Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, berkah, dan hidayah, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan Profil Sekolah SMA Negeri 1 Batangan ini dengan baik.
Penyusunan Profil Sekolah SMA Negeri 1 Batangan tahun ini telah
disesuaikan dengan memperhitungkan berbagai permasalahan serta isu-isu
strategis yang berkembang di masyarakat berkaitan dengan dunia pendidikan
antara lain tentang peserta didik atau lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang
lebih tinggi, untuk itu sekolah perlu membekali peserta didik dengan life skill
melalui program sekolah unggul. Pada tahun pelajaran 2021/2022 ini SMA Negeri
1 Batangan untuk jenjang kelas X, XI dan kelas XII menerapkan kurikulum 2013
dengan Program Peminatan MIPA dan IPS.
Dengan ditetapkannya Profil Sekolah SMA Negeri 1 Batangan ini,
diharapkan menjadi acuan bagi guru untuk menyusun perangkat pembelajaran
yang sesuai dengan situasi dan kondisi SMA Negeri 1 Batangan, dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan, dapat menghasilkan lulusan yang dapat
bersaing dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi sehingga dapat mendukung
pembangunan dan mempercepat kemajuan Negara.
Penghargaan dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah berperan dalam penyusunan Profil Sekolah SMA Negeri 1
Batangan yang terdiri dari Visi, misi dan tujuan, sejarah sekolah, standar satuan
pendidikan dan program unggulan sekolah.
Kepala SMA Negeri 1 Batangan,
1. Tujuan Umum
Tujuan SMA Negeri 1 Batangan secara umum adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
Kepala Sekolah dan Para Guru serta dengan persetujuan
Komite Sekolah menetapkan tujuan sekolah, baik untuk jangka
pendek, maupun jangka panjang. Tujuan sekolah tersebut
dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.
2. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun)
a. Membentuk mental peserta didik yang lebih berkarakter dan
berkepribadian mulia, cerdas, berkualitas dan berprestasi
b. Membudayakan belajar cara belajar sehingga terbentuk kebiasaan
dan motivasi belajar tinggi secara mandiri guna mempersiapkan
diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
c. Meningkatkan kualitas output Peserta didik yang diindikasikan
dengan rerata perolehan nilai Ujian Sekolah mencapai minimal
6,50, jumlah lulusan yang diterima di PTN mencapai 30% dan
daya serap Peserta didik pada setiap uji kompetensi rata – rata
70%.
d. Meningkatkan mutu produk ekstrakurikuler dengan meraih
predikat 10 besar pada lomba tingkat kabupaten, memiliki tim
olahraga dan kesenian yang mampu bersaing di tingkat kabupaten,
memiliki produk karya ilmiah Peserta didik unggulan serta
memiliki Gugus Depan Pramuka yang tangguh.
e. Meningkatkan kedisiplinan pendidik dan tenaga kependidikan yang
ditunjukkan dengan etos kerja yang tinggi dan kedisiplinan waktu
saat jam kerja dimulai, istirahat dan jam pulang.
f. Meningkatnya kesadaran mawas diri, saling menghormati serta
menghargai prestasi yang diraih rekan sejawat sehingga tercipta
lingkungan belajar dan lingkungan kerja yang kondusif, nyaman
dan tenang sehingga mendukung pengembangan kreativitas dan
daya inovasi
g. Terpenuhinya sarana prasarana pendidikan dan meningkatnya
pemeliharaan sarana prasarana secara lebih nyata.
