Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT


DI WISMA ARJUNA RSJ GRHASIA
YOGYAKARTA

Disusun oleh:

1. Ardania Rizka 2310206100


2. Luthfiana Nur Azizah Afifah 2310206075
3. Alif Solikhan 2310206064
4. Rosalia Adenan Thera 2310206121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2023
DOPS 2 : KEPATUHAN MINUM OBAT
1. Pengertian Displin Minum Obat
Prilaku pasien yang menaati semua ketentuan dan peraturan dalam penggunaan obat
sesuai dengan petunjukmedis yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan. Hal ini
merupakan syarat utama tercapainya keberhasilan dalam pengobatan yang dilakukan.
2. Manfaat dan Tujuan Pemberian Obat
- Membantu klien menjadi lebih tenang sehingga dapat beristirahat
- Membantu klien dalam mengendalikan emosi
- Membantu mengendalikan perilaku klien
- Membantu klien dalam berinteraksi dengan orang lain
- Membantu proses pikir (konsentrasi)
3. Akibat Ketidakpatuhan Minum Obat
- Bertambah parahnya penyakit yang diderita
- Penyakit menjadi kronis dan susah disembuhkan
- Berkurangnya efektivitas obat yang dikonsumsi
- Penyakit yang diderita sering kambuh kembali sehingga harus rawat inap ulang
- Terjadi overdosis (untuk penggunaan yang berlebihan)
4. Prinsip Lima benar Pemberian Obat
Yang dimaksud dengan 5 benar itu yaitu :
a) Benar Pasien
Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan identitas di tempat tidur,
gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien
tidak sanggup berespon secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien
mengangguk. Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan mental
atau kesadaran, harus dicari cara identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung
kepada keluarganya. Bayi harus selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya.
b) Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan nama dagang yang
kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa nama generiknya, bila perlu
hubungi apoteker untuk menanyakan nama generiknya atau kandungan obat. Sebelum
memberi obat kepada pasien, label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga
kali. Pertama
saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol
dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika
labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian
farmasi. Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi. Saat memberi
obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini membantu mengingat nama
obat dan kerjanya.
c) Benar Dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu, perawat harus
berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum dilanjutkan ke
pasien. Jika pasien meragukan dosisnya perawat harus memeriksanya lagi. Ada beberapa
obat baik ampul maupun tablet memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya.
d) Benar Cara/Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan
pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang
diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat
diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
- Oral, adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai yaitu
melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN.
- Parenteral, yaitu melalui vena (perset / perinfus)
- Topikal, yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa. Misalnya
salep, losion, krim, spray, tetes mata.
- Rektal, yaitu pemberian obat melalui anus
- Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas memiliki
epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian
obat secara lokal pada salurannya, misalnya salbotamol (ventolin), combivent,
berotek untuk asma, atau dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen.
e) Benar Waktu
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai
atau mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum
makan, untuk memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan.
Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu karena susu
dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus
diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya
asam mefenamat.
5. Tanda-tanda Kekambuhan
- Ada penawaran minum obat (menolak minum obat)
- Sulit tidur dan mondar-mandir
- Malas berbicara dengan orang lain
- Banyak menyendiri dan melamun
- Malas melakukan aktifitas harian
- Malas perawatan diri
- Malas cemas dan khawatir yang berlebihan
- Cepat marah dan mudah tersinggung
- Keluyuran/pergi tanpa tujuan
- Memukul atau melukai orang lain
- Melukai diri sendiri (mencoba bunuh diri)
- Mengatakan keinginan untuk mati/bunuh diri
- Mengancam orang lain
- Teriak-teriak dan bicara dan tertawa sendiri
6. Tindakan yang dilakukan saat muncul tanda-tanda kekambuhan
Dalam pemberian obat oleh tenaga medis, ada jangka waktu yang diperkirakan oleh tenaga
medis hingga obat habis. namun jika dalam prosesnyaternyata obat belum habis dan tanda-
tanda kekambuhan muncul, maka keluarga wajib mengantarkan kembali pasien untuk
kontrol sehingga dapat dilihat perkembangan dan diproses mana obat tersebut tidak efektif.
DOPS 3 : KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR
Tidur merupakan suatu aktivitas yang mampu memberikan pengaruh terhadap kesehatan fisik
dan mental secara menyeluruh. Aktivitas ini memengaruhi produktivitas, kreativitas, kestabilan
emosi, berat badan, fungsi kekebalan tubuh (imun), hingga kesehatan organ vital seperti jantung
dan otak. Terdapat berbagai manfaat yang bisa Anda peroleh dari waktu tidur yang cukup.
Berikut di antaranya.

