0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan3 halaman
Dokumen menjelaskan cara mengatur minum obat selama puasa bagi pasien yang harus rutin minum obat karena penyakit atau terapi. Obat dapat dikonsumsi selama puasa asalkan tidak melalui mulut dan masuk saluran pencernaan, seperti tetes mata, salep kulit, suntik. Untuk obat minum, disesuaikan dengan jadwal puasa dengan meminumnya setelah buka puasa hingga sahur. Jika frekuensi minum lebih d
Dokumen menjelaskan cara mengatur minum obat selama puasa bagi pasien yang harus rutin minum obat karena penyakit atau terapi. Obat dapat dikonsumsi selama puasa asalkan tidak melalui mulut dan masuk saluran pencernaan, seperti tetes mata, salep kulit, suntik. Untuk obat minum, disesuaikan dengan jadwal puasa dengan meminumnya setelah buka puasa hingga sahur. Jika frekuensi minum lebih d
Dokumen menjelaskan cara mengatur minum obat selama puasa bagi pasien yang harus rutin minum obat karena penyakit atau terapi. Obat dapat dikonsumsi selama puasa asalkan tidak melalui mulut dan masuk saluran pencernaan, seperti tetes mata, salep kulit, suntik. Untuk obat minum, disesuaikan dengan jadwal puasa dengan meminumnya setelah buka puasa hingga sahur. Jika frekuensi minum lebih d
Puasa adalah ibadah wajib bagi seluruh umat muslim di dunia.
obat yang digunakan dua kali sehari, disarankan untuk
Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa kondisi setiap orang diminum pada saat sahur dan saat berbuka. berbeda-beda. Bagaimana ya, ketika puasa dan harus minum obat karena penyakit atau terapi? Berikut adalah Namun untuk obat yang dikonsumsi rutin lebih dari 2 kali penjelasan cara mengatur minum obat pada saat puasa seperti sehari, disarankan untuk berkonsltasi terlebih dahulu dengan yang kami kutip dari facebook page Halo Apoteker Indonesia. dokter atau apoteker. Hal ini perlu dilakukan karena perubahan jadwal waktu minum obat ini mungkin akan mempengaruhi Penting untuk diketahui bahwa tidak semua penggunaan obat efek terapi obat. Karena itu perlu kehati-hatian dalam merubah membatalkan puasa, yaitu dalam bentuk yang tidak diminum jadwal minum obat. melalui mulut dan masuk saluran cerna. Beberapa bentuk sediaan obat di bawah ini tidak membatalkan puasa, antara Bagaimana dengan obat yang harus diminum 3-4 kali lain: sehari? Pasien yang mendapatkan obat yang harus diminum 3 kali 1. Tetes mata dan telinga sehari disarankan untuk minta kepada dokternya untuk 2. Obat-obat yang diserap melalui kulit (salep, krim, meresepkan obat bentuk sediaan lepas lambat atau aksi panjang plester) sehingga frekuensi pemakaian bisa dikurangi menjadi sekali 3. Obat yang digunakan melalui vagina, seperti atau 2 kali sehari. Cara lain juga bisa dengan minta diganti suppositoria dengan obat lain yang masih memiliki efek dan mekanisme 4. Obat-obat yang disuntikkan, baik melalui kulit, otot, sama, tetapi memiliki durasi aksi yang lebih panjang. sendi, dan vena, kecuali pemberian makanan via intravena Jika tidak bisa diganti, maka penggunaannya adalah dari waktu 5. Pemberian gas oksigen dan anestesi buka puasa hingga sahur, yang sebaiknya dibagi 6. Obat yang diselipkan di bawah lidah (seperti dalam jarak waktu yang sama. Dan jarak waktu ini harus nitrogliserin untuk angina pectoris) konsisten ditaati setiap meminum obat setiap harinya. Tentu 7. Obat kumur, sejauh tidak tertelan waktunya harus disesuaikan dengan jadwal imsakiah setempat. Sebagian besar obat dapat diubah jadwalnya seperti ini tanpa Bagaimana penggunaan obat minum saat puasa? mengubah efek terapinya secara signifikan, termasuk Ketika puasa, praktis jadwal minum obat akan berubah penggunaan antibiotika. Kelihatannya agak sulit jika harus menyesuaikan dengan ritme puasa. Obat bisa diminum setelah minum obat di malam hari, tetapi ini adalah waktu yang bisa buka puasa sampai sebelum subuh saat sahur. Obat yang memberikan efek optimal. Jika perlu gunakan alarm untuk dikonsumsi sekali sehari disarankan untuk dikonsumsi secara membangunkan tidur. konsisten di malm ari saja terus menerus. Sedangkan untuk Bagaimana dengan penggunaan obat sebelum dan sesudah makan? Obat dapat berinteraksi dengan makanan, yang berarti adanya makanan dapat mempengaruhi efek obat. Ada obat-obat yang baik digunakan sebelum makan karena absorpsinya lebih baik pada saat lambung kosong, dan ada yang sebaliknya, diminum setelah makan karena dapat menyebabkan iritasi lambung atau lebih baik penyerapannya jika ada makanan. Selama puasa, perhatikan pula aturan minum obatnya, apakah sesudah atau sebelum makan.
Jika aturannya 1 kali sehari sebelum makan: obat bisa diminum
pada saat sahur (setengah jam sebelum makan) atau pada saat berbuka (setengah jam sebelum makan). Gunakan sesuai anjuran, apakah biasanya pagi atau malam. Obat hipertensi misalnya, baiknya diminum pagi hari karena tekanan darah paling tinggi pada pagi hari. Sebaliknya, obat penurun kolesterol sebaiknya diminum malam hari. Usahakan konsisten dengan waktu minumnya, apakah pagi atau malam.
Jika aturannya 1 kali sehari setelah makan, maka obat bisa
diminum pada waktu seperti di atas, hanya saja diminumnya kira-kira 5-10 menit setelah makan besar. Setelah makan artinya kondisi lambung berisi makanan.
Untuk penggunaan 2,3 atau 4 kali sehari, pada prinsipnya
sama, seperti yang dijelaskan di atas mengenai jam minum obat. Jika diminta sebelum makan berarti sekitar 30 menit sebelum makan. Jika ada obat yang harus diminum tengah malam sesudah makan, maka perut dapat diisi dulu dengan roti atau sedikit nasi sebelum minum obat.