Anda di halaman 1dari 41

PROFIL SEKOLAH

SMA NEGERI 1 BATANGAN


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BATANGAN
Jalan Raya Juwana-Rembang Kilometer 8 Batangan Pati KodePos 59186
Telepon 0295-4746444 Surat Elektronik smaba_pati@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, berkah, dan hidayah, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan Profil Sekolah SMA Negeri 1 Batangan ini dengan baik.
Penyusunan Profil Sekolah SMA Negeri 1 Batangan tahun ini telah
disesuaikan dengan memperhitungkan berbagai permasalahan serta isu-isu
strategis yang berkembang di masyarakat berkaitan dengan dunia pendidikan
antara lain tentang peserta didik atau lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang
lebih tinggi, untuk itu sekolah perlu membekali peserta didik dengan life skill
melalui program sekolah unggul. Pada tahun pelajaran 2021/2022 ini SMA Negeri
1 Batangan untuk jenjang kelas X, XI dan kelas XII menerapkan kurikulum 2013
dengan Program Peminatan MIPA dan IPS.
Dengan ditetapkannya Profil Sekolah SMA Negeri 1 Batangan ini,
diharapkan menjadi acuan bagi guru untuk menyusun perangkat pembelajaran
yang sesuai dengan situasi dan kondisi SMA Negeri 1 Batangan, dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan, dapat menghasilkan lulusan yang dapat
bersaing dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi sehingga dapat mendukung
pembangunan dan mempercepat kemajuan Negara.
Penghargaan dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah berperan dalam penyusunan Profil Sekolah SMA Negeri 1
Batangan yang terdiri dari Visi, misi dan tujuan, sejarah sekolah, standar satuan
pendidikan dan program unggulan sekolah.
Kepala SMA Negeri 1 Batangan,

SRI INDARNI, S.Pd, M.Pd.


NIP.19630328 198601 2 002
BAB I
PROFIL SEKOLAH

A. Visi, Misi dan Tujuan


1. Visi SMA Negeri 1 Batangan
“Membangun generasi emas yang beriman dan taqwa, berilmu
pengetahuan dan teknologi, berbudaya dan peduli lingkungan”

2. Misi SMA Negeri 1 Batangan:


1. Mengembangkan potensi warga sekolah menjadi warga Negara
Indonesia yang beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha
Esa
2. Mengembangkan potensi warga sekolah dalam
menyelenggarakan pendidikan yang berbasis ilmu pengetahuan
dan teknologi.
3. Mengembangkan potensi warga sekolah menjadi insan yang
menghargai dan mencintai budaya lokal.
4. Mengembangkan potensi warga sekolah menjadi insan yang
berperan dalam perlindungan, pengelolaan, dan Pelestarian
Lingkungan

Strategi yang akan dilakukan dalam upaya memenuhi target


yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan potensi warga sekolah menjadi warga Negara
Indonesia yang beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha
Esa
a. Melaksanakan pembelajaran agama berbasis
praktik/aplikasi
b. Membiasakan pelaksanaan ibadah secara tekun dan kontinu
c. Mengembangkan budaya hidup jujur
d. Membiasakan santun, salam, sapa dan hormat kepada yang
lebih tua
e. Mengembangkan sentra kegiatan kerohanian dengan
bimbingan intensif
2. Mengembangkan potensi warga sekolah dalam
menyelenggarakan pendidikan yang berbasis ilmu pengetahuan
dan teknologi.
a. Pengetahuan yang terbatas pada pengetahuan kognitif,
tetapi lebih dari itu juga disampaikan pendidikan nilai.
Strategi dalam peningkatan mutu pendidikan, salah satunya
dicoba dengan pendekatan baru yakni manajemen mutu
pendidikan berbasis sekolah (school based quality
management).
b. Melaksanakan pembelajaran bukan dari guru dan buku
tetapi juga dari pemanfaatan komputer sebagai media
pembelajaran untuk mencari sendiri informasi yang mereka
butuhkan.
c. Melengkapi dengan berbagai fasilitas sarana dan prasarana
baik ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, buku
pelajaran, peralatan peraga pendidikan, serta sarana
informasi, komunikasi, dan teknologi
d. mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya agar mampu berperan dalam persaingan global
3. Mengembangkan potensi warga sekolah menjadi insan yang
menghargai dan mencintai budaya lokal
a. Memberikan teladan yang baik untuk peserta didik
b. Setiap minggu sekali menggunakan bahasa jawa pada hari
Kamis
c. Meningkatkan inovasi pembelajaran yang berbasis
keunggulan produk lokal
d. Insan yang menghargai dan mencintai budaya lokal
e. Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka
pelestarian kebudayaan
f. Mencintai budaya sendiri sendiri tanpa melecehkan budaya
orang lain
4. Mengembangkan potensi warga sekolah menjadi insan yang
berperan dalam perlindungan, pengelolaan, dan pelestarian
lingkungan
a. Melakukan penghijauan di lingkungan sekolah
b. Membuat taman dengan site plan yang dekoratif
c. Melakukan pemeliharaan taman dan lingkungan secara
kontinu
d. Mengefektifkan kegiatan staf kebersihan secara berdaya
guna dan berhasil guna
e. Melakukan pembersihan toilet dan tempat-tempat sampah
pasca kegiatan pembelajaran secara kontinyu

