Anda di halaman 1dari 55

NO i^-

L
*JS
K
PUTUSAN £L*a
Nomor: 1093 K/Pid.Sus/2012
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

memeriksa perkara pidana khusus dalam tingkat kasasi telah memutuskan


sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama : SAHAT H. SINAMBELA, SH.MH ;


Tempat lahir : Med an;

Umur/Ttanggal lahir : 56 Tahun / 26 Desember 1954 ;


Jenis kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia ;

Agama : Kristen;

Tempat tinggal : Jalan R.A. Kartini No. 6 Rt. 05 Rw.


11 Desa MC. Timur Kecamatan
Rangkasbitung, Kabupaten Lebak ;
Pekerjaan : PNS.(Mantan Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi) Kabupaten
Lebak;

Pemohon Kasasi II juga sebagai Termohon Kasasi/Te'rdakwa berada di


hanan;

Yang diajukan dimuka persidangan Pengadilan Negeri Rangkasbitung kerena


akwa:

WAAN

AMA:

Bahwa Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA, SH.MH. selaku Kepala Dinas


enaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak Tahun 2003 - Tahun 2009
berdnsarkan Surat Keputusan Supati Lebak No. 562/Kep.179/Disnakertrans/
2006 tanggal 31 Mei 2006, telah ditunjuk sebagai penyalur pinjaman
pembiayaan penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri yang berasal
dari Kabupaten Lebak dan ditunjuk untuk melaksanakan Perjanjian Kerjasama
dengan Perusahaan Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta
( PPTKIS) yang memenuhi persyaratan serta memiliki Kapabilitas baik untuk
kepala Cabang PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA Provinsi Banten sebagai
Pihak Kedua dalam hal penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri
asal Kabupaten Lebak, pada hari yang sudah tidak ingat lagi bulan September
2006 dan bulan Desember 2006 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
bulan September dan Desember 2006 bertempat di kantor Dinas Tenaga Kerja
dan Tranmigrasi Kabupaten Lebak atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain
yang masih termasuk dalam Daerah hukum Pengadilan Negeri Rangkasbitung,
dengan sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan untuk
melakukan kejahatan, telah dengan melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara, dalam hal ini
Terdakwa selaku Kepala Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Lebak Tahun 2003 -Tahun 2009 yang bertanggungjawab sebagai penyalur
pinjaman pembiayaan penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri
yang berasal dari Kabupaten Lebak, yang mana untuk kegiatan Bantuan
Pinjaman Pembiayaan Penempatan TKI ke Luar Negeri yang berasal dari
Kabupaten Lebak bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah ( APBD) Tahun Anggaran 2006 berupa Bantuan dalam DIPA pada
ian Setda Kabupaten Lebak dalam mata Anggaran Belanja Penyertaan
I Untuk Kegiatan Bantuan Pembiayaan Penempatan TKI ke Luar Negeri
sar Rp. 935.000.000,00 (sembilan ratus delapan puluh lima juta rup;ah)
ukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai benkut :
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor :*903/2429/SJ
^StR/*> tan99al 21 September 2005 perihal Tehnis Penyusunan APBD
\^Pembahasan dan Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD /
ferubahan APBD Tahun Anggaran 2006 pada angka 5 (lima) sub b
mor 2(a) (c) tentang pembiayaan Investasi (Penyertaaan Modal)
erah antara lain :

- Investasi (Penyertaan Modal) Daerah digunakan untuk


menganggarkan sejumlah dana yang akan diinvestasikan
fdisertakan untuk merealisasi kerjasama dengan pihak ketiga dan
atau kepada Perusahaan Daerah /BUMD atau BUMN dalam
Tahun Anggaran 2006 ;
- Investasi (Penyertaan Modal) sebagaimana dimaksud di atas
dapat merupakan dana yang disisihkan Pemerintah Daerah dalam
rannka r.filavanan/npmhprrtavaan maQuaiakat conorti hantuan
masyarakat, pemberian fasilitas kepada usaha mikro dan
menengah;
Bahwa dalam rangka mengurangi pengangguran pada masyarakat
Kabupaten Lebak, maka dengan memanfaatkan kesempatan kerja atau
mengisi lapangan kerja yang ada di Luar Negeri melalui program
pinjaman dana untuk pembiayaan penempatan calon Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) yang berasal dari Kabupaten Lebak, selanjutnya akan
meningkatkan kesejahteraan atau taraf hidup TKI dan keluarganya
karena dengan kerja ke Luar Negeri TKI akan mendapatkan penghasilan
yang cukup dan meningkatkan kwalitas SDM Indonesia atau
keterampilan TKI melalui pengalaman kerja Luar Negeri ;
Maka sebagai tindak lanjut berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lebak
Nomor 562/Kep.179/Disnakertrans 2006 tanggal 31 Maret 2006 telah
menunjuk Terdakwa yang pada saat itu sebagai Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak, sebagai Penyalur Pinjaman
Pembiayaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar negeri yang
berasal dari Kabupaten Lebak dan ditunjuk untuk melaksanakan
Perjanjian Kerjasama dengan Perusahaan Pelaksanaan Penempatan
Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memenuhi persyaratan
rta memiliki Kapabilitas baik ur.tuk melaksanakan penempatan Tenaga
rja Indonesia ke Luar Negeri asal Kabupaten Lebak ;
elanjutnya berdasarkan Keputusan Bupati Lebak tersebut maka
Terdakwa yang pada saat itu sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigarsi Kabupaten Lebak, lelah men^eluarkan'Keputusan Nomor:
14 Tahun 2006 tanggal 2 Juni 2006 Perihal Pembentukan Tim Seleksi
ministrasi Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta
ang Melaksanakan Perekrutan di Kabupaten Lebak;
lanjutnya berdasarkan Keuputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrsi Kabupaten Lebak tersebut, telah diterbitkan Berita Acara
Penyeleksian Administrsi Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia Swasta ( PPTKIS) Nomor : 01/TIM SELEKSIA/l/2006 Tanggal
12Juni2006yaitusebanyak3 PPTKIS. antara lain :
- PT GAYUM MULYA IKIF Cabang Provinsi Banten ;
- PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA Cabang Provinsi Banten ;
- PT. HEROTAMA INDONESIA Cabang Provinsi Banten ;
.^Otot^lK Tim UnhLsil/nn 0-.nAIU:«« -1.-. .^ f»_l^l._: A -I * • 1 • .1 I *•
(PPTKIS) maka Tim menyatakan bahwa PT. ELKARIM MAKMUR
SENTOSA Cabang Provinsi Banten ditetapkan sebagai Pelaksana
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang dapat
diajukan sebagai mitra kerja dengan Pemerintah Daerah dalam rangka
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Lebak yang
mendapatkan Bantuan Pinjaman Pembiayaan Penempatan TKI ke Luar
Negeri melalui APBD Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2006 ;
Selanjutnya dilakukan Akta Perjanjian Kerjasama Nomor 09 tanggal 22
September 2006 di hadapan Notaris John Heri Azmi, SH. Pihak Pertama
Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA, SH..MH. yang pada saat itu sebagai
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak dengan
Pihak Kedua Saudara Martinudin sebagai Kepala Cabang Provinsi
Banten PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA, dengan materi perjanjian
Dana Pembiayaan TKI Tahun 2006 di Kabupaten Lebak yang
menggunaksn Dana APBD tersebut bersifat pinjaman dan sesuai
dengan Perjanjian Kerjasama Nomor : 09 tanggal 22 September 2006
yang disahkan oleh Notaris John Heri Azmi, SH. tersebut maka dana
pinjaman tersebut harus dikembalikan melalui Kas Negara oleh para TKI
dalam jangka waktu 10 bulan terhitung 1 (satu) bulan setelah
[enempatan, maksudnya bahwa TKI yang menerima pinjaman harus
lengembalikan pinjamannya selama 10 (sepuluh) bulan dengan cara
licicil terhitung sejak 1(satu) bulan bekerja di Luar Negeri;
Berdasarkan ketentuan-ketentuan atau aturan tersebut di atas,
selanjutnya oleh Terdakwa tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya
-3^£,oleh karena itu Terdakwa telah melakukan perbuatan melawan hukum

akwa membuat Nota Dinas sebanyak 3(tiga) kali yang ditujukan


ada Bupati Lebak yaitu :
• Nota Dinas Nomor : 560/913-Disnakertrans/2006 tanggal 05
September 2006 dari Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA, SH.MH.
yang pada saat itu Kepala Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Lebak, kepada Bupati Lebak, Perihal.Pengajuan Biaya
Penempatan TKI ke Luar Negeri para calon TKI asal Kabupaten
Lebak Tahap I sebanyak 65 (enam puluh lima) orang dengan
Anggaran biaya penempatan yang dimohonkan para Calon TKI
sebesar Ro. 366.970.000 00 (tina rafcist pnam roiliih onom into
- Nota Dinas Nomor : 560/1193-Disnakertrans/2006 tanggal 06
Desember 2006 dari Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA, SH.MH.

yang pada saat itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Lebak, kepada Bupati Lebak, Perihal Pengajuan Biaya
Penempatan TKI ke Luar Negeri para calon TKI asal Kabupaten
Lebak Tahap II sebanyak 75 (tujuh puluh lima) orang dengan
Anggaran biaya penempatan yang dimohonkan para Calon TKI
sebesar Rp. 508.000.000,00 (lima ratus delapan juta rupiah);
- Nota Dinas Nomor : 560/1299-Disnakertrans/2006 tanggal 12
Desember 2006 dari Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA, SH.MH.
yang pada saat itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Lebak, kepada Bupati Lebak, Perihal Pengajukan
Biaya Penempatan TKI ke Luar Negeri para calon TKI asal
Kabupaten Lebak Tahap III sebanyak 16 (enam belas) orang
dengan Anggaran biaya penempatan yang dimohonkan para calon
TKI sebesar Rp. 110.000.000,00 (seratus sepuluh juta rupiah);
Adanya Kerja sama Nomor : 09 tanggal 22 September 2006 yang
sahkan oleh Notaris John Heri Azmi, SH. Tesebut maka dana pinjaman
ebut harus dikembalikan melalui Kas Daerah oleh para TKI dalam
ka waktu 10 bulan tehitung 1 bulan setelah penempatan, maksudnya
TKI yang menerima pinjaman harus mengembalikan pinjamannya
ama 10 bulan dengan cara dicicil tehitung sejak 1 bulan bekerja di
Luar Negeri maka Martinudin, sebagai Kepala Cabang Provinsi Banten
T. ELKARIM MAKMUR SENTOSA merekrut calon-calon TKI warga
bupaten Lebak hasil dari rekrutan dan seleksi disampaikan kepada
rdakwa yang pada saat itu selaku kepala Dinas Tenaga Kerja dan
nsmigrasi Kabupaten Lebak Dinas untuk dimohonkan biaya berupa
ana Pinjaman proses Penempatan tersebut ;
Bahwa ketiga Nota dinas yang dibuat oleh Terdakwa yang ditujukan
kepada Bupati Lebak Prihal para calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
yang berasal dari Kabupaten Lebak tersebut akan ditempatkan / bekerja
pada bidang pekerjaan sektor Perkebunan, Mekanik, Cleaning Service,
Host Keeping dan Welder Operator ;
Selanjutnya Pihak Pemda Kabupaten Lebak dalam hal ini Bupati Lebak
menyetujui untuk dilakukan Pencairan adanya Pengajuan Dana Pinjaman
2348/BL tanggal 20-12-2006 dan SPM Nc. 950/2534/BL tanggal 25-12-
2006 selanjutnya dipindah bukukan ke Nomor Rekening 01900 1003259
pada Bank Jabar milik Dinas Tenaga keqa dan Transmigrasi Kabupaten
Lebak (Disnakertrans) ;
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak (Disnakertrans)
terhadap Calon TKI tersebut untuk dicairkan dananya sebagai berikut :
- Tahap Pertama cair sebesar Rp. 366.970.000,00 bulan September
2006;
- Tahap Kedua cair sebesar Rp. 508.000.000,00 bulan Desember
2006;
- Tahap Ketiga cair sebesar Rp. 110.000.000,00 tanggal bulan
Desember 2006 ;
Jumlah Anggaran yang terserap sejumlah Rp. 787.120.000,00 dari total
pagu Rp. 984.970.000,00
Selanjutnya Terdakwa yang pada saat itu selaku Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak dengan sengaja membantu
Martinudin sebagai Kepala Cabang Provinsi Banten PT. ELKARIM
MAKMUR SENTOSA dengan memberi kesempatan, sarana atau
keterangan untuk melakukan kejahatan, dengan cara setelah Terdakwa
embuat permohonan Nota Dinas kepada Pemerintah Kaoupaten Lebak
banyak 3 (tiga) kali yaitu Nota Dinas No. 560/913 Disnakertrans /2006
nggal 05 September 2006 Nota Dinas No. 560/1193 Disnakertrans
006 tanggal 06 Desember 2006 Nota Dinas No. 560/1299-Disnakertrans
2006 tanggal 12 Desmber2006, Prihal pengajuan biaya penempatan TKI
e Luar Negeri para calon TKI asal Kabupaten Lebak tersebut disertai
pposal daftar rekapitulasi calon tenagan kerja Indonesia ( TKI) asal
bupaten Lebak ;
lanjutnya oleh Terdakwa dengan memerintahkan Bendahara Dinas
enaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak kemudian mengambil
uang pinjaman dimaksud sebesar Rp. 366.970.000,00 (tiga ratus enam
puluh enam juta sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah) untuk Tahap I.
selanjutnya uang tersebut oleh Terdakwa langsung diserahkan kepada
Martinudin selaku Pimpinan atau kepala PT. ELKARIM MAKMUR
SENTOSA Cabang Provinsi Banten, begitu juga dengan dana pinjaman
dimaksud untuk pencairan Tahap dua dan Tahap tiga oleh Terdakwa
tidak lannsunn riihprikan kpnaHa MartiniiHin namun hortahan cacnai
sebagai kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Lebak, sehingga secara keseluruhan total dana yang sudah
dicairkan dan diserahkan oleh Terdakwa kepada Martinudin sebagai
Pimpinan atau Kepala PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA Cabang
Provinsi Banten sebesar Rp. 787.120.00C.00 tujuh ratus delapan puluh
tujuh juta seratus dua puiuh ribu rupiah) dan adanya sisa di Kas Dinas
sebesar Rp. 197.850.000,00 (seratus sembilan puluh tujuh juta delapan
ratus lima puluh ribu rupiah) yang mana sisa dana tersebut belum
disetorkan ke Kas Daerah ;
Bahwa selanjutnya secara keseluruhan calon TKI berasal dari kabupaten
lebak yang ditempatkan ke Luar Negeri oleh Martinudin selaku Pimpinan
PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA Cabang Provinsi Banten sebanyak
156 orang, yang terbagi dalam 3 (tiga) Tahap, yaitu Tahap ke I sebanyak
65 orang yang berangkat namun kenyataannya setelah saksi Drs.Heri
Mulyadi selaku Kasubdin Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja pada
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak dan saksi
Suprapto selaku Kasi Penempatan Tenaga kerja Luar Negeri pada Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak mengecek tanggal 15
anuari 2007 ke PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA Cabang Banten di
rang, baru terealisasi sebanyak 18 orang dengan Negara tujuan
unei Darusalam, kemudian Tahap II sebanyak 75 orang tujuan Negara
alaysia dan Brunei Darusalam namun kenyataannya sama sekali belum
diberangkatkan oleh Martinudin selaku Pimpinan PT. ELKARIM
MAKMUR SENTOSA Cabang Serang begitu juga untuk Tahap III
^ebanyak 16 orang kenyataannya sama sekali belum diberangkatkan
h PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA ;
wa selanjutnya setelah saksi Drs. H. Heri Mulyadi selaku Kasubdin
latihan dan Penempatan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Lebak dan saksi Suprapto selaku Kasi
Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Lebak melakukan pengecekan secara
keseluruhan dana penempatan untuk 18 orang tersebut sebanyak Rp.
107.187.000,00 kemudian untuk pengembalian pinjaman untuk 18
orang tersebut sama sekali belum ada pengembalian' kemudian
Martinudin selaku Pimpinan atau Kepala PT. ELKARIM MAKMUR
RFMTTiftA P^K^^n B*~.1.*1 n *— I > r+
calon TKI Tahap I tersebut yang akan d'berangkatkan ke Luar Negeri
menjadi terkendala, selanjutnya saksi Drs. Heri Mulyadi selaku Kasubdin
Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan
Ternsmigrasi Kabupaten Lebak dan saksi Suprapto selaku Kasi
Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri pada Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Lebak kemudian melaporkan kepada
Terdakwa ;
Selanjutnya pada bulan Januari 2007 saksi Drs. Heri Mulyadi dan
Suprapto diperintahkan Terdakwa koordinasi dengan Direktur Utama
Pusat PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA saksi Drs.Abdul Karim di
Jakarta guna penyelesaian pemberangkatan calon TKI tersebut ke Luar
Negeri, setelah saksi Heri Mulyadi dan saksi Suprapto bertemu dengan
Direktur Utama Pusat PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA saksi Drs.
Abdui Karim kemudian membahas tentang pemberangkatan sisa calon
TKI ke Luar Negeri baik Tahap I maupun Tahap II dan Tahap II! yang
mana dana pinjaman tersebut secara keseluruhan telah dicairkan dan
Martinudin telah menerima dana pinjaman tersebut secara keseluruhan
sebesar Rp. 787.120.000,00 (tujuh ratus delapan puluh tujuh juta seratus
puluh ribu rupiah) ;
jnjutnya saksi Drs. Heri Mulyadi dan saksi Suprapto dengan Direktur
la Pusat PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA saksi Drs. Abdul Karim
ibicarakan tentang pemberangkatan calon TKI ke Luar Negeri
Fsebut selanjutnya saksi Abdul Karim bersedia bertanggungjawab untuk
^^^^^emberangkatan tersebut dengan cara terlebih dahulu mengumpulkan
^jpn TKI yang belum diberangkatkan ke Luar Negeri selanjutnya pada
igal 27 Januari 2007 saksi Heri Mulyadi dan saksi Suprapto
(gumpulkan calon-calon TKI tersebut di Kantor cabang PT. ELKARIM
(KMUR SENTOSA di Serang dan pada saat itu hadir sebanyak 134
'orang calon TKI ;