3. Tujuan Jangka Menengah (2-4 tahun)
a. Mempersiapkan peserta didik yang cakap dan santun dalam
berkomunikasi serta mampu menggunakan teknologi informasi
untuk dapat memanfaatkan perkembangan IT untuk kepentingan
komunikasi yang lebih berdaya guna
b. Meningkatkan kompetensi guru secara akademik, pedagogik,
sosial, kepribadian dan penguasaan IT dalam proses pembelajaran
c. Mengintegrasikan muatan lokal dalam pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan melalui penerapan
berbagai model dan metode pembelajaran serta penggunaan media
dan bahan ajar yang tepat.
d. Memiliki alamat website sekolah yang mampu memberikan
layanan informasi berkaitan dengan pembelajaran, penilaian,
administrasi dan akses informasi lainnya berkaitan perkembangan
ilmu pengetahuan.
e. Meningkatkan pemeliharaan sarana multimedia dan IT yang
didukung oleh tenaga yang handal dan berdedikasi tinggi.
f. Meningkatkan rata-rata nilai Ujian Nasional melalui kegiatan
pemberdayaan guru dalam kegiatan tambahan pelajaran.
a. Data Guru
Kelamin Jumla Jenjang Pendidikan
No Status Jumlah
L P h D3 S-1 S-2
1. PNS 14 19 33 20 13 33
2. PPPK 1 2 3 3 - 3
3. GTT 8 14 22 20 2 22
Jumlah 23 35 58 43 15 58
b. Data Karyawan
Kelamin Jenjang Pendidikan
No Status Jml Jml
L P SD SLTP SLTA D3 S1
1. PNS 1 1 2 1 1 2
2. PTT 9 4 13 2 5 5 2 14
Jumlah 11 5 16 2 1 6 5 2 16
2. Kondisi Sarpras
Sarana dan Prasarana yang telah dimiliki SMA N 1 Batangan
sampai tahun 2021 adalah sebagai berikut:
1. Data Ruang/Gedung
No Jenis Ruang Jumlah Kondisi Keterangan
1 Ruang Kelas 24 Baik
2 Ruang Lab Kimia/Biologi 2 Baik
3 Laboratorium Fisika 1 Baik
4 Laboratorium Komputer 3 Baik
5 Perpustakaan 1 Baik
6 Serba Guna 1 Baik
7 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
8 Ruang BK 1 Baik
9 Ruang Wakasek 1 Baik
10 Ruang UKS 1 Baik
11 Ruang Guru 1 Baik
12 Ruang Tata Usaha 1 Baik
14 Kamar Mandi/WC 30 Baik
15 Gudang 4 Baik
16 Rumah Penjaga - Baik
17 Mushola 1 Baik
18 Ruang OSIS 1 Baik
19 Tempat Parkir 2 Baik
20 Ruang Agama 1 Baik
21 Ruang Pramuka 1 Baik
22 Ruang Multimedia - Baik
23 Ruang Tamu 1 Baik
24 Ruang Musik 1 Baik
26 Ruang server dapodik 1 Baik
27 Ruang Ketrampilan 1 Baik
28 Ruang Penggandaan - Baik
29 Ruang sirkulasi 1 Baik
30 Aula 1 Baik
31 Kantin 7 Baik
32 Koperasi 1 Baik
33 Kantin kejujuran - Baik
2. Data Ruang/Gedung
No Jenis Ruang Jumlah Kondisi Keterangan
1 Meja Kepala Sekolah 1 Baik
2 Kursi Kepala Sekolah 1 Baik
3 Kursi dan Meja Tamu KS. 2 Baik
4 Meja Guru dan Karyawan 60 Baik
5 Kursi Guru dan Karyawan 60 Baik
6 Meja Siswa 750 Baik
7 Kursi Siswa 1.500 Baik
8 Almari 13 Baik
9 Mesin Ketik 2 rusak
10 Mesin Riso 1 Baik
11 TV monitor 3 Baik
12 Tape Recorder 2 Baik
13 Dispenser 4 Baik
14 Brankas 1 Rusak
15 Mesin Hitung 4 Baik
16 Meja Kursi Tamu 3 Baik
17 Komputer 133 Baik
18 Printer 12 Baik
19 LCD Projector 30 Baik
20 Kipas angin 75 Baik
21 AC 10 Baik
22 CCTV 48 Baik
23 Laptop 7 Baik
24 Handy Camera 1 Baik
25 Genset 1 Baik
26 Kamera Manual 1 Baik
27 Kamera Digital 1 Baik
28 Peralatan Band 1 Baik
d. Lintas Minat
Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Mata pelajaran lintas minat yang dipilih tetap dari Kelas X sampai
dengan XII. Peserta didik dapat menentukan pilihannya masing-
masing, sesuai dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas
belajar) yang dimiliki sekolah.
