Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN 1

PERANCANGAN DAN APLIKASI SISTEM TEKNIK INDUSTRI 1


Mostrap (Perangkat Nyamuk Listrik)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri 1 (PASTI 1)

Disusun oleh:

Danang Adhi K. 41619110002


Agung Soedibyo 41619110037
Mohammad Irwansyah 41619110038
Khoirul Umam 41619110039
Agung Labib N. 41619110046

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2020
LAPORAN 1
PERANCANGAN DAN APLIKASI SISTEM TEKNIK INDUSTRI 1
Mostrap (Perangkat Nyamuk Listrik)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri 1 (PASTI 1)

Disusun oleh:

Danang Adhi K. 41619110002


Agung Soedibyo 41619110037
Mohammad Irwansyah 41619110038
Khoirul Umam 41619110039
Agung Labib N. 41619110046

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwatala yang


telah memberi petunjuk, pengetahuan dan kekuatan iman, sehingga kami dapat
menyelesaikan tanggung jawab sebagai mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah
“Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri 1 (PASTI 1)” di
Universitas Mercu Buana yang dilaksanakan selama lima belas pertemuan, serta
atas nikmat-Nya pula kami dapat menyelesaikan laporan akhir tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah atas junjungan Nabi
Muhammad Sallalahu’Alaihi Wasalam yang telah membawa kita dari zaman
kebodohan menjadi zaman modern seperti sekarang ini.
Penulisan laporan akhir Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri 1
merupakan bentuk tanggung jawab kami sebagai mahasiswa dalam menyelesaikan
mata kuliah yang ada pada semester genap (2020). Laporan akhir ini berisi tentang
hal-hal yang berhubungan dengan perancnagan produk yang kami buat.
Kami merasa banyak berhutang budi kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dukungan yang tulus selama proses perkulihan
berlangsung. Sehubungan dengan hal tersebut, pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada semua orang-orang yang selama ini telah
membantu dan memfasilitasi kami, antara lain:

1. Ibu Puspita, Dewi Widayat, S.T., M.T.


2. Seluruh teman-teman pada saat kami mengikuti perkuliahan Perancangan dan
Aplikasi Sistem Teknik Industri 1 (PASTI 1)

Kami menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, begitupun dengan
aktivitas selama mengikuti perkuliahan, serta laporan akhir ini yang masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan lapang hati kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca, sehingga bisa menjadi tolak ukur guna
memperbaiki segala kekurangan dan kesalahan demi tercapainya hasil yang lebih
baik kedepannya.
Demikianlah laporan ini kami buat, mohon maaf apabila terdapat kesalahan
serta kekurangan selama kami menyampaikan materi serta pada laporan ini, dan
semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami khususnya, serta
bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, Juli 2020