Selanjutnya dilakukan kerja sama kembali dengan pihak ke 3 dalam hal


ini dengan Direktur Utama Pusat PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA
saksi Drs. Abdul Karim dengan di hadapan Notaris dan dasar hukumnya
yaitu dengan Direktur Pusat PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA , Dasar
Hukumnya ada Akta Perjanjian Kerja Sama No. 01 tanggal ,12 Juli 2007
di hadapan Notaris John Heri Azmi, Pihak Pertama Saudara SAHAT H.
RINAMRFI A <5W mu o«k~«.,: i»_.i_ ™ -^ ., .
Transmigrasi Kabupaten Lebak dan Pihak Kedua saudsra Abdul Karim
sebagai Direktur Pusat PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA ;
- Bahwa setelah Martinudin kabur maka untuk keberangkatan sisa calon
TKI ke Luar Negeri maupun dana tersebut diambil alih saksi Drs. Abdul
Karim sebagai Direktur PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA, selanjutnya
saksi Drs. Abdul Karim selaku Direktur Utama Pusat PT. ELKARIM
MAKMUR SENTOSA menerima dana pinjaman tersebut dari Terdakwa
secara bertahap, sebagai berikut : Tahap I sebesar Rp. 2.500.000,00
(dua juta lima ratus ribu rupiah) tanggal 17 Januari 2007, Tahap II
sebesar Rp.5.000.000,00 tanggal 26 Januari 2007 , Tahap III sebesarRp.
50.000.000,00 tanggal 26 Maret 2007 yang mana dana pinjaman
tersebut diambil dari sisa dana tersebut yang disimpan di Kas Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak seoesar Rp.
197.850.000,00 (seratus sembilan puluh tujuh delapan ratus lima puluh
ribu rupiah);
- Selanjutnya untuk pemberangkatan calon Tenaga Kerja Indonesia ( TKI)
yang berasal dari Kabupaten Lebak ke Luar Negeri secara nyata yang
diberangkatkan oleh saksi Drs. Abdul Karim selaku Direktur Utama Pusat
PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA secara keseluruhan sebanyak 86
prang ditambah yang sudah diberangkatkan sebelumnya oleh Martinudin
banyak 12 orang TKI, sehingga secara total menjadi 104 TKI dari dana
cara keseluruhan Rp 787.120.000,00 (tujuh ratus deiapan puluh tujuh
uta seratus dua puluh ribu rupiah);
rangkaian perbuatan melawan hukum yang dilakukan Terdakwa
bagaimana diuraikan tersebut di atas telah memperkaya dirinya sendiri
x rraupun orang lain yaitu Martinudin sehingga dapat mengakibatkan kerugian
•j^gangan Negara dalam hal ini Pemsrintah Kabupaten Lebak cq Dinas Tenaga
dan Transmigrasi Kabupaten Lebak secara keseluruhan sebesar Rp.
:429.000,00 (lima ratus tiga puluh dua juta empat ratus dua puluh sembilan
" ribu rupiah);
Perbutan Tedakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 2 jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Undang-Undang Nomor: 20 Tahun
2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor: 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasanan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 56 Ayat (2) KUHP ;
ATA II
Bahwa Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA, SH.MH. selaku Kepala
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak Tahun 2003 - Tahun
2009 berdasarkan Sural Keputusan Bupati Lebak No. 562/ Kep.179
/Disnakertrans/ 2006 tanggal 31 Mei 2006, telah ditunjuk sebagai penyalur
pinjaman pembiayaan penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri
yang berasal dari Kabupaten Lebak dan ditunjuk untuk melaksanakan Perjanjian
Kerjasama dengan Perusahaan Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memenuhi persyaratan serta memiliki
Kapabilitas baik untuk melaksanakan penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke
Luar Negeri asal Kabupaten Lebak bersama-sama dengan Martinudin (belum
tertangkap) selaku kepala cabang PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA Provinsi
Banten sebagai Pihak Kedua dalam hal penempatan Tenaga Kerja Indonesia Ke
Luar Negeri asal Kabupaten Lebak, pada hari yang sudah tidak ingat lagi bulan
September 2006 dan bulan Desember 2006 atau setidak-tidaknya pada waktu
lain dalam bulan September dan Desember 2006 bertempat di kantor Dinas
Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Kabupaten Lebak atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat lain yang masih termasuk dalam Daerah hukum Pengadilan
Negeri Rangkasbitung, dengan sengaja memberi kesempatan, sarana atau
terangan untuk melakukan kejahatan, telah dengan melawan hukum
akukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
orasi yang dapat merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara,
am hal ini Terdakwa selaku Kepala Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi
abupaten Lebak Tahun 2003-Tahun 2009 yang bertanggungjawab sebagai
penyalur pinjaman pembiayaan penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar
egeri yang berasal dari Kabupaten Lebak, yang mana untUK kegiatan Bantuan
injaman Pembiayaan Penempatan TKI ke Luar Negeri yang berasal dari
bupaten Lebak bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
rah (APBD) Tahun Anggaran 2006 berupa Bantuan dalam DIPA pada
gian Setda Kabupaten Lebak dalam mata Anggaran Belanja Penyertaan
modal untuk kegiatan bantuan Pembiayaan Penempatan TKI ke Luar Negeri
sebesar Rp. 985.000.000,00 (sembilan ratus delapan puluh lima juta rupiah)
dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
- Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 903 / 2429 /
SJ tanggal 21 September 2005 perihal Tehnis Penyusunan APBD
Pembahasan dan Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD /
Don ihihon ADDn T.^U. .-. A——— , . . . - ^ rtAA'i 1_ i.. f»
Nomor 2(a) (c) tentang pembiayaan Investasi (Penyertaaan Modal)
Daerah antara lain :

- Investasi (Penyertaan Modal) Daerah digunakan untuk


menganggarkan sejumlah dana yang akan diinvesiasikan /
disertakan untuk merealisasi kerjasama dengan pihak ketiga dan
atau kepada Perusahaan Daerah /BUMD atau BUMN dalam
Tahun Anggaran-2006;
- Investasi (Penyertaan Modal) sebagaimana* dimaksud di atas
dapat merupakan dana yang disisihkan Pemerintah Daerah dalam
rangka pelayanan/pemberdayaan masyarakat seperti bantuan
modal kerja, pembentukan dana secara bergulir kepada kelompok
masyarakat, pemberian fasilitas kepada usaha mikro dan
menengah;
- Bahwa dalam rangka mengurangi pengangguran pada masyarakat
Kabupaten Lebak, maka dengan memanfaatkan kesempatan kerja atau
mengisi lapangan kerja yang ada di Luar Negeri melalui program
pinjaman dana untuk pembiayaan penempatan calon Tenaga Kerja
Indonesia (TKi) yang berasal dari Kabupaten Lebak, selanjutnya akan
meningkatkan kesejahteraan atau taraf hidup TKI dan keluarganya
rena dengan kerja ke Luar Negeri TKI akan mendapatkan penghasilan
g cukup dan meningkatkan kwalitas SDM Indonesia atau
erampilan TKI melalui pengalaman kerja Luar Negeri ;
aka sebagai tindak lanjut berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lebak
Nomor 562/Kep.179/Disnakertrans 2006 tanggal 31 Maret 2006 telah
menunjuk Terdakwa yang pada saat itu sebagai Kepala Dinas Tenaga
v& Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak, sebagai Penyalur Pinjaman
Pembiayaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar negeri yang
5£3t .sberasal dari Kabupaten Lebak dan ditunjuk untuk melaksanakan
_$J yPerjanjian Kerjasama dengan Perusahaan Pelaksanaan- Penempatan
sjji^/^ Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memenuhi persyaratan
serta memiliki Kapabilitas baik untuk melaksanakan penempatan Tenaga
Kerja Indonesia ke Luar Negeri asal Kabupaten Lebak ;
- Selanjutnya berdasarkan Keputusan Bupati Lebak tersebut maka
Terdakwa yang pada saat itu sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigarsi Kabupaten Lebak, telah mengeluarkan Keputusan Nomor :
514 Tahun 2006 tanaaal 2 Juni 2006 Perihal Pfimhentukan Tim SeteJmi
Administrasi Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta
Yang Melaksanakan Perekrutan di Kabupaten Lebak ;
Selanjutnya berdasarkan Keuputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrsi Kabupaten Lebak tersebut, telah diterbitkan Berita Acara
Penyeleksian Administrsi Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia Swasta (PPTKIS) Nomor : 01/TIM SELEKSI/VI/2006 tanggal
12 Juni 2006 yaitu sebanyak 3 PPTKIS, antara lain :
- PT GAYUM MULYA IKIF Cabang Provinsi B.anten ;'
- PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA Cabang Provinsi Banten ;
- PT. HEROTAMA INDONESIA Cabang Provinsi Banten ;
Setelah Tim Melakukan Penelitian dan Seleksi Administrasi dan Kinerja
kepada para Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta
(PPTKIS) maka Tim menyatakan bahwa PT. ELKARIM MAKMUR
SENTOSA Cabang Provinsi Banten ditetapkan sebagai Pelaksana
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang dapat
diajukan sebagai mitra kerja dengan Pemerintah Daerah dalam rangka
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Lebak yang
menriapatkan Bantuan Pinjaman Pembiayaan Penempatan TKI ke Luar
Negeri melalui APBD Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2006 ;
elanjutnya dilakukan Akta Perjanjian Kerjasama Nomor 09 tanggal 22
ptember 2006 di hadapan Notaris John Heri Azmi, SH. Pihak Pertama
rdakwa SAHAT H. SINAMBELA SH.MH. yang pada saat itu sebagai
epala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak dengan
Pihak Kedua Saudara Martinudin sebagai Kepala Cabang Provinsi
fanten PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA. dengan materi perjanjian
ina Pembiayaan TKI Tahun 2006 di Kabupaten Lebak yang Dana
D tersebut bersifat pinjaman dan sesuai dengan Perjanjian
jasama Nomor : 09 tanggal 22 September 2006 ysng disahkan oleh
hdf^3^ J°hn Heri Azmi' SH' tersebut maka dana P'nJaman tersebut
**** harus dikembalikan melalui Kas Negara oleh para TKI dalam jangka
waktu 10 bulan terhiiung 1(satu) bulan setelah penempatan. maksudnya
bahwa TKI yang menerima pinjaman harus mengembalikan pinjamannya
selama 10 (sepuluh) bulan dengan cara dicicil terhitung sejak 1(satu)
bulan bekerja di Luar Negeri;
Berdasarkan ketentuan - ketentuan atau aturan tersebut di atas,
selanjutnya oleh Terdakwa tidak dilaksanakan «>h™ai™n* m«,*;
oleh karena itu Terdakwa telah melakukan perbuatan melawan hukum
yaitu :
Terdakwa membuat Nota Dinas sebanyak 3(tiga) kali yang ditujukan
kepada Bupati Lebak yaitu :
- Nota Dinas Nomor : 560/913-Disnakertrans/2006 tanggal 05
September 2006 dari Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA, SH.MH.
yang pada saat itu Kepala Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Lebak, kepada Bupati Lebak, Perihal. Pengajuan Biaya
Penempatan TKI ke Luar Negeri pnra calon TKI asal Kabupaten
Lebak Tahap I sebanyak 65 (enam puluh lima) orang dengan
Anggaran biaya penempatan yang dimohonkan para Calon TKI
sebesar Rp. 366.970.000,00 (tiga ratus enam puluh enam juta
sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah).
- Nota Dinas Nomor : 560/1193-Disnakertrans/2006 tanggal 06
Desember 2006 dari Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA, SH.MH.
yang pada saat itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Lebak, kepada Bupati Lebak, Perihal Pengajuan Biaya
enempatan TKI ke Luar Negeri para calon TKI asal Kabupaten
bak Tahap II sebanyak 75 (tujuh puluh lima) orang dengan
ggaran biaya penempatan yang dimohonkan para Calon TKI
ebesar Rp. 508.000.000,00 (lima ratus delapan juta rupiah).
Nota Dinas Nomor : 560/1299-Cisnakertrans/2006 tanggal 12
Desember 2006 dari Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA, SH..MH.
#%^ ang pada saat iiu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
^bupaten Lebak. kepada Bupati Lebak, Perihal Pengajukan
ya Penempatan TKI ke Luar Negeri para calon TKI asal
'^-J'/J^bupaten Lebak Tahap III sebanyak 16 (enam belas) orang
dengan Anggaran biaya penempatan yang dimononkan para calon
TKI sebesar Rp. 110.000.000,00 (seratus sepuluh juta rupiah).
- Adanya Kerja sama Nomor : 09 tanggal 22 September 2006 yang
disahkan oleh Notaris John Heri Azmi, SH. Tesebut maka dana pinjaman
tersebut harus dikembalikan melalui Kas Daerah oleh para TKI dalam
jangka waktu 10 bulan tehitung 1 bulan setelah penempatan, maksudnya
para TKI yang menerima pinjaman harus mengembaliKan pinjamannya
selama 10 bulan dengan cara dicicil tehitung sejak 1 bulan bekerja di
Luar Negeri maka Martinudin, sebagai Kepala Cabang Provinsi Banten
Kabupaten Lebak hasil dari rekrutan dan seleksi disampaikan kepada
Terdakwa yang pada saat itu selaku kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Lebak Dinas untuk dimohonkan biaya berupa
Dana Pinjaman proses Penempatan tersebut ;
Bahwa ketiga Nota dinas yang dibuat oleh Terdakwa yang ditujukan
kepada Bupati Lebak Prihal para calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
yang berasal dari Kabupaten Lebak tersebut akan ditemoatkan/bekerja
pada bidang pekerjaan sektor Perkebunan, Mekanik. Cleaning Service.
Host Keeping dan Welder Operator ;
Selanjutnya Pihak Pemda Kabupaten Lebak dalam hal ini Bupati Lebak
menyetujui untuk dilakukan Pencairan adanya Pengajuan Dana Pinjaman
dimaksud lalu dilakukan Proses Administrasi Keuangan selanjutnya
Berdasarkan SPM No. 950/1406/BL tanggal 21-09-2006 SPM No. 950
2348/BL tanggal 20-12-2006 dan SPM No. 950/2534/BL tanggal 25-12-
2006 selanjutnya dipindah bukukan ke Nomor Rekening 01900 1003259
pada Bank Jabar milik Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten
bak (Disnakertrans) ;
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak (Disnakertrans)
jap Calon TKI tersebut untuk dicairkan dananya sebagai berikut :
Tahap Pertama cair sebesar Rp. 366.970.000,00 bulan September
2006;

