A. Pendahuluan
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berhak membimbing,
mengarahkan, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Wewenang Pemerintah Daerah dalam
menyelenggarakan pendidikan di daerah semakin besar dengan lahirnya Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan dengan cara
memberikan kewenangan kepada masing-masing satuan pendidikan untuk menyusun dan
mengembangkan perencanaan dan pelaksanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan
tuntutan dan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi lingkungan masyarakat.
Dalam struktur muatan kurikulum terdapat mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
(SBdP) dan mata pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Sunda) yang merupakan acuan
pelaksanaan proses pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas potensi daerah, keunggulan daerah dan kearifan lokal yang materinya
tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi Muatan Lokal
sepenuhnya ditentukan oleh satuan pendidikan melalui Pemerintah Daerah.
Kecamatan Cianjur yang merupakan salah satu daerah di Indonesia memiliki begitu
banyak seni dan budaya daerah yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah. Salah satu
bentuk perhatian tersebut yaitu perlu diadakan pembinaan, penerapan, dan pengembangan
terhadap peserta didik di masing-masing satuan pendidikan/sekolah melalui proses
pembelajaran.
Kegiatan Pekan Kreativitas Siswa SD Tingkat Kecamatan Cianjur merupakan salah satu
upaya pembinaan, evaluasi dan seleksi terhadap kompetensi, minat, bakat serta kreativitas
yang telah dimiliki siswa SD di Kecamatan Cianjur dalam bidang Seni Budaya baik lokal
maupun nasional.
B. Dasar Pelaksanaan
Dasar pelaksanaan kegiatan Pekan Kreativitas Siswa SD Kecamatan Cianjur Tahun 2023
adalah sebagai berikut,
C. Tujuan Kegiatan
D. Tema Kegiatan
“Pekan Kreativitas Siswa SD Kecamatan Cianjur Tahun 2023 wahana Eksplorasi
Talenta Seni Budaya menuju Cianjur Bangkit, Cianjur Pulih dan Cianjur Ceria”
1. Waktu Kegiatan
Pekan Kreativitas Siswa SD Kecamatan Cianjur Tahun 2023 akan dilaksanakan tanggal
27 – 04 Februari 2023.
2. Tempat Kegiatan
Tempat pelaksanaan kegiatan Pekan Kreativitas Siswa SD Kecamatan Cianjur Tahun
2023 direncanakan akan dilaksanakan di sekitar wilayah Kecamatan Cianjur.
( ketentuan tempat akan disampaikan pada saat Pertemuan Teknik)
1. Peserta Pekan Kreativitas Siswa SD Kecamatan Cianjur Tahun 2023 merupakan siswa
SD yang pada Tahun Pelajaran 2022/2023 maksimal duduk di kelas 5. Hal tersebut
dinyatakan dengan Photo Copy Rapor, Photo Copy Akta dan dilampiri dengan surat
pernyataan dari kepala sekolah maing-masing.
2. Pendaftaran peserta akan dimulai setelah pembedahan materi.
3. Seluruh pendaftar wajib mengisi fomulir pendaftaran melalui link google form yang
akan di sosialisaikan oleh panitia pelaksana.
4. Penjelasan dan teknis lomba selanjutnya akan dibahas dalam rapat Pertemuan Teknik.
G. Cabang Kegiatan dan Jumlah Peserta Pekan Kreativitas Siswa SD Kab. Cianjur
Tahun 2023
1. Ngadongéng
a. Peserta Ngadongéng dari tiap kecamatan 2 orang terdiri dari 1 orang putra dan 1
orang putri;
b. Konsep yang digunakan dalam pasanggiri ngadongéng adalah niténan nu
ngadongéng ‘menyimak pendongeng’ dan ngadéngékeun nu ngadongéng
‘mendengarkan pendongeng’;
c. Materi dongeng yang dilombakan bebas berdasarkan hasil musyawarah di
daerah masing-masing;
d. Materi dongeng yang dipilih harus memperhatikan konvensi cerita dongeng, yaitu :
sasakala (legenda);
e. Selama tampil, peserta lomba ngadongéng harus tetap berdiri di tempat yang
disediakan oleh panitia;
f. Peserta hanya mengandalkan kekuatan vokal dan ekspresi, dan
tidak diperkenankan membawa atau menggunakan properti apapun;
g. Jika dalam materi dongeng yang dipilih terdapat bagian yang harus dinyanyikan,
peserta harus menyanyikan bagian tersebut dan akan menjadi bagian dari penilaian
dewan juri (girang pangajén);
h. Durasi waktu ngadongéng adalah 5 menit. Jika ada peserta yang belum selesai pada
waktu yang telah ditentukan, dewan juri berhak menghentikan penampilan peserta
(teknisnya diatur oleh panitia).
