Anda di halaman 1dari 5

BAGAIMANA PENGGUNAKAN OBAT PADA SAAT PUASA ?

Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas beragama islam, yaitu


sebesar 87,2% (Badan Pusat Statistik, Sensus Penduduk 2010). Puasa
Ramadhan adalah ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWT kepada umat
muslim selama satu bulan, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Perubahan jadwal waktu minum obat mungkin dapat mempengaruhi efek terapi
obat. Karena itu perlu kehati-hatian dalam merubah jadwal minum obat.

Selama berpuasa kita tidak diperbolehkan makan dan minum selama kurang
lebih 14 jam. Hal ini akan berpengaruh terhadap orang-orang yang sedang
dalam masa pengobatan. Seperti yang sudah kita ketahui aturan minum obat itu
bermacam macam, mulai dari satu kali sehari bahkan sampai empat kali sehari.
Tentu hal ini akan menjadi pertanyaan bagi orang-orang yang sedang
mengkonsumsi obat, bagaimana penggunaan obat pada saat berpuasa?

Jadwal waktu minum obat mau tak mau harus berubah saat bulan Ramadhan
untuk mereka yang ingin tetap berpuasa. Obat hanya bisa diminum selepas buka
puasa sampai sebelum subuh saat sahur. Perubahan jadwal waktu minum obat
mungkin dapat mempengaruhi nasib obat dalam tubuh (farmakokinetika obat),
yang nantinya bisa mempengaruhi efek terapi obat. Karena itu perlu kehati-
hatian dalam merubah jadwal minum obat.

Obat 1x1

Obatyang diminum 1 kali sehari tidak ada perbedaan ketika digunkan saat
puasa, dapat digunkan saat malam hari atau pagi hari saat sahur .
Obat 2x1

Obat yang digunakan dua kali sehari , disarakan untuk diminum pada saat sahur
dan saat berbuka

BAGAIMANA OBAT YANG HARUS DIMINUM 3-4 KALI SEHARI ?

1. BISA DIGANTI DENGAN OBAT BENTUK SEDIAAN LEPAS


LAMBAT ATAU aksi panjang sehingga frekuensi pemakaian bisa
dikurangi menjadi sekali atau 2 kali sehari. Atau diganti dengtan obat lain
yang masih memiliki efek dan mekanisme sama, tetapi memiliki durasi
aksi yang lebih panjang . tapi harus dengan resep dokter ya ini .
2. Jika tidak bisa diganti maka penggunaan adalah dari waktu buka puasa
hingga saur, yang sebaiknya dibagi dalam rentang waktu yang sama.
Misal :
3x1 > 18.00 (saat buka)
23.00 menjelang tengah malam)
04.00 sahur
4x1 > 18.00
22.00
01.00
04.00

BAGAIMANA Minum obat sebelum dan sesudah makan.?

Pada saat puasa, untuk obat yang dikehendaki diminum sebelum makan, dapat
diminum 30 menit sebelum makan sahur atau 30 menit sebelum makan saat
berbuka puasa. Begitu juga untuk obat yang diminum sesudah makan. Obat ini
dapat diminum sesudah makan sahur atau berbuka puasa. Apabila ada obat yang
dikehendaki diminum tengah malam sesudah makan, maka dapat mengisi perut
terlebih dahulu dengan cemilan seperti roti terlebih dahulu.

ADA TIDAK OBAT YANG TIDAK MEMBATALKAN PUASA ?

Perlunya masyarakat dalam mengatur kembali pola penggunaan obat pada saat
puasa bertujuan agar tidak mengganggu hasil terapi yang sedang dijalani.
Penting bagi masyarakat untuk mengetahui bahwa tidak semua penggunaan
obat membatalkan puasa, yaitu dalam bentuk yang tidak diminum melalui mulut
dan masuk saluran cerna. Para ahli medis maupun agama sepakat bahwa
beberapa bentuk sediaan obat di bawah ini tidak membatalkan puasa, antara
lain:

1. Tetes mata dan telinga


2. Obat-obat yang diabsorpsi melalui kulit (salep, krim, plester).
3. Obat yang digunakan melalui vagina, seperti suppositoria.
4. Obat-obat yang disuntikkan, baik melalui kulit, otot, sendi, dan vena,
kecuali pemberian makanan via intravena.
5. Pemberian gas oksigen dan anestesi.
6. Obat yang diselipkan di bawah lidah.
7. Obat kumur, sejauh tidak tertelan

BAGAIMANA DENGAN PENDERITA KENCING MANIS APAKAH


BOLEH BERPUASA ? DAN JIKA BOLEH , MASIH BISA
MENGKOMSUMSI OBAT DM ?

Obat diabetes wajib dikonsumsi secara rutin oleh pengidap penyakit ini.
Tujuannya untuk membantu mengontrol kadar gula darah agar tidak melonjak
dan memicu gejala. Pengidap diabetes bisa dan boleh ikut berpuasa, selama
kondisi kesehatan tubuh mendukung. tetapi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan disesuakan, salah satunya waktu minum obat. Sebab, obat
diabetes adalah sebuah kewajiban dan harus selalu dikonsumsi. Saat berpuasa,
dosis obat yang dikonsumsi sebaiknya tidak boleh diubah, tapi kamu bisa
menyesuaikan waktu minum obat selama puasa.

Sebelum ikut menjalani puasa, pengidap penyakit diabetes harus terlebih dahulu
melakukan pemeriksaan kesehatan dan membicarakannya dengan dokter. Hal
ini penting untuk membantu dokter memantau kondisi tubuh dan mengetahui
apakah puasa bisa dilakukan atau tidak. Selain itu, dokter juga akan membantu
mengatur ulang jadwal konsumsi obat, sehingga sesuai dengan jadwal makan
saat berpuasa.

Contohnya, jika sebelumnya obat diabetes dikonsumsi setelah makan siang,


selama puasa kamu bisa menggantinya menjadi sore hari setelah berbuka puasa.
Jadwal obat yang dikonsumsi tiga kali, yaitu pagi, siang, dan malam, bisa
disesuaikan menjadi setelah sahur, setelah berbuka puasa, dan malam hari
sebelum tidur.

Pada beberapa kasus, pengidap diabetes harus mendapat terapi insulin rutin
setiap hari. Terapi suntik insulin sebaiknya diberikan setelah berbuka puasa.
Suntik insulin mempunyai efek kerja jangka panjang, sehingga masih
diperbolehkan untuk dikonsumsi saat berpuasa. Namun, untuk insulin yang
mempunyai efek jangka pendek, sebaiknya diberikan 2 kali saja.

Namun perlu diingat, konsumsi obat diabetes tetap harus dilakukan dengan
resep dokter. Penggunaan obat-obatan ini tidak boleh dikurangi atau
ditambahkan tanpa resep dari dokter.
DAFTAR PUSTAKA

AFTAR PUSTAKA

Timoty Kristofani, S.Farm, Apt (20 April 2021). Citing Internet Sources URL
https://rsgm.maranatha.edu/2021/04/20/14207/. [ diakses pada tanggal 22 April 2022 pukul
19:30 ]

Nofita, Davit Muhamad Muslim, Chusairil Pasa.(2019). Penyuluhan Penggunaan Obat


Penyakit Degeneratif Pada Lansia Saat Puasa Di Puskesmas Gading Rejo Kabupaten
Pringsewu Lampung, 3-4.

Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. (11 Juni 2016). Citing Internet Sources URL
https://cpd.farmasetika.com/forums/topic/penggunaan-obat-saat-puasa-menurut-farmakolog-
prof-zullies-ikawati/.

Anda mungkin juga menyukai