tidak berlaku pada data nominal. Perhatikan
kasus berikut sebagai contohnya :
Jika ada jenis kelamin, yaitu jenis pria dan wanita, misalkan pria
diberi kode 1, dan wanita diberi kode 0, atau pun kebalikannya,
wanita dengan kode 1, dan pria dengan kode 0.
2) Data Ordinal
Data ordinal merupakan bagian dari data hasil pengukuran skala
ordinal, artinya data statistik yang cara penyusunan angkanya berdasarkan
beberapa kategori, dengan memperhatikan urutan tertentu. Dengan kata
lain, dalam data ini memiliki kedudukan ketagori yang tidak setara, tetapi
sesuai dengan label. Berbeda dengan data nominal, label, kode, simbol
yang diberikan pada masing-masing merupakan suatu peringkat. Peringkat
maksudnya adalah urutan dalam penilaian. Data ordinal memiliki sifat dari
data nominal, dimana operasi arimatika juga tidak berlaku. Perhatikan
contoh kasus dari data ordinal berikut :
Jika diketahui sampel acak adalah 100 nasabah di BANK ABC,
kemudian diminta untuk penilaian terhadap layanan di BANK
BCA tersebut. Pertanyaanya adalah, bagaimana menurut anda,
mengenai layanan di BANK ABC tersebut?
Opsi jawabannya ada 4, yaitu sebagai berikut :
Statistik Deskriptif 13
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Statistik Deskriptif 14
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Statistik Deskriptif 15
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Statistik Deskriptif 16
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
3. Teknik Sampling
Teknik sampling atau yang sering kita dengar adalah teknik pengambilan
sampel. Dalam menentukan suatu sampel di penelitian tertentu, ada beberapa
teknik sampling yang harus digunakan dan diperhatikan. Penjabaran dan
jelasnya adalah sebagai berikut :
a. Probability Sampling
Artinya adalah teknik pengambilan sampel dimana memberikan peluang yang
sama, untuk setiap bagian populasi yang akan dipilih menjadi sampel
penelitiannya. Teknik sampel ini dibedakan menjadi :
1) Simple Random Sampling
Teknik random ini sering sekali digunakan dalam penelitian.
Dikatakan simple random sampling disini karena proses pengambilan
anggota sampel yang ditunjukan dapat dilakukan secara acak, tanpa
memperhatikan strata di populasi tersebut. Teknik ini dilakukan apabila
anggota dalam populasi tersebut bersifat homogen.
2) Proportionate Stratified Random Sampling
Artinya dalam teknik ini, penggunaan sampelnya apabila populasi
tersebut mempunyai anggota atau bagian yang tidak homogen, dan
berstrata secara proporsional.
3) Disproportionate Stratified Random Sampling
Artinya dalam teknik ini, digunakan untuk menentukkan jumlah
sampe yang jika populasi tersebut berstrata tetapi kurang proporsional.
4) Cluster Sampling
Artinya dalam teknik ini, dapat digunakan dalam menentukan jumlah
sampe jika objek yang akan diteliti mencakup data yang cukup luas.
b. Nonprobability Sampling
Perbedaannya dengan sebelumnya, bahwa teknik ini merupakan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama untuk setiap
anggota populasi, untuk di pilih menjadi sampel. Teknik ini juga dibagi menjadi
beberapa jenis sampling, akan dipaparkan sebagai berikut :
1) Sampling Sistematis
Dalam sampling sistematis, disini pengambilan teknik sampelnya
adalah berdsarkan urutan tertentu dari anggota populasi tersebut.
Statistik Deskriptif 17
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
2) Sampling Kuota
Artinya teknik sampel yang digunakan untuk menentukan sampel dari
populasi, yang mempunyai ciri-ciri tertentu, ini dilakukan sampai jumlah
sampel terpenuhi atau sesuai dengan penelitian yang diinginkan.
3) Sampling Insidental
Artinya teknik sampel yang penentuannya berdasarkan kebetulan,
atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti, kemudian
dapat digunakan menjadi sampel, tentu jika orang tersebut sesuai dengan
sumber data yang dibutuhkan.
4) Sampling Pusposive
Artinya teknik sampel yang dalam penentuannya adalah dengan
mempertimbangkan sesuatu, yang sesuai dengan kebutuhan dari
penelitian dan paham mengenai tema yang akan di teliti,
5) Sampling Jenuh
Artinya adalah teknik sampel yang dalam penentuannya adalam
apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dalam penelitian
tersebut.
