PERHITUNGAN DOSIS
OBAT
Pendahuluan
Dosis Obat
•Dosis Obat adalah sejumlah takaran obat yang diberikan kepada manusia yang
•Oleh karena itu dosis harus dihitung untuk memastikan bahwa obat yang
b) Persen b/v (bobot per volume), berarti jumlah gram zat terlarut dalam 100 ml larutan
c) Persen v/v (volume per volume), berarti jumlah ml zat terlarut dalam 100 ml larutan
d) Persen v/b (volume per bobot), berarti jumlah ml zat terlarut dalam 100 gramlarutan
Menghitung Dosis Obat
• Kebanyakan intruksi dan label obat ditulis dalam sitem pengukuran metrik.
• Jika jumlah obat spesifik yang dibutuhkan sama dengan jumlah obat yang tertera
dalam label obat, tidak diperlukan perhitungan dosis obat, dan obat dapat
disiapkan dengan cara yang sederhana.
• Contoh : jika kebutuhan dosis “ibuprofen 400 mg PO” dan di kemasan obat tertulis
“ibuprofen 400 mg pertablet” ini jelas berarti 1 tablet yang akan diberi.
• Tetapi bagaimana jika obat yang dibutuhkan dengan dosis 400 mg dan obat yang
tersedia tablet dengan dosis 200 mg ?
• Contoh : “berapa banyak 200 mg tablet yang diberikan untuk memenuhi dosis 400
mg? Pada kasus ini dapat dihitung mudah yaitu 2 tablet.
Perhitungan Pemberian Obat
Contoh
•Pasien membutuhkan ibuprofen 600
mg. Sediaan yang ada adalah
ibuprofen 200 mg. Berapa tablet
yang dibutuhkan oleh si pasien?
•Berapa ml (sendok teh) sirup
yang harus diberikan, jika pasien
membutuhkan 500 mg
amoksisilin untuk sediaan yang
ada berupa sirup 125 mg/5 ml.
Pemberian Melalui Infus
• Untuk menghitung dosis atau kecepatan infus yang tepat saat memberikan obat
melalui infus, paramedic harus mengetahui informasi sebagai berikut yaitu :
• Jumlah atau volume obat yang harus diberikan
• Lama pemberian obat yang diinginkan
• Kecepatan infus yang diinginkan
• Faktor alat (jumlah tetes untuk tiap ml) dari infus set yang digunakan
Pengenceran
Pengukuran Dosis Obat
• Jika sediaan obat dalam bentuk cair, maka penggunaan untuk tiap dosis adalah
dengan sendok/gelas takar dan pipet.
• Untuk ketepatan pengukuran volume obat, pasien disarankan selalu
menggunakan alat-alat takar.
Istilah Latin dalam Pemberian Obat
Singkatan Kepanjangan Arti
ac ante coenam sebelum makan
dc durante coenam saat makan
pc post coenam sesudah makan
cth cochlear thea sendok teh (5 ml)
C cochlear sendok makan (15 ml)
cito - segera
hs hora somni sebelum tidur
prn pro re nata bila perlu
dd de die sehari
bdd/2dd bis de die 2 kali sehari
tdd/3dd ter de die 3 kali sehari
qdd quartier/quinque de die 4/5 kali sehari
Singkatan Kepanjangan Arti
s signa tanda
suc signa usus cognitus tanda untuk pemakaian diketahui
sue signa usus externus tanda dipakai untuk luar
simm signa in manus medici serahkan ke tangan dokter
stat statim penting
ad lib ad libitum minum sebanyak-banyaknya
ia intra arterium suntikan melalui pembuluh darah arteri
Ic/sc intra cutan/sub cutan suntikan melalui lapisan kulit luar
im intra muscular suntikan melalui otot
iv intra vena suntikan melalui pembuluh darah vena
ad auricularies dexter telinga kanan
as auricularies sinister telinga kiri
od oculus dexter mata kanan
os oculus sinistra mata kiri
Gambaran Lokasi Pemberian Obat Injeksi
Frekuensi Pemberian Obat
• Dipengaruhi sifat fisika kimia obat, besar dosis dan
tujuan pengobatan.
• Dapat diberikan setiap bulan sekali, setiap 5 menit, terus
menerus (infus) atau beberpa kali sehari.
• Kinetika, t1/2, onset dan durasi obat sangat
berpengaruh
• Untuk mengatisipasi menurunnya kepatuhan pada
penggunaan obat jangka panjang, industri farmasi telah
mengembangkan sediaan long acting.
Referensi
• www.dosagehelp.com
• www.safemedication.com