Tahap Kedua cair sebesar Rp. 508.000.000,00 bulan Desember


2006;

Tahap Ketiga cair sebesar Rp. 110.000.000,00 tanggal bulan


Desember 2006;
nlah Anggaran yang terserap sejumlah Rp. 787.120.000,00 dari total
u Rp. 984.970.000,00 ;
Jelanjutnya Terdakwa yang pada saat itu selaku Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak dengan sengaja membantu
Martinudin sebagai Kepala Cabang Provinsi Banten PT. ELKARIM
MAKMUR SENTOSA dengan memberi kesempatan. sarana atau
keterangan untuk melakukan kejahatan, dengan cara setelah Terdakwa
membuat permohonan Nota Dinas kepada Pemerintah Kabupaten Lebak
sebanyak 3 (tiga) kali yaitu Nota Dinas No. 560/913 Disnakertrans /2006
tanggal 05 September 2006 Nota Dinas No. 560/1193 Disnakertrans
2006 tanqqal 06 Desember POOfi Nnta ninac kin tuum^tia r\i~~-t,^
ke Luar Negeri para calon TKI asal Kabupaten Lebak tersebut disertai
proposal daftar rekapitulasi calon tenagan kerja Indonesia ( TKI) asal
Kabupaten Lebak ;
- Selanjutnya oleh Terdakwa dengan memerintahkan Bendahara Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak kemudian mengambil
uang pinjaman dimaksud sebesar Rp. 366.970.000,00 (tiga ratus enam
puluh enam juta sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah) untuk Tahap I,
selanjutnya uang tersebut oleh Terdakwa langsung diserahkan kepada
Martinudin selaku Pimpinan atau kepala PT. ELKARIM MAKMUR
SENTOSA Cabang Provinsi Banten, begitu juga dengan dana pinjaman
dimaksud untuk pencairan Tahap dua dan Tahap tiga oleh Terdakwa
tidak langsung diberikan kepada Martinudin namun bertahap sesuai
kebutuhan PJTKI yang diusulkan oleh Terdakwa yang pada saat itu
sebagai kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Lebak, sehingga secara keseluruhan total dana yang sudah
dicairkan dan diserahkan oleh Terdakwa kepada Martinudin sebagai
Pimpinan atau Kepala PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA Cabang
Provinsi Banten sebesar Rp. 787.120.000,00 (tujuh ratus delapan puluh
jjuh juta seratus dua puluh ribu rupiah) dan adanya sisa di Kas Dinas
)esar Rp. 197.850.000,00 (seratus sembilan puluh tujuh juta delapan
jlus lima puluh ribu rupiah) yang mana sisa dana tersebut belum
isetorkan ke Kas Daerah ;
Bahwa selanjutnya secara keseluruhan calon TKI berasal dari kabupaten
^p^u^v lebak yang ditempatkan ke Luar Negeri oleh Martinudin selaku Pimpinan
,4/S^T- ELKAR,M MAKMUR SENTOSA Cabang Provinsi Banten sebanyak
^7vF|6 orang, yang terbagi dalam 3(tiga) Tahap, yaitu Tahap ke Isebanyak
' b $Yran9 yang beran9kat namun kenyataannya setelah saksi Drs.Heri
*#/y[yadi selaku Kasubdin Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja pada
*-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak dan saksi
Suprapto selaku Kasi Penempatan Tenaga kerja Luar Negeri pada Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak mengecek tanggal 15
Januari 2007 ke PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA Cabang Banten di
Serang, baru terealisasi sebanyak 18 orang dengan Negara tujuan
Brunei Darusalam, kemudian Tahap II sebanyak 75 orang tujuan Negara
Malaysia dan Brunei Darusalam namun kenyataannya sama sekali belum
fiihprannkatlran r\lah m-,,-,„. .-..
sebanyak 16 orang kenyataannya sama sekali belum diberangkatkan
Oleh PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA ;
- Bahwa selanjutnya setelah saksi Drs. H. Heri Mulyadi selaku Kasubdin
Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten l.ebak dan saksi Suprapto selaku Kasi
Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Lebak melakukan pengecekan secara
keseluruhan dana penempatan untuk 18 orang tersebut sebanyak Rp.
107.187.000,00 , kemudian untuk pengembalian pinjarnan untuk 18
orang tersebut sama sekali belum ada perfgembalian kemudian
Martinudin selaku Pimpinan atau Kepala PT. ELKARIM MAKMUR
SENTOSA Cabang Provinsi Banten pada tanggal 16 Januari 2007
menghilang dan kabur sehingga tidak dapat dihubungi lagi, sehingga sisa
calon TKI Tahap Itersebut yang akan diberangkatkan ke Luar Negeri
menjadi terkendala, selanjutnya saksi Drs. Heri Mulyadi selaku Kasubdin
Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan
Ternsmigrasi Kabupaten Lebak dan saksi Suprapto selaku Kasi
"^nempatan Tenaga Kerja Luar Negeri pada Dinas Tenaga Kerja
Transmigrasi Kabupaten Lebak kemudian melaporkan kepada
ikwa ;

ijutnya pada bulan Januari 2007 saksi Drs. Heri Mulyadi dan
Jrapto diperintahkan Terdakwa koordinasi dengan Direktur Utama
^Pusat PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA saksi Drs.Abdul Karim di
Jakarta guna penyelesaian pemberangkatan calon TKI tersebut ke Luar
sgeri, setelah saksi Heri Mulyadi dan saksi Suprapto beriemu dengan
rektur Utama Pusat PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA saksi Drs.
"-* sf/yfcdU' Karim kemudian membahas tentang pemberangkatan sisa calon
-*&&fm ke Luar Negeri baik Tahap Imaupun Tahap I dan Tahap III yang
mana dana pinjaman tersebut secara keseluruhan telah dicairkan dan
Martinudin telah menerima dana pinjaman tersebut secara keseluruhan
sebesar Rp. 787.120.000.00 (tujuh ratus delapan puluh tujuh juta seratus
dua puluh ribu rupiah) ;
Selanjutnya saksi Drs. Heri Mulyadi dan saksi Suprapto denoan Direktur
Utama Pusat PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA saksi Drs. Abdul Karim
membicarakan tentang pemberangkatan calon TKI ke Luar Negeri
tersebut selanjutnya saksi Abdul Karim benwdla hori,n,o,,n™„,.„t
mengumpulkan calon TKI yag belum diberangkatkan ke Luar Negeri
selanjutnya pada tanggal 27 Januari 2007 saksi Heri Mulyadi dan saksi
Suprapto mengumpulkan calon-calon TKI tersebut di Kantor cabang PT.
ELKARIM MAKMUR SENTOSA di Serang dan pada saat itu hadir
sebanyak 134 orang calon TKI ;
Selanjutnya dilakukan kerja sama kembali dengan pihak ke 3 dalam hal
ini dengan Direktur Utama Pusat PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA
saksi Drs. Abdul Karim dengan di hadapan Notaris dan dasar hukumnya
yaitu dengan Direktur Rusat PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA , Dasar
Hukumnya ada Akta Perjanjian Kerja Sama No. 01 tanggal 12 Juli 2007
di hadapan Notaris John Heri Azmi. Pihak Pertama Saudara SAHAT H.
SINAMBELA SH..MH. sebagai kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Lebak dan Pihak Kedua saudara Drs.Abdul
Karim sebagai Direktur Pusat PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA.
Bahwa setelah Martinudin kabur maka untuk keberangkatan sisa calon
TKI ke Luar Negeri maupun dana tersebut diambil alih saksi Drs. Abdul
Karim sebagai Direktur PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA, selanjutnya
saksi Drs. Abdul Karim selaku Direktur Utama Pusat PT. ELKARIM
KMUR SENTOSA menerima dana pinjaman tersebut dari Terdakwa
ra bertahap. sebagai berikut : Tahap I sebesar Rp. 2.500.000,00
juta lima ratus ribu rupiah) tanggal 17 Januari 2007. Tahap II
sar Rp. 5.000.000.00 tanggal 26 Januari 2007, Tahap III sebesar
50.000.000,00 tanggal 26 Maret 2007 yang mana dana pinjaman
tersebut diambil dari sisa dana tersebut yang disimpan di Kas Dinas
^Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak sebesar Rp.
3197.850.000,00 (seratus sembilan puluh tujuh delapan ratus lima puluh
u rupiah);
lanjutnya untuk pemberangkatan calon Tenaga Kerja Indonesia ( TKI)
yang berasal dari Kabupaten Lebak ke Luar Negeri secara nyata yang
diberangkatkan oleh saksi Drs. Abdul Karim selaku Direktur Utama Pusat
PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA secara keseluruhan sebanyak 86
orang ditambah yang sudah diberangkatkan sebelumnya oleh Martinudin
sebanyak 12 orang TKI, sehingga secara total menjadi 104 TKI dari
dana secara keseluruhan Rp. 787.120.000,00 (tujuh ratus delapan puluh
tujuh juta seratus dua puluh ribu rupiah);
Dari rannkaian nprhnatan motsumn hnki irn \r ann riuolriwan TorHaku/Q
maupun orang lain yaitu Martinudin sehingga dapat mengakibatkan kerugian
Keuangan Negara dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Lebak cq Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak secara keseluruhan
sebesar Rp. 532.429.000,00 (lima ratus tiga puluh dua juta ernpat ratus dua
puluh sembilan ribu rupiah);
Perbutan Tedakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Undang-Undang Nomor: 20 Tahun
2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor *31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasanan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 56 Ayat (2)«KUHP ;
*

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca Tuntutan Pidana Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan
Negeri Rangkasbitung tanggal 14 April 2011 sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA, SH.MH, terbukti secara sah
dan meyakinkan melakukan tindak pidana Korupsi sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor : 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasanan Tindak Pidana Korupsi jo Undang-
Undang Nomor : 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasanan Tindak Pidana Korupsi Jo.
al 56 Ayat (2) KUHP dalam Dakwaan Kedua ;
jatuhkan pidana terhadap Terdakwa SAHAT h. SINAMBELA, SH.MH
gan pidana penjara selama 3 (tiga) Tahun dan 6 (enam) bulan, dengan
erintah agar terhadap Terdakwa segera dilakukan penahanan dan denda
sebesar Rp. 50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah) Subsidair 8 (delapan)
Ax bulan kurungan;
^^Membayar uang pengganti sebesar Rp. 448.306.000.00 (empat ratus
§mpat puluh delapan juta tiga ratus enam ribu rupiah) Subsidair 1 (satu)
hun penjara ;
enyatakan barang bukti berupa :
Surat-surat berupa :
1. Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Lebak;

2. SPJ Pembayaran Pembiayaan Kegiatan Penyertaan Modal kepada


Disnakertrans Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2006 ;
3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lebak Tahun
Annnaran 90nB
4. Sural Edaran Menteri dalam Negeri Nomor : 903/2429/SJ Perihal
Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2005 ;
5. AKTA Perjanjian kerjasama dari Notaris John Heri Azmi, SH No. 09
tanggal 22 September 2006 ;
AKTA Pembaharuan Perjanjian Kerjasama dari Notaris John Heri
Azmi, SH No. 09 tanggal 02 Juli 2007 ;
6. Daftar Penguji Surai Perintah Membayar Uang No. 1406/DP-BL/2006
tanggal 21 September 2006 ;
Daftar Penguji Surat Perintah Membayar Uang No. 2348/DP-BL/2006
Tanggal 20 Desember 2006 ;
Daftar Penguji Surat Perintah Membayar Uang No. 2534/DP-BL/2006
Tanggal 26 Desember 2006 ;
7. Daftar Realisasi Angsuran Dana Talangan / Pinjaman Penempatan
TKI Ke luar Negeri Dari PT Elkarim kepada Disnakertrans Juli 2009 ;
8. Daftar Perjanjian Kerjasama Tenaga Kerja Indonesia ;
9. Rekapitulasi dana talangan TKI Tahun 2006 sampai dengan Mei
Disnakersos Kabupaten Lebak;
ermohonan biaya belanja aparatur Daerah untuk keperluan belanja
mbiayaan pada kegiatan penyertaan kemitraan usaha Nakertrans
da kantor Sekda yang dilaksanakan oleh Disnakertrans ;
ermohonan kerjasama penempatan TKI ke Luar Negeri;
'2. Keputusan DPRD Kabupaten Lebak No. 172.2/Kep 03-DPRD/2006 ;
>l3.Lembar Daerah Kabupaten Lebak No. 8 Tahun 2002 seri D ;
Keputusan Bupati Lebak No. 950/ Kep 256/ Urn/ 2004 ;
ganda Bukti setoran bank Jabar Banten ;
itansi Biaya Penempatan TKI Tahap I tanggal 25 September
006;
. Kurtansi biaya penempatan TKI ke Malaysia tanggal 06 Maret 2007 ;
18.Laporan realisasi Pinjaman dan Angsuran biaya penempatan TKI
Kabupaten Lebak Negara Malaysia dan Brunai periode sampai
dengan 17 Januari 2007 ;
19.Biaya pertemuan calon TKI di Serang dalam rangka penyelesaian
penempatan TKI sebanyak 133 orang ;
20.Kuitansi biaya penempatan TKI Tahap II;
21. Realisasi pelaksanaan orogram penempatan TKI ke Luar Negeri
melalui dana Talangan Pemda Lebak ;
f

22.1 (satu) berkas perincian Penggunaan Dana Talangan/ Pinjaman


Biaya penempatan TKI ke luar Negeri dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Lebak posisi sampai dengan bulan Oktober;
23. Daftar Realisasi Angsuran Dana Talangan/Pinjaman Penempatan
TKI ke Luar Negeri dari PT. Elkarim kepada Disnakertrans tertanggal
2Maret2010;
24. Keputusan Bupati No. 562/ Kep.179/Disnakertrans/2006 ;
Tetap terlampir dalam berkas.
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar oiaya perkara sebesar Rp.
10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).
Membaca putusan Pengadilan Negeri Rangkasbitung No.236 ' Pid.B /
2010/PN.RKB tanggal 08 Juni 2011 yang amar lengkapnya sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa SAHAT. H SINAMBELA, SH. MH terbukti secara
sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "KORUPSI";
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa SAHAT. H. SINAMBELA. SH. MH
oieh karena ftu dengan pidana penjara selama 1(satu) Tahun;
3. Menjatuhkan pidana denda kepada Terdakwa SAHAT H SINAMBELA. SH.
MH sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);
Menetapkan apabila pidana denda tidak dibayar diganti dengan pidana
c\ kurungan selama 2 (dua) bulan ;
ft J Menetapkan agar Terdakwa untuk ditahan ;
Menetapkan barang bukti berupa :
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Lebak;

