Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi semakin pesat di era perubahan revolusi industri


4.0 yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi informasi dan komunikasi
(TIK). Hal ini tentunya berimbas kepada dunia pendidikan yang harus
menyesuaikan dengan tuntukan dunia kerja. Pendidikan harus mencerminkan
proses memanusiakan manusia yaitu memperbaharui seluruh potensi
keterampilan yang dapat mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat luas (Haryoko & Jaya, 2016).
Pengembangan TIK di dunia pendidikan meliputi empat aspek: Pertama,
peningkatan e-literacy masyarakat. Kedua, mengurangi dampak kesenjangan
digital. Ketiga, menumbuhkan daya saing nasional. Keempat, menjadi pusat
keunggulan (Amir & Apriani, 2011). Implementasi TIK di dunia pendidikan dapat
membantu proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran saat ini sedang dikembangkan menjadi student centered
atau berpusat pada peserta didik, yang melibatkan kegiatan di mana siswa
menggali potensi mereka sendiri (Herawati & Muhtadi, 2018). Potensi
kemampuan yang dimiliki manusia ini hampir tidak terbatas. Namun, hanya
sebagian kecil saja dari potensi bini yang telah dimanfaatkan. Teknologi
multimedia diharapkan dapat mengatasi kendala dalam proses mengajar dengan
mengemas unsur-unsur pendidikan dalam media berbasis TIK (Munir, 2009).
Daya ingat seseorang yang hanya membaca saja akan memiliki daya ingat
dengan persentase terendah yaitu 1%. Sedangkan seseorang yang menggunakan
media dua dimensi seperti multimedia memiliki daya ingat yang lebih tinggi
sekitar 25-60%. Multimedia adalah media pembelajaran yang efektif dan efisien
berdasarkan kemampuannya untuk menyentuh panca indra: penglihatan,
pendengaran dan sentuhan (Munir, 2009).
Penelitian yang dilakukan oleh Jazuli et al., (2017) menyatakan bahwa
multimedia interaktif mendapat respon positif dari peserta didik sebagai bahan
ajar dengan memperoleh nilai sebesar 91%. Dalam penelitian lain, Arifin et al.,
(2018) mengatakan penggunaan media pembelajaran interaktif lebih efektif bila
dibandingkan dengan media power point. Sidiq & Najuah, (2020) juga
mengungkapkan bahwa multimedia interaktif berbasis android dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Pemerintah melakukan kebijakan untuk mencegahan penularan COVID-
19 dengan beberapa cara salah satunya belajar darumah bagi para siswa
(Larasati. 2020). Dampak dari adanya virus corona ini bagi aspek pendidikan

1
2

yaitu diadakannya metode pembelajaran daring/online, yang harus dilakukan


guna tetap berjalannya proses belajar mengajar antara guru dan peserta didik,
mahasiswa dan dosen. Metode pembelajaran daring adalah penggunaan satu
perangkat jaringan internet yang terhubung dengan perangkat jaringan internet
lainnya sehingga bisa saling berkomunikasi (Marti, Ernanda Aryanto, & Setemen,
2016).
Dengan kondisi pandemi COVID-19 proses pembelajaran harus dilakukan
dengan cara online yang menghambat kemampuan peserta didik untuk
memahami mata pelajaran (Nugraha et al., 2020). Peranan multimedia interaktif
merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pembelajaran. Multimedia
interaktif menjadi salah satu solusi dalam proses pembelajaran teori dan praktik
(Yulianci et al., 2017). Pembelajaran interaktif berbasis multimedia yang
dirancang secara menarik akan membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar peserta didik, membantu peserta didik meningkatkan
pemahaman materi pembelajaran serta menumbuhkan kreativitas belajar
sehingga akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran (Sugiarto,
2018).
Salah satu model pengembangan multimedia interaktif adalah Multimedia
Development Life Cycle (MDLC) yang dilakukan melalui 6 (enam) tahapan yakni
Concept, Design, Material Collecting, Assembly, Testing, dan Distribution (Binanto,
2010). Penelitian mengenai multimedia interaktif telah banyak dilakukan
sebelumnya, salah satunya oleh Rizal et al., (2019) mengenai Rancang Bangun
Game Edukasi Vocabulary English yang dibuat menggunakan Adobe Flash.
Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multimedia
Development Life Cycle (MDLC). Pada penelitian ini ditampilkan 2 menu berupa
materi dan soal yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan teks. Hasil dari
penelitian ini membuktikan bahwa aplikasi game edukasi yang telah dirancang
menggunakan metode MDLC membantu para siswa dalam mempelajari bahasa
inggris melalui game yang menyenangkan dan menumbuhkan motivasi dalam
meningkatkan vocabulary English, dengan tingkat presentasi kelayakan sebesar
80,01 %.
Sedangkan, dalam penelitian yang akan dilakukan ini mengenai
Pengembangan Multimedia Interaktif Pengenalan Software dan Hardware bagi
Siswa Sekolah Dasar, aplikasi dibuat menggunakan Software Adobe Animate
yang ditambahkan animasi yang dibuat menggunakan Software Adobe After
Effect. Pada aplikasi ini akan ditampilkan 4 menu yaitu pengenalan aplikasi,
materi, video, dan bermain & latihan yang ditampilkan dalam bentuk video
animasi, gambar, dan teks.
3