6) Snowball Sampling
Artinya adalah teknik sampel yang dalam penentuannya awalnya
jumlah sedikit, kemudian sesuai kebutuhan, menjadi bertambah
sampelnya.
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja, yang
bisa ditetapkan oleh peneliti, untuk bisa dipelajari sehingga memperoleh
informasi yang dapat ditarik kesimpulan. Hal ini menjadikan suatu atribut, sifat,
nilai dari objek kegiatan yang memiliki variasi, yang kemudian ditetapkan peneliti
untuk dipelajari, lalu ditarik kesimpulan. Ada beberapa macam variabel
penelitian, lebih jelasnya perhatikan berikut ini :
a. Variabel Independen
Variabel independen atau sering disebut sebagai variabel bebas, artinya
variabel yang mampu mempengaruhi, yang mampu menjadi sebab perubahan
dari variabel terikatnya, atau variabel lawannya.
Statistik Deskriptif 18
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
b. Variabel Dependen
Kebalikannya dengan independen, variabel dependen sering disebut
sebagai variabel terikat, artinya variabel yang dipengaruhi, yang menjadi
akibat karena variabel bebasnya.
c. Variabel Moderator
Selain dari variabel bebas dan terikat, ada juga yang namanya variabel
moderator atau variabel moderasi. Artinya variabel yang digunakan untuk
memperkuat dan memperlemah hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat. Keberadaan variabel moderator ini lebih kepada variabel bebas yang
kedua.
d. Variabel Intervening
Variabel intervening merupakan variabel yang secara teoritis mampu
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi
tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur.
e. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dapat dikendalikan, variabel yang
dibuat konstan, sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat
tidak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Biasanya adanya variabel
kontrol digunakan dalam penelitian yang sifatnya membandingkan.
5. Penyajian Data Statistik
Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah penyajian
data, sehingga data akan mudah dipahami dengan baik. Penyajian data menjadi
penting dalam pembuat keputusan di sektor ekonomi dan bisnis, sebagai acuan
atau dasar dalam pengambilan kesimpulan atas kejadian dan peristiwa tertentu.
Penyajian data tersebut bisa ditampilkan dengan baik dalam bentuk tabel, grafik,
diagram atau lainnya sesuai dengan keperluan.
Tabel adalah sekumpulan angka yang disusun sedemikian rupa, yang
disesuaikan dengan kategori tertentu, sehingga angka tersebut dalam hal ini
data, akan mudah di amati dan di analisis dengan baik. Sedangkan diagram atau
grafik adalah gambar yang menunjukan data secara visual berupa angka, dan
biasanya gambar tersebut berasal dari tabel yang sudah dihasilkan melalui data
yang ada.
Statistik Deskriptif 19
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
b. Tabel Ganda
Contoh tabel dengan klasifikasi berganda, perhatikan tabel berikut ini
mengenai jenis kelamin dan pendidikan.
c. Tabel Kontingensi
Contoh penerapan tabel kontingensi dalam tabel mengenai tingkat
pendapatan terhadap jenis angkutan yang digunakan.
Statistik Deskriptif 20
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Tabel 2.3 Daftar Tingkat Pendapatan Keluarga dan Jenis Angkutan Umum
Tahun 2018
Tingkat Jenis Angkutan Umum Jumlah
Pendapatan Kereta Api Bus Taksi
Rendah 70 60 20 150
Menengah 40 40 30 110
Tinggi 40 30 40 110
Jumlah 150 130 90 370
Statistik Deskriptif 21
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
a. Diagram Batang
Daftar Pegawai di Perusahaan Nisac Newton
60
50
Banyaknya Pegawai
40
30
20
10
0
SD SMP SMA PT
Pendidikan
SD :
SMP :
SMA :
PT :
( = 10 orang)
Statistik Deskriptif 22
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
c. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran ini di adopsi dari diagram batang, perhatikan contoh
penerapan diagram lingkaran berikut ini :
d. Diagram Garis
Diagram garis ini juga bisa dibuat berdasarkan tabel, perhatikan contoh tabel
berikut yang akan dirubah menjadi diagram garis.
Statistik Deskriptif 23
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
C. LATIHAN SOAL
D. DAFTAR PUSTAKA
Statistik Deskriptif 24