Penyelesaian Konflik Tanah Ulayat Dalam Pengelolaan Di Desa Demang Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
Penyelesaian Konflik Tanah Ulayat Dalam Pengelolaan Di Desa Demang Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
SKRIPSI
Oleh:
DOSEN PEMBIMBING
i
ii
iii
iv
MOTTO
Artinya: yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al kitab
dengan membawa kebenaran; dan Sesungguhnya orang-orang yang
berselisih tentang (kebenaran) Al kitab itu, benar-benar dalam
penyimpangan yang jauh (dari kebenaran). (QS. Al-Baqarah (2):176)1
1
QS. Al-Baqarah (2):176
v
PERSEMBAHAN
selalu mengajariku arti semangat hidup dalam mencapai cita-citaku dan selalu
3. Serta kakak perempuanku Vika Rizky Mardiansyah yang sangat aku cintai
dan sayangi.
vi
ABSTRAK
Nim : 105170387
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat allah swt yag mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skiripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula
Muhammad saw.
Jambi”. Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan
rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data maupun dalam
penyusunanya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan
dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat
diselesaiakan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan
adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian
1. Bapak Prof. Dr. Suaidi, MA., Ph. D selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti, S. Ag., M.H selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS
Jambi.
3. Bapak Agus Salim, M.A., M.I.R., Ph. D, selaku Wakil Dekan I, Bidang
Akademik, Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, S.H., M.H, selaku Wakil Dekan II,
Bidang Adminitrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Bapak Dr. H., Ishaq,
viii
ix
DAFTAR ISI
x
Desa Demang ................................................................................... 39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 60
B. Saran-saran ....................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xi
DFTAR TABEL
Tabel 1: Jumlah Penduduk Desa Demang dari Tahun 2018 – 2020 .................. 5
Tabel 2: Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Demang ................................... 6
Tabel 3: Perbatasan Desa .................................................................................. 26
Tabel 5: Jumlah Sarana Ibadah di Desa Demang .............................................. 34
Tabel 6: Jumlah Sarana Pendidikan ................................................................... 35
Tabel 7: Status Pekerjaan Masyarakat Desa Demang ....................................... 35
Tabel 8: Aset Desa ............................................................................................. 36
Tabel 9: Prasarana yang berasal dari pihak ketiga ............................................. 39
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atas tanah yang bersengketa dengan munculnya dualisme sertifikat atau tumpang
pembangunannya beranggapan bahwa bumi (atau tanah), air, dan segala kekayaan
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara, karena itu mereka berhak
Tanah adalah suatu aset negara yang sangat banyak sekali, sumber
penghasilan negara juga sebagian besar dari pajak dan salah satu pajak yaitu pajak
dari tanah, baik itu pajak bangunan maupun pajak-pajak yang lain misalnya sewa,
hak pakai, daln lain sebagainya. Tanah lama kelamaan pasti akan habis dengan
2
Borni Kurniawan, desa Mandiri, desa Membangun, (Jakarta: Kementerian desa,
pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, 2015), hlm. 27.
3
Fatahurohman, “Konflik Ketidakadilan dan Perbedaan Indentitas,” jurnal konflik
masyarakat, 2008, hlm. 220
1
2
Indonesia. Bisa jadi lama‑ kelamaan tanah kita habis dan semua untuk
untuk menguasai tanah.5 Dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945, disebutkan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang
Pengertian penguasaan negara atas bumi, air dan kekayaan alam yang
tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria, yang lebih dikenal dengan sebutan
4
Ningrum, Herlina Ratna Sambawa, "Analisis Hukum Sistem Penyelesaian Sengketa Atas
Tanah Berbasis Keadilan," Jurnal Pembaharuan Hukum 1.2 (2014): 219-227.
5
Sufriadi, Yanto, "Penyebab Sengketa Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum
(Studi Kasus Sengketa Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum di Bengkulu)," Jurnal Hukum
Ius Quia Iustum 18.1 (2011): 42-62.
6
Majelis Permusyaratan Rakyat Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, BAB XIV Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial,
Pasal 33 ayat 3.
3
dapat mencabut hak-hak atas tanah dengan memberikan ganti kerugian yang layak
disadari oleh pembentuk UUPA, bahwa hukum tanah yang dibangun itu harus
didasarkan pada nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia sendiri, yaitu
hukum adat, Secara teoritik, hukum tanah yang dibangun berdasarkan nilainilai
yang hidup dalam masyarakat, dan pencabutan hak atas tanah oleh negara untuk
kepentingan umum harus dilakukan dengan pemberian ganti kerugian yang layak
hak atas tanah untuk kepentingan umum, seharusnya akan diterima dan dipatuhi
oleh masyarakat sehingga sengketa akan relatif jarang terjadi. Akan tetapi
yang dapat diterima bagi para pihak yang berselisih bahkan tidak jarang berujung
7
Sufriadi, Yanto, "Penyebab Sengketa Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum
(Studi Kasus Sengketa Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum di Bengkulu)," Jurnal Hukum
Ius Quia Iustum 18.1 (2011): 42-62.
4
Karena itu diharapkan bukan hanya adanya pihak yang menang atau kalah namun
Tindak lanjut dari sengketa yang timbul dalam masyarakat tentunya ada
upaya untuk dapat diselesaikan melalui suatu wadah yang ditentukan oleh
masyarakat itu senfiri yang berawal dari kelompok yang terkecil dalam
desa sudah sejak lama terbentuk dalam lingkungan masyarakat hukum adat yang
tersebut. 8
Pada peradilan desa, kepala desa, bahkan ada juga yang sekaligus
merupakan tokoh adat dan agama. Dalam hubungan dengan tugas kepala desa
sebagai hakim perdamaian.9 Desa Demang pada beberapa pekan lalu pemerintah
8
Kofi A. Annan, Demokrasi dan Konflik yang Mengakar: Sejumlah Pilihan untuk
Negosiator, (Jakarta: AMEEPRO, 2000), hlm. 13.
9
Fitriani, Riska, "Penyelesaian sengketa lahan hutan melalui proses mediasi di
Kabupaten Siak," Jurnal Ilmu Hukum 3.1 (2012).
5
sawit di Desa Demang yang mana lahan tersebut bersumber dari lahan milik Desa
Demang itu sendiri, dan anggarannya bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD).
Seiring dengan berjalannya waktu lahan itu sudah mulai digarap dan ditanami
sawit, namun tidak lama kemudian masyarakat tidak sepakat dengan keberadaan
terkhususnya Orang Tuo Niniak Mamak masyarakat Desa Demang. Yang mana
pada hal ini masyarakat demo karena pihak pemerintah desa mengambil
keputusan sepihak tentang penetapan lahan tersebut dan timbul lah konflik.
Tabel 1
Jumlah Penduduk Desa Demang dari Tahun 2018 – 202010
No Tahun Jumlah
1 2018 420
2 2019 435
3 2020 452
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk desa Demang
penambahan jumlah anggota keluarga dan juga adanya pendatang yang mencari
keberhasilan di Desa Demang. Pada tahun 2018 terdapat 420 orang, dan pada
tahun 2019 terjadi penambahan sehingga menjadi 435 dan ditahun 2020
peningkatan kembali terjadi sehingga menjadi 452 orang penduduk yang tinggal
di Desa Demang.