e. Pendalaman Minat
f. Muatan lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Muatan lokal
yang ditetapkan di dalam Kurikulum SMA Negeri 1 Batangan
adalah Bahasa Jawa, dengan mempertimbangkan beberapa hal
yaitu:
1. Sesuai dengan situasi dan kondisi di kecamatan Batangan yang
di dalam kehidupan keseharian menerapkan bahasa Jawa
sebagai bahasa ibu;
2. Untuk turut melestarikan bahasa Jawa yang keberadaannya
cukup memprihatinkan
3. Sejalan dengan Keputusan Gubernur Provinsi Jateng tentang
pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah
4. Untuk meningkatkan etika, estetika dan kesantunan peserta
didik.
a. Lesson Study
Lesson study adalah sebuah model pembinaan guru dalam
meningkatkan kinerja guru yang dilakukan secara bersama-sama
oleh sekelompok guru demi mewujudkan kinerja guru ke arah yang
lebih baik lagi, kegiatan lesson study dapat menerapkan metode
atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan
permasalahan yang dihadapi guru
Salah satu kegiatan rutin yang diadakan di SMA Negeri 1
Batangan antara lain adalah kegiatan IHT (In House Training),
kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya sekolah untuk
meningkatkan kompetensi guru, tema-tema yang diusung dalam
kegiatan ini antara lain;
1. Peningkatan kemampuan dalam pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran
2. Penyusunan soal HOTS
3. Pembuatan RPP sesuai dengan ketentuan terbaru dan tema-
tema lain yang terkait dengan peningkatan kompetensi guru
b. Pembelajaran Diferensiasi
Pembelajaran diferensiasi adalah suatu pendekatan
sistematis yang digunakan untuk merancang kurikulum dan
instruksi pembelajaran bagi siswa yang beragam kemampuannya,
minatnya serta kebutuhan belajarnya.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran
yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk
semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan
oleh setiap individu. Keberagaman dari setiap individu murid harus
selalu diperhatikan, karena setiap peserta didik tumbuh di
lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi
geografis tempat tinggal mereka. Pembelajaran dilakukan dengan
berbagai cara untuk memahami informasi baru bagi semua murid
dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk
cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau
menalar gagasan; dan mengembangkan produk pembelajaran dan
ukuran evaluasi sehingga semua murid di dalam suatu ruang kelas
yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar
dengan efektif. Selain itu juga memastikan setiap murid di
kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di
sepanjang prosesnya. Strategi Pembelajaran berdiferensiasi ada 3
yaitu: diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi
produk.
1) Diferensiasi Konten
Berhubungan dengan apa yang diajarkan pada murid
dengan mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajar murid
baik itu dalam aspek kesiapan belajar, aspek minat murid dan
aspek profil belajar murid atau kombinasi dari ketiganya.
a) Kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas
(IQ). Hal ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan
atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan
keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan.
b) Minat merupakan salah satu motivator penting bagi murid untuk
dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran. Murid yang
berbeda akan menunjukkan minat pada topik yang berbeda.
Gagasan untuk membedakan melalui minat adalah untuk
“menghubungkan” murid pada pelajaran untuk menjaga minat
mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan
dapat meningkatkan kinerja murid dalam hal ini salah satu
contohnya setiap murid memiliki gaya belajar yang berbeda.
c) Pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar
adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk
belajar secara natural dan efisien dengan demikian guru perlu
memvariasikan metode dan pendekatan mengajar mereka.