3. Tujuan SMA Negeri 1 Batangan:

1. Tujuan Umum
Tujuan SMA Negeri 1 Batangan secara umum adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
Kepala Sekolah dan Para Guru serta dengan persetujuan
Komite Sekolah menetapkan tujuan sekolah, baik untuk jangka
pendek, maupun jangka panjang. Tujuan sekolah tersebut
dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.
2. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun)
a. Membentuk mental peserta didik yang lebih berkarakter dan
berkepribadian mulia, cerdas, berkualitas dan berprestasi
b. Membudayakan belajar cara belajar sehingga terbentuk kebiasaan
dan motivasi belajar tinggi secara mandiri guna mempersiapkan
diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
c. Meningkatkan kualitas output Peserta didik yang diindikasikan
dengan rerata perolehan nilai Ujian Sekolah mencapai minimal
6,50, jumlah lulusan yang diterima di PTN mencapai 30% dan
daya serap Peserta didik pada setiap uji kompetensi rata – rata
70%.
d. Meningkatkan mutu produk ekstrakurikuler dengan meraih
predikat 10 besar pada lomba tingkat kabupaten, memiliki tim
olahraga dan kesenian yang mampu bersaing di tingkat kabupaten,
memiliki produk karya ilmiah Peserta didik unggulan serta
memiliki Gugus Depan Pramuka yang tangguh.
e. Meningkatkan kedisiplinan pendidik dan tenaga kependidikan yang
ditunjukkan dengan etos kerja yang tinggi dan kedisiplinan waktu
saat jam kerja dimulai, istirahat dan jam pulang.
f. Meningkatnya kesadaran mawas diri, saling menghormati serta
menghargai prestasi yang diraih rekan sejawat sehingga tercipta
lingkungan belajar dan lingkungan kerja yang kondusif, nyaman
dan tenang sehingga mendukung pengembangan kreativitas dan
daya inovasi
g. Terpenuhinya sarana prasarana pendidikan dan meningkatnya
pemeliharaan sarana prasarana secara lebih nyata.
3. Tujuan Jangka Menengah (2-4 tahun)
a. Mempersiapkan peserta didik yang cakap dan santun dalam
berkomunikasi serta mampu menggunakan teknologi informasi
untuk dapat memanfaatkan perkembangan IT untuk kepentingan
komunikasi yang lebih berdaya guna
b. Meningkatkan kompetensi guru secara akademik, pedagogik,
sosial, kepribadian dan penguasaan IT dalam proses pembelajaran
c. Mengintegrasikan muatan lokal dalam pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan melalui penerapan
berbagai model dan metode pembelajaran serta penggunaan media
dan bahan ajar yang tepat.
d. Memiliki alamat website sekolah yang mampu memberikan
layanan informasi berkaitan dengan pembelajaran, penilaian,
administrasi dan akses informasi lainnya berkaitan perkembangan
ilmu pengetahuan.
e. Meningkatkan pemeliharaan sarana multimedia dan IT yang
didukung oleh tenaga yang handal dan berdedikasi tinggi.
f. Meningkatkan rata-rata nilai Ujian Nasional melalui kegiatan
pemberdayaan guru dalam kegiatan tambahan pelajaran.

4. Tujuan jangka panjang (> 5 tahun):


a. Memenuhi Standar Nasional Pendidikan yaitu Standar Isi, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Standar Proses, Standar Pengelolaan, Standar Penilaian
Pendidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan.
b. Memberikan layanan pendidikan dan pengajaran melalui proses
pembelajaran yang berkualitas dan berstandar mutu tinggi.
c. Memberikan fasilitas sarana dan sumber belajar melalui layanan
perpustakaan, pemanfaatan laboratorium, sarana olah raga serta
ruang serbaguna.
d. Membekali Peserta didik dengan berbagai keterampilan dan
kecakapan hidup agar mampu menyelesaikan berbagai persoalan
hidup baik secara pribadi maupun sosial kemasyarakatan
e. Menanamkan sikap dan perilaku Peserta didik yang senantiasa
dilandasi keimanan, ketakwaan, saling menghormati, saling
menghargai, ber-etika dan disiplin mental yang tinggi.
B. Historis Sekolah
SMA Negeri 1 Batangan terletak di Desa Jembangan Kecamatan
Batangan Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah, terletak pada di Jalan
Pantura, tepatnya di Jalan Raya Juwana-Rembang Kilometer 8. Wilayahnya
termasuk daerah pesisir pantai utara Pulau Jawa.
Sekolah ini berdiri pada tahun 2005. Pada Awal berdirinya SMA
Negeri 1 Batangan dipimpin oleh Bapak Sutowo, M. Pd sebagai Kepala
Sekolah yang pertama. Saat ini SMA Negeri 1 Batangan memiliki Jumlah
tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Batangan sebanyak 58 orang, jumlah
tenaga kependidikan sebanyak 16 orang.
Berikut ini adalah data statistik terkini SMA Negeri 1 Batangan:
1) Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Batangan
2) Nomor Statistik Sekolah : 301031807029
3) Tahun Berdiri : 2005
4) Status : Negeri
5) Alamat Sekolah :
a) Jalan/Dusun : Jalan Raya Juwana – Rembang KM 8
b) Desa : Jembangan
c) Kecamatan : Batangan
d) Kabupaten : Pati
e) Propinsi : Jawa Tengah
f) Kode Pos : 59186
g) Telepon : (0295) 4746444

C. Standar Pendidikan SMA Negeri 1 Batangan


1. Kondisi Tenaga Kependidikan
Kepala sekolah memenuhi kualifikasi umum dan khusus. Semua
guru telah memenuhi standar kompetensi akademik guru. Tenaga
Kependidikan seperti tenaga administrasi, tenaga kebersihan, tenaga
laboratorium, teknisi sumber belajar, Pelatih, dan tenaga perpustakaan
telah memenuhi kompetensi minimal dan melaksanakan tugas
tanggungjawab masing-masing. Kondisi nyata di satuan pendidikan;
Kepala sekolah telah memenuhi kualifikasi umum seperti; kualifikasi
akademik, batas usia maksimal pada waktu diangkat, pengalaman
mengajar, dan pangkat terendah. Demikian juga kualifikasi khusus
juga terpenuhi seperti; status sebagai guru SMA, kepemilikan sertifikat
pendidik dan sertifikat kepala SMA. Kepala sekolah telah memenuhi
dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, dan sosial.
Semua Guru (100%) telah memiliki kualifikasi akademik
minimum Sarjana (S1) sesuai mata pelajaran yang diampu, dan sekitar
20 % guru telah memenuhi kualifikasi S2. Standar Kompetensi guru
(Kompetensi pedagogik, Kepribadian, sosial, dan profesional) belum
100% telah dimiliki oleh guru secara keseluruhan. Sekitar 80% tenaga
kependidikan telah memenuhi standar kompetensi dan kualifikasi yang
dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat pendidik.
Kepala sekolah masih perlu meningkatkan lagi kompetensi guru
walaupun secara umum telah memenuhi standar kompetensi minimal.
Rencana tindak lanjut; Melalui berbagai pelatihan dan event yang ada,
antara lain dengan melalui pelatihan, workshop baik didalam maupun
didalam sekolah. Kepala sekolah juga mendorong guru untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Kepala sekolah selalu
memberi informasi terkait tugas belajar ataupun program beasiswa
belajar jenjang S2. Pemenuhan 100% kompetensi dan kualifikasi
tenaga kependidikan serta peningkatan kinerja sesuai bagian/bidang
masing-masing juga dilakukan melalui pelatihan, pendampingan, dan
bimbingan pihak terkait.