10
Kantor Desa Demang : Jumlah Penduduk Masyarakat Desa Demang Tahun 2018 –
2020, 22 Februari 2021
6
Tabel 2
Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Demang 11
masyarkat. Tanah 20 hektar merupakan hak milik desa yang merupakan asset desa
tidak kunjung selesai akan selalu menjadi masalah di masa yang akan datang
Pada mulanya terdapat lahan yang luasnya ±20 hektar yang berlokasi di
merupakank milik asset Desa Demang yang kemudian dikelola pemerintah desa
Demang yang mana pada sistem pembagian hasil tersebut akan dialokasikan
untuk kas desa, kas mesjid, fakir miskin, dan anak yatim. Pemberdayaan lahan
tersebut tidak mendapat persetujuan dari sebagian besar masyarakat Desa Demang
11
Kantor Desa Demang : Jumlah Penduduk Masyarakat Desa Demang Tahun 2018 –
2020, pada 22 Februari 2021
7
seperti Orang Tuo Niniak Mamak. Sejak digarap pada awal tahun 2017 dengan
dasar karena pada dahulunya lahan tersebut hanya boleh ditanami tanaman lembut
atau tanaman yang hidupnya tidak lama seperti padi, cabe tidak diperbolehkan
untuk menanami tanaman keras seperti pohon karet, sawit dan sejenisnya.
Kemudian pada tahun 2018 lalu lahan yang luasnya ±20 tersebut akan dipenuhi
dengan tanaman sawit oleh pemerintah Desa Demang. Setelah tertanam ±10
hektar sawit dengan anggaran 38.000.000, masyarakat tidak sepakat dengan hal
itu yang mana sebagian besar masyarakat beranggapan bahwasanya tanah tersebut
lebih baik dimanfaatkan untuk menanam padi dan juga sayur-sayur, karena
sebagian besar masyarakat Desa Demang berprofesi sebagi petani sawah. Ini
disertai demo oleh sebagian besar masyarakat Desa Demang seperti Orang Tuo
Niniak Mamak. Namun sampai tahun 2021 ini konflik tersebut belum ada
penyelesaiannya oleh pemerintah desa dan belum pernah dibawa ke ranah hukum.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
masyarakat.
c. Sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan tugas akhir berupa skripsi yang
D. Kerangka Teori
penelitian12. Agar penelitian ini lebih tearah dan tepat sasaran maka penulis
mendapat konsep yang benar dan tepat dalam penyusunan skripsi ini sebagai
berikut.
1. Pengertian Konflik
harus, tetapi mungkin bahkan amat mungkin terjadi. Seperti pengalaman hidup
yang lain, konflik tidak dapat dirumuskan secara ketat. Lebih tepat bila konflik itu
persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain.
merupakan sebagai sebuah proses yang dimulai ketika suatu pihak memiliki
persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang
12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2009). hlm. 283.
13
Aderiani, dkk, “Identifikasi Konflik Yang Terjadi Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Gedung”, jurnal Nasional Manajemen Teknologi, 25-26 Pebruari 2005, hlm. 22
14
Andri Wahyudi, “Konflik, Konsep Teori dan Permasalahan”, Jurnal Manajemen
Konflik , 2011, hlm. 4.
10
mana dua atau lebih dari pihak-pihak itu melakukan persaingan, pertentangan,
masing pihak dan hal itu merupakan kekuasaan yang kreatif dari sejarah manusia.
2. Penyebab Konflik
empat (4) faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Keempat faktor itu
b. Perbedaan Kebudayaan
mendorong terjadinya konflik. Hal ini disebabkan perbedaan pola pikir, watak,
tabiat, dan tingkah laku dari masing-masing kebudayaan berbeda. Selain itu,
konflik yang diawali dari kebudayaan umumnya dikarenakan tidak ada rasa
15
Andri Wahyudi, “Konflik, Konsep Teori dan Permasalahan”, hlm. 4.
11
c. Perbedaan Kepentingan
dari sisi politik, sosial budaya, ekonomi, keamanan, sumber daya, dan lainnya.
Kenapa bisa terjadi? Pasalnya setiap orang memiliki maksud, tujuan dan
kepentingan tertentu dalam suatu hal. Selain itu, konflik juga dipicu rasa saling
tidak mau mengalah satu sama lain. Inilah penyebab terjadinya konflik di
masyarakat.
(executive dispute resolution approach), pihak yang bertikai mencari pihak ketiga
kepastian hukum (judicial approach), dan penanganan oleh pihak yang memiliki
12
1. Kedua pihak harus mengakui kenyataan dan situasi konflik yang terjadi di
antara mereka.
diselesaikan secara bijak. Dalam masyarakat yang rentan, baik dalam hal budaya,
ekonomi, dan politik, maka konflik akan mudah mengarah pada hal destruktif,
bahkan konflik bisa diikuti oleh bentuk-bentuk kekerasan, seperti perang dan
dan positif. Penyelesain suatu konflik pada umumnya akan sangat bergantung
pada faktor internal dan eksternal. faktor internal adalah bagaimana pihak-pihak
16
Novri Susan, Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu-isu Kontemporer, (Jakarta: Kencana,
2010). hlm. 177-178.
17
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, (Jakarta: Grasindo, 1999). hlm. 153.
13
Untuk itu penting dibuat suatu perencanaan dan langkah tata pengelolaan konflik
manusia. Sebagaia mahluk sosial, seseorang tidak bisa hidup tanpa manusia lain
konflik karena setiap orang pasti mengingingkan hajat hidupnya terpenuhi yang
bisa saja menimbulkan kerugian pada orang lain sehingga konflik sulit di
a. Konflik Ekonomi
1). Konflik masyarakat dan pemilik modal dalam soal sengketa tanah, antara
2). Konflik antara masyarakat dan pemerintah dalam kasus pertembangan emas,
4). Konflik antara warga dan preman dalam soal perebutan lahan parkir.
18
Simon Fisher, Manajeman Konflik Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak (Jakarta
: British Council, 2000). hlm. 4.
19
Nur Aliyah, Manajemen konflik, (Makassar: Alauddin University Press, 2015). h. 7.
20
Simon Fisher, Manajeman Konflik Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak hlm. 7.
14
pertentangan berbagai kepentingan yang sangat beragam, tidak hanya fokus pada
soal ekonomi, tetapi juga ideologi, politik dan identitas. Untuk menghasilkan
suatu perubahan yang maksimal, konflik diperlukan. Konflik dapat terjadi karena
beberapa faktor dari dalam diri. Bentuk konflik dapat terjadi dari yang lunak
hingga yang keras dan terbuka, yang sumbernya beragam dan pada umumnya
b. Konflik Sosial
Konflik sosial adalah konflik yang timbul karena masyarakat terdiri atas
masyarakat yang tersusun dalam kelompok dan strata yang berbeda. Beberapa
contoh seperti, 21
1). Kemiskinan bisa memicu konflik sosial dengan pengelompokan warga yakni
2). Migrasi sosial bisa menimbulkan konflik, dari satu daerah ke daerah lainnya.