SPJ.Pembayaran Pembiayaan Kegiatan Penyertaan Modal


iKepada Disnaker;
I
'Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lebak
Tahun Anggaran 2006 ;
vH^V
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 903/2492/SJ/Perihal
Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2006 dan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2005 ;
Akta Perjanjian Kerjasama dari Notaris John Heri Azmi, SH No.09
tanggal 22 September 2006 ;
Akta Pembaharuan Perjanjian Kerjasama dari Notaris John Heri
Azmi, SH. No.09 tanggal 02 Juli 2007 ;
naftsr D E>r»ni h i c,,, n „,;.,..„ i
Daftar Penguji Surat Perintah Membayar Uang No. 2348/DP-
BL/2006 tanggal 20 Desember 2006 ;
Daftar Penguji Surat Perintah Mambayar Uang No. 2534/DP-
BL/2006 tanggal 26 Desember 2006 ;
7. Daftar Realisasi Angsuran Dana Talangan/Pinjaman Penempatan
TKI ke Luar Negeri dari PT. Elkarim kepada Disnakertrans ;
8. Daftar Perjanjian Kerjasama Tenaga Kerja Indonesia ;
9. Rekapitulasi Dana Talangan TKI Tahun 2006 sampai dengan Mei
Disnakersos Kabupaten Lebak;
10 Permohonan biaya belanja pembiayaan pada kegiatan oenyertaan
kemitraan usaha Nakertrans pada kantor Sekda yang
dilaksanakan oleh Disnakertans;
11 Permohonan kerjasama penempatan TKI ke Luar Negeri ;
12 Keputusan DPR Kabupaten Lebak No.172.2/Kep.08-DPRD/2006 ;

13. Lembaran Daerah Kabupaten Lebak No. 8 Tahun 2002 seri D ;


14 Keputusan Bupati Lebak No.950/K.ep-256/Um/2004 ;
15 Tanda Bukti Setoran Bank Jabar Banten ;
Kuitansi biaya penempatan TKI Tahap I tanggal 25 September
2006;

Kuitansi biaya penempatan TKI ke Malaysia tanggal 6 Maret


2007;

Laporan Realisasi Pinjaman dan angsuran biaya penempatan TKI


Kabupaten Lebak ke Negara Malaysia dan Brunai;
Biaya pertemuan Calon TKI di Serang dalam rangka penyelesaian
enempatan TKI sebanyak 133 orang ;
uitansi Penempatan TKI Tahap II.
ealisasi Pelaksaan Program Penempatan TKI ke Luar Negeri
melalui Dana Talangan Pemda Lebak ;
1 (satu) berkas ) perincian Penggunaaan Dana Talangan /
Pinjaman Biaya Penempatan TKI ke Luar Negeri melalui Dana
Talangan Pemda ;
23 Daftar Realisasi Angsuran Dana Talangan/Pinjaman Penempatan
TKI ke Luar Negeri dari PT. Elkarim kepada Disnakertrans tanggal
2 Maret 2010;
24. Keputusan Bupati No. 562/Kep.179/Disnakertrans/2006 ;
Tetao terlarnnir dalam herirac nark-ir* •
7. Membebankan Kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah);
Membaca putusan Pengadilan Tinggi Banten No. 6/PID.SUS/2011/
PT.BTN tanggal 23 Agustus 2011 yang amar lengkapnya sebagai berikut:
- Menerima permintaan banding dari Terdakwa dan Jaksa/Penuntut
Umum;

- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Rangkasbitung tanggal 08 Juni


2011 No:236/Pid.B/2010/PN.RKB. yang dimintakan banding tersebut,
sekedar mengenai lamanya pidana yang diiatuhkan, sehingga amar
selengkapnya seperti tercantum di oawah ini:

1. Menyatakan Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA, SH. MH , terbukti


secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
"KORUPSI";
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA,
SH. MH. oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua)
Tahun ;

Menjatuhkan pidana denda kepada Terdakwa SAHAT


H.SINAMBELA, SH.MH. Sebesar Rp 50.000.000,00 (lima puluh
/juta rupiah);
Menetapkan aoabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana
kurungan selama 2 (dua) bulan ;
5; Memerintahkan agar Terdakwa untuk ditahan ;
^^-^Menetapkan agar barang bukti berupa ;
fePenJabaran An"aran PendaPa*an dan Belanja Daerah
i ^'Kabupaten Lebak;

\K^jgyPt}' Pembayaran pembiayaan Kegiatan Penyertaan Modal


^\^^r*rS KePada Disnaker;
3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lebak
Tahun Anggaran 20C6 ;
4. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor :
903/2492/SJ/Perihal Pedpman Penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2006 dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Tahun Anggaran 2005;
5. Akta Perjanjian Kerjasama dari Notaris John Heri Azmi, SH
No.09 tangqal 22 Seotemhpr ?nnfi •
Akta Pembaharuan Perjanjian Kerjasama dari Notaris John
Heri Azmi, SH. No.09 tanggal 02 Jul! 2007 ;
6. Daftar Penguji Surat Perintah Membayar Uang No. 1406/DP-
BL/2006 tanggal 21 September 2006 ;
Daftar Penguji Surat Perintah Membayar Uang No. 2348/DP-
BL/2006 tanggal 20 Desember 2006 ;
Daftar Penguji Surat Perintah Membayar Uang No. 2534/DP-
BL/2006 tanggal 26 Desember 2006 ;
7. Daftar Realisasi Angsuran Dana Talangan / Pinjaman
Penempatan TKI ke Luar Negeri dari PT. Elkarim kepada
Disnakertrans;
8. Daftar Perjanjian Kerjasama Tenag3 Kerja Indonesia ;
9. Rekapitulasi Dana Talangan TKI Tahun 2006 sampai dengan
Mei Disnakersos Kabupaten Lebak ;
10 Permohonan biaya belanja pembiayaan pada kegiatan
penyertaan kemitraan usaha Nakertrans pada kantor Sekda
yang dilaksanakan oleh Disnakertans ;
Permohonan kerjasama penempatan TKI ke Luar Negeri;
Keputusan DPR Kabupaten Lebak No.172.2/Kep.08-DPRD/
2006;

Lembaran Daerah Kabupaten Lebak No. 8 Tahun 2002 seri C.


Keputusan Bcipati Lebak No.950/Kep-256/Um/.?0Q4 ;
Tanda Bukti Setoran Bank Jabar Banten ; *
Kuitansi biaya penempatan TKI Tahap I tanggal 25 September
'06;

|l?wtansi biaya penempatan TKI ke Malaysia tanggal 6 Maret

Laporan Realisasi Pinjaman dan angsuran biaya penempatan


TKI Kabupaten Lebak ke Negara Malaysia dan Brunai;
19 Biaya pertemuan Calon TKI di Serang dalam rangka
penyelesaian Penempatan TKI sebanyak 133orang ;
20 . Kuitansi Penempatan TKI Tahap II ;

21 . Realisasi Pelaksaan Program Penempatan TKI ke Luar Negeri


melalui Dana Talangan Pemda Lebak ;
22 . 1(satu) berkas perincian Penggunaaan Dana Talangan
/Pinjaman Biaya Penempatan TKI ke Luar Negeri melalui Dana
23. Daftar Realisasi Angsuran Dana Talangan / Pinjaman
Penempatan TKI ke Luar Negeri dari PT. Elkarim kepada
Disnakertrans tanggal 2 Maret 2010 ;
24. Keputusan Bupati No. 562/Kep.179/Disnakertrans/2006 ;
i

Tetap terlampir dalam berkas perkara ;


7. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara pada kedua tingkat
peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu
rupiah).

Mengingat akan akta tentang permchcnan kasasi Nomor ; 16/Akta.Pid/


2011 / PN.Rkb yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri
Rangkasbitung yang menerangkan, bahwa pada tanggal 15 September 2011
Jaksa/Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan
Pengadilan Tinggi tersebut;
Mengingat pula akan akta tentang permohonan kasasi Nomor : 16/
Akta.Pid / 2011 l PN.Rkb yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
Rngkasbitung yang menerangkan, bahwa pada tanggal 22 September 2011
Terdakwa juga mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan
Tinggi tersebut;
Memperhatikan memori kasasi tanggal 19 September 2011 dari
aksa/Penuntut Umum sebagai Pemohon Kasasi I yang diterima di
epaniteraan Pengadilan Negeri Rangkasbitung pada tanggal 19 September
2011;

Memperhatikan pula memori kasasi tanggal 04 Oktober 2011 dari


Jerdakwa sebagai Pemohon Kasasi II juga sebagai Termohon Kasasi yang
iterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rangkasbitung pada tanggal 04
bober 2011';.
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah
diberitahukan kepada Jaksa / Penunutut Umum dan Terdakwa masing-masing
pada tanggal 12 September 2011 dan tanggal 13 September 2011, kemudian
Jaksa/Penuntut Umum dan Terdakwa mengajukan permohonan kasasi masing-
masing pada tanggal 15 September 2011 dan tanggal 22 September 2011
serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Rangkasbitung masing-masing pada tanggal 19 September 2011 dan tanggal
04 Oktober 2011 dengan demikian permohonan kasasi beserta dengsn alasan-
alasannya telah diajukan dalam tenqQana waktu dan denaan cara mem init
Undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara
formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa alasan-alasan permohonan kasasi yang diajukan
oleh para Pemohon Kasasi pada pokoknya sebagai berikut :
Alasan-alasan Pemohon Kasasi l/Jaksa I/Penuntut Umum :
1. Bahwa putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Banten lebih ringan
yaitu dengan hukuman 2 (dua) Tahun sedangkan Tuntutan Jaksa /
Penuntut Umum menuntut Terdakwa dengan hukuman selama 3 (tiga)
Tahun dan 6 (enam) bulan penjara dan putusan Pengadilan Tinggi
Banten tersebut belum memenuhi 2/3 tuntutan Jaksa/Penuntut Umum
sehingga belum memenuhi rasa keadilan dimasyarakat;
2. Bahwa dalam putusan Pengadilan Tinggi Banten Denda sebesar Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) Subsidair 2(dua) bulan kurungan
dan tidak mencantumkan uang pengganti, sedangkan dalam Tuntutan
Kami Jaksa / Penuntut umum mencantumkan uang Denda sebesar Rp
50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah) Subsidair 8 (delapan) bulan
kurungan dan uang pengganti sebesar Rp 448.306.000.00 (empat ratus
empat puluh delapan juta tiga ratus enam ribu rupiah) Subsidair 1 (satu)
Tahun penjara ;
n-alasan Pemohon Kasasi II /Terdakwa :
CARA MENGADILI TIDAK DILAKSANAKAN MENURUT KETENTUAN
UNDANG-UNDANG:

if^^fe Bahwa Judex Facti dalam memeriksa dan mengadili perkara ini
telah lalai memenuhi syarat yang ditentukan Undang-Undang
'akni ketentuan Pasal 197 Ayat (1) huruf d KUHAP. Pasal 197
.yat (I) huruf d KUHAP menentukan sural putusan memuat :
.Pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta
dan keadaan beserta alat pembuktian yang diperoleh dan
pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentuan kesalahan
Terdakwa". Penjelasan Pasal 197 Ayat (1) huruf d menyatakan".
Yang dimaksud dengan fakta dan keadaan ialah segala apa yang
ada dan apa yang diketemukan oleh pihak dalam proses antara
lain Penuntut Umum, Saksi, Ahli, Terdakwa, Penasihat Hukum
dara Saksi Korban". Tidak dipenuhinya ketentuan Pasal 197 Ayat
(1) huruf dKUHAP beserta akibat hukumnya pada Ayat (2) Pasal
197 KUHAP), mengakibatkan putusan batal demi hukum. Pasal
suatu keputusan harus sudah mempertimbangkan semua fakta
yang meliputi perkara tersebut. Semua fakta dan keadaan yang
terungkap dalam pemeriksaan persidangan yang dapat
mempengaruhi pembuktian unsur-unsur tanpa kecuali harus
dipertimbangkan. Pemeriksaan dalam perkara pidana adalah
untuk memperoleh suatu kehenaran materiil maka untuk sampai
pada kesimpulan suatu unsurdelik telah terbukti atau tidak, semua
fakta yang berhubungan dengan unsur itu harus sudah
dipertimbangkan sesuai dengan hukum pembuktian, jadi tanpa
kecuali fakta dan keadaan harus dipertimbangkan ;
Sejalan dengan ketentuan hukum yang dikemukakan di atas,
maka pertimbangan hukum Judex Facti terhadap unsur-unsur
tindak pidana yang didakwakan sebagaimana tertuang dalam
Putusan Pengadilan Tinggi Banten Nomor : 6/Pid.Sus/2011/PT.
BTN tanggal 23 Agustus 2011 jo Putusan Pengadilan Negeri
^Rangkasbitung Nomor: 236 / Pid.B / 2010/PN. RKB tanggal 8Juni
111 telah didasarkan pertimbangan hukum yang sangat sumir,
ik obyektif dan tidak sempurna karena pertimbangannya lebih
Inyak memperhatikan faktor-faktor dan keadaan serta saksi-
£aksi yang diajukan Jaksa/Penuntut Umum, sedangkan faktor dan
keadaan yang dapat mempengaruhi pembuktian unsur tindak
^ggg^ pidana yang dikemukakan Terdakwa maupun Penasehat Hukum
/$/Z+T S^erdakwa tidak mendapat penilaian dan dipertimbangkan ;
Jkibat cara mengadili tidak mengikuti ketentuan yang ditentukan
rW^ |^dang-undang telah menyebabkan pula Judex Facti salah dalam
\A^^Afenerapan hukum pembuktian (tidak memperhatikan kekuatan
•sSf^^pembuktian serta alat-alat bukti yang diperoleh di persidangan)
salah menerapkan hukum yang berlaku tentang Pelaksanaan
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ke Luar Negeri Yang
Berasal Dari Kabupaten Lebak pada Tahun Anggaran 2006 yang
dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004
tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di
Luar Negeri, Keputusan Bupati Lebak Nomor : 562/
KEP.179/Disnakertrans/2006 tanggal 21 Mei 2006 dan
direalisasikan dalam kaidah hukum Keperdataan yaitu Akta
Perjanjian Nomor : 09 Tanggal 22 September 2006 dan Akta
dibuat di hadapan Notaris John Heri Azmi, SH serta Perjanjian
yang dibuat antara Pemohon Kasasi dengan para Calon TKI dan
Undang-Undang Tentang Perseroan Terbatas ;
2. BAHWA JUDEX FACTI TELAH KELIRU MENERAPKAN HUKUM DAN
ATAU TELAH MELANGGAR KETENTUAN HUKUM ATAU KURANG
CUKUP MEMPERTIMBANGKAN (ONVOELDOENDE GEMOTIVEERD) ;
- Dalam pertimbangan hukum pada halaman 19 Putusan
Pengadilan Tinggi Banten , yang antara lain menyatakan :
" Menimbang. bahwa Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
sesungguhnya diatur dalam Peraturan Presiden ( Perpres) Nomor
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
yang dalam Pasal 2 Ayat (1) a. Mencantumkan tentang
Pengadaan Jasa lainnya termasuk Jasa Penyediaan Tenaga
Kerja, yang pembiayaannya bersumber dari APBD (Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah) "
•Menimbang; bahwa sejak awal dalam proses peiaunjukan PT.
^KARIM MAKMUR SENTOSA Cabang Provinsi Banten sendiri
dilaksanaksn tanpa berpedoman pada Perpres Nomor : 54
in 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
Sakwa selaku - leading sector " dalam rangka penyalur
Smbiayaan berdasarkan jabatannya sebagai Kepala Dinas
<^I?/^v Tenaga KerJa dan Transmigrasi Kabupaten Lebak,
<£%
"~" ^bertanggungjawab penuh atas program dimaksud termasuk
isiko kegagalan yang mungkin akan muncul dalam
ilaksanaannya... "
>ertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Tinggi Banten
tersebut adalah suatu kekeliruan nyata dan melanggar hukum
pembuktian, karena Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 201C
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah baru berlaku sejak
tanggal ditetapkan yaitu pada tanggal 6 Agustus 2010. Hal ini
sesuai dengan ketentuan Pasal 136 Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 yang menyatakan • ...Peraturan Presiden ini mulai
berlaku sejak tanggal ditetapkan...." Pada hal tindak pidana yang
didakwakan terhadap diri Pemohon Kasasi ada.ah Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah pada Tahun Anggaran 2006, dan
peraturan yang berlaku pada saat itu yang sah menurut hukum
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007. Oleh karena itu
pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Tinggi Banten yang
dalam perimbangan hukum menyatakan bahwa sejak awal dalam
proses penunjukan PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA Cabang
Propinsi Banten sendiri telah dilaksanakan tanpa berpedoman
pada Per pres Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah adalah suatu pelanggaran terhadap asas
Hukum Non Retro Aktif yaitu menerapakan hukum dengan berlaku
surut;

