Anda di halaman 1dari 4

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabakaratuh

Tawon suka menyengat


Tapi tidak suka makan kedondong
Aduh jawabannya kurang semangat
Sekali lagi dong!

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabakaratuh

Alhamdulillahirobbil’alamin. Assalatu wassalamu ‘ala asyrofil anbiya iwal


mursalin, wa ‘ala alihi wasohbihi ajma’in. Asyahu alla ilaha illallah wa asyhadu
anna muhammadar rasulullah. Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad
wa ‘ala ali sayyidina muhammad.

Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala sekolah


Yang saya hormati, Bapak/Ibu Dewan Guru Beserta Staf
Serta teman-teman yang berbahagia

Pertama di atas segalanya, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas
segala nikmat yang senantiasa tercurah, terutama nikmat kesehatan dan
kesempatan hingganya kita bisa berkumpul di sini dalam keadaan bahagia
penuh kedamaian.

Sholawat berbingkaikan salam tiada lupa kita sampaikan kepada Nabi


Teladan Umat, Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga dengan seringnya
bershalawat kita akan mendapatkan pertolongan beliau di Hari Akhir nanti.

Bapak, Ibu, serta teman-teman yang dirahmati oleh Allah SWT;

Apakah kalian tahu apa tugas utama Rasulullah SAW ketika diutus oleh Allah
SWT ke dunia ini?

Ternyata, Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah ke muka bumi tiada bukan
dan tiada lain ialah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana
hadis yang berbunyi:

‫ت ُأِل َت ِّم َم َم َك َأل‬


ُ ‫ِإ َّن َما ُبع ِْث‬
ِ ‫ار َما ْخ‬
‫الق‬ ِ

Artinya:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.”
(HR. Al-Baihaqi).

Teman-teman yang berbahagia;

Lah mengapa kok Rasulullah SAW tidak menyempurnakan yang lain seperti
iman, kegiatan muamalah, dan semisalnya?

Karena ternyata akhlak merupakan pondasi utama menuju perbaikan. Ingin


Islam maju, maka yang dibenahi ialah akhlak manusianya terlebih dahulu.
Ingin sebuah negara maju, maka yang diperbagus ialah akhlaknya terlebih
dahulu.

Kita bisa mundur menuju masa lalu, tepatnya ketika Konstantinopel berhasil
ditaklukkan oleh Sultan Muhammad Al-Fatih. Ketika kita baca sejarah,
ternyata beliau tidak pernah sekalipun meninggalkan sholat tahajud.

Selain itu, beliau juga merupakan pemimpin yang hebat dan tawadhu’, alias
pemimpin yang rendah hati. Alhasil, semakin mengertilah kita di sini bahwa
akhlak itu sangat penting, dan menjadi batu pijakan utama seorang muslim.

Lalu, bagaimana dengan akhlak kita para pelajar?

Teman-teman yang dimuliakan oleh Allah;

Ada banyak sekali cabang akhlak, dan salah satu akhlak terpuji yang sangat
penting di zaman ini ialah malu.

Dari Anas, dia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:

‫ َو ُخلُ ُق اِإْلسْ اَل ِم ْال َح َيا ُء‬Y،‫ِين ُخلُ ًقا‬


ٍ ‫ِإنَّ لِ ُك ِّل د‬

Artinya:

“Sesungguhnya bagi setiap agama itu ada akhlak, dan akhlak Islam adalah
rasa malu.” [Hadis Riwayat Imam Ibnu Majah]

Malu berarti merasa sangat tidak enak hati seperti hina atau segan melakukan
sesuatu karena ada rasa hormat, agak takut, kepada pihak lain.

Malu adalah sifat yang mendorong seseorang merasa tidak enak apabila
meninggalkan kewajiban-kewajiaban sebagai hamba Allah SWT dan
meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Malu merupakan sifat atau perasaan yang membentengi seseorang dari
melakukan yang rendah atau kurang sopan.

Ajaran Islam mengajarkan kita supaya memiliki sifat malu karena dapat
menyebabkan akhlak seseorang menjadi tinggi. Orang yang tidak memiliki
sifat malu, akhlaknya akan rendah dan tidak mampu mengendalikan hawa
nafsu.

Bagaimanakah macam-macam dan contoh perilaku malu yang baik bagi


seorang pelajar?

Misalnya malu kepada diri sendiri. Wujud dari perilaku seorang pelajar yaitu
malu ketika dirinya malas untuk belajar, malu ketika dirinya tidak datang tepat
waktu, malu karena merasa sedikit sekali melakukan kebaikan dan
sebagainya.

Malu kepada manusia, yaitu berusaha untuk mengendalikan diri agar tidak
melanggar perintah Allah. Misalnya malu untuk berkata yang tidak sopan,
malu jika tidak bisa menolong teman, dan semisalnya.

Malu kepada Allah, yaitu perilaku malu terbaik yang bakal mengantarkan kita
kepada kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

Mengapa bisa begitu?

Karena ketika kita sudah malu kepada Allah, maka kita akan merasa tidak
enak hati bila sholat terlambat, bila kurang disiplin dalam belajar, bila kurang
hormat kepada orang tua dan guru, serta berbagai kebaikan lainnya. Kita
merasa malu karena Allah senantiasa mengawasi gerak-gerik kita.

Tapi, kenyataannya sekarang kadang malah terbalik ya teman-teman?

Kadang kita malah malu ketika diminta guru untuk bertanya, malu ketika
diminta untuk memberikan pendapat, merasa malu ketika datang paling awal
di sekolah. Padahal semua itu baik, kan?

Maka darinya, marilah kita renungkan, marilah kita perbaiki diri, dan mari kita
tata hati untuk senantiasa malu untuk melakukan keburukan dan berani untuk
melakukan kebaikan.

Jangan sampai kita malah menjadi orang-orang yang tidak tahu malu. Karena
apabila seseorang hilang malunya, secara bertahap perilakunya akan buruk,
kemudian menurun kepada yang lebih buruk, dan terus meluncur ke bawah
dari yang hina kepada lebih hina sampai ke derajat paling rendah.
Na’udzubillahi min dzalik.

Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;


Mumpung masih diberi kesempatan umur, marilah kita mantapkan akhlak diri,
supaya kian bertambah hari diri ini kian menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Sampai di sini dulu pidato saya. Mohon maaf atas segala khilaf dan salah.
Kepada Allah, marilah bersama-sama kita memohon ampun.

Saya tutup dengan pantun:

Ada mawar merah berduri


Awas hati-hati nanti kena dahi
Mari kita perbaiki diri
Demi menggapai ridho ilahi

Wabillahi taufik wal hidayah, war-ridho wal inayah


Tsummas-salaamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh!

Anda mungkin juga menyukai