2. Biantara
a. Peserta Biantara dari tiap kecamatan 2 orang terdiri dari 1 orang putra dan 1 orang
putri;
b. Peserta biantara tidak diperbolehkan membawa naskah atau membaca naskah.
c. Durasi waktu biantara maksimal 5 menit dan jika ada peserta yang belum selesai
pada waktu yang telah ditentukan maka dewan juri berhak menghentikan
penampilan peserta;
d. Setiap peserta menyerahkan naskah biantara masing-masing sebanyak empat
rangkap untuk diserahkan kepada panitia (satu rangkap) dan dewan juri (tiga
rangkap). Pada naskah biantara tidak disebutkan nama dan asal Kecamatan/kota,
cukup disebutkan nomor peserta saja;
e. Setiap peserta lomba berdiri di tempat yang telah disediakan panitia;
f. Peserta lomba biantara tidak meniru/mencontoh gaya Pildacil;
g. Isi biantara berkaitan dengan tema “Tarékah Ngamumulé Basa Sunda”.
3. Maca Sajak
a. Peserta Maca Sajak dari tiap kecamatan 2 orang terdiri dari 1 orang putra dan
1 orang putri;
b. Peserta mengenakan pak sekolah/batik masing-masing kecamatan;
c. Peserta tidak diperkenankan menggunakan perlengkapan/aksesoris atau
properti apa pun kecuali naskah/teks sajak;
4. Nembang Pupuh
a. Peserta Nembang Pupuh dari tiap kecamatan 2 orang terdiri dari 1 orang putra dan
1 orang putri;
b. Setiap peserta membawakan salah satu pupuh buhun versi Mang Koko sesuai
ketentuan panitia secara pasangan (sarimbit) putra dan putri;
c. Peserta membawakan pupuh merdika dan tandak dua rambahan (dua kali
pengulangan);
d. Peserta menggunakan pakaian tradisional Sunda yang tidak mengganggu gerak
dan penampilan siswa dalam membawakan lagu.
e. Pamirig (pengiring) dan waditra disediakan oleh panitia. Surupan
yangdigunakan adalah 54.
f. Adapun pupuh yang dibawakan (dipilih salah satu) adalah sebagai berikut :
a. Peserta Maca jeung Nulis Aksara Sunda terdiri 1 orang putra dan 1 orang putri;
b. Durasi menulis aksara Sunda adalah 20 (dua puluh) menit, sedangkanmembaca
aksara Sunda adalah 2 (dua) menit;
c. Setiap peserta harus menyelesaikan pekerjaannya tidak melebihi waktu yang
disediakan;
d. Bentuk aksara Sunda yang dijadikan acuan untuk lomba ini adalah Aksara Sunda
Standar Unicode versi tahun 2013 (bentuk aksara terlampir pada modul).
e. Materi lomba, baik membaca maupun menulis, ditentukan oleh panitia pada saat
pelaksanaan lomba;
f. Materi “Maca Aksara Sunda” menggunakan media manual berupa cetakan (print
out) yang telah disesuaikan dengan durasi;
g. Pada pelaksanaan “Maca Aksara Sunda”, panitia menggunakan penanda waktu
(stopwatch) untuk menghitung durasi masing-masing peserta;
h. Materi “Nulis Aksara Sunda” mencakup hal-hal berikut:
1) Tulisan diterakan pada kertas polos putih dan bercap panitia.
2) Alat tulis menggunakan spidol yang disediakan oleh panitia dalam
bentuk standar dan tidak boleh diubah atau dimodifikasi.
a. Peserta Ngarang Carita Pondok dari tiap kecamatan 2 orang terdiri dari 1 orang
putra dan 1 orang putri;
b. Tema ditentukan oleh panitia pada saat lomba akan dimulai berupastimulasi
visual (gambar).
c. Carpon merupakan karangan siswa dan tidak mengandung unsurplagiarisme,
SARA, dan pornografi.
d. Carpon ditulis menggunakan tangan dengan memperhatikan tingkat
keterbacaan yang baik dan tanda baca sesuai kaidah ejaan.
e. Carpon ditulis di kertas folio bergaris menggunakan pensil 2B yang disediakan
oleh panitia dengan panjang karangan maksimal 1 (satu) halaman folio bergaris.
f. Paragraf ditulis menjorok bukan rata kiri dan renggang antaralinea.
g. Durasi mengarang carpon maksimal 3 jam.
h. Carpon karangan siswa adalah fiksi hasil dari pengolahan imajinasi bukan
sekadar pengalaman sehari-hari atau catatan harian (diary).
i. Dalam mengarang siswa menggunakan kecap panganteb, kecap panganteur, dan
kecap bituna rasa secara proporsional sebagai upayapemanfaatan kekayaan dan
kekhasan bahasa Sunda.
a. Peserta Borangam dari tiap kecamatan 2 orang terdiri dari 1 orang putra dan 1
orang putri;
c. Materi borangan semata-mata bukan dongeng lucu, tetapi cerita mengandung
kelucuan tentang kejadian yang sedang hangat (viral) di masyarakat;
d. Tema bebas, tidak mengandung unsur SARA, pornografi, dan ledekan
(moyok/ngékéak);
e. Materi yang dibawakan peserta adalah karya original dan baru, bisa karya guru atau
pihak lain;
f. Pakaian peserta disesuaikan dengan materi lomba serta memperhatikan norma
adat dan kesopanan;
g. Durasi/waktu borangan adalah 5 menit. Jika ada peserta yang belum selesai pada
waktu yang telah ditentukan, dewan juri berhak menghentikan penampilannya.
5. Pantomim
a. Peserta adalah grup yang beranggotakan 2 (dua) orang. Peserta boleh laki-laki atau
perempuan atau kombinasi.
b. Tema Pantomim adalah :
“Semangat belajar untuk meraih prestasi”.
c. Materi pantomim yang ditampilkan berakar pada budaya bangsa Indonesia dan tidak
menyinggung PARAS (Pornografi, Agama, Ras, Antar golongan, dan Suku)
d. Kostum dan tata rias pantomim disiapkan oleh peserta yang disesuaikan dengan judul
masing-masing peserta.
e. Peserta diperbolehkan membuat musik iringan sendiri atau mencampur dari berbagai
media, dan peserta bebas berkreasi dengan menambahkan efek suara.
f. Durasi maksimal adalah 6 menit
g. Setiap peserta menyerahkan sinopsis pada saat akan tampil.
h. Ketentuan lain yang bersifat teknis tentang pantomim akan dibahas pada saat
Pertemuan Teknik;
Sunda Tandang
Yasana : Yayat Hendayana
Lain mangsana
Urang ngadedempés héés
Dina wanci kudu nyaring
Lain wayah urang léah
Balap mandeurikeun
Manéh majar téh da lain éléh
Puah
Geura teuneung geura ludeung
Geura nyoara sin perténtang
Anjeun mah lain bagejid, Jalu
Tapi jangkrik siap tarung
Prung!
2002
Héjo pagunungan
Paul lautan
Héjo
Paul
Langit na haté kuring
Masing di mana kuring nangtung
Masing ka mana kuring leumpang
Tanah lémbok tempat bumetah
Angin nyéot nyiuman tarang
Masing di mana anjeun nunjuk
Masing iraha anjeun cumeluk
Jatiwangi, 1956
Bulan imut
Ngangkleung di langit
Budak ulin di buruan
Angin darat
Muru ka laut
Pamayang nyolendang korang
Parahu leutik
Laju nyiriwik
Nganteur usaha di sagara
Warna perak
'na beungeut ombak
Beuteung lauk tingborelak
Nu jadi harepan
Pikeun kahirupan
Laut lega paparin Pangeran.
Seuneu Bandung
Dayang Sumbi gupay pucukna
Tangkubanparahu jadi suluhna:
Sut urang sundut
Nyeungeut obor kamerdèkaan
Bray caang lampu neon jutaan watt.
Untuk Tuhan
Pencipta : Mhala & Tantra Nurmata