- Dengan demikian bahv/a Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun


2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tidak boieh
dfterapkan untuk kegiatan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2006 dan peraturan
Bng berlaku pada kegiatan pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
in Anggaran 2006 adalah Keputusan Presiden Nomor 80
n 2003 tentang Pedomar. Pelaksanaan Pengadaan
g/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah
hir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007. Dan
erdasarkan Pasal 135 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
/S0§J&v menyatakan ""KePutusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang
^/^^*^Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
IIS ^ tbagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
r r l (|jraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007, dicabut dan
;k^^//"yatakan tidak berlaku sejak tanggal 1Januari 2011...." ;

• .^VBahwa Judex Facti Pengadilan Tinggi Banten hanya mengambil


alih pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Negeri
Rangkasbitung, hal ini terlihat dalam halaman 20 dengan
menyatakan ; "sependapat dengan pertimbangan hukum Tingkat
Pertama dalam putusannya bahwa Terdakwa terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana
didakwakan kepadanya dan pertimbangan Hakim tingkat pertama
tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan
Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perxara ini ini dalam
tingkat banding kecuali pidana yang telah dijatuhkan oleh Maielis
Rangkasbitung terdapat kesalahan penerapan hukum dan tidak
menerapkan hukum pembuktian sebagaimana mestinya ;
Bahwa dalam memutus perkara a quo Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Banten tidak sempurna dalam memberikan pertimbangan
hukumnya (onvoeldoende gemotiveerd) karena dalam putusannya
dan hanya mengambtl alih dan menyetujui semua pertimbangan
hukum Putusan Pengadilan Negeri Rangkasbitung. Berdasarkan
Yurisprudensi Mahkamah Agung Rl Nomor : 492 K/Sip/1970
tanggal 16 Desember 1970 dinyatakan : Putusan Pengadilan
Tinggi harus dibatalkan karena kurang cukup pertimbangannya
(onvoeldoende gemotiveerd) , yaitr karena dalam putusannya
hanya mempertimbangkan soal mengesampingkan keberatan -
keberatan yang diajukan dalam memori banding dan tanpa
memeriksa perkara itu kembali, baik mengenai fakta-faktanya
maupun mengenai soal penerapan hukumnya terus menguatksn
putusan Pengadilan Negeri begitu saja ". Dengan demikian karena
tejelis Hakim Banding Pengadilan Tinggi Banten yang telah
an tidak sempuma dalam pertimbangan hukumnya maka
t^dasarkan Yurisprudensi tersebut , Putusan Pengadilan Tinggi
arjjls dibatalkan karena sama sekali tidak mempertimbangkan
^ara hukum keseluruhan berkas perkara ;
FACTI TIDAK TEPAT DAN ATAU KELIRU DALAM
ENERAPKAN HUKUM DAN KEKHILAFAN YANG NYATA DALAM
JIMBANGAN DAN PUTUSAN MENGENAI UNSUR " SETIAP
ii

ahwa Judex Facti keliru mengenai pertimbangan unsur "setiap


rang" yang tertuang dalam halaman 79 Putusan Judex Facti yang
diambil alih Pengadilan Tinggi Banten. Judex Facti tidak
msmberikan pertimbangan sesuai huKum yang berlaku dan telah
memberikan pertimbangan yang keliru sehingga terdapat
kekhilafan dan kekeliruan nyata dari pertimbangan dan putusan
dari Judex Facti dalam perkara a quo. Hal ini didasarkan pada
pengertian dan penafsiran unsur " setiap orang" sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
yang telah dirubah dan ditambah dengan Undang Undang Nomor
20 Tahun 2001 jo Pasal 56 Ayat (2) KUHP, sedangkan tentang
perbuatan pidana yang didakwakan kepadanya akan
dipertimbangkan dalam pembuktian unsur-unsur selanjutnya ;
Oleh karena itu untuk menyatakan unsur setiap orang terbukti ,
maka seluruh unsur dari perbuatan yang didakwakan haruslah
dapat dibuktikan terlebih dahulu . apabila unsur ini terbukti. maka
barulah dikatakan terpenuhi. Oleh karena itu dengan hanya
mendasarkan kedudukan Pemohon Kasasi sebagai subyek hukum
dan tanpa dikaitkan dengan unsur-unsur lainnya kemudian unsur
ini dinyatakan terbukti adalah suatu kekeliruan yang nyata dalam
menerapkan hukum pembuktian. Dengan demikian harus
dibedakan pengertian setiap orang dengan pengertian pelaku,
karena pengertian setiap orang baru menjadi pelaku setelah ia
terbukti melakukan tindak pidana atau setelah apa yang menjadi
unsur inti delik telah terbukti semua. Bahwa pertimbangan
dimaksud adalah sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Rl
|o. 951 K/Pid/1982, tanggal 10 Agustus 1983 dalam perkara
JIRO KITAJIMA, yang antara lain menerangkan bahwa unsur
p orang hanya merupakan kata ganti orang, di mana unsur ini
mempunyai makna jika dikaitkan dengan unsur-unsu' pidana
nya, oleh karenanya haruslah dibuktikan secara bersamaan
oengan unsur-unsur lain dalam perbuatan yang didakwakan dalam
kaitan dengan setiap orang ;
hwa kedudukan Pemohon Kasasi sebagai Kepala Dinas
naga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak yang memiliki
ampuan bertindak dalam kedudukan hukum tidak dapat
ihami sebagai suatu kemampuan bertanggungjawab terhadap
A*3^v9^atu Perbuatan P'dana dan kemampuan Terdakwa bertindak
dalam kedudukan hukum harus dipahami sebagai Pejabat
Aparatur Negara sebagaimana dimaksud dalam Hukum
Administrasi Negara ;
- Dengan demikian unsur "setiap orang" menunjuk pada Pemohon
Kasasi harus dinyatakan tidak terbukti, karenanya pertimbangan
dari Judex Facti tidak menerapkan hukum sebagaimana
mestinya;
4. BAHWA JUDEX FACTI TELAH KELIRU DALAM MEMBUKTIKAN
UNSUR DENGAN TUJUAN MENGUNTUNGKAN DIRI SENDIRI ATAU
ORAMfi I AIM AT A I I CM I ATI 1 •", r~> <-.,-*. r. . *,
Pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Tingkat Pertama
dalam halam 80 telah menafsirkan pengertian "Dengan Tujuan"
menjadi "Dengan Sengaja" , yang antara lain dinyatakan "
Mengingat tidak adanya pengertian "Dengan Tujuan" dalam UU
Nomor 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001 maka kata- kata "
Dengan Tujuan "seringkali digunakan sebagai pengganti istilah "
Dengan Sengaja". Judex Facti telah melampaui batas wewenang
dengan melakukan tafsir terhadap suatu makna dari ketentuan
Undang-undang yang seharusnya kewenangan untuk melakukan
penafsiran terhadap suatu makna dalam kententuan Undang-
undang adalah-kewenangan Mahkamah Kongtitusi dan bukan
kewenangan dari Judex Facti (Bandingkan dengan Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor : 491PUU-VIII12010 tanggal 22
September 2010, yang melakukan penafsiran terhadap ketentuan
Pasal 22 Ayat (I) huruf d Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004
tentang Kejaksaan Republik Indonesia). Bahwa Judex Facti telah
lakukan pelanggaran hukum dalam membuktikan unsur ini;
a Judex Facti telah keliru mempertimbangkan Perjanjian
ama yang dilakukan Pemohon Kasasi dalam Pelaksanaan
'mpatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri asal
upaten Lebak;
ahwa Judex Facti telah keliru dalam mempertimbangkan
Perjanjian Kerjasama yang dilakukan Pemohon Kasasi dengan
lartinudin selaku Kepala Cabang PT. ELKARIM MAKMUR
ENTOSA Cabang Provinsi Banten dan dengan Drs.Haji Abdul
iarim selaku Direktur Utama PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA
serta Perjanjian Pemohon Kasasi dengan Calon TKI, karena
Judex Facti telah mengesampingkan prinsip atau kaidah hukum
perjanjian. sebagaimana dalam pertimbangan Judex Facti pada
halaman 84, antara lain menyatakan :
- Bahwa selanjutnya sebagaimana yang diamanatkan SK
' Bupati Kabupaten Lebak tersebut di atas, antara Kepala
Disnakertrans Kabupaten Lebak dengan PT. ELKARIM
MAKMUR SENTOSA Cabang Provinsi Banten dibuatlah
Perjanjian Kerjasama (MOU) yang penandatanganannya
dilakukan pada tanggal 25 Juli 2006 dengan disaksikan
Bupati dan Dara Hamat Han Co~i~„ n ». iy_L-
yang mana Surat Perjanjian tersebut ditanda tangani oleh
pihak Pertama , yaitu Terdakwa SAHAT H. SINAMBELA,
SH.MH selaku Kepala Disnakertrans Kabupaten Lebak dan
Pihak kedua Martinudin selaku Kepala Cabang PT.
ELKARIM MAKMUR SENTOSA Cabang Provinsi Banten ;
- Bahwa selanjutnya pada tanggal 22 September 2006
perjanjian tersebut diulangi di hadapan Notaris John Heri
Azmi, SH, yang pada pokoknya memuat klausul
sebagaimana pada perjanjian pertama, dengan beberapa
hal yang ditambahkan, antara lain Pasal 11 yang mengatur
perihal perjanjian antara pihak Pertama dengan.Calon TKI;
Bahwa tidak benar ada Perjanjian Kerjasama'( MOU) tanggal 25
Juli 2006 sebagai dalam pertimbangan Judex Facti. Bahwa yang
benar berdasarkan fakta persidangan Perjanjian Kerjasama yang
dimaksud adalah Perjanjian Kerjasama Perjanjian Kerjasama
Nomor : 09 Tanggal 22 September 2006 dan para Pihak adalah
Pemohon Kasasi sebagai Pihak Pertama dan Martinudin sebagai
;ihak Kedua Kepala Cabang Serang PT.ELKARIM MAKMUR
ITOSA dan Pembaruan Perjanjian Kerjasama Nomor : 01
igal 2 Juli 2011 antara Pemohon Kasasi dengan Drs. Haji
il Karim selaku Direktur Utama PT. ELKARIM MAKMUR
ITOSA, yang dibuat di hadapan Notaris John Heri Azmi, SH ;
ihwa Judex Facti juga keliru dalam mempertimbangkan
<pi£8{£^erjanjian antara Pemohon Kasasi dengan calon TKI.
*" .^agaimana yang dinyatakan dalam pertimbangan hukum Judex
ti Tingkat Pertama pada halaman 92 yang menyatakan "untuk
ighindari Pemda Kabupaten Lebak menanggung resiko
Ibagaimana yang dikhwatirkan oleh perusahaan asuransi
tersebut. maka dibuat perjanjian antara Terdakwa dengan masing-
masing calon TKI yang mendapat pinjaman yang sarna sekali
tidak diamanatkan oleh SK Bupati Lebak Nomor ; 562/ KEP.I79 /
Disnakertrans/tanggal 31 Mei 2006)";
Bahwa Perjanjian Pihak Pertama dengan Calon TKI diatur di
dalam Pasal 11 Perjanjian Kerjasama Nomor : 09 Tanggal 22
September 2006 dan dalam Pasal 14 Pembaruan Perjanjian
Kerjasama Nomor: 01 Tanggal 2 Juli 2011 ;
- Bahwa Pemohon Kasasi daiam melakukan perbuatan hukum
tersebut didasarkan kepada Keputusan Bupati Lebak Nomor 562
KEP. 179/Disnakertrans/2006 tanggal 21 Mei 2006 tersebut yang
telah menujuk Pemohon Kasasi selaku Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak untuk melakukan
perbuatan hukum Keperdataan yaitu melakukan melakukan
Perjanjian Kerjasama dengan Perusahaan Pelaksana
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar* Negeri asal
Kabupaten Lebak. Pemohon Kasasi bertindak untuk mewakili
Bupati Kabupaten Lebak sebagai Pihak Pertama melakukan
Perjanjian Kerjasama dalam Pelaksanaan Penempatan Tenaga
Kerja Indonesia ke Lua' Negeri Asai Kabupaten LebaK;
- Bahwa Perjanjian Kerjasama Nomo. : 09 Tanggal 22 September
2006 dan Pembaruan Perjanjian Kerjasama Nomor : 01 Tanggal 2
Juli 2007 serta Perjanjian Kerjasama antara Pemohon Kasasi
dengan Calon TKI adalah suatu kaidah hukum perdata yang
mengatur hubungan antara Pemohon Kasasi dengan Martinudin
dan Drs.Haji Abdul Karim serta dengan Calon TKI untuk
mimbulkan suatu akibat hukum ;
wa suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seorang
anji kepada seorang lain atau di mana dua orang itu saling
rjanji untuk melaksanakan sesuatu hal (Prof. Subekti.SH "
Hukum Perjanjian" halaman 1) Dalam bentuknya, perjanjian itu
berupa satu rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji atau
sanggupan yang diucapkan atau ditulis ;
ihwa di dalam hukum perjanjian (kontrak ) dikenal lima asas
nting yaitu asas kebebasan berkontrak, asas konsensualisme,
asas pacta sun servanda (asas kepastianm hukum), asas iktikad
baik dan asas kepribadian. Kelima asas tersebut harus dipatuhi
para pihak dalam melakukan suatu hubungan hukum. Dengan
demikian bahwa asas kekebasan berkontrak yang dilakukan
Pemohon Kasasi dengan Martinudin dan Drs. Haji Abdul Karim
serta dengan Calon TKI memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1338 KUHPerdata yang menyatakan "....
Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai
Undang-undang bagi mereka yang membuatnya * berdasarkan
ketentuan tersebut mengandung pengertian yang kebebasan
kepada para pihak untuk :
a. Membuat atau tidak membuat perjanjian.
b. Mengadakan perjanjian dengan pihak lain,
c. Menentukan isi perjanjian , pelaksanaan dan
persyaratannya,
d. Menentukan bentuk perjanjian,
- Oleh karena itu juga bahwa asas pacta sunt servanda atau asas
kepastian hukum yang dilakukan dalam Perjanjian (kontrak) harus
dipahami dan ditaati para pihak, oleh karena itu Judex Facti harus
mempertimbangkan substansi perjanjian/ kontrak yang dibuat olen
Pemohon Kasasi dengan Martinudin dan Drs. Haji Aodul Karim
serta Calon TKI sebagai suatu Undang-undang. Bahwa Pemohon
Kasasi melakukan perjanjian tersebut dengan didasari oleh itikad
baik dan berdasarkan asas-asas umum pemerintahan yang baik
dan benar;
ahwa dalam Perjanjian Kerjasama Nomor : 09 Tanggal 22
ptember 2006 dan Pembaruan Perjanjian Kerjasama Nomor :
iTanggal 2 Juli 2007 dan Calon TKI memiliki kekuatan hukum
ngikat sebagai suatu undangundang yang telah diatur hak dan
fewajiban para Pihak yang terikat dalam Perjanjian ;
Bahwa Judex Facti telah keliru dalam mempertimbangkan
ketentuan dalam Pasal 5 Ayat (2) huruf b Perjanjian Kerja
^Kerjasama. Perjanjian Kerjasama Nomor : 09 Tanggal 22
w teptember 2006 yang mengatur tentang kewajiban Pihak Kedua
.J^ntuk "Mengasuransikan pinjaman yang diterima calon TKI dari
^/PIHAK PERTAMA kepada lembaga asuransi atas beban
TKI "Bahwa ketentuan dalam perjanjian tersebut tidak dapat
dilaksanakan karena Pihak Kedua yaitu Martinudin selaku Kepala
Cabang PT. PT. Elkarim Makumr Sentosa karena sudah kabur
dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh aparat yang
berwenang sehingga tanggungjawab Perseroan diambil alih oleh
Direksi Perseroan yaitu Direktur Utama PT. ELKARIM MAKMUR
SENTOSA yaitu saksi Drs. H. Abdul Karim, yang antara lain
menyatakan "bahwa demi nama baik Perusahaan saksi (PT.
ELKARIM MAKMUR SENTOSA) maka saksi mengambil alih
Tingkat Pertama". Dan sebagai tanggungjawab hukum Direksi PT.
ELKARIM MAKMUR SENTOSA, maka dilakukan pembaruan
Perjanjian Kerjasama yaitu Pembaruan Perjanjian Kerjasama
Nomor : 01 Tanggal 2 Juli 2007, dan hal ini sesuai dengan
ketentuan Pasal 10 Perjanjian Kerjasama Nomor : 09 Tanggal 22
September 2006 ;
Bahwa tanggungjawab yang dilakukan Direksi PT. ELKARIM
MAKMUR SENTOSA tersebut adalah kewajiban hukum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1995 tentang Perseroran Terbatas (Undang-Undang yang
masih berlaku pada saat itu) yang menyatakan :
"...Direksi bertanggungjawab penuh atas pengurusan Perseroan
untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta rnewakili Perseroan
baik di dalam maupun di luar pengadilan...." Demikian juga
berdasarkan Undang-Undang yang baru yaitu Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dalam Pasal
Ayat (1) disebutkan "Direksi menjalankan pengurusan
rseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
traksud dan tujuan Perseroan". Dan dalam Pasal 97 disebutkan
^Direksi bertanggungjawab atas pengurusan Perseroan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 Ayat (1)...."
- Bahwa apabiia salah satu pihak yang tidak mejakukan apa yang
^i%lah diperjanjikan , maka ia dikat?kan melakukan "wanprestasi"
lalai " atau "ingkar Janji" dan dalam hukum Perjanjian
(Hitrak) wanprestasi/ kelalain ingkar janji dapat berupa :
'•V #J. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya ;
2. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak
sebagaimana di janjikan ;
3. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat;
4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh
dilakukannya ;
Bahwa Judex Facti telah mengesampingkan kaidah-kaidah hukum
perjanjian sebagaimana yang disebutkan di atas dalam
mempertimbangkan Perjanjian antara Pemohon Kasasi dengan
Martinudin dengan Drs. Haji Abdul Karim serta dengan para Calon
TKI;
Bahwa tidak dilaksanakannya ketentuan dari Pasal 5 Ayat (2)
huruf b Kerjasama Perjanjian Kerjasama Nomor : 09 Tanggal 22
September 2006 yaitu tidak Mengasuransikan pinjaman yang
diterima calon TKI dari PIHAK PERTAMA kepada lembaga
asuransi atas beban TKI oleh Martinudin selaku Kepala Cabang
PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA dan tidak dipatuhinya
Pembaruan Perjanjian Kerjasama Nomor : 01 Tanggal2 Juli 2007
oleh Drs. Haji Abdul Karim serta tidak dipenuhinya Perjanjian oleh
calon TKI , maka berdasarkan Hukum Perjanjian perbuatan
tersebut adalah suatu wanprestasi atau kelalaian atau ingkar janji
yang dilakukan salah satu pihak dan bukan penyalahgunaan
kewenangan yang dilakukan Pemohon Kasasi yang
menguntungkan Martinudin, Drs. Haji Abdul Karim dan Calon TKI
tersebut;