1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh


Saat tidur, tubuh akan mengeluarkan sejenis protein yang disebut sitokin. Sitokin mampu
melindungi tubuh dengan cara meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuh. Sistem imun
penting untuk melawan infeksi dan gangguan lainnya. Jika kurang tidur, mungkin tidak memiliki
cukup sitokin untuk melindungi tubuh dari penyakit. Sementara itu, kurangnya jam istirahat
dapat meningkatkan produksi zat yang memicu peradangan dalam tubuh. Kondisi ini sama
seperti saat mengalami asma atau alergi.

2. Mengendalikan nafsu makan


Saat tidur pada malam hari, kebutuhan kalori akan berkurang karena minimnya pergerakan.
Hal inilah yang membuat kebutuhan energi menjadi menurun. Namun, saat kurang tidur, otak
akan menurunkan kadar leptin, yaitu hormon yang menciptakan rasa kenyang dan membuat
Anda jadi mudah lapar. Terlalu banyak makan tentu dapat meningkatkan indeks massa tubuh
(IMT).

3. Menjaga kesehatan jantung


Tidur yang cukup juga memiliki manfaat untuk menurunkan berbagai risiko penyakit
kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi) dan serangan jantung. Saat tidak
memperoleh waktu istirahat yang memadai, tubuh akan melepaskan hormon stres yang disebut
kortisol. Hormon ini membuat jantung bekerja lebih keras. Sama halnya dengan sistem imun,
jantung juga perlu beristirahat agar bisa berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, pastikan selalu
tidur cukup setiap malam agar kesehatan jantung terjaga.

4. Memperbaiki suasana hati


Istirahat yang cukup bisa memperbaiki suasana hati sehingga membuat lebih segar dan
bahagia. Waktu tidur yang cukup juga meningkatkan energi. Ini membuat lebih bersemangat
untuk kembali beraktivitas ketika bangun pada keesokan paginya. Dengan begitu, akan mampu
menebarkan energi positif dalam berkegiatan. Hal ini tentu saja tidak hanya berdampak pada diri,
tetapi juga orang lain di sekitar.

5. Meningkatkan daya ingat


Anda merasa sering lupa? Nah, bisa jadi ini karena kurang tidur. Waktu tidur yang cukup
memang memiliki manfaat untuk memperkuat daya ingat. Bahkan, pada studi yang diterbitkan
dalam jurnal PLoS One (2012), tidur setelah belajar dapat membantu meningkatkan memori atau
ingatan terhadap informasi baru. Sebaliknya, akan lebih mudah lupa terhadap hal-hal yang
pernah dipelajari sebelumnya bila tidak tidak mencukupi waktu tidur.

6. Membuat panjang umur


Waktu tidur ternyata berkaitan dengan angka harapan hidup seseorang. Meski begitu, hal ini
juga bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk penyakit yang dialami. Namun, setidaknya
lama dan kualitas tidur cukup berperan dalam memperpanjang umur. Makin sedikit waktu tidur
seseorang, makin besar risiko terjadinya kematian dini. Bahkan, tidur kurang dari lima jam
berisiko menyebabkan kematian yang lebih cepat. Secara tidak langsung, hal ini menunjukkan
salah satu manfaat tidur, yakni untuk membuat panjang umur.

7. Membantu menyalurkan emosi


Tidur selama 7–8 jam membantu mengalami semua tahapan tidur, dari “tidur ayam” hingga
fase tidur mendalam yang disebut rapid eye movement (REM). Dalam buku berjudul AIMS
Neuroscience (2017), pada fase REM inilah mimpi biasanya muncul. Para ahli belum
sepenuhnya memahami mengapa manusia bermimpi, tetapi mimpi diketahui dapat menjadi
media untuk menyalurkan emosi setelah beraktivitas seharian.
Emosi ini bisa timbul akibat stres dari masalah sehari-hari hingga gangguan mental seperti
depresi dan gangguan kecemasan. Melalui mimpi dalam tahapan tidur REM, Anda dapat
menyalurkan dan mengelola emosi tersebut dengan baik. Bahkan, beberapa orang bisa
menemukan solusi dari masalahnya ketika bermimpi.
Drerup membeberkan sejumlah efek negatif kurang tidur, antara lain:
1. Kurangnya kewaspadaan bisa disebabkan karena kurangnya tidur. Bahkan Drerup
mengatakan, kurang tidur selama 1,5 jam saja dapat berdampak pada suasana hati.
2. Menjadi kurang berpartisipasi dalam aktivitas normal sehari-hari atau bahkan malas
berolahraga.
3. Selanjutnya, kurang tidur dapat memengaruhi kemampuan berpikir, mengingat, dan
memproses informasi yang diterima.
4. Seiring berjalannya waktu, kurang tidur dapat menyebabkan kerutan dini dan lingkaran hitam
di bawah mata.
5. Kemudian, tidur yang tidak berkualitas membuat suasana hati buruk, meningkatkan konflik
dengan orang lain, yang pada akhirnya memicu stres.
6. Beberapa risiko paling serius yang terkait dengan kurang tidur kronis adalah tekanan darah
tinggi, diabetes, serangan jantung, gagal jantung atau stroke.
7. Selain itu terjadi peningkatan risiko obesitas, depresi, penurunan fungsi sistem kekebalan
tubuh dan dorongan seks yang lebih rendah