21
Simon Fisher, Manajeman Konflik Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak hlm. 7.
15
4. Pengelolaan Lahan
Lahan merupakan wadah yang meliputi ruang darat sebagai satu kesatuan
wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan
fungsi lahan merupakan wujud struktur ruang dan pola ruang. Pemanfaatan lahan
mengacu kepada rencana peruntukan fungsi lahan. Peruntukan fungsi lahan pada
keserasian dan keselarasan pemanfaatan lahan untuk fungsi lindung dan fungsi
b. Teori lahan
Lahan diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief,
tanah, air dan vegetasi serta benda yang diatasnya sepanjang ada pengaruhnya
lalu dan sekarang seperti hasil reklamasi laut, pembersihan vegetasi dan juga hasil
22
Uundang-Undang RI No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
16
yang merugikan seperti yang tersalinasi. Menurut Fajriany Nur Isra lahan di bagi
1. Use value atau nilai penggunaan yang dapat pula disebut sebagai personal
use values. Manfaat ini dihasilkan dari kegiatan eksploitasi atau kegiatan
2. Kedua, non- use values yang dapat pula disebut sebagai intrinsic values atau
dari kegiatan eksploitasi yang dilakukan oleh pemilik lahan. Salah satu
tertentu, yang pada saat ini belum diketahui manfaatnya, tetapi di masa yang
manusia.23
E. Tinjauan Pustaka
penelitian lain) yang berkaitan dengan penelitian ini pada aspek fokus/tema yang
diteliti.
Jurusan Pemerintahan Integratif Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
kutai barat dalam menyelesaikan konflik tapal batas antar kampung di daerah
kabupaten kutai barat (konflik Kampung Muhur dan Kampung Kaliq)”. Penelitian
23
Fajriany Nur Isra, Skripsi, Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Alih Fungsi
Lahan Pertanian Di Kabupaten Pangkep, makasar . 2017.
17
penelitian ini menunjukan bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Barat dalam
hal ini Pemerintah kecamatan Siluq Ngurai dan Pemerintah Kabupaten melalui
Tim PBD dalam menangani Konflik Tapal Batas antara kampung Muhur Dan
satu sama laian masih tinggi, belum memiliki data yang akurat dan susah diajak
dengan pendekatan deskriftif dan hasil penelitian ini adalah Salah satu aspek yang
pembangunan di satu sisi, dengan masyarat di sisi lain, karena tanpa adanya
pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan pemilik sumber daya, ataupun tanpa
24
Hendrik Risman, “Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat
DalamMenyelesaikan Konflik Tapal Batas Antar Kampung Di Daerah Kabupaten Kutai Barat
(Konflik Kampung Muhur Dan Kampung Kaliq)”, (Jurusan Pemerintahan Integratif, Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, 2015). h. Iv.
18
tidak sesuai harapan. Salah satu kunci demi terciptanya kelancaran pembangunan
lokal oleh pemerintah terhadap masyarakat menjadi salah satu penyebab semakin
Ketiga yang di lakukan oleh Dedi Kurniawan Dan Abdul Syani tahun
Dari hasil penelitian, didapatkan faktor utama yang menjadi penyebab konflik
karena hal ini dapat menimbulkan sebuah dendam berupa akumulasi kebencian
tersebut. kondisi pemerintahan yang kurang baik juga menjadi celah untuk
menimbulkan konflik. Sebuah konflik pasti akan menimbulkan dampak baik itu
25
Suherman, Ansar, and Arief Sirajuddin. "Kearifan Lokal Sebagai Basis Komunikasi
Pemerintah Dalam Penyelesaian Konflik Sosial Dan Komunal." DIALEKTIKA: Jurnal Ekonomi
dan Ilmu Sosial 3.2 (2018). 34-42.
19
psikologis, sosial, ekonomi, dan budaya. Positif negatif dari dampak ini tentu akan
kehidupan yang ada menjadi berbeda dengan kehidupan yang dahulu. Apabila
dampak yang timbul itu adalah positif maka akan adanya peningkatan hubungan
baik antar warga, namun apabila dampak yang timbul itu negatif, justru akan
menjadikan kehidupan yang sudah ada akan menjadi lebih buruk. Dampak negatif
ini juga bisa mejadikan konflik yang telah terjadi tidak terselesaikan, melainkan
akan berkembang semakin besar dan berbahaya bagi kehidupan dimasa yang akan
datang. 26
Keempat yang di lakukan oleh Nur Azizah Raja pada tahun 2019 dengan
(Studi Kasus Konflik Antara PT. PP. London Sumatra dengan Masyarakat di
dengan pendekatan deskriftif dan dari hasil penelitian adalah Peran Pemerintah
khususnya kasus konflik lahan antara PT. PP. Lonsum dengan masyarakat di
26
Kurniawan, Dedi, and Abdul Syani, "Faktor penyebab, dampak dan strategi
penyelesaian konflik antar warga di Kecamatan Way Panji Kabupaten Lampung Selatan." Jurnal
Sosiologi 15.1 (2012). 1-12.
20
masyarakat bahwa tidak akan memberikan izin perpanjangan Hak Guna Usaha di
atas lahan yang diklaim oleh masyarakat berdasarkan bukti-bukti alam dan
sertifikat sebelum konflik dengan Masyarakat Adat Kajang dan Bulukumpa Toa
Kelima yang di lakukan oleh Arizal Triadiyatma pada tahun 2016 dengan
penelitian ini adalah Bentuk konflik yang terjadi berupa perselisihan yang
penggunaan alat tangkap antara sesama nelayan modern dan antara nelayan
Lekok dan nelayan tradisional adalah nelayan Madura. Selanjutnya, pola konflik
pemicu berupa penggunaan alat tangkap mini trawl. Setelah konflik yang terjadi
27
Raja, Nur Azizah, "Analisis Peran Pemerintah Daerah dalam Penyelesaian Konflik
Agraria (Studi Kasus Konflik Antara PT. PP. London Sumatra dengan Masyarakat di Kabupaten
Bulukumba)." Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan 12.1 (2019). 53-66.
21
antara sesama nelayan Lekok dan antara nelayan Lekok dengan nelayan Madura
muncul, penyelesaian konflik tidak serta merta melalui jalur hukum, melainkan
Perbedaan yang terdapat pada penelitian yang saya lakukan adalah dari
segi objek kajiaannya penelitian saya mengambil segala jenis informasi di Desa
ini adalah unsur-unsur yang terdapat dalam kajian Penyelesaian konflik, faktor
28
Triadiyatma, Arizal, Model penyelesaian konflik nelayan berbasis kearifan lokal
sebagai modal sosial di Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. Diss. Universitas Airlangga,
2016.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris yang dengan kata lain adalah
jenis penelitian ini mengkaji aktivitas dan permasalahan yang ada di lokasi
penelitian.29 Atau dengan kata lain yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap
maksud untuk mengetahui dan menemukan fakta-fakta dan data yang dibutuhkan,
B. Pendekatan Penelitian
mengabarkan kejadian dan juga aktivitas yang ada di lokasi penelitian. Danzin
digunakan untuk mencari pemahaman tentang objek yang diteliti yang didapatkan
secara dan ikut serta menyaksikan kejadian atau aktivitas tersebut. 30 Itu artinya
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2020), hlm. 9.
