Perubahan jadwal waktu minum obat mungkin dapat mempengaruhi efek terapi
obat. Karena itu perlu kehati-hatian dalam merubah jadwal minum obat.
Selama berpuasa kita tidak diperbolehkan makan dan minum selama kurang
lebih 14 jam. Hal ini akan berpengaruh terhadap orang-orang yang sedang
dalam masa pengobatan. Seperti yang sudah kita ketahui aturan minum obat itu
bermacam macam, mulai dari satu kali sehari bahkan sampai empat kali sehari.
Tentu hal ini akan menjadi pertanyaan bagi orang-orang yang sedang
mengkonsumsi obat, bagaimana penggunaan obat pada saat berpuasa?
Jadwal waktu minum obat mau tak mau harus berubah saat bulan Ramadhan
untuk mereka yang ingin tetap berpuasa. Obat hanya bisa diminum selepas buka
puasa sampai sebelum subuh saat sahur. Perubahan jadwal waktu minum obat
mungkin dapat mempengaruhi nasib obat dalam tubuh (farmakokinetika obat),
yang nantinya bisa mempengaruhi efek terapi obat. Karena itu perlu kehati-
hatian dalam merubah jadwal minum obat.
Obat 1x1
Obatyang diminum 1 kali sehari tidak ada perbedaan ketika digunkan saat
puasa, dapat digunkan saat malam hari atau pagi hari saat sahur .
Obat 2x1
Obat yang digunakan dua kali sehari , disarakan untuk diminum pada saat sahur
dan saat berbuka
Pada saat puasa, untuk obat yang dikehendaki diminum sebelum makan, dapat
diminum 30 menit sebelum makan sahur atau 30 menit sebelum makan saat
berbuka puasa. Begitu juga untuk obat yang diminum sesudah makan. Obat ini
dapat diminum sesudah makan sahur atau berbuka puasa. Apabila ada obat yang
dikehendaki diminum tengah malam sesudah makan, maka dapat mengisi perut
terlebih dahulu dengan cemilan seperti roti terlebih dahulu.
Perlunya masyarakat dalam mengatur kembali pola penggunaan obat pada saat
puasa bertujuan agar tidak mengganggu hasil terapi yang sedang dijalani.
Penting bagi masyarakat untuk mengetahui bahwa tidak semua penggunaan
obat membatalkan puasa, yaitu dalam bentuk yang tidak diminum melalui mulut
dan masuk saluran cerna. Para ahli medis maupun agama sepakat bahwa
beberapa bentuk sediaan obat di bawah ini tidak membatalkan puasa, antara
lain:
Obat diabetes wajib dikonsumsi secara rutin oleh pengidap penyakit ini.
Tujuannya untuk membantu mengontrol kadar gula darah agar tidak melonjak
dan memicu gejala. Pengidap diabetes bisa dan boleh ikut berpuasa, selama
kondisi kesehatan tubuh mendukung. tetapi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan disesuakan, salah satunya waktu minum obat. Sebab, obat
diabetes adalah sebuah kewajiban dan harus selalu dikonsumsi. Saat berpuasa,
dosis obat yang dikonsumsi sebaiknya tidak boleh diubah, tapi kamu bisa
menyesuaikan waktu minum obat selama puasa.
Sebelum ikut menjalani puasa, pengidap penyakit diabetes harus terlebih dahulu
melakukan pemeriksaan kesehatan dan membicarakannya dengan dokter. Hal
ini penting untuk membantu dokter memantau kondisi tubuh dan mengetahui
apakah puasa bisa dilakukan atau tidak. Selain itu, dokter juga akan membantu
mengatur ulang jadwal konsumsi obat, sehingga sesuai dengan jadwal makan
saat berpuasa.
Pada beberapa kasus, pengidap diabetes harus mendapat terapi insulin rutin
setiap hari. Terapi suntik insulin sebaiknya diberikan setelah berbuka puasa.
Suntik insulin mempunyai efek kerja jangka panjang, sehingga masih
diperbolehkan untuk dikonsumsi saat berpuasa. Namun, untuk insulin yang
mempunyai efek jangka pendek, sebaiknya diberikan 2 kali saja.
Namun perlu diingat, konsumsi obat diabetes tetap harus dilakukan dengan
resep dokter. Penggunaan obat-obatan ini tidak boleh dikurangi atau
ditambahkan tanpa resep dari dokter.
DAFTAR PUSTAKA
AFTAR PUSTAKA
Timoty Kristofani, S.Farm, Apt (20 April 2021). Citing Internet Sources URL
https://rsgm.maranatha.edu/2021/04/20/14207/. [ diakses pada tanggal 22 April 2022 pukul
19:30 ]
Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. (11 Juni 2016). Citing Internet Sources URL
https://cpd.farmasetika.com/forums/topic/penggunaan-obat-saat-puasa-menurut-farmakolog-
prof-zullies-ikawati/.