2) Diferensiasi Proses
Dalam kegiatan ini guru perlu memahami apakah murid
akan belajar secara berkelompok atau mandiri. Guru menetapkan
jumlah bantuan yang akan diberikan pada murid-murid. Siapa
sajakah murid yang membutuhkan bantuan dan siapa sajakah
murid yang membutuhkan pertanyaan pemandu yang selanjutnya
dapat belajar secara mandiri. Semua hal tersebut harus
dipertimbangkan dalam skenario pembelajaran yang akan
dirancang. Cara diferensiasi proses di antaranya:
a) Kegiatan berjenjang, di mana semua murid bekerja membangun
pemahaman yang sama tetapi dilakukan dengan dukungan,
tantangan dan kompleksitas yang berbeda.
b) Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan melalui
sudut-sudut minat, dengan demikian akan mendorong murid
mengeksplorasi berbagai materi yang dipelajari.
c) Membuat agenda individual untuk murid, misalnya guru
membuat daftar tugas berisi pekerjaan umum untuk semua kelas
serta daftar pekerjaan yang terkait dengan kebutuhan individual
murid. Jika murid telah selesai mengerjakan pekerjaan umum
maka mereka dapat selesai melihat agenda individual dan
pekerjaan yang dibuat khusus untuk mereka
d) Memfasilitasi lama waktu yang murid dapat ambil untuk
menyelesaikan tugas. Dalam hal ini untuk memberikan
dukungan bagi murid yang mengalami kesulitan atau sebaliknya
mendorong murid yang cepat untuk mengejar topik secara lebih
mendalam.
e) Mengembangkan kegiatan yang bervariasi yang mengakomodasi
gaya belajar visual, auditori dan kinestetik.
f) Menggunakan pengelompokan yang fleksibel yang sesuai
dengan kesiapan, kemampuan dan minat murid.
3) Diferensiasi Produk
Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus
ditunjukan pada guru. Produk adalah sesuatu yang ada wujudnya
bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi,
pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya. Yang paling penting
produk ini harus mencerminkan pemahaman murid yang
berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Cara mendiferensiasi produk dapat dilakukan dengan
berbagai cara dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar murid
terlebih dahulu sebelum memberikan penugasan produk.
Penugasan produk harus membantu murid secara individual atau
kelompok, menentukan kembali atau memperluas apa yang mereka
pelajari selama periode waktu tertentu (satu semester atau satu
tahun). Produk sangat penting karena mewakili pemahaman dan
aplikasi dalam bentuk yang luas, produk juga merupakan elemen
kurikulum yang langsung dapat dimiliki oleh peserta didik.
Diferensiasi produk meliputi dua hal yaitu memberikan
tantangan atau keragaman dan memberikan murid pilihan
bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang
diinginkan. Sangat penting bagi guru untuk menentukan ekspektasi
pada murid, di antaranya menentukan: 1) kualitas pekerjaan apa
yang diinginkan; 2) konten apa yang harus ada pada produk; 3)
Bagaimana cara mengerjakannya; 4) Sifat dari produk akhir apa
yang diharapkan
Walaupun murid memberikan informasi tambahan
membantu guru memodifikasi prasyarat produk yang harus
dihasilkan agar sesuai dengan kesiapan, minat dan kebutuhan
belajar individu namun gurulah yang tetap harus mengetahui dan
mengkomunikasikan indikator kualitas dari produk tersebut.
Dalam kegiatan pembelajaran di SMA N 1 Batangan
Pembelajaran diferensiasi antara lain dilakukan guru dengan
variasi metode pembelajaran dan aplikasi yang digunakan
misalnya:
a) Strategi pembelajaran untuk diferensiasi konten yaitu dengan
guru melaksanakan pembelajaran dengan berbagai media
pembelajaran seperti Quizizz, padlet, TTS, media pembelajaran
interaktif sehingga siswa antusias mengikuti pembelajaran.
b) Untuk diferensiasi proses yaitu guru melaksanakan
pembelajaran model pembelajaran yang bervariasi seperti
Discovery Learning, PBL, Project Based Learning, Inkuiri dll.
c) Untuk diferensiasi produk yaitu guru memberikan tugas berupa
produk sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
c. Pembelajaran Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek adalah metode pembelajaran
yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek
merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk
melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.
Siswa secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran
dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan
pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan.
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek
harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu
yang ada.