a. Data Guru
Kelamin Jumla Jenjang Pendidikan
No Status Jumlah
L P h D3 S-1 S-2
1. PNS 14 19 33 20 13 33
2. PPPK 1 2 3 3 - 3
3. GTT 8 14 22 20 2 22
Jumlah 23 35 58 43 15 58

b. Data Karyawan
Kelamin Jenjang Pendidikan
No Status Jml Jml
L P SD SLTP SLTA D3 S1
1. PNS 1 1 2 1 1 2
2. PTT 9 4 13 2 5 5 2 14
Jumlah 11 5 16 2 1 6 5 2 16

2. Kondisi Sarpras
Sarana dan Prasarana yang telah dimiliki SMA N 1 Batangan
sampai tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Data Ruang/Gedung
No Jenis Ruang Jumlah Kondisi Keterangan
1 Ruang Kelas 24 Baik
2 Ruang Lab Kimia/Biologi 2 Baik
3 Laboratorium Fisika 1 Baik
4 Laboratorium Komputer 3 Baik
5 Perpustakaan 1 Baik
6 Serba Guna 1 Baik
7 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
8 Ruang BK 1 Baik
9 Ruang Wakasek 1 Baik
10 Ruang UKS 1 Baik
11 Ruang Guru 1 Baik
12 Ruang Tata Usaha 1 Baik
14 Kamar Mandi/WC 30 Baik
15 Gudang 4 Baik
16 Rumah Penjaga - Baik
17 Mushola 1 Baik
18 Ruang OSIS 1 Baik
19 Tempat Parkir 2 Baik
20 Ruang Agama 1 Baik
21 Ruang Pramuka 1 Baik
22 Ruang Multimedia - Baik
23 Ruang Tamu 1 Baik
24 Ruang Musik 1 Baik
26 Ruang server dapodik 1 Baik
27 Ruang Ketrampilan 1 Baik
28 Ruang Penggandaan - Baik
29 Ruang sirkulasi 1 Baik
30 Aula 1 Baik
31 Kantin 7 Baik
32 Koperasi 1 Baik
33 Kantin kejujuran - Baik

2. Data Ruang/Gedung
No Jenis Ruang Jumlah Kondisi Keterangan
1 Meja Kepala Sekolah 1 Baik
2 Kursi Kepala Sekolah 1 Baik
3 Kursi dan Meja Tamu KS. 2 Baik
4 Meja Guru dan Karyawan 60 Baik
5 Kursi Guru dan Karyawan 60 Baik
6 Meja Siswa 750 Baik
7 Kursi Siswa 1.500 Baik
8 Almari 13 Baik
9 Mesin Ketik 2 rusak
10 Mesin Riso 1 Baik
11 TV monitor 3 Baik
12 Tape Recorder 2 Baik
13 Dispenser 4 Baik
14 Brankas 1 Rusak
15 Mesin Hitung 4 Baik
16 Meja Kursi Tamu 3 Baik
17 Komputer 133 Baik
18 Printer 12 Baik
19 LCD Projector 30 Baik
20 Kipas angin 75 Baik
21 AC 10 Baik
22 CCTV 48 Baik
23 Laptop 7 Baik
24 Handy Camera 1 Baik
25 Genset 1 Baik
26 Kamera Manual 1 Baik
27 Kamera Digital 1 Baik
28 Peralatan Band 1 Baik

3. Kurikulum Dalam Garis Besar


a. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum dituangkan dalam kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud
terdiri atas Kompetensi Inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan (SKL).
Pengorganisasian kelas-kelas di SMA Negeri 1 Batangan
yaitu kelas X, XI dan XII menggunakan kurikulum 2013 dimana
terdapat 2 program peminatan yaitu MIPA dan IPS.
Kompetensi Inti tersebut dijabarkan kedalam Kompetensi
Dasar yang untuk selanjutnya dirumuskan menjadi mata pelajaran
dengan pembagian sebagai berikut:
1) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
2) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
3) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester)
adalah 38 minggu.

b. Mata Pelajaran dan Alokasi waktu

Struktur kurikulum SMA N 1 Batangan Kelas X, XI dan XII


disajikan pada tabel berikut:

1) Struktur Kurikulum Jurusan MIPA

Mata Pelajaran Alokasi Waktu


X XI XII
Kelompok (A) Wajib
MIPA MIPA MIPA
1. Pendidikan Agama dan Budi pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran per minggu 17 17 17
Kelompok (B) Wajib X XI XII
MIPA MIPA MIPA
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
10 Bahasa Jawa 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran per minggu 9 9 9
Kelompok (C) Peminatan
1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
Jumlah Jam Pelajaran per minggu 12 16 16
Mata Pelajaran Lintas Minat
1. Geografi / Sosiologi/ Ekonomi Lintas Minat 3 - -
2. Bahasa dan Sastra Prancis / Bahasa dan Sastra 3 - -
Inggris
3. Bahasa dan Sastra Inggris 4 4
Jumlah Jam Pelajaran per minggu 6 4 4
Jumlah 44 46 46

2) Struktur Kurikulum Jurusan IPS

Mata Pelajaran Alokasi Waktu


Kelompok (A) Wajib X IPS XI IPS XII IPS
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Mata Pelajaran X IPS XI IPS XII IPS
Kelompok (B) Wajib      
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Prakarya dan kewirausahaan 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
9. 3 3 3
Kesehatan
10 Bahasa Jawa 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok Wajib per 26 26 26
minggu
Kelompok (C) Peminatan IPS X IPS XI IPS XII IPS
1.      Ekonomi 3 4 4
2.      Sejarah 3 4 4
3.      Geografi 3 4 4
4.      Sosiologi 3 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Peminatan 12 16 16
Mata Pelajaran Lintas Minat      
1.      Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
2.      Bahasa dan sastra Prancis 3 - -
Jumlah 44 46 46

c. Pemilihan Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat

Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas


Minat dan Pendalaman Minat di SMA Negeri 1 Batangan dirancang
untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar
berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan
peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan peminatan dan
pilihan mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat.

Pemilihan peminatan peserta didik lakukan saat mendaftar


pada SMA Negeri 1 Batangan berdasarkan nilai rapor Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang
sederajat, nilai ujian nasional SMP/MTs atau yang sederajat,
rekomendasi guru bimbingan dan konseling/konselor di SMP/MTs
atau yang sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test) jika
dipandang perlu ketika mendaftar di SMA Negeri 1 Batangan, atau tes
bakat dan minat oleh psikolog.