Bahwa Pemohon Kasasi telah memenuhi Perjanjian Kerjasama


dengan menyerahkan Dana Pembiayaan Kegiatan Penyertaan
lodal untuk Pembiayaan Penempatan Calon Tenaga Kerja
^onesia (TKI) Tahun Anggaran 2006 yang berasal dari
lerintah Kabupaten Lebak sebesar Rp. 787.120.000,00 (tujuh
is delapan puluh tujuh juta seratus dua puluh ribu rupiah)
fsebut kepada Martinudin sebagai Kepala Cabang PT. ELKARIM
'MAKMUR SENTOSA Provinsi Banten, antara lain :
» •

1. Tahap Pertama sebesar Rp. 366.970.-000.00 (tiga ratus


/<$£&4£ enam puluh enam juta sembilan ratus tujuh puluh ribu
rupiah);

f Tahap Kedua sebesar Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus


delapan juta rupiah);
Tahap Ketiga sebesar Rp. 120.150.000,00 (seratus dua
puluh juta seratus lima puluh ribu rupiah);
Akan tetapi jika Martinudin atau PT. ELKARIM MAKMUR
SENTOSA sampai bulan Januari 2007 calon TKI yang
diberangkatkan hanya sebanyak 18 orang Tenaga Kerja
Indonensia Ke Luar Negeri dan perbuatan tersebut juga dipandang
sebagai perbuatan yang melawan hukum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1365 KUHPerdata serta sangat merugikan Pemohon
Kasasi sebagai salah satu pihak dalam Perjanjian Kerjasama
Dengan demikian perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan
oleh Martinudin dan Haji Abdul Karim dan yang dilakukan Calon
TKI tidak dapat dibebankan menjadi tanggungjawab hukum yang
harus dipikul oleh Pemohon Kasasi;
Bahwa Judex Facti telah keliru mempertimbangkan Kebijakan
yang dilakukan Pemohon Kasasi dan Tim Lainnya dalam
Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri
asal Kabupaten Lebak ;
Bahwa akibat hukum dari kelalaian yang dilakukan Martinudin
terhadap ketentuan Pasal 5 Ayat (2) huruf b Perjanjian Kerjasama
karena Martinudin telah melarikan diri sehingga tidak ada
perusahaan asuransi yang bersedia menanggung pinjaman yang
diterima TKI, maka Pemohon Kasasi bersama seluruh Tim
mengambil kebijakan untuk tetap menjalankan Program
Penyaluran Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri Asal Lebak
tanpa mengasuransikan uang pinjaman kepada Lembaga
suransi. Bahwa kebijakan dimaksud dilakukan didasarkan pada
imbangan untuk kepentingan umum dalam Keadaan darurat
a mendesak karena Martinudin telah melarikan diri dengan
a"
bawa seiuruh uang yang diserahkan oleh Pemohon Kasasi
rta tanggungjawab hukum terhadap perbuatan melawan hukum
yang dilakukan Martinudin telah diambil alih oleh DireKsi
Perseroan PT." ELKARIM MAKMUR SENT06A Bahwa untuk
'^&L^s menjamin pengembalian pinjamar. dari Calon TKI telah diatur
-^in^rl am?'3™ Pasal Pasal" Perjanjian Kerjasama Nomor : 09 Tanggal 22
iptember 2006 dan dalam Pasal 14 Pembaruan Perjanjian
srjasama Nomor : 01 Tanggal 2 Juli 2007, yang berbunyi
''Perjanjian antara Pihak Pertama dan Calon TKI dituangkan dalam
Perjanjian tersendiri sebagai bagian dari pelaksanaan Perjanjian
ini...."

Bahwa Judex Facti juga telah keliru dalam mempertimbangkan


Pembaruan Perjanjian Kerjasama Nomor: 01 Tanggal 2 Juli 2007,
yang dilakukan Pemohon Kasasi dengan saksi Abdul Karim selaku
Direktur Utama PT. Elakarim Makmur Sentosa. Bahwa Pembaruan