Metode Multimedia Develompent Life Cycle (MDLC) dipilih penulis karena


menurut (Prahara & Hariguna, 2010), metode ini cocok untuk pengembangan
sistem pada aplikasi multimedia dan tahap-tahapnya dapat saling bertukar posisi
sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hal utama yang sangat penting adalah pada
tahap pengonsepan, dimana dalam tahap ini tujuan aplikasi, pengguna aplikasi,
karakteristik pengguna aplikasi, jenis aplikasi dan karakteristik detail aplikasi
dipersiapkan dengan matang sebelum tahap perancangan sehingga hasil akhir
dari aplikasi dapat diterima dengan baik oleh pengguna akhir.
Pengembangan multimedia ini diharapkan dapat memudahkan proses
pembelajaran dengan menghadirkan suasana dan gambaran nyata secara virtual.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah disampaikan, penulis
mengambil topik penelitian yang berjudul “PENGEMBANGAN MULTIMEDIA
INTERAKTIF PENGENALAN SOFTWARE DAN HARDWARE BAGI SISWA
SEKOLAH DASAR BERBASIS ANDROID” Dengan adanya aplikasi multimedia
interaktif ini diharapkan dapat menjadi media dalam memperkenalkan Software
dan Hardware pada komputer yang dapat dijalankan di berbagai perangkat
smartphone maupun tablet bersistem operasi android.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi dari latar belakang, maka penulis menarik
beberapa rumusan masalah yang membantu penulis untuk mencapai sasaran
dalam penelitian.
1. Bagaimana merancang dan membangun Aplikasi Multimedia Interaktif
Pengenalan Software dan Hardware pada komputer dengan menerapkan
metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC)?
2. Bagaimana menguji fungsionalitas, validasi materi, validasi bahasa, dan
perceived ease of use pada Aplikasi Multimedia Interaktif Pengenalan Software
dan Hardware pada komputer berbasis android yang telah dibangun?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Merancang dan membangun Aplikasi Multimedia Interaktif Pengenalan
Software dan Hardware pada komputer dengan menerapkan metode
Multimedia Development Life Cycle (MDLC).
2. Melakukan pengujian fungsionalitas, validasi materi, validasi bahasa,
dan perceived ease of use pada Aplikasi Multimedia Interaktif Pengenalan
Software dan Hardware pada komputer berbasis android yang telah
dibangun.
4

1.4. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Dapat menghasilkan rancangan aplikasi multimedia multimedia
interaktif dengan menerapkan metode Multimedia Development Life Cycle
(MDLC).
2. Dapat mengetahui informasi mengenai pengujian fungsionalitas, validasi
materi, validasi bahasa, dan perceived ease of use pada Aplikasi
Multimedia Interaktif Pengenalan Software dan Hardware pada
komputer berbasis android yang telah dibangun.
1.5. Batasan Penelitian
Ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti perlu dibatasi agar
pembahasannya tidak terlalu meluas, maka dibuat batasan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Materi yang akan disajikan dalam multimedia pembelajaran interaktif ini
adalah mata pelajaran TIK mengenai dasar-dasar Software dan Hardware
pada komputer.
2. Multimedia interaktif ini hanya memuat materi, video animasi dan latihan
soal, dan permainan mengenai dasar-dasar Software dan Hardware pada
komputer.
3. Pembuatan multimedia interaktif ini menggunakan Adobe Animate dan
Adobe After Effect.

Anda mungkin juga menyukai