Peserta didik masih mungkin pindah peminatan paling lambat


pada awal semester kedua di Kelas X sepanjang daya tampung
peminatan baru masih tersedia
Peserta didik dapat memilih minimal 3 mata pelajaran dari 4
mata pelajaran yang terdapat pada satu peminatan, 1 mata pelajaran
yang tidak diambil beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas
minat. Selain mengikuti mata pelajaran di peminatan yang dipilihnya,
setiap peserta didik harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk
lintas minat dan/atau pendalaman minat.

Peserta didik yang mengambil 4 mata pelajaran dari peminatan


yang dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat mengambil mata
pelajaran lintas minat sebanyak 6 jam pelajaran (2 mata pelajaran) di
Kelas X atau sebanyak 4 jam pelajaran (1 mata pelajaran) di Kelas XI
dan XII.

d. Lintas Minat
Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Mata pelajaran lintas minat yang dipilih tetap dari Kelas X sampai
dengan XII. Peserta didik dapat menentukan pilihannya masing-
masing, sesuai dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas
belajar) yang dimiliki sekolah.

e. Pendalaman Minat

Konsep pelaksanaan pendalaman minat adalah umum


mempersiapkan Peserta didik SMA Kelas XII memasuki perguruan
tinggi. Mereka dapat mengambil mata kuliah pilihan di perguruan
tinggi yang akan diakui sebagai kredit dalam kurikulum perguruan
tinggi yang bersangkutan. Pilihan ini perlu sekolah sedikan dengan
cara membangun kerjasama dengan perguruan tinggi. Terkait dengan
pendalaman minat mata pelajaran tertentu pada tahun Pelajaran
2021/2022 sekolah belum mampu untuk menyelenggarakannya
tetapi sekolah berusaha menyediakan kegiatan layanan pendalaman
minat untuk masa yang akan datang

f. Muatan lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Muatan lokal
yang ditetapkan di dalam Kurikulum SMA Negeri 1 Batangan
adalah Bahasa Jawa, dengan mempertimbangkan beberapa hal
yaitu:
1. Sesuai dengan situasi dan kondisi di kecamatan Batangan yang
di dalam kehidupan keseharian menerapkan bahasa Jawa
sebagai bahasa ibu;
2. Untuk turut melestarikan bahasa Jawa yang keberadaannya
cukup memprihatinkan
3. Sejalan dengan Keputusan Gubernur Provinsi Jateng tentang
pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah
4. Untuk meningkatkan etika, estetika dan kesantunan peserta
didik.

4. Proses Kegiatan Pembelajaran Sekolah

a. Lesson Study
Lesson study adalah sebuah model pembinaan guru dalam
meningkatkan kinerja guru yang dilakukan secara bersama-sama
oleh sekelompok guru demi mewujudkan kinerja guru ke arah yang
lebih baik lagi, kegiatan lesson study dapat menerapkan metode
atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan
permasalahan yang dihadapi guru
Salah satu kegiatan rutin yang diadakan di SMA Negeri 1
Batangan antara lain adalah kegiatan IHT (In House Training),
kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya sekolah untuk
meningkatkan kompetensi guru, tema-tema yang diusung dalam
kegiatan ini antara lain;
1. Peningkatan kemampuan dalam pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran
2. Penyusunan soal HOTS
3. Pembuatan RPP sesuai dengan ketentuan terbaru dan tema-
tema lain yang terkait dengan peningkatan kompetensi guru

b. Pembelajaran Diferensiasi
Pembelajaran diferensiasi adalah suatu pendekatan
sistematis yang digunakan untuk merancang kurikulum dan
instruksi pembelajaran bagi siswa yang beragam kemampuannya,
minatnya serta kebutuhan belajarnya.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran
yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk
semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan
oleh setiap individu. Keberagaman dari setiap individu murid harus
selalu diperhatikan, karena setiap peserta didik tumbuh di
lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi
geografis tempat tinggal mereka. Pembelajaran dilakukan dengan
berbagai cara untuk memahami informasi baru bagi semua murid
dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk
cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau
menalar gagasan; dan mengembangkan produk pembelajaran dan
ukuran evaluasi sehingga semua murid di dalam suatu ruang kelas
yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar
dengan efektif. Selain itu juga memastikan setiap murid di
kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di
sepanjang prosesnya. Strategi Pembelajaran berdiferensiasi ada 3
yaitu: diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi
produk.
1) Diferensiasi Konten
Berhubungan dengan apa yang diajarkan pada murid
dengan mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajar murid
baik itu dalam aspek kesiapan belajar, aspek minat murid dan
aspek profil belajar murid atau kombinasi dari ketiganya.
a) Kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas
(IQ). Hal ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan
atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan
keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan.
b) Minat merupakan salah satu motivator penting bagi murid untuk
dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran. Murid yang
berbeda akan menunjukkan minat pada topik yang berbeda.
Gagasan untuk membedakan melalui minat adalah untuk
“menghubungkan” murid pada pelajaran untuk menjaga minat
mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan
dapat meningkatkan kinerja murid dalam hal ini salah satu
contohnya setiap murid memiliki gaya belajar yang berbeda.
c) Pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar
adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk
belajar secara natural dan efisien dengan demikian guru perlu
memvariasikan metode dan pendekatan mengajar mereka.
2) Diferensiasi Proses
Dalam kegiatan ini guru perlu memahami apakah murid
akan belajar secara berkelompok atau mandiri. Guru menetapkan
jumlah bantuan yang akan diberikan pada murid-murid. Siapa
sajakah murid yang membutuhkan bantuan dan siapa sajakah
murid yang membutuhkan pertanyaan pemandu yang selanjutnya
dapat belajar secara mandiri. Semua hal tersebut harus
dipertimbangkan dalam skenario pembelajaran yang akan
dirancang. Cara diferensiasi proses di antaranya:
a) Kegiatan berjenjang, di mana semua murid bekerja membangun
pemahaman yang sama tetapi dilakukan dengan dukungan,
tantangan dan kompleksitas yang berbeda.
b) Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan melalui
sudut-sudut minat, dengan demikian akan mendorong murid
mengeksplorasi berbagai materi yang dipelajari.
c) Membuat agenda individual untuk murid, misalnya guru
membuat daftar tugas berisi pekerjaan umum untuk semua kelas
serta daftar pekerjaan yang terkait dengan kebutuhan individual
murid. Jika murid telah selesai mengerjakan pekerjaan umum
maka mereka dapat selesai melihat agenda individual dan
pekerjaan yang dibuat khusus untuk mereka
d) Memfasilitasi lama waktu yang murid dapat ambil untuk
menyelesaikan tugas. Dalam hal ini untuk memberikan
dukungan bagi murid yang mengalami kesulitan atau sebaliknya
mendorong murid yang cepat untuk mengejar topik secara lebih
mendalam.
e) Mengembangkan kegiatan yang bervariasi yang mengakomodasi
gaya belajar visual, auditori dan kinestetik.
f) Menggunakan pengelompokan yang fleksibel yang sesuai
dengan kesiapan, kemampuan dan minat murid.
3) Diferensiasi Produk
Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus
ditunjukan pada guru. Produk adalah sesuatu yang ada wujudnya
bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi,
pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya. Yang paling penting
produk ini harus mencerminkan pemahaman murid yang
berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Cara mendiferensiasi produk dapat dilakukan dengan
berbagai cara dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar murid
terlebih dahulu sebelum memberikan penugasan produk.
Penugasan produk harus membantu murid secara individual atau
kelompok, menentukan kembali atau memperluas apa yang mereka
pelajari selama periode waktu tertentu (satu semester atau satu
tahun). Produk sangat penting karena mewakili pemahaman dan
aplikasi dalam bentuk yang luas, produk juga merupakan elemen
kurikulum yang langsung dapat dimiliki oleh peserta didik.
Diferensiasi produk meliputi dua hal yaitu memberikan
tantangan atau keragaman dan memberikan murid pilihan
bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang
diinginkan. Sangat penting bagi guru untuk menentukan ekspektasi
pada murid, di antaranya menentukan: 1) kualitas pekerjaan apa
yang diinginkan; 2) konten apa yang harus ada pada produk; 3)
Bagaimana cara mengerjakannya; 4) Sifat dari produk akhir apa
yang diharapkan
Walaupun murid memberikan informasi tambahan
membantu guru memodifikasi prasyarat produk yang harus
dihasilkan agar sesuai dengan kesiapan, minat dan kebutuhan
belajar individu namun gurulah yang tetap harus mengetahui dan
mengkomunikasikan indikator kualitas dari produk tersebut.
Dalam kegiatan pembelajaran di SMA N 1 Batangan
Pembelajaran diferensiasi antara lain dilakukan guru dengan
variasi metode pembelajaran dan aplikasi yang digunakan
misalnya:
a) Strategi pembelajaran untuk diferensiasi konten yaitu dengan
guru melaksanakan pembelajaran dengan berbagai media
pembelajaran seperti Quizizz, padlet, TTS, media pembelajaran
interaktif sehingga siswa antusias mengikuti pembelajaran.
b) Untuk diferensiasi proses yaitu guru melaksanakan
pembelajaran model pembelajaran yang bervariasi seperti
Discovery Learning, PBL, Project Based Learning, Inkuiri dll.
c) Untuk diferensiasi produk yaitu guru memberikan tugas berupa
produk sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.