Kelompok 2
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu Kejadian Luar
Biasa (KLB) dalam dunia kesehatan Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 406/MENKES/SK/III/2004 tentang “Penetapan
Kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue di Indonesia”
menetapkan bahwa DBD dalam kondisi luar biasa sejak ditetapkannya sampai
dengan dicabutnya keputusan tersebut. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
406/MENKES/SK/III/2004 ditetapkan dengan mempertimbangkan bahwa di
tahun 2004 DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, disebarkan
oleh nyamuk Aedesdan belum ditemukan vaksin pencegah dan pengobatannya
serta dapat menimbulkan kejadian luar biasa. Selain itu DBD juga merupakan
penyakit yang dapat mengancam kesehatan masyarakat, oleh karenanya perlu
diantiisipasi dan dicegah penyebarannya.
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkanoleh virus dengue
yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus,dan family Flaviviridae.
DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes
aegypti. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang
seluruh kelompok umur. Munculnya penyakit ini berkaitan dengan kondisi
lingkungan dan perilaku masyarakat.
Menurut Soedarto sejak tahun 2012 Indonesia adalah daerah endemis DBD
dan mengalami epidemik sekali dalam 4-5 tahun. Faktor lingkungan dengan
banyaknya genangan air bersih yang menjadi sarang nyamuk, mobilitas penduduk
yang tinggi dan cepatnya trasportasi antar daerah, menyebabkan sering terjadinya
demam berdarah dengue. Indonesia termasuk dalam salah satu negara yang
endemik demam berdarah dengue karena jumlah penderitanya yang terus
bertambah dan penyebarannya semakin luas. DBD banyak ditemukan di daerah
tropis dan sub-tropis termasuk di Indonesia. Penyakit DBD dilaporkan pertama
kali di Surabaya pada tahun 1968 dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24
orang diantaranya meninggal dunia (Depkes RI, 2015). Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia (KEMENKES RI) mencatat pada tahun 2017 kasus DBD di
Indonesia mencapai 68.407 kasus, pada tahun 2018 mencapai 65.602 kasus, dan
2019 YTD Oktober mencapai 110.921 kasus, artinya pada tahun 2019 kasus DBD
di Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka kasus DBD di
Indonesia, mulai dari memutus mata rantai siklus hidup nyamuk dengan cara
melakukan penyemprotan dan pengolesan obat anti nyamuk pada kulit, tetapi
upaya tersebut sampai saat ini masih belum dapat menurunkan angka kasus DBD
di Indonesia. Selain itu, juga banyak beredar di pasaran alat sejenis raket yang
dapat digunakan oleh masyarakat untuk menyengat nyamuk dengan cara
mengayunkan alat yang diberikan tegangan listrik searah sehingga nyamuk yang
terkena alat ini akan tersengat dan mati tetapi alat ini juga masih belum dapat
optimal membantu menurunkan angka kasus DBD di Indonesia, karena alat
tersebut dirasa tidak mudah digunakan oleh pengguna.
Dalam upaya membantu menurunkan angka kasus penyakit DBD di
Indonesia, kami akan membuat alat penyengat nyamuk yang lebih efektif dan
mudah digunakan untuk menyengat nyamuk, serta memiliki harga yang
terjangkau. Selain itu, alat ini didesain semenarik mungkin dan memadukan
berbagai teknologi yang ada sehingga alat ini diharapkan dapat mencegah dan
melindungi bahkan membebaskan sesorang dari gigitan nyamuk khususnya
nyamuk aides aigepty.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka kami
merumuskan permasalahan dalam perancangan produk yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat alat penyengat nyamuk yang efektif dan mudah


digunakan oleh masyarakat?
2. Bagaimana membuat alat penyengat nyamuk yang memiliki harga terjangkau
agar seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya?
3. Bagaimana membuat alat penyengat nyamuk yang memiliki desain menarik
agar tidak merusak estetika?
1.3. Tujuan
Tujuan perancangan produk yang dilakukan oleh kami yaitu untuk
membantu dalam upaya menurunkan angka kasus penyakit DBD di Indonesia
dengan perancangan alat penyengat nyamuk yang tidak merusak estetika serta
mudah digunakan oleh masyarakat dan memiliki harga yang terjangkau agar
seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari produk ini.

1.4. Batsan Masalah


Agar perancangan ini dapat fokus dan terarah untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan harapan, maka kami menentukan batasan masalah dalam
perancangan ini yaitu produk masih dalam proses prototype.

1.5. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan digunakan untuk memudahkan dalam pembahasan,
penullisan ini dibagi menjadi lima bab yang terkait antara satu bab dengan bab
lainnya. Untul lebih jelasnya penulis akan menguraikan secara garis besarnya
sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan, manfaat, dan batasan masalah serta sistematika penulisan dari laporan
akhir.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini mengemukakan secara singkat teori-teori yang berhubungan dan berkaitan
dengan masalah yang akan dibahas untuk menunjang landasan berfikir dalam
proses pemecahan masalah dan analisa pembahasan, yaitu mengenai mind
mapping dan brainstroming.

Bab III : Metode Penelitian

Pada bab ini berisikan secara singkat mengenai metode atau pembuatan yang
digunakan atau tahapan dalam pembuatan mind mapping dan brainstorming.

Bab IV : Hasil dan Pembahasan


Pada bab inni berisikan mengenai analisa data yang telah didapatkan terhadap
metode yang digunakan dan analisa mengenai hasil pengolahan data yang telah
dilakukan sebelumnya berdasarkan lanadasa teori yang digunakan.

Bab V : Penutup

Merupakan bab terakhir dari laporan ini yang berisi kesimpulan dan saran dari
hasil penulisan yang diberikan penulis berkaitan dengan penulisan ini.