30
Sudaryono, metodologi penelitian, Kuantitatif, Kualitatid dan Mix Method, (Depok: PT
Grafindo Persada, 2018), hlm. 118
22
23
Jambi.
1. Tempat Penelitian
sehingga akan sangat membantu bagi penulis dalam membuat skripsi ini.
2. Waktu Penelitian
keterbatasan waktu, tenaga, pikiran, moril dan material pada diri peneliti, dan
Ada 2 (dua) jenis yang di gunakan dalam penelitian ini, yaitu data
1. Data Primer
Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian, yang
didapatkan secara langsung dari seumbernya maupun dari lokasi objek penelitian,
primer yang di dapat dalam penelitian ini adalah dokumen yang di dapatkan
2. Data sekunder
lapangan dan hasil dari berbagai literatur. Contoh dari data sekunder adalah hasil-
a. Observasi
namun tidak ikut ambil dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang
diselidiki.32
b. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi
31
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Refisi), Jambi, Syariah Press, 2012.,
hlm.37.
32
Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.
143.
25
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa
c. Dokumentasi
dokumen, catatan, transkip, buku, surat kabar atau majalah notulen rapat, anggota
dan sebagainya.34
beberapa dokumen yang bersifat resmi dan diakui sebagai memo, buku, surat
kabar, dan sebagainya. Metode dokumen ini digunakan untuk memdapatkan data-
Teknis analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang didapatkan dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
induktif yaitu analisa yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan verifikasi data. Secara singkat, komponen- komponen analisis
data dikemukakan oleh (Miles dan Hubermen dalam Lexy Meleong dapat dilihat
33
Sugiyono, Penelitian Kualitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 96.
34
Cholid Narbuko dan Abdu Acmhmad, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Sinar Grafika
Offset, 2018), hlm, 72
35
Lexy Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, hlm. 279
26
a. Reduksi Data
dilakukan saat pengumpulan data telah dimulai, dengan meringkas dan juga
mengkode data agar mudah dipahami sesuai dengan poin-poin yang tengah
diteliti.
b. Penyadian Data
uraian-uraian singkat sehingga mudah dipahami dan juga dimengeri. Data yang
dijelaskan meruapakan data yang bersumber dari data urtama dan data sekunder.
c. Kesimpulan
juga penjelasan data. Kesimpulan awal yang nantinya didapatkan meruapakan hal
yang sementara apabila tidak lagi ditemukan bukti kuat lain maka akan menjadi
akhir keimpulan.
BAB III
A. Aspek Geograifs
1. Historis
Desa Demang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Limun
merupakan bagian dari Desa Pancakarya. Desa ini terbentuk pada tahun 2008,
pemekaran dari Desa Panca Karya yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
kesatuan wilayah marga Datuk Nan Tigo yang memiliki kesatuan hukum adat
yang sama termasuk juga dalam mengatur dan mengelola sumber daya alam dan
hutan. Dinamakan Desa Demang karena pemekaran dari Desa Panca karya dan
Desa Demang sendiri terdapat dua dusun yaitu Kampung Pondok dan
Dusun Baru, dinamakan kampung pondok menurut cerita Nenek Khalijah yang
lahir di kampung pondok pada tahun 1945, dikarenakan pada masa itu rumah
hannya ada empat dan berbentuk pondok makanya dinamakan kampung pondok.
Adapun asal usul masyarakat Desa Demang umumnya berasal dari provinsi
Sumatra barat, yaitu minang kabau. Desa Demang memiliki luasan 4.200 ha
36
Wawancara dengan dengan Bapak Fahrur Rozi selaku Sekretaris Desa Demang, pada 3
Maret 2021
27
28
2. Geografis
saat ini 452 jiwa yang terkelompok dalam 107 kepala keluarga dan terdiri
dari 6 RT.
Tabel 3
Perbatasan Desa 37
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat batasan yang ada di Desa
Demang yang mana pada sebelah utara berbatasan denan Desa Ranggo, pada
abgian Selatan berbatasan dengan Desa Tanjung Raden, sebelah Barat Berbatasan
dengan Desa Panca Karya dan sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Mensao.
3. Dasar Hukum
37
Wawancara dengan dengan Bapak Fahrur Rozi selaku Sekretaris Desa Demang, pada 3
Maret 2021
29
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang pedoman
2094);
B. Aspek Demografis
Gambar
Struktur Pemerintahan Desa Demang
Kepala Desa
Nasrullah S.E
Sekretaris Desa
Fahrul Rozi
Habibi
Zulkrnain
31
mulai kepala desa yang dipimpin oleh bapak Aidi Toni dan sekretaris desa bapak
a. Visi
dan secara potensi untuk terwujud kemana dan apa yang diwujutkan suatu
organisasi dimasa depan, Visi harus bersama yang mampu menarik, dan
hendaknya :
ingin di capai.
menarik.
38
Dokumentasi di kantor Desa Demang Kecamatan Limun Sarolangun, data tahun 2020,
pada tanggal 21 Februari 2021
32
b. Misi
hasil yang didapatkan dimasa mendatang. Pernyataan visi yang jelas, akan
39
Dokumentasi di kantor Desa Demang Kecamatan Limun Sarolangun, data tahun 2020,
pada tanggal 21 Februari 2021
33
Masyarakat40
penyelenggaraan pemerintahan.
saling menguntungkan.
desa.
dan politik.
ekonomi.
40
Dokumentasi di kantor Desa Demang Kecamatan Limun Sarolangun, data tahun 2020,
pada tanggal 21 Februari 2021
34
masyarakat.
mushola.
budaya Lokal. 41
41
Dokumentasi di kantor Desa Demang Kecamatan Limun Sarolangun, data tahun 2020,
pada tanggal 21 Februari 2021
35
kebudayaan lokal.
C. Aspek Pemerintahan
Penduduk Desa Demang salah satunya. Adapun jumlah Desa Demang secara
keseluruhan adalah 452 jiwa, sedangkan kepala keluarga berjumlah 107 KK.
2. Mata Pencaharian
petani, yaitu seperti perkebunan karet dan sawit. Sekitar 60% masyarakat Desa
Demang ini pemeluk agamai islam yang kuat. Hal ini dapat di lihat dari para
Tabel 4
Jumlah Sarana Ibadah di Desa Demang 42
2. Musholla 1
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tempat peribadatan yang ada di
Desa Demang terdapat dua masjid besar, dimana keberadaanya di dalam dua
dusun. Sedangkan terdapat satu mushola yang ada di Desa Demang yang
2. Pendidikan
42
Dokumentasi di kantor Desa Demang Kecamatan Limun Sarolangun, data tahun 2020,
pada tanggal 21 Februari 2021
37
Desa Demang terdapat sarana pendidikan yang terdiri dari Sekolah Dasar dan
pendidikan untuk anak usia dini atau yang dikenal dengan istilah Pendidikan
Tabel 5
Jumlah Sarana Pendidikan 43
NO SEKOLAH JUMLAH
1. PAUD 1
2. SDN 1
3. MDT 2
4 SMPN 1
di Desa Demang yang mana sarana pendidikan tersebut masih aktif dan
PAUD dengan kondisi baik, dan Sekolah Dasar Negeri dan juga MDT.