c. Pembelajaran Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek adalah metode pembelajaran
yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek
merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk
melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.
Siswa secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran
dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan
pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan.
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek
harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu
yang ada.
Pembelajaran proyek yang dilakukan di SMAN Batangan
antara lain:
- Mengadakan Proyek Pembuatan kerajinan dari ban bekas
- Mengadakan Proyek pentas seni yang mengkolaborasikan
mapel seni budaya dan Bahasa Indonesia

5. Garis Besar Pendanaan dan Pembiayaan

SMA N 1 Batangan tidak memungut SPP, sehingga dalam semua


kegiatan yang memerlukan Pendanaan dan pembiayaan seluruhnya
menggunakan Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan BOP
(Bantuan Operasional Penyelenggaraan)

6. Garis Besar Pengelolaan SMA Negeri 1 Batangan


a. Pengelolaan siswa dan kelas
Pengelolaan siswa di SMA N 1 Batangan dilakukan dengan
melibatkan wali kelas, Guru BK, Wakil Kepala Sekolah dan
Kepala Sekolah. Misalnya saat ada siswa mengalami masalah maka
pertama yang menangani adalah wali kelas, jika belum bisa
menyelesaikan maka wali kelas meminta bantuan guru BK hingga
Waka Kesiswaan dan kepala Sekolah tergantung tingkat kesulitan
masalah yang dihadapi.
b. Kelas unggulan
SMA Negeri 1 batangan memiliki program kelas Unggulan
yang terdapat dalam setiap tingkat kelas X, XI maupun kelas XII.
Pemilihan peserta didik yang dimasukkan ke dalam kelas unggulan
didasarkan pada keunggulan yang dimiliki peserta didik dalam
bidang akademik maupun non akademik diatas rata-rata siswa yang
lain. Kelas Unggulan dipilih sejak kelas X berdasarkan nilai atau
prestasi siswa yang diperoleh pada saat di SMP.

7. Potret Lulusan
Lulusan SMA Negeri 1 Batangan diharapkan melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, namun karena berbagai
permasalahan banyak yang tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi
sebagaimana mestinya. Sedangkan bila akan memasuki bursa kerja
bekal keterampilan hidup yang dimiliki masih sangat kurang.
Akibatnya lulusan SMA Negeri 1 Batangan menjadi serba canggung,
artinya ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi mengalami kendala,
sedangkan bila ingin memasuki bursa kerja bekal keterampilan yang
dimiliki belum cukup memadai.
Dari tahun ke tahun lulusan SMA N 1 Batangan sangat sedikit
yang masuk perguruan tinggi negeri. Dua tahun terakhir dimana
jumlahnya hanya berkisar 8-10 anak (hanya berkisar 3% dari jumlah
lulusan). Hal ini disebabkan antara lain karena rendahnya minat siswa
untuk kuliah, tingkat ekonomi yang rendah sehingga tidak mampu
membiayai kuliah, serta kemampuan akademik lulusan yang kurang
dapat bersaing dengan sekolah lain saat bersaing di ujian masuk PT.
Kondisi yang demikian ini memerlukan perhatian, tidak boleh
dibiarkan terjadi dari tahun ke tahun. Atas dasar inilah sekolah
berkewajiban menyusun program kerja tahunan yang mampu
menjawab tantangan global, maupun dalam mewujudkan dambaan
masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat sekitar kita
pada khususnya. Oleh karena itu program kerja tahunan ini diharapkan
mampu mengakomodir berbagai kepentingan siswa yang ingin
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, maupun bagi
siswa yang akan memasuki dunia pekerjaan. Tabel berikut ini adalah
potret lulusan SMA Negeri 1 Batangan dalam 4 tahun terakhir:

Data Lulusan 4 Tahun Terakhir


Tidak Wirausah
No Lulusan Lulus PTN PTS Bekerja a Lainnya
TP. P P
.
Pa Pi Pa i a Pi Pa Pi
Pa Pi Pa Pi Pa Pi
1. 2017/2018 112 161 0 0 3 19 10 21 16 27 0 3 68 74
2. 2018/2019 93 179 0 0 5 23 12 27 18 31 16 5 26 74
3. 2019/2020 94 125 0 0 4 4 15 30 25 22 28 20 6 35
4. 2020/2021 97 171 0 0 2 8 31 35 30 35 32 21 8 72

8. Evaluasi yang diterapkan


Melihat kondisi riil di SMA Negeri 1 Batangan, ada beberapa hal
yang masih perlu dievaluasi dan ditingkatkan. Evaluasi yang dilakukan
antara lain:
a. Melakukan seleksi yang ketat pada saat merekrut tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan
b. Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi guru
c. Mengadakan bimbingan intensif untuk peserta didik yang
akan melanjutkan ke perguruan tinggi
d. Melakukan perawatan dan perbaikan sarana dan prasarana
yang sudah ada
e. Peningkatan kualitas dan kapasitas sarpras seperti UKS,
Kamar mandi, tempat cuci tangan dan perlengkapan lain
untuk menghadapi pandemi Covid 19
BAB II
SEKOLAH UNGGUL

A. Program-program Unggulan Sekolah


Untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks, SMA Negeri
1 Batangan mengadakan program-program untuk mencetak lulusan yang tangguh,
cerdas dan berakhlak mulia, diantara dengan mengadakan program-program
unggulan sebagai berikut:
1. Keagamaan
Seperti yang diketahui jika saat ini banyak anak muda yang krisis
akhlak. Kondisi ini disebabkan oleh nilai-nilai agama yang mulai ditinggalkan
karena dianggap tidak penting. Tentu kondisi ini cukup memprihatinkan
sehingga tidak boleh dibiarkan terlalu lama berlarut-larut.
Salah satu upaya yang dilakukan sekolah adalah dengan memiliki
program keagamaan supaya siswa bisa memperdalam dan mengembangkan
bidang agama dan spiritual.
Program keagamaan memiliki peran dalam mengintegrasikan ilmu
pengetahuan dan akhlak sehingga menciptakan generasi yang berakhlak
karimah. Beberapa contoh program keagamaan seperti shalat lima waktu
berjamaah, ekstrakurikuler tilawatil qur’an dan juga peringatan hari besar
Islam.

2. Pengabdian Kepada Masyarakat


Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam beberapa
aktivitas tanpa mengharapkan imbalan. Program pengabdian kepada
masyarakat dirancang khusus untuk melatih siswa supaya lebih peduli dengan
masyarakat sekitar.
Mengikut program unggulan ini berarti siswa dan sekolah juga telah
memberikan kontribusi nyata kepada bangsa Indonesia, terutama dalam hal
mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Contoh dari program pengabdian kepada masyarakat, donor darah,
bazar sembako murah, pemberian santunan anak yatim, pembagian daging
qurban, zakat fitrah memberi bantuan kepada masyarakat sekitar yang
terdampak bencana, pembagian kuota untuk siswa kurang mampu dan lain-
lain.

3. Ekstrakurikuler Kebangsaan
Ekstrakurikuler kebangsaan merupakan salah satu bentuk kecintaan
siswa kepada bangsa dan negara. Kegiatan ekstrakurikuler ini meliputi
paskibra pramuka.

4. Ekstrakurikuler Literasi
Bagi siswa yang menyukai bahasa asing maupun dunia literasi
disarankan untuk mengikuti ekstrakurikuler literasi. Ekstrakurikuler ini
meliputi karya tulis ilmiah remaja, English Club (klub Bahasa Inggris), France
Club (klub Bahasa Perancis)

5. Ekstrakurikuler Kesenian
Untuk mengasah keterampilan dan juga kreativitas siswa di bidang
seni sekolah membuka ekstrakurikuler kesenian untuk mewadahinya.
Contohnya seperti paduan suara, seni tari, dan band.

6. Ekstrakurikuler Olahraga
SMAN 1 Batangan juga membuka ekstrakurikuler olahraga.
Ekstrakurikuler ini ditujukan kepada siswa yang menyukai aktivitas fisik dan
bercita-cita ingin menjadi atlet. Contohnya olahraga bulu tangkis, futsal,
basket, renang, pencak silat dan taekwondo.

7. Ekstrakurikuler Science dan Technology


SMAN 1 Batangan juga memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang
bertujuan untuk melatih keterampilan siswa dalam bidang teknologi yaitu
Ekstrakurikuler TIK.
8. Ekstrakurikuler Adiwiyata
Melalui kegiatan Ekstrakurikuler Adiwiyata SMAN 1 Batangan
melatih keterampilan siswa dalam menjaga lingkungan antara lain dengan
menanam dan merawat tanaman, membuat kompos dan sebagainya.

B. Unggul Bidang Akademik (Untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi)


1. Target
Dari tahun ke tahun lulusan SMA N 1 Batangan sangat sedikit
yang masuk perguruan tinggi negeri. Dua tahun terakhir dimana jumlahnya
hanya berkisar 8-10 anak (hanya berkisar 3% dari jumlah lulusan).
Berkaca dari kondisi tersebut maka SMA N 1 Batangan menargetkan
untuk kedepan lulusan yang dapat masuk PTN sebesar 10%. Sedangkan
target untuk jumlah siswa yang masuk PTS (Perguruan Tinggi Swasta)
adalah sebesar 20%. Sehingga secara keseluruhan target lulusan yang
melanjutkan ke perguruan tinggi sebesar 30% dari jumlah dari jumlah
siswa.

2. Strategi
Strategi yang dilakukan untuk memenuhi target antara lain dengan:
1) Mengadakan bimbingan intensif khusus mapel yang diujikan untuk
seleksi masuk perguruan tinggi
2) Mendatangkan alumni yang masuk Perguruan Tinggi atau yang
sudah sukses di dunia kerja untuk meningkatkan motivasi siswa
agar mau melanjutkan ke perguruan tinggi
3) Mengarahkan dan Membantu Peserta didik mencarikan peluang-
peluang untuk mendapatkan Beasiswa di Perguruan Tinggi
4) Mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi agar memudahkan
peserta didik apabila ingin melanjutkan studi di PT tersebut.