Pembelajaran proyek yang dilakukan di SMAN Batangan
antara lain:
- Mengadakan Proyek Pembuatan kerajinan dari ban bekas
- Mengadakan Proyek pentas seni yang mengkolaborasikan
mapel seni budaya dan Bahasa Indonesia
7. Potret Lulusan
Lulusan SMA Negeri 1 Batangan diharapkan melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, namun karena berbagai
permasalahan banyak yang tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi
sebagaimana mestinya. Sedangkan bila akan memasuki bursa kerja
bekal keterampilan hidup yang dimiliki masih sangat kurang.
Akibatnya lulusan SMA Negeri 1 Batangan menjadi serba canggung,
artinya ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi mengalami kendala,
sedangkan bila ingin memasuki bursa kerja bekal keterampilan yang
dimiliki belum cukup memadai.
Dari tahun ke tahun lulusan SMA N 1 Batangan sangat sedikit
yang masuk perguruan tinggi negeri. Dua tahun terakhir dimana
jumlahnya hanya berkisar 8-10 anak (hanya berkisar 3% dari jumlah
lulusan). Hal ini disebabkan antara lain karena rendahnya minat siswa
untuk kuliah, tingkat ekonomi yang rendah sehingga tidak mampu
membiayai kuliah, serta kemampuan akademik lulusan yang kurang
dapat bersaing dengan sekolah lain saat bersaing di ujian masuk PT.
Kondisi yang demikian ini memerlukan perhatian, tidak boleh
dibiarkan terjadi dari tahun ke tahun. Atas dasar inilah sekolah
berkewajiban menyusun program kerja tahunan yang mampu
menjawab tantangan global, maupun dalam mewujudkan dambaan
masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat sekitar kita
pada khususnya. Oleh karena itu program kerja tahunan ini diharapkan
mampu mengakomodir berbagai kepentingan siswa yang ingin
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, maupun bagi
siswa yang akan memasuki dunia pekerjaan. Tabel berikut ini adalah
potret lulusan SMA Negeri 1 Batangan dalam 4 tahun terakhir:
3. Ekstrakurikuler Kebangsaan
Ekstrakurikuler kebangsaan merupakan salah satu bentuk kecintaan
siswa kepada bangsa dan negara. Kegiatan ekstrakurikuler ini meliputi
paskibra pramuka.
4. Ekstrakurikuler Literasi
Bagi siswa yang menyukai bahasa asing maupun dunia literasi
disarankan untuk mengikuti ekstrakurikuler literasi. Ekstrakurikuler ini
meliputi karya tulis ilmiah remaja, English Club (klub Bahasa Inggris), France
Club (klub Bahasa Perancis)
5. Ekstrakurikuler Kesenian
Untuk mengasah keterampilan dan juga kreativitas siswa di bidang
seni sekolah membuka ekstrakurikuler kesenian untuk mewadahinya.
Contohnya seperti paduan suara, seni tari, dan band.
6. Ekstrakurikuler Olahraga
SMAN 1 Batangan juga membuka ekstrakurikuler olahraga.
Ekstrakurikuler ini ditujukan kepada siswa yang menyukai aktivitas fisik dan
bercita-cita ingin menjadi atlet. Contohnya olahraga bulu tangkis, futsal,
basket, renang, pencak silat dan taekwondo.
2. Strategi
Strategi yang dilakukan untuk memenuhi target antara lain dengan:
1) Mengadakan bimbingan intensif khusus mapel yang diujikan untuk
seleksi masuk perguruan tinggi
2) Mendatangkan alumni yang masuk Perguruan Tinggi atau yang
sudah sukses di dunia kerja untuk meningkatkan motivasi siswa
agar mau melanjutkan ke perguruan tinggi
3) Mengarahkan dan Membantu Peserta didik mencarikan peluang-
peluang untuk mendapatkan Beasiswa di Perguruan Tinggi
4) Mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi agar memudahkan
peserta didik apabila ingin melanjutkan studi di PT tersebut.