Tabel 6
Status Pekerjaan Masyarakat Desa Demang44
43
Dokumentasi di kantor Desa Demang Kecamatan Limun Sarolangun, data tahun 2020,
pada tanggal 21 Februari 2021
44
Dokumentasi di kantor Desa Demang Kecamatan Limun Sarolangun, data tahun 2020,
pada tanggal 21 Februari 2021
38
Dari tabel di atas dapt dicermati bahwa terdapat beberapa masyarakat Desa
bekerja sebagai ASN / TNI / POLRI / Pensiunan dan sebagai honorer ada 31
orang, sedangkan swasta terdapat 58 masyarakat dan petani 153 orang, sedangkan
Kurang komunikasi yang baik antara pemerintah desa dan juga masyarakat
Di desa ini tentu berbagai macam karakter di dalamnya, tentu ini membuat
setiap orang memiliki pandangan yang baik menunrutnya. Jadi karena
perbedaan pendapat menyebabkan konflik pamanfaatan tanah menjadi
berlarut-larut. Kami sebelum mengambil keputusan ini, kita melakukan
rapat dengan perwakilan RT dan Kepala Dusun yang ada, jadi kita rapat
dulu, barulah keluar hasil rapat. Mencari solusi bersama dalam menanganin
masalah yang ada disini. Mengumpulkan seluruh desa beserta yang terkait
lainnya. tidak boleh tidak ada yang tidak datang saat jadwal yang telah
dijadwalkan secara, karena masih ada yang tidak datang dan melaggar maka
akan dikenakan sanski.45
harus dilakukan dengan musyawarah anatar satu sama lain. Dalam musyarawarah
tersebut haruslah menemukan hasil yang baik dengan bersama dan bisa
45
Wawancara dengan Bapak Nasrullah selaku Kepala Desa Demang, pada 23 Februari
2021
39
40
Saya telah melakukan rapat, tapi memang tidak semua masyarakat ada yang
datang dan juga perwakilannya tidak datang, itu yang membuat masalah.
Mereka membuat alasan yang tidak bisa diterima dengan baik, dengan
masalah yang sebelumnya belum terselesaikan dengan baik tentu saja akan
menambah masalah yang ada tidak akan teratasi dengan cepat. Perlunya
menerapkan sanksi kepada mereka yang tidak mau datang saat telah
diundang oleh pihak desa.46
rapat yang diadakan oleh pemerintah tidak akan didengar oleh masyarakat kalau
pemerintah kalau masih sepihak. Penyelesaian masalah tentu saja akan rumit
wawancara dengan Bapak Fahrur Razi selaku Sekretaris Desa Demang, sebagai
berikut:
Kita rutin membahas masalah tanah 20 hektar yang akan kita manfaatkan
untuk ditanami sawit, itu kita tanami untuk kepentingan bersama, tapi ada
aja masyarakat yang tidak setuju, sebagain banyak yang tidak setuju
dikarenakan mereka mengira akan mengenyangkan perut pemerintah desa
beserta perangkat-perangkatnya. Ada yang memberi solusi kepada kita
untuk dijual saja kepada orang yang ingin membelinya. Kita keberatan akan
masalah tersebut, kami menyarankan dimanfaatkan lahan dengan baik
bersama masyarakat agar bisa membantu perekonomian mereka. itu masih
menjadi masalah yang belum ada solusi dalam menyelesaikan masalah
tersebut.47
pernyataan masalah lahan hal yang paling sulit untuk diselesaikan. Jika dari
sebelah pihak yaitu pihak desa yang memilik maksud yang tersebut dalam
mengelola lahan tersebut. Masyarakat tentu saja tidak terima akan hal tersebut dan
menolak keras kepada pemerintah desa untuk tidak melanjutkan proyek lahan
46
Wawancara dengan Bapak Baihaki, selaku Kaur Pembangunan Desa Demang, pada 3
Maret 2021
47
Wawancara dengan dengan Bapak Fahrur Rozi selaku Sekretaris Desa Demang, pada 3
Maret 2021
41
tersebut dikarenakan itu dapat berpotensi menguntungkan salah satu pihak saja.
Sebelum kita sepakati untuk pemanfaatan lahan desa, ini kita rapatkan dulu,
yang jadi masalah masyarakat tidak mau ikut rapat kita undang. Kendala ini
tentu saja membuat kami sangat sulit untuk mencari solusi bersama
masyarakat, kita tentu saja tidak boleh sepihak dalam menyelesaikan
masalah yang ada, masyarakat harus andil dalam menyelesaikan masalah
dengan mengikuti rapat ini. Kita terus berusaha mencari cara agar mereka
mau mengahadiri rapat ini demi kepentingan bersama. 48
dalam hal mencari solusi tentang penggunaaan lahan ini masih sulit. Dikarenkan
masyarakat dan pemerinah desa tidak bisa diajak kerjas sama untuk mencari jalan
keluar yang baik. masalah lahan ini juga bersifat sepihak dan hanya untuk
kepentingan para panjabat desa dan tidak peruntukkan untuk masyarakat. Peneliti
48
Wawancara dengan Bapak Baihaki, selaku Kaur Pembangunan Desa Demang, pada 3
Maret 2021
49
Wawancara dengan Bapak M Rawis selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
42
penelitian yang didapatkan dari wawancara dengan Bapak Sargawi selaku tokoh
Seharusnya kalau rapat itu, mengundang secara resmi dan mereka itu mau
juga mendengarkan keluhan masyarkaat, menanami tanah yang telah selama
ini menjadi pekerjaan amsyarakat ya sama aja membunuh masyarakat desa,
dan kami tidak ada diundang sama sekali oleh mereka, mereka acuh tak
acuh kepada kami, terkadang hasil rapat mereka terskesan lebih
menguntungkan dari pihak mereka daripada masyarakat, ini tidak boleh
terus berlangsung, kalau tidak mereka akan mendapatkan keuntungan yang
berlimpah atas proyek yang mereka buat. 50
desa dan masyarakat desa. Dan hasil rapat yang dilakukan tersebut tentu saja tidak
berpihak dengan masyarakat dan berat sebelah. Itu akan menjadi masalah yang
rumit dan bisa membuat masyarakat sengsara dengan keputusan tersebut. Peneliti
masyarakat tentu tidak ingin dirugikan oleh desa. Dikarenakan hanya ingin
50
Wawancara dengan Bapak Sargawi selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
51
Wawancara dengan Bapak Darul Qutni selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
43
2. Perbedaan Kebudayaan
dengan Bapak Baihaki, selaku Kaur Pembangunan Desa Demang, sebagai berikut:
Sebagaian masyarakat kita menjunjung nilai-nilai adat, jadi kalau tuan adat
berbicara maka kita mematuhi, sehingga ada sebagian pemuka adat
bertentangan dengan pemerintah. Yang mendukung masyarakat untuk
melakukan perlawanan, sehingga masyarakat ada yang setuju ada juga yang
tidak, jadi kita harus pertimbangan ini baik. tentu saja kami memirkan
bagaimana cara mensejahterakan masyarakat dengan apa yang kami buat,
dengan lahan tersebut tentu saja dapat membuat perekonomian desa menjadi
meningkat, tidak ada yang salah akan hal tersebut. Kita juga dikatakan oleh
masyarakat tidak adil dalam proyek itu, mereka sangat tidak setuju dengan
yang kami buat tersebut, masyarakat bilang itu dapat merugikan mereka. 52
tekait masalah lahan tersebut belum ada titik kejelasannya. Ada beberapa dari
masyarakat setuju dengan hal itu dan ada juga menolak dengan keras dengan hal
menolak akan hal itu, karena itu akan menjadi tercipta peluang bisnis bagi pihak
berikut:
Kami selaku sekretaris desa, sudah bosan sebetulnya rapat yang dibahas ini
terus, orang untuk kepentingan masyarakat, malah diperotes. Segala yang
kami ajukan untuk medatangin rapat mereka tidak datang, kami terus
memberitahu informasi tentang masalah itu, kami juga telah berusaha
52
Wawancara dengan Bapak Baihaki, selaku Kaur Pembangunan Desa Demang, pada 3
Maret 2021
44
mencari solusii untuk mereka malah mereka tidak acuh dengan yang kami
sampaikan, jadi masalah ini menjadi rumit dan juga masyarakat belum bisa
diajak bekerja sama dengan baik. 53
masalah ini. Masalah tetap saja ditolak oleh masyarakat dinilai dapat merugikan
masyarakat dalam pengelolahan lahan ini. Jadi masalah menjadi lebih rumit dan
yang didapatkan dari wawancara dengan Bapak Sargawi selaku tokoh masyarakat
Sama sekali tidak ada manfaatnya untuk kami selaku masyarakat, yang ada
kami harus mencari pekerjaan lain, kalau tanah itu tetap digarap lahan tani
padi, tentu akan memberikan manfaat bagi kami, kmai bisa kerja dan kami
pun bisa makan, kami tahu sebenarnya tujuan mereka terhadap lahan
tersebut. Mereka menggunakan lahan tersebut demi kepentingan pribadi
mereka sendiri, yang kami dapatkan tentu saja tidak ada, justru kami akan
sulit lagi dalam mencari beras untuk makan. Kami tidak setuju dengan lahan
padi itu dibikin. Disitulah tempat kami bisa mencari beras untuk memenuhi
kebutuhan pokok kami. 54
selaku masyarakat harus menolak proyek lahan ini. Dimana kata pemerintah desa
akan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, dan itu semua adalah akal-
53
Wawancara dengan Bapak Nasrullah selaku Kepala Desa Demang, pada 23 Februari
2021
54
Wawancara dengan Bapak Sargawi selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
45
Selaku yang dituokan di sini, tanah itu tidak pernah dimanfaatkan selain
untuk kebutuhan makan masyarakat desa, dari jaman sejarah dulu, tanah itu
adalah tanah untuk ditanami padi dan sayuran, kok malah sekarang ditanami
sawit, jadi rusah tanah itu. Masyarakat disini tentu saja merasa susah dalam
memenuhi kebutuhan pokok mereka, mereka merasa sengsara akan proyek
yang dilakukan oleh pemerintah desa itu. Saya merasa tujuan mereka
membuat masyarakat menjadi sengsara, banyak masyarakat sekarang
mencari pekerja lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. 55
sulit dalam menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah lahan tersebut. Parta
kebutuhan bercocok tanam masyarakat. Karena lahan tersebut telah menjadi lahan
bercocok sejak dari dahulu. Peneliti mendapatkan hasil penelitian yang didapatkan
dari wawancara dengan Bapak Darul Qutni selaku tokoh masyarakat di Desa
pemerintah desa ditekankan agar mengolah lahan tersebut menjadi lahan yang
ditanami sawit. Mereka harus berpikir bahwa lahan tersebut telah menjadi mata
pencaharian masyarakat dari zaman dahulu. Tidak boleh dirusak hanya karena
kepentingan pribadi.
55
Wawancara dengan Bapak M Rawis selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
56
Wawancara dengan Bapak Darul Qutni selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
46
3. Perbedaan Kepentingan
berikut:
Initinya ada kepentingan pribadi, mereka hanya mau mencari untung saja.
Kami tidak pernah tahu untuk apa ditanami sawit itu, yang jelas itu pasti
untuk kepentingan pribadinya, selama ini kan kepala desa toke sawit.
Pemerintah desa sangat bersih keras terhadap lahan tersebut dijadiin
sebagaii acuan untuk meningkatkan perekomian desa, terlebih lagi kepala
desa tersebut yang mengurus proyek tersebut, disana ada bau-bau
kecurangan yang telah direncakan oleh pemerintah desa, mereka melakukan
cara apapun untuk lahan tersebut bisa menghasilkan dan meraup keuntungan
mereka sendiri. 57
masyarakat tidak mengetahui hasil dari lahan yang digunakan pemerintah desa
hanya untuk ditanamin sawit. Apalagi pihak yang terkait tersebut seperti kepala
desa adalah toke sawit. Disini juga berpotensi menyalahgunakan dalam menguasai
lahan masyarakat ini. Peneliti mendapatkan hasil penelitian yang didapatkan dari
sebagai berikut:
57
Wawancara dengan Bapak Sargawi selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
58
Wawancara dengan Bapak Salbawi selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
47
tujuan dari memanfaatkan lahan sawit tidaklah bukan hanya untuk melakukan
bisnis antar sesama perangkat desa. Tindakan tersebut tentu saja dapat merugikan
pihak masyarakat karena lahan tempat mereka bercocok tanam dijadikan tempat
ladang bisnis oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Peneliti mendapatkan
hasil penelitian yang didapatkan dari wawancara dengan Bapak Baihaki, selaku
Kami memberi tahun pemanfaatan tanaman sawit itu untuk kebutuhan desa,
dari mulai menghidupi fakir miskin, membangun masjid dan juga
memperbaiki kerusakan kepentingan umum. Semua demi masyarakat
bahkan lebih buruknya masyarakat terkesan tidak senang dengan apa yang
lakukan untuk mereka, mereka terus berpikir buruk kepada kinerja kami
disini, mereka seakan tidak puas dengan apa yang kami kerjakan. Padahal
yang kami kerjakan tersebut diperuntukan untuk mereka dan desa. 59
sebetulnya pemanfaatan dari lahan sawit tentu saja banyak,di jami dapat
menghidupi fakir miskin, membangun masjid, dan juga demi kepentingan yang
lainnya. akan tetapi masyarakat tidak percaya akan tersebut karena dinilai dapat
59
Wawancara dengan Bapak Baihaki, selaku Kaur Pembangunan Desa Demang, pada 3
Maret 2021
48
masalahan lahan tersebut masih belum menemukan titik terang. Hasil terhadap
lahan sawit itu tentu belum memiliki arah tujuan yang jelas uangnya. Hal yang
paling buruknya lagi uang tersebut telah disalahgunakan oleh pihak yang tidak
sebagai berikut:
pemerintah desa terus menegaskan hasil lahan yang ditaman sawit tersebut dapat
membuat mereka bisa membantu perekonomian masayakat. Tapi justru itu dapat
merugikan masyarkat, banyak dari pihak masyarakat menolak dengan tegas hal
melakukan rapat dan tidak mengundang masyarakat dalam rapat itu. Peneliti
60
Wawancara dengan Bapak Sargawi selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
61
Wawancara dengan Bapak M Rawis selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
49
Tidak betul semua perangkat desa, mereka serakah dan tidak peduli dengan
masyarakat di sini. Yang namanya orang kalau sudah dikasih jabatan itu
hanyalah manis diawalnya. Mereka saat pertama kalau ada pemilihan
perangkat desa tersebut ucapan dan janji mereka sangatlah manis, mau
membikin ini itulah dan semuanya demi kepentingan masyarakat. Nyatanya
semuanya berubah ketika mereka kalau sudah jadi jabatannya. Mereka
terkesan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pundi-pundi
penghasilan mereka. 62
memang tidak semua perangkat desa tamak dan serakah, akan lebih baiknya tidak
memiliki sifat yang begitu. Itu tentu saja dapat merugikan masyarakat karena
berikut:
sawit tersebut. Apalagi di masa pendemi sekarang sangat sulit untuk mencari
pekerjaan yang layak. Dengan adanya lahan tersebut tentu saja dapat memenuhi
62
Wawancara dengan Bapak Darul Qutni selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
63
Wawancara dengan Bapak Sargawi selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
50
didapatkan dari wawancara dengan Bapak Darul Qutni selaku tokoh masyarakat
Kami kasihan dengan masyarakat harus bekerja lain, seperti menjadi buruh
di Desa lain untuk menanam padi atau juga kerja bangunan. Dengan sifat
pemerintah yang serakah akan jabatan. Mereka tidak memikirkan
masyarakat dengan baik, mereka hanya memikirkan kepentingan pribadi
sendiri. Mereka terus mengupayakan untuk mengarap lahan tersebut untuk
dijadikan kebun sawit. Mereka tidak mendengarkan saran dan masukan dari
masyarakat. Mereka terus melanjutkan proyek tersebut untuk kepentingan
pribadi mereka sendiri. 65
bercocok tanam tentu saja telah diambil oleh pemerintah desa untuk digunakan
64
Wawancara dengan Bapak M Rawis selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
65
Wawancara dengan Bapak Darul Qutni selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
51
untuk menanam sawit dilahan tersebut. Semuanya mereka lakukan atas dasar
Sekarang ini banyak terjadi pencurian, ini penyebab banyaknya orang yang
tidak memiliki pekerjaan, kemana kami mau mengadu kalau seperti in,
pengaduan kami lambat diproses oleh mereka. seakan mereka tidak peduli
dengan masalah yang di Desa ini. Kalau urusan mereka sangat cepat
melakukan apalagi kalau udah berbicara masalah uang ini, tidak ada kata
terlambat. Segala cara diupayakan demi meningkatkan pundi-pundi
penghasilan mereka. 66
ada kasus yang terjadi didesa ini, seperti kasus tenatng pencurian dibeberpa tokoh
yang sedang maraknya. Masyarakat pun melapor kepada pemerintah desa dan
66
Wawancara dengan Bapak Sargawi selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
67
Wawancara dengan Bapak Nasrullah selaku Kepala Desa Demang, pada 23 Februari
2021
52
dengan Bapak Baihaki, selaku Kaur Pembangunan Desa Demang, sebagai berikut:
Kita rapat rutin untuk membahas yang saat ini terjadi di Desa ini, mereka
protes dan demo ke sini, hasil yang kita dapatkan rapat bersama Ninik
Mamak dan Tuo Tengganai adalah menghentikan pengerjaan penanaman
sawit di lokasi tersebut. Untuk itu kita melakukan rapat bersama mereka.
kami sebagai pihak desa disini tentu saja terus disalahi disini, merak
mengatakan kepada kami tidak memberikan keadilan kepada masyarakat
disini, mereka tidak puas dengan segala yang kami laukan untuk mereka.
tidak ada hal-hal yang benar kami lakukan disini. 68
pemerintah desa rajin dalam membahas masalah yang ada didesa ini, akan tetapi
itu berbandung terbalik dengan mereka katakana. Masyarakat merasa tidak merasa
didapatkan dari wawancara dengan Bapak Fahrur Razi selaku Sekretaris Desa
Seperti yang saya sampaikan kita rapat terus menerus untuk mencarikan
solusi yang baik. Saat ini usia tanaman sawit sudah 3 tahun dan sudah
menghasilkan yaitu berhenti pengerjaannya, namun untuk merubah kembali
tidak kita penuhi karena sangat merugikan. Untuk itu tidak mungkin kita
tebang. Saya mengajak masyarakat yang ada didesa ini untuk menemukan
jalan keluar untuk lahan sawit ini, kita melakukan musyarawah dengan
mereka mau dikemanakan uang lahan sawit ini nantinya, masyarakat pun
68
Wawancara dengan Bapak Baihaki, selaku Kaur Pembangunan Desa Demang, pada 3
Maret 2021
53
tidak puas akan tindakan tersebut mereka meminta lahan mereka untuk
dikembalikan agar mereka bisa bercocok tanam lagi. 69
solusi terbaik belum bisa ditemukan antara masyarakat dengan pemerintahan desa
ini. Masyarakat tentu saja sangat dirugikan akan tindakan lahan mereka yang
ditanamin sawit oleh pemerintah desa tersebut, mereka sepakat untuk melakukan
penelitian yang didapatkan dari wawancara dengan Bapak M Rawis selaku tokoh
Kami meminta mereka untuk menebang batang pohon dan kami meminta
untuk dihentikan penaman berikutnya. Keinginan pemerintah desa tersebut
69
Wawancara dengan dengan Bapak Fahrur Razi selaku Sekretaris Desa Demang, pada 3
Maret 2021
70
Wawancara dengan Bapak Sargawi selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
54
sangat bertentangan masyarakat. Mereka pun tetap menolak akan saran yang
kami sampaikan kepada meraka, saran yang kami berikan tersebut hanya
didengar saja dan tidak akan dikabulkan permintaan kami untuk
menghentikan masalah lahan tersebut. Kami merasa tidak senang dengan
tindakan tersebut, tanpa masyarakat mereka tentu saja tidak bisa menjadi
penjabat. 71
keputusan yang diambil oleh pemerintah desa terhadap masyarakat tentu saja
berikut:
pemerintah desa menghentikan untuk menanam sawit terlebih dahulu. Jika belum
ada kesepakatan dari masyarakat tentang hal itu tentu saja lahan tersebut tidak
bisa dilantukan. Banyak masyarakat merasa lahan yang ditanami sawit tersebut
tentu saja dapat merugikan mereka. Peneliti mendapatkan hasil penelitian yang
71
Wawancara dengan Bapak M Rawis selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
72
Wawancara dengan Bapak M Rawis selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, pada 3
Maret 2021
55
didapatkan dari wawancara dengan dengan Bapak Fahrur Razi selaku Sekretaris
Masih dicari solusi yang disepakati bersama, jangan sampai ada yang
dirugikan initnya seperti itu. Kami terus berupaya untuk mensejahterkan
masyarakat dengan mengupayakan lahan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Masyarakat tersebut menolak dengan keras akan proyek lahan tesebut. Kami
pun kesulitan dalam menemukan solusi terbaik kalau tidak ada dukungan
dari masyaraka disini. Mereka ingin kami untuk menghentikan proyek
tersebut dengan bersi kerah dan kalau tidak kami akan didemo oleh mereka.
73
menujukan itu semua demi kebaikan untuk masyarakat itu sendiri bukan untuk
Status tanah tersebut adalah milik pemerintah desa. Semua orang juga sudah
tahu kalau tanah itu berjumlah 20 hektar, jadi sama-sama menjaga tanah
tersebut, ada bagusnya dimanfaatkna untuk peningkatan ekonomi
masyarakat, tetapi ada yang tidak setuju. Kita mengupayakan untuk tanaman
sawit tetap ada yang sudah tertanam, namun yang belum tidak kita ganggu
yang nantinya untuk ditanami padi seperti sedia kala. Kalau misalnya
ditebang semua tentu saja sayang dan dapat membuat rugi untuk desa,
potensi dari sawit tentu dapat meningkatkan perekonomian desa disini.
Masyarakat pun sangat sulit diajak kerja sama dalam hal ini. Mereka lebih
setuju jika lahan sawit yang telah tumbuh tersebut ditebang dan
dikembalikan menjadi lahan bercocok tanam lagi. 74
73
Wawancara dengan dengan Bapak Fahrur Razi selaku Sekretaris Desa Demang, pada 3
Maret 2021
74
Wawancara dengan dengan Bapak Herman selaku Kaur Pemerintahan Desa Demang,
pada 3 Maret 2021
56
tersebut. Kalau ditebang tentu saja akan rugi. Dilain pihak masyarakat tidak setuju
akan hal terus menolak agar lahan mereka dikembalikan menjadi seperti
sebagai berikut:
unutk mengembalikan lahan mereka seperti dulu kala. Dimana lahan tersebu
adalah salah satu tempat mata pencaharian mereka dalam memenuhi kebutuhann
berikut:
masalah teruslah menjadi tidak selesai karena belum ditemukan solusi yang teoat
75
Wawancara dengan Bapak Alfian selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
76
Wawancara dengan Bapak M Rawis selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
57
dalam mengatasinya. Lahan tersebut tentu saja sangat penting bagi masyarakat
untuk memenuhi kebutuhannya. Lahan tersebut diambil alih oleh perangkat desa
yang tamak dan serakah. Peneliti mendapatkan hasil penelitian yang didapatkan
dari wawancara dengan Bapak Darul Qutni selaku tokoh masyarakat di Desa
Kalau kita setuju untuk tidak ditembang, nanti akan timbul masalah baru,
tanaman sawit itu banyak makan air, dan tentu akan berpengaruh pada
tanaman padi yang ditanam. Sawit ini tentu saja dapat merusak kesuburan
dari tanah. Jika pun ditebang sawitnya tersebut belum tentu tanah itu subur
seperti dulu lagi, mungkin hasil dari bercocok tanam kami menjadi tidak
sebanyak dengan kami dapatkan dahulu. 77
mengenai lahan tersebut haruslah di tebang dan diselesaikan dengan cepat. Kalau
tidak hal tersebut bisa menjadi dampak buruk desa. Apalagi lahan yang ditanam
sawit tersebut tanahnya bisa menjadi rusak dan tidak subur lagi. Yang merasa
dengan Bapak Baihaki, selaku Kaur Pembangunan Desa Demang, sebagai berikut:
77
Wawancara dengan Bapak Darul Qutni selaku tokoh masyarakat di Desa Demang, 26
Februari 2021
58
masyarajat tidak setuju akan hal itu. Kita terus berupaya akan bisa
menyakinkan mereka dengan segala cara. 78
bahwasanyasolusi masalah lahan tersebut tentu saja akan merugikan. Selain bisa
menuai hasil tersebut dan perekonomian bisa meningkat juga. Tetap saja dari
masyarakat tidak setuju akan hal itu. Penebangan harus tetap dilakukan agar bisa
orang yang memiliki pengaruh dalam penyelesaian masalah adalah hal yang
diutamakan. Dan tentu saja jawaban dari tetua disini tentu tetap tidak setuju
dengan apa yang dibuat oleh pemerintah desa. Dinilai dapat merugikan dari pihak
yang didapatkan dari wawancara dengan dengan Bapak Fahrur Razi selaku
78
Wawancara dengan Bapak Baihaki, selaku Kaur Pembangunan Desa Demang, pada 3
Maret 2021
79
Wawancara dengan Bapak Nasrullah selaku Kepala Desa Demang, pada 23 Februari
2021
59
pemerintah demi mencari jalan keluar akan masalah ini. Solusi yang telah
dengan Bapak Fahrur Razi selaku Sekretaris Desa Demang, sebagai berikut:
status tanah 20 hektar adalah tanah desa, yang mana kepemilikinnya atas nama
pemerintah desa dengan bukti seporadik yang ada di kantor pemerintah desa.
80
Wawancara dengan dengan Bapak Fahrur Razi selaku Sekretaris Desa Demang, pada 3
Maret 2021
81
Wawancara dengan dengan Bapak Fahrur Razi selaku Sekretaris Desa Demang, pada 3
Maret 2021
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pemerintah desa, diantarnaya; melakukan rapat bersama Ninik Mamak dan Tuo
kepala Ninik Mamak dan Tuo Tengganai desa agar dapat mendapatkan solusi,
ditengahi pihak kecamatan, di mana pihak camat ikut serta dalam melakuan
mediasi dan menemukan solusi untuk penghentian total penanaman dan yang
B. Saran-Saran
terjadi konflik yang merugikan banyak orang, untuk itu seharusnya pemerintah
60
2. Hendaknya pemerintah desa terus melakukan msuyawarah untuk mencari cara
dirugikan
dan tidak mengambil langkah sendiri dan merusak fasilitas desa, sehingga
A. Referensi
Kofi A. Annan, Demokrasi dan Konflik yang Mengakar: Sejumlah Pilihan untuk
Negosiator, Jakarta: AMEEPRO, 2000.
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Refisi), Jambi, Syariah Press,
2021.
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Refisi), Jambi, Syariah Press,
2012.
Kurniawan, Dedi, and Abdul Syani, "Faktor penyebab, dampak dan strategi
penyelesaian konflik antar warga di Kecamatan Way Panji Kabupaten
Lampung Selatan." Jurnal Sosiologi 15.1 (2012.
Jadwal Penelitian
Tahun 2020-2021
1. Pengajuan Judul x x
2. Pembuatan Proposal x
Seminar
5. Pengumpulan Data x x x
Data
7. Pembuatan Laporan x x x x
8. Bimbingan dan x x x x
Perbaikan
Skripsi
DAFTAR INFORMAN
DOKUMENTASI
A. Identitas Diri
Kec.Limun Kab.Sarolangun
B. Riwayat Pendidikan
SD/ MI, Tahun Lulus : SD Negeri 53/VII Panca Karya I Tahun 2011