C. Unggul Life Skill


1. Batik
Banyaknya prosentase peserta didik SMA N 1 Batangan yang
memilih tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, namun memilih bekerja
setelah lulus maka perlu dibekali dengan Life Skill yang memadai agar
lulusan dapat berwirausaha, menciptakan lapangan kerja sendiri atau
bekerja di perusahaan.
SMA N 1 Batangan memiliki target yaitu; peserta didik memiliki
keterampilan untuk menghasilkan produk yang bisa dijual seperti produk
kerajinan. Produk Kerajinan yang akan dikembangkan yaitu Batik.
Kerajinan Batik dipilih sebagai life skill di SMA N 1 Batangan
karena batik merupakan budaya asli Indonesia khususnya Jawa Tengah
yang perlu dilestarikan, dan juga Kabupaten Pati sendiri memiliki batik
khas yang berbeda dengan batik dari daerah lain seperti batik Solo atau
batik Pekalongan. Life skill batik selain sebagai keterampilan untuk
menciptakan lapangan pekerjaan juga merupakan usaha untuk
melestarikan budaya daerah, sehingga kegiatan ini merupakan wirausaha
dengan inspirasi budaya lokal.
Selain membuat batik, pada pelajaran PKWU peserta didik juga
diarahkan untuk membuat kerajinan dari berbahan batik yang mereka buat.
Misalnya peserta didik membuat batik ecoprint, lalu dari hasil batik
ecoprint tersebut dibuat kerajinan seperti topi dan lain-lain
Target dan Strategi:
a. Target
1) Lulus dari SMA Negeri 1 Batangan Peserta didik memiliki
keterampilan dalam kerajinan batik
2) Lulus dari SMA Negeri 1 Batangan Peserta didik memiliki
kemampuan untuk berwira usaha dalam bidang kerajinan batik
b. Strategi
1) Pengembangan pembelajaran pada mata pelajaran PKWU
untuk menghasilkan produk kerajinan Batik
2) Sekolah menyiapkan peralatan dan bahan untuk keperluan
membatik
3) Mengadakan kegiatan ekstra kulikuler Batik
4) Mendatangkan pakar/ ahli dari luar sekolah untuk mengadakan
pelatihan kepada guru dan peserta didik untuk meningkatkan
life skill dalam membatik
2. Pembuatan Krupuk Ikan
SMA Negeri 1 Batangan yang berlokasi di wilayah pesisir
merupakan anugerah yang besar di bidang perikanan. Warga di sekitar
wilayah pesisir dapat dengan mudah mendapatkan ikan laut, namun tidak
semua orang bisa memanfaatkan kekayaan perikanan laut ini untuk diolah
menjadi komoditas yang lebih tinggi nilainya.
Bersadarkan pemikiran itu SMA N 1 Batangan berupaya
menyiapkan lulusan agar dapat berwira usaha di wilayah sekitarnya, tidak
perlu merantau ke luar kota yang belum tentu hasilnya. Jenis pengolahan
hasil laut yang akan dikembangkan di SMA Batangan yaitu pemembuatan
Krupuk dari Ikan laut.
Target dan Strategi:
a. Target
1) Lulus dari SMA Negeri 1 Batangan Peserta didik memiliki
keterampilan dalam membuat kerupuk ikan laut
2) Lulus dari SMA Negeri 1 Batangan Peserta didik memiliki
kemampuan untuk berwira usaha dalam bidang industri
kerupuk ikan laut

b. Strategi
1) Pengembangan pembelajaran pada mata pelajaran PKWU
untuk menghasilkan produk krupuk ikan
2) Sekolah menyiapkan peralatan dan bahan untuk keperluan
membuat krupuk ikan
3) Mengadakan kegiatan ekstra kulikuler Pembuatan Krupuk Ikan
4) Mendatangkan pakar/ ahli dari luar sekolah untuk mengadakan
pelatihan kepada guru dan peserta didik untuk meningkatkan
life skill
3. Pembuatan Pakan Ternak
SMA Negeri 1 Batangan yang berlokasi di wilayah pesisir dimana
banyak warga Mulai dari kecamatan Juwana, Batangan dan sekitarnya
banyak warga yang usahanya beternak baik itu perikanan atau unggas.
Peternakan-perternakan tersebut tentu saja membutuhkan pakan
ternak dalam jumlah besar, sedangkan dari tahun ke tahun selalu terjadi
kenaikan harga pakan, sehingga hal ini merupakan peluang besar untuk
menjadi lahan bisnis yang menarik.
Bahan pembuatan pakan ternak yang utama adalah dedak atau
bekatul. Di Kabupaten Pati yang juga merupakan wilayah agraris dimana
jumlah petani padi masing sangat banyak, sesuai dengan slogan Pati Bumi
Mina Tani, sehingga tidak sulit disini mencari bahan baku pembuatan
pakan ternak, yaitu dedak atau bekatul. Bersadarkan pemikiran itulah
SMA N 1 Batangan berupaya menyiapkan lulusan agar dapat berwira
usaha dengan memanfaatkan potensi lokal.
Target dan Strategi:
a. Target
1) Lulus dari SMA Negeri 1 Batangan Peserta didik memiliki
keterampilan dalam membuat pakan ternak baik pakan ternak
ikan maupun unggas
2) Lulus dari SMA Negeri 1 Batangan Peserta didik memiliki
kemampuan untuk berwira usaha dalam bidang industri pakan
ternak
b. Strategi
1) Pengembangan pembelajaran pada mata pelajaran PKWU
untuk menghasilkan produk pakan ternak
2) Sekolah menyiapkan peralatan dan bahan untuk keperluan
membuat pakan
3) Mengadakan kegiatan ekstra kulikuler Pembuatan pakan
4) Mendatangkan pakar/ ahli dari luar sekolah untuk mengadakan
pelatihan kepada guru dan peserta didik untuk meningkatkan
life skill

4. Budidaya Ikan
Kabupaten Pati yang memiliki slogan Pati Bumi Mina Tani, tentu
saja peternakan ikan menjadi salah satu ungulannya. Wilayah SMA Negeri
1 Batangan yang berlokasi di wilayah pesisir dataran rendah dimana
banyak warga Mulai dari kecamatan Juwana, Batangan dan sekitarnya
banyak warga yang usahanya beternak ikan, kondisi iklim dan kemudahan
mendapatkan air menjadi faktor pendukung keberhasilan usaha ternak
ikan.
SMA N 1 Batangan berupaya menyiapkan lulusan agar dapat
berwira usaha dengan memanfaatkan potensi lokal. Melalui usaha
perternakan ikan, hal ini juga didukung oleh life skill yang akan diajarkan
juga yaitu keterampilan membuat pakan ternak. Dengan kolaborasi usaha
ternak ikan dan pembuatan pakan ikan maka sudah barang tentu akan
meningkatkan pemasukan karena dapat mengurangi pengeluaran untuk
membeli pakan buatan pabrik yang harganya mahal, sehingga hal ini
merupakan peluang besar untuk menjadi sebuah wirausaha yang sangat
menjanjikan.