Dafar Pustaka
Merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel dan bahan-
bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertaluan dengan sebuah penulisan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Mind-Mapping (Pemetaan Pikiran)


Mind mapping merupakan cara untuk menempatkan informasi ke dalam
otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind mapping seperti peta
sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Seperti halnya peta jalan
kita bisa membuat pandangan secara menyeluruh tentang pokok masalah dalam
suatu area yang sangat luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah
rute yang tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana
kita berada.
Metode Mind Mapping adalah suatu cara mencatat yang kreatif, efektif
dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran (Tony Buzan: 2009; 4).
Caroline Edward mengatakan, metode Mind Mapping adalah cara paling
efektif dan efisien untuk memasukan, menyimpan dan mengeluarkan data dari
atau ke otak. Sistem ini bekerja sesuai cara kerja alami otak kita, sehingga dapat
mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas otak manusia (Caroline Edward:
2009; 64).
Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu
keadaan yang timbul bila otak (brain) hidup da sedang bekerja (Taufik Bahaudin,
1999: 53). Lebih lanjut Bobbi de Porter dan Hernacki (199: 152) menjelaskan,
peta pikiran merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk suatu
kesan yang lebih dalam.
Bedasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa mind mapping
bisa disebut sebuah peta rute yang digunakan ingatan, membuat kita bisa
menyusun fakta dan fikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang
alami akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah
dan bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa.

Gambar 1. Contoh Mind Mapping

Konsep Mind Mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan


tahun 1970-an. Teknik ini dikenal juga dengan nama Radiant Thinking. Sebuah
mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain
yang keluar dari ide sentral tersebut. Mind Mapping sangat efektif bila digunakan
untuk memunculkan ide terpendam yang kita miliki dan membuat asosiasi di
antara ide tersebut. Mind Mapping juga berguna untuk mengorganisasikan
informasi yang dimiliki. Bentuk diagramnya yang seperti diagram pohon dan
percabangannya memudahkan untuk mereferensikan satu informasi kepada
informasi yang lain.

Mind mapping merupakan tehnik penyusunan catatan demi membantu


siswa menggunakan seluruh potensi otak agar optimum. Caranya,
menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Dengan metode mind mapping
siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%. Beberapa manfaat memiliki
mind map antara lain :
1. Merencana
2. Berkomunikasi
3. Menjadi Kreatif
4. Menghemat Waktu
5. Menyelesaikan Masalah
6. Memusatkan Perhatian
7. Menyusun dan Menjelaskan Fikiran-fikiran
8. Mengingat dengan lebih baik
9. Belajar Lebih Cepat dan Efisien
10. Melihat gambar keseluruhan