b. Strategi
1) Pengembangan pembelajaran pada mata pelajaran PKWU
untuk menghasilkan produk krupuk ikan
2) Sekolah menyiapkan peralatan dan bahan untuk keperluan
membuat krupuk ikan
3) Mengadakan kegiatan ekstra kulikuler Pembuatan Krupuk Ikan
4) Mendatangkan pakar/ ahli dari luar sekolah untuk mengadakan
pelatihan kepada guru dan peserta didik untuk meningkatkan
life skill
3. Pembuatan Pakan Ternak
SMA Negeri 1 Batangan yang berlokasi di wilayah pesisir dimana
banyak warga Mulai dari kecamatan Juwana, Batangan dan sekitarnya
banyak warga yang usahanya beternak baik itu perikanan atau unggas.
Peternakan-perternakan tersebut tentu saja membutuhkan pakan
ternak dalam jumlah besar, sedangkan dari tahun ke tahun selalu terjadi
kenaikan harga pakan, sehingga hal ini merupakan peluang besar untuk
menjadi lahan bisnis yang menarik.
Bahan pembuatan pakan ternak yang utama adalah dedak atau
bekatul. Di Kabupaten Pati yang juga merupakan wilayah agraris dimana
jumlah petani padi masing sangat banyak, sesuai dengan slogan Pati Bumi
Mina Tani, sehingga tidak sulit disini mencari bahan baku pembuatan
pakan ternak, yaitu dedak atau bekatul. Bersadarkan pemikiran itulah
SMA N 1 Batangan berupaya menyiapkan lulusan agar dapat berwira
usaha dengan memanfaatkan potensi lokal.
Target dan Strategi:
a. Target
1) Lulus dari SMA Negeri 1 Batangan Peserta didik memiliki
keterampilan dalam membuat pakan ternak baik pakan ternak
ikan maupun unggas
2) Lulus dari SMA Negeri 1 Batangan Peserta didik memiliki
kemampuan untuk berwira usaha dalam bidang industri pakan
ternak
b. Strategi
1) Pengembangan pembelajaran pada mata pelajaran PKWU
untuk menghasilkan produk pakan ternak
2) Sekolah menyiapkan peralatan dan bahan untuk keperluan
membuat pakan
3) Mengadakan kegiatan ekstra kulikuler Pembuatan pakan
4) Mendatangkan pakar/ ahli dari luar sekolah untuk mengadakan
pelatihan kepada guru dan peserta didik untuk meningkatkan
life skill
4. Budidaya Ikan
Kabupaten Pati yang memiliki slogan Pati Bumi Mina Tani, tentu
saja peternakan ikan menjadi salah satu ungulannya. Wilayah SMA Negeri
1 Batangan yang berlokasi di wilayah pesisir dataran rendah dimana
banyak warga Mulai dari kecamatan Juwana, Batangan dan sekitarnya
banyak warga yang usahanya beternak ikan, kondisi iklim dan kemudahan
mendapatkan air menjadi faktor pendukung keberhasilan usaha ternak
ikan.
SMA N 1 Batangan berupaya menyiapkan lulusan agar dapat
berwira usaha dengan memanfaatkan potensi lokal. Melalui usaha
perternakan ikan, hal ini juga didukung oleh life skill yang akan diajarkan
juga yaitu keterampilan membuat pakan ternak. Dengan kolaborasi usaha
ternak ikan dan pembuatan pakan ikan maka sudah barang tentu akan
meningkatkan pemasukan karena dapat mengurangi pengeluaran untuk
membeli pakan buatan pabrik yang harganya mahal, sehingga hal ini
merupakan peluang besar untuk menjadi sebuah wirausaha yang sangat
menjanjikan.
b. Strategi
1) Pengembangan pembelajaran pada mata pelajaran PKWU
untuk pembuatan pupuk organik cair
2) Sekolah menyiapkan peralatan dan bahan untuk keperluan
pembuatan pupuk organik cair
3) Mengadakan kegiatan ekstra kulikuler pembuatan pupuk
organik cair
4) Mendatangkan pakar/ ahli dari luar sekolah untuk mengadakan
pelatihan kepada guru dan peserta didik untuk meningkatkan
life skill