Target dan Strategi:


a. Target
1) Lulus dari SMA Negeri 1 Batangan peserta didik memiliki
keterampilan dalam budidaya ikan
2) Lulus dari SMA Negeri 1 Batangan Peserta didik memiliki
kemampuan untuk berwira usaha dalam bidang budidaya ikan
b. Strategi
1) Pengembangan pembelajaran pada mata pelajaran PKWU
untuk budidaya ikan
2) Sekolah menyiapkan peralatan dan bahan untuk keperluan
budidaya ikan
3) Mengadakan kegiatan ekstra kulikuler budidaya ikan
4) Mendatangkan pakar/ ahli dari luar sekolah untuk mengadakan
pelatihan kepada guru dan peserta didik untuk meningkatkan
life skill

5. Pembuatan Pupuk Cair dari Sampah Organik


Sampah organik menjadi salah satu masalah besar bagi kehidupan
rumah tangga, hampir setiap keluarga membuang sampah organik maupun
anorganik dengan tidak terkelola dengan baik. Begitu juga di lingkungan
sekolah, di sekolah misalnya limbah sisa makanan, daun-daun kering dari
pohon-pohon yang ditanam di lingkungan sekolah hanya dibuang begitu
saja atau dibakar bersama sampah anorganik, padahal sampah organik itu
sendiri masih memiliki potensi yang besar, antara lain untuk dijadikan
pupuk.
Melihat kondisi yang demikian, SMA N 1 Batangan berupaya
menyiapkan lulusan agar dapat berwira usaha dengan memanfaatkan
potensi limbah organik dengan usaha rekayasa bioteknologi, yaitu
pembuatan pupuk cair dari sampah organik. Pupuk cair ini dapat
dimanfaatkan oleh petani ataupun rumah tangga. Karena di kabupaten Pati
masih banyak pertanian sudah tentu membutuhkan pupuk, sehingga akan
usaha ini akan memiliki potensi pasar yang besar. Jika pupuk organik
nantinya dapat bersaing dengan pupuk buatan pabrik yang harganya
mahal, maka ini merupakan peluang besar untuk menjadi sebuah
wirausaha yang sangat menjanjikan juga.
Target dan Strategi:
a. Target
1) Lulus dari SMA N 1 Batangan Peserta didik memiliki
keterampilan dalam pembuatan pupuk organik cair berbahan
sampah organik
2) Lulus dari SMA Negeri 1 Batangan Peserta didik memiliki
kemampuan untuk berwira usaha dalam bidang industri pupuk
organik cair

b. Strategi
1) Pengembangan pembelajaran pada mata pelajaran PKWU
untuk pembuatan pupuk organik cair
2) Sekolah menyiapkan peralatan dan bahan untuk keperluan
pembuatan pupuk organik cair
3) Mengadakan kegiatan ekstra kulikuler pembuatan pupuk
organik cair
4) Mendatangkan pakar/ ahli dari luar sekolah untuk mengadakan
pelatihan kepada guru dan peserta didik untuk meningkatkan
life skill

D. Unggul Bidang Lomba


1. Jenis Lomba dan Target
a. Jenis Lomba
Perlombaan yang sering diikuti Peserta Didik SMAN 1
Batangan antara lain bidang Olahraga, Kesenian dan Akademik.
1) Jenis lomba di bidang Olahraga antara lain mengikuti Lomba
Pencak silat, Karate, Taekwondo, Futsal, Dayung dan lain lain.
Dalam lomba di bidang Olahraga SMAN 1 Batangan sering
mendapat gelar juara di tingkat Kabupaten untuk kemudian
maju ke tingkat provinsi.
2) Jenis Lomba di bidang Kesenian antara lain mengikuti lomba
Tari Tradisional, Kriya, Geguritan Bahasa Jawa, Menyanyi dan
lain lain. Dalam lomba di bidang Seni SMAN 1 Batangan juga
sering mendapat gelar juara di tingkat Kabupaten untuk
kemudian maju ke tingkat provinsi. Bahkan SMA Negeri 1
Batangan pernah dua kali mengirimkan peserta didiknya dalam
lomba kriya tingkat nasional mewakili Provinsi Jawa Tengah.
3) Jenis lomba di bidang Akademik SMAN 1 Batangan antara
lain mengikuti lomba KIR (Karya Ilmiah Remaja) dan
beberapa kali memperoleh gelar jura di tingkat Kabupaten.
Setiap tahunSMAN 1 Batangan juga mengikuti lomba OSN
(Olimpiade Sains Nasional), pada kurun waktu tahun 2009-
2017 hampir tiap tahun peserta OSN dari SMAN 1 Batangan
berhasil lolos dalam seleksi tingkat kabupaten walu hanya satu
orang antara lain pada mapel Fisika, Biologi, Ekonomi dan
Geografi. Namun sejak tahun 2018 hingga sekarang belum ada
lagi Peserta didik yang lolos seleksi OSN tingkat kabupaten,
sehingga sekolah merasa perlu mengadakan program yang
mampu menjawab tantangan terkait dengan lomba di bidang
akademik seperti OSN.
4) Jenis lomba di bidang Keagamaan
SMA Negeri 1 Batangan beberapa kali mengikuti lomba
tilawatil Qur’an dan meraih juara di tingkat Kabupaten
b. Target
SMA Negeri 1 Batangan menetapkan target juara pada setiap
lomba lomba yang diikuti dalam setiap tingkat kabupaten, tingkat
provinsi maupun tingkat nasional.
2. Strategi
a. Mengadakan ekstra kulikuler yang terkait dengan lomba-lomba baik
lomba di bidang akademik, olahraga maupun kesenian
b. Bimbingan intensif untuk menyiapkan peserta didik menghadapi
lomba.
c. Mendatangkan pelatih dari luar sekolah yang berkompeten di bidang
yang dilombakan
LAMPIRAN
FOTO SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
FOTO KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
FOTO KEGIATAN LOMBA

Anda mungkin juga menyukai