Ada beberapa kelebihan saat menggunakan teknik mind mapping ini,yaitu


1. Cara ini cepat.
2. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul
dikepala anda.
3. Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
4. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik
mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan
mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan
adanya keterlibatan kedua belahan otak maka kan memudahkan seserorang untuk
mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun
secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya
memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. Peta pikiran yang
dibuat oleh siswa dapat bervariasi setiap hari. Hal ini disebabkan karena
berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap harinya.
Suasana menyenangkan yang diporeloh siswa ketika berada di ruang kelas pada
saat proses belajar akan mempengaruhi penciptaan peta pikiran.
Tugas guru dalam proses belajar adalah menciptakan suasana yang dapat
mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan mind
mapping.(Sugiarto,Iwan. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan
Berfikir.)
Cara membuat mind mapping, terlebih dahulu siapkan selembar kertas
kosong yang diatur dalam posisi landscape kemudian tempatan topik yang akan
dibahas di tengah-tengah halaman kertas dengan posisi horizontal .Usahakan
menggunakan gambar , simbol atau kode pada mind mapping yang dibuat .
Dengan visualisasi kerja otak kiri yang bersifat rasional , numeric, dan verbal
bersinergi dengan otak kanan yang besifat imajinatif, emosi, kreativitas dan seni.
Dengan mensinergikan potensi otak kiri dan kanan, siswa dapat dengan lebih
mudah menangkap dan menguasai materi pelajaran.
Selain itu, siswa dapat menggunakan kata-kata kunci sebagai asosiasi
terhadap suatu ide pada setiap cabang pemikiran berupa sebuah kata tunggal serta
bukan kalimat. Setiap garis-garis cabang saling berhubungan hingga ke pusat
gambar dan diusahakan garis-garis yang dibentuk tidak lurus agar tidak
membosankan. Garis-garis cabang sebaiknya dibuat semakin tipis begitu bergerak
menjauh dari gambar utama untuk menandakan hirarki atau tingkat kepentingan
dari masing-masing garis.
Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu
keadaan yang timbul bila otak (brain) hidup da sedang bekerja (Taufik Bahaudin,
1999: 53). Lebih lanjut Bobbi de Porter dan Hernacki (199: 152) menjelaskan,
peta pikiran merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk suatu
kesan yang lebih dalam.
Ingatan merupakan suatu proses biologi, yaitu pemberian kode-kode
terhadap informasi dan pemanggilan informasi kembali ketika informasi tersebut
dibutuhkan.Pada dasarnya ingatan adalah sesuatu yang membentuk jati diri
manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Ingatan
memberikan titik-titik rujukan pada masa lalu dan perkiraan pada masa depan.
Ingatan merupakan reaksi kimia elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui
beragam saluran inderawi dan disimpan dalam jaringan saraf yang sangat rumit
dan unik di seluruh bagian otak. Ingatan dibentuk melalui berfikir, bergerak dan
mengalami hidup (rangsangan inderawi). Semua pengalaman yang dirasakan akan
disimpan dalam otak, kemudian akan diolah dan diurutkan oleh struktur dan
proses otak mengenai nilai dan kegunaannya (Eric Jensen. 2002:21)
Secara umum otak kiri memainkan peranan penting dalam pemrosesan
logika.kata-kata, matematika dan urutan atau yang disebut sebagai otak yang
berkaitan dengan pembelajaran akademis. Otak kanan berkaitan dengan irama,
rima, musik. Gambar dan imajinasi atau yang disebut sebagai otak berkaitan
dengan aktivitas kreatif. Kedua belahan otak ini dihubungkan oleh corpus
collosum yang secara konstan manyeimbangkan pesan-pesan yang datang dan
menggabungkan gambar yang abstrak dan holistik dengan pesan kongkret dan
logis (Gordon Dryden Jeannette Vos. 2003:125).
Sebagian besar orang hanya menggunakan otak kirinya sebagai
berkomunikasi dan perolehan informasi dalam bentuk verbal ataupun tertulis.
Bidang pendidikan, bisnis, dan sains cenderung yang digunakan adalah otak
belahan kiri. Dalam proses belajar siswa selalu dituntut untuk mempergunakan
belahan otak kiri ketika menerima materi pelajaran. Materi pelajaran akan diubah
dan diolah dalam bentuk ingatan. Terkadang siswa tidak dapat mempertahankaan
ingatan tersebut dalan jangka waktu yang lama. Hal ini disebabkan keran tidak
adanya keseimbangan atara kedua belahan otak yang akhirnya dapat menimbulkan
anatar kedua belahan otak yang akhirnya dapat menimbulkan terganggunya
kesehatan fisik dan mental seseorang.
Untuk menyeimbangkan kecenderungan salah satu belahan otak maka
diperlukan adanya masukan musik dan estetika dalam proses belajar. Masukan
musik dan estetika dapat memberikan umpan balik positif sehingga dapat
menimbulkan emosi positif yang membuat kerja otak lebih efektif (Bobbi de
Porter dan Hernacki.1999:38)
Otak tidak dapat langsung mengolah informasi menjadi bentuk rapi dan
teratur melainkan harus mencari, memilih, merumuskan dan merangkainya dalam
gambar-gambar, simbol-simbol, suara, citra, bunyi dan perasaan sehingga
informasi yang keluar satu persatu dihubungkan oleh logika, diatur oleh bahasa
dan menghasilkan arti yangdipahami. Teknik mencatat dapat terbagi menjadi dua
bagian. Pertama catat,tulis, susun (CTS), yaitu teknik mencatat yang mampu
mensinergiskan kerja otak kiri dengan otak kanan, sehingga konsentrasi belajar
dapat meningkat sepuluh kali lipat. Catat, tulis, susun, menghubungkan apa yang
didengaran menjadi poin-poin utama dan menuliskan pemkiran dan kesan dari
materi pelajaran yang telah dipelajari (Bobbi de Portyer dan Hernacki, 1999: 152).