Perjanjian Kerjasama Nomor : 01 Tanggal 2 Juli 2011 dibuat


sebagai wujud tanggung hukum Perseroan akibat tindakan
kewajiban hukum berdasarkan Perjanjian Kerjasama tersebut dan
sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan PT. Elakarim Makmur
Sentosa, di mana Martinudin dalam melakukan Perjanjian
Kerjasama sah rnewakili PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA yang
berkedudukan di Jakarta berdasarkan Anggaran Dasar
pendiriannya Nomor 35 tanggal 9 -09-1993 untuk melakukan
Perjanjian Kerjasama. Pertimbangan yang keliru dari Judex Facti
dinyatakan dalam halam 97 Putusan Judex Facti Tingkat Pertama
yaitu " Bahwa. Majelis Hakim menilai perbuatan Terdakwa sebagai
Kepala Disnakertrans Kabupaten Lebak yang kembali
menyerahkan uang sebesar Rp. 50.000.000 00 kepada saksi
Abdul Karim tersebut sangat tidak bertanggungjawab, karena yang
seharusnya dilakukan Terdakwa adalah menekan pihak PT.
ELKARIM MAKMUR SENTOSA Pusat agar menyelesaikan
pemberangkatan 156 orang TKI dengan perhitungan dana yang
yang telah disetorkan kepada Martinudin, bukannya malahan
mencairkan kembali dana yang masih tersisa di kas disnakertrans
y^—*0^n menyerahkannya kepada saksi Abdul Karim sebagai direktur
/^Al Ye\ ELKARIM MAKMUR SENTOSA, karena saat melakukan
mjian dengan Terdakwa, Martinudin bertindak untuk dan atas
ta PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA...".Pertimbangan Judex
f*cti tersebut bertentangan dengan ketentuan Pasal 1320
KUHPerdata dan Pasal 1338 KUHPerdata. Bahwa Judex Facti
^f/T^3119 meminta Pemohon Kasasi untuk melakukan penekanan
i§(MmJ[Wacia P'hak PT- ELKARIM" MAKMUR SENTOSA tidak ada diatur
im Perjanjian Kerjasama, dan Judex Facti seolah-olah
iberikan legitimasi kepada Pemohon Kasasi untuk bertindak
J^^rnelanggar hukum agar PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA
melaksanakan isi dari Perjanjian Kerjasa dimaksud. Bahkan Judex
Facti Pengadilan Tinggi Banten telah memberikan pertimbangan
yang tidak berdasarkan fakta dan hukum terhadap Perjanjian
Kerjasama tersebut sebagaimana dalam halaman 20 putusan a
quo sebagai berikut :
" Menimbang, diawali dengan Surat Perjanjian Kerjasama
( MOU ) antara Pemerintahan Kabupaten Lebak dengan PT.
ELKARIM MAKMUR SENTOSA Cabang Provinsi Banten yang
kemudian dilanjutkan dengn Akta Perjanjian Kerjasama Nomor 09
tanggal 22 September 2006 dan Akta Perjanjian Kerjasama Nomor
01 tanggal 12 Juli 2007 dari Notaris John Heri Azmi, SH, dalam hal
ini tidak menutup kemungkinan adanya skenario Konspirasi
Kriminal antara Terdakwa dengan Martinudin- (belum tertangkap)
Perusahaan PPTKI PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA, karena
kesepakatan para pihak (Perjanjian para Pihak) ini sesungguhnya
tidak tercantum dalam Surat Perjanjian Kerja sama (MOU), atau
dengan perkataan lain para pihak sengaja mengskenariokan suatu
pinjaman merupakan bagian dari suatu Konspirasi Kriminal
mereka dengan Terdakwa dan Martinudin selaku aktor intelektual".
Judex Facti Pengadilan Tinggi Banten memberikan pertimbangan
hukum yang sembrono dan tidak sistematis dan melanggar asas-
asas hukum pembuktian , Dalam fakta persidangan tidak ada alat
bukti apapun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 Ayat (1)
KUHAP yang menunjukkan tentang ada fakta dan bukti suatu
skenario Konspirasi Kriminal yang dilakukan Pemohon Kasasi
engan Martinudin serta dengan PT. ELKARIM MAKMUR
TOSA untuk melakukan suatu kejahatan dalam pelaksanaan
ram Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri, yang
di adalah salah satu pihak yaitu Martinudin dan PT. ELKARIM
KMUR SENTOSA melakukan perbuatan wanprestasi dalam
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Nomor : 09 Tanggal 22
September 2006" dan Pembaruan Perjanjian Kerjasama Nomor :
1 Tanggal 2 Juli 2007 dan Perjaniian Pemdhon Kasasi dengan
Ion TKI;
wa Judex Facti pula telah keliru dalam mempertimbangkan
ijakan yang dilakukan Pemohon Kasasi bersama Tim Lainnya
dalam program penyaluran Tenaga Kerja Indonesia ke Luar
Negeri Asal Lebak, sebagaimana dalam pertimbangan hukum
halam 92 putusan Judex Facti Pengadilan Negeri Rangkasbitung
sebagai berikut :
" Bahwa Majelis Hakim menilai Terdakwa bersama-sama
dengan anggota Tim lainnya memutuskan untuk tetap
menjalankan program penyaluran pembiayaan penempatan
Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri Tanpa mengasuransikan
tindakannya tersebut dar. akibat terlarang berserta akibat tindakan
atau akibat lainnya yang mungkin akan terjadi...";
" Bahwa untuk menghindari Pemda Kabupaten Lebak
menanggung resiko sebagaimana yang dikhawatirkan oleh
perusahaan asuransi tersebut, maka dibuat perjanjian antara
Terdakwa dengan masing-masing calon TKI.yang mendapat
pinjaman , yang sama sekali tidak diamanatkan oleh SK Bupati
Lebak Nomor : 562/ KEP.179 / DisnakertransHanggal 31 Mei
2006 ••;
" Bahwa , oleh karena itu Majelis Hakim mempertanyakan
mengapa hal mengasuransikan pinjaman yang diterima oleh calon
TKI dari Terdakwa, selaku Kaaisnakertrans Kabupaten Lebak ,
yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten
Lebak , Kepada Lembaga Asuransi atas beban TKI, yang
merupakan kewajiban Martinudin selaku Kepala Cabang PT.
ELKARIM MAKMUR SENTOSA Cabang Provinsi Banten
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 5 Ayat (2) perjanjian antara
rdakwa dengan Martinudin dengaan cara membuat perjanjian
igan tiap-tiap calon TKI ";
[.Bahwa, untuk itu Majelis Hakim berpendapat apabiia memang
lak ada Lembaga Asuransi yang bersedia untuk menanggung
resiko kerugian . maka berarti PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA
^^|j-. tidak sanggup memenuhi kewajibannya, dan oleh karenanya dapat
''ix\^feJ',akukan pernutusan perjanjian ";
Bahwa, hal itu tidak dilakukan oleh Terdakwa, melainkan
inya bersama-sama dengan anggota TIM bentukan Bupati
'% %*&£ rf^bak. memutuskan untuk tetap menjalankan program tersebut
dengan mengabaikan resiko yang sudah diperikirakan oleh
Lembaga Asuransi sebelumnya ";
Bahwa Kebijakan yang dilakukan Pemohon Kasasi dan Tim
Lainnya dalam Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia
ke Luar Negeri asal Kabupaten Lebak tanpa mengasuransikan
calon TKI adalah kewenangan diskresi ( discretinonary power);
Bahwa Kewenangan diskresi atau disebut juga discretionary
power adalah kewenangan publik yang dimiliki Aparatur Negara
dalam menyelenggarakan fungsi pemerintahan untuk mengambil
undangan yang ditetapkan berlaku. Sebagaimana kita maklumi.
fungsi pemerintahan dalam pembagian atau pernisahan
kewenangan, tidak berada dalam kegiatan pembuatan perundang-
undangan dan kegiatan peradilan ;
- Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya Pejabat Tata
Usaha Negara diberikan kewenangan oleh peraturan perur.dang-
undangan, berdasar atribusi, deleyasi dan mandat yang dapat
berupa keputusan yang bebas dan keputusan yang terikat
(gebonden). Dikatakan keputusan bebas, apabiia pejabat TUN
memiliki kebebasan bertindak, sedang keputusan terikat ialah
keputusan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
kapan satu keputusan harus diberikan. Pada dasarnya Pemerintah
tidak hanya melaksanakan Undang-undang, tetapi atas dasar
freies ermessen, dapat melakukan perbuatan-perbuatan lain
meskipun belum diatur secara tegas dalam Undang-undang ;
- Dalam kata lain disebutkan bahwa diskresi tersebut merupakan
swenangan untuk memutus secara mandiri, yang dapat
jakan tindakan seketika sesuai dengan keadaan yang
sebagai berikut :
lidak terdapat aturan yang ketat kapan seorang harus atau
Idak bertindak untuk memutuskan berdasar diskresi, dan
terbuka opsi bagi pejabat untuk memutuskan atau lidak
memutuskan sesuatu tindakan, bila dipandang keadaannya
£§&*^& darurat, pantas, mendesak atau perlu, setelah
lempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang
ladapi. Oleh karenanya dia akan diukur dari segi
tpantasan, urgensi dan kebutuhan yang dianut oleh rata-
ita orang yang mempunyai akal sehat untuk mengambil
keputusan atau tidak. Jikalau misalnya suatu jembatan
yang menghubungkan dua lokasi merupakan kepentingan
umum yang mendasar dalam kehidupan masyarakat, maka
pejabat yang memiliki kewenangan mengurusi bidang
tersebut, diharuskan mengambil langkah-langkah cepat,
yang tidak harus mengikuti aturan perundang-undangan
yang berlaku dalam rehabilitasi jembatan, melainkan
melakukan upaya secara darurat agar oua lokasi dapat
telah menggambarkan sikap yang harus diambil oleh
pejabat dalam bidangnya sendiri;
2. Diskresi yang dilakukan Fejabat TUN atau Aparatur Negara
menyangkut kepentingan umum dalam keadaan mendesak
dan darurat yang tidak boleh ditunda. biasanya dilakukan
menyimpang dari peraturan perundang-undangan
(kewenangan aktrfi) tetapi tetap tunduk pada asas-asas
umum pemerintahan yang baik (aaupb). Keputusan
demikian merupakan kebijakan penguasa (overheidsbeleid)
dan hanya diuji secara marginal. Dalam hal ini kecepatan
bertindak dan mengambil keputusan untuk
menyelenggarakan kepentingan umum merupakan tuntutan
pelayanan pemerintahan, meskipun harus selalu
memperhatikan apakah objek yang diputus termasuk ruang
lingkup kewenangan diskresioner yang dimiliki dan dengan
memperhatikan kepantasan dan keadilan serta tidak tidak
merupakan penyalahgunaan kewenangan diskresioner.
ewenangan diskresioner demikian sebagai beleidsvrijheid
|ang sering menyimpang dari ketentuan perundang-
ndangan, dapat dibenarkan asalkan sesuai dengan
'dengan maksud ditetapkannya kewenangan atau memang
sesuai dengan tujuan akhir kewenangan tersebut;
Dengan demikian adalah keliru pertimbangan Judex Facti Tingkat
.^W^Pertama yang menyatakan bahwa Terdakwa selaku Kepala
""' lakertrans Kabupaten Lebak, dalam melaksanakan program
aluran pinjaman pembiyaan penempatan Tenaga Kerja
IrJ^jhesia ke Luar Negeri telah mengambil kebijakan atau tindakan
*$$& diketahui atau disadari Terdakwa, kemungkinan akan
^--menguntungkan bagi Calon TKI asal Kabupaten Lebak yang
menerima pinjaman, bagi Martinudin selaku Kepala Cabang PT.
ELKARIM MAKMUR SENTOSA, dan bagi saksi Abdul Karim
selaku Direktur *PT. Elkaraim Makmur Sentoea, halaman 99
Putusan Judex Facti Tingkat Pertama. Kebijakan yang dilakukan
Pemohon Kasasi dan Tim Lainya adalah menyangkut kepentingan
umum dan mendesak karena Martinudin telah melarikan diri dan
tidak ada perusahaan asuransi yang bersedia menangqung
dibuatlah Perjanjian antara Pemohon Kasasi/Pihak Pertama dan
Calon TKI dituangkan dalam Perjanjian tersendiri sebagai bagian
dari pelaksanaan Perjanjian Kerjasama dengan PT. ELKARIM
MAKMUR SENTOSA ;
Prof.Dr.indriyanto Seno Adji, SH.MH, dalam bukunya" KORUPSI
KEBIJAKAN APARATUR NEGARA & HUKUM PIDANA, halaman
475 menyatakan :"...Kewenangan diskresioner ("discretionary
power" ) dari Aparatur Negara. baik perbuatannya dilakukan
sesuai dengaan peraturan perundang-undangan (kewenangan
mengikat) maupun menyimpangi peraturan perundang-undangan
(kewenangan aktif) dan dilakukan sesuai pula. dengan Asas-asas
Umum Pemerintahan yang Baik. dalam kondisi mendesak, urgensi
dan atau darurat sifatnya meruoakan " overheidsbeleid " dalam
area Hukum Administrasi Negara yang tidak menjadi yuridiksi dan
makna "menyalahgunakan kewenangan" maupun "melawan
hukum" (formiel dan materiel) dalam Hukum Pidana, khususnya
tindak pidana korupsi. Kewenangan Diskresioner, berupa "
leidvrijheid" maupun "wijsheid", yang kadang kala menyimpangi
entuan perundang-undangan dapatlah dibenarkan asalkan
aras dengan maksud ditetapkannya kewenangan atau memang
isuai dengan tujuan akhimya , sesuai ditetapkan diskresioner ini.
;elanjutnya pengguraan kewenangan yang bersifat aktif berupa
^kewenangan diskresioner ("discretionary power", vrijbestuur "feir
lessen") untuk melaksanakan kebijakan ("beleid" dalam
jatasi segera dan secepatnya dengan menetapkan suuatu
Jtan bagi kepentingan tugas pemerintahan yang tidaklah
Jar kekuasaan pemerintahan yang menjalankan Undang-
ilang ("kekuasaan terikat");
5. BAHWA JUDEX FACTI KELIRU DALAM MEMBUKTIKAN UNSUR
MENYALAHGUNAKAN KEWENANGAN. KESEMPATAN ATAU
SARANA YANG ADA KARENA JABATAN ATAU KEDUDUKAN ;
- Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti telah dipenuhinya "
menyalahgunakan kewenangan. kesempatan atau sarana yang
ada karena jabatan atau kedudukan "menurut pendapat Pemohon
Kasasi adalah suatu penerapan peraturan hukurn yang salah atau
penerapan hukum tidak sebagaimana mestinya . berdasar alasan-
Bahwa dasar penilaian mengenai ada atau tidaknya
penyalahgunaan kewenangan adalah bahwa kewenangan
untuk mengeluarkan keputusan itu diberikan dengan maksud dan
tujuan tertentu. Pengertian penyalahgunaan "menyalahgunakan
wewenang" dalam Hukum Pidana, khususnya dalam tindak pidana
korupsi tidak memiliki pengertian yang eksplisibilitas sifatnya ;
Bahwa Judex Facti keliru dalam menerapkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana dalam
pertimbangan Judex Facti Tingkat Pertama pada halaman 116
yang menyatakan :
- "...Bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ; 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
dalam Pasal 21 rnengatur hal sebagai berikut " APBD
merupakan dasar pengelolaan keuangan Daerah dalam
masa 1 Tahun Anggaran terhitung sejak tanggal 1 Januari
jSampai dengan 3*1 Desember...";
Bahwa, berdasarkan Pasal 1 butir 55 , sisa lebih
•hitungan Anggaran selanjutnya disebut silpa, adalah
lisih realisasi penerimaan dan pengeluaran Anggaran
felama 1 periode Anggaran...";
"..Bahwa.oleh karena itu penyaluran dana sebesar Rp.
t/*X 985.000.000,00 tersebut harus dikelola dalam masa 1
feTahun Anggaran. terhitung sejak 1 Januari 2006 sampai 31
isember2006...",
S/i.Bahwa apabiia pada tanggal 31 Desember 2006 , dana
'tersebut tidak habis disalurkan oleh Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Lebak sebagai pinjaman
pembiyaan penempatan kerja Indonesia ke Luar Negeri
berasal dari Kabupaten Lebak , maka dana tersebut
merupakan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ( SILPA ) dan
harus kembali ke Kas Pemerintah Kabupaten Lebak....";
- Bahwa oleh sebab itu Majelis Hakim menilai Perjanjian
Kerjasama yang memberikan masa untuk jangka waktu
selama 3 Tahun, sangat bertentangan dengan Peraturan
Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti adalah suatu kekeliruan
nyata. Penyerahkan Dana Pembiayaan Kegiatan Penyertaan
Modal Kepada Disnakertrans Kabupaten Lebak Tahun Anggaran
2006 untuk Kegiatan Pembiayaan Penempatan Calon Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) yang berasal dari Kabupaten Lebak dari
Pemerintah Kabupaten Lebak sebesar Rp. 984.970.000,00
(sembilan ratus delapan puluh empat juta sembilan ratus tujuh
puluh ribu rupiah) kepada PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA
Provinsi Banten dilaksanakan berdasarkan Perjanjian Kerjasama
Nomor : 09 Tanggal 22 September 2006 masih dalam Tahun
Anggaran yaitu pada Tahun Anggaran 2006 yait,u sejak tanggai 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2006, antara lain :
1. Tahap Pertama sebesar Rp. 366.970.000.00 (tiga ratus
enam puluh enam juta sembilan ratus tujuh puluh ribu
rupiah) pada tanggal 25 September 2006 ;
2. Tahap Kedua sebesar Rp. 508.000.000,00 (Ima ratus
delapan juta rupiah) tanggal 6 Desember 2006 ;
|3. Tahap Ketiga sebesar Rp. 110.000.000,00 (seratus sepuluh
juta rupiah) tanggal 12 Desember 2006 ;
(n berdasarkan Perjanjian Kerjasama Nomor ; 09 Tanggal 22
September 2006 dan Martinudin selaku Kepala Cabang PT.
ELKARIM MAKMUR SENTOSA memiliki kewajiban hukum untuk
^E^sjahap Pertama akan memberangkatkan 65 orang TKI tujuan
j^gara Malaysia, Tahap Kedua sebanyak 75 orang dan Tahap
jiga 16 orang, namun jika pada kenyataannya Martinudin
irikan diri dan sampai pada bulan Januari 2007 baru
smberangkatkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Luar Negeri
inya sebanyak 18 orang merupakan wanprestasi Perjanjian
Kerjasama Nomor : 09 Tanggal 22 September 2006, maka
segala konsekuensi dari perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Martinudin menjadi tanggungjawab Martinudin
selaku pribadi maupun tanggungjawab Direksi dari Perseroan PT.
ELKARIM MAKMUR SENTOSA Karena Martinudin telah
melarikan diri dan Direksi Perseroan mengambil alih
tanggungjawab yang kemudian dilakukan Pembaruan Perjanjian
Kerjasama Nomor: 01 tanggal 2 Juli 2011 ;
Bahwa tanggungjawab yang dilakukan Direksi PT. ELKARIM
MAKMUR SENTOSA tersebut adalah kewajiban hukum
sebagaimana yang Pasal 82 Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1995 tentang Perseroran Terbatas (Undang-Undang yang masih
berlaku pada saat itu) dan juga berdasarkan Undang-Undang yang
baru yaitu Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas daiam Pasal 92 Ayat (1) jo Pasal 97
sebagaimana yang Kami uraikan di atas ;
Berdasarkan hal tersebut adalah suatu kekeliruan Judex Facti
dalam mempertimbangkan ketentuan Pasal 1 butir 55 dan Pasal
21 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah tersebut . Bahwa
wanprestasi yang dilakukan Martinudin tersebut terhadap
Perjanjian Kerjasama Nomor : 09 tanggal 22 September 2006
bukan merupakan sisa lebih perhitungan Anggaran ( SILPA )
agaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 butir 55 Peraturan
teri Dalam Negeri a quo, oleh karena itu Perjanjian Kerjasama
or : 09 Tanggal 22 September 2006 yang berlaku selama 3
) Tahun bukan dalam pengertian pengelolaan Keuangan
ara akan tetapi berlakunya Perjanjian Kerjasama yang
mengikat kedua belah pihak dan menyangkut substansi dalam
Perjanjian Kerjasama dalam melaksanakan program Pelaksanaan
nempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri asal
upaten Lebak;
wa Judex Facti tidak secara utuh dan sempurna dalam
mahami pengertian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA)
alam Pasal 1 butir 55 Peraturan Menteri dalam Negeri a quo,
karena berdasarkan Pasal 62 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 yang menyatakan " Sisa lebih perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLP A) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 60 Ayat (1) huruf a mencakup pelampauan
penerimaan PAD. pelampauan penerimaan dana perimbangan,
pelampauan penerimaan Iain-Iain pendapatan Daerah yang sah,
pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja,
kewajiban kepada fihak ketiga sampai dengan akhir Tahun belum
- Dengan demikian kewenangan yang dimiliki Pemohon Kasasi
selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Lebak sah menurut hukum dan bersarkan asas-asas umum
pemerintahan yang baik dan benar dalam mengelola dana
program kegiatan dalam Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia ke Luar Negeri asal Kabupaten Lebak yang dilakukan
berdasarkan pada Surat Keputusan Bupati Lebak Nomor :
562IKEP . 179/Disnakertrans/2006 tanggal 1 Mei 2006 dan
perbuatan-perbuatan hukum yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi
dalam kerangka kaidah hukum perdata maupun dalam lingkup
hukum adminitrasi Negara dan bukan wilayah hukum pidana ;
6. BAHWA JUDEX FACTI TELAH KELIRU DALAM MEMBUKTIKAN