Cara agar Cepat Tidur yang Efektif

1) Tidur di Waktu yang Ditentukan


Agar dapat tertidur lebih cepat dan membantu mengatasi insomnia, cobalah untuk
menetapkan rutinitas tidur. Namun, tentunya dibutuhkan kedisiplinan untuk menjalankannya.
Mulailah dengan menjadwalkan jam tidur dan jam bangun di waktu yang sama setiap harinya.
Dengan begitu, kebiasaan tidur akan terbentuk dan tubuh akan mengikutinya secara otomatis.

2) Mandi Air Hangat Sebelum Tidur


Salah satu tips agar cepat tidur adalah dengan mandi air hangat. Air hangat dapat membuat
tubuh menjadi rileks. Sensasi rileks tersebut akan membuat seseorang lebih cepat merasa
ngantuk, sehingga secara tidak langsung juga dapat membantu lebih mudah tertidur.

3) Menenangkan Diri dengan Musik


Jika kondisi sulit tidur disebabkan oleh suara bising di sekitar tempat tinggal, cobalah untuk
menutup pintu dan jendela kamar guna mencegah masuknya suara bising ke dalam kamar.
Selanjutnya, tenangkan diri dengan mendengarkan musik yang dapat membantu tubuh menjadi
lebih rileks. Namun, pastikan untuk mendengarkan musik melalui speaker dan bukan earphone.
Sebab, menggunakan earphone saat tidur diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera
dan infeksi telinga.
4) Membuat Lingkungan Tidur yang Nyaman
Apabila mendengarkan musik yang menenangkan belum efektif untuk mendatangkan rasa
kantuk, cobalah ciptakan suasana kamar yang sunyi, gelap, dan sejuk. Untuk memblokir suara
dari luar, gunakanlah earplug dan matikan smartphone agar tercipta suasana sunyi yang dapat
membantu tidur lebih cepat. Kemudian tutuplah tirai guna mencegah cahaya luar masuk ke
dalam ruangan. Suhu ruangan pun perlu dijaga agar tetap sejuk dan nyaman saat tidur.

5) Menjalani Program Diet yang Tepat


Kondisi sulit tidur rupanya juga dapat disebabkan oleh kebiasaan atau pola makan yang
kurang baik. Maka dari itu, perlu diterapkan program diet yang tepat untuk membantu tubuh
lebih rileks sehingga bisa tidur dengan lebih baik. Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan
yaitu menghindari makan dalam porsi besar dengan kandungan lemak tinggi dan menghindari
konsumsi minuman berkafein sebelum tidur. Ada baiknya untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat dengan porsi secukupnya beberapa jam sebelum tidur. Pasalnya,
karbohidrat dapat meningkatkan kadar hormon tryptophan yang memicu rasa kantuk. Namun,
cara ini tidak direkomendasikan bagi penderita diabetes dan obesitas.

6) Berolahraga secara Rutin


DAFTAR PUSTAKA

Pambudi U, 2013, Evaluasi Tingkat Kepatuhan Pasien Terhadap Penggunaan Obat pada
Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit Mayjen H. A. Thalib Kabupaten Kerinci, Skripsi,
Fakultas Farmasi, Universitas Andalas, Padang.

BPOM, 2011, Kepatuhan Pasien: Faktor Penting Dalam Keberhasilan Terapi. Info POM.
Infopom Vol.7, NO.5.

Firdaus, A. P. (2016). Tingkatkan Masa Produktif Umur Anda dengan Berpikir Positif.
FLASH BOOKS.

Anda mungkin juga menyukai