2.1.1. Cara Membuat Mind Mapping


Mind Map dapat dibuat secara manual atau dengan menggunakan bantuan
software. Walaupun tidak ada ketentuan yang baku, tetapi ada beberapa hal yang
bisa dijadikan pedoman dalam menyusun Mind Map, (khususnya untuk Mind
Map yang dibuat secara manual):
Cara Membuat Mind Map
1. Mulai dari tengah untuk menentukan Topik Sentral (menentukan “pohon”),
dibuat dalam kertas kosong bentuk landscape, disertai gambar berwarna.
2. Tentukan Topik Utama (menentukan “cabang”) sebagai bagian penting dari
Topik Sentral.
3. Tentukan Sub Topik sebagai “ranting” yang diambil dari Topik Utama.
4. Secara kreatif gunakan gambar, symbol, kode, dan dimensi seluruh peta
pikiran Anda.
5. Sedapat mungkin gunakanata kunci tunggal (maksimal 2 kata), dengan huruf
kapital atau huruf kecil.
6. Gunakan garis lengkung untuk menghubungkan antara Topik Sentral dengan
Topik Utama dan Sub Topik. Untuk stimulasi visual, gunakan warna dan
ketebalan yang berbeda untuk masing-masing alur hubungan.
7. Kembangkan Mind Map sesuai gaya Anda sendiri.
8. Untuk memahami suatu teks, Anda terlebih dahulu harus membaca teks
tersebut untuk memperoleh gambaran mental (mental image) yang
menyeluruh dan bermakna.

2.1.2. Manfaat Mind Mapping


Mind Map dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik yang
bersifat personal maupun kolaboratif. Khusus, dalam konteks pembelajaran, Mind
Map dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami,
mengorganisasikan dan memvisualisasikan materi dan aktivitas belajarmya secara
kreatif dan atraktif.
1. Mahasiswa dapat mempetakan apa yang didiskusikan bersama teman-
temannya.
2. Mahasiswa dapat mempetakan tentang proses dan hasil observasi yang
dilakukannya.
3. Mahasiswa dapat mempetakan tentang apa yang dibacanya.
4. Mahasiswa dapat mempetakan tentang apa yang didengarnya.
5. Mahasiswa dapat mempetakan tentang apa yang harus dipresentasikan di
kelas, dan Mahasiswa dapat mempetakan aneka aktivitas lainnya, baik yang
berkenaan dengan perencanaan maupun pelaksaanaannya.

Dengan Mind Map, Mahasiswa diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan secara


kreatif, sesuai dengan apa yang dipahaminya masing-masing, bukan menjiplak
pengetahuan secara membabi-buta.
Penggunaan Mind Map tampaknya cukup efektif membantu mahasiswa ketika
sedang mengikuti Ujian Skripsi. Skripsi yang sedemikian tebal dapat direduksi
dalam satu atau dua halaman saja.

2.2. Brainstorming
Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun
1953 dalam bukunya Applied Imagination. Brainstorming berarti to storm a
problem with ideas (menyerbu suatu masalah dengan ide-ide). Brainstorming atau
penyerbuan dengan ide-ide yang sebanyak mungkin terhadap suatu masalah
dilangsungkan dalam suatu pertemuan. Teknik ini pada dasarnya adalah
menerapkan diadakannya suatu sidang serbuan gagasan untuk memecahkan
masalah. Pada pembelajaran dengan teknik brainstorming, setiap siswa dianjurkan
mengajukan pendapat atau gagasan yang sebanyak-banyak mungkin untuk
kemudian dicatat.
Penggalian ide dengan teknik ini bermula dari pemikiran Osborn yang
menganggap bahwa aliran ide spontan yang muncul dari banyak orang lebih baik
daripada gagasan seorang diri. Brainstorming mengacu pada penggalian ide
berdasarkan kreativitas berpikir manusia. Peserta diskusi bebas menyampaikan
pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik dan penilaian sebab selama tahap
pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung tanpa terkecuali. Dalam
prosesnya, tidak boleh dilangsungkan perdebatan atau diberikan kritik terjadap
sesuatu ide yang dilontarkan.
Osborn dalam Gie (1995) mensyaratkan 4 ketentuan dalam melaksanakan teknik
brainstorming yaitu:
1. Kritik tidak diperkenankan
2. Pengaliran ide secara bebas dianjurkan
3. Kualitas lebih diharapkan
4. Penggabungan dan penyampuran dicari

Selain menyumbangkan gagasan sendiri, setiap peserta diharapkan


menyarankan bagaimana ide peserta lain dapat disempurnakan menjadi ide yang
lebih baik atau bagaimana dua atau lebih ide dapat digabungkan menjadi satu lagi
ide.