UNSUR YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA ATAU


PEREKONOMIAN NEGARA;
- Bahwa Judex Facti hanya menafsirkan pengertian unsur "dapat
merugikan Keuangan Negara atau perekonomian negara"
rdasarkan pengertian kerugian Negara/Daerah berdasarkan
ang-Undang Nomcr 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
ndaharaan Negara, dalam Pasal 1 butir 22 adalah
rangan uang. surat berharga aan barang. yang nyata dan
i jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik
sengaja maupun lalai. Bahwa pengertian kerugian negara tersebut
rsifat tidak berhubungan dengan perbuatan memperkaya orang
^atau suatu korporasi. Lagi pula teljadinya kerugian negara
a wanprestasi Perjanjian Kerjasama Nomor : 09 Tanggal 22
V%&*$ ^jjprober 2006 yang dilakukan o.eh Martinudin ataupun yang
\ ''dilakukan Direksi PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA
sebagaimana penafsiran Judex Facti Majelis Hakim Tingkat
Pertama dalam halaman 126 sebagai berikut:
"...Bahwa setelah pencairan dana Tahap Ketiga, Martinudin
menghilang bersama dengan uang yang diperuntukkan bagi
program penyaluran pinjaman pembiayaan penempatan Tenaga
Kerja Indonesia ke Luar Negeri , sedangkan TKI yang telah
diberangkatkan oleh Martinudin hanya sebanyak 18 orang saja
dengan jumlah dana yang telah dipergunakan sebanyak Rp.
- "...Bahwa, dengan demikian dana yang dibawa kabur oleh
Martinudin sebesar Rp. 679.783.000,00 ";
- "....Bahwa, untuk perbuatan Terdakwa yang tetap menyerahkan
uang kepada Martinudin pada tanggal 27 Desember 2006 dan
tanggal 9 Januari 2007 tanpa terlebih dahulu memeriksa apakah
uang yang telah diserahkan oleh Terdakwa pada tanggal 25
September 2006 kepada Martinudin telah benar-benar
dipergunakan untuk memberangkatkan TKI pada Tahap I
sebanyak 65 orang, maka Majelis Hakim menilai Terdakwa
menyalahgunakan wewenangnya yang DAPAT berakibat
berkurangnya Keuangan Negara ";
- Bahwa kekeliruan Judex Facti tersebut telah dijadikan alasan
untuk menyatakan terbuktinya unsur dapat merugikan Keuangan
Negara atau Perekonomian Negara, karena Majelis Hakim tidak
menafsirkannya secara utuh dan lengkap tentang* unsur "dapat
merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara ;
erdasarkan pertimbangan tersebut, Judex Facti seolah-olah
anggapan bahwa perbuatan Martinudin menghilang bersama
an uang yang diperuntukkan bagi program penyaluran
man pembiayaan penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke
Negeri dan membawa kabur uang sebesar Rp. 679.783.000
ukan sebagai suatu perbuatan melawan hukum . Dan Judex Facti
hanya mempertimbangkan perbuatan yang dilakukan Martinudin
ang tidak melaksanakan Perjanjian Kerjasama dan melarikan
pg negara menjadi beban dan tanggungjawab dari Pemohon
asi. Judex F.acti telah mengesampingkan fakta-fakta hukum
anjian Kerjasama No.09 Tanggal 22 September 2006 dan
embaruan Perjanjian Kerjasama No.01 Tanggal 2 Juli 2007 serta
tidak mempertimbangkan substansi dan isi Perjanjian Kerjasama
yang mengikat para pihak secara hukum dan tidak
mempertimbangkan ketentuan Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas dan yang
berlaku pada saat dan Pasal 92 Ayat (1) jo Pasal 97 Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dalam
Pasal 92 Ayat (1) serta tidak mempertimbangkan Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindunqan
Bahwa dalam menentukan berapa jumlah kerugian Negara dalam
perkara a quo tidak berdasarkan keterangan ahli sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 184 Ayat (1) huruf b KUHAP, karena dalam
fakta persidangan Jaksa/Penuntut Umum tidak menghadirkan
Laporan Audit dari BPKP serta tidak menghadirkan ahli yang
dapat menjelaskan pertanggungjawaban Keuangan Negara,
namun tanpa alat bukti yang sah menurut hukum Judex Fact; telah
melakukan pertimbangan hukum yang keliru dalam perhitungan
kerugian Keuangan Negara sebagaimana dalam pertimbangan
hukum Judex Facti Tingkat Pertama halaman 1*29 : "...Menimbang
, bahwa oleh karena itu Majelis Hakim menilai Pemda Kabupaten
Lebak telah mengaiami kerugian sebesar Rp. 296.554.600,00.
yang mana uang tersebut masih berada di tangan para TKI yang
telah diberikan dana pinjaman ";
Bahwa dalam perhitungan kerugian negara tidak berdasarkan
ketentuan Pasal 184 Ayat (1) huruf b KUHAP tersebut sehingga
perhitungan Keuangan Negara yang dilakukan Judex Facti tidak
lemiliki standar perhitungan yang seharusnya dilakukan oleh
litor yang sah menurut hukum karena Judex Facti bukan
igai auditor yang memiliki kemampuan di bidang akuntansi
lk melakukan perhitungan pertanggungjawaban penggunaan
iuangan Negara ;
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan yang dilakukan Pemeriksaan
, -,:6 van9 dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi
/jjrjT>S§?n*en antara ,ain dinyatakan bahwa Pinjaman Untuk Pembiayaan
empatan Calon TKI Tertunggak Rp. 405.05 juta dan Badan
leriksa Keuangan menyarankan Bupati Lebak, agar
nginstruksikan untuk melakukan koordinasi dengan PT.
IKARIM MAKMUR SENTOSA dalam rangka optimalisasi
pengembalian dana talangan TKI senilai Rp. 399.054.600,00 (tiga
ratus sembilan puluh sembilan juta lima puluh empat ribu enam
ratus rupiah) dan tindak lanjut Penyetoran sampai dengan tanggal
20 Januari 2010 sebesar Rp. 92.500.000,00 (sembilan puluh dua
juta lima ratus ribu rupiah) dan penyetoran tanggal 2 Maret 2010
sebesar Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), dengan
keterangan kurang setor Rp. 296.554.600,(dua ratus sembilan
I
rupiah), dengan keterangan TB = Tindak Lanjut Belum Sesuai
Rekomendasi. Untuk menyelesaikan Badan Pemeriksa Keuangan
menyarankan Bupati Lebak untuk melakukan koordinasi dengan
PT ELKARIM MAKMUR SENTOSA. Bahkan Pemohon Kasasi
sudah mengembalikan dana pinjaman tersebut kepada kas
Daerah sebesar Rp. 211.627.000.dan saksi H. Abdul Karim
sebesar Rp. 20.000.000,00 dan jumlah keseluruhan yang sudah
dikembalikan adalah sebesar Rp. 231.627.000,00 Dengan
demikian Hasil Pemeriksaan yang dilakukan Pemeriksaan yang
dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi
Banten tidak ada kerugian Negara dalam perkara ini dan belum
tertagih dari para TKI penerimaan kembali pemberian pinjaman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor : 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah. Berdasarkan fakta persidangan yang belum
tertagih dari para TKI yang sudah diberangkatkan sebanyak 104
orang dan ada 34 orang yang mengembalikan pinjaman dan 70
-ang yang belum mengembalikan pinjaman sehubungan dengan
la yang melarikan diri dari majikan , ada yang pulang lagi dan
^la yang ganti majikan sehingga agen TKI di Luar Negeri
mengalami kesulitan untuk penagihannya ;
VA JUDEX FACTI TELAH KELIRU DALAM MEMBUKTIKAN
UNSUR DENGAN SENGAJA MEMBERI KEfEMPATAN ATAU SARANA
ATAU KETERANGAN UNTUK MELAKUKAN KEJAHATAN ;
- Pertimbangan Judex Facti yang melihat seolah-o!ah bahwa
perbuatan yang dilakukan Martinudin dan PT. ELKARIM MAKMUR
~NTOSA yang melalaikan kewajiban hukum dan menghilang
Sama dengan uang yang diperuntukkan bagi program
liyaluran pinjaman pembiayaan penempatan Tenaga Kerja
lonesia ke Luar Negeri dan membawa kabur uang sebesar Rp.
^.783.000 bukan sebagai suatu perbuatan melawan hukum dan
melimpahkan perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan
Martinudin dan PT. ELKARIM MAKMUR SENTOSA menjadi
tanggungjawab hukum Pemohon Kasasi membuat Judex Facti
keliru dalam membuktikan unsur tersebut;
Bahwa berkaitan dengan Pasal 56 Ayat (2) KUHP. maka
adanya penuntutan terhadap pelaku . Pertanggungjawaban
seorang pelaku kejahatan sangat menentukan untuk mebuktikan
dan mengetahui sampai sejauh mana kesempatan, sarana atau
keterangan untuk dilakukan terhadap suatu kejahatan . Akan tetapi
Judex Facti telah keliru dalam peran pembantu sebagainana
dimaksud dalam Pasal 56 Ayat (2) KUHP . Dalam Surat dakwaan
Jaksa/Penuntut Umum dinyatakan bahwa Pemohon Kasasi
dengan sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan
untuk melakukan kejahatan terhadap Martinudin, akan tetapi
dalam pertimbangan hukumnya Judex Facti menyatakan
Pemohon Kasasi memberi kesempatan kepada para TKI untuk
melakukan kejahatan sebagaimana dalam halaman 140 Putusan
Judex Facti Pengadilan Tingkat Pertama antara lain" Bahwa,
dengan demikian Majelis Hakim menilai perbuatan para TKI
tersebut yang telah menggunakan uang yang dianggarkan dalam
PBD Kab. Lebak sebagai dana talangan untuk mempersiapkan
at-syarat Calon TKI agar dapat diberangkatkan ke Luar
|ri, dan tidak mengembalikannya adalah suatu kejahatan, dan
akwa tersebut telah memberi kesempatan kepada para TKI ini
k melakukan kejahatan";
hwa Judex Facti telah melakukan pelanggaran hukum
pembuktian dengan membuktikan tindak pidana yang tidak
didakwakan oleh Jaksa/ Penuntut Umum, karena dalam surat
^HU^akwaan Jaksa/Penuntut Umum tidak ada uraian fakta perbutan
<J/-r4^\ w?^a Judex Facti te,an memberikan kesempatan atau sarana
a TKI untuk melakukan kejahatan. Judex Factie telah
xigesampingkan fakta-fakta hukum Perjanjian Kerjasama
>
\^^rfomor : 09 Tanggal 22 September 2006 dan Pembaruan
Perjanjian Kerjasama Nomor : 01 Tanggal 2 Juli 2007 serta tidak
mempertimbangkan substansi dari isi Perjanjian Kerjasama serta
mengabaikan Perjanjian Pemohon Kasasi dengan para TKI;
- Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti keliru yang menyatakan
bahwa Pemohon Kasasi tidak melakukan pengawasan, maka
sama saja memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
Martinudin untuk tidak benar-benar melakukan kewajibannya
dalam perjanjian antara Terdakwa dengan Martinudin halaman
140 Putusan Judex Paeti PonnaHiion rinnu^* o—4 n_i_._.
Perjanjian Kerjasama Nomor : 09 Tanggal 22 September 2006
sebagaimana yang sudah diuraikan di atas yaitu dalam Pasal 4
dan Pasal 5 sudah diatur subtansi hak dan kewajiban para pihak
untuk melaksanakan isi dari Perjanjian Kerjasama. Bahwa
pengawasan yang dilakukan Pemohon . kasasi dalam
melaksanakan Perjanjian Kerjasama tersebut dengan
memerintahkan staf Pemohon Kasasi yaitu saksi Heri Mulyadi dan
saksi Suprapto untuk memantau pelaksanaan penempatan TKI
dan dalam control terhadap staf Pemohon Kasasi bertanya "
Apakah Martinudin Masih dipercaya dan saksi Heri Mulyadi dan
saksi Suprapto menyampaikan jawaban bahwa Martinudin masih
dapat dipercaya untuk melaksanakan Perjanjian Kerjasama dan
Martinudin juga menyampaikan kepada saksi Heri Mulyadi dan
saksi Suprapto masih memiliki kesanggupan untuk melaksanakan
Perjanjian Kerjasama dimaksud. Dengan demikian adalah keliru
pertimbangan Judex Facti yang menyatakan " ...Bahwa, Majelis
Hakim menilai Terdakwa terlalu mempercayai kedua anak
hnya tersebut dan menjadikan penilaian mereka berdua
gai acuan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab
kwa halaman 95 Putusan aquo". Bahwa Judex Facti yang
mengesampingkan keterangan saksi Heri Muiyadi dan saksi
prapto dan menganggap bukan sebagai suatu alat bukti,
dengan menyatakan Pemohon Kasasi terlalu percaya kepada
dua saksi tersebut. Bahwa saksi Heri Mulyadi dan saksi
prapto adalah Aparatur Negara yang dalarn melaksanakan
berdasarkan sumpah jabatan, jadi Pemohon Kasasi yang
s?VW^^aya kepada 'aporan saksi Heri Mulyadi dan saksi Suprapto
>^±^alam hubungan kedinasan adalah berdasarkan peraturan displin
Pegawai Negeri yang dalam menjalankan tugas harus penuh rasa
tanggungjawab. Dengan demikian tidak ada bukti-bukti yang sah
menurut hukum bahwa telah teljadi suatu perbuatan kejahatan
yang dilakukan Pemohon Kasasi dalam program pengiriman
Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri yang barasal dari
Kabupaten Lebak dengan memberikan kesempatan kepada
Martinudin untuk melakukan kejahatan ;
8. Bahwa Judex Facti Pengadilan Tinggi Banten yang menjatuhkan
Rangkasbitung terhadap Pemohon Kasasi tidak didasarkan
pertimbangan-pertimbangan yang patut menurut hukum, akan tetapi
didasarkan pada pertimbangan yang keliru dan tidak berdasarkan fakta
dan bukti tentang adanya suatu skenario Konspirasi Kriminal yang
dilakukan Pemohon Kasasi dengan Martinudin serta cfengan PT.
untuk melakukan suatu kejahatan dalam pelaksanaan Program
Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri;
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan permohonan kasasi tersebut di
atas, Mahkamah Agung berpendapat:
Terhadap alasan-alasan kasasi Pemohon Kasasi l/Jaksa / Penuntut
Umum :

Bahwa alasan-alasan permohonan kasasi tersebut tidak dapat


dibenarkan, dengan pertimbangan :
- Bahwa Judex Facti tidak salah menerapkan hukum tentang pemidanaan
yang dijatuhkan oleh Judex Facti telah dipertimbangkan tentang hal-hal
yang meringankan dan memberatkan ;
tehwa selain itu mengenai berat ringannya pidana dalam perkara ini
tupakan wewenang Judex Facti yang tidak tunduk pada pemeriksaan
ii, kecuali menjatuhkan pidana melampaui batas maksimum
tan pidananya atau kurang dari batas minimum ancaman
inanya, yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan atau
fenjatuhkan pidana dengan tidak memberikan pertimbangan yang cukup
dan in casu dalam menjatuhkan pidana tersebut Judex Facti telah
^pRj^^emberikan pertimbangan yang cukup tentang keadaan yang
iberatkan maupun yang meringankan pemidanaan ;
/a mengenai uang pengganti tidak dapat dipertimbangkan, oleh
la uang pengganti hanya dibebankan dengan harta yang jumlahnya
fenyak-banyaknya sama dengan harta benda yang diperoleh dari
•tindakpidana Korupsi;
Terhadap alasan-alasan kasasi Pemohon Kasasi II /Terdakwa :
Bahwa Alasan-alasan permohonan kasasi tersebut tidak dapat
dibenarkan, dengan pertimbangan :
- Bahwa Judex Facti tidak salah menerapkan hukum, karena Judex Facti telah
mempertimbangkan perkara a quo dengan cermat sehingga tidak melanggar
Pasal 197 Ayat (1) huruf d KUHAP ;
Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pertimbangan tersebut telah tepat
dan benar;

Bahwa tentang unsur "Setiap orang" dinyatakan tidak terbukti atas diri
Terdakwa tidak dapat dibenarkan oleh karena Terdakwa adalah Subyek
Hukum yaitu seorang manusia yang dapat dipertanggungjawabkan seperti
yang didakwakan oleh Jaksa/Penuntut Umum dan dalam perkara a quo
identitasnya benar sebagaimana dalam dakwaan Jaksa'Penuntut Umum,
oleh karena itu bukan error in persona ;
Bahwa di samping itu alasan-alasan kasasi tersebut mengenai penilaian
hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal
mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi,
karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya
kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku,
adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh
peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan
batalnya putusan yang bereangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang
atau melampaui batas wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam
asal 253 KUHAP (Undang-Undang Nomor: 8 Tahun 1981);
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, lagi
lam perkara ini putusan Judex Facti tidak bertentangan dengan hukum
:au Undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajuk3n oleh para
ohon Kasasi harus ditolak ;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari para
Pemohon Kasasi Jaksa / Penuntut Umum dan Terdakwa ditolak sedangkan
mohon Kasasi II juga sebagai Terrnohon Kasasi/Terdakwa tetap dijatuhi
[a, maka Pemohon Kasasi II juga sebagai Termohon Kasasi/Terdakwa
nkan untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ;
Memperhatikan Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang No. 31 Tahun
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No.20
Tahun 2001, Undang-Undang No. 8Tahun 1981, Undang-Undang No.48 Tahun
2009, Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana teiah diubah dan
ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004, dan perubahan kedua
dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-
undangan lain yang bersangkutan ;
MENGADILI :

Menolak permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi :Jaksa


/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Rangkasbitung dan Terdakwa SAHAT
H.SINAMBELA,SH.,MH tersebut;
Membebankan kepada Pemohon Kasasi ll/Terdakwa untuk membayar
biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp. 2.500,00,- (dua ribu lima
ratus rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Rabu tanggal 5 September 2012 oleh H.M.Imron
Anwari,SH.,SpN.,MH. Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Militer yang
ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
Prof.DR.Mohammad Askin.SH. dan M.S.Lumme.SH. Hakim-Hakim Ad Hoc
Tipikor pada Mahkamah Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-
Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Sri Asmarani,SH.,CN. Panitera
Pengganti dan tidak dihadiri oleh para Pemohon Kasasi: Jaksa/Penuntut Umum
dan Terdakwa;

Hakim-Hakim Anggota : Ketua :


Ttd/Prof.DR.Mohammad Askin.SH. Ttd
Ttd/ H. M.S.Lumme.SH. H. M. Imron Anwari, SH. Sp.N. MH.,

Panitera Pengganti,
Ttd

SriAsmarani, SH. CN.


UNTUK SALINAN
MAHKAMAH AGUNG Rl
a/n. PANITERA
JTERA MUDA PIDANA KHUSUS

SALINAN IFOTOCOPY SESUAI DENGAN ASLINYA


DIKELUARKAN UNTUK DINAS
PENGADILAN NEGERI RANGKASBmjNG

Anda mungkin juga menyukai