Anda di halaman 1dari 4

Pengajuan Usulan Ide

Ideathon Indonesia
Gotong Royong Melindungi Bangsadari COVID-19

Judul :Mitigasi Covid-19 “MUDAH” (Murah Unggul Dinamis Aplikatif Handal)

Bagi Penyandang Tuna Netra


Area :[ ] Pencegahan virus [ ] Manajemenpelayanan dan perawatanpasien

[ √ ] Mitigasimasyarakat [ ] Keberlanjutanusaha/bisnis
[ ] Pengendalian virus [ ] Metodepembelajaranjarakjauh
Lainnya: ______________________________ (harapdiisibila area tertentu)

Jenisimplementasi : [ √ ] Aplikasi di ponsel [ ] Big Data

[ ] Web [ ] Artificial Intelligence


[ ] Internet of Things (IoT) [ ] PerangkatElektronik/Teknologilainnya
Lainnya: ______________________________ (harapdiisibilaimplementasitertentu)

Nama Pengusul : Narwahyudi

InstitusiPengusul : Universitas Sahid Surakarta

Pekerjaan : Dosen Peneliti

Anggota Tim : Amri Eka Widayanto (namaanggota1 diisiapabilaada)


Joko Santoso(namaanggota2 dstdiisiapabilaada)
Alamat :Jl, Adisucipto 158 Surakarta

No. HP :087835641616

Email :yudhie_dsg@yahoo.co.id
Deskripsi:
Halaman_1
Covid-19 menyerang semua manusia di dunia. Indonesia terserang covid-19 dengan ribuan
orang terpapar. Ratusan ribu orang didunia meninggal . jutaan orang terpapar covid-19.
Perkembangan penularannya cukup cepat dan menyebar di seluruh dunia. Mulai dari negeri
China sampai ke Amerika, dari benua asia menuju ke Eropa. Amerika, Afrika, Australia semua
terjangkit covid-19. WHO mengambil langkah cepat dan tepat segera mengumumkan waspada
pandemi corona-19.
Indonesia termasuk daerah yang terlanda covid-19. Berbagai cara dan upaya untuk
mengatasi sudah dilakukan. Bulan April wabah masih menunjukkan tran meningkat.
Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan karantina lokal sampai pada wilayah. Terakhir
beberapa kota mengajukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB). Kebijakan PSBB
belum berjalan seara efektif, masyarakat belum sadar betul bahwa kita bisa menjadi
menularkan maupun tertular.
Penduduk Indonesia sangat banyak dan tersebar meluas dari kota sampai ke daerah
pedesaan. Kondisi ini diperburuk dengan kebiasaan mudik yang sudah dilakukan masyarakat.
Arus mudik ini sangat mengawatirkan akan terjadinya penularan covid-19. Proses mudik pasti
terjadi interaksi. Interaksi secara masal yang orang menjadi lupa bahkan tidak disadari apakah
dia berinteraksi dengan carier/Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP),
Pasien Dalam Pemantauan (PDP).
Guna mengantisipasi kelalaian ini maka kami beserta TIM membuat aplikasi bantuan
untuk lebih responsif dan bersifat mitigasi kepada individu. Mitigasi yang kami buat dapat
diaplikasikan di smartphone bernama aplikasi “MUDAH” (Murah Unggul Dinamis Aplikatif
Handal) dengan inovasi mampu memberikan peringatan dini dengan getar dan suara khusus,
sehingga orang tersebut akan sadar bahwa dia berada didaerah merah covid-19..
Kreatifitas yang dikembangkan adalah smartphone yang sudah di instal aplikasi akan
langsung medeteksi kondisi sekitar apakah aman atau tidak dari covid-19. Adanya mitigasi
yang bersifat suara dan getar maka bisa digunakan kepada saudara kita penyandang cacat.
Seperti kita ketahui bersama masyarakat Indonesia bermacam-macam kondisinya, ada yang
mampu adanya belum mampu, ada yang kuat ada yang belum kuat, selain itu ada penyandang
cacat.
Kami beserta TIM menambahkan output suara dan getar pada aplikasi yang sudah ada.
Sehingga dengan output ini akan lebih aplikatif dan responsif kepada semua kalangan. Induk
data yang kami gunakan adalah data dari pemerintah yang sudah terbuka untuk umum, data ini
kami ambil untuk garansi kebenaran suatu data, kebenaran data ini akan menghasilkan output
yang benar.
Penggunaan aplikasi ini akan memudahkan semua kalangan masyarakat dalam
mengantisipasi terpapar oleh covid -19 termasuk saudara kita para Tuna Netra. Banyak saudara
kita ini yang terlupakan dalam perlindungan covid-19. Insyaalloh aplikasi akan
memperingatkan secara dini sehingga masyarakat akan meningkatkan responsibiliti individu
terhadap penyebaran covid-19. Peningkatan responsibiliti akan menekan penularan yang terjadi
di Indonesia.
Kami beserta TIM mempunyai spesifikasi dan bidang tugas sendiri-sendiri dan
menjalankan tugas secara Work From Home dan komprehensif :
Marwahyudi sebagai ketua bertugas mengkoordinir alur perencanaan aplikasi dan pelaksanaan
implementasi program
Amri Eka, Widayanto dan Bani Mutakhir Programer bertugas untuk membuat dan
menyempurnakan aplikasi lebih resposnsif dan aplikatif kepada saudara kita penyandang Tuna
Netra.
Halaman_2
Joko Santosa sekretariat bertugas surat menyurat ekspedisi guna kelancaran implementasi
program.
Implementasi aplikasi ini di utamakan pada panti tuna netra yang ada di daerah Surakarta,
Kami beserta TIM memandang bahwa penyandang Tuna Netra rawan sekali terpapar maupun
menularkan covid-19. Menularkan atau tertular lebih dikarenakan ketidaktahuan kondisi
sekitar. Meskipun pada data pemerintah belum ada kurban dari tuna netra, akan tetapi kami
mempunyai pandangan bahwa melindungi yang bersifat antisipatif lebih murah dan effektif
dari pada mengobati.

Langkah-langkah implementasi
Halaman_3

Satuan Waktu Anggaran (Rp)


Keterangan Intensitas
(Rp) (Sat/mgg) Biaya Jumlah TOTAL
Programer (3 1000000 3 2 9.000.000
orang)
Teknisi 1 (1 100000 6 4 2.400.000
orang untuk
4 kali
pengujian)
Surat 60000 6 4 1.440.000
menyurat (1
orang untuk
4 kali
pengujian)

12.840.000
Belanja 1000000 2 3 6.000.000
Pendukung
Produksi
(Harddish
dan up grade
PC)
Biaya 1000000 33 1 33.000.000
Implementasi
dan
Pemberian
alat mitigasi
Implementasi
Perjalanan 40000 5 3 600.000
dan
Laporan(5
orang untuk
2 kali proses)
39.600.000

Total 52.440.000

Sukoharjo, 19 April 2020

Marwahyudi

Anda mungkin juga menyukai