2.2.1 Tujuan dan Manfaat Brainstorming


Brainstorming bertujuan untuk mendapatkan gagasan dan ide-ide baru dari
anggota kelompok dalam waktu yang relatif singkat tanpa adanya sifat kritis yang
ketat. Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh oleh suatu tim kerja yang
melakukan teknik brainstorming, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah
Teknik brainstorming cukup efektif untuk menyelidiki sebab akibat
terjadinya masalah karena masing-masing peserta diskusi akan mengeksplorasi
faktor-faktor pemicu masalah. Setelah semua peserta mengutarakan gagasannya
mediator bisa menarik kesimpulan penyebab permasalahan tersebut.
2. Menganalisis situasi
Peserta diskusi akan menganalisis permasalahan dan situasi yang dihadapi
oleh tim kerja tersebut saat ini.
3. Mengalirkan ide-ide baru
Manfaat utama dari teknik brainstorming adalah mendapatkan ide
sebanyak mungkin dari para anggota. Semua peserta bebas menyampaikan ide
kreatif tanpa dibatasi oleh aturan-aturan tertentu.
4. Menganalisis ide-ide
Aliran ide-ide segar dan inovatif dari peserta diskusi akan dianalisis dalam
sebuah diskusi lanjutan. Panel diskusi kemudian akan membahas ide-ide mana
saja yang relevan dan dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.
5. Menentukan alternatif pemecahan masalah
Panel diskusi menentukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan ide-
ide yang telah disepakati bersama.
6. Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki masalah
Salah satu manfaat dari teknik ini adalah untuk menyusun langkah-
langkah berikutnya sebagai upaya perbaikan masalah. Panel diskusi dapat
merumuskan perencanaan jangka panjang berdasarkan curah gagasan atau
sumbang saran dari peserta brainstorming.

2.2.2 Fungsi Brainstorming


Brainstorming ada karena adanya kreativitas manusia untuk memunculkan
ide-ide creative. Seperti sumbangan saran yang memuat ide-ide untuk di jadikan
sebuah pertimbangan dan menjadi satu kepumakatan.
Brainstorming adalah alat populer yang menolong kita menyebabkan
timbulnya pemecahan kreatif masalah. Benar-benar berguna kalau kita mau lolos
dari pola mapan yang basi berpikir, agar anda bisa memperkembangkan cara baru
memandang hal, juga menolong kita mengatasi banyak persoalan bahwa bisa
membuat kelompok memecahkan masalah proses hampa dan tak memuaskan.

2.2.3 Tahapan dari teknik brainstorming


Sebelum membuat produk baru maka dilakukan kegiatan brainstorming. Adapun
langkah-langkah kegiatan brainstorming adalah sebagai berikut:
1. Pertama, Anda kumpulkan semua orang yang ingin Anda explore ide-idenya.
2. Undanglah mereka ke suatu tempat yang membantu mereka untuk fresh.
Tujuannya adalah agar saat pelaksanaan brainstorming, para peserta dalam
keadaan segar dan fun sehingga ide – ide akan muncul.
3. Ajukan permasalahan yang sedang dihadapi mahasiswa agar “mengatasi
kejenuhan selama liburan semester”.
4. Minta setiap orang berfikir kemudian mengajukan idenya masing – masing.
Pada tahap ini ide apapun yang keluar harus ditampung dan dicatat. Jangan
dibatasi atau dibantah.
5. Setelah semua ide ditulis, saatnya Anda mendiskusikan ide mana yang paling
mungkin dilaksanakan berdasarkan kondisi dan kemampuan perusahaan.
6. Ambillah dua atau tiga yang paling mungkin unutk dibawa kerapat di level
managerial yang lebih tinggi berdasarkan pilihan terbanyak. Jangan lupa ide
ide yang lain tetap harus diarsipkan karena tidak menutup kemungkinan suatu
saat ide ide tersebut bisa direalisasi.

2.3. Alat Pembasmi Nyamuk


Nyamuk merupakan hewan yang merugikan karena dapat membawa
berbagai macam penyakit maka dari itu muncul berbagai macam media
pembasmi nyamuk diantaranya : fogging, obat nyamuk bakar, obat nyamuk
oles, obat nyamuk elektrik dan obat nyamuk semprot serta selain itu ada
inovasi lain seperti raket nyamuk.

2.3.1 Mengundang Perhatian Nyamuk


Penelitian dilakukan oleh Darmawan pada tahun 1997 menyebutkan bahwa
nyamuk tertarik (terangsang) untuk mendekat pada nyala lampu warna lampu biru
laut dan atau ultra violet. Salah satu karakter nyamuk ini banyak dimanfaatkan
orang untuk mengumpulkannya dengan memasang lampu dengan warna nyala
biru laut atau ultra violet tersebut.

2.3.2 Menarik Paksa Nyamuk


Pola hidup nyamuk yang suka terbang ke udara dan juga bobot tubuhnya
yang sangat ringan, menyebabkan dia sangat mudahterbawa oleh aliran udara.
Aliran udara ini bisa disebabkan oleh gerakan udara secara alami maupun gerakan
udara paksa yaitu gerakan udara akibat oleh aksi atau gerakan benda lain
(misalnya : kipas atau blower). Udara yang digerakkan dengan alat ini baik
dengan kipas maupun blower mengalami dua perlakuan, yaitu ditiup/disorong.
Udara pada sisi isap maupun sisi tekan dapat dimanfaatkan untuk membantu
pekerjaan manusia.
Pada kebanyakan kipas angin dimana angin yang ditiupkan olehnya dimanfaatkan,
sisi (bagian) hisap dari kipas itu sendiri kurang diperhatikan. Padahal sisi hisap ini
dapat dipergunakan untuk menarik benda-benda yang ringan melalui gerakan
aliran udara.
2.3.3 Penyengatan Nyamuk
Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda
potensial antara ujung-ujung penghantar itu. Apabila ditulis bentuk persamaan :

V
I=
R

Keterangan :

I = Kuat Arus (Amper)

V = Tegangan Listrik (Volt)

R = Hambatan Listrik (Ohm)

Daya yang dibutuhkan adalah dengan rumus sebagai berikut :

P = V.L

P = Daya Listrik (Watt)

Untuk menyengat nyamuk diperlukan tenaga listrik dengan tegangan


tinggi di atas 100 V meskipun arusnya tidak terlalu besar yaitu di bawah 100 mA.
Pada peralatan yang menggunakan batery (tegangan 1,5 volt) sementara alat
tersebut memerlukan tegangan yang tinggi (di atas 100 volt) maka digunakan alat
penaik tegangan (transfermator step up).

2.3.4 DC-DC conveter


DC-DC conveter merupakan rangkaian pengubah tegangan rendah dc
(searah) ke tegangan lebih tinggi. Dc-dc converter umumnya digunakan untuk
menaikkan tegangan standar dari 1,5; 6; 12 volt dc dari batery . Tegangan
keluaran yang dihasilkan dapat 110 V, 275 V, 300 V sampai 500 V. Prinsip dasar
ini sering digunakan seperti batery dan accu, diantaranya adalah alat penyengat
nyamuk. Tegangan keluaran yang cukup tinggi digunakan untuk menyengat
nyamuk sehingga nyamuk mati.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Mind Mapping Alat Perangkap Nyamuk Listrik


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat perangkap
nyamuk listrik adalah sebagai berikut :
1. Software Solidwork 2016
2. Data spesifikasi produk yang akan dirancang ke dalam desain melalui Mind
Map.
Adapun prosedur yang digunakan dalam pembuatan alat perangkap
nyamuk listrik adalah sebagai berikut :
1. Membentuk kelompok dan menetapkan pemimpin
- Ketua Kelompok : Danang Adhi K (41619110002)
- Anggota Kelompok :
Agung Soedibyo (41619110037)
Mohammad Irwansyah (41619110038)
Khoirul Umam (41619110039)
Agung Labib Nugraha (41619110046)
2. Kelompok harus bersifat non-harikal
3. Pemimpin kelompok berperan sebagai fasilitator
4. Gunakan software Ms. Visio untuk menentukan atribut dari produk yang akan
dibuat
5. Menyusun atribut ke dalam Ms. Visio sesuai dengan ide-ide atau gagasan yang
akan dimunculkan ke dalam produk
3.1.1. Hasil Mind Map Alat Perangkap Nyamuk Listrik

Gambar 3.1. Mind Map Solar Gloves

3.1.2. Data Spesifikasi Produk


Data spesifikasi produk diperlukan dalam menentukan rancangan desain
alat perangkap nyamuk listrik dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang
terdapat dalam mindmap tersebut. Spesifikasi produk Alat Perangkap Nyamuk
Listrik ini yang harus terpenuhi adalah :
1. Dapat menangkap nyamuk
2. Mudah digunakan
3. Desain modern
4. Dilengkapi dengan lampu tidur
5. Tanpa bau
6. Tanpa bahan kimia beracun
3.2. Brainstorming
Sebelum membuat alat perangkap nyamuk listrik maka dilakukan kegiatan
brainstorming. Berikut adalah langkah-langkah kegiatan brainstorming:
1. Membentuk kelompok dan menentukan ketua kelompok dengan nama-nama
sebagai berikut:

Ketua Kelompok:
Danang Adhi K (41619110002)

Anggota Kelompok:
- Agung Soedibyo (41619110037)
- Agung Labib Nugraha (41619110046)
- Mohammad Irwansyah (41619110038)
- Khoirul Umam (41619110039)

2. Menginformasikan tentang aturan-aturan brainstorming.


Pimpinan kelompok yang telah dipilih menginformasikan aturan-aturan dalam
melakukan brainstorming. Adapun aturan-aturan dalam brainstorming adalah
sebagai berikut :
a) Anggota diharapkan memberikan banyak masukan dan gagasan.
b) Diharapkan menggunakan kalimat yang sopan dan tidak mengandung sara
pada saat memberikan gagasan.
c) Usahakan semua gagasan dinyatakan secara singkat dan jelas.

3. Berikut merupakan hasil brainstorming kelompok 2 mengani perancangan


produk mata kuliah Perancangan dan Aplikasi Sistem Teknik Industri 1:
Hari, Tanggal : 14 Maret 2020
Lokasi : MCD Magnolia
Minutes of Meeting : Tabel 1. Minutes of Meeting Brainstorming Produk
PASTI 1
Tabel 1. Minutes of Meeting Brainstorming Produk PASTI 1
ISSUE ACTION PLAN
 Analisis atau menguji hipotesis tersebut
(Berdasarkan data KEMENKES RI pada tahun 2019
YTD Oktober angka kasus DBD di Indonesia
mengalami peningkatan dibandingkan dua tahun
sebelumnya. Pada 2019 YTD Oktober mencapai
110.921 kasus, 2018 mencapai 65.602 dan 2018
Meingkatnya angka
mencapai 68.407 kasus).
kasus DBD di
 Mencari data terbaru mengenai sebaran kasus
Indonesia
DBD di Indonesia (Berdasarkan data KEMENKES
RI, 15 Maret 2020. Terdapat 5 Provinsi dengan
kasus DBD terbesar di Indonesia, yaitu sebagai
berikut: Jawa Barat 4.102 kasus, NTT 3407 kasus,
Lampung 2.971 kasus, Jawa Timur 2.571, Sumatera
Selatan 1.230 kasus.
 Melihat banyak produk di pasaran yang sampai saat
ini belum mampu membantu menurunkan angka
Menentukan produk kasus DBD di Indonesia, kami mencoba mencari
yang tepat untuk informasi mengenai kelemahan produk tersebut,
mengatasi masalah kelemahan produk tersebut yaitu: Tidak mudah
tersbeut digunakan, Tidak ramah lingkunga, Tidak mudah
dibawa-bawa, Desain kurang menarik, Bentuk terlalu
besar.
Mencari keunggulan  Melihat kekurangan produk yang berada di pasaran,
produk kami coba menghadirkan Mostrap (Perangkat
Nyamuk Listrik) untuk membantu menurunkan
angka kasus DBD di Indonesia. Produk tersebut juga
telah melengkapi kekurangan-kekurangan produk
yang ada di pasaran, dan kekurangan tersebut akan
kami jadikan sebagai kekuatan untuk produk kami.
Berikut merupakan kelebihan Mostrap: Minimalis
dan ringan, Desain sangat estetik cocok untuk
ISSUE ACTION PLAN
diletakan dimanapun, Berwarna hitam dan tidak
mudah kotor, Dapat berfungsi sebagai lampu
penerangan, Ramah lingkungan karena
menggunakan listrik, Harga kompetitif agar semua
masyarakat Indonesia dapat memiliki produk ini dan
angka kasus DBD di Indonesia menurun.

3.3. Hasil Rancangan Akhir


Berikut adalah hasil evaluasi dan perbaikan dalam rancangan akhir produk
Mostrap (Perangkap Nyamuk Listrik)

Gambar 3.6. Mostrap

Anda mungkin juga menyukai