Anda di halaman 1dari 5

BAB XI

JENIS-JENIS INTERFACE JARINGAN


DTE - DCE

A. Pendahuluan
Batas antara Communication equipment dan data processing equipment adalah sebuah
interface yang penting dalam jaringan komunikasi.
Interface adalah batas antara 2 perangkat ( equipment )melalui aliran pesan.
Banyak interface-interface yang digunakan dalam jaringan yang complex :
Gambar sebagai berikut :

Control Line Data & Control line Serial transfer

Comms
Computer Computer Physical channel
Equipment Interface Layer

Paralel data
Computer equipment/ Comms equipment Comms Channel

Interface

Gambar diatas menggambarkan bahwa data diterima dari sebuah link komunikasi , serial
data dan informasi-informasi kontrol dalam interface lapisan phisik dari communication
equipment, demikian sebaliknya.
Komputer equipment interface menerjemahkan informasi dari lapisan physik ke
format yang digunakan oleh komputer equipment ( dimana data ditransfer dalam bentuk
parallel.

B. Interface V.24
Untuk menyambung terminal (DTE) ke jaringan telepon untuk umum digunakan
interface V24 dari CCITT atau RS.232 dari EIA. Interface ini disediakan untuk
sambungan-sambungan yang analog . Sebenarnya rangkaian didalam sama persis dengan
RS.232 , gambar sebagai berikut :
DTE DCE
V24 Jalur jar. telepon umum

Jarak tegangan sinyal :


Nilai Tegangan
Sinyal data 1 -3 >> Vp >> -25 V
0 +3 << Vp << 25 V
Sinyal control ON +3 V
OFF -3 V
Sinyal rangkaian interface V24 terdiri dari fungsi-fungsi interface sebagai berikut :
1. Menghidupkan modem yaitu menyambung modem ke jalur sinyal yang
digunakan :
a. CT 107 Data set ready (DSR)
b. CT 108.1 Connect data set to line ( CDSL)
c. CT 108.2 Data terminal ready (DTR)
d. CT.125 Calling Indicator (CIN)
2. Proses penyambungan :
Sinyal CT.108.1 (CDSL) dibuat ON melalui tombol diterminal yang mengaktifkan
pemancaran CDSL (CT.108.1 dibuat ON, melalui tombol diterminal yang
mengaktifkan CDSL. Ini menyambung modem ke jalur melalui melalui kontak a dan
b dari CDSL dan mengonkan sinyal CT.107. Sinyal ini memberi petunjuk ke DTE
bahwa Modem sudah tersambung ke jalur dan telepon off. Gambar sebagai berikut :

CT.108.1 ON

CT 107

R mod OFF
Off On RTS

dem

Ke Pesawat telepon
3. Data transfer
Dua rangkaian dicadangkan untuk pengiriman data seri yaitu satu untuk mengirim
dan menerima data dengan DTE, oleh karena itu modulator harus dihidupkan. Sinyal
aktif dalam proses tersebut yaitu CT.107 dan CT.108.
Sinyal-sinyal penting selama pengiriman adalah :
CT 103 Transmit data TMD
CT 104 Receive data RCD
CT 105 Request to send RTS
CT 106 Ready for sending RFS
CT 109 Data carrier detect DCD
CT 105 (RTS) diaktifkan dulu sehingga modulator dapat diaktifkan dari DTE,
setelah itu DTE diberi tahu bahwa modem telah siap mengirim data melalui sinyal
CT.106 (RFS). Waktu antara permintaan CT.105 – RTS dan jawaban ( CT.106 –
RFS dari DCE disebut RFS delay untuk pengembalian , RFS delay : 10 s/d 300
mdetik.
Setelah itu data dikirim melalui CT.103 (TMD) dan data yang diterima melalui
CT.104 (RX data), Indikator pembalikan jalur antara pengiriman dan penerimaan
melalui CT.109 (DCD).

4. Sinkronisasi dan Timing


Untuk mengirimkan data yang dikirim dan diterima , disinkronkan dengan bantuan sinyal
clock dan sinyal-sinyal tersebut antara lain :
- CT114 Transmitter signal element timing ke DTE (TSET)
- CT.115 Receive signal element timing (RSET)
- CT.113 TSET ke DCE

5. Saluran back ward (Saluran sekunder )


Selain saluran utama sejumlah , sejumlah modem ada juga yang dilengkapi dengan
saluran .sekunder untuk mengirim informasi . Kecepatannya biasanya lebih rendah dari
kecepatan saluran utama ( 75 bps, 1200bps ).
Sinyal-sinyalnya sebagai berikut :
- CT 118 Transmitted backward channel data atau (CT.103 - TMD).
- CT 119 : Received backward channel data atau (CT.104 – RCD).
- CT 120 Transmit backward channel line signal (CT.105 – RTS )
- CT 121 : Backward channel ready
- CT.122 : Backward channel Received line signal detector (CT.109)

C. Interface X.21
Rekomendasi X.21 dari CCITT menggambarkan bahwa interface antara DTE dan DCE
beroperasi dalam mode sinkron di jaringan data umum
Interface X.21 dapat dipakai untuk jaringan data switching rangkaian maupun
jaringan sewa. Biasanya interface X.21 menggunakan konektor 15 pin .
Gambar rangkaian interface X.21 sebagai berikut :
Transmit
C (Control)
R (Receive)
I (Indication)
DTE DCE
Signal& timing

Sinyal-sinyal utama dalam X.21

No.pin Rangkaian Keterangan


1 - Kabel Shield
2 T (A) Transmit ( A )
3 C (A) Control (A)
4 R (A) Receive (A)
5 I (A) Indication (A)
6 S (A) Signal element Timing
7 B (A) Byte Timing (A)
8 G Signal Ground
9 T (B) Transmit (B)
10 C(B) Control (B)
11 R Receive (B)
12 I Indication (B)
13 S Signal element Timing
14 B Byte Timing (B)
15 - Cadangan penggunaan
Internasional.

D. Interface RS.232 C dari EIA


Spesifikasi RS. 232 C terdiri dari urutan control dan pengaktifan jalur dalam
men-set up / membuat sambungan, mempertahankan selama transfer data dan
mendeaktifkan interkoneksi level phisik dan menyelesaikan transfer data.
RS 232 C mempunyai total 25 pin yang tersedia, signal-signal utama RS.232 C sebagai
berikut :
SG Signal ground : Titik level pengukuran signal
RD Receive data : Urutan pulsa dimana data diterimaoleh DCE
RTS Request to send: DTE mengaktifkan rangkaian jika DTE siap mengirim data
CTS Control to send : DCE mengaktifkan rangkaian ini jika DCE siap menerima data
DSR Data set Ready : Modem mengaktifkan rangkaian ini jika dihidupkan dan siap
digunakan .
DTR Data Terminal Ready : DTE mengaktifkan rangkaian ini untuk memberitahu
modem siap mengirim / menerima.
R Ringing Indicator : DCE mengaktifkan rangkaian ini pada DTE jika
“Incoming Call” telah diterima.
RLSD Receive line signal Detector : Modem mengaktifkan rangkaian ini jika
mendeteksi carrier signal dari modem yang lain.
Gambar rangkaian yang digunakan untuk RS.232.C :
TD
RTS
DTR
RD
CTS
DSR
DTE R DCE
RLSD
G

Anda